Anda di halaman 1dari 4

Penyebab (Etiologi) dari Pneumonia

1. Bakteri
Bakteri yang menyebabkan pneumonia dibagi menjadi dua yaitu:
1) Penyebab pneumonia berasal dari gram positif berupa :
a) Streptococcus pneumonia: merupakan bakteri anaerob fakultatif
b) Staphylococcus aureus: merupakan bakteri anaerob fakultatif
c) Enterococcus (E. faecalis, E faecium): merupakan organisme streptococcus grup D
yang merupakan flora normal pada usus

2) Penyebab pneumonia berasal dari gram negatif


Sering menyerang pada pasien defisiensi imun (immunocompromised) atau pasien yang
di rawat di rumah sakit, dan dilakukan pemasangan endotracheal tube.
a) Pseudomonas aeruginosa: merupakan bakteri anaerob, bentuk batang dan memiliki
bau yang sangat khas.
b) Klebsiella pneumonia: merupakan bakteri anaerob fakultatif, bentuk batang tidak
berkapsul. Pada pasien alkoholisme kronik, diabetes atau PPOK (Penyakit Paru
Obstruktif Kronik) dapat meningkatkan resiko terserang kuman ini.
c) Haemophilus influenza: merupakan bakteri bentuk batang anaerob dengan berkapsul
atau tidak berkapsul.

2. Atipikal Organisme
Pneumonia juga dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang bukan merupakan bakteri,
jamur, atau virus. Dengan kata lain, pneumonia ini disebabkan oleh mikroorganisme yang
tidak dapat diidentifikasi dengan teknik diagnostik standar pneumonia umumnya
(pengecatan gram, biakan darah, pemeriksaan sputum). Mikroorganisme ini pada
umumnya yaitu:
1) Mycoplasma pneumoniae (M. pneumoniae)
2) Chlamydia pneumoniae (C. pneumoniae)
3) Legionella pneumophila (L. pneumophila)

3. Virus
Disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui droplet , biasanya menyerang
pada pasien dengan imunodefisiensi. Diduga virus penyebabnya yaitu:
1) Cytomegalivirus
2) Herpes simplex virus
3) Varicella zooster virus

4. Fungi (Jamur)
Infeksi pneumonia akibat jamur biasanya disebabkan oleh jamur oportunistik, dimana
spora jamur masuk kedalam tubuh saat menghirup udara. Organisme yang menyerang
yaitu :
1) Candida sp
2) Aspergillus sp
3) Cryptococcus neoformans
A. Streptococcus pneumoniae
Merupakan bakteri Gram Positif, alfa-hemolitik, dan anaerob fakultatif yang berbentuk
bulat berjajar yang termasuk ke dalam penghuni normal pada saluran pernapasan bagian
atas manusia. Akan tetapi, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit tergantung pada
kekebalan manusia tersebut. Komponen yang dimiliki S. pneumoniae berperan secara
spesifik pada kelangsungan hidup bakteri di dalam saluran pernapasan. Seperti bakteri
Gram Positif lainnya, dinding sel S. pneumoniae mengandung peptidoglikan dan teichoic
acid. Dinding sel ini menstimulasi sel-sel mengalami inflamasi dan mengaktivasi kaskade
komplemen dan produksi sitokin. Selain itu, terdapat pula kapsul polisakarida yang
menempel secara kovalen di permukaan luar peptidoglikan. Heterogenisitas dari kapsul ini
membuat perbedaan pada lebih dari 100 tipe S. pneumoniae. Kapsul polisakarida
merupakan faktor penting karena memberikan proteksi terhadap fagositosis. S.
pneumoniae menghasilkan berbagai macam protein sebagai faktor virulensi. Untuk
pertumbuhan terbaik, S. pneumoniae perlu media dengan pH optimum 7,6. Bakteri ini
tumbuh aerob dan fakultatif anaerob. Suhu pertumbuhan optimum 37oC. Koloni S.
pneumoniae bulat kecil dikelilingi zona kehijau hijauan.

B. Mycoplasma pneumoniae
Sel epitel bersilia saluran napas merupakan sel target infeksi M. Pneumoniae, mempunyai
struktur memanjang seperti ular dengan ujung tempat perlekatan dengan sel epitel bersilia.
Protein bekerjasama secara struktur dan fungsional memobilisasi perlekatan ujung kuman
dan memungkinkan koloni mycoplasma pada membran mukosa berkembang. Mycoplasma
berkembang biak pada permukaan sel mukosa saluran napas, menghasilkan H2O2
(peroksida) yang dapat merusak lapisan mukosa sehingga terjadi deskuamasi dan ulserasi
pada lapisan mukosa, udem dinding dinding bronkus dan produksi sekret yang memenuhi
saluran napas dan alveoli.
C. Chlamydia pneumoniae
Chlamydia mempunyai siklus perkembangan yang unik dalam sel epitel induk. Bentuk
elementary bodies (EB) yang berukuran 200-400 milimikron, melekat pada permukaan
epitel saluran napas melalui reseptor protein spesifik dan masuk mencapai sel melalui
endositosis. Elementary bodies menetap di membran fagosom dan menghambat fusi
fagosom dan lisosom. Kira-kira 9-12 jam setelah kuman ini memasuki sel, EB akan
berdiferensiasi menjadi reticulate body (RB) yang selanjutnya membelah menjadi
sepasang, membentuk inclusions intra sitoplasma. Sesudah 36 jam, RB akan
berdiferensiasi kembali menjadi EB. Keseluruhan siklus hidup akan memakan waktu 48-
72 jam, mengakibatkan sitolisis dan terlepasnya sel epitel. Proses perjalanan patogenesis
bervariasi untuk setiap spesies dan memungkinkan chlamydia menimbulkan infeksi
subklinis.

Anda mungkin juga menyukai