PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama.
Perilaku yang dapat diukur:
a. Perawat pada awal bertemu klien, wajib menjelaskan bahwa mereka
boleh menjalankan/diizinkan melaksanakan kegiatan yang terkait dengan
budaya, adat dan agama.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan wajib menfasilitasi pelaksanaan
nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dan
wajib mencari solusi, yang akan berpihak pada klien bila terjadi konflik
terkait nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama.
c. Perawat wajib membantu klien memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
budaya, adat istiadat dan agama.
d. Perawat wajib mengikutsertakan klien secara terus menerus pada saat
memberikan asuhan keperawatan.
3
b. Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan
melalui belajar terus menerus.
Perilaku yang dapat diukur:
a. Perawat selalu mengikuti kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan ilmu dan
keterampilan sesuai dengan kemampuan.
b. Perawat menerapkan dalam praktik sehari-hari ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru dalam mernberikan pelayanan.
c. Perawat harus mempublikasikan ilmu dan keterampilan yang dimiliki baik
dalam bentuk 'hasil penelitian maupun presentasi kasus diantaranya jounal
reading, laporan kasus dan summary report’.
d. Perawat melakukan evaluasi diri terhadap pencapaian hasil asuhan
keperawatan.
4
Perilaku yang dapat diukur:
a. Perawat selalu menggunakan data akurat dalam mengambil keputusan
b. Perawat mendelegasikan pekerjaan harus menggunakan komunikasi yang
jelas dan lengkap.
c. Perawat bertanggungjawab dalam pembinaan moral staf.
d. Perawat harus membuat laporan terkait tugas yang dilimpahkan
e. Perawat harus menjalankan tugas sesuai yang didelegasikan
f. Perawat memberikan masukan berkaitan dengan kasus yang dikonsulkan
sesuai dengan tingkatan penerima konsul.
5
e. Perawat mengajarkan masyarakat menciptakan lingkungan yang bersih,
arnan, dan nyaman.
f. Perawat melakukan penelitian dan menerapkan praktik berbasis bukti
dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
6
e. Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan
dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan
dan pendidikan keperawatan.
Perilaku yang dapat diukur:
a. Perawat menyusun standar yang dibutuhkan profesi di institusi pelayanan
dan pendidikan.
b. Perawat wajib menfasilitas kebutuhan belajar mahasiswa sebagai calon
anggota profesi
c. Perawat melakukan sosialisasi i1mu penegetahuan dan teknologi terbaru
dalam Iingkup profesi di institusi pelayanan dan pendidikan.
d. Perawat wajib menjaga nama baik profesi dan simbol-simbol organisasi
profesi termasuk di media social dan lainnya.
7
2. Kode Etik Keperawatan Menurut ANA
Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association(ANA) adalah
sebagai berikut :
1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh
pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut politik, atau corak
masalah kesehatannya.
2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi
yang bersifat rahasia.
3) Perawatmelindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya
terancam oleh praktik seseorang yang tidak berkompeten, tidak etis, atau ilegal.
4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan
yang dijalankan masing-masing individu.
5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan
kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan
konsultasi, menerima tanggung jawab, dan melimpahkan kegiatan keperawatan
kepada orang lain.
7) Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan
profesi.
8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan
meningkatkan standar keperawatan.
9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina
kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
10) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik
terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas
perawat.
11) Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik.
8
1) Tanggung Jawab Utama PerawatTanggung jawab utama perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan,
dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama
tersebut, perawat harus menyakini bahwa :
a) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatandi berbagai tempat adalah
sama.
b) Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asas
manusia.
c) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/atau keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan mayarakat, perawat mengikutserakan
kelompok dan instansi terkait.
2) Perawat, Individu dan Anggota Kelompok MasyarakatTanggung jawab utama
perawat adalah melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas, perawat perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatandengan menghargai nilai-nilai yang
ada di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menjadi pasien/klien. Perawat dapat
memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan
keterangan bila diperlukan oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
3) Perawat dan Pelaksanaan Praktik KeperawatanPerawat memegang peranan
penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik keperawatan untuk
mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.
Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk
menopang perannya dalam situasi tertentu.
4) Perawat dan Lingkungan MasyarakatPerawat dapat memprakarsai
pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif
dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.
5) Perawat dan Sejawat, perawat dapat menopang hubungan kerja samadengan
teman sejawat, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di
luarkeperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam
masa perawatannya merasa terancam.
6) Perawat dan Profesi Keperawatan, perawat memainkan peranan yang besar
dalam menentukan pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan
keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahun
dalam menopang pelaksanaan perawat secara profesional.
9
2.2 Prinsip Etik Keperawatan
Prinsip bahwa etika adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan
pernah berubah. Prinsip ini juga diterapkan baik dalam bidang pendidikan maupun
pekerjaan. Juga dalam hak-haknya memperoleh pelayanan kesehatan. Ketika
mengambil keputusan klinis, perawat seringkali mengandalkan pertimbangan mereka
dengan menggunakan kedua konsekuensi dan prinsip dan kewajiban moral yang
universal. Hal yang paling fundamental dari prinsip ini adalah penghargaan
atas sesama.Empat prinsip dasar lainnya bermula dari prinsip dasar ini yang
menghargai otonomi kedermawanan maleficience dan keadilan.
Prinsip moral merupakan standar umum dalam melakukan sesuatu sehingga
membentuk suatu sistem etik. Prinsip moral berfungsi untuk menilai secara spesifik
apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau diijinkan dalam suatu keadaan.
Prinsip etik yang didefinisikan oleh pembukaan Code for Nurses with Interpretive
Statement ( ANA, 1985 ) adalah sebagi berikut :
1) Otonomi (Autonomy)Autonomy berarti mengatur dirinya sendiri, prinsip moral ini
sebagai dasar perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara
menghargai pasien, bahwa pasien adalah seorang yang mampu menentukan sesuatu
bagi dirinya. Contoh, menjelaskan suatu tindakan keperawatan yang akan
dilakukannya.
2) Berbuat Baik (Beneficience) Prinsip beneficienceini oleh Chiun dan Jacobs (1997)
didefinisikan dengan kata lain doing goodyaitu melakukan yang terbaik.
Beneficienceadalah melakukan yang terbaik dan tidak merugikan orang lain , tidak
membahayakan pasien .
3) Keadilan (Justice) Setiap individu harus mendapatkan tindakan yang sama,
merupakan prinsip dari justice(Perry and Potter, 1998 ; 326). Justiceadalah keadilan,
prinsip justiceini adalah dasar dari tindakan keperawatan bagi seorang perawat untuk
berlaku adil pada setiap pasien. Contoh, Kriteria kebutuhan, ditambah dengan
prognosis klien adalah dasar dari triase, yang digunakan oleh perawat.
4) Tidak Merugikan (Nonmaleficience) atau avoid killingPrinsip avoiding
killingmenekankan perawat untuk menghargai kehidupan manusia (pasien), tidak
membunuh atau mengakhiri kehidupan. Contoh, Seorang perawat tidak akan dengan
sengaja menggunakan jarum terkontaminasi untuk mengambil darah.
5) Kejujuran (Veracity)Prinsip veracityberarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
6) Menepati Janji (Fidelity)Sebuah profesi mempunyai sumpah dan janji, saat
seorang menjadi perawat berarti siap memikul sumpah dan janji. Hudak dan Gallo
(1997 : 108), menjelaskan bahwa membuat suatu janji atau sumpah merupakan
prinsip dari fidelityatau kesetiaan. Contoh, Seorang perawat tidak menceritakan
penyakit pasien pada orang yang tidak berkepentingan, atau media lain baik diagnosa
medisnya.
10
7) Karahasiaan (Confidentiality)Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
8) Akuntabilitas (Accountability)Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa
tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali. Contoh, Jika salah memberidosis obat, maka Perawat bertanggungjawab
terhadap diri sendiri, profesi, klien, sesama karyawan dan masyarakat.
11
3. Loyalitas
Loyalitas merupakan suatu konsep segi meliputi simpati, peduli, dan
hubungan timbal balik terhadap pihak yang secara professional yang
berhubungan dengan perawat.
1. Masalah pasien tidak bolek didiskusikan dengan pasien lain dan
perawat harus bijaksana dan informasi harus didskusikan dengan cara
professional
2. Perawat harus menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat.
3. Perawat harus membantu dan menghargai kepada teman sejawat.
2.4 Sikap dan Tindakan yang dapat dilakukan Mahasiswa untuk memperbaiki
SDM (terutama Tenaga Kesehatan) agar menjadi lebih baik
12
Selain itu, mahasiswa juga dapat terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat
melakukan kegiatan sosial misalnya penyuluhan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15