Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
TUGAS UTS
MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

OLEH :
YUSRIDA (R1C117026)
AHMAD IMAM ANANDA ILHAM (R1C117027)

KENDARI
2019
Kode Sampel K (Kelompok 11)

Deskripsi Karakteristik Mikroskopik

Sayatan tipis K1 berupa lhezorlite, ukuran butirnya afanitik,bentuk Kristalnya


euhedral-sub hedral,teksturnya holokristalin . Mineral terdiri dari olivin (fayalit,
forsterit),clynopiroksen (Augit), ortopiroksen (enstatit) Dan Mineral opak (magnetit).
(Mineral Primer)

40% Olivin (fayalit, fosterit), euhedral‒subhedral, kumulat dan tumbuh bersama


dengan enstatit dan diopsid, sebagai inklusi (eksolusi bleb) pada enstatit,
dominan terpotong urat-urat serpentin.
30% Clynopiroxen (Augit), euhedral,relief sedang,warna absorsi abu-abu,warna
intervensi biru,system Kristal monoklin.
10% Ortopiroksen (enstatit), euhedral-subhedral,relief sedang ,warna absorsi abu-
abu,warna intervensi kekuningan,memiliki system kristal monoklin.
10% Mineral opak (magnetit), euhedral‒subdral. ,warna obsorsi hitam warna interverensi
hitam

(Mineral Sekunder)

10% Serpentin (krisotil, lizardit, antigorit), serabut berwarna kuning, triangular


lizardit, serpentin adalah produk alterasi olivin, tekstur mesh memotong mineral
olivin dan beberapa piroksen dalam bentuk urat-urat. Dominan kehadiran krisotil.
Petrogenesis

Berdasarkan komposisi batuannya yang banyak mengandung olivin dan piroksen


menunjukkan batuan ini terbentuk pada fase awal diferensiasi magma dan terbentuk
secara intrusif dengan fase pendinginan sangat lambat yang ditunjukkan dengan
kristalisasi inequigranular sehingga kristalnya tumbuh tidak sempurna. Batuan ini
terbentuk pada suhu 800 ◦C, dengan tekanan lebih dari 20 kbar.Sampel sayatan
lhezerlite menunjukkan adanya serpentinisasi yang merupakan produk alterasi
olivine.Bentuk serpentit dengan tekstur mesh memotong mineral olivin dan beberapa
piroksen dalam bentuk urat-urat.
Kode Sampel k

Nikol Sejajar Nikol Silang

Belahan Pecahan Belahan


Kode Sampel K (kelompok 11)

Deskripsi Karakteristik Mikroskopik

Sayatan tipis K2 berupa olivin websterite terserpentinisasi, holokristalin, kristal


subhedral‒anhedral,faneritik,inequigranular.Mineral terdiri dari olivin
(fayalit,forsterit),ortopiroksen (enstatit), klinopiroksen (diopsid), serpentin (krisotil),
mineral opak (magnetit),Urat serpentin dominan memotong olivin membentuk tekstur
mesh.

(Mineral Primer)

40% Ortopiroksen (enstatit), subhedral‒anhedral,kumulat,dominan terpotong urat-


urat serpentin.
35%Olivin. (fayalit,forsterit), subhedral‒anhedral,dominan terpotong urat-urat
serpentin.
10% Klinopiroksen(diopsid), subhedral‒anhedral,kumulat bersama enstatit dan
olivin.
5% Mineral opak (magnetit), euhedral‒anhedral,magnetit sebagian hadir pada urat-
urat serpentin

(Mineral Sekunder)

20%Serpentin (krisotil,lazardit,antigorit),serabut krisotil tidak berwarna sampai


berwarna kuning,serpentin adalah produk alterasi olivin, tekstur mesh memotong
mineral olivin dan beberapa piroksen dalam bentuk urat-urat. Dominan kehadiran
krisotil.

Petrogenesis
Berdasarkan komposisi batuannya yang banyak mengandung piroksen dan olivin
menunjukkan batuan ini terbentuk pada fase awal diferensiasi magma dan terbentuk
secara intrusif dengan fase pendinginan sangat lambat yang ditunjukkan dengan
kristalisasi inequigranular sehingga kristalnya tumbuh tidak sempurna. Forsterit
merupakan unsur utama pada mantel atas, terbentuk dengan temperatur titik leleh
1890◦C dan tekanan 10-30 kbar, fayalit pada temperatur 1205◦C dan tekanan 17-62
kbar. Enstatit terbentuk pada temperatur 1200◦C dan tekanan 16 kbar. Krisotil
mencirikan serpentinisasi derajat rendah (< 250 oC
Kode Sampel K

Nikol Sejajar Nikol Silang

belahan belahan

Anda mungkin juga menyukai