Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

OLEH:
NAMA : KRISTINA LILI (6160302180084)
KRISTIAN PASASSA (6160302180063)
ADVENTUS P.B (6160302180055)
MIKAEL APRIADI (6160302180076)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2019
Lingkungan pemasaran selalu berubah karena itu sangat penting bagi setiap perusahaan
untuk selalu memantau dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Perubahan lingkungan merupakan
pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan pemasaran. Pimpinan tidak dapat berbuat
banyak untuk mengubah kebanyakan factor-faktor lingkungan, namun mereka dapat mengenali
bidang-bidang untuk dipantau guna kepentingan perencanaan.

Menurut Philip Kotler, Joseph P. Guiltinan, dan Gordon W. Paul ada beberapa dimensi lingkungan
utama yang mempunyai kepentingan strategis, yaitu :

Dimensi Demografis : Perubahan dalam karakteristik demografis, distribusi geografis, angka


kelahiran serta pertumbuhan penduduk sangat penting bagi para pemasar produk konsumen karena
perubahan karakteristik populasi seringkali mengakibatkan perubahan dalam jumlah konsumen
dengan kebutuhan tertentu.

Dimensi Lingkungan Alam : Sebagaimana kita ketahui, perusakan alam salah satu permasalahan
utama. Di banyak kota dunia, polusi udara, dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Terdapat keprihatinan yang besar terhadap bahan kimia tertentu yang menimbulkan polusi udara,
tanah, dan air. Perundang-undangan baru yang dikeluarkan sebagai akibat gerakan lingkungan hidup
telah memukul keras industri-industri tertentu. Sebuah perusahaan baja dan fasilitas umum harus
menginvestasikan milyaran dollar dalam peralatan pengendali polusi dan lebih banyak bahan bakar
yang aman bagi lingkungan. Pemasar harus mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan
dengan trend dalam lingkungan alam seperti ; kekurangan bahan baku, biaya energi yang meningkat,
tingkat polusi yang meningkat, dan peran pemerintah yang berubah.

Dimensi Lingkungan Teknologi : Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk
hidup manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan berbagai macam manfaat bagi
manusia. Dalam hal ini para pemasar harus memperhatikan trend-trend teknologi antara lain
Langkah perubahan teknologi yang semakin cepat, Peluang inovasi yang tidak terbatas, Anggaran
litbang yang beragam, Peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.

Dimensi Politik / Hukum : Keputusan pemasaran dipengaruhi oleh perkembangan dalam


lingkungan politik dan hukum. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, badan pemerintah, dan
kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu. Kadang
hukum juga menciptakan peluang baru bagi bisnis. Sebagai contoh, hukum wajib daur ulang telah
memberikan peningkatan besar dalam industri daur ulang. Trend politik utama dan implikasinya
terhadap manajemen pemasaran antara lain Undang-undang yang mengatur bisnis (Undang-undang
bisnis memiliki tiga tujuan, yaitu melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat,
melindungi konsumen dari praktek bisnis yang tidak sehat, dan melindungi kepentingan masyarakat
dari perilaku bisnis yang tidak terkendali. Tujuan utama undang-undang bisnis dan/atau
penegakannya adalah membebankan kepada dunia bisnis biaya social yang ditimbulkan oleh produk
atau proses produksi mereka), Pertumbuhan kelompok dengan kepentingan (Jumlah dan kekuatan
kelompok dengan kepentingan khusus telah meningkat selama tiga dasa warsa terakhir. Komite aksi
politik melobi pejabat pemerintah dan menekan eksekutif bisnis untuk memberikan perhatian yang
lebih besar pada hak-hak konsumen, hak-hak wanita, hak-hak manusia, hak-hak minoritas, dan
sebagainya. Sebuah kekuatan penting yang mempengaruhi bisnis adalah gerakan konsumen, sebuah
gerakan masyarakat dan pemerintah yang teroganisir untuk memperkuat hak dan kekuatan pembeli
dalam berhubungan dengan penjual.)
Dimensi Sosial / Budaya : Keyakinan, nilai-nilai, dan norma seseorang dibentuk oleh masyarakat
dimana mereka dibesarkan. Manusia menyerap, hampir secara tidak disadari, pandangan dunia yang
merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri dengan sesamanya, alam, dan alam semesta.
Pandangan orang terhadap dirinya ; Orang-orang memiliki penekanan relatif yang berbeda-beda atas
kesenangan pribadi. Gerakan mencari kesengan pribadi terutama sangat banyak ditemui di Amerika
Serikat pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Implikasi pemasaran dari “masyarakat aku” sangat
banyak. Orang-orang membeli produk, merek, dan jasa sebagai sarana ekspresi diri. Sebaliknya, saat
ini orang-orang menjalankan perilaku dan ambisi yang lebih konservatif. Mereka telah mengalami
masa-masa sulit dan tidak dapat mengendalkan kelanggengan pekerjaan dan peningkatan
penghasilan riil. Mereka lebih berhati-hati dalam pola pembelanjaan mereka dan lebih
memperhatikan nilai dalam pembelian mereka. Pandangan orang terhadap sesamanya ; Beberapa
pengamat telah menunjukkan gerakan balik dari “masyarakat aku” menjadi “masyarakat kita”.
Pandangan orang terhadap organisasi ; Orang memiliki perilaku yang berbeda-beda atas
perusahaan, instansi pemerintah, kelompok perdagangan, dan organisasi lainnya. Kebanyakan orang
bersedia bekerja pada organisasi ini meskipun mereka mungkin bersikap kritis terhadap organisasi
tertentu. Pandangan ini memiliki beberapa implikasi pemasaran. Perusahaan perlu menemukan cara
baru untuk meraih kembali kepercayaan konsumen dan karyawan. Mereka perlu mengkaji beragam
kegiatan mereka untuk memastikan bahwa mereka adalah perusahaan baik. Mereka perlu mengkaji
komunikasi periklanan untuk memastikan bahwa pesan konsumen mereka adalah jujur. Semakin
banyak perusahaan beralih ke audit social dan hubungan masyarakat untuk memperbaiki kinerja
citra mereka dimata publik. Pandangan orang terhadap masyarakat ; Orang memiliki perilaku yang
berbeda atas masyarakat. Beberapa membelanya (pemelihara), beberapa menjalankannya (pelaku),
beberapa mengambil apa yang dapat mereka ambil darinya (pengambil), beberapa ingin
mengubahnya (pengubah), beberapa mencari sesuatu yang lebih mendalam (pencari), dan beberapa
ingin meninggalkannya (pelarian). Pelaku cenderung merupakan orang yang sangat sukses,
pengubah biasanya hidup lebih hemat.

Pandangan orang terhadap alam ; Orang memiliki perilaku yang berbeda terhadap alam. Beberapa
orang merasa ditaklukkannya, menyatu dengannya, dan masih ada beberapa yang berusaha
menguasainya. Pandangan orang terhadap alam semesta ; Orang memiliki keyakinan yang berbeda-
beda atas asal alam semesta dan peran mereka didalamnya. Kebanyakan orang Amerika adalah
monotheis, meskipun keyakinan praktik keagamaan mereka telah menurun dari tahun ke tahun.

Dimensi Ekonomi : Pemasar internasional harus mempelajari perekonomian tiap-tiap negara. Dua
factor ekonomi mencerminkan daya tarik suatu negara sebagai pasar ; struktur industri dan
distribusi pendapatannya. Struktur industri suatu negara menentukan kebutuhan akan produk dan
jasa, tingkatan pendapatan, serta tingkatan pemanfaatan tenaga kerja. Dalam hal ini terdapat empat
jenis struktur industri, yaitu :

a) Perekonomian sekedar menyambung hidup. Dalam perekonomian sekedar menyambung hidup


sebagian besar masyarakatnya terlibat dalam pertanian yang ala kadarnya. Masyarakat seperti ini
mengkonsumsi sebagian besar output dan menukarkan sisanya dengan barang dan jasa sederhana.
Masyarakat seperti ini menawarkan sedikit peluang pasar.

b) Perekonomian pengekspor bahan mentah. Perekonomian seperti ini kaya akan satu atau lebih
sumber daya alam, tetapi miskin dalam hal lain. Kebanyakan pendapatan mereka berasal dari
mengekspor sumber daya tersebut.
c) Perekonomian yang sedang melakukan industrialisasi. Dalam perekonomian yang sedang
melakukan industrialisasi, pabrik menyumbang 10 sampai 20 persen dari perekonomian negara
tersebut. Industrialisasi umumnya menciptakan kelas kaya baru dan kelas menengah yang kecil
tetapi terus berkembang, keduanya menuntut barang-barang impor jenis baru.

d) Perekonomian industri. Perekonomian industri adalah pengekspor utama barang pabrik dan
dana investasi. Mereka melakukan perdagangan dengan negara industri lain dan juga mengekspor
ke jenis perekonomian lain berupa bahan baku dan bahan setengah jadi.

Faktor ekonomi kedua adalah distribusi pendapatan di negara itu. Negara-negara jenis
perekonomian sekedar menyambung hidup mungkin terdiri dari rumah tangga yang hampir
semuanya dengan pendapatan keluarga yang sangat rendah. Sebaliknya negara-negara industri
mungkin mempunyai rumah tangga dengan pendapatan rendah, sedang, tinggi. Namun demikian,
negara lain mungkin mempunyai rumah tangga dengan keluarga yang mempunyai pendapatan
sangat tinggi atau sangat rendah. Namun dalam berbagai macam kasus, negara yang miskin mungkin
mempunyai segmen-segmen konsumen dengan pendapatan yang tinggi yang jumlah orangnya
sedikit tetapi sangat makmur.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa dimensi lingkungan pemasaran
diatas adalah Perusahaan yang berhasil menyadari bahwa lingkungan pemasaran memberikan
rangkaian peluang dan ancaman yang tidak habis-habisnya. Tanggung jawab pemasar adalah
mengidentifikasi perubahan signifikan dalam lingkungan makro yang menimpa perusahaan. Melebihi
kelompok lain dalam perusahaan, manajer pemasaran harus menjadi pelacak trend dan pencari
peluang. Banyak peluang ditemukan dengan mengidentifikasi trend (arah atau urutan kejadian yang
memiliki momentum dan jangka waktu tertentu) dan megatrend (perubahan social, ekonomi, politik,
dan teknologi besar yang berjalan lambat serta pada saat terjadi memiliki dampak yang
berkepanjangan). Dalam situasi global yang berubah cepat pemasar harus memantau beberapa
kekuatan dimensi yaitu Demografis, Lingkungan Alam, Teknologi, Politik / Hukum. Sosial / Budaya,
dan Ekonomi. Dalam lingkungan domografis pemasar harus mengamati pertumbuhan populasi
duinia, pembauran usia, komposisi etnis, tingkat pendidikan, kebangkitan keluarga non-tradisional,
pergeseran geografis populasi yang besar dan perpindahan ke pamasaran mikro dan penghindaran
pemasaran massal. Dalam ekonomi, mereka perlu memusatkan perhatian pada distribusi
pendapatan dan tingkat tabungan, hutang, dan ketersediaan kredit. Dalam lingkungan alam,
pemasar harus mengamati kekurangan bahan baku, peningkatan biaya energi dan tingkat polusi
serta peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup. Dalam teknologi, mereka harus
memperhitungkan percepatan perubahan teknologi, peluang inovasi, anggaran litbang yang
beragam dan peningkatan peraturan pemerintah yang disebabkan oleh perubahan teknologi. Dalam
politik/hukum, pemasar harus bekerja dibawah banyak undang-undang yang mengatur praktek
bisnis dan dengan beragam kelompok dengan kepentingan khusus.

Terakhir, dalam social/budaya mereka harus memahami pandangan orang terhadap dirinya, sesama,
organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta produk pasar yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar
dan sekunder masyarakat dan mencari tahu kebutuhan-kebutuhan sub-kultur dalam suatu
masyarakat.
PT. Pos Indonesia selama puluhan tahun menjadi perusahaan utama bagi masyarakat ketika berkirim
surat. Angka penjualan perusahaan ini berlipat-lipat pada saat hari raya seperti Idul Fitri dan Natal.
Banyaknya kartu lebaran, kartu yang kita kirimkan bisa terlambat berhari-hari. Namun kehadiran
handphone dengan teknologi SMS telah membuat konsumen pos banyak yang berpindah ke layanan
ini sehingga PT. Pos Indonesia akhirnya harus merubah pola bisnis yang mereka jalankan. dengan
SMS, Anda bisa mengirimkan selamat hari raya untuk seratus orang hanya dalam waktu singkat. Dua
puluh tahun lalu, siapa yang menyangka bahwa saingan utama PT. Pos Indonesia adalah handphone.
Dengan pertumbuhan industri ini yang mencapai 50 persen setahun, musuh baru ini seperti pelari
sprint yang terus meninggalkan jauh industri surat-menyurat.

Oleh karena Pemasar yang baik adalah pemasar yang selalu memperhitungkan segala kemungkinan
perubahan yang terjadi. Di dalam perencanaan pemasaran, para pemasar biasanya melakukan
analisa 4 C (Consumer, Competitor, Company dan Change) sebelum membuat strategi. Pemasar
umumnya menganalisa bagaimana perilaku konsumen, aktivitas kompetitor, kapabilitas perusahaan
dan juga perubahan. Namun dari 4C tersebut, Change adalah area dimana umumnya pemasar tidak
menguasai dengan baik. Pengalaman “berperang” membuat pemasar lebih mudah mengenali siapa
konsumen kita, bagaimana kompetitor bergerak dan seberapa besar “senjata” yang dimiliki oleh
perusahaan. Namun unsur change terkadang bukanlah sesuatu yang kasat mata terjadi di lapangan.
Termasuk di dalam change selain teknologi adalah perubahan ekonomi, sosial, life style, politik, dan
lain-lain.Yang cukup merepotkan, unsur change ini relatif lebih sulit diprediksi dibandingkan unsur 4C
yang lain.

Gerbang era globalisasi dunia telah terbuka, khususnya sejak awal millennium lalu, yang ditandai
dengan menipisnya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam segala aspek sumber daya.
Sebagaimana telah di siratkan dalam berbagai perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang
berawal dari perjanjian perdagangan multilateral (GATT) pada perundingan Uruguay maupun
kesepakatan pelaksanaan wilayah perdagangan bebas di Asia (AFTA) bagi negara-negara kawasan
Asia. Memasuki era globalisasi berarti pula memasuki era perdagangan bebas, yang menuntut setiap
pelaku usaha untuk lebih meningkatkan keunggulan kompetitifnya bila ingin tetap eksis dalam pasar
global. Seluruh pelaku usaha mau tidak mau harus mempersiapkan diri bila ingin tetap sukses dalam
era perdagangan bebas. Tidak terkecuali para pelaku usaha di Indonesia, dengan mengingat kawasan
Asia pun dengan segera telah memberlakukan AFTA pada tahun 2008-2010, dimana untuk
mempersiapkan hal itu akan diterapkan penghapusan segala bentuk proteksi bagi pelaku bisnis
domestik dalam bentuk penurunan struktur tarif (CPET) secara bertahap.

Beberapa kewajiban dari perundingan yang melahirkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) itu
adalah:

1.Setiap negara harus memberikan perlakuan yang sama baiknya, pada produk atau jasa
yang berasal dari negara lain.

2.Adanya transparansi dalam setiap aturan main yang diterapkan.

Adapun ketentuan mengenai akses pasar menyatakan bahwa setiap negara berkewajiban
memberikan hak kepada pengusaha negara lain untuk memasuki pasar negaranya, khususnya untuk
sektor-sektor produk dan jasa yang telah dinyatakan sebagai sektor terbuka.Dengan demikian akan
tercipta suatu lingkungan persaingan yang sangat tajam, yang tidak akan terlepas dari kemampuan
penguasaan terhadap sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi serta kemampuan dalam
memanfaatkan peluang pada kancah perdagangan internasional.

Untuk itu diperlukan suatu keunggulan kompetitif yang sangat kuat agar dapat bertahan dan
berkembang di era globalisasi, karena tidak dimungkinkannya lagi berlaku jaminan proteksi dari
pemerintah setempat untuk pelaku usaha domestik yang ingin memasuki pasar dunia. Hanya pelaku
usaha yang mampu meningkatkan keunggulan kompetitifnya yang berhasil meraih dan
meningkatkan pangsa pasar dalam kancah internasional. Dalam setiap rekomendasinya Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) selalu menekankan pentingnya masalah stabilitas ekonomi-politik,
adanya transparansi, peningkatan efisiensi, pengembangan infrastruktur, kerjasama dalam bidang
teknologi dan finansial serta pengembangan sumber daya manusia. Rekomendasi tersebut dianggap
penting untuk dilaksanakan oleh setiap pelaku usaha guna dapat memperkuat dan meningkatkan
keunggulan kompetitifnya.

Berbagai perubahan telah terjadi dalam dunia lingkungan usaha, baik dari segi politik,
ekonomi, sosial, budaya maupun teknologi. Untuk dapat menentukan arah dan strategi yang tepat
dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi maka suatu kajian lingkungan
usaha secara menyeluruh perlu dilakukan terlebih dahulu sebagai dasar pertimbangan langkah
strategis selanjutnya.

Politik
Era demokratisasi telah merebak hampir di seluruh kawasan dunia, tidak terkecuali di
Indonesia. Sejalan dengan meningkatnya sistem demokratisasi, maka kesadaran akan perlunya
sistem otonomi juga semakin meningkat. Ide bahwa suatu pemerintahan ataupun pimpinan pusat
dalam bentuk satu mainframe yang merupakan bagian penting dari keseluruhan pemerintahan akan
menjadi usang. Kondisi ini menuntut terlaksananya transparansi dalam setiap aspek berbangsa dan
bernegara. Tren-tren dunia secara luar biasa akan menuju ke arah kebebasan politik. Indonesia
sendiri akhir-akhir ini telah mengalami kemajuan yang sangat tajam dan berarti dalam kehidupan
berdemokrasi. Masa pembelajaran yang diperlukan Indonesia memang sempat menimbulkan
ketidak stabilan politik pada awal-awal tahap mengenal bentuk demokrasi seutuhnya. Periode ini
memang sempat menyebabkan meningkatnya country risk, khususnya di mata para investor dunia.
Kemampuan pemerintah untuk menjaga kestabilan politik dalam negeri yang menjamin kepastian
hukum dan penegakkan aturan yang jelas, menjadi faktor penting bagi keputusan investor untuk
memilih sebuah negara sebagai tempat menanamkan modal dan mengembangkan usaha.

Ekonomi
Tingkat persaingan menjadi semakin tajam dalam memasuki era globalisasi ini. Perdagangan
bebas memungkinkan mengalirnya barang dan jasa antar negara tanpa adanya hambatan yang
berarti. Kondisi ini tentu menuntut kesiapan dan ketangguhan dari setiap pelaku usaha bila tidak
ingin tersingkir dari pasar dunia. Keunggulan komparatif seperti mengandalkan tenaga kerja murah
tidak lagi terlalu berarti, sejak dimungkinkannya dilakukan multi sourcing pada era pasar bebas.
Untuk itu diperlukan keunggulan kompetitif yang lebih kuat, baik dalam hal sumber daya manusia
yang berkualitas, penguasaan teknologi maupun kemampuan akses pasar yang luas melampaui
batas-batas negara, dalam menghadapi persaingan yang kian meningkat.
Tren-tren dunia secara luar biasa juga menuju ke arah pembentukan aliansi ekonomi guna
menunjang keunggulan kompetitif. Suatu trend besar yang akan terjadi di dalam komunitas bisnis
global adalah trend aliansi strategis. Dimana sebagian besar aliansi strategis itu akan berskala
internasional. Deregulasi, liberalisasi dan swastanisasi segera melanda dan melaju di seluruh
kawasan dunia. Pasar bebas semakin memungkinkan kepemilikan sebuah perusahaan oleh banyak
investor di penjuru dunia sehingga mayoritas kepemilikan di satu pihak tidak lagi menjadi hal utama
yang menentukan keberhasilan untuk dapat memasuki pasar global. Situasi ekonomi Indonesia yang
semakin membaik dengan semakin pulihnya tingkat kestabilan dalam negeri akan sangat
mendukung masuknya pelaku-pelaku usaha dari manca negara untuk melakukan aliansi strategis
dengan pelaku-pelaku usaha di Indonesia.

Kecenderungan lain yang terjadi adalah pemfokusan seluruh sumber daya hanya pada unit usaha
yang berprospek dan menguntungkan serta sesuai dengan nilai-nilai maupun kepentingan strategis
jangka panjang.

Pemilihan pemfokusan ini dapat dilakukan berdasarkan evaluasi atas beberapa kriteria
tertentu yaitu:

1.Prospek atau nilai usaha.

2.Kesesuaian dengan visi dan misi perusahaan.

Pemfokusan ini akan lebih memungkinkan setiap pelaku usaha untuk dapat mencurahkan perhatian
dan seluruh sumber dayanya dalam mencapai keuntungan tertinggi dengan meningkatkan core
competency di bidang-bidang yang terpilih saja, yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan tersebut.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa trend yang akan terjadi sebagai akibat dari
terbukanya perdagangan bebas adalah:

1.Spesialisasi kegiatan ekonomi

2.Mengalirnya arus modal atau investasi untuk memperoleh production based yang paling
kompetitif dalam upaya meningkatkan pangsa pasar.

Sosial
Kecenderungan terjadinya perubahan sosial maupun gaya hidup dari desa menuju
metropolitan, dari konsumsi produk padat karya menuju sarat teknologi canggih pada masyarakat
dunia maupun sebagian besar masyarakat Indonesia semakin menuntut tingkat kepraktisan dalam
gaya hidup serta meningkatkan kesadaran akan kebutuhan informasi. Hal ini semakin meningkatkan
kebutuhan akan pemberdayaan setiap elemen dalam masyarakat untuk dapat lebih fleksibel serta
tangguh dalam menghadapi dinamika dunia, yang menuju pada suatu sistem dunia tanpa batas.

Pertumbuhan yang luar biasa akan segera menyusul ketika orang dibebaskan untuk
menyumbangkan ide dan energinya, dengan tidak adanya lagi keharusan untuk menerima segalanya
yang datang dari pemerintahan atau pimpinan pusat. Hal ini melahirkan suatu pergeseran tatanan
sosial baru dari sentralisasi menuju desentralisasi. Derasnya arus informasi serta banyaknya pilihan
produk dan jasa akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pada produk dan jasa
yang berkualitas tinggi.Kebebasan dan keterbukaan pasar dunia akan diberikan pada siapapun yang
dapat memenuhi standar persyaratan teknis maupun standar persyaratan sistem jaminan mutu,
melalui prosedur pengujian yang diakui oleh lembaga akreditasi dan sertifikasi internasional.

Ketidakmampuan pelaku usaha untuk memenuhi standar kualitas internasional akan mengurangi
daya saingnya di pasar bebas, terutama bagi mereka yang menginginkan pengembangan usaha ke
arah bentuk transnational company guna dapat merambah pasar internasional. Pencapaian standar
kualitas ini hanya dimungkinkan dengan adanya dukungan yang kuat dari sumber daya yang
berkualitas (termasuk sumber daya manusia), sistem manajemen yang baik serta nilai-nilai budaya
perusahan yang mengakar kuat, dibarengi dengan adanya komitmen terhadap visi dan misi yang
jelas.

Budaya
Revolusi dalam teknologi, khususnya teknologi informatika dan telekomunikasi telah
membuat segalanya menjadi transparan. Kemajuan di bidang teknologi maupun infrastruktur
penunjang lainnya telah membuat terjadinya evolusi budaya menuju budaya yang lebih mandiri,
serta semakin meningkatnya kesadaran untuk memperluas pengetahuan. Dengan demikian akan
tercipta suatu jaringan masyarakat yang global, tanpa adanya lagi batas-batas wilayah yang nyata.

Tren ini akan merupakan peluang emas tersendiri dari sisi ekonomi, khususnya dari segi pariwisata.
Melakukan perjalanan pariwisata akan menjadi budaya tersendiri yang diakibatkan oleh tren
informasi global. Sarana infrastruktur tentu menjadi penunjang yang sangat diperlukan dalam
mendukung perkembangan sektor pariwisata yang semakin pesat.

Teknologi
Bahwa kemajuan pesat dalam teknologi, khususnya telekomunikasi dan informatika telah
membuat evolusi dalam segala aspek kehidupan, khususnya dalam aspek sosial budaya. Era
transparansi telah dimulai yang membuat tidak adanya lagi batas-batas yang nyata antar negara,
khususnya dalam dunia usaha.

Pergeseran produk dan jasa dari padat karya menjadi sarat teknologi akan terjadi dalam kurun waktu
yang tidak lama lagi. Telekomunikasi akan merupakan kekuatan penggerak yang secara serentak
menciptakan ekonomi global yang besar sekali. Serta di dalam jaringan ekonomi global abad ke 21,
teknologi informasi akan mendorong perubahan, sama pastinya seperti ketika manufaktur
mendorong perubahan di dalam era industri.

Kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informatika melahirkan suatu bentuk
perdagangan baru berupa perdagangan menggunakan media elektronik (e-commerce) yang
memungkinkan terjadinya perdagangan melewati batas-batas negara serta penguasaan pasar dunia
dalam bentuk transnational company. Tren e-commerceini telah menunjukkan betapa semakin
tipisnya batas-batas wilayah antar negara di dunia yang semakin global sejalan dengan
meningkatnya tuntutan masyarakat dunia akan gaya hidup yang lebih praktis.
Pada dasarnya ada empat ide dasar yang sedang terwujud di dunia ini yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi:

1.Pembauran teknologi

2.Aliansi strategi

4.Pembentukan jaringan global

4.Akses pada teknologi informasi-telekomunikasi untuk pengembangan individu

Semakin besar kemajuan dalam akses informasi, akan semakin besar pula kemampuan dan
kesempatan setiap pelaku usaha untuk belajar dan mendapatkan keuntungan melalui pembagian
informasi penting dari seluruh dunia. Penguasaan informasi merupakan faktor penting bagi para
pelaku usaha di negara-negara berkembang. Bersama dengan gencarnya gerakan swastanisasi dan
program pendidikan, hal lain yang paling mendukung kesejahteraan ekonomi negara yang sedang
berkembang adalah prasarana telekomunikasi dan akses informasi.

Tanpa prasarana telekomunikasi dan informasi maka perekonomian suatu bangsa akan gagal. Tepat
ketika bergerak secara global ke satu pasar ekonomi maka kita pun bergerak dalam telekomunikasi
ke satu jaringan tingkat dunia dengan keterkaitan satu sama lain.Perkembangan teknologi yang
sangat pesat telah pula menciptakan semakin banyak jenis jasa yang dapat diperdagangkan. Bahkan
kemajuan teknologi akan memacu proses pemberdayaan individual yang melahirkan semakin
banyak bentuk perdagangan hak intelektual atau hak cipta. Adanya kecenderungan ini telah
membuat kesepakatan perundingan perdagangan multilateral (GATT) dalam putaran Uruguay
menghasilkan aturan-aturan baru dalam bidang perdagangan jasa atau services (GATS) serta
perdagangan hak-hak intelektual (TRIPs).

Adanya kesepakatan tersebut menunjukkan semakin tingginya tingkat pengakuan dan penghargaan
masyarakat dunia akan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun disadari bahwa tidak semua
negara memiliki tingkat kemajuan yang sama dalam hal teknologi, walaupun era pasar bebas sangat
menuntut kemampuan dan pengusaan teknologi sebagai salah satu kunci keunggulan kompetitif.
Kondisi ini akan menciptakan terjadinya suatu aliansi strategis ataupun kooperasi yang saling
menguntungkan antar perusahaan dari berbagai negara.

Anda mungkin juga menyukai