PERSAMAAN DIFFERENSIAL

(Oleh : Soehardjo)

1.1. Difinisi :
Persamaan Differensial (PD) adalah sebuah persamaan yang
mengandung derivative atau differensial.

PD biasa adalah PD yang mengandung hanya 1 variabel bebas

Contoh :
dy
1) + 2XY = 2X2 + 1
dx

d2 Y dy
2) - 3 + 2Y = X2
dX2 dx

PD Parsial adalah :
Persamaan differensial yang mengandung lebih dari lebih dari
satu variable bebas.
Contoh :
δ2 Z
1) = 2XY
δXδY
δ2 Z δ2 Z
2) + a2 =0
δX2 δY2

Tingkat dari sebuah PD ialah derivative yang tertinggi yang

tampak pada PD itu .
Derajat dari sebuah PD adalah pangkat dari PD yang Tampak.
dy 𝑌 3
1) + = PD Tingkat ke 1 derajat ke 1
dx 𝑋 𝑋

1
 d2 Y dy
2) - 3 + 2Y = 0 PD Tingkat ke 2 derajat ke 1
dX2 dx

dy 𝑑𝑌
3) ( )2 + Y = X PD Tingkat ke 1 derajat ke 2
dx 𝑑𝑋

PD dari keluarga lengkungan datar

Diberikan keluarga lengkungan datar
f (X,Y,λ) = 0 …………………… (1) dimana λ adalah parameter
persamaan 1 diturunkan terhadap X, didapat

δf δf dy
+ =0 …………………………………… (2)
δx δY dx

dy
Eliminasi λ (1) dan (2) diperoleh hubungan antar X dan Y dan
dx
dy
F(X,Y, ) = 0 yang merupakan PD dari keluarga (1)
dx

Contoh :
Carilah PD dari keluarga garis lurus Y = λ X.
Penyelesaian : Y = λ X. ……………………. (1)
Diturunkan ke X didapati :
dy
= λ ……………………………………………..(2)
dx

Eliminasi = λ dari (1) dan (2) diperoleh PD yang ditanyakan :

dy 𝑌
=
dx 𝑋

Penyelesaian suatu PD.

Penyelesaian suatu PD ialah suatu relasi diantara variable variabeltanpa

derivative dan yang memenuhi PD tersebut.

2
Penyelesaian Umum Persamaan Differensial (PUPD) yaitu :
penyelesaian PD yang mengandung konstanta sembarang yang
banyaknya sama dengan tingkat dari PD itu.

Penyelesaian Khas Persamaan Differensial (PKPD) yaitu penyelesaiaan

PD yang diperoleh dari PUPD jika pada konstanta konstanta nilainya
tertentu.

Contoh :
d2 Y
PD : = 0
dX2

PUPD : Y = C1 X + C2

Jika C1 dan C2 diberi nilai tertentu , misal C1 = 2 dan C2 = 5 maka

diperoleh penyelesaian Khas Y = 2 X + 5

PD TINGKAT KE SATU DAN DERAJAT KE SATU

JENIS I. PD dengan variable terpisah

Bentuk Umum : M (x) dX + N(y) dY = 0

PUPD : ∫ M(x) dx + ∫ N(y) dy = 0

Contoh :

1) Selesaikan PD : 2x dx + y dy = 0
Penyelesaian :

3
 PUPD : ∫ 2x dx + ∫ y dy = 0
1
X2 + y2 =C
2

2) Selesaikan PD : y dx + x dy = 0
Penyelesaian :
1 1
dx + dy = 0
𝑥 𝑦

1 1
∫ 𝑥 dx + ∫ 𝑦 dy = C

Ln x + Ln y = Ln C

Ln xy = Ln C

Xy =C

Jenis II PD Homogenus
PD tingkat satu dan derajat ke satu dinamakan Homogenus jika ia dapat
dinyatakan dalam bentuk :
dy 𝑦
=f( )
dx 𝑥

Dengan subtitusi y = vx , maka diperoleh PD dengan variable terpisah

Selesaikan PD : (x 2 + y 2) dx =2 x y dy
𝑦
dy x2 + y2 1+(𝑥)2
= = 𝑦 ……………………………….(1)
dx 2𝑥𝑦 2
𝑥

Subtitusi y = vx atau y/x=v , dy = v dx + x dv

4
Menjadi :
𝑣𝑑𝑥+𝑥 𝑑𝑣 1+𝑣 2
=
𝑑𝑥 2𝑣
𝑑𝑥 2𝑣
Atau - dv = 0
𝑥 1−𝑣 2
𝑑𝑥 2𝑣
∫ -∫ dv = ln C
𝑥 1−𝑣 2

Ln x + Ln(1-v2) = ln C

Ln x(1-v2) = ln C

x(1-v2) =C
𝑦2
x(1 - - 2 ) =C
𝑥

PUPD : x2 - y2 =Cx

Jenis III PD : (ax + by + c) dx + (px + qy + r) dy = 0

1) Jika aq-bp =0 , dengan subtitusi u = ax + by
Maka PD diatas menjadi PD dengan variable terpisah.
2) Jika aq-bp ≠ 0 (tidak sama dengan)
Dengan subtitusi :
X = x1 + h

Y = y1 + h , dimana h = x dan k = y

Adalah penyelesaian dari PD serentak

(ax + by + c) = 0

(px + qy + r) = 0
5
Maka PD menjadi PD homogenus :

(ax1 + by1) dx1 + (p x1 + q y1) dy1 = 0

Contoh :

1) Selesaika PD : (x + y + 1)dx + (2x + 2y + 3)dy = 0

Penyelesaian : a=1 , b=1 , p=2 , q=2

Ap-bq = 1.2-1.2 =0
𝑑𝑦 𝑑𝑢
subtitusi : u = x + y , = -1
𝑑𝑥 𝑑𝑥
2u+3
PD menjadi : du - dx = 0
𝑢+2
2u+3
∫ du -∫ dx = 0
𝑢+2

2u - ln (u+2) - x = C

2 (x + y) – ln ( x + y + 2) – x = C

Penyelesaian Umum : x – 2y - ln ( x + y + 2) = C

2) Selesaika PD : (x - 2y + 1)dx + (2x - y - 1)dy = 0

Penyelesaian

(x - 2y + 1) = 0

(2x - y - 1) = 0

subtitusi :

x = x1 + 1 dx = dx1

6
 Y = y1 + 1 , dy = dy1

Menjadi (x1 - 2y1 ) dx1 + (2x1 - y1 ) dy1 ………………………. (2)

Ini persamaan Differensial Homogenus

Misalkan : y1 = v x1 , dy1 = v dx1 + x1 dv

Maka PD 2) menjadi :
dx1 2−𝑣
+ dv = C1
𝑥1 1−𝑣 2

dx1 2−𝑣
∫ + ∫ dv = C1
𝑥1 1−𝑣 2

1+𝑣 1
Ln x1 + ln + ln (1-v2) = C1
1−𝑣 2
1+𝑣
Ln x12 ( )2 (1-v2) = 2 C1 namakan 2C1 = ln C
1−𝑣
1+𝑣
Ln x12 ( )2 (1-v2) = ln C
1−𝑣
1+𝑣
x12 ( )2 (1-v2) = C
1−𝑣

atau : (x1 + y1 )3 = C(x1 - y1 )

atau PUPD : ( x + y -2)3 = C ( x – y )

Jenis IV PD. Eksak

PD : M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 disebut eksak jika dibagian kiri
merupakan differensial total dari fungsi F (x,y)

PD : M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 disebut eksak jika dan hanya jika

7
 δM δN
=
δY δx

PUPD eksak berbentuk F (x,y) = C …………………. (1)

δF δF
dF =
δx
dx + δy
dy = M(x,y) dx + N(x,y) dy

δF
berarti bahwa : dx = M(x,y) dx dan :
δx

𝑥
F (x,y) = ∫ M(x, y) dx + R(y) …………………………. (2)

𝑥
dimana∫ menyatakan bahwa integral itu y konstan dan dalam hal ini
R(y) adalah kostanta integrasi yang masihakan dicari sebagai berikut:

δF δ 𝑥 dR
dari (2) : = δy ∫ M(x, y) dx + = N (x,y)
δy dy

maka dari (3) R(y) dapat dicari

Contoh :

Selesaikan PD : 2xy dx + (x2 + 1)dy = 0

Penyelesaian :

δM
M(x, y) = 2xy ; = 2x
δy

8
 δN
N (x,y) = 𝑥 2 + 1 ; = 2x
δx

δM δN
= = 2x Jadi PD eksak
δy δx

PUPD eksak berbentuk F(x,y) = C

𝑥
F (x,y) = ∫ M(x, y) dx + R(y)

𝑥
= ∫ 2xy dx + R(y) = x2 y + R(y)

δF 2 𝑑𝑅
= x +𝑑𝑦 = N
δy

𝑑𝑅
x2 +𝑑𝑦 = 𝑥 2 + 1

𝑑𝑅
=1 maka R(y) = y
𝑑𝑦

Jadi PUPD : x2 y + y = C

Jenis V PD Linier
dy
Bentuk Umum : + y P(x) = Q(x) ………………………..(1)
dx

dy
Cara mencari PU : + y P(x) = Q(x) x ∫e P dx
dx

Perhatikan ∫e P dx dinamakan factor pengintegral dari PD (1)

9
 dy 1
Contoh : Selesaikan PD + 𝑥 y = x2
dx

1
Penyelesaian : P(x) = ; Q(x) = x2
𝑥

1
Factor pengintegral ∫e P dx = 𝑒 ∫𝑥 dx = e ln x = x

PUPD : yx = ∫ 𝑥 2 x dx + C

1
Yx = 4 x4 + C

Jenis VI PD Bernouli
dy
Bentuk Umum : + y P(x) = y n Q(x) ………………………..(1)
dx

dv dy
Subtitusi : v = y –n+1 , dx = (-n+1) y-n dx

dv
PD (1) menjadi : dx + (1-n) v = (1-n) Q ; jenis V

dy 1
Contoh : Selesaikan PD : + 𝑥 y = y 3 x3
dx

-3+1 dv 2 dy
Penyelesaian : Subtitusi v = y = y -2 ; = - 𝑦3
dx dx

dv 2
PD menjadi : - 𝑥 v = -2 x3
dx

10
 2 𝑑𝑥 2
Factor pengintegral 𝑒∫ 𝑥 = 𝑒 −2𝑙𝑛𝑥 = 𝑒 −𝑙𝑛𝑥 = 𝑥 −2

V 𝑥 −2 = ∫ −2𝑥 3 𝑥 −2 dx + C

= ∫ −2 𝑥 dx + C

V 𝑥 −2 = - 𝑥 2 + C ……… v = - 𝑥 4 + C

PUPD : 𝑦 −2 = - 𝑥 4 + C

Contoh2 Penggunaan Persamaan Defferensial

1) Pada setiap titik (x,y) dari suatu family lengkungan

diketahui bahwa slope dari tangent adalah 2 kali absisnya .
Carilah persamaan anggota dari family lengkungan yg
melalui titik (1,2) .
dy
Penyelesaian : = 2x …………… dy = 2x dx
dx

∫ dy = ∫ 2x dx
Y = x2 + C
Melalui titik (1,2) ……………………… 2 = 12 + C , C = 1
Jadi persamaan anggota dari family lengkungan yg melalui
titik (1,2) ialah ; . Y = x2 + 1
2) Trayektori Orthogonal

11
Diberikan family lengkungan f(x,y,λ) =0
Dimana λ parameter.
dy
Persamaan Differensialnya : F(x,y, dx ) = 0 …………………(2)

Famili lengkungan lain yang memotong tegak lurus family

lengkungan (1) di trayektori orthogonal (t0).
dy dy
Karena ( dx )t0 = -1, maka PD trayektori orthogonal
dx
1
ialah F(x,y, - dy ) = 0
dx

Contoh :
Carilah trayektori orthogonal dari family (keluarga) garis
lurus y = x
Penyelesaian :
Y = λ x ………………………………… (1)
dy
=λ
dx
dy
PD family garis lurus (1) ialah : y = x
dx
1
PD trayektori orthogonal : y = - dy x
dx

Atau x dx + y dy = 0
∫ x dx + ∫ y dy = C1

12
 1 2 1
x + 2 y2 = C1
2

x2 + y2 = 2C1
Namakan 2C1 = C
Jadi trayektori orthogonalnya : x2 + y2 = C
3) Masalah pertumbuhan
Misalkan N(t) adalah banyaknya populasi (population or
dN
subtansi) yang tumbuh. Jika kita anggap bahwa = k N,
dt

dimana k = konstanta perbandingan.

Contoh :
Penduduk sebuah negeri diketahui tumbuh (dianggap
kontinu) berbanding lurus pada banyaknya penduduk yang
hidup pada masa sekarang di negeri itu. Jika setelah 2
tahun banyaknya penduduk menjadi 2 kali setelah 3 tahun
penduduknya 20.000 orang , carilah banyaknya penduduk
semula (yang hidup sekarang)
Penyelesaian :
Misalkan
N0=Banyaknya penduduk yg hidup pd masa sekarang ,(t=0)
N=Banyaknya penduduk yg hidup pd t tahun,

13
 Setelah t tahun , maka :
dN
− kN=0
dt

N = C 𝑒 𝑘𝑡
Pada t = 0, N = N0 ------------- N0 = C 𝑒 𝑘0 ----------- C = N0
Jadi N = N0 𝑒 𝑘𝑡
1
Pada t = 2, N = 2N0 ---------- 2N0 = N0 𝑒 2𝑘 -----k=2 ln2=0,347

Jadi N = N0 𝑒 0,347𝑡
Pada t = 3, N = 20.000
20.000 = N0 𝑒 (0,347)3
20.000 = N0 (2,832)
Jadi : N0 = 7062 orang
4) Masalah Pendinginan
Hukum Newton untuk pendinginan menyatakan bahwa
berkurangnya suhu berbanding lurus dengan perbedaan
suhubenda dan suhu medium sekelilingnya.
Misalkan T = suhu benda , Tm = suhu medium sekelilingnya
dT dT
Maka = -k (T – Tm) atau + kT = k Tm , (k > 0)
dt dt

Dimana k = konstanta perbandingan (yang positip)

14
 dT
Pada hukum Newton dipakai tanda – untuk membuat dt < 0

Dalam proses pendinginan ( T-Tm> 0).

Contoh :
Sebuah logam suhunya 1000 F diletakkan kedalam bilik
dengan suhu tetap 00F . Jika setelah 20 menit suhu logam
menjadi 500F , carilah,
a) Waktu yang diperlukan suhu itu untuk mencapai suhu
250F.
b) Suhu logam setelah 10 menit
Penyelesaian :
Disini Tm = 0 ( suhu bilik dibuat tetap 00F)
dT
Jadi = -kT ------------ T = C𝑒 −𝑘𝑡
dt

t = 0 , T = 100 --------- 100 = C𝑒 −𝑘(0) ---------- C = 100

jadi T = 100 C𝑒 −𝑘𝑡
1 50
t = 20 , T = 50 --------- 50 = 100𝑒 −20𝑘 -----k=-20ln100 = 0,035

jadi T = 100 C𝑒 0,035𝑡

T = 25 ----------- t =??
1
25 = 100 𝑒 −0,035𝑡 --------- -0,035t = ln4 t = 39,6 menit

t = 10 , T = ….?? --------- T = 100𝑒 −0,035(10) = 100 (0,705)

15
 jadi T = 70,50F.

Persamaan Defferensial Tingkat Kedua

d2 y
Jenis 1 : = f(x)
dx2

Contoh :

d2 y
Selesaikan PD : dx2 = 6x

dy
Penyelesaian : dx =∫ 6x dx + C1

dy
= 3x2 + C1
dx

Y = ∫(3x 2 + C1 )dx + C2

PU : x3 + C1x +C2

d2 y
Jenis 2 : = f(y)
dx2

dy d2 y dp dp dy dp
Misalkan = p maka = dx = dy = p dy
dx dx2 dx

dp
Maka dari p dy = f(y) , p2 = 2∫ f(y)dy + C1

16
 dy
Atau : dx = ±√2 ∫ f(y) dy + C1

𝑑𝑦
X =±∫ + C2
√2 ∫ f(y)dy+C1

Contoh :

d2 y
Selesaikan PD : dx2 = y

1
Penyelesaian : 2 p2 = ∫ 𝑦 dy

p2 = 2∫ 𝑦 dy

dy
p2 = y2 + C1 maka = ± √y 2 + C1
dx

𝑑𝑦
x=±∫ + C2
√y2 + C1

PU : x = ± ln { y +√y 2 + C1 } + C2

d2 y dy
Jenis 3 : + p dx +qy = 0, dimana p dan q konstanta (1)
dx2

Y = ekx memenuhi PD ini jika :

K2 ekx + p k ekx + q ekx = 0
Atau K2 + p k + q = 0 …… persamaan ciri (2)
Jika kita tulis Y = ekx v ,

17
dy kx dy
= e (kv + dx) ,
dx
d2 y kx 2 dy d2 v
= e (k v + 2k dx + dx2 )
dx2

Maka persamaan (1) menjadi :

d2 y
=0
dx2

y = C1 x+ C2
y = ekx (C1 x+ C2)
Contoh :
1) Selesaika PD : y” + 3y’ + 2y = 0
Penyelesaian :
Persamaan ciri : K2 + 3 k + 2 = 0
Akar akar : k1 = -1 , k2 = -2
PUPD : y = C1 e−x + C2 e−2x
2) Selesaika PD : y” - 2y’ + 2y = 0
Persamaan ciri : K2 - 2k + 2 = 0
Akar akar : k1 = 1+i , k2 = 1-i
PUPD : y = ex (C1 cosx + C2 sinx)
3) Selesaika PD : y” + 4y’ + 4y = 0
Persamaan ciri : K2 + 4k + 4 = 0
Akar akar : k1 = k2 = -2

18
PUPD : y = e−2x (C1 x + C2 )
d2 y dy
Jenis 4 : dx2 + p dx +qy = f (x) ; p & q konstanta

Contoh :
d2 y dy
Selesaikan PD : dx2 + 2 dx + y = x2 + 4x +2 ………….. (1)

Penyelesaian :
Kita cari satu penyelesaian khas ( particular solution =
penyelesaian yang tak mengandung constant sebarang dari PD
itu.) Jelas bahwa y = x2 + v
d2 v dv
Maka kita peroleh : + 2 dx + v = 0
dx2

V = e−x (C1 x + C2 )
Jadi PUPD : y = x2 + e−x (C1 x + C2 )
Secara umum demikian :
Andaikan y =yc adalah penyelesaian khas dari PD :
d2 y dy
+ p dx + qy = f(x) …………………………… (1)
dx2

Kemudian kita tulis y = y0 + v kita peroleh :

d2 y0 d2 v dy dv
( dx2 + dx2 ) + p ( dx0 + dx) + q(y0 + v) = f(x)
d2 y0 dy0
Dimana +p + q y0 = f(x) , maka persamaan (1)
dx2 dx
d2 v dv
Menjadi : dx2 + p dx + v = 0 ………………………………….. (2)

19
Jika kita dapat mencari penyelesaian umum v dari persamaan
(2) , maka y=y0 + v adalah penyelesaian umum dari persamaan
(1) jadi PUPD (1) ialah jumlah dari penyelesaian khas dari (1)
dan penyelesaian umum dari :

d2 y dy
+p + qy = 0 ………………………………………………(3)
dx2 dx

Penyelesaian khas dari (1) dinamakan integral khusus

(particular integral) dengan symbol yp . penyelesaian umum
dari (3) dinamakan komplementer (complementer function)
dengan symbol yc , jadi PUPD (1) : y = yc + yp

Mendapatkan Integral Partikular y dengan metoda

variasi-parameter.
Persamaan differensial (PD ): y” + p y’ + q y = f(x) ……………..(1)
Persamaan tereduksi (PR) : y” + p y’ + q y = 0 ……………..(2)
Jika PUPR (penyelesaian umum persamaan tereduksi /fungsi
complementer adalah :
Yc = C1 y1 (x) + C2 y2 (x) ………………………….(3)
Yp = L1 (x) y1 + L2 (x) y2 …………………………. (4)
Dimana L1 dan L2 dicari dari :

20
L’1 y1 + L’2 y2 = 0
L’1 y1 + L’2 y2 = f(x)
Contoh :
Selesaikan PD : y” + y = tg x
Penyelesaian :
Yc = C1 sin x + C2 cos x
Yp = L1 (x) sin x + L2(x) cos x dimana, L1 dan L2 dicari
Dari L1’ sin x + L2’ cos x = 0
L1’ cos x + L2’ (-sin x) = tg x
Didapat :
L1’ = sin x …………… L1’ =∫ sin 𝑥 dx
L2’ = cos x – sec x …L2’ = ∫ cos x – sec x dx = sin x – ln(secx+tgx)
Maka
yp = - cos x sinx + (sin x – ln (sec x+tgx)dx = sinx - ln(sec x+tgx)

Soal – soal Latihan

Dapatkan persamaan Differensial (PD) dari,

1. Semua garis lurus yang sejajar dengan garis 2x + 3y – 5 = 0

2. Semua garis lurus yg tegak lurus pada garis 2x + 3y – 5 = 0
3. Semua garis lurus yang melalui titik T(1,1)
21
 4. Keluarga Lingkaran x2 + y2 + λx =0
5. Keluarga Lengkungan y = λ 𝑒 𝑥

PD DENGAN VARIABEL TERPISAH :

Dapatkan penyelesaian umum PD dibawah ini :
𝑑𝑥 𝑦 𝑑𝑦
6. - = 0
𝑥 𝑦+2
2
7. Xy3 dx + 𝑒 𝑥 dy = 0
𝑑𝑣 𝑣
8. 𝑑𝑝 + =0
𝑝

9. X2 dx + (x-1)y dy = 0

10.xy dx – (x+2) dy = 0

11. (1 + ln x)dx + (1+ lny) dy = 0

12. y dx + (𝑒 3𝑥 +1)dy = 0

13. (y2 + 9) dx – ( x2 + 9) dy = 0

14. sin x sin y dx + cos x cos y dy = 0

15. x cos2y dx + tgy dy = 0

PD Homogenus :

16. ( x+2y )dx + ( 2x+3y )dy = 0

22
 17. (y2 –x2)dx + xy dy = 0

18.(x3 + y3)dx + 3xy2 dy = 0

𝑦 𝑦 𝑦
19. (x sin 𝑥 - y cos𝑥 )dx + x cos 𝑥 dy = 0

20. sin y + (x cos y + y cos y + sin y) y’ = 0

𝑥 2 𝑑𝑦− 𝑦 2 𝑑𝑦
21. (𝑥−𝑦)2
=0

22. (3x2 + y cos x)dx + (sin x – 4y3) dy = 0

23. (1+y2 +xy2)dx + (x2y +y +2xy)dy = 0

24. ( x + ycos x)dx + sin x dy = 0

25. sec2 x tg y dx + sec2 y tg x dy = 0

26. ( 4x - 2y +3 )dx + ( 9y - 2x+ 7 )dy = 0 ; jika x=1 , y=0

27. 3y (x2 -1)dx + (x 3 + 8y -3x) dy = 0 ; jika x=0 , y=1

PD Linear , Selesaikan PD :

𝑑𝑦
28.𝑑𝑥 + 2xy = x

𝑑𝑦 2𝑦
29. 𝑑𝑥 - 𝑥+1 = (𝑥 + 1)3

23
 𝑑𝑦
30 + y = e –x
𝑑𝑥

𝑑𝑠
31. cos t 𝑑𝑡 + (sin t) s = 0

𝑑𝑦
32. .(x - x3 ) 𝑑𝑥 + ( 2x2 – 1) y – x3 = 0

1−2𝑥
33. y’ + =1
𝑥2

34. y’ – 3y tgx = 1

𝑑𝑥
35. 𝑑𝑡 - 3x = 1 ; x=0 untuk t=0

𝑦
36. y’ + 𝑥 = sin x ; y=0 untuk x=π

𝑑𝑖
37. L 𝑑𝑡 + Ri = E jika t=0, i=0 (L=R=E = konstan)

𝑑𝑦
Bernouli + y p(x)= yn Q(x) ‘Selesaikan PD :
𝑑𝑥

𝑑𝑦
38. 𝑑𝑥 + xy = y3x3

39. y’ – xy = x3y2

40. xy’ – 3y = xy5

41. (x2y3 + xy) y’ = 1

24
42. xy’ + 2y = y2 ln x

43. y – y’ cos x = y2 cos x (1-sin x)

44. y – 2xy’ = x(x+1) y3

45. y’ + y tgx = y3 sec6x

46. y’ + y ctgx = y2 cosx2

47. y’ + y =12 y2 e2x ; jika y=1 untuk x=0

Trayektori orthogonal :
Dapatkan trayektori orthogonal dari keluarga lengkungan2 :
48. y2 = 4λx ( λ= parameter)

49. x2 + y2 + λx =0

50. y = λ𝑒 −2𝑥

51. x - 4y = λ

52. x2 + y2 = λ2

53. x2 - y2 = λ

54. y2 = λ x3

55. xy = λ
25
56. x2 + 2y2 = λ

57. y = λx4

𝑑2 𝑦
PD tingkat kedua Jenis = f(x)
𝑑𝑥 2

Selesaikan PD :

58. y” = sin x

59. y” = x𝑒 𝑥

60. y” = 3x+2

1
61. Y” = 𝑥

62. y” = 𝑒 2𝑥 sin 3x

𝑑2 𝑦
Jenis = f(y) , Selesaikan PD :
𝑑𝑥 2

63. y” + y-3 = 0

1
64. y” y-3 =1 jika x=2 , y=1 dan y’ =1

4 1
65. y” + 𝑦 3 = 0 , jika y(0) =8, y’ (0) = 4

66. y” = 𝑒 −𝑦 , dimana y=0 dan y’ = 0 , x=0

26
 1
67. y” = siny cosy , dimana y’ = 0 jika y=0 dan y=2π jika x=0

d2 y dy
Jenis : +p +qy = 0 , p dan q konstanta , Selesaikan PD :
dx2 dx

68. y” – y’ -2y = 0

69. y” – y’ + 2y = 0

70. y” + 𝟂2 y’ = 0

71. 4y” –20 y’ + 25y = 0

d2 x dx
72. dt2 + 4 dt + 4x = 0

73. 3y” –2 y’ + 5y = 0

74. y” – 3 y’ + 5y = 0 y’ =0 , y=0 jika x=0

75. y” – 2 y’ - 3y = 0 y=0, y’=-4 jika x=0

76. y” + 𝜋 2 y = 0 , y=0 untuk x=0 dan y’=0 untuk x=1

d2 u du du
77. +4 + 4u = 0 , jika t=0 , =0 , u=1
dt2 dt dt

Jenis y” + py’ +qy = f(x) p dan q konstanta

78. y” - 2y’ - 3y = 27 x2

27
79. y” - 2y’ - 3y = 4 – 8x - 6x2

80. y” - 6y’ + 6y = 𝑒 𝑥

81. y” + y’ = -Cos x

82. y” + 4y = 15𝑒 𝑥 -8x

83. y” + y’ -2y = 12𝑒 𝑥

84. y” - y = 10 sin2x

85. y” + y = 10𝑒 2𝑥 jika untuk x=0 ,y=0 & y’(0) = -1

86. y” - 6y’ + 9y = 4𝑒 3𝑥 jika untuk ,y(0)=1 & y’(0) = 3

87. y” + 2y’ + 2y = sinx jika y(0) =2 , y’(0) =-1

88. y” + y = sec x

89. y” + y = cotg x

90. y” - 4y’ + 4y =𝑒 2𝑥 .x-2

91. y” + 4y = 4 sec22x

92. y” + 2y’ + 2y =𝑒 −𝑥 sec x

28
29
30