Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH RISIKO INVESTASI (SAHAM)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi

Dosen : Topowijono, Drs, M.Si.

Disusun Oleh :

Triana Rahmah (175030200111017)

Fitri Cahyani (175030200111033)

Inayah Safitri (175030200111049)

Ivana Ari Safitri (175030200111101)

PRODI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
RISIKO SAHAM

Risiko didefinisikan sebagai perbedaan antara hasil yang diharapkan dan realisasinya.
Makin besar penyimpangannya, makin tinggi risikonya. Return dan risiko investasi merupakan
dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Harry Markowitz mengatakan bahwa keputusan investasi
yang dibuat oleh investor berdasarkan expected return dan varian dari return (sebagai ukuran
risiko). Investor bersedia menerima risiko yang lebih besar tetapi harus dikompensasi dengan
kesempatan untuk mendapatkan return yang juga besar. return dan risiko berjalan searah
berdampingan makin besar hasil yang diinginkan makin besar pula risikonya dan sebaliknya.
resiko investasi dapat diperkecil melalui pembentukan portofolio yang efisien, sehingga
resikonya lebih rendah daripada resiko masing-masing instrumen investasi (misalnya saham)
yang membentuk portofolio tersebut. Implementasi teori portofolio untuk menurunkan rIsiko
adalah melalui diversifikasi investasi dalam portofolio tersebut.
Pada umumnya orang akan menghindari risiko. investasi berisiko tinggi akan diambil jika
hasil yang akan diperoleh sebanding dengan risikonya. Investor yang menginginkan kepastian
return akan memilih investasi berisiko rendah atau tidak berisiko seperti deposito dan obligasi
pemerintah karena return-nya sudah pasti. Secara relatif return-nya tidak besar tetapi tetap.
Keputusan investasi juga mempertimbangkan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang jauh
lebih besar daripada pendapatan deposito atau obligasi pemerintahan tadi, tetapi ketidakpastian
hasilnya juga besar. Keberanian mengambil risiko sangat bergantung pada sikap seseorang
terhadap risiko yang diambil. Dalam analisis investasi kita akan memulai investasi yang
memberikan return tertinggi pada risiko tertentu. Jadi, kalau ada beberapa pilihan investasi
beresiko maka yang dipilih adalah yang mempunyai risiko terkecil pada return tertentu. faktor
penyebab timbulnya risiko akan mempengaruhi melencengnya realisasi return suatu investasi
terhadap nilai yang diharapkan (expected return). Berbagai literatur menulis berbagai sumber
risiko diantaranya yakni :
1. Interest rate risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga tabungan
dan tingkat bunga pinjaman. Misalnya tingkat bunga mengalami kenaikan, perubahan
tersebut akan mempengaruhi pilihan investasi dalam saham, obligasi, dan deposito.
Tingkat bunga yang tinggi dapat menyebabkan return yang diperoleh dari investasi
berisiko rendah (deposito) lebih tinggi, daripada return investasi yang beresiko tinggi
(saham), sehingga investor akan lebih tertarik untuk menempatkan dananya dalam bentuk
deposito dari pada membeli saham. Jika dikaitkan dengan investasi aset riil tingkat bunga
yang tinggi menyebabkan biaya modal menjadi tinggi sehingga nilai perusahaan menjadi
rendah. Pada akhirnya harga saham akan turun. Jadi adanya kenaikan tingkat bunga
tabungan dan tingkat bunga pinjaman akan berakibat terhadap turunnya harga saham.
sebaliknya jika tingkat bunga tabungan dan pinjaman turun maka harga saham akan
meningkat.
2. Market risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh gejolak return suatu investasi sebagai
akibat dari fluktuasi transaksi di pasar keseluruhan. Market risk, disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa yang bersifat menyeluruh yang mempengaruhi kegiatan pasar secara
umum,seperti resesi, peperangan, perubahan struktur perekonomian dan perubahan selera
konsumen. Akibatnya, return saham saham yang terkait dengan perubahan faktor-faktor
tersebut juga akan terpengaruh.
3. Inflation risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat
sebagai akibat dari kenaikan harga barang-barng secara umum. Permintaan terhadap
barang meningkat tapi daya beli rendah sehingga masyarakat tidak mampu membelinya.
Pada akhirnya, perusahaan akan sulit dalam berproduksi karena biaya produksi menjadi
tinggi dan harga jualnya tidak terjangkau oleh konsumen, sehingga penjualannya akan
turun dan akhirnya harga saham perusahaan tersebut melemah. Tingkat bunga tabungan
dan pinjaman erat kaitannya dengan inflasi karena pemilik modal (investor dan kreditur)
akan meminta tingkat bunga yang tinggi untuk mengompensasi merosotnya daya beli
tadi. Jika bank juga menaikkan tingkat bunga tabungan, maka investasi dalam saham jadi
kurang menarik.
4. Bussines risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh tantangan bisnis yang dihadapi
perusahaan makin berat, baik akibat tingkat persaingan yang makin ketat, perubahan
peraturan pemerintah maupun claim dari masyarakat terhadap perusahaan karena
merusak lingkungan.
5. Financial risk, yaitu risiko keuangan yang berkaitan dengan struktur modal yang
digunakan untuk mendanai kegiatan perusahaan. Perusahaan yang mempunyai utang
besar mempunyai risiko besar juga di mata pemegang saham karena sebagian besar laba
operasi perusahaan akan digunakan untuk membayar biaya bunga pinjaman tersebut.
akibatnya bagian laba atau dividen yang diterima oleh pemegang saham menjadi kecil
jika pendapatan perusahaan tidak stabil maka makin besar pula kemungkinan pemegang
saham tidak menerima deviden akibatnya saham perusahaan tidak menarik untuk
dijadikan instrumen investasi dan harga sahamnya akan jatuh.
6. Liquidity risk, yaitu risiko yang berkaitan dengan kesulitan untuk mencairkan portofolio
atau menjual saham karena tidak ada yang membeli saham tersebut. Liquidity risk juga
terkait dengan kondisi perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Risiko likuiditas
dapat pula timbul akibat dihentikannya transaksi perdagangan saham perusahaan karena
melanggar peraturan pasar modal. Investor yang memegang saham perusahaan tidak
likuid akan menanggung risiko yang tinggi karena harganya akan jatuh pada waktu dijual,
sehingga real return berada jauh di bawah expected return.
7. Exchange rate risk atau currency risk. Bagi investor yang melakukan investasi di
berbagai negara dengan berbagai mata uang, perubahan nilai tukar mata uang akan
menjadi faktor penyebab real return lebih kecil daripada expected return. Perubahan nilai
tukar dapat disebabkan oleh perubahan permintaan terhadap mata uang suatu negara
dalam perdagangan internasional dan mata uang sebagai komoditas yang diperjualbelikan.
Dalam hal ini berlaku hukum permintaan dan penawaran. Return yang diperoleh dari
investasi saham di bursa asing dapat tergerus habis oleh kerugian akibat perubahan nilai
tukar mata uang negara investor dengan negara dimana investasi dilakukan.
8. Country risk. Risiko ini juga berkaitan dengan investasi lintas negara yang disebabkan
oleh kondisi politik, keamanan, dan stabilitas perekonomian negara tersebut. Makin tidak
stabil keamanan, politik, dan perekonomian suatu negara, makin tinggi risiko berinvestasi
di negara tersebut karena return investasi jadi makin tidak pasti, sehingga kompensasi
atau return yang dituntut atas suatu investasi makin tinggi. Oleh karena itu, stabilitas
negara tujuan investasi menjadi pertimbangan yang sangat penting sebelum memutuskan
melakukan investasi di negara lain.

Perhitungan Risiko Saham

Expected return saham digunakan untuk mengantisipasi perkiraan return saham di masa
yang akan datang. Sementara itu, return yang sesungguhnya (realized return) diperoleh setelah
suatu periode berlalu dan investor menjual kembali sahamnya. Return yang sesungguhnya dapat
lebih besar atau lebih kecil daripada expected return. Risiko adalah perbedaan antara expected
return dan realized return tersebut. Inti dari proses investasi adalah memperhitungkan
kemungkinan melencengnya realized return terhadap expected return. Perbedaan antara realized
return dan expected return dapat negatif, positif, atau nol.
Besaran yang digunakan untuk mengukur risiko adalah varian dari realized dan expected
return tersebut. Makin besar fluktuasi harga saham terhadap reratanya (varian), makin besar pula
risikonya. Untuk menghitung varian return saham digunakan rumus :
n
̅ i )2
𝜎𝑖2 = 1/n + ∑(R it − R
i=1
Rumus Excel untuk menghitung varian adalah =VAR(C7:C37). Jika menggunakan data yang
besar, misalnya data return saham selama 250 hari transaksi, digunakan =VAR(C7:C256). Jika
probabilitas setiap return tidak sama, maka digunakan rumus :
n

𝜎𝑖2 ̅ i )2
= ∑ Pit (R it − R
i=1
Dimana :
𝜎𝑖2 = varian return saham i
n = jumlah hari observasi
𝑅𝑖𝑡 = return saham i pada hari ke t
̅
𝑅𝑖 = expexted return saham ke i
𝑃𝑖𝑡 = probabilitas munculnya return saham i pada hari ke t

Namun jika probabilitas tidak diketahui dan hanya ada data pengamatan selama beberapa
periode, maka rumus yang digunakan adalah:
2
∑ni=1[R i − E(R)]2
𝜎𝑖 =
𝑁
Dimana N = periode pengamatan
Contoh :
Periode Pengamatan Rate of Return
1 20%
2 18%
3 15%
4 21%
5 19%

Perhitungan E(R) dan risikonya adalah :

20% + 18% + 15% + 21% + 19%


𝐸𝑅 = = 18,6 %
5

[(20% − 18,6%)2 + (20% − 18,6%)2 +(20% − 18,6%)2 +(20% − 18,6%)2 +(20% − 18,6%)2 ]
𝜎𝑖2 = = 0,000424
5
𝜎 = √0,000424 = 2,06 %

DAFTAR PUSTAKA

Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio : Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta :
Salemba Empat
Data Harga Saham, Return Saham , dan Varians Saham 9 perusahaan di BEI Periode 5 Agustus 2019-30 Agustus 2019

Tabel 1

Data Harga Saham 9 Perusahaan di BEI Periode 5 Agustus 2019- 30 Agustus 2019
No. Tanggal IMAS INCO INDF INDY INKP INTP ISAT ITMG JPFA
1 05-Agt-19 2.110 2.810 7.050 1.430 6.850 21.575 3.190 16.850 1.560
2 06-Agt-19 2.070 2.950 7.050 1.385 6.675 21.400 3.120 16.050 1.515
3 07-Agt-19 2.100 2.990 7.200 1.390 6.675 21.825 3.360 15.700 1.500
4 08-Agt-19 2.070 3.110 7.425 1.390 7.200 21.725 3.330 15.325 1.565
5 09-Agt-19 2.060 3.250 7.475 1.395 7.075 21.800 3.350 15.050 1.610
6 12-Agt-19 2.050 3.240 7.525 1.365 7.050 21.925 3.600 14.650 1.570
7 13-Agt-19 1.990 3.340 7.400 1.325 6.725 21.300 3.380 14.000 1.535
8 14-Agt-19 1.995 3.410 7.450 1.375 6.925 21.850 3.740 13.975 1.565
9 15-Agt-19 1.910 3.440 7.575 1.345 8.100 21.875 3.630 13.400 1.540
10 16-Agt-19 1.900 3.550 7.575 1.385 7.525 22.075 3.650 12.900 1.540
11 19-Agt-19 1.910 3.480 7.675 1.385 7.525 22.600 3.830 12.950 1.550
12 20-Agt-19 1.880 3.410 7.775 1.380 7.150 22.550 3.600 12.925 1.530
13 21-Agt-19 1.850 3.440 7.700 1.350 7.075 21.775 3.660 12.400 1.540
14 22-Agt-19 1.785 3.340 7.600 1.325 6.900 21.250 3.530 12.025 1.580
15 23-Agt-19 1.790 3.300 7.775 1.365 6.950 21.175 3.270 12.075 1.580
16 26-Agt-19 1.760 3.130 7.725 1.330 6.700 20.425 3.410 12.000 1.630
17 27-Agt-19 1.860 3.200 7.750 1.350 6.750 21.150 3.490 12.200 1.620
18 28-Agt-19 1.855 3.330 7.750 1.325 6.675 21.250 3.640 12.225 1.625
19 29-Agt-19 1.830 3.420 7.825 1.335 7.075 21.775 3.690 12.650 1.615
20 30-Agt-19 1.850 3.530 7.925 1.350 6.850 21.725 3.650 13.000 1.575
Rata-rata 1.931 3.284 7.561 1.364 7.023 21.651 3.506 13.618 1.567
Tabel 2

Data Return Saham 9 perusahaan di BEI Periode 5 Agustus 2019 - 30 Agustus 2019
No. Tanggal IMAS INCO INDF INDY INKP INTP ISAT ITMG JPFA
1 05-Agt-19
2 06-Agt-19 -0,01896 0,04982 0,00000 -0,03147 -0,02555 -0,00811 -0,02194 -0,04748 -0,02885
3 07-Agt-19 0,01449 0,01356 0,02128 0,00361 0,00000 0,01986 0,07692 -0,02181 -0,00990
4 08-Agt-19 -0,01429 0,04013 0,03125 0,00000 0,07865 -0,00458 -0,00893 -0,02389 0,04333
5 09-Agt-19 -0,00483 0,04502 0,00673 0,00360 -0,01736 0,00345 0,00601 -0,01794 0,02875
6 12-Agt-19 -0,00485 -0,00308 0,00669 -0,02151 -0,00353 0,00573 0,07463 -0,02658 -0,02484
7 13-Agt-19 -0,02927 0,03086 -0,01661 -0,02930 -0,04610 -0,02851 -0,06111 -0,04437 -0,02229
8 14-Agt-19 0,00251 0,02096 0,00676 0,03774 0,02974 0,02582 0,10651 -0,00179 0,01954
9 15-Agt-19 -0,04261 0,00880 0,01678 -0,02182 0,16968 0,00114 -0,02941 -0,04114 -0,01597
10 16-Agt-19 -0,00524 0,03198 0,00000 0,02974 -0,07099 0,00914 0,00551 -0,03731 0,00000
11 19-Agt-19 0,00526 -0,01972 0,01320 0,00000 0,00000 0,02378 0,04932 0,00388 0,00649
12 20-Agt-19 -0,01571 -0,02011 0,01303 -0,00361 -0,04983 -0,00221 -0,06005 -0,00193 -0,01290
13 21-Agt-19 -0,01596 0,00880 -0,00965 -0,02174 -0,01049 -0,03437 0,01667 -0,04062 0,00654
14 22-Agt-19 -0,03514 -0,02907 -0,01299 -0,01852 -0,02473 -0,02411 -0,03552 -0,03024 0,02597
15 23-Agt-19 0,00280 -0,01198 0,02303 0,03019 0,00725 -0,00353 -0,07365 0,00416 0,00000
16 26-Agt-19 -0,01676 -0,05152 -0,00643 -0,02564 -0,03597 -0,03542 0,04281 -0,00621 0,03165
17 27-Agt-19 0,05682 0,02236 0,00324 0,01504 0,00746 0,03550 0,02346 0,01667 -0,00613
18 28-Agt-19 -0,00269 0,04063 0,00000 -0,01852 -0,01111 0,00473 0,04298 0,00205 0,00309
19 29-Agt-19 -0,01348 0,02703 0,00968 0,00755 0,05993 0,02471 0,01374 0,03476 -0,00615
20 30-Agt-19 0,01093 0,03216 0,01278 0,01124 -0,03180 -0,00230 -0,01084 0,02767 -0,02477
Expected Return -0,00668 0,01245 0,00625 -0,00281 0,00133 0,00056 0,00827 -0,01327 0,00071
Varians Return 0,00044 0,00075 0,00015 0,00043 0,00280 0,00040 0,00233 0,00058 0,00042
Deviasi Standar 0,02086 0,02742 0,01219 0,02067 0,05296 0,01998 0,04829 0,02399 0,02052
Koefisien Variasi -3,12 2,20 1,95 -7,35 39,88 35,37 5,84 -1,81 28,78

Analisis :

Berdasarkan perhitungan arians Saham pada Tabel 2 tampak bahwa varians dan deviasi standar terbesar dari 9 perusahaan BEI diatas
adalah untuk saham perusahaan INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk), yaitu sebesar 0,00280 dan 0,05296 , sedangkan untuk varians
dan deviasi standar terkecil adalah untuk saham perusahaan INDF (Indofood Sukses Makmur), yaitu sebesar 0,00015 dan 0,01219. Jika kita
bandingkan antara INKP dan INDF, manakah yang lebih baik dipilih ? Jika expected return kedua saham sama besar, maka akan dipilih saham
yang mempunyai deviasi standar yang rendah karena semakin kecil deviasi standar, makin pasti return yang akan diterima.
Rasio risiko (deviasi standar) terhadap return per unit dinyatakan dengan besaran koefiesien variasi. Dalam Tabel 2 dapat dilihat
koefisien variasi saham INTP adalah 35,37. Artinya risiko per unit expected return adalah 35,37. Makin kecil koefisien variasi sebuah saham
berarti dispersi return saham tersebut terhadap rerata return juga kecil. Nilai koefisien variasi tersebut tentu juga bersifat intuitif karena expected
return adalah suatu angka yang bersifat intuitif. Dari koefisien variasi tersebut tampak bahwa harga setiap unit return saham INTP dibayar
dengan risiko yang tinggi. Koefisien variasi dapat dapat negatif, sehingga untuk setiap unit risiko, return saham tersebut negatif. Oleh karena itu,
koefisien variasi hanya berguna untuk rerata return yang tidak sama dengan nol dan selalu positif. Untuk saham-saham yang mempunyai
koefisien variasi negatif sebaiknya kita mengartikannya sebagai sensitifitas perubahan risiko terhadap perubahan return. Artinya, untuk setiap
perubahan satu unit return saham akan dibarengi oleh perubahan risiko tetapi dengan arah berlawanan. Saham-saham yang mempunyai koefisien
variasi negatif tidak akan dipilih karena untuk setiap unit risikonya, memberikan return yang negatif.

Anda mungkin juga menyukai