Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

DISUSUN OLEH:

NEZDY PUSPITAHESTI

20101440118054

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO

SEMARANG

2020
A. Definisi
Suatu keadaan kerusakan ginjal yang progresif dan irefersibel dimana
ginjal gagal membuang sampah metabolisme dan kelebihan air dalam
sirkulasi darah.
B. Etiologi
1. Fungsi renal menurun
Terjadi akibat produksi akhir metabolisme protein tertimbun dalam
darah.
2. Gangguan clearence renal
Terjadi akibat penurunan jumlah glomerulus yang berfungsi .
3. Retensi cairan dan natrium
Mengakibatkan edema,CHF dan hipertensi.
4. Asidosis metabolik
Akibat ginjal tidak mampu mensekresi asam yang berlebihan.
5. Anemia
Terjadi akibat eritropoetin yang tidak memadai dan memendekannya
usai sel darah merah,defisiensi nutrisi,kecenderungan pendarahan
akibat status uremi.
C. Pathofisiologi
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada
penyakit yang mendasarinya. Pengurangan masa ginjal mengakibatkan
hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa sehingga
upaya kompensasi,yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin
dan growth factors. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfitrasi,yang
diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus.
Proses adaptasi berlangsung singkat,akhirnya diikuti dengan penurunan
fungsi nefron yang progresif,walaupun pemyakit dasarnya sudah tidak
aktif lagi.
D. Manifestasi Klinik
1. Sistem Pernafasan
Nafas kusmaull,nafas bau urine,nafas pendek,edema paru.
2. Sistem kardiovaskuler
Hipertensi,perikarditis,edema.
3. Sistem hematologi
Anemi normokrom.
4. Gangguan fungsi trombosit
Pendarahan akibat agregasi trombosit yang berkurang.
5. Gangguan fungsi leukosit
Fungsi limfosit berkurang.
6. Sistem pencernaan
Anoreksia,mual,muntah.
7. Sistem integumen
Warna pucat,gatal-gatal,ekimosis,urea fost,kulit kering.
8. Sistem syaraf dan otot
Restless leg syndrome,burning feet syndrome,ensefalopathy
metabolik,miopati.
9. Sistem endokrin
Gangguan seksual,gangguan toleransi glukosa,gangguan metabolisme
vitamin D.
E. Pathway
Terlampir
F. Komplikasi
Komplikasi CKD menurut Smektzer dan Bare (2001) serta Suwirta
(2006) antara lain:
1. Hiperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis
metabolik,katabolisme,dan masukan diit berlebih.
2. Perikarditis,efusi perikardial,dan tamponad jantung akibat retensi
produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem
renin angiotensin aldosteron.
4. Anemia akibat penurunan eritropoitin.
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat,kadar
kalsium serum yang rendah,metabolisme vitamin D yang abnormal dan
peningkatan kadar alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion
anorganik.
6. Uremia akibat peningkatan kadar ueam dalam tubuh.
7. Gagal jantung akibat pengingkatan kerja jantung yang berlebihan.
8. Malnutrisi karena anoreksia,mual dan muntah.
9. Hiperparatiroid,hiperkalemia dan hiperfosfatermia.
G. Data Penunjang
1. Radiologi
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dengan derajat komplikasi
ginjal.
a. Ultrasonografi ginjal digunakan untuk menentukan ukuran ginjal
dan adanya massa kista,obstruksi pada saluran perkemihan bagian
atas.
b. Biopsi ginjal dilakukan secara endoskopik untuk menentukan sel
jaringan untuk diagnosis histologis.
c. Endoskopi ginjal dilakukan untuk menentukan pelvis ginjal.
d. EKG mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit
dan asam basa.
2. Foto polos abdomen
Menilai besar dan bentuk ginjal serta adakah batu atau obstruksi lain.
3. Pielografi intravena
Menilai sistem pelviokalises dan ureter beresiko terjadi penurunan faal
ginjal pada usia lanjut,diabetes melitus dan nefropati asam urat.
4. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal,tebal parenkin ginjal,anatomi sistem
pelviokalises,dan ureter proksimal,kepadatan parenkin ginjal,anatomi
sistem pelviokalises dan ureter proksimal,kandung kemih dan prostat.
5. Renogram
Menilai fungsi ginjal kanan dan kiri,lokasi gangguan,serta sisa fungsi
ginjal.
6. Biopsi ginjal
Dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis
atau perlu untuk mengetahui etiologi.
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Laju endap darah
b. Urin
c. Ureum dan kreatinin
d. Hiponatremia
e. Hiperkalemia
f. Hipokalesmia dan hiperfosfatemia
g. Hipoalbuminemia dan hipokolestrolemia
h. Gula darah tinggi
i. Hipertrigliserida
j. Asidosis metabolik
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Demografi
Penggunaan obat-obatan,kebiasaan kerja dengan duduk/berdiri
yang terlalu lama dan lingkungan yang tidak menyediakan cukup
air minum.
b. Riwayat penyakit
DM,glomerulo nerfitis,hipertensi,obstruksi saluran kemih dan
traktus urinarius.
c. Pola nutrisi dan metabolik
Lemah,penurunan BB dalam kurun waktu 6 bulan. Tandanya
adalah anoreksia,mual,muntah,asupan nutrisi dan air naik atau
turun.
d. Pola eliminasi
Terjadi ketidakseimbangan antara output dan input. Tandanya
adalah penuruna BAK,pasien terjadi konstipasi,peningkatan suhu
dan tekanan darah.
e. Pengkajian fisik
1) Keadaan umum
Lemah,aktivitas dibantu,terjadi penurunan sensifitas nyeri,
kesadaran komposmentis sampai coma.
2) Tanda tanda vital
Tekanan darah naik,respirasi riet naik,terjadi dispnea,nadi
meningkat dan reguler.
3) Antropometri
Penurunan BB selama 6 bulan terakhir karena kekurangan
nutrisi,atau terjadi peningkatan BB karena kelebihan cairan.
4) Kepala
Rambut kotor,mata kuning,telinga kotor,hidung kotor,mulut
bau ureum,bibir kering dan pecah pecah,mukosa mulut dan
lidah kotor.
5) Leher dan tenggorokan
Peningkatan kelenjar tiroid,terdapat pembesaran tiroid pada
leher.
6) Dada
Dispnea sampai pada edema pulmonal,dada berdebar-debar.
Terdapat otot bantu napas,pergerakan dada tidak
simetris,terdengar suara tambahan pada paru (ronkhi basah),
terdapat pembesaran jantung,terdapat suara tambahan pada
jantung.
7) Abdomen
Terjadi peningkatan nyeri,penurunan peristaltik,turgor
jelek,perut buncit.
8) Genital
Kelemahan dalam libido,genetalia kotor,ejakulasi
dini,impotensi,terdapat ulkus.
9) Ekstremitas
Kelemahan fisik,aktivitas pasien dibantu,terjadi
edema,pengeroposan tulang dan capillary refill dari 1 detik.
10) Kulit
Turgor jelek,terjadi edema,kulit menghitam,kulit bersisik dan
mengkilat/uremia dan terjadi perikarditis.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan tubuh b.d penurunan haluan urin dan
retensi cairan dan natrium.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia mual
muntah.
3. Intervensi
a. Diagnosa: Kelebihan volume cairan tubuh b.d penurunan haluan
urin dan retensi cairan dan natrium.
NOC: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam volume
cairan seimbang dengan kriteria hasil:
1) Terbebas dari edema,efusi,anasarka
2) Bunyi nafas bersih tidak ada dipsnea
3) Memelihara tekanan kapiler paru,output jantung dan vital sign
normal

NIC:

Manajemen cairan:

1) Kaji status cairan: timbang BB,keseimbangan masukan dan


haluaran,turgor
2) Batasi masukan cairan
3) Identifikasi sumber potensial cairan
4) Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan cairan
5) Kolaborasi pemberian cairan sesuai terapi
c. Diagnosa: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
anoreksia mual muntah.
NOC: setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam nutrisi
seimbang dan adekuat dengan kriteria hasil:
1) Nafsu makan meningkat
2) Tidak terjadi penurunan BB
3) Masukan nutrisi adekuat
4) Menghabiskan porsi makan
5) Hasil lab normal (albumin,kalium)
NIC:

Manajemen nutrisi:

1) Monitor adanya mual muntah


2) Monitor adanya kehilangan BB dan perubahan status nutrisi
3) Monitor albumin,total protein,hemoglobin,dan hematocrit level
yang mengindikasikan status nutrisi dann untuk perencanaan
traetment selanjutnya
4) Monitor intake nutrisi dan kalori klien
5) Berikan makanan sedikit namun sering
6) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet sesuai terapi

Anda mungkin juga menyukai