Anda di halaman 1dari 5

A. Nabi Yusuf a.

s
Pebahasan mengenai Nabi Yusuf a.s berikut mengikuti kisah dan keteladanannya.
1. Kisah Nabi Yusuf a.s.
Nabi Yusuf a.s adalah putra dari Nabi Ya’qub a.s. beliau berwajah tanpan dan berperilaku
terpuji. Ayahnya sangat menyayanginya sehingga membuat iri saudara –saudaranya. Saudara
Nabi Yusuf a.s. semuanya ada sebelas orang. Dari semua saudara Nabi Yusuf a.s. tersebut
hanya ada satu yang menyayanginya, yakni Bunyamin.
Pada suatu malam, Nabi Yusuf a.s. bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan
bersujud kepadanya. Beliau menceritakan mimpinya kepada ayahnya, Nabi Ya’qub a.s.
mendengar cerita itu, ayahnya melarang Nabi Yusuf a.s. untuk menceritakan mimpi itu kepada
sudaranya. Mengapa? Ayah Nabi Yusuf a.s. merasa takut jika mereka itu nantinya mengetahui
akan mencelakakan Nabi Yusuf a.s. yang menjadi kesayangannya.
Saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. merencanakan niat jahat. Mereka mengajak Nabi Yusuf a.s.
menggembala domba. Niat jahat saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. diwujudkan dengan
memasukkan Nabi Yusuf a.s. kedalam sumur tua yang dalam ketika menggembala domba. Baju
Nabi Yusuf a.s. kemudian disobek dan dilumuri darah serigala.
Saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. pulang dan menceritan peristiwa yang terjadi atas Nabi
Yusuf a.s.kepada ayahnya.mereka mengatakan bahwa Nabi Yusuf a.s.diterkam serigala.
Mendengar kebohongan yang ditunjukkan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s., ayahnya bersedih
dan menangis sampai matanya buta.
Nabi Yusuf a.s. ditemukan oleh seorang pedagan. Beliau kemudian dibawa ke Mesir dan
dijual sebagai budak. Pembelinya adalah seorang perdana Menteri yang bernama Qitfir.
Meskioun budak, Nabi Yusuf a.s. sangat disayanginya.

Nabi Yusuf a.s. Masuk Penjara


Pada suatu hari, Nabi Yusuf a.s. terkena fitnah sehingga dimasukkan kedalam penjara. Di
penjara, beliau bertemu dua orang pelayan raja yang bekerja sebagai pembuat minuman dan
pembuat roti. Keduanya, dipenjara karena dituduh hendak meracuni sang raja. Kedua pelayan itu
bermimpi hal yang berbeda. Pelayan pembuat minuman bermimpi memeras anggur. Pelayan
pembuat roti bermimpi membawa roti di atas kepalanya. Kemudian, datang burung memakan
roti itu.
Nabi Yusuf a.s. menakwil mimpi kedua pelayan itu. Menurut NabiYusuf a.s., pembuat
minuman akan dibebaskan dari penjara. Pembuat roti akan dihukum salib dan burung-burung
akan mematuk kepalanya. Apa yang dikatakan Nabi Yusuf a..s. menjadi kenyataan.
Pada kejadian yang lain, suatu hari sang raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang
gemuk dan tujuh ekor sapi yang kurus. Tiba-tiba tujuh sapi yang kurus memakan tujuh sapi yang
gemuk. Para ahli nujum kerajaan tidak dapat menjelaskan arti mimpi itu. Sang Raja kemudian
menyuruh pegawainya untuk memanggil Nabi Yusuf a.s. agar menakwil mimpi sang raja.
Menurut Nabi Yusuf a.s., rakyat Mesir akan mengalami kemakmuran selama tujuh tahun.
Setelah itu, rakyat Mesir akan megalami penceklik selama tujuh tahun pula. Atas kebenaran
takwilan mimpinya, raja kemudian mengangkat Yusuf menjadi menteri ekonomi. Nabi Yusuf
a.s. menyarankan agar selama masa panen, rakyat harus menyimpan sebagian hasil panennya.
Hal itu dimaksudkan untuk persediaan menghadapi masa panceklik. Dengan kebijakan Nabi
Yusuf a.s. tersebut, rakyat Mesir terhindar dari kelaparan. Nabi Yusuf a.s. akhirnya diangkat
menjadi Perdana Menteri.

Nabi Yusuf a.s. Bertemu Keluarganya


Masa panceklik tidak hanya melanda Mesir. Akan tetapi, sampai di daerah Kari’an,
Palestina, tempatkeluarga Nabi Yusuf a.s. tinggal. Nabi Ya’qub a.s. memerintahkan anak-
anaknya untuk pergi ke Mesir. Mereka disuruh membeli bahan makanan. Di Mesir mereka
bertemu dengan Perdana Menteri. Saat itu, mereka tidak mengetahui jika Perdana Menteri Mesir
adalah Nabi Yusuf a.s., saudara mereka.
Nabi Yusuf a.s. kemudian membuka jati dirinya. Saudara-saudara Nabi Yusuf a.s kaget
dan menyesal atas perbuatannya yang terjadi pada peristiwa masa lalu. Nabi Yusuf a.s.
memaafkan semua kesalahan saudaranya. Bahkan, beliau meminta saudara-saudaranya agar
membawa ayah dan keluarganya ke Mesir.
Nabi Yusuf a.s. menerima keluarganya dengan sukacita. Ayah dan ibunya duduk di kursi
kehormatan. Berkat jasanya menangani masalah ekonomi Mesi, Nabi Yusuf a.s. diangkat
menjadi raja di Mesir. Allah Swt juga mengangkat Nabi Yusuf a.s. menjadi Rasul-Nya. Beliau
berdakwah kepada rakyat Mesir hingga akhir hayatnya.
2. Keteladan Nabi Yusuf a.s
Apa hikmah dari cerita Nabi Yusuf a.s. di atas? Sikap mulia apa saja yang dapat kamu
teladani dari Nabi Yusuf a.s.? Coba sebutkan satu persatu!
Banyak sikap terpuji yang harus diteladani dari kisah nabi Yusuf a.s. Diantaranya adalah
pemaaf, sabar dan tawakal, bijaksana, serta tanggungjawab.
a. Pemaaf
Nabi Yusuf a.s merupakan contoh orang yang suka memaafkan. Meskipun
saudara-saudaranya pernah berbuat jahat, Nabi Yusuf a.s tidak menaruh dendam kepada
mereka. Saat mereka datang ke Mesir untuk membeli bahan makanan, Nabi Yusuf a.s.
menerima mereka dengan senang hati, bahkan memaafkan dan menerima saudaranya
untuk tinggal bersamanya.
Memaafkan merupakan sikap yang mulia yang harus kita miliki sebagai seorang
muslim. Sikap pemaaf akan menghindarkan kita dari sikap iri dan dengki. Orang yang
pemaaf akan memiliki banyak sahabat. Allah mencintai orang-orang yang suka
memaafkan.
Setiap orang pasti pernah berbuat salah, termasuk kita. Allah Swt menganjurkan
agar kita segera meminta maaf. Orang yang baik adalah orang yang tidak menunda
meminta maaf. Orang yang paling baik adalah orang yang suka memaafkan kesalahan
orang lain.
b. Sabar dan Tawakal
Sikap sabar dan tawakal juga dimiliki oleh Nabi Yusuf a.s. Saat beliau
dimasukkan ke dalam sumur, beliau dijadikan budak. Semua itu dijalaninya dengan sabar
dan tawakal. Nabi Yusuf a.s. percaya bahwa semua itu adalah bagian dari kehendak Allah
Swt. Oleh sebab itu, Nabi Yusuf a.s. selalu berdoa memohon perlindungan Allah.
Ketika difitnah dan dipenjara, Nabi Yusuf a.s. juga sabar dan tawakal. Beliau
tidak mau menyalahkan siapa pun yang senantiasa yakin bahwa Allah pasti akan
menolong orang-orang yang sabar. Oleh sebab itu, Nabi Yusuf a.s. menjalaninya dengan
ikhlas.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendapat cobaan. Misalnya sakit,
dijahatin teman, atau kehilangan sesuatu. Semua itu, harus dihadapi dengan sabar.
Artinya, tidak mengeluh atau menangis karena mendapat cobaan.
Selain bersikap sabar, kita juga harus bertawakal. Tawakal adalah berserah diri
kepada Allah Swt. setelah berusaha dan berdoa. Jika sakit, kita juga harus minum obat da
juga berdoa, agar Allah segera memberikan kesembuhan.
Ketika kehilangan sesuatu, kita tidak perlu menangis atau menyalahkan orang lain
yang menyebabkan kehilangan. Kita harus berusaha mencarinya sambil berdoa. Jika tidak
ketemu, kita harus bertawakal kepada Allah.
c. Bijaksana dan Tanggung Jawab
Ketika diangkat menjadi menteri, Nabi Yusuf a.s. memiliki tugas berat. Beliau
harus mengurus negara dan kepentingan rakyat Mesir. Untuk menunjang
keberhasilannya, Nabi Yusuf a.s. membuat kebijakan penghematan bahan makanan, guna
menghindari datangnya masa panceklik.
Kesejahteraan rakyat Mesir menjadi tanggung jawab Nabi Yusuf a.s. Oleh sebab
itu, Nabi Yusuf a.s. bekerja keras mengurus negara. Kepentingan rakyat lebih diutamakan
daripada kepentingannya sendiri. Atas kebijaksanaan itulah, rakyat Mesir terhindar dari
kelaparan.
Sebagai seorang muslim, kita harus meneladani sikap bijaksana dan tanggung
jawab. Jika kita diserahi tugas, kita harus melakukan dengan sebaik-baiknya. Misalnya,
kita diberi tugas piket membersihkan kelas, kita harus melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab.
Di rumah, juga kita harus menerapkan sikap tanggung jawab. Kebersihan rumah
dan kamar adalah tanggung jawab anggota keluarga. Jangan membiarkan kamarmu
berantakan karena kebersihan kamarmu menjadi tanggung jawabmu.

B. Nabi Syu’aib a.s.


Pembahasan mengenai Nabi Syu’aib a.s. berikut meliputi kisah dan keteladannya.
1. Kisah Nabi Syu’aib a.s.
Nama Lengkap Nabi Syu’aib a.s. adalah Syu’ain bin Yasjur bin Madyan. Beliau masih
keturunan dari Nabi Ibrahim a.s. Allah mengutus Nabi Syu’aib untuk berdakwah di Madyan.
Orang-orang Madyan tidak mau menyembah Allah. Mereka menyembah pohon besar yang
disebut al-aikah. Mereka juga melakukan berbagai macam tindak kejahatan, seperti mencuri,
merampok dan membunuh.
Nabi Yusuf a.s. mengajak mereka agar menyembah Allah dan meninggalkan semua bentuk
kejahatan. Namun, hanya sedikit yang mau menerrima dakwah Nabi Syu’aib a.s. Para tokoh
Madyan malah membenci Nabi Syu’aib a.s. Mereka ingin mengusir Nabi Syu’aib a.s. dan
pengikutnya dari Madyan. Mereka juga mengancam akan menghukum Nabi Syu’aib a.s.
Nabi Syu’aib a.s. tidak gentar dan terus berdakwah. Kaum Madyan tetap berada dalam
kekafiran dan kemusyirikan karena tetap menentang dakwah Nabi Syu’aib a.s. Atas sikap
kaumnya tersebut, Nabi Syu’aib a.s. berdoa kepada Allah Swt., agar memberikan keadilan dan
keputusan yang sebaik-baiknya.
Allah Swt memerintahkan Nabi Syu’aib a.s dan pengikutnya untuk meninggalkan Madyan.
Setelah Nabi Syu’aib a.s. pergi, terjadilah gempa yang dahsyat. Seluruh wilayah Madyan porajk-
poranda. Binasalah semua penduduk Madyan yang kafir dan musyrik. Demikianlah, akhir kisah
orang-orang yang menentang rasul Allah.

2. Keteladanan Nabi Syu’aib a.s.


Apa akhlak mulia yang dapat kita teladani dari Nabi Syu’aib a.s.?
Coba sebutkan!
Nabi Syu’aib a.s. memiliki sikap berani dan tidak gentar. Berani yang dimaksud adalah
berani menegakkan kebenaran. Meskipun orang-orang Madyan menentang dakwahnya, Nabi
Syu’aib a.s. tidak takut sediki tpun.
Mengapa Nabi Syu’aib a.s. tidak takut kepada penentangnya?
Karena yang disampaikan Nabi Syu’aib a.s adalah kebenaran. Kebenaran harus disampaikan
meskipun mendapat tantangan nabi Syu’aib yakin bahwa Allah akan membela orang-orang yang
benar dan akan membinasakan orang-orang yang jahat.
Sebagai seorang muslim, kita juga harus meneladani sikap Nabi Syu’aib a.s. Misalnya, ketika
menyampaikan sesuatu yang benar, jangan pernah takut. Kebenaran tidak boleh disembunyikan.
Menyampaikan kebenaran adalah sikap yang mulia
Jika melihat teman melakukan pelanggaran, seperti mencontek ketika ujian atau idak
melaksanakan piket, kita harus berani menyampaikannya kepada guru. Sampaikanlah seperti
yang kamu lihat.
Tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi. Menyampaikan kebenaran mendapatkan
pahala, sedangkan menyembunyikan kebenaran akan mendapatkan dosa.

Anda mungkin juga menyukai