Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 7 LEMBARAN KERJA 6 SKS : 2

Dosen: Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro 1UMD57001
Hari/ Tanggal: 30 Fakultas Teknik – Unimed Waktu : 10’
September 2019 Paraf Dosen
Nama Mhs:SULTHAN GHALIB DAULAY Nilai :
Materi: Konsep dan nilai-nilai kepemimpinan berdasarkan kearifan lokal..
Indikator Capaian: Dapat menggali dan menganalisis konsep dan nilai-nilai kepemimpinan
berdasarkan kearifan lokal

Soal:
1. Diskripsikan minimal 4 pendapat ahli tentang konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik
berdasarkan kearifan lokal beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik berdasarkan kearifan lokal menurut
Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!

Jawaban:

1. Pendapat ahli tentang konsep dan nilai kepemimpinan etnik berdarkan kearifan lokal :

A) Pemimpin yang menghargai dan memahami nilai-nilai kearifan lokal. Pemimpin


tingkat nasional harus lebih menghargai dan memahami nilai-nilai luhur kearifan lokal karena
nilai-nilai tersebut sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang sudah digunakan oleh para
nenek moyang yang terbukti berhasil dalam kepemimpinan pada jamanya. Hal ini sesuai
dengan teori sifat dari Lock sebagai pemimpin yang kreatif yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan.
B) Pemimpin yang tidak diskriminatif sikap diskriminatif harus dihilangkan oleh
pemimpin-pemimpin saat ini, terutama terhadap golongan minoritas baik secara ras, agama,
maupun kelompok. Dengan demikian tidak ada lagi konflik-konflik sosial yang disebabkan
karena perbedaan SARA.

C) Pemimpin yang menghargai perbedaan tidak bersikap stereotif negatif diharapkan


tidak ada lagi perlakuan yang negatif/diskriminatif terhadap etnik-etnik tertentu yang bisa
menimbulkan konflik sosial yang dilakukan oleh pemimpin tingkat nasional. Hal ini sesuai
dengan teori sifat Locks yakni teori sifat yang fleksibilitas yang mampu menyesuaikan situasi
dan kondisi.
D) Kepemimpinan Dalam Perspektif Kearifan Lokal
Agar kepemimpinan nasional yang berbasis empat konsensus dasar kebangsaan lebih optimal
sehingga mampu mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan maka diajukan untuk segera
membuat rumusan tentang nilai-nilai kepemimpinan nasional yang khusus berdasarkan nilai-
nilai kearifan lokal yang unggul, lengkap dan terperinci mulai dari definisi, asas-asas, filosofi
dan lain-lain sehingga bisa menjadi pedoman bagi seluruh kader pimpinan tingkat nasional.
Adapun konsepsi nilai-nilai kearifan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengertian kepemimpinan : Dalam merumuskan Pengertian kepemimpinan pun
harus di reaktualisasi kembali yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal, kepemimpinan
atau leader tidak lagi diartikan sebagai cara untuk menggerakkan atau mempengaruhi orang
lain dimana hal tersebut lebih berkonotasi pada pemahaman leadership yang lebih
berorientasi pada kekuasaan atau leader by position. Namun dalam konsep kearifan lokal
sebagaimana tertuang dalam naskah Sang Hyang Siksakandang Karesian kepemimpinan
diartikan sebagai: Parigeuing (mengingatkan) atau eling, jadi seorang pemimpin harus
senantiasa eling mengingatkan bawahanya kearah jalan yang benar (Wattawa saubilhaq
wattawa saubil sobr) dengan mengedepankan keteladanan sehingga yang dipimpin dengan
senang hati sadar dibawa kearah tujuan bersama disini kepemimpinan diartikan bukan
sebagai alat kekuasaan tapi sebagai alat untuk saling mengingatkan tentang kebenaran.
2) Azas kepemimpinan :
(a). Saling Asih, asah, asuh (saling mengasihi, saling mengajari, dan saling membimbing)
(b). Ing madya mangun karso, ing ngarso sung tulodo, Tutwuri Handayani (dari tengah
memberikan semangat, dari depan memberi teladan, dari belakang memberi dorongan)
(c). Sipaka Inga, sipaka tau, sipaka lebi (saling mengingatkan, saling memberi tahu, dan
saling menghargai)
3) Filosofi Kepemimpinan :
(a)Pakeun heubeul jaya dibuana pake gawe kerta bener, pake gawe kerta rahayu (jika ingin
jaya didunia bekerja harus selalu berlandaskan kebenaran, maka akan mencapai keadilan dan
kesejahteraan. Membangun kekuatan dalam kedamaian, membangun kekuatan dengan
kerendahan hati)
(b) Tata tentrem kerta raharja (kondisi yang aman dan tentram akan membuat gairah kerja,
yang selanjutnya akan menciptakan kesejahteraan)
(c) Rumangsa Handak Beni, Melu Hangrukebi, Mulat Sarira Hangrasa Wani
(d) Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke (tidak ada hari ini tanpa hari
kemarin, makanya generasi saat ini harus menghargai sejarah masa lalunya dengan cara
menghargai para pendahulunya terutama orang tua dan orang-orang yang dituakan).
(e) Elmu pare: agamaning pare lamun umeusi ta karah lagu tungkul haray hay asak, lamun
pare tanggah, ta karah nunjuk langit haray hay tanggah, asak tanggah, pare hapa ngarana
(ilmu padi jika semakin berisi maka semakin merunduk, itu pertanda padi yang matang. Jika
padi menunjuk langit, saat menguning tetap tengadah, masak tetap tengadah itu pertanda padi
hampa namanya).

2. Menurut saya konsep kepemimpinan menurut kearifan lokal adalah kepemimpinan yang
memakai nilai nilai dan berdasarkan norma adat isitiadat yang dimiliki dari suatu daerah .
Kepemimpinan ini memiliki konsep yang sama dengan kepemimpinan nasional . Namun
dalam konsep kearifan lokal seorang pemimpin harus senantiasa mengingatkan bawahanya
kearah jalan yang benar dengan mengedepankan keteladanan sehingga yang dipimpin dengan
senang hati sadar dibawa kearah tujuan bersama disini kepemimpinan diartikan bukan
sebagai alat kekuasaan tapi sebagai alat untuk saling mengingatkan tentang kebenaran.
Sehingga kepemimpinan menurut kearifan local memliki cirri khas tersendiri karena
kepemimpinan disetiap daerah sesuai dengan adat budaya yang dianut
Daftar Pustaka:
1.http://antoncharleadership.blogspot.com/2013/12/kepemimpinan-nasional-yang-berbasis_8.html

Anda mungkin juga menyukai