Anda di halaman 1dari 2

Waspadai Pemutih Kulit Mengandung Merkuri

Dalam hal kecantikan, kosmetik merupakan perkara penting bagi wanita. Kosmetik dan produk
kecantikan lainnya menjadi penunjang penampilan yang tak pernah lepas dari kehidupan wanita.
Berbagai produk kecantikan mulai dari lipstik hingga krim wajah banyak ditawarkan dengan berbagai
kelebihan. Sayangnya, tak semua produk kecantikan aman untuk digunakan. Potensialnya penjualan
produk kecantikan membuat oknum tertentu memanfaatkannya untuk hal yang merugikan. Kini, marak
ditemukan kosmetik dan produk kecantikan dengan bahan berbahaya seperti merkuri.

Merkuri merupakan suatu bahan kimia yang dapat ditemukan sebagai bahan tambahan dalam sabun
dan krim pencerah kulit, serta sebagai pengawet produk kosmetik, terutama untuk produk maskara dan
pembersih rias mata.Merkuri adalah unsur alami yang ditemukan di udara, air dan tanah. Merkuri
dianggap oleh WHO sebagai salah satu dari sepuluh bahan kimia atau kelompok bahan kimia yang
menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat. Merkuri dapat memiliki efek toksik pada sistem saraf,
pencernaan dan kekebalan tubuh, dan pada paru-paru, ginjal, kulit dan mata.

Di Indonesia, penggunaan merkuri pada produk-produk tersebut sudah dilarang berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Izin Produksi Kosmetika.
Kemudian, diperjelas dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Nomor
HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik.

Sepanjang tahun 2014, BPOM telah menarik sekitar 68 produk kosmetik dengan bahan berbahaya dari
peredaran, dan pada semester I tahun 2016, BPOM juga telah menemukan 43 item kosmetika
mengandung berbahaya lainnya, termasuk produk-produk yang mengandung merkuri. BPOM juga
menerbitkan peringatan publik mengenai produk-produk berbahaya tersebut, agar diketahui masyarakat
luas.

Meski demikian, sebenarnya penggunaan merkuri tidak sepenuhnya dilarang. Berdasarkan lampiran dari
Peraturan Kepala BPOM disebutkan dua jenis merkuri yang diperbolehkan dalam kadar 0,007 % dan
hanya untuk digunakan pada produk tata rias mata dan pembersih tata rias mata. Pemakaian merkuri
selain untuk produk tersebut, dianggap sebagai penyalahgunaan dan produknya dilarang untuk
dipasarkan

Berikut ini adalah beberapa cara untuk memilih produk kosmetika bebas merkuri:

* Periksa label dari produk pencerah kulit, antipenuaan, atau produk kulit lain yang Anda gunakan. Jika
mengandung kata “merkuri” atau mercurous chloride, calomel, mercuric, atau mercurio, maka segera
hentikan penggunaannya dan konsultasikan pada dokter kulit.

*Produk dengan kadar merkuri tinggi biasanya dapat dikenali dari teksturnya yang berwarna abu-abu
atau krem.

*Pastikan produk yang Anda gunakan terdaftar di BPOM.

*Hindari menggunakan produk dengan label dalam bahasa asing yang tidak dapat Anda pahami.
*Tanyakan pada dokter mengenai kemungkinan kandungan merkuri di dalam produk kosmetika yang
akan Anda pakai.

*Jika Anda merasa terpapar produk dengan kandungan merkuri, segera Cuci tangan dan bagian tubuh
yang terpapar produk tersebut. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter.

*Sebelum membuang produk yang mengandung merkuri, masukkan ke kantong plastik atau tempat yang
tidak bocor.

Anda mungkin juga menyukai