TENTANG
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) CITRA
AGUSWAR MEDICAL CENTER TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK (RSIA) CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER.
KEDUA : Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) Rumah Sakit
Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat(PKPO) Rumah Sakit
Ibu dan Anak (RSIA) Citra Aguswar Medical Center sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kepada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Citra
Aguswar Medical Center.
KEEMPAT : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur ini, apabila terdapat peraturan
yang bertentangan dengan Peraturan Direktur ini, maka peraturan - peraturan
yang terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
KELIMA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan atau kekeliruan dalam
Peraturan Direktur ini, maka akan diadakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
KEENAM : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Pariaman
Pada Tanggal : 4 Maret 2019
TENTANG
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
RSIA CITRA AGUSWAR MEDICAL CENTER
I. PENGORGANISASIAN
1. Rumah sakit menetapkan struktur organisasi dan operasional sistem pelayanan kefarmasian
dan penggunaan obat sesuai dengan peraturan perundang undangan
2. Pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di RS dikelola oleh apoteker yang memiliki izin
3. Pelaksanaan kajian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat didokumentasikan selama
12 bulan terakhir
4. RS memiliki sumber informasi obat yang tepat, terkini, dan selalu tesedia bagi semua yang
terlibat dalam penggunaan obat disemua unit pelayanan yang terkait
5. Pelaporan dan tindak lanjut terhadap kesalahan penggunaan obat yang dilakukan harus
sesuai peraturan perundang-undangan
III. PENYIMPANAN
1. Tata laksana penyimpanan sediaan farmasi, alkes, dan BMHP dilakukan dengan baik, benar,
serta aman sesuai ketentuan.
2. Penyimpanan obat dan zat kimia yang digunakan harus diberi label yang terdiri atas
isi/nama obat, tanggal kadaluarsa dan peringatan khusus
3. Apoteker bertanggung jawab melakukan supervisi terhadap penyimpanan obat yang tepat
dan baik di unit farmasi maupun di unit terkait lainnya serta perlindungan dari kehilangan
atau pencurian.
4. Penyimpanan dan pelaporan bahan berbahaya, narkotika dan psikotropika dikelola dengan
baik, benar dan aman secara akurat sesuai peraturan perundang-undangan
5. Penyimpanan elektrolit konsentrat tidak boleh di area rawat inap kecuali bila dibutuhkan
secara klinis dan harus diatur keamanannya untuk menghindari kesalahan
6. Boks penyimpanan elektrolit konsentrat wajib diberi label high alert
7. RS menetapkan tata kelola penyimpanan dan pengawasan penggunaan obat dengan
ketentuan khusus
8. RS menetapkan tata kelola penyimpanan dan pengawasan penggunaan obat emergensi di
unit terkait serta upaya pengamanan dari pencurian dan kehilangan.
9. Tempat penyimpanan obat emergensi di unit terkait wajib memiliki daftar obat dan
pencatatan pengambilan
10. RS memiliki sistem penarikan kembali dan pemusnahan sediaan farmasi, alkes dan BMHP
yang tidak layak pakai karena rusak, mutu substandar atau kadaluwarsa serta di
dokumentasikan