Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun


manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar
lahiriah seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan sebagainya
atau kepuasan batiniah saja seperti pendidikan, rasa aman, bebas
mengeluarkan pendapat dan sebagainya, melainkan juga keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan antara keduanya.

Dalam rangka menciptakan manusia seutuhnya maka pembangunan


pendidikan merupakan bidang yang penting untuk mendapatkan prioritas.
hubungan dengan hal tersebut, maka pendidikan memerlukan konsep
yang baku sehingga pelaksanaan sistem pendidikan dapat menciptakan
manusia yang siap pakai.

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU sistem pendidikan nasional


tahun 2003 di nyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (SPN,2003:7).

Dikatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan


dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, karena itu
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah.
Dengan demikian unsur keluarga merupakan hal yang penting sebelum
mengarah lebih lanjut pada sekolah dan masyarakat. Mengingat
pentingnya peranan keluarga itu terhadap pendidikan terutama terhadap
anak-anaknya.

Peranan orang tua yang langsung terhadap anak-anaknya juga adalah


mendidik untuk menciptakan ilmu yang berguna baik melalui sekolah
yang berlangsung secara terus menerus maupun di lingkungan masyarakat
di mana ia berada. Hal ini berarti penyediaan materi dan spirit anak-
anaknya turut menentukan, termasuk mengawasi hal-hal yang tidak
diinginkan agar tujuan mewujudkan anak yang soleh dapat tercapai.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai kelanjutan dari Sekolah


Dasar memang peranan penting dalam menciptakan manusia
pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT, dan biasanya mencakup
wilayah yang luas dan kebanyakan berada di pusat-pusat kota, maka akan
menciptakan siswa dari pedesaan sebagai siswanya yang merantau yang
tidak bisa diawasi secara langsung oleh orang tuanya.

Di lain pihak siswa yang hidup bersama orang tuanya di dekat lokasi
sekolah menengah pertama tersebut tentu bisa diawasi oleh orangtuanya.
Padahal semua yang merantau atau tidak mempunyai peluang-peluang
yang sama untuk meraih prestasi yang lebih baik.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Gangga terletak di wilayah


Lombok Barat bagian utara, menampung siswa dari pedesaan, sebagai
perantau di samping siswa yang berada yang tinggal bersama orang
tuanya di sekitar lokasi tersebut. Yang tentunya keberhasilan dari semua
siswa tersebut sangat dipengaruhi oleh pengawasan dari orang tuanya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengangkat
permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul ”
Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga Tahun
Pelajaran 2007/2008″.

Anda mungkin juga menyukai