Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

Disusun oleh

Kelompok 1

M. Rihan salim (18067067)

Alan Putra ( 18067031 )

Muhammad Ariq Taqiuddin Rabbani (18018144)

Harfitri Ulfa Jaya (18018129)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KATA PENGANTAR

i
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang “Pengertian,
Tujuan, dan Arah Pelayanan Bimbingan dan Konseling” meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang.

Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi yang
disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca.

Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing mata
kuliah Bimbingan dan Konseling atas bimbingannya pada semester ini meskipun baru memasuki
awal perkuliahan. Kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila,
pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah gunanya kami
membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini dengan
baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
dosen pembimbing mau pun pembaca.

Padang, Januari 2020

Kelompok

Daftar Isi
ii
BAB I ............................................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................................... 2
A. Pengertian........................................................................................................................................................... 2
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling .................................................................................................................... 3
C. Arah pelayanan BK ........................................................................................................................................... 5
BAB III ......................................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .................................................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................................................................ 8
B. Penutup............................................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini sangat banyak terjadi masalah masalah internal pada diri
seorang siswa, yang terkadang masalah tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
siswa tersebut maupun orang terdekat dari siswa itu. Oleh karena itu di setiap sekolah
di setiap sekaolah harus memiliki guru Bimbingan konseling. Tapi BK sendiri memiliki
pengertian dan tujuan tersendiri. BK tidak akan terjalankan apabila setiap tenaga
pendidik di sekolah tidak mengetahui atau tidak memahami apa itu BK

Bimbingan konseling sendiri di perlukan tidak hanya untuk mengurusi siswa -


siswa yang bandel. Tetapi di BK siswa bisa mendapatkan informasi dan pemecahan
masalah dari apa yang di hadapinya. Oleh karena itu setiap komponen di sekolah harus
paham dan mengetahui apa itu BK dan tujuan dari BK itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalahnya sebaga berikut:

1. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?

2. Apa saja tujuan Bimbingan dan Konseling?

3. Pelayanan apa saja yang ada dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah?

C. Tujuan

Dapat menjelaskan keterkaitan, tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, serta


pelayanan yang ada pada Bimbingan dan konseling kepada calon tenaga pendidik agar
tidak terjadi kesalah pahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan konseling yang
sebenarnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6 keberadaan
konselor atau guru BK dalam Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan sebagai
salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong
belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktur. Dalam surat keputusan
Bersama Mendikbud dan kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 Tahun 1993
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru Pembimbing dan Angka
Kreditnya dijelaskan bahwa “guru pembimbing adalah guru yang mempunyai
tugas, tanggung jawab dan wewenang. Kemudian dalam Pasal 39 Ayat 2 UU No
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan: “Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama
bagi pendidik pada perguruan tinggi”
Semua pendidik, termasuk di dalamnya Guru BK melakukan kegiatan
pembelajaran, penilaian, pembimbingan dan pelatihan dengan berbagai muatan
dalam ranah belajar kognitif, afektif, psikomotor, serta keimanan dan ketakwaan
pada Tuhan Yang Maha Esa. Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Guru BK adalah konselor yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan BK disekolah terhadap sejumlah
peserta didik yang bertujuan untuk membantu siswa dalam upaya menemukan
dirinya, penyesuaian terhadap lingkungan serta dapat merencanakan masa
depannya.
Secara bahasa (Etimologi) bimbingan dan konseling bersumber dari
bahasa Inggris “Guidance dan counselling”. Guidance artinya memimpin,
menunjukan atau membimbing ke jalan yang baik. Sedangkan “counselling”
artinya menasehati, atau menganjurkan kepada seseorang secara face to face.

2
Prayitno ( Dalam Kamaluddin 2011 ), bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial,
belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembang yang optimal,
pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan
fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku
tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara
individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Adapun tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar
dan bakat-bakatnya), barbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu
individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupan yang memiliki
berbagai wawasan, pendangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan
ketermpilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Insan
seperti itu adalah insan yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk
memahami diri sendiri dan lingkungannya secara tepat dan objektif, menerima
diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, maupun mengambil
keputusan secara tepat dan bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai dengan
keputusan yang diambilnya itu, serta akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri
secara optimal.
Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran
tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dari permasalahan yang

3
dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan konpleksitas
permasalahannya itu. Masalah-masalah individu berbagai macam ragam jenis,
intensitas, dan sangkut pautnya, serta masing-masing bersifat unik. Oleh karena
itu tujuan khusus bimbingan konseling untuk masing-masing individu bersifat
unik pula. Tujuan bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda
dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk
individu lainnya.
bimbingan dan konseling menempati bidang dan pelayanan pribadi
dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan. Bimbingan dalam rangka
menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan
kelemahan dirinya sendiri. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan
konseling diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat
menemukan pribadi, mengenali lingkungan dan merencanakan masa depan.
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar
peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri
lebih lanjut.
Sejalan dengan perkembangannya konsepsi bimbingan dan konseling
maka tujuan bimbingan dan konselingpun mengalami perubahan dari yang
sederhana sampai ke yang lebih konprehensif yaitu:
a) Menurut Hamrin & Cliford, ialah untuk membantu individu membuat
pilihan penyesuaian-penyesuaian interpretasi dalam hubungannya
dengan situasi-situasi tertentu.
b) Bradshow untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan.
c) Tiedeman untuk membantu menjadi insan yang berguna tidak hanya
sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja dengan proses.
Dengan proses konseling dapat:
1.) Mendapat dukungan selagi klien mendapatkan segenap kekuatan dan
kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

4
2.) Memperoleh wawasan baru yang lebih segar tentang berbagai
alternative, pandangan dan pemahaman-pemahaman, serta
keterampilan-keterampilan baru.
3.) Menghadapi ketakutan-ketakutan sendiri; mencapai kemampuan
untuk mengambil keputusan dan keberanian untuk melaksanakan
kemampuan untuk mengambil resiko yang mungkin ada dalam
proses mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki.
4.) Tujuan konseling dapat terentang dari sekedar klien mengikuti
kemauan-kemauan konselor sampai kepada masalah pengambilan
keputusan, pengembangan kesadaran, pengembangan pribadi,
penyembuhan dan penerimaan diri sendiri.
d) Menurut Thompson & Rudolph, 1983 Bimbingan dan konseling
bertujuan agar klien:
1.) Mengikuti kemauan-kemauan/saran-saran konselor.
2.) Mengadakan perubahan tingkah laku secara positif.
3.) Melakukan pemecahan masalah.
4.) Melakukan pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran dan
pengembangan pribadi. Mengembangkan penerimaan diri
Memberikan pengukuhan

C. Arah pelayanan BK

a. Pelayanan Dasar

Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling


elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan,
serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang
yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK atau Konselor pada
umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant
persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.

5
b. Pelayanan Pengembangan

Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan


tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan
pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan
perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan,
memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara
optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada
umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta
didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan
memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap
siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK atau
Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan
siswa.

c. Pelayanan Teraputik,

Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh


gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta
pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam
upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK atau Konselor
memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau
Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-
bangan, dan pelayanan peminatan.

d. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa

Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas


minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait
dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang

6
ada dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan
tersebut di atas.

e. Pelayanan Diperluas

Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan,


seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya
yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah
pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses
pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi siswa. Pelayanan diperluas
ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut
di atas

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti
yang sama yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang.
Dari segi lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga
merupakan alat yang paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan
kata lain konseling merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan.
Tujuan dari Bimbingan dan Konseling yaitu (a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri.
(b) Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk dapat mengambil keputusan
sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan
secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti pelayanan dasar, pelayanan
pengembangan, terapeutik, dan peminatan.

B. Penutup

Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa
membimbing siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang
Bimbingan dan Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik
hendaknya membimbing mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan.Vol 17, (447-453)

Syafaruddin, dkk. 2019 . Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Medan: Perdana


Publishing.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.

http://harjulitaq.blogspot.com/2015/09/makalah-pengertian-bk-tujuan-bk-
dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai