Anda di halaman 1dari 35

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN


MODUL : Valve dan Steam Strap
PEMBIMBING : Lidya Elizabeth, S.T.,M.T

Tanggal Praktikum : 22 November 2019


Penyerahan Laporan : 06 Desember 2019

Oleh :
Kelompok : V (Lima)
Nama : 1. Mar’atus Sholikhah NIM 171411019
2. Mentari Salma F NIM 171411020
3. Nanda Liant NIM 171411021
Kelas : 3A – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan peralatan teknologi dibidang industry semakin meningkat. Salah satu
peralatan yang banyak dijumpai dan pengunaannya secara luas baik di industri skala kecil,
menengah maupun besar adalah valve dan steam trap. Valve atau katup berfungsi untuk
mebuka dan menutup saluran berupa minyak, air, udara ataupun gas. Valve tidak hanya
mengatur aliran fluida tetapi juga mengisolasi perpipaan untuk pemeliharaan tanpa rintangan
unit berhubungan satu dengan yang lain. Desain valve harus dapat menjaga tekanan,
temperature dan desakan dari hubungan perpipaan. Setiap peralatan tersebut tidak selalu
dalam keadaan baik. Ada waktu tertentu peraalatan tersebut akan mengalami kerusakan atau
tidak berfungsi secara maksimal.
Hal tersebut menuntut pekerja-pekerja yang ahli dibidangnya agar peralatan-peralatan
yang digunakan dapat dirawat dengan baik sehingga dapat mengurangi biaya untuk
penggantian alat. Untuk itu mahasiswa jurusan teknik kimia diharapkan memiliki
pengetahuan untuk merawat, memilih dan mempertimbangkan secara teori maupun praktek
mengenai valve dan steam trap yang digunakan di industri.
1.2 Tujuan Praktikum
a) Mengetahui cara kerja valve dan steam trap
b) Mengetahui fungsi dan komponen-komponen valve dan steam trap
c) Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari valve dan steam trap
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Valve

Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau
menutup sebagian dari jalan alirannya. Valve (katup) dalam kehidupan sehari-hari, paling
nyata adalah pada pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup
kontrol gas di kompor, katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.
Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum
juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket. Valve (katup) dapat dioperasikan secara
manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara
manual katup juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip
perubahan aliran tekanan, suhu dan lailain. Perubahan ini dapat mempengaruhi diafragma,
pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis (Masyuda,
Analisa Kerugian Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis Valve
Dengan Variasi Bukaan Valve, 2018).

2.1.1 Kegunaan Valve

Pada bagian luar tipe valve sangat tergantung dari fungsinya untuk dipergunakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau untuk aliran pembalik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya
ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unitdan sistem yang mana
valve dikehendaki. Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya,
ini juga penting untuk menentukan dalam kondisi yang bagaimana valve digunakan dan ini
dasar penting untuk mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang akan dialiri. Secara
ringkas pertimbangan harus diberikan kepada fungsi valve, (Process piping system 1981).

2.1.2 Bagian-Bagian Utama Valve

a) Seat dan Disc


Seat adalah bagian pada valve yang diam. Disc adalah bagian yang bergerak,
bertugas sebagai pengontrol aliran. Disc akan bergerak keatas sehingga memberikan
ruang lebih banyak agar fluida dapat mengalir, bergerak ke bawah jika akan menutup dan
menekan seat dengan rapat. Banyak valve yang berbeda namanya karena
perbedaan disc dan seat ini seperti Ball Valve, Ball Valve, Needle Valve dan Gate Valve.

b) Stem dan Handwheel

Stem berbentuk batang yang sebagian berulir sebagian


tidak. Handwheel digunakan oleh operator untuk memutar stem, sehingga dapat
mengggerkan disc keatas dan kebawah khusus saat pengoperasian handwheel, jika
diputar searah jarum jam maka valve akan menutup, sebaliknay jika diputar berlawanan
jarum jam maka valve akan membuka. Namun, ketika hendak menutup valve, hendaknya
jangan meamksa putaran handwheel terlalu keras dan kencang, karena akan
menyebabkan kerudakan pada disc dan seat hingga masa pakai valve menjadi lebih cepat.
c) Bonnet dan Packing

Bonnet memberikan ruangan bagi disc untuk bergerak keatas saat valve dalam
posisi membuka. Sedangkan packing, berfungsi sebaagai material isolasi agar tak ada
kebocoran fluida melalui stem.
d) Gland dan Gland Nut

Berfungsi untuk mengencangkan posisi packing terhadap stem. Jika ada


kebocoran fluida melalui bagian ini maka dapat diantisipasi dengan megencangkan Gland
Nut. Juka tidak bisa juga, maka kemungkinan besar valve harus diganti.
2.1.3 Jenis-Jenis Valve

a) Gate Valve

Gambar 2.1 Jenis Gate Valve


Gate valve adalah jenis valve yang digunakan untuk membuka aliran
dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi
panjang. Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem
perpipaan, yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve tidak
untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka
setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus benar
benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika posisi gate
setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan turbulensi
ini akan menyebabkan :
 Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate. Laju aliran fluida yang terjadi
turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan
erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.
 Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya. Gerbang
penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan, sehingga lama
kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan sehingga apabila
valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada pada posisi
yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.
b) Ball Valve
Ball Valve adalah sebuah valve dengan pengontrol aliran berbentuk disc
bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah
sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung
Valve maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup dirtutup, posisi lubang akan
berada tegak lurus terhadap ujung valve, maka aliran akan tertutup.

Ball valve sangat banyak digunakan karena kemudahannya dalam


perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Hal itu
tergantung dari bahan material itu terbuat, ball valve digunakan secara luas dalam
aplikasi rumah tangga karena mereka sangat serbaguna, dapat menahan tekanan
hingga 1000 bar dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar
0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm). Ball valve dapat terbuat dari logam, plastik
atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya
lebih tahan lama.
Gambar 2.2 Jenis Ball Valve

c) Globe Valve
Globe valve adalah katup yang didesain untuk mengontrol aliran (Petter,
1994), disamping itu digunakan untuk menghentikan atau mengatur aliran fluida.
Perubahan arah aliran fluida yang menembus valve menyebabkan turbulen atau
golakan dan tekanan jatuh. Katup ini sering dipasang dengan plug atau
selongsong (sleeve) untuk menghasilkan laju aliran sampai ke tingkat tertentu saat
katup dibuka.
Aplikasi valve jenis ini dapat kita jumpai pada outlet/discharge pump.
Ketika handwheel diputar Globe valve selain digunakan untuk mengontrol laju
aliran fluida juga untuk menutup laju aliran fluida dengan cepat searah jarum
jam, disk mendorong posisi globe hingga menutup laju aliran fluida. Begitu pula
sebaliknya. Valve jenis ini didesain sedemikian rupa hingga semua komponen
didalamnya terhindar dari tekanan yang terus menerus dan juga mudah dalam hal
perawatan, misalnya ada tekanan yang terjebak (trap pressure) di bawah globe. Disk
logam mempunyai kedudukan permukan yang runcing atau berbentuk bola
dengan garis hubung kedudukan berbentuk kerucut. Kedudukan mungkin penting
untuk menjadi lengkap dengan badan katup atau mungkin digantikan atau kalau
tidak, diperbaharui.
d) Check Valve
Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran
sepanjang garis. lni operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi
mengikuti aliran dalam hal lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check,
dan automatic control valve. Ada perbedaan tipe dari check valve, yaitu pemilihan
tipe utama tergantung pada temperatur, aliran tekanan dan kebersihan dari cairan.
Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran pada arah
normal akan mengakibatkan cakram memutar keluar. Swing check
valve digunakan untuk cairan dengan kecepatan rendah dimana pembalikan aliran
jarang, dijalankan pada sistem searah dengan gate valve.
Gambar 2.3 Jenis Check Valve
e) Butterfly Valve

Butterfly valve adalah salah satu tipe tertua dari valve yang diketahui.
Valve ini sederhana, ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya
untuk kedua on-off dan throttling melibatkan aliran gas dan cairan yang besar
pada tekanan relatif rendah. Karakteristik utama butterfly valve meliputi : fully
opened (membuka dengan penuh), fully closed atau throttling, pengoperasian
yang sering shut off positif untuk gas atau cairan, dan pessure drop yang rendah.
Struktur penting bagian butterfly valve adalah shaft body (tiang/corong), cakram
pengontrol aliran dan rangka /selubung, ada 3 tipe utama body:
o tipe plug valve ini diapit diantara dua pipa flange dengan gabungan
palang flange dan menembus terus lobang- lobang di dalam
selubung body valve.
o tipe flang evalve ini adalah flange akhir yang berhubungan ke
pipa flange.
o tipe screw ont tipe ini dipasang sekrup langsung ke dalam pipa.
Butterfly valve digunakan untuk mengontrol dan menutup laju aliran
fluida. Penggunaan valve jenis ini adalah untuk pipa-pipa yang bertekanan
rendah seperti pada outlet pada surge/gauge tank dan pipa
0
air. Baffle/disk berputar secara vertikal sampai sudut 90 . Posisi baffle dapat diatur
sedemikian rupa mulai dari fully open sampai fully closed. Aplikasi jenis valve ini
hanya untuk pipa-pipa bertekanan rendah karena sangat sulit membuka valve jika
berada dalam tekanan yang tinggi.

Gambar 2.4 Jenis Butterfly Valve

f) Slide Valve (Katup Sorong)


Umumnya digunakan untuk mengontrol pressure drop cairan dan
gas, tidak selalu digunakan untuk servis dimana penutup erat mutlak diperlukan.
Elemen kontrol aliran terdiri dari satu atau dua disk yang slidenya (gelincir)
antara seat body parallel, konstruksi bahan slide valve meliputi : crom sedikit,
baja dan stainless steel.
g) Needle Valve (Valve Jarum)
Needle valve kebanyakan digunakan untuk mengontrol sistem/instrument
atau me-release laju aliran fluida. Valve jenis ini mampu menahan tekanan
hingga 10000 psi. Ketika menggunakan valve jenis ini, valve cukup dibuka satu atau
dua putaran saja. Karena dengan satu atau dua putaran sudah cukup untuk
membuat fluida mengalir. Cara kerja valve ini adalah dengan memutar handle,
putaran ini kemudian akan menekan needle (berbentuk kerucut). Needle berbentuk
kerucut ini yang akan menutup outlet port. Saat valve menutup sempurna, laju
aliran menjadi terhenti. Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara mengatur
jumlah putaran sesuai kebutuhan. Didasarkan atas globe valve, konstruksi bahan
biasanya perunggu, stainless steel, kuningan dan campuran-campuran lainnya.
Ujungnya biasanya berbentuk benang yang masuk ke lobang jarum (Putra,
Setiadi, & Setiawan, 2013).

2.2 Steam Trap

Steam trap merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengambil kondensat dari sistem
perpipaan, pemanas dan peralatan yang dipanaskan dengan uap. Hampir semua industri yang
menggunakan boiler sebagai penyedia energi panas menggunakan steam trap untuk memisahkan
kondensat. Kondensa yang tercampur dengan uap air akan menurunkan efektivitas penyediaan
panas, sehingga energi panas tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Pada penggunaannya steam
trap biasa digabungkan dengan regulator karena steam trap dan regulator sama-sama
menggunakan fluida gas sebagai media yang melewatinya. Pada dasarnya kerusakan steam trap
terletak pada kesalahan desain alat tersebut dan kurang sempurnanya menutup dan membuka
aliran pipa. Perbaikan dari masalah tersebut yang utama adalah mengecek kondisi steam secara
rutin agar dapat teridentifikasi masalah yang dapat mengakibatka kerusakan pada produk yang
dihasilkan.
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

No. Alat
1 Gate valve
2 Globe Valve
3 Ball Valve
4 Check Valve
5 Butterlfly Valve
6 Steam Trap

3.2 Langkah Kerja


1. Mengambil alat yang akan dipakai didalam laboratorium perawatan
2. Mengamati kerangka luar bagian setiap alat
3. Mengamati bagian dalam setiap alat
4. Menggambar (sketch) bagian dalam setiap alat
5. Mengembalikan alat pada tempatnya
3.3 Keselamatan Kerja
1. Menggunakan jas lab agar pakaian tidak kotor
2. Menggunakan sepatu tertutup agar terlindungi dari kejatuhan peralatan
3. Berhati-hati dalam membawa peralatan agar tidak jatuh atau menimpa benda yang
lain
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Mar’atus Sholikhah (171411019)
No Gambar

1.

2.
3.
4.2.2 Mentari Salma Fauziah (171411020)

No Gambar

1.

2.
3.

4.2.3 Nanda Liant K. (171411021)


No Gambar

1.
2.

3.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mar’atus Sholikhah (171411019)
Pada praktikum ini dilakukan identifikasi terhadap fungsi dan cara kerja valve
serta steam traps. Tujuan dari praktikum ini agar dapat mengetahui prinsip kerja serta
mengetahui fungsi dari komponen-komponen valve dan steam trap. Valve/katup
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur aliran suatu fluida dengan
menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran (Gratianus,
Pangaribuan, & Halomoan, 2015). Prinsip kerja dari valve berdasarkan pada bukaan
atau putaran dari penggerak (Hakim & Khairan, 2015). Valve memiliki berbagi jenis
berdasarkan fungsinya. Valve yang diamati pada praktikum ini antara lain:
 Gate Valve
Gate valve merupakan jenis valve yang digunakan untuk membuka dan
menutup aliran fluida secara penuh. Cara kerja nya adalah dengan
mengangkat gerbang penutupnya (gate) yang berbentuk bulat atau persegi
panjang secara tegak lurus dengan arah aliran (Masyuda, Analisa Kerugian
Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis Valve Degan
Vairasi Bukaan Valve, 2108). Saat gate terbuka, seluruh aliran akan bebas
masuk tanpa hambatan, namun pada saat gate tertutup rapat maka aliran
akan tertahan oleh disk tersebut. gate pada valve tersebut bergerak
membuka dengan cara memutar hand wheel pada arah berlawanan jarum
jam (counter clockwise) sedangkan untuk menutup (shut-off ) laju aliran
fluida, maka hand wheel diputar searah jarum jam (clockwise)
sampai gate benar-benar berada pada posisi menutup Valve ini dapat
dipergunakan dengan dua arah aliran. Gate valve paling sering dipakai
dalam sistem perpipaan dan biasanya terdapat pada alat-alat pengetesan
sumur minyak (surfacewell testing). Jenis valve ini tidak cocok untuk
mengontrol laju aliran fluida dengan cara membuka/menutup setengah
atau seperempat sehingga posisi gate pada gate valve harus benar-benar
membuka atau menutup secara penuh. Jika tidak pada posisi tersebut maka
akan terjadi turbulensi yang akan mengakibatkan pengikisan pada sudut-
sudut gate dan terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang
penutupnya.
 Globe Valve
Globe valve adalah katup yang berfungsi untuk mengontrol aliran fluida
(Petter, 1994). Bentuk disknya panjang dan kecil sehingga didesain untuk
mengatur besar kecilya aliran fluida dalam pipa. Aliran fluida akan
mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai seluruh
bagian disc lalu aliran akan dibelokkan lagi kearah yang sama. Valve jenis
ini biasanya diaplikasikan pada outlet/discharge pump.
 Check Valve
Check valve merupakan alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida
hanya mengalir ke ke satu arah dan mencegah adanya aliran ke arah
sebaliknya. Jika aliran fluida sesuai dengan arahnya, maka disk akan
membuka. Namun jika ada aliran fluida yang mengalir dari arah yang
berlawanan, maka disk akan menutup. Check valve biasanya digunakan
sebagai pengaman pada sistem perpipaan sehingga sering dijumpai pada
inlet/suction, outlet/discharge dari centrifugal pump. Valve ini tidak
menggunakan handle untuk mengatur aliran fluida namun hanya
menggunakan gravitasi dan tekanan dari fluida itu sendiri.
 Ball Valve
Ball valve adalah alat/katup yang digunakan untuk mengontrol aliran
dengan cara membuka atau menutup penuh valve dimana bentuk disc nya
berbentuk bulat seperti bola dan body nya berbentuk silinder. Cara kerja
valve ini ketika membuka penuh maka handle akan searah atau segaris
lurus dengan aliran sehingga aliran akan terbuka, namun jika menutup
penuh maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau berada tegak
lurus terhadap ujung katup sehingga aliran akan tertutup. Jenis valve ini
banyak digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena tahan
terhadap tekanan dan temperatur tinggi serta mudah dalam perawatannya.
 Butterfly Valve
Butterfly valve merupakan katup yang digunakan untuk mengontrol aliran
fluida dengan membuka atau menutup penuh dimana disk berbentuk
piringan yang tipis dan seat yang melingkar mengikuti bentuk disk. Untuk
membuka dan menutup penuh pada valve ini adalah dengan cara rotasi
pada disk sehingga valve ini dapat diperasikan dengan cepat. Saat valve
dalam keadaaan tertutup posisi disk akan tegak lurus dengan aliran.
Sedangkan saat valve dalam keadaan terbuka maka posisi disk akan searah
dengan aliran. Jenis valve ini dapat diaplikasikan pada sistem perpipaan di
industri manapun dan dapat digunakan untuk berbagai media aliran, cairan
dan gas maupun material yang agak padat seperti lumpur, bulb dll.
 Steam Trap
Steam trap adalah perangkap uap air. Alat ini berfungsi sebagai pemisah
kondensat dengan tidak terlalu banyak menyebabkan kehilangan uap air
dan sekaligus menghilangkan udara atau gas-gas yang terbawa dalam
sistem jaringan uap air (Muchtar, no date). Kondensat tersebut perlu
dipisahkan karena akan mengganggu sistem dan mngurangi kinerja fungsi
uap air pada mesin-mesin dan alat-alat yang menggunakan uap tersebut.
Penggunaan steam trap biasanya terdapat pada sistem drain line dari suatu
sistem. Jenis steam trap yang digunakan pada pratikum ini adalah
thermodynamic steam trap. Alat ini bereaksi terhadap ketidakseimbangan
tekanan pada valving device (biasanya disk). Prinsip kerjanya adalah pada
kondisi awal, tekanan dari air umpan dan udara akan mengakibatkan disk
bergerak keatas kemudian air dan udara akan mengalir keluar dengan
cepat. Pada saat kondensat panas mengalir menuju trap, trap akan tetap
terbuka dan kondensat panas akan dikeluarkan. Setelah kondensat panas
mengalir menuju trap, steam memasuki trap tersebut. Kemudian ecepatan
fluida naik dan tekanan dibawah akan menurun. Pada saat bersamaan,
tekanan didalam ruang tekanan yang berada dibawah disk naik dan disk
akan tertekan kebawah dan tertutup. Ketika kondensat panas mengalir
menuju trap, trap akan tertutup untuk beberapa waktu, selama steam
didalam ruang tekanan tidak mengkondensasi. Semakin bayak kondensat
yang mengalir menuju trap, temperatur akan seamkin menurun. Steam
didalam ruang tekanan akan mengalami penurunan suhu dan akan
mengaalami kondensasi. Tekanan umpan akan menggerakkan disk keatas
dan kondensat akan terbuang keluar. Thermodynamic steam trap banyak
digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pembuangan kondensat
yang cepat dari steam lines dan peralatan steam. Perawatan pada steam
trap tergantung dari aplikasi steam trap yang digunakan. Biasanya
dilakukan inspeksi setiap tahun jika untuk fasilitas pemanas. Sedangkan
inspeksi dilakukan setiap 3 bulan jika utnuk steam utilitas yang merupakan
bagian dari proses manufaktur. Sedangkan metode yang digunakan untuk
inspeksi nya adalah metode ultrasonik dan metode penglihatan. Metode
ultrasonik yaitu dengan menyentuh steam rap dengan alat ultrasonik pada
frekuensi 25kHz kemudian dianalisis bunyinya. Metode penglihatan yaitu
dengan cara melihat aliran downstream apabila ada flash steam maka
dapat dipastikan ada kerusakan pada steam trap. Selain itu, perlu juga
dilakukan survei kebocoran yang dilakukan untuk mengidentifikasi
kebocoran steam trap dan sistim distribusi steam, kemudian dilakukan
perkiraan kehilangan steam. Selanjutnya dilakukan perbaikan kebocoran
steam trap dan sistim pemipaan.
 Perawatan Valve
Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama
maka perlu dilakukan pemeliharan/perawatan. Untuk bahan material:
 Kuningan dan besi : valve dengan jenis bahan ini tidak boleh
digunakan untuk temperatur diatas 450 ºF, apabila digunakan pada
temperatur lebih dari 450 ºF maka valve tersebut akan mengalami
kerusakan.
 Stainless Stell (besi putih): Valve dengan jenis bahan ini
digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif. valve ini
tidak boleh digunakan dalam temperatur yang tinggi
 Stell baja: Valve jenis ini digunakan untuk temperatur yang
tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal penggunaan
temperatur).
Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan terhadap valve adalah
dengan menggunakan minyak pelumas. Minyak pelumas sangat
dibutuhkan dalam perawatan. Valve yaitu pada bagian screw. Dalam
jangka waktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perlu diberikan
pada bagian-bagian screw. Hal ini ditujukan untuk memperlancar proses
pemutaran pada valve. (Syahrul Fauzi, 2004) . selain itu, periksa
kerusakan seperti goresan yang dapat mempengaruhi kemampuan
menyekat aliran. Goresan dapat diperbaiki dengan cara pemolesan
menggunakan bahan abrasive yang halus. Jika kerusakan terjadi pada
gasket, packing, bushing dan steam pada valve maka perlu dilakukan
penggantian material baru.

4.2.2 Mentari Salma Fauziah (171411020)


Pada praktikum ini dilakukan identifikasi terhadap beberapa jenis valve
diantaranya ball valve, gate valve, globe valve, check valve, butterfly valve, dan
juga steam trap. Adapun hasil dari identifikasi tersebut yaitu :

 Gate valve

Valve ini mencegah lewatnya aliran cairan menggunakan lempengan yang


bergerak bergeser / slide keluar dan kedalam pipa. Gate Valve mengontrol aliran
melalui badan valve yang berbentuk pipa, dengan sebuah lempengan atau baji
vertikal yang bisa bergeser naik turun saat handel valve diputar. Gate valve tidak
digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida dengan cara membuka
atau menutup setengah. Apabila dilakukan hal seperti itu maka akan terjadi aliran
turbulensi. Aliran turbulensi ini akan menyebabkan pengikisan gate dan juga
perubahan posisi dudukan gerbangnya. Hal tersebut dapat terjadi karena pada gate
valve aliran fluida langsung kontak dengan dudukan gerbangnya dan tidak ada
dinding-dinding yang dapat berfungsi untuk memperlambat atau mengurangi
aliran turbulensi.

Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah permukaan


dari dudukan cakram penutupnya tidak rata, Perawatannya yakni membersihkan
dudukan dari cakram agar dapat menutup dan tidak ada kebocoran lagi.

 Globe valve

Globe Valve adalah valve yang memiliki arah gerak linier dan dirancang
sebagai stopping ( menghentikan aliran), membuka aliran dan mengatur aliran.
Disk globe valve bisa benar-benar menutup sebuah aliran. Untuk globe valve
biasa (konvensional) dapat digunakan sebagai isolasi dan throttling service.
Meskipun valve jenis ini menunjukkan sedikit lebih tinggi angka penurunan
tekanan di banding dengan valve jenis lain ( gate valve, plug dan ball valve).
Globe valve secara dasar di desain untuk mengontrol aliran. Panjang jangkauan
(range) control aliran, penurunan tekanan dan duty harus menjadi pertimbangan
dalam merancang pembuatan globe valve agar tidak terjadi kegagalan
system. Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien
ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan
dudukan.

Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan


arah aliranzat didalam valve, sehingga tekanan menurun drastis dan menyebabkan
turbulensi di dalam valve itu sendiri. Dengan demikian, Globe Valve
tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari penurunan tekanan, dan
sistem yang menghindari tahanan pada aliran.

Perawatannya yaitu harus dilakukan pemeriksaan rutin terhadap katupnya,


karena katup membuka pada satu arah, juga pada katup pneumatic harus
diberi pelumas agar licin.

 Ball valve

Ball valve adalah sebuah valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat. Bola itu memiliki lubang yang berada ditengah sehingga
ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung valve katup,
maka aliran akan terjadi. Tetapi, ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak
lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang. Ball valve banyak
digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk
menahan suhu dan tekanan yang tinggi. Ball valve adalah alternatif murah dari
jenis valve-valve yang lain. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi
menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°.

Ball valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena


ketahanannya terhadap suhu dan tekanan tinggi. Ball valve dapat terbuat dari
logam, plastic, ataupun bahan keramik. Bolanya sering dilapisi chrome untuk
membuatnya lebih tahan lama. Pada ball valve ini biasanya terjadi gangguan pada
bolanya yang sulit untuk berputar, sehingga harus diberikan pelumas.

 Check valve
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida
hanya mengalir ke satu arah saja agar tidak terjadi backflow. Valve ini tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, melainkan gravitasi dan tekanan dari
aliran fluida itu sendiri. Check valve sering digunakan untuk pengaman dari
sebuah equipment dalam system perpipaan. Aplikasi valve ini dapat dijumpai
pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai
dengan arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug/disc membuka. Jika ada
tekanan yang dating dari arah lawan plug/disc akan menutup.

 Butterfly valve

Butterfly menggunakan plat bundar atau wafer yang dioperasikan dengan


ankel untuk posisi membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°. Wafer
ini tetap berada ditengah aliran, dan dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat
valve dalam keadaan tertutup, wafer tersebut tegak lurus dengan arah aliran,
sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris
denganaliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve. Butterfly valve memiliki
turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minimal. Valve ini bagus
untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol aliran
zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun demikian valve ini biasanya
tidak memiliki kekedapan yang bagus, dan harus digunakan pada situasi/ sistem
yang memiliki tekanan rendah (low-pressure).
 Steam trap

Stream trap merupakan suatu alat untuk menjebak air yang mungkin
akan menghambat jalannya suatu proses didalam suatu perpipaan tanpa
membuat steam keluar dari pipa tersebut. Selain mengeluarkan air, steam trap
juga dapat mengeluarkan udara dan fluida non-kondensibel dari sistem
perpipaan. Udara dikeluarkan dari sistem perpipaan karena jika bereaksi
dengan steam maka akan menurunkan temperatur steam dan mengurangi
efektivitas dari keseluruhan steam system. Sedangkan fluida non-kondensibel
seperti karbon dioksida (CO2) harus dikeluarkan karena dapat menyebabkan
korosi dan memacu terjadinya kerusakan pada peralatan lainnya.
Pada steam trap pelampung, apabila uap air terkondensasi di dalamnya,
secara otomatis air dalam jumlah tertentu akan membuat pelampung tersebut
terangkat dan mengalirkan air yang ada melewati steam trap tersebut. Jenis lain
dari steam trap antara lain temperature steam trap, thermodynamic steam trap,
venturi (orifice) steam trap, dan smart steam trap. Pada steam power plant, steam
trap banyak dipasang pada system-sistem drain untuk main steam sistem.

Pemeliharaan steam trap sangatlah diperlukan untuk menjaga alat ini


tetap berjalan dengan baik, karena jika steam trap ini gagal atau tidak berjalan
dengan baik maka hanya akan membuang-buang energi, selain itu akan
memicu terjadinya erosi pada pipa akibat kualitas air yang buruk.kemudian
kualitas produk pun akan menjadi buruk dan akan menyebabkan polusi pada
lingkungan. Dari semua dampak yang disebabkan jika steam trap gagal, maka
biaya/ cost akan bertambah karea kita harus melakukan perbaikan terhadap
steam trap tersebut.

Kegagalan steam trap ini bisa jadi dikarenakan adanya pengotor


dalam steam trap, seperti partikel logam yang terlepas dari dinding pipa, sisa dari
konstruksi pipa, atau partikel lain yang terbawa akibat dari carry over. Untuk
itu diperlukan pemeriksaan secara rutin tergantung dari penggunaan steam
trap itu sendiri. Untuk industri manufaktur sebaiknya dilakukan pengecekan
dua kali dalam setahun atau lebih tergantung efek steam terhadap proses
tersebut. Ada beberapa cara untuk melakukan perawatan steam trap, diantaranya :

1. Melakukan pembesihan disetiap elemen secara berkala dan jika


memungkinkan ganti elemen yang sudah tidak bagus lagi.
2. Teknisi pabrik harus selalu mengecek prosedur kerja yang benar pada
steam trap.
3. Bersihkan steam trap dari kerak karena kerak dapat meyebabkan
proses pemindahan kondensat dengan steam tidak berjalan dengan
baik.
4.2.3 Nanda Liant K. (171411021)
 Jenis – Jenis Valve
1. Ball valve

Ball valve adalah sebuah katup dengan piringan atau disc berbentuk bola.
Bagian tengah bola memiliki lubang untuk mengontrol aliran. Ketika katup
ditutup, lubang tegak lurus terhadap ujung katup, dan aliran tertutup. Ball valve
merupakan salah satu katup tipe gerak memutar. Ball valve digunakan juga
sebagai on/off valve fully opened atau fully
closed valve. Ball valve membuka dan
menutup dengan cara rotasi pada disc
sehingga dapat membuka dan menutup
lebih cepat.

Gambar 1 Ball Valve


Pada umumnya ball valve digunakan pada system perpipaan yang dapat
menahan fluida dengan tekanan hingga 10.000 psi dan temperature 200oC, seperti
pada industry hidrokarbon. Namun, kekuatan menahan ball valve juga tergantung
dari bahan yang dipakainya. Biasanya ball valve dapat terbuat dari logam, plastik
atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering dilapisi krom untuk membuatnya
lebih tahan lama.

Ball valve sering digunakan di industry karena memiliki keuntungan, yaitu


low maintance, dapat digunakan untuk menahan tekanan dan temperature tinggi,
kehilangan tekanan sangat rendah, mudah dibuka dan tidak mudah
terkontaminasi. Sedangkan kerugian dari ball valve adalah kecenderungan
timbulnya kavitasi, pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water
hammer, sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak sistem perpipaan.
2. Butterfly Valve

Butterfly valve adalah katup yang menggunakan disk berupa flat bulat
yang dioperasikan dengan membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90o.
Disk pada butterfly valve berada ditengah aliran dan dihubungkan dengan ankle
melalui poros. Saat valve dalam keadaan tertutup, maka disk akan tegak lurus
dengan arah aliran, sedangkan pada saat valve dalam keadaan terbuka maka disk
akan searah dengan aliran.

Gambar 2 Butterfly Valve

Butterfly valve adalah salah satu jenis valve yang serba guna, dapat
diaplikasikan pada sistem perpipaan dimanapun, di industri, pembangunan kapal,
platform, di perumahan dan lain-lain. Selain itu butterfly valve bisa di pasang
pada instalasi berbagai media yang melaluinya misalnya oleh cairan, gas, lumpur
dengan berbagai tingkat tekanan dan suhu. Dengan sudut putaran kerja hanya 90˚
memungkinkan valve jenis ini dapat dioperasikan dengan cepat namun tidak
mampu di setting untuk ukuran aliran tertentu. Valve ini biasa disebut sebagai
quarter turn valve. Dengan bahan penutup saluran sebuah disc presisi valve ini
digerakkan dengan poros aktuator yang terhubung dengan handel di sisi luar valve
(Dantulwari, dkk, 2017)

3. Globe Valve

Globe valve adalah sebuah katup dengan desain yang mempunyai ruang
sempit yang menjorok ke atas ke tempat fluida mengalir, ruang ini nantinya akan
ditutup dengan disk yang bergerak naik turun. Globe valve merupakan valve yang
bisa mengontrol aliran (debit) dengan baik, atau lebih dikenal dengan throttling.
Aliran fluida saat melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan,
pertama aliran akan mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai
seluruh bagian disk, lalu aliran akan dibelokkan lagi kearah keluar. Seperti yang
terlihat pada Gambar 3. Karena aliran mengalami perubahan arah aliran maka
akan menghasilkan friksi yang besar atau tekanan yang menurun drastis dan
menyebabkam terjadinya turbulensi di dalam valve.

Gambar 3 Globe Valve


Aplikasi globe valve pada industry dapat digunakan untuk berbagai
macam diantaranya: liquid, vapor dan gas. Khusus untuk globe valve yang
menangani fluida steam, maka biasanya valve akan dilengkapi dengan back seat
yang berperan sebagai pelapis pelindung bagian atas globe valve untukmencegah
steam menerobos masuk.

4. Gate Valve

Gate valve sebuah katup dengan gerbang penutupnya berbentuk bulat atau
persegi panjang. Gate valve adalah jenis katup yang digunakan sebagai on/off valve
fully opened atau fully closed valve. Katup ini tidak cocok digunakan untuk
mengatur laju aliran, karena bukaan valvenya yang tidak cocok apabila dibuka
seperempat atau setengah. Apabila dibuka seperampat atau setengah saja aliran
yang melewati valve ini akan menabrak gatenya, sehingga terjadi turbulensi di
dalam valve dan
juga akan
mengakibatkan
terkikisnya sudut
– sudut gate yang
akhirnya
menyebabkan
erosi dan terjadi
kerusakan pada
gate valve.

Gambar 4 Gate Valve

Gate valve adalah jenis valve yang banyak digunakan di industri karena
penurunan tekanan yang sedikit pada saat membuka penuh, saat menutup penuh
gate ini dapat menghalangi aliran dengan rapat. Tetapi untuk membuka atau
menutup penuh, handlenya diputar membutuhkan waktu yang cukup lama dan
tenaga yang besar.

5. Check Valve
Check valve adalah katup yang tidak menggunakan handel untuk mengatur
aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida. Check valve
memiliki berbagai jenis, antara lain: lift check, swing check dan ball valve. Yang
paling banyak digunakan adala swing check valve. Valve ini dirancang untuk
membuat aliran fluida hanya mengalir satu arah saja dan agar tidak terjadi reversed
flow/ back flow.

Gambar 5 Swing Check Valve


Check valve pada penggunaannya dapat dijumpai pada inlet/suction ,
outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan
arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka. Jika ada
tekanan yang dating dari arah berlawanan, maka plug atau disk tersebut akan
menutup. Sering juga valve ini digunakan sebagai pengaman dari sebuah
equipment dalam sistem perpipaan.

 Perawatan pada Valve

Adapun hal – hal atau masalah yang sering terjadi pada valve, yang dapat
menurunkan kinerja dari valve adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Masalah pada valve dan solusinya

No Permasalahan Solusi

1. Valve leak/ bocor Jika valve tidak bekerja dengan baik maka
kemungkinan besar terjadi leak. Bagian yang
paling sering terjadi leak adalah pada packing
gland. Hal ini bisa diatasi dengan
mengencangkan Gland nut. Setelah itu periksa
kembali putaran handwell, karena setelah
mengencangkan gland nut akan terjadi gesekan
antara packing dengan stem yang menyebabkan
handwell susah di gerakkan.

Kebocoran juga biasa terjadi didaerah


sambungan body dan bonnet, daerah body, dan
disekitar flange.

2. Kerusakan Fisik Valve yang tidak bekerja dengan baik


kemungkinan juga disebabkan karena adanya
kerusakan fisik pada valve itu sendiri, oleh
karena itu pemeriksaan fisik sangat penting
untuk dilakukan lebih dahulu sebelum adanya
perlakuan yang lebih jauh.

3. Pelumas Kering Pemberian pelumas pada valve terutama pada


stem, sangat penting untuk menjaga ketahanan
valve.

4. Valve tidak Lapping disc dengan campuran minyak dan


menutup dengan lapping compound
benar
Selain itu, apabila masih terjadi kerusakan pada valve maka valve harus
dibongkar dan direkondisi. Pada proses perbaikan ini dilakukan pada disc/wedge
dan set ring.Setelah dibersihkan periksa kerusakan.Seperti goresan,galling,atau
scooring karena kerusakan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan untug
packing dalam menyekat aliran.Kerusakan ringan seperti goresan dapat diperbaiki
dengan pemolesan menggunakan bahan abrasive yang halus (Lapping).Apabila
kerusakan tidak bisa diperbaiki dengan proses lapping maka dapat dilakukan built
up atau dengan penambahan meterial yang sama pada disc dan seat melalui
pengelasan.Untuk mengatasi kerusakan pada gasket,packing,bushing stem pada
valve,maka dilakukan penggantian material yang baru.

 Steam Trap Thermodynamic

Steam trap thermodynamic beroperasi dengan basis prinsip Bernoulli,


berdasarkan hubungan antara kecepatan dan tekanan yang digunakan oleh
kondensat dan steam di dalam steam trap. Pada alat ini hanya terdapat satu bagian
yang bergerak yaitu disc. Harga efektifitas thermodynamic steam traps yang
tinggi sehingga banyak digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan
pembuangan kondensat yang cepat dari steam lines dan peralatan steam. Alat ini
melakukan discharge pada saat kondensat mendekati temperatur saturated.

Gambar 6 Steam Trap


Steam traps dapat beroperasi pada tekanan dibawah 80% dari tekanan
masuk, namun untuk operasi yang lebih baik direkomendasikan pressure tidak
lebih dibawah 50% dari tekanan masuk.

Mekanisme kerja steam trap thermodynamics :

Gambar 7 Mekanisme kerja steam trap thermodynamics

1. Pada kondisi awal, tekanan dari air umpan dan udara akan mengakibatkan disc
bergerak ke atas kemudian air dan udara mengalir keluar dengan cepat
2. Pada saat kondensat panas mengalir menuju trap, trap akan tetap terbuka dan
kondensat panas akan dikeluarkan dengan cepat
3. Setelah kondensat panas mengalir menuju trap, steam memasuki trap tersebut.
Emudian kecepatan dari fluida naik, kemudian tekanan dibawah seat akan
meurun. Pada saat bersamaan, tekanan di dalam ruang tekanan yang berada
dibawah disc naik dan disc akan tertekan kebawah dan tertutup
4. Ketika kondensat panas mengalir menuju trap, trap akan tetap tertutup untuk
beberapa waktu, selama steam didalam ruang tekanan tidak mengondensasi.
Semakin banyak kondensat yang mengalir menuju trap, maka temperatur akan
semakin turun. Stam didalam ruang tekanan akan mengalami penurunan suhu dan
akan mengalami kondensasi. Tekanan umpan akan mengerakan disc ke atas dan
kondensat akan terbuang keluar. Siklus 2, 3, dan 4 akan terus berulang.
 Perawatan Steam Trap

Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk melakukan inspeksi pada steam trap

1. Metode Ultrasonic
Setiap steam traps memiliki pola aliran berbeda-beda. Dianjurkan untuk
mendengarkan kondisi normal suatu steam traps sebelum melanjutkan survei
inspeksi alat steam traps. Metode ultrasonic merupakan metode yang paling umum
untuk pengujian, cara penggunaan nya yaitu dengan menyentuh steam trap dengan
alat ultrasonic pada frekuensi 25kHz kemudian dianalisis bunyi dari steam trap
tersebut, apabila bunyinya
2. Metode Pengelihatan
Pratikan dapat melakukan test dengan cara melihat aliran downstream apabila
terjadi flash steam maka dapat dipastikan ada kerusakan pada steam trap.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup,
atau menutup sebagian dari jalan alirannya. Sedangkan steam trap merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengambil kondensat dari sistem perpipaan, pemanas dan
peralatan yang dipanaskan dengan uap.
5.2 Valve dan steam trap terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing
sehingga alat dapat bekerja dengan seharusnya.
DAFTAR PUSTAKA

Cayyo. (2011). Valve dan Perbaikannya. Laporan, Palembang.

Desilpa, N., Arman, R., & Kaidir. (2014). STUDI ALIRAN AIR PADA BALL VALVE DAN BUTTERFLY VALVE
MENGGUNAKAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS.

Gratianus, H. L., Pangaribuan, P., & Halomoan, J. (2015). Perancangan Kendali Valve da Pemantauan
Pendistribusian Cairan Pada Tangki. Bandung: Teklom University.

Hakim, N. A., & Khairan, R. (2015, July 31). Kerangan (Valves), Pengambil Kondensat (Steam Traps) dan
Regulator. p. 9.

Masyuda, F. A. (2018). Analisa Kerugian Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis
Valve Dengan Variasi Bukaan Valve. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Masyuda, F. A. (2108). Analisa Kerugian Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis
Valve Degan Vairasi Bukaan Valve. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Muchtar, I. (no date). Steam Trap. Forum teknologi, 61.

None. (n.d.). digilibpolban. Retrieved 11 29, 2019, from


http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/97/jbptppolban-gdl-donnydwipr-4814-3-bab2--1.pdf

Putra, D. A., Setiadi, & Setiawan. (2013, September 29). Perbandingan Macam-Macam Valve dan
Fungsinya. pp. 2-8.

Satria, D. P. (2015). Rugi-Rugi Aliran Pada Sistem Perpipaan. Riau: Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai