Anda di halaman 1dari 2

Informasi lebih lanjut:

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
Jl. Medan Merdeka Timur no. 16 Jakarta 10110
Telp./Fax. (021) 3522045 web.: www.kkji.kkp3k.kkp.go.id

Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

KONSERVASI UNTUK KESEJAHTERAAN

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah
terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang
mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan

P
lestari yang
engelolaan menyejahterakan.
sumberdaya Pengelolaan
kelautan dan perikanansecara efektif kawasan konservasi
yang berkelanjutan tidak perairan, pesisirterlepas
akan pernah dan Luas Kawasan Konservasi
pulau-pulau
dari kecil sejalan dengan
fungsi konservasinya. Bahkan prinsip-prinsip
konservasi ekonomi biru mampu
telah diyakini sebagai memberikan
upaya pentingjaminan dalam
yang mampu
efisiensi pemanfaatan
menyelamatkan potensisumberdaya
sumberdaya alam, sebagai
tetap sumber
tersedia yang mewujudkan
dalam efektif menyokong pemanfaatanlestari
perikehidupan lain yang
secara ramah lingkungan,
menyejahterakan. serta secara
Pengelolaan dapat menumbuhkan
efektif kawasan keuntungan
konservasi ekonomi bagi pesisir
perairan, masyarakat
danlokal.
pulau-pulau
kecil sejalan Konservasi telah menjadi tuntutan
dengan prinsip-prinsip ekonomidan birukebutuhan
akan mampu yang memberikan
harus dipenuhijaminan
sebagai dalam
harmonisasi ataspemanfaatan
efisiensi
sumberdaya kebutuhan
alam, sebagai ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi
sumber yang efektif menyokong pemanfaatan lain secara ramah lingkungan, serta
masa depan.
dapat menumbuhkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal. “Konservasi telah menjadi tuntutan Jumlah Jumlah
Paradigma dan Pengelolaan kawasan konservasi perairan di Indonesia menapaki era baru
dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat
sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah 32 Kawasan 99 Kawasan
dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan”.
diubah dengan Undang-Undang nomor 45 tahun 2009, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Luas Luas
Paradigma dan Pengelolaan kawasan konservasi perairan di Indonesia menapaki era baru sejak
tentang Pemerintah Daerah, serta Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
4.694.947,55 Ha 11.069.263,30 Ha
diterbitkannya Undang-undang
Wilayah Nomor 31 tahun
Pesisir dan Pulau-Pulau 2004 tentang
Kecil sebagaimana Perikanan
telah sebagaimana
diubah dengan telah diubah
Undang-undang Nomordengan
1
Undang-Undang nomor 45 tahun 2009, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tahun 2014. Poin pertama, dalam hal kewenangan pengelolaan kawasan konservasi, kini tidak lagi tentang Pemerintah Daerah, serta
Undang-Undang Nomor
menjadi 27 Tahun
monopoli 2007 tentang
pemerintah Pengelolaan
pusat melainkan Wilayah
sebagian telah Pesisir dan Pulau-Pulau
terdesentralisasi Kecil sebagaimana
menjadi kewajiban
telah diubah pemerintah
dengan Undang-undang Nomor diatur
daerah sebagaimana 1 Tahun 2014.undang-undang
dalam Poin pertama,tersebut.
dalam hal kewenangan
Poin kedua, adalah pengelolaan
kawasan konservasi,
pengelolaan kini tidak lagi
kawasan menjadidengan
konservasi monopoli sistempemerintah pusat melainkan
ZONASI, Pengelolaan Kawasansebagian
Konservasitelah terdesentralisasi
Perairan
menjadi kewajiban pemerintah
diatur dengan sistemdaerah
ZONASI.sebagaimana
Ada 4 (empat) diatur dalamzona
pembagian undang-undang tersebut. Poin
yang dapat dikembangkan kedua, adalah
di dalam
pengelolaanKawasan
kawasan konservasi
Konservasi dengan
Perairan, sistem
yakni: ZONASI,
zona inti, Pengelolaan
zona perikanan Kawasanzona
berkelanjutan, Konservasi
pemanfaatanPerairan
dan diatur
dengan sistem zonaZONASI.
lainnya. Ada 4 (empat) pembagian zona yang dapat dikembangkan di dalam Kawasan Konservasi
Perairan, yakni: zonaDirektorat
inti, zona Konservasi
perikanan berkelanjutan,
Kawasan dan zona Jenispemanfaatan dan zona lainnya. 
ikan (KKJI)menjalankan roda konservasi
Direktoratmenyokong
Konservasi Kawasan
target dan Jenis
yang disasar ikan (KKJI)menjalankan
Kementerian Kelautan dan Perikanan roda(KKP)
konservasi menyokong
dalam notulen Renstratarget yang
disasar Kementerian Kelautan
2010-2014,yakni dan Perikanan
pengelolaan (KKP) dalam
efektif kawasan notulen
konservasi laut Renstra
tahun pada 2010-2014,yakni
tahun 2014 seluaspengelolaan
4,5 juta efektif
kawasan konservasi laut menambah
hektar, serta tahun pada2 tahun 2014kawasan
juta hektar seluas  4,5 juta hektar,
konservasi serta13,5
dari status menambah
juta pada2tahun
juta hektar
2009 kawasan
konservasi dari status
sebagai titik13,5
tolakjuta padarenstra.
angka tahun Beberapa
2009 sebagai titik yang
program tolakdijalankan
angka renstra.
antara Beberapa program yang
lain: (1) Konservasi
Sumber: informasi kawasan konservasi perairan indonesia, Dit. KKJI, 2013 (sebagaimana dapat diakses di kkji.kp3k.kkp.go.id)
dijalankan antara lain: (1) Konservasi
Ekosistem/Konservasi Ekosistem/Konservasi
Kawasan; (2) Konservasi JenisKawasan; Ikan dan (2) Konservasi
Genetik; (3) Data,Jenis Ikan dan Genetik; (3)
Informasi
Data, Informasi dan Pengelolaan
Jejaring Jejaring Pengelolaan
Konservasi,Konservasi,
(4) Pemanfaatan (4) Pemanfaatan
Kawasan danKawasan dan Jenis
Jenis Ikan;(6) Ikan;(6)
Pembinaan danPembinaan
dan Penguatan Penguatan
SumberDaya SumberDaya Manusia;
Manusia; (7) Penguatan
(7) Penguatan Kebijakan,
Kebijakan, Peraturan
Peraturan dandan Pedoman;
Pedoman; sertaserta
(7)(7)
Kerjasama Pengelolaan Efektif Kawasan Konservasi lingkungan, pariwisata alam perairan dan pendanaan
Kerjasama
Lokal, Regional, Lokal, Regional, Internasional.
Internasional. Tujuan utama pengelolaan kawasan konservasi adalah mandiri yang berkelanjutan, dan (3) pengelolaan kawasan
pengelolaan efektif melalui pengelolaan berdasarkan sistem konservasi sebagai bentuk tanggungjawab sosial yang
Tabel. Target Konservasi Kawasan dan Konservasi Jenis 2010 - 2014 zonasi yang dapat dilakukan berbagai upaya pengelolaan mensejahterakan masyarakat.
sumberdaya kawasan maupun pengelolaan sosial budaya Evaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan
    dan ekonomi yang keduanya memberikan umpan balik konservasi dilakukan dengan alat ukur E-KKP3K,
terhadap penguatan kelembagaan dan tatakelola kawasan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Kelautan,
    konservasi. Upaya-upaya tersebut sedikitnya dapat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor Kep.44/KP3K/2012
melalui tiga strategi pengelolaan, yaitu: (1) Melestarikan tentang Pedoman Teknis Evaluasi Evektivitas Pengelolaan
lingkungannya, melalui berbagai program konservasi, Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau
(2) menjadikan kawasan konservasi sebagai penggerak Kecil (E-KKP3K). Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara
ekonomi, diantaranya melalui program perikanan atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan

Sumber: Renstra 2010 – 2014 budidaya ramah lingkungan, penangkapan ikan ramah pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi perairan,
Pengelolaan dan Zonasi; (3) Panduan Kelembagaan; kategori khusus.Anugerah E-KKP3K (E-KKP3K Awards)
(4) Panduan Infrastruktur (Sarana dan Prasarana); (5) diagendakan setiap 2 (dua) tahun sekali.
Panduan Pendanaan; (6) Panduan Penetapan KKP/KKP3K; Pengelolaan kawasan konservasi perairan nasional
(7) Panduan Penataan Batas; (8) Panduan Monitoring dilakukan oleh Balai Kawasan Konservasi Perairan
a. peningkatan sumber daya manusia; Biofisik (Sumberdaya Kawasan); dan (9) Panduan Nasional (BKKPN) Kupang dan Loka Kawasan Konservasi
b. penatakelolaan kelembagaan
c. peningkatan kapasitas infrastruktur; Monitoring Sosial Budaya dan Ekonomi. Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru. Pengelolaan
d. penyusunan peraturan pengelolaan kawasan; Penilaian efektivitas secara nasional selain untuk di Setiap lokasi KKPN dilaksanakan oleh Satuan Kerja
e. pengembangan organisasi/kelembagaan masyarakat;
f. pengembangan kemitraan; Kawasan Konservasi Perairan
g. pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan; Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan
Nasional (Satker KKPN)
h. pengembangan sistem pendanaan berkelanjutan; konservasi (E-KKP3K) pada tingkat makro, sebagaimana disajikan berikut ini:
dan/atau yang merupakan bagian
i. monitoring dan evaluasi
dari wilayah Kerja Balai/
Loka KKPN. Masing-masing
KKPN, walau tidak seluruhnya
berstatus Taman Nasional
Perairan, pengelolaan
kawasan konservasi tersebut
tetap dilakukan oleh satu
Unit organisasi tersendiri,
sehingga pemangkuan kawasan
a. perlindungan habitat dan populasi ikan;
b. rehabilitasi habitat dan populasi ikan; a. pengembangan sosial ekonomi masyarakat; melalui pengelolaan kawasan
b. pemberdayaan masyarakat;
c. penelitian dan pengembangan;
c. pelestarian adat dan budaya; dan/atau
dengan sistem zonasi dapat
d. pemanfaatan sumber daya ikan;
e. pariwisata alam dan jasa lingkungan; d. monitoring dan evaluasi dilakukan secara optimal.
f. pengawasan dan pengendalian; dan/atau Sedangkan untuk pengelolaan
g. monitoring dan evaluasi
wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil, terdapat Balai
Gambar: Aspek Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan pulau-pulau Kecil mengetahui status efektivitas pengelolaan kawasan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) di
konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil, juga Padang, Denpasar, Pontianak dan Makassar serta Loka
pesisir dan pulau-pulau kecil. Pada tingkat makro, mempermudah evaluasi di lapangan. Lebih lengkap
sekaligus dijadikan ajang pemberian penghargaan yang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) di
E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengenai E-KKP3K dan status pengelolaan KKP3K dapat
mampu mendorong peningkatan pengelolaan efektif Serang dan Sorong. Keenam Balai/Loka PSPL ini juga
untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi mengunjungi: kkji.kp3k.kkp.go.id.
KKP3K. Anugerah E-KKP3K (E-KKP3K Awards) merupakan mempunyai perpanjangan organisasi berupa Satker-Satker
perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat Untuk mendukung kinerja pengelolaan KKP/3K, telah
bentuk penghargaan yang diberikan kepada pemerintah yang mewakili jangkauan pelayanan di seluruh provinsi di
mikro, E-KKP3K dapat pula digunakan swa-evaluasi disusun Suplemen pendukung Panduan E-KKP3K yang
daerah/kepala daerah/pengelola KKP3K yang konsisten Indonesia.
terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi bertujuan memberikan pedoman teknisuntuk membekali
mengembangkan kawasan konservasi perairan, pesisir dan Taman Nasional Laut Sawu dan Taman Wisata
perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka pengelola KKP/3K, antara lain: (1) Panduan inisiasi/
pulau-pulau kecil. Penghargaan terdiri atas kategori Favorit Perairan Kepulauan Anambas merupakan 2 (dua) KKPN
peningkatan kinerja.E-KKP3K juga didukung dengan merah, meliputi seluruh aspek pada tahapan inisiasi
1 penghargaan, kategori percontohan 5 penghargaan, yang diinisiasi, dicadangkan, ditetapkan dan dikelola
perangkat lunak (software) E-KKP3K untuk lebih hingga pencadangan KKP/KKP3K; (2) Panduan Rencana
dan kategori percepatan 17 penghargaan, serta oleh Kementerian Kelautan dan perikanan melalui Balai/

manfaat bagi ekosistem terumbu karang di 6 negara sebuah kawasan konservasi dapat ditingkatkan. Saat ini
CTI (Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua Nugini, sedang dalam finalisasi Peraturan menteri kelautan dan
Solomon Island dan Timor Leste)dan keuntungan bagi Perikanan tentang Kemitraan, serta Peraturan Menteri
masyarakat yang berkontribusi untuk pertumbuhan kelautan dan perikanan tentang Pemanfaatan Kawasan
ekonomi masyarakat lokal. Indonesia menjadi bagian Konservasi Perairan untuk berbagai kegiatan, antara
dari 13 Nominasi kawasan konservasi CTMPAS 2013. lain: Penangkapan dan Pebudidayaan Ikan, Pariwisata
untuk kategori 3 (Priority Development Sites) antara lain: Alam Perairan, Pendidikan dan Penelitian. Sebuah
KKPN TWP kapulauan Anambas, KKPN TNP laut Sawu payung program efektivitas dan keekonomian kawasan
dan KKP3KD TP Pangumbahan – Sukabumi. Sedangkan konservasi tengah dijalankan melalui Program Investasi
TNL Wakatobi menjadi bagian kategori 4 (Flagship). Tiga dan PengembanganEkonomi berbasis Konservasi
prioritas kawasan pengembangan tersebut akan digenjot (PROSPEK).
pengelolaan efektifnya, dan satu lokasi yang menjadi
flagshiptentunya menjadi percontohan pengembangan Pengelolaan Konservasi Perairan Laut, Pesisir
pengelolaan efektif di wilayah CTI. dan Pulau-pulau Kecil: Menuju Tatakelola
Kawasan konservasi satu dan lainnya saling terkait Konservasi yang Menyejahterakan
secara biofisik dalam satu kesatuan jejaring KKP/3K. Konservasi dalam pembangunan kelautan dan
Kerjasama Jejaring KKP dapat dilakukan untuk pengelolaan perikanan lima tahun kedepan dipastikan menjadi agenda
2(dua) atau lebih kawasan konservasi perairan secara utama dan tetap menjadi prioritas sebagai penyeimbang
sinergis, baik secara lokal, nasional maupun regional. kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Kerjasama Jejaring KKP/3K juga dapatmemberikan nilai Kelembagaan pengelolaan efektif kawasan
Penerima Anugerah E-KKP3K (E-KKP3K Awards) 2013 Kategori Percontohan: Suaka Alam Perairan Pesisir Timur Pulau tambah lebih dibandingkan beberapa KKP yang konservasi menjadi kunci utama dengan
Weh Kota SABANG, Taman Pesisir Pantai Penyu Pangumbahan Kabupaten SUKABUMI, Taman Pesisir Ujungnegoro- berdiri sendirikarena: (1) jejaring mengedepankan prinsip-prinsi pengelolaan
Roban Kabupaten BATANG, Taman Wisata Perairan Nusa Penida Kabupaten KLUNGKUNG, Kawasan Konservasi Perairan melindungi sumberdaya, bersama (co-management).
Kabupaten ALOR, dan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten RAJA AMPAT. Kategori Khusus: Bupati Kepulauan
Anambas. Penyerahan penghargaan disampaikan oleh Menteri kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo.
ekosistem dan “Konservasi mengukuhkan
habitat secara pilar-pilar perlindungan,
Loka KKPN tersebut. Selain itu, Balai/Loka KKPN melalui dan TWP Pulau Pieh di Provinsi Sumatera Barat. Langkah terpadu; dan pelestarian dan pemanfaatan
satker-satkernya juga mengelola 8 (delapan) KKKPN harmonisasi Pengelolaan Kawasan Konservasi selanjutnya (2) jejaring berkelanjutan yang memberi
berdasarkan harmonisasi serah terima dari kementerian menyangkut pengelolaan KPA/KSA laut yang masih mendorong manfaat keekonomian pendorong
kehutanan, antara lain Suaka Alam Perairan (SAP) dikelola kementerian kehutanan, diantaranya 7 (tujuh) pembagian kapasitas dan kesejahteraan masyarakat”.
Kepulauan Aru Bagian Tenggara di Provinsi Maluku; SAP taman nasional laut. Berdasarkan Undang-undang Nomor pengelolaan yang merata . Jejaring
Kepulauan Raja Ampat – Papua Barat; SAP Kepulauan 1 Tahun 2014 pasal 78A, kawasan-kawasan tersebut KKP/3K telah diatur berdasarkan Rencana Strategis KKJI 2015-2019
Waigeo sebelah Barat, dalam hal ini Kepulauan Panjang menjadi kewenangan menteri kelautan dan perikanan. Rencana
Peraturan Strategis
Menteri Konservasi kawasan dan jenis ikan 2015-2019 menyasar
Kelautan targettarget
menyasar pencapaian luasan
pencapaian luasan
di Provinsi Papua Barat; Taman Wisata Perairan (TWP) Ditingkat regional, upaya pengelolaan efektif KKP/3K kawasan konservasi
dan Perikanan 20 juta hektar dan
Nomor. 13/PERMEN-KP/2014 pengelolaan efektif
tentang kawasan 35 kawasankonservasi
konservasi20perairan,
juta hektarpesisir
dan pengelo-
Kepulauan Kapoposang di Provinsi Sulawesi Selatan; dalam koridor kerjasama Coral Triangle Initiative (CTI) Jejaring
dan Kawasan Konservasi
pulau-pulau kecil. Perairan.Pun konservasi Jenis, laan
Pada tatarandemikian, efektif 20 Jenis
sebanyak 35 Ikan
kawasan konservasi
langka menjadiperairan,
target pesisir
TWP Pulau Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan di telah disusun sebuah sistem pengelolaan kawasan upaya pemanfaatan
untuk kawasan
ditetapkan konservasi,
status kerjasama dilestarikan
perlindungannya, dan pulau-pulau kecil, sertapengelolaan
dan dimanfaatkan konservasi 20
secara berkelanjutan.
Provinsi Nusa Tenggara Barat; TWP Kepulauan Padaido konservasi di segitiga karang - Coral Triangle Marine dan kemitraan dalam pengelolaan kawsan konservasi JenisIkan langka untuk ditetapkan status perlindungannya,
Tahapan Institusionalisasi dari program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang – inisiatif
di Provinsi Papua; TWP Laut Banda di Provinsi Maluku; protected Area System (CTMPAS)yang memberikan menjadi bagian penting upaya pengelolaan efektif dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Segitiga Karang (COREMAP-CTI) juga menjadi bagian penyokong tercapainya target konservasi lima
tahun kedepan.

Tabel. Target Rencana Strategis Pengelolaan Kawasan Konservasi

KPA/KSA Laut
diserahterimakan
dari Kemenhut

Peletakan dasar kebijakan


- Undang-undang, PP, Permen 20 Juta Ha Termasuk Pengelolaan 7 (tujuh) Taman Nasional Laut
- Inisiasi inisiasi Kementerian Kehutanan, sebagai tindaklanjut
- Sosialisasi 15.7 Juta Ha amanat Pasal 78 A, Undang-Undang No.1 tahun 2014

Keekonomian Merujuk pada data Berdasarkan data 2013, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Indonesia
yang akan dilakukan, yaitu(1) Perencanaan: Menyusun ini akan dilaksanakan di 8 Provinsi, 14 kabupaten/kota
Konservasi telah memiliki 15,7 Juta Hektar kawasan konservasi, ditambah rancangan target 2014 diperkirakan
Rencana Aksi Konservasi Jenis Ikan sebagai acuan bagi termasuk di 14 KKP Daerah, 6 UPT KP3K dan 10 KKP
luas kawasan konservasi menjadi genap 16 juta hektar. Sehingga lebih kurang 4 Juta hektar kawasan
- Potensi Ekonomi Habitat berbagai pihak dalam melakukan program konservasi Nasional.Sasaran Strategis COREMAP-CTI secara garis
konservasi baru ditargetkan pencadangannya hingga tahun 2019. Dalam hal pengelolaan efektif,
- Luasan kawasan konservasi Penting di Indonesia jenis suatu spesies, terutama spesies dilindungi dan besar adalah (1) Terjaga atau meningkatnya ekosistem
perairan kawasan yang disasar antara lain Kawasan konservasi perairan daerah prioritas/percontohan,
- Kondisi dan Target spesies rawan terancam punah. Implementasi, dan terumbu karang dan asosiasinya, dinilai dengan indikator
13.9 Juta Ha - Efektivitas pengelolaan Konservasi Habitat Penting
kawasan
Evaluasi.(2) target program
Implementasi: rehabilitasi
melalui dan pengelolaan Indeks
program Perlindungan, terumbu karangkarang;
kesehatan (COREMAP-CTI) dan Kawasan
(2) Meningkatnya kesejahteraan
kawasan konservasi perairan di Indonesia Konservasi
Pelestarian Perairan Nasional,
dan Pemanfaatan termasuk
Berkelanjutan, meliputi7 : (tujuh) Taman Nasional
masyarakat yang
penerima akan dinilai
manfaat, dilimpahkan dari
dengan indikator
- Kemitraan - Potensi Ekonomi Kementerian Kehutanan, sebagai tindaklanjut amanat Undang-undang No.1 tahun 2014.
Jumlah jenis/kelompok jenis ikan yang ditetapkan status pendapatan masyarakat; dan (3) Meningkatnya efektivitas
- Pendanaan berkelanjutan Konservasi Habita Penting
- Data distribusi habitat penting
perlindungannya (3 jenis/kelompok
Sebagai Kerangka jenis); Jumlah
Acuan 2015-2019, tahun jenis/ pengelolaan
2014 tengah disusunKKP/3K, dinilai
peta jalan dengan indikator
(roadmap) peringkat/
pengelolaan
di Indonesia
kelompok
kawasanjeniskonservasi,
ikan yang diupayakan
yang berisipelestariannya (7
strategi pencapaian level E-KKP3K.
target kawasan konservasi 20 Juta Hektar.
jenis/kelompok
disusun pula jenis); Jumlah
status jenis/kelompok
pengelolaan jenisKKP/3K
efektif ikan sebagaiPenguatan data, langkah
data pijakan informasipengelolaan
dan jejaring konservasi
efektif
Co-Management yangKKP/3
dikelola pemanfaatannya (10 jenis/kelompok jenis). serta kerjasama multipihak
Nasional maupun Daerah. Selain itu, nilai penting sumberdaya kawasan juga dihitung dalam pengelolaan kawasan
sebagai
(3)Monitoring
arahan untukdan Evaluasi:dilakukan
menggenjot untuk mengetahuikawasan
keekonomian konservasi dan jenis
konservasi ikan terus
melalui ditingkatkan
upaya untuk
pemanfaatan
2005 2010 2015 2020 efektivitas pengelolaan
berkelanjutan konservasi
dalam program jenis ikan yang
investasi dantelah
pengembangan ekonomi berbasis konservasi mewujudkan konservasi yang
- PROSPEK.
Target luas kawasan konservasi perairan s/d tahun 2020: 20 Juta Ha dilakukan, menggunakan tools indikator pengelolaan yang efektif bagi kesejahteraan
Efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan dipersiapkan. masyarakat. l
Program COREMAP-CTI menjadi salah satu bagian
strategis upaya KKJI untuk mendorong
Gambar: Roadmap Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
pencapaiantarget pengelolaan kawasan
Sebagai Kerangka Acuan 2015-2019, tahun 2014 kawasan juga dihitung sebagai arahan untuk menggenjot konservasi dan jenis ikan
tengah disusun peta jalan (roadmap) pengelolaan kawasan keekonomian kawasan konservasi melalui upaya yang lebih baik. Program
konservasi, antara lain strategi pencapaian target kawasan pemanfaatan berkelanjutan dalam Program Investasi dan
konservasi 20 Juta Hektar dan status pengelolaan efektif Pengembangan Ekonomi Berbasis Konservasi- PROSPEK.
kawasan konservasi. Selain itu, nilai penting sumberdaya Pada tataran konservasi jenis ikan, ada 3 (tiga) tahapan

Anda mungkin juga menyukai