Anda di halaman 1dari 11

Prakarya

Budidaya Ikan Bawal


Vincentian Michael Anton Poetra
37/X MIPA 5

11/30/2015
Budidaya Ikan Bawal
PENDAHULUAN
Latar belakang
Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) adalah salah satu ikan unggulan budi
daya perikanan air tawar. Kelebihan ikan bawal ini, ukuran badannya cukup besar, dagingnya
gurih, dan tidak banyak duri. Dari sisi rasa, ikan bawal air tawar tidak kalah lezat dibanding
ikan bawal air laut. Ikan bawal air tawar mulai populer dibudidayakan 15 tahun lalu. Dengan
semakin meningkatnya permintaan ikan bawal untuk konsumsi untuk saat ini, maka
menyebabkan budidaya ikan bawal air tawar mengalami peningkatan, sehingga secara
langsung akan mempengaruhi permintaan benih yang semakin meningkat pula.
Komoditas perikanan yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai
ikan budidaya, salah satunya adalah ikan bawal yang berhabitat di lingkungan air tawar
(Colossoma macropomu). Prospek pasar ikan bawal air tawar selain pasar dalam negeri juga
diekspor ke beberapa negara seperti Hongkong dan Amerika dalam ukuran kecil sebagai ikan
hias. Pasar dalam negeri ikan bawal banyak digemari masyarakat, terutama Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta. Jawa Barat merupakan daerah yang pertama kali
mengembangkan ikan bawal dan tidak kurang dari 500 juta ekor benih setiap musim dijual ke
berbagai propinsi di Indonesia. Tingkat kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan
pentingnya mengkomsumsi ikan segar, terutama ikan air tawar yang banyak tersedia di setiap
daerah menyebabkan permintaan ikan atau produk perikanan juga meningkat.
Peningkatan produksi budidaya akan meyebabkan peningkatan permintaan benih
sebagai input untuk kegiatan budidaya pembesaran ikan bawal. Produksi ikan bawal pada
saat ini sangat pesat, karena usaha ini berada dalam tahap pertumbuhan sehingga permintaan
dan produksinya selalu mengalami kenaikan. Permintaan ikan bawal air tawar juga selalu
mengalami peningkatan baik di Indonesia.
Ikan bawal pertumbuhannya cepat, kelebihan lain ikan bawal adalah cara
memeliharanya yang tidak sulit. Ikan ini dapat dipelihara di kolam dengan tingkat
kelangsungan hidup dan padat tebar yang tinggi. Ikan bawal yang dipelihara dalam kolam
pendederan dan pembesaran kelangsungan hidupnya dapat mencapai 90 persen. Ikan bawal
air tawar memiliki keunggulan daripada ikan bawal air laut, karena produksinya tidak
terpengaruh oleh musim, ketersediaan benih dan ikan yang siap konsumsi kontinyuitasnya
terjamin dan tersedia sepanjang waktu.
Kegiatan yang dilakukan dalam pembenihan ikan bawal air tawar adalah
pemeliharaan dan pematangan induk, persiapan media pembenihan dan pendederan, seleksi
induk, penyuntikan induk, pemijahan, pengambilan dan penebaran telur, pemeliharaan larva,
pendederan, pemanenan dan pemasaran.
TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pembenihan ikan
bawal air tawar (Colossoma macropomum) serta merupakan tugas terstruktur dari mata
kuliah Manajemen Teknologi Pembenihan Ikan.
MANFAAT
ü Sebagai bahan informasi, pustaka dan pengetahuan mengenai studi kelayakan usaha bagi para
pembudidaya ikan yang ingin mengembangkan makalah ini menjadi yang lebih baik lagi.
Krakteristik Ikan Bawal
Ikan bawal air tawar berasal dari sungai Amazon, Brazil dan memiliki morfologi
tubuh dari samping tampak membulat dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1.
Bila dipotong secara vertikal ikan bawal air tawar memiliki bentuk tubuh pipih dengan
perbandingan antara tinggi dan lebar 4:1. Sisik ikan bawal air tawar
berbentuk ctenoid, dimana ditengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan.
Tubuh bagian vertikal dan sekitar sirip dada ikan bawal air tawar muda berwarna merah.
Warna merah ini akan memudar seiring dengan pertambahan umur dan perkembangan fisik.
Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal air tawar.
Ikan bawal air tawar memiliki rasa daging dan kandungan gizi tidak kalah dengan
bawal air laut, harganya tidak mahal dan bisa dijangkau oleh lapisan masyarakat. Ikan ini
juga dapat dijadikan sebagai ikan hias karena memiliki tubuh pipih seperti ikan diskkus dan
dapat dijadikan sebagai ikan konsumsi karena memiliki pertumbuhan yang cepat serta
mencapai ukuran 500 gram dalam waktu enam bulan. Selain pertumbuhan yang cepat juga
pemeliharaannya tidak rumit dan tingkat kelangungan hidup tinggi mencapai 90 persen lebih
besar dari lele dan ikan mas yang hanya 80 persen.
Pembenihan Ikan Bawal
Pembenihan ikan adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk
menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi komponen input bagi
kegiatan pembesaran. Pembenihan memiliki beberapa tahapan yaitu pemeliharaan induk,
pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva, pengolahan air, pemberian pakan dan
pemanenan.
- Pemeliharaan Induk
Induk adalah ikan yang memiliki kemampuan untuk bereproduksi atau berkembang
biak. Pemeliharaan induk dapat dilakukan pada kolam beton maupun kolam tanah dengan
kepadatan satu ekor per meter persegi dan dilakukan pemberian pakan sebanyak tiga persen
dari bobot tubuh per hari dengan frekuensi pemberian dua kali yaitu pagi dan sore.
Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan
sperma).
- Musim Pemijahan
Pemijahan adalah suatu proses pembuahan telur oleh sperma, dimana proses tersebut
bisa berlangsung secara alami atau buatan yang dibantu oleh tangan manusia. Ikan bawal air
tawar di alam biasanya memijah pada bulan November, maka untuk merangsang ikan bawal
supaya memijah dilakukam dengan rangsangan hormon ( kawin suntik). Kelebihan kawin
suntik adalah pemijahan lebih terkontrol saat pembuahan dibandingkan cara alami.
Penyuntikan ikan bawal air tawar menggunakan Ovaprin dengan dosis untuk betina 0,75 ml
per kilogram, sedangkan untuk jantan 0,5 ml. Perkawinan antara induk yang telah matang
gonad memiliki perbandingan 2:1, yaitu 2 jantan dan 1 betina. Ikan bawal air tawar di
Indonesia sudah dapat dipijahkan setelah berumur 4 tahun dengan berat rata-rata 4 kilogram
untuk betina dan tiga tahun untuk jantan dengan berat rata-rata 3 kilogram. Satu ekor induk
betina dapat mengahasilkan 500.000 butir telur.
- Penetasan Telur dan Perawatan Larva
Penetasan merupakan kegiatan merawat telur yang dikeluarkan induk betina hingga
menetas menjadi larva. Kegiatan dalam penetasan meliputi persiapan wadah penetasan,
pengisian air akuarium penetasan setinggi 30 cm dan suhu air 28 oC. Penebaran telur dengan
padat tebar 150 sampai 250 butir per liter dan telur akan menetas dalam waktu 18 sampai 24
jam. Supaya kualitas air terjaga dengan baik setelah telur menetas dilakukan pergantian air
sebanyak 50 persen dan dilakukan pembuangan telur yang tidak menetas. Pemeliharaan larva
merupakan kegiatan merawat telur-telur yang baru menetas (larva) sampai siap ditebar ke
tempat pemeliharaan. Pemeliharaan dapat dilakukan di akuarium ataupun kolam.
Pemeliharaan di akuarium dilakukan selama 14 hari dan ukuran benih akan mencapai 1/2-3/4
inci dengan padat tebar pemeliharan larva di akuarium adalah 50 sampai 75 ekor /liter air.
- Pengolahan Air
Air merupakan media yang sangat penting dalam budidaya baik pembenihan maupun
pembesaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kulitas air adalah dengan
melakukan penyiponan kotoran dan pergantian air setiap harinya sebanyak 10 sampai 30
persen. Suhu juga mempengaruhi terhadap kondisi pertumbuhan larva ikan bawal air tawar.
Suhu berpengaruh terhadap ukuran peneteasan, efisiensi penggunaan kuning telur,
pertumbuhan, kecepatan makan dan laju pengosongan lambung serta metabolisme.Oksigen
terlarut sangat esensial bagi ikan untuk bernafas dan merupakan komponen utama dalam
metabolisme. Kandungan oksigen terlarut di perairan selayaknya tidak boleh kurang dari 4
ppm. Apabila kandungan oksigen terlarut dalam air budidaya kurang dari 3 ppm dan suhu
berkisar 20-23 oC, dapat menyebabkan laju pertumbuhan, efisiensi pakan dan jumlah pakan
yang diberikan menurun.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Pencegahan dan Pengobatan Secara Umum yaitu :
a. Kolam dikeringkan sampai tanah dasarnya retak-retak.
b. Dilakukan pengapuran saat persiapan kolam.
c. Pada pintu pemasukan air dipasang saringan.
Adapun cara mencegah serangan penyakit dapat dengan beberapa cara, diantaranya yaitu :
beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan diantaranya pengobatan melalui air
kolam, perendaman, makanan dan langsung pada ikan.
1. Melalui air kolam
Cara ini dilakukan dengan mencampurkan obat pada air kolam yang berisi ikan yang sakit.
Namun, sebelum ditebarkan, volume air kolam harus diketahui dahulu agar dosis obat yang
diberikan sesuai dengan anjuran.
2. Melalui perendaman
Dalam perendaman, ikan yang sakit harus dipanen dahulu, kemudian direndam dalam larutan
obat dengan dosis sesuai anjuran.
3. Melalui makanan
Pengobatan melalui makanan atau system oral dilakukan dengan member pakan yang sudah
diberi obat tertentu pada ikan yang sakit.
4. Melalui ikan langsung
Pengobatan langsung pada ikan yang sakit dilakukan dengan cara mengolesi obat pada tubuh
ikan, terutama tubuh bagian luar, seperti sisik, kepala atau mata.
- Pencegahan dan Pengobatan Secara Khusus Hama
Kehadiran hama dapat berasal dari luar maupun dari dalam, artinya hama tersebut sudah ada
di dalam kolam.
a. Notonecta
Notonecta memiliki lima pasanga kaki. Tiga pasang kaki di bagian belakang
digunakan untuk berenang, sedangkan dua pasang di bagian depan digunakan sebagai alat
penyengat. Hama ini biasanya menyerang benih, terutama yang berukuran kecil. Serangannya
dapat mematikan karena mangsanya dijepit. Notonecta sangat menyenangi perairan yang
banyak mengandung bahan organic dan terdapat tanaman air yang membusuk. Binatang ini
biasa bergerak turun naik ke permukaan air untuk mengambil oksigen dari udara. Apabila
perairan yang ditempati kurang cocok, binatang ini akan berpindah ke kolam lain dengan cara
terbang. Oleh Karen bisa terbang maka sampai saat ini pencegahan notonecta masih sulit
dilakukan. Cara terbaik yang dilakukan yaitu dengan mengurangi kandungan bahan organik
di kolam dan membuang tanaman air yang ada. Jika populasi hama ini sangat banyak maka
dilakukan pemberantasan hama dengan cara menyiram minyak tanah sebanyak 5 liter/1000
m2 air kolam.
b. Ucrit
Ucrit memiliki badan seperti ulat, badannya kaku, tetapi dapat bergerak dengan cepat.
Tubuhnya berwarna agak kehijauan. Ciri khas binatang ini adalah di bagian kepala memiliki
taring sebagai alat penjepit mangsa dan di bagian ekornya memiliki alat penyengat. Serangan
binatang ini lebih berbahaya disbanding notonecta karena dalam sehari dapat menyerang
beberapa ikan. Cara penyerangannya dengan menjepit perut benih sampai robek, kemudian
benih dimangsanya. Lingkungan hidup yang disenangi ucrit hampir sama dengan notonecta,
yaitu perairan yang banyak mengandung bahan organik, seperti adanya jerami dan
rerumputan. Larva cybister yang sudah dewasa akan bermetamorfosis menjadi kumbang
berwarna hitam. Kumbang ini akan terbang dari kolam satu ke kolam lainnya. Keberadaan
ucrit dapat dicegah dengan beberap cara, seperti mengurangi kandungan bahan organik di
kolam dan melakukan persiapa kolam yang baik. Adapun pemberantasannya dapat dilakukan
dengan menggunakan obat yang disebut Decis dengan dosis 2 mg/.
- Pencegahan dan Pengobatan Secara Khusus Penyakit Ikan
Penyakit adalah organisme yang hidup dan berkembang dalam tubuh ikan sehingga
organ tubuhnya terganggu. Dengan terganggunya salah satu bagian tubuh maka terganggu
pula anggota tubuh lainnya. Demikian juga aktifitas hidupnya terganggu sepeti gerakan,
pernafasan ataupun nafsu makan. Serangan penyakit yang parah menimbulkan kematian total
sehingga kerugian tak dapat dihindari.
Timbulnya penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu lingkungan,
kondisi ikan dan adanya bakteri pathogen. Ketiga faktor tersebut saling berhubungan,
misalnya lingkungan memburuk maka kehidupan ikan akan terganggu dan penyakit lebih
mudah menyerang. Ada beberapa penyakit yang biasa menyerang ikan bawal yaitu jamur,
bintik putih dan trichodinas.
a. Jamur
Penyakit jamur pada ikan bawal disebabkan oleh jamur Saprolegnia sp. Dan Achlya
sp. Selain menyerang bawal, Saprolegnia juga menyerang hampir semua jenis ikan air tawar,
termasuk telurnya. Saprolegnia memiliki bentuk tubuh seperti benang halus, berwarna putih
atau kadang berwarna cokelat. Pada serangan yang parah, benang tersebut tampak lebih
panjang, banyak dan padat. Penyakit ini bisa menyerang tubuh bagian luar seperti kepala,
tutup insang, sirip dan bagian luar lainnya.
Bentuk tubuh Achlya mirip dengan saprolegnia, tetapi jumlah sporanya lebih banyak
dan bercabang-cabang bila serangannya parah, benang tersebut tampak lebih banyak dan
padat dibandingkan saprolegnia. Timbulnya penyaklit jamur dapat disebabkan oleh
penanganan ikan yang kurang baik. Disamping itu kurangnya pakan, suhu air dan kandungan
oksigen yang rendah, kualitas telur yang kurang baik, serta kepadatan telur yang terlalu tinggi
juga dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit ini. Penyakit jamur dapat dicegah dengan
beberapa cara, diantaranya dengan menjaga kualitas air agar tetap baik, menangani ikan atau
telur dengan baik, member pakan tambahan yang cukup dan tidak menebarkan telur yang
terlalu padat. Apabila telah terjadi serangan, pengobatan dapat dilakukan dengan cara
merendam ikan atau telur dalam malachitegreen 1 mg/l selama 1 jam atau larutan NaCl 5 g/l
selama 15 menit.
b. Penyakit Bintik Putih
Penyakit bintik putih (white spot) pada ikan bawal dan ikan air tawar lainnya biasanya
disebabkan oleh parasit Ichthyopthirius multifilis. Parasit ini termasuk protozoa yang
memiliki bulu getar. Penyakit ini bisa menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, terutama
benihnya.
Ikan yang terserang penyakit ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada permukaan
tubuh sehingga bagian tersebut akan berwarna pucat. Tanda lainnya yaitu ikan sering
menggosok-gosokkan tubuhnya pada dasar dan dinding kolam, serta sering terlihat megap-
megap dan selalu berkumpul di sekitar air masuk.
Faktor pendukung timbulnya penyakit bintik putih yaitu kualitas air yang buruk, suhu
air yang rendah (dibawah 24o C), ketersediaan pakan yang kurang dan terkontaminasi ikan
liar. Penularan dapat terjadi akibat kontak langsung ikan dan aliran air. Usaha pencegahan
terhadap penyakit bintik putih yaitu dengan cara menjaga kualitas air tetap baik,
mempertahankan suhu air 28o C dan menggunakan alat yang bersih. Adapun pengobatan
yang dilakukan bila ikan telah terserang yaitu dengan merendam ikan dalam larutan formalin
25 ml/m3 yang dicampur dengan malachitgreen oxalate 0,15 g/m3 air selama 24 jam.
PEMBAHASAN
Asumsi Dasar
Analisis kelayakan usaha pembenihan larva ikan bawal air tawar menggunakan beberapa
asumsi yaitu:
1. Produk yang dihasilkan dari pembenihan hanya satu jenis produk yaitu larva ikan
bawal air tawar.
2. Kegiatan pembenihan larva ikan bawal dilakukan delapan kali dalam sebulan. Jumlah
induk jantan yang digunakan sebanyak 48 ekor per bulan dengan berat rata rata 3 kilogram
dan betina 16 ekor dengan berat rata-rata 4 kilogram per bulan. Berat induk betina 4 kilogram
mampu menghasilkan telur sebanyak 300.000 butir dan mempunyai daya tetas telur 80
persen, serta mempunyai survival rate atau daya tahan hidup 70 persen.
4. Induk yang digunakan merupakan induk yang sudah siap dipijahkan dan mempunyai umur
ekonomis 15 tahun dari siap dipijahkan. Masa produktif yang optimal hanya sampai tahu ke -
10, karena tahun berikutnya kualitas dan jumlah telur yang dihasilkan menurun sehingga
mempengaruhi nilai penerimaan perusahaan. Nilai induk tahun ke 11-15 dianggap sebagai
nilai sisa dan menjadi penerimaan perusahaan.
5. Nilai penerimaan penjualan perusahaan pada tahun pertama hanya 50 persen karena pada
tahun tersebut, lima bulan pertama digunakan untuk pembangunan proyek dan, tahun
selanjutnya penerimaan dianggap konstan sampai akhir proyek.
PENUTUP
Kesimpulan

Usaha dalam budidaya benihan ikan bawal memiliki prospek yang sangat menjanjikan
dalam kegiatan budidaya, dimana ikan bawal merupakan ikan yang memiliki prospek pasar
ikan bawal air tawar selain pasar dalam negeri juga diekspor ke beberapa negara. Produksi
ikan bawal pada saat ini sangat pesat, karena usaha ini berada dalam tahap pertumbuhan
sehingga permintaan dan produksinya selalu mengalami kenaikan. Usaha dalam budidaya
benih ikan bawal air tawar harus memenuhi beberapa aspek teknis berdasarkan parameter
kualitas air dan harus memenuhi aspek pasar sehingga layak untuk dilaksanakan,dengan
kualitas produksi yang optimal dengan aspek finansial yang menguntungkan bagi pengusaha
dalam berbudidaya benih ikan bawal.
Saran
Semua usaha pasti memiliki tujuan yaitu mendapatkan keuntungan dari hasil
penjualannya. Untuk manajemen keuangan dalam usaha budidaya benih ikan bawal mulai
dari awal kegiatan berbudidaya hingga prnjualannya ,biaya dan keuntungan yang didapatkan
oleh perusahaan sebaiknya dilakukan perhitungan secara terperinci sehingga
pembudidaya/pengusaha dapat memprediksi sudah sampai sejauh mana usaha ini mengalami
perkembangan ataukah malah sebaliknya akan mengalami kerugian

Sumber : http://masekofredysutrisno.blogspot.co.id/2014/03/tugas-terstruktur-mata-kuliah-
manajemen.html
DAFTAR ISI

- PENDAHULUAN..............1
A. Latar belakang.............
- TUJUAN............................2
- MANFAAT........................3
A. KARAKTERISTIK IKAN BAWAL....
- PEMBAHASAN................4
A. ASUMSI DASAR.......
- PENUTUP..........................5
A. KESIMPULAN............
B. SARAN..........................
Nama : Vincentian Michael Anton Poetra

TTL : Malang, 27 April 2000

Alamat : Jln. Sunan Bonang 1 Blok F no 14 Bumi Kodya Asri

Nama Ayah : Ign. Anton Febyantoro

Nama Ibu : Claudia Wiwik Susiani

No HP : 082247700461

Hobi : Bermain Basket

Cita-cita : Arsitek

Line id : vincentianmike

Anda mungkin juga menyukai