Anda di halaman 1dari 8

JPES 6 (1) (2017)

Journal of Physical Education and Sports

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

Perspektif Olahraga Petanque dalam Mendukung Prestasi Olahraga Jawa Tengah

Gustopo Bayu Laksana , Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah

Prodi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel Petanque merupakan olahraga baru dengan mempertandingkan 11 nomor sehingga jika dikelola secara baik
Diterima: dapat memberikan sumbangan prestasi yang cukup berarti bagi Jawa Tengah. Tujuan penelitian untuk
Oktober 2016 mengetahui perspektif olahraga petanque dalam mendukung prestasi olahraga Jawa Tengah ditinjau dari
Disetujui: aspek organisasi dan manajemen, pendanaan, dukungan pemerintah, sumber daya manusia, sarana dan
November 2016 prasarana, pembinaan, dan penerapan IPTEK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
Dipublikasikan: pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari
April 2017 pengurus, KONI, atlet dan pelatih. Teknik analisis data dengan triangulasi. Data dianalisis dengan
mengumpulkan data, mereduksi data, menyampaikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian:
________________ (1) petanque Jawa Tengah mempunyai struktur organisasi, legalitas, program kerja, dan manajemen
Keywords: organisasi, (2) Sumber dana tetap berasal dari KONI Jawa Tengah dan pengadministrasian dana yang
central java, tersususun rapi, (3) Dukungan pemerintah yang diberikan berupa pendanaan dan penyediaan fasilitas,
petanque, (4) Jawa Tengah mempunyai atlet berprestasi dan 3 wasit berlisensi Nasional, (5) Sarana prasarana yang
performance dimiliki yaitu 8 set bola besi, lingkaran pelempar dan lapangan latihan, (6) Jawa Tengah mempunyai 2
____________________ klub yaitu Unnes Petanque Club dan UTP Petanque Club dan program latihan tersusun rapi dalam latihan,
(7) petanque Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan Universitas dalam pembinaannya. Simpulan:
petanque dapat menjadi olahraga yang mampu berkembang dan mendukung prestasi Jawa Tengah,
disarankan segera melakukan sosialisasi dan pembentukan kepengurusan di Kabupaten/Kota dan
mengadakan kejuaraan rutin.

Abstract
___________________________________________________________________
Petanque is a new sport with a fight for 11 numbers so that, if managed well will be able to contribute a significant
achievement for Central Java. The purpose of this study to determine the sporting perspective petanque in Central Java
support sports achievements in terms of aspects of organization and management, funding, government support, human
resources, infrastructure, development, and application of science and technology. This study used a qualitative
approach. The technique of collecting data using interviews, observation, and documentation. Sources of data obtained
from the board, KONI, athletes and coaches. Data analysis techniques with triangulation. Data were analyzed by
collecting data, data reduction, relaying data, and draw conclusions. Results: (1) petanque Central Java has the
organizational structure, legality, work programs, and organizational management, (2) Source of funding still comes
from KONI Central Java and there are administrating funds tersususun neat, (3) government support provided in the
form of funding and provision of facilities , (4) petanque Central Java has outstanding athlete and three referees licensed
National, (5) Means infrastructure owned ie 8 set the iron ball, circle the thrower and the practice field, (6) petanque
Central Java has two clubs that Unnes Petanque Club and UTP Petanque Club and No exercise program is arranged
in the process of training, (7) petanque Central Java in cooperation with the University of coaching. Conclusion:
petanque sport can be a sport that is capable of developing and supporting the sporting achievements of Central Java,
recommended to the board immediately socialization and formation of leadership at the district/city and hold regular
championship.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-648X
Kampus Unnes Kelud Utara III, Semarang, 50237
e-ISSN 2502-4477
E-mail: gustopofik@gmail.com

36
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

PENDAHULUAN berkembang. Petanque berasal dari negara


Perancis. Petanque mempunyai berbagai nama
Prestasi olahraga merupakan faktor yang yang berbeda-beda disetiap negara. Bocee adalah
dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa sebutan petanque di Turki dan Bowls adalah
dimata dunia Internasional. Prestasi olahraga sebutan di negara Inggris (Turkmen, 2013).
dapat dicapai apabila sistem pembinaan yang ada Petanque adalah suatu bentuk permainan boules
dapat direncanakan dan terlaksana dengan baik. yang tujuannya melempar bola besi sedekat
Pembinaan olahraga dapat dilaksanakan dari mungkin dengan bola kayu yang disebut jack dan
daerah atau Provinsi sebagai garda terdepan kaki harus berada di lingkaran kecil. Permainan
dalam memajukan prestasi olahraga Nasional. ini biasa dimainkan di tanah keras tapi juga dapat
Induk olahraga dimasing-masing Provinsi dimainkan di rerumputan, pasir atau permukaan
diharapkan lebih memperhatikan dan mengatur tanah lain. Perkembangan petanque dikalangan
secara terencana, sistematik, dan mengelola kejuaraan tingkat Nasional diawali dengan
secara profesional setiap bentuk penyelenggaraan diadakannya eksebisi olahraga petanque pada
keolahragaan. POMNAS XIV Aceh 2015. Eksebisi cabang
Prestasi yang ditorehkan atlet Jawa olahraga petanque pada POMNAS Aceh 2015
Tengah kurang maksimal dalam tiga perhelatan diikuti oleh 14 Provinsi dari total 34 provinsi
PON terakhir. Jawa Tengah tidak mampu yang ada di Indonesia.
bersaing dengan beberapa Provinsi lain seperti Secara resmi Jawa Tengah mempunyai
DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang kepengurusan petanque pada bulan Januari 2016
beberapa tahun terakhir menjadi penguasa yaitu Pengurus Provinsi Federasi Olahraga
diajang olahraga empat tahunan ini. Perolehan Petanque Indonesia Jawa Tengah (Pengprov
medali Jawa Tengah disetiap ajang PON juga FOPI Jawa Tengah). Jawa Tengah telah
terus mengalami penurunan yang menjadikan mempunyai beberapa perkumpulan/klub
Jawa Tengah semakin jauh tertinggal dari petanque yang berpusat di Universitas Negeri
Provinsi lain. Perolehan jumlah medali beberapa Semarang dan Universitas Tunas Pembangunan
Provinsi bahkan hanya terpaut sedikit dengan Surakarta. Prestasi yang diperoleh tim petanque
Jawa Tengah, jika hal ini tidak segera dibenahi Jawa Tengah di POMNAS cukup memuaskan.
maka peringkat Jawa Tengah terancam semakin Tim petanque Jawa Tengah berhasil mendapatkan
terpuruk pada perhelatan PON yang akan medali perunggu dari nomor men’single. Prestasi
datang. yang ditorehkan tim petanque Jawa Tengah dalam
Faktor gagalnya pencapaian target medali POMNAS XIV Aceh 2015 sudah memberikan
emas di PON yaitu banyaknya cabang olahraga pandangan bahwa petanque dapat dijadikan
unggulan yang mengalami penurunan perolehan sebagai salah satu cabang olahraga unggulan
medali. Terobosan pembinaan olahraga lain Jawa Tengah dalam ajang kejuaraan Nasional.
perlu dikaji sebagai upaya peningkatan olahraga Petanque saat ini telah dipertandingkan di
Jawa Tengah. Olahraga-olahraga baru dapat event olahraga berskala Nasional maupun
dijadikan alternatif sebagai cabang olahraga Internasional. Petanque akan dipertandingkan
alternatif untuk meningkatkan prestasi olahraga dieksibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX
Jawa Tengah dengan berbagai pertimbangan tahun 2016 di Jawa Barat. Jawa Tengah sudah
yang rasional. Olahraga baru yang secara resmi dipastikan akan ambil bagian dalam kejuaraan
masuk sebagai anggota KONI Provinsi Jawa tersebut. Eksebisi olahraga petanque di Pekan
Tengah ada 12 yaitu: barongsai, arung jeram, Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 Jawa
kriket, woodball, soft tennis, muay thai, bola Barat menjadi dasar pertimbangan bahwa
tangan, petanque, korfball, 3 on 3 rugby, dan petanque ini harus lebih mendapat perhatian dari
gateball. seluruh instansi yang menaungi olahraga di Jawa
Petanque merupakan salah satu cabang Tengah untuk mempersiapkan berlaga di PON
olahraga baru di Jawa Tengah yang sedang yang akan datang.

37
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

Petanque merupakan salah satu olahraga diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 3


baru yang cukup menjanjikan dengan total 11 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
nomor dibawah cabang atletik dengan 47 nomor Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 18
dan renang dengan 40 nomor. Perlu adanya Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan
perhatian yang intensif untuk petanque agar ke (Kemenpora, 2010).
depan semakin berkembang dan dapat menjadi Sumber daya manusia yang dimiliki suatu
salah satu olahraga yang menjadi penyumbang daerah menempati kedudukan paling utama dan
medali dalam kejuaraan tingkat Nasional bagi penting diantara sumber daya lainnya. Sumber
Jawa Tengah. Upaya mendasar yang pertama daya manusia merupakan modal dasar
dilakukan adalah dengan mengkaji aspek peningkatan prestasi olahraga. Komponen
pendukung prestasi dari petanque. Pengkajian sumber daya manusia yang paling utama dalam
yang dilakukan menyeluruh dari segala aspek bidang olahraga yaitu atlet, pelatih, wasit, serta
yang berpengaruh terhadap prestasi petanque pengurus. Sarana dan prasarana merupakan hal
Jawa Tengah yaitu yang berkaitan dengan mendasar yang dibutuhkan dalam sebuah
komponen lingkup olahraga prestasi. Aspek olahraga. Penyediaan sarana dan prasarana bagi
tersebut mencakup: (1) Organisasi dan pembinaan prestasi baik ditingkat Nasional
Manajemen, (2) Pendanaan, (3) Dukungan maupun daerah merupakan bagian integral dari
Pemerintah, (4) Sumber Daya Manusia, keberhasilan pembinaan prestasi olahraga.
(5) Prasarana dan Sarana, (6) Pembinaan Klub, Standarisasi sarana dan prasarana sesuai standar
dan (7) Penerapan IPTEK. dunia setiap cabang olahraga sangat penting
Organisasi olahraga dibentuk untuk karena berpengaruh terhadap kualitas alat yang
mendukung dan memungkinkan tercapainya digunakan dalam latihan.
prestasi pesat yaitu dengan pengelolaan Pembinaan merupakan proses penting
organisasi olahraga yang bekerja sama dengan dalam mewujudkan prestasi dalam olahraga.
lembaga-lembaga lainnya (Lutan, 2005). Pembinaan yang dijalankan secara sistematis dan
Pendanaan olahraga merupakan tanggung jawab berkesinambungan akan mampu menunjang
bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, perkembangan prestasi olahraga. Secara garis
dan masyarakat. Pemerintah sebagai pengambil besar pembinaan olahraga dibagi menjadi tiga
kebijakan tidak bisa terlepas dari aspek tahap yaitu tahap pemassalan, tahap pembibitan,
pendanaan dalam dunia olahraga. Potensi utama dan tahap pembinaan prestasi (Dinpora, 2014).
yang menonjol adalah komitmen penuh Prestasi olahraga pada saat ini tidak bisa dicapai
pemerintah dan DPR-RI dalam mendukung hanya dengan sekedar berolahraga, tetapi harus
program keolahragaan terutama dalam segi melalui proses yang kompleks. Olahraga pada
penganggaran yang diaplikasikan dengan masa sekarang dan yang akan datang akan
meningkatnya alokasi anggaran keolahragaan ditandai oleh dominasi peran IPTEK serta
dari tahun ke tahun, termasuk juga memotivasi terjadinya zaman globalisasi informasi dan
dunia usaha untuk memberikan dana melalui perubahan yang berjalan sangat cepat. Penerapan
Corporate Social Responsibility (CSR) dari industri IPTEK dalam dunia olahraga lebih dikenal
nasional dan BUMN/BUMD dalam mendukung dengan nama sport science. Sport science perlu
pengembangan kegiatan olahraga di masyarakat untuk mengembangkan performa tinggi atlet
(Kemenpora, 2010). khususnya fisik, teknik, taktik dan psikis.
Pemerintah melalui Komite Olahraga
Nasional dan Induk Organisasi Cabang Olahraga METODE
memberi dukungan peningkatan prestasi
olahraga Nasional dengan melalui pemanfaatan Penelitian ini merupakan penelitian
iptek olahraga modern dan manajemen kualitatif. Pendekatan yang dilakukan dalam
pembinaan terpadu dan memperoleh dukungan penelitian ini adalah dengan pendekatan
anggaran melalui APBN sebagaimana kualitatif naturalistik. Istilah naturalistik

38
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian sebagai organisasi keolahragaan. Secara resmi


terjadi secara ilmiah, apa adanya, dalam situasi FOPI Jawa Tengah dilantik oleh Ketua Umum
normal tanpa manipulasi dari keadaan dan Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque
kondisi sebenarnya, dan menekankan pada Indonesia (PB FOPI) berdasarkan Surat
deskripsi secara alami (Arikunto, 2010). Keputusan No: 03-SK/FOPI/2016 tentang
Pendekatan naturalistik ini menitikberatkan pada Pengukuhan Personalia Pengurus Federasi
gejala atau fenomena yang berlatar ilmiah dan Olahraga Petanque Indonesia Provinsi Jawa
dilakukan secara holistik atau menyeluruh. Tengah Masa Bhakti 2016-2020. Kepengurusan
Penelitian dilakukan pada Federasi FOPI Jawa Tengah yang pertama dipimpin oleh
Olahraga Petanque Indonesia Provinsi Jawa Bapak Dr. Taufiq Hidayah, M.Kes sebagai Ketua
Tengah (FOPI Jateng) serta berbagai sumber Umum.
yang terkait dengan olahraga petanque di Jawa Sumber dana yang digunakan untuk
Tengah seperti KONI Jawa Tengah, pelatih, dan pelaksanaan kegiatan FOPI Jawa Tengah berasal
atlet. Sumber data dapat diperoleh dari tiga obyek dari Komite Olahraga Nasional Indonesia
yakni paper, place, dan person (Arikunto, 2010). (KONI) Provinsi Jawa Tengah sebagai induk
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini seluruh organisasi olahraga di Jawa Tengah.
terdiri dari tiga macam, yaitu: (1) wawancara, Pendanaan kegiatan FOPI Jawa Tengah juga
(2) observasi, (3) dokumentasi. berasal dari beberapa sumber lain yang tidak
Peneliti melakukan penelitian kepada terikat seperti dari sponsorship, donatur, serta
pengurus FOPI Jawa Tengah, KONI Jawa iuran anggota dan klub atau perkumpulan
Tengah, pelatih dan atlet petanque. Peneliti olahraga petanque.
melakukan wawancara terhadap seluruh pihak “sumber dana yang digunakan kita berasal
yang terkait dengan olahraga petanque di Jawa dari KONI sebagai induk organisasi kita juga,
Tengah, melakukan observasi dilapangan terkait kita dari sana dan ada beberapa dari sponsorship,
kegiatan petanque dan mendokumentasikan dan dari beberapa sumber lain seperti donatur
seluruh kegiatan yang dilakukan petanque Jawa dan mungkin juga iuran anggota pengurus dan
Tengah. Analisis data menggunakan teknik mungkin nanti juga ada beberapa klub didaerah
analisis Miles dan Huberman. Miles dan masing-masing” (Pengurus FOPI Jawa Tengah)
Huberman dalam Sugiyono (2010) menjelaskan Kegiatan yang dilaksanakan FOPI Jawa
bahwa dalam analisis data ada tiga aktivitas yang Tengah ditentukan dengan ketersediaan dana
harus dilakukan yaitu reduksi data (data yang dimiliki. Sebagai bentuk
reduction), penyajian data (data display), dan pertanggungjawaban dari dana yang dikeluarkan,
penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion FOPI Jawa Tengah selalu membuat laporan
drawing/verification). pertanggungjawaban disetiap kegiatan yang
dilakukan sehingga semua dana yang digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN terekap dengan rapi dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Petanque Jawa Tengah telah mempunyai Beberapa induk organisasi keolahragaan
organisasi resmi yaitu Federasi Olahraga memberikan dukungan yang nyata terhadap
Petanque Indonesia Provinsi Jawa Tengah atau kegiatan-kegiatan FOPI Jawa Tengah seperti
disingkat (FOPI Jawa Tengah) yang merupakan KONI dan BAPOMI Provinsi Jawa Tengah.
induk olahraga petanque di Jawa Tengah. Beberapa Universitas yang mempunyai atlet
Kepengurusan FOPI Jawa Tengah secara resmi petanque juga memberikan dukungan terhadap
terbentuk pada tanggal 9 Januari 2009 bertempat kegiatan FOPI Jawa Tengah. Bentuk dukungan
di universitas Tunas Pembangunan Surakarta. yang diberikan terhadap FOPI Jawa Tengah
FOPI Jawa Tengah telah mempunyai yaitu berupa pendanaan serta penyediaan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga fasilitas yang terkait dengan olahraga petanque.
(AD/ART) sebagai salah satu syarat legalitas

39
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

Petanque sebagai salah satu olahraga baru Unnes Petanque Club dan UTP Petanque Club
di Jawa Tengah telah memiliki cukup banyak sudah mempunyai AD/ART dan struktur
atlet baik senior maupun junior. Atlet petanque organisasi.
Jawa Tengah baik senior maupun junior telah
mengikuti beberapa kejuaraan Nasional olahraga “Untuk klub kita ada di Unnes Petanque Club
petanque. Prestasi yang diraih petanque Jawa dan di Solo ada UTP Petanque club juga mas, dan nanti
Tengah cukup membanggakan yaitu mampu mungkin ada klub-klub yang belum terdata. Untuk saat
ini ada dua itu yang mempunyai AD/ART dan
mendapatkan 1 medali perunggu di POMNAS
legalitas dan yang lain belum ada” (Pengurus FOPI
Aceh tahun 2015.
Jawa Tengah)

“....saat ini ada kurang lebih sampai 8 atlet


FOPI Jawa Tengah memberikan program
junior yang saya bina, bahkan satu atlet pernah ikut
kejurnas junior di Jakarta. Kalau yang senior sudah
latihan secara khusus kepada klub yang ada agar
banyak mas, kemarin ada atlet kita yang mendapat program latihan yang dilaksanakan terpantau
perunggu di POMNAS Aceh tahun 2015” (Pelatih dan selalu termonitor. Evaluasi program
petanque Jawa Tengah). dilakukan oleh pelatih diklub yang kemudian
melaporkan hasilnya kepada pengurus FOPI
FOPI Jawa Tengah mempunyai 2 pelatih Jawa Tengah sebagai data perkembangan latihan
berlisensi yang melakukan pembinaan petanque di atlet. FOPI Jawa Tengah telah mengirim atletnya
Jawa Tengah dan berupaya untuk segera untuk mengikuti beberapa kejuaraan Nasional
mengadakan penataran sesuai dengan analisis seperti Indonesia Petanque Open dan Pekan
kebutuhan wasit yang ada. Prestasi yang Olahraga Mahasiswa Nasional di Aceh.
membanggakan juga ditorehkan Jawa Tengah Penerapan IPTEK yang diprogramkan
dalam sumber daya wasit. Jawa Tengah oleh FOPI Jawa Tengah yaitu dalam proses
merupakan Provinsi dengan jumlah wasit pembinaan atlet. Penerapan IPTEK olahraga
berlisensi Nasional terbanyak, yaitu mempunyai petanque Jawa Tengah dilakukan dengan
3 dari keseluruhan 5 wasit berlisensi Nasional bekerjasama dengan beberapa Universitas yang
yang ada di Indonesia. memiliki jurusan olahraga seperti Universitas
Jumlah sarana prasarana yang tersedia Negeri Semarang dan Universitas Tunas
saat ini di Jawa Tengah masih kurang mencukupi Pembangunan Surakarta. Kerjasama dengan
dengan semakin meningkatnya animo berbagai Universitas tersebut bertujuan agar
masyarakat untuk bermain petanque. dalam pembinaan dapat maksimal karena
Penambahan jumlah sarana prasarana dan terpantau oleh para ahli yang memang
peningkatan kualitas sarana prasarana harus menguasai bidang ilmu keolahragaan. Bentuk
diperhatikan mulai dari kondisi bola serta pemanfaatan IPTEK yang dikembangkan FOPI
lapangan. Lapangan yang ada saat ini masih Jawa Tengah yaitu berupa penyusunan program
kurang sesuai dengan standar serta belum adanya latihan yang efektif untuk peningkatan prestasi
penerangan yang mencukupi untuk latihan pada serta pemanfaatan teknologi informasi dalam
malam hari. FOPI Jawa Tengah mempunyai merekap data base atlet dan pelatih.
anggaran khusus terkait dengan penyediaan
sarana prasarana yang lebih lanjut masuk ke “.....beberapa pengurus juga nota benenya
dalam program kerja bidang sarana prasarana. tenaga pengajar di beberapa perguruan tinggi dan kita
FOPI Jawa Tengah melakukan pembinaan juga bekerja sama dengan beberapa pengajar disitu.
Untuk pemanfaatan IPTEK tentunya ada, ya itu tadi
melalui klub atau perkumpulan yang ada di Jawa
dari program latihannya dan ada beberapa
Tengah sebagai pondasi awal guna membentuk
pengembangan alatnya dan pengembangan ilmu itu
bibit-bibit atlet petanque Jawa Tengah. Jawa sendiri dari pelatihan-pelatihan” (Pengurus FOPI
Tengah sudah mempunyai dua klub petanque Jawa Tengah)
yaitu Unnes Petanque Club di Semarang dan UTP
Petanque Club di Surakarta. Secara legalitas klub,

40
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

Berdasarkan paparan data tersebut, FOPI Jawa Tengah. Kekurangan yang dirasakan
peneliti akan menguraikan temuan penelitian yaitu belum adanya kebijakan khusus dari pihak
terkait aspek pendukung olahraga prestasi pada pemerintah yang memudahkan FOPI Jawa
olahraga petanque di Jawa Tengah sebagai Tengah untuk mengadakan sosialisasi disemua
berikut: Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia


Petanque Jawa Tengah telah mempunyai Petanque sebagai salah satu olahraga baru
organisasi resmi yaitu Federasi Olahraga di Jawa Tengah telah memiliki cukup banyak
Petanque Indonesia Provinsi Jawa Tengah atau atlet baik senior maupun junior. Atlet petanque
disingkat (FOPI Jawa Tengah) secara dan Jawa Tengah telah mengikuti beberapa kejuaraan
mempunyai pengurus sebanyak 25 orang. FOPI Nasional olahraga petanque. FOPI Jawa Tengah
Jawa Tengah sudah mempunyai legalitas sebagai mempunyai 2 pelatih berlisensi dan selalu
organisasi olahraga dengan adanya SK memantau pelatih yang ada dan berupaya untuk
Pelantikan dari PB FOPI dan sudah mempunyai menambah jumlah pelatih dengan mengadakan
AD/ART serta kesekretariatan. Sumber Daya penataran sesuai dengan analisis kebutuhan yang
Manusia yang tergabung dalam FOPI Jawa ada.
Tengah mempunyai kompetensi serta kualitas Prestasi petanque Jawa Tengah cukup
yang mumpuni. membanggakan dengan mampu membawa 1
medali perunggu di POMNAS Aceh tahun 2015.
Pendanaan Jawa Tengah juga merupakan Provinsi dengan
Sumber dana yang digunakan untuk jumlah wasit berlisensi Nasional terbanyak, yaitu
pelaksanaan kegiatan FOPI Jawa Tengah berasal mempunyai 3 dari keseluruhan 5 wasit berlisensi
dari Komite Olahraga Nasional Indonesia Nasional dan 3 dari total 16 wasit berlisensi
(KONI) Provinsi Jawa Tengah sebagai induk daerah yang ada di Indonesia
seluruh organisasi olahraga di Jawa Tengah.
Pendanaan kegiatan FOPI Jawa Tengah juga Sarana Prasarana
berasal dari beberapa sumber lain yang tidak Sarana prasarana olahraga petanque Jawa
terikat seperti dari sponsorship, donatur, serta Tengah sudah sesuai standar dari PB FOPI
iuran anggota. Kegiatan yang dilaksanakan FOPI sebagai induk organisasi petanque Indonesia.
Jawa Tengah ditentukan dengan ketersediaan FOPI Jawa Tengah mempunyai anggaran khusus
dana yang dimiliki. Pengadministrasian dana di terkait dengan penyediaan sarana prasarana.
FOPI Jawa Tengah sudah tertata rapi. Sebagai Anggaran tersebut digunakan sebagai dana untuk
bentuk pertanggungjawaban dari dana yang pembelian peralatan petanque terkait dengan
dikeluarkan, FOPI Jawa Tengah selalu membuat pemassalan dan pembinaan olahraga petanque di
laporan pertanggungjawaban disetiap kegiatan Jawa Tengah. Pengadaan anggaran khusus yang
yang dilakukan. berkaitan dengan penyediaan sarana prasarana
lebih lanjut masuk ke dalam program kerja
Dukungan Pemerintah bidang sarana prasarana yang telah dipaparkan
Beberapa induk organisasi keolahragaan dan disetujui dalam rapat kerja FOPI Jawa
memberikan dukungan yang nyata terhadap Tengah.
kegiatan-kegiatan FOPI Jawa Tengah seperti
KONI dan BAPOMI Provinsi Jawa Tengah. Pembinaan Klub
Beberapa universitas yang mempunyai atlet FOPI Jawa Tengah melakukan pembinaan
petanque juga memberikan dukungan terhadap melalui klub atau perkumpulan yang ada di Jawa
kegiatan FOPI Jawa Tengah. Dukungan yang Tengah sebagai pondasi awal guna membentuk
diberikan berupa dukungan pendanaan sebagai bibit-bibit atlet petanque Jawa Tengah. Jawa
sarana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan Tengah sudah mempunyai dua klub petanque

41
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

yaitu Unnes Petanque Club di Semarang dan UTP laporan pertanggungjawaban yang dibuat dalam
Petanque Club di Surakarta. Secara legalitas klub, setiap kegiatan, (3) dukungan pemerintah yang
Unnes Petanque Club dan UTP Petanque Club diberikan kepada cukup baik. Dukungan
sudah mempunyai AD/ART dan Struktur terhadap petanque Jawa Tengah berasal dari
Organisasi. KONI Provinsi Jawa Tengah, BAPOMI Provinsi
FOPI Jawa Tengah memberikan program Jawa Tengah, serta sponsor, (4) sumber daya
latihan secara khusus kepada Unnes Petanque manusia yang dimiliki masuk dalam kategori
Club dan UTP Petanque Club agar program cukup baik. Petanque Jawa Tengah mempunyai
latihan yang dilaksanakan terpantau dan selalu sumber daya yang berkompeten dari pelatih, atlet
termonitor. Evaluasi program dilakukan oleh hingga wasit. Pelatih yang ada sudah memiliki
pelatih yang ada dimasing-masing klub yang lisensi dan diakui PB FOPI. Jawa Tengah
kemudian melaporkan hasilnya kepada pengurus memiliki atlet yang mendapat medali perunggu
FOPI Jawa Tengah sebagai data perkembangan dalam POMNAS tahun 2015 di Aceh. Jawa
latihan dan atlet petanque Jawa Tengah yang Tengah memiliki 3 wasit berlisensi Nasional dan
berada diklub. 3 berlisensi Daerah, (5) sarana prasarana yang
FOPI Jawa Tengah telah mengirim dimiliki masuk kategori cukup baik. Sarana
atletnya untuk mengikuti beberapa kejuaraan prasarana yang dimiliki lengkap dan sesuai
Nasional seperti Indonesia Petanque Open, standar untuk latihan, namun belum mempunyai
Kejurnas Pelajar, Kejurnas Mahasiswa, serta fasilitas yang dapat digunakan sebagai arena
Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional di Aceh. pertandingan. Anggaran terkait penyediaan
sarana prasarana sudah masuk dalam program
Penerapan IPTEK kerja bidang sarana prasarana FOPI Jawa
Penerapan IPTEK yang diprogramkan Tengah, (6) pembinaan klub petanque di Jawa
oleh FOPI Jawa Tengah yaitu dalam proses Tengah berada dalam kategori baik. Jawa
pembinaan atlet. Penerapan IPTEK di Jawa Tengah mempunyai klub yang sudah
Tengah dilakukan dengan bekerjasama dengan mempunyai legalitas klub berupa AD/ART serta
beberapa Universitas yang memiliki jurusan susunan pengurus klub yaitu Unnes Petanque
olahraga seperti Universitas Negeri Semarang Club dan UTP Petanque Club. Jawa Tengah
dan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. sudah mengirim atletnya dibeberapa kejuaraan
Bentuk pemanfaatan IPTEK yang dikembangkan tingkat Nasional, dan (7) penerapan IPTEK
FOPI Jawa Tengah yaitu berupa penyusunan masuk kategori baik karena sudah menerapkan
program latihan yang efektif untuk peningkatan pemanfaatan IPTEK dalam proses pembinaan,
prestasi serta pemanfaatan teknologi informasi mempunyai data base lengkap atlet dan pelatih,
dalam merekap data base atlet dan pelatih. serta menjalin kerjasama beberapa Perguruan
Tinggi.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan tentang aspek pendukung olahraga Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
prestasi pada olahraga petanque di Jawa Tengah, Taktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dinpora. 2014. Pedoman Pengembangan Olahraga
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Unggulan Provinsi Jawa Tengah. Semarang:
(1) petanque Jawa Tengah memiliki organisasi
Dinpora.
dan manajemen yang baik yaitu FOPI Jawa Kemenpora. 2010. Rencana Strategis Kementerian
Tengah yang dilegalkan melalui Surat Keputusan Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014. Jakarta:
No: 03-SK/FOPI/2016, (2) pendanaan masuk Kementerian Pemuda dan Olahraga.
dalam kategori baik karena mempunyai sumber Lutan, R. 2005. Teori Belajar Keterampilan Motori Konsep
dana tetap dari KONI Provinsi Jawa Tengah dan Penerapannya. Program Pascasarjana. UPI.
serta bantuan sponsor dalam kegiatannya. Ada Depdiknas.

42
Gustopo Bayu Laksana, Harry Pramono & Siti Baitul Mukarromah / JPES 6 (1) (2017) : 36 - 43

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Turkmen, M., Bozkus, T., & Altintas, A. 2013. The
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Relationship between Motivation Orientations
Bandung: Alfabeta. Andcompetitive Anxiety in Bocce Players:
Does Gender Makea Difference The
Relationship between Motivation Orientations
Andcompetitive Anxiety in Bocce Players:
Does Gender Make a Difference. Psychology
and Behavioral Sciences. Vol. 2, No. 4.

43

Anda mungkin juga menyukai