Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang. Negara berkembang biasanya
memiliki beberapa permasalahan mulai dari ekonomi, pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. Dari
semua masalah tersebut, masalah yang paling menonjol adalah masalah kesehatan, tepatnya sanitasi.
Sanitasi sendiri merupakan pembudayaan hidup bersih yang bertujuan mencegah manusia berkontak
langsung dengan kotoran dan bahan berbahaya lainnya. Penyebab utama permasalahan ini, yaitu
kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan mereka serta kurang sarana
prasarana dalam menunjang sanitasi yang baik.
Permasalahan sanitasi di masyarakat berdampak pada tingginya perkembangan bakteri dimana
bakteri sendiri merupakan salah satu organisme prokariot atau organisme bersel satu.yang dapat bersifat
baik maupun buruk. Salah satu jenis bakteri adalah Salmonella thypi. Bakteri ini termasuk ke dalam
famili Enterobacteriacea yang merupakan bakteri patogen bagi manusia dan hewan. Salmonella
merupakan jenis bakteri gram negatif,berbentuk batang, tidak membentuk spora,dan bergerak dengan
flagel.Infeksi dari bakteri ini bervariasi yaitu dapat berupa infeksi yang mudah atau dapat disembuhkan
sendiri ( gastroentritis ) namun bakteri juga dapat menimbulkan kasus yang serius jika terjadi penyebaran
secara sistemik atau tersebar di seluruh tubuh.Bila sudah terinfeksi secara sistemik maka harus segera
ditangani dengan tindakan yang tepat.
Salah satu penyakit yang ditimbulkan dari bakteri Salmonella thypi adalah demam tifoid yang
merupakan penyakit infeksi sistemik yang secara umum digambarkan sebagai demam yang berlangsung
lama.Demam ini merupakan penyakit yang menular yang terebar hampir di seluruh dunia terutama
didaerah berkembang dan memiliki iklim tropis seperti Asia Tenggara, Afrika dan Amerika latin.
Sebelum kami melakukan penelitian pada kulit buah delima sudah banyak yang melakukan
penelitian tentang zat yang terkandung di dalam bahan alam yang dapat menghambat pertumbuhan dari
bakteri Salmonella thypi ini seperti penelitian pada ekstrak daun benalu yang dilakukan oleh
Nasution,dkk(2012) sebagai antibakter penghambat pertumbuhan dari bakteri ini.Penelitian lain juga
dilakukan oleh Ardiansyah (2005), tentang penggunaan daun beluntas untuk menghambat pertumbuhan
Salmonella thypi dan Staphylococus aureus.Namun sejauh ini kami belum menemukan penelitian
mengenai daun buah delima sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Salmonella thypi.Maka dari itu
kami mengangkat judul “Pengaruh Kulit Buah Delima (Punica granatum) sebagai Antibakteri
terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi”
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pemerintah
Karya tulis ini diharapkan dapat mendukung gerakan pemerintah dalam
penggunaan sumber daya alam secara efektif dan efesien khususnya pada
tanaman.
b. Bagi masyarakat
Karya tulis ini dapat memberikan wawasan bagi masyarakat umum mengenai
kulit buah delima sebagai antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi.
Memperdayakan masyarakat dalam bentuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh tanaman.
c. Bagi penulis
Karya tulis ini dapat membantu mengembangkan kreativitas penulis dalam
penggunaan sumber daya alam yang lebih efektif dan efesien sesuai kebutuhan
masyarakat. Mengembangkan wawasan mahasiswa mengenai pemanfaatan
sumber daya alam khususnya tanaman yang cenderung belum dimanfaatkan
secara maksimal, dan mengaplikasikan keilmuan penulis guna mengatasi berbagai
permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Sehingga fungsi mahasiswa
dalam tri dharma perguruan tinggi tercapai.
DAFTAR PUSTAKA