Oleh :
Kelompok : V (Lima)
Nama : 1. Mar’atus Sholikhah NIM 171411019
2. Mentari Salma F NIM 171411020
3. Nanda Liant NIM 171411021
Kelas : 3A – D3 Teknik Kimia
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan peralatan teknologi dibidang industry semakin meningkat. Salah satu
peralatan yang banyak dijumpai dan pengunaannya secara luas baik di industri skala kecil,
menengah maupun besar adalah valve dan steam trap. Valve atau katup berfungsi untuk
mebuka dan menutup saluran berupa minyak, air, udara ataupun gas. Valve tidak hanya
mengatur aliran fluida tetapi juga mengisolasi perpipaan untuk pemeliharaan tanpa rintangan
unit berhubungan satu dengan yang lain. Desain valve harus dapat menjaga tekanan,
temperature dan desakan dari hubungan perpipaan. Setiap peralatan tersebut tidak selalu
dalam keadaan baik. Ada waktu tertentu peraalatan tersebut akan mengalami kerusakan atau
tidak berfungsi secara maksimal.
Hal tersebut menuntut pekerja-pekerja yang ahli dibidangnya agar peralatan-peralatan
yang digunakan dapat dirawat dengan baik sehingga dapat mengurangi biaya untuk
penggantian alat. Untuk itu mahasiswa jurusan teknik kimia diharapkan memiliki
pengetahuan untuk merawat, memilih dan mempertimbangkan secara teori maupun praktek
mengenai valve dan steam trap yang digunakan di industri.
1.2 Tujuan Praktikum
a) Mengetahui cara kerja valve dan steam trap
b) Mengetahui fungsi dan komponen-komponen valve dan steam trap
c) Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari valve dan steam trap
BAB II
DASAR TEORI
Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau
menutup sebagian dari jalan alirannya. Valve (katup) dalam kehidupan sehari-hari, paling
nyata adalah pada pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup
kontrol gas di kompor, katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.
Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum
juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket. Valve (katup) dapat dioperasikan secara
manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara
manual katup juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip
perubahan aliran tekanan, suhu dan lailain. Perubahan ini dapat mempengaruhi diafragma,
pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis (Masyuda,
Analisa Kerugian Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis Valve
Dengan Variasi Bukaan Valve, 2018).
Pada bagian luar tipe valve sangat tergantung dari fungsinya untuk dipergunakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau untuk aliran pembalik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya
ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unitdan sistem yang mana
valve dikehendaki. Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya,
ini juga penting untuk menentukan dalam kondisi yang bagaimana valve digunakan dan ini
dasar penting untuk mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang akan dialiri. Secara
ringkas pertimbangan harus diberikan kepada fungsi valve, (Process piping system 1981).
Bonnet memberikan ruangan bagi disc untuk bergerak keatas saat valve dalam
posisi membuka. Sedangkan packing, berfungsi sebaagai material isolasi agar tak ada
kebocoran fluida melalui stem.
d) Gland dan Gland Nut
a) Gate Valve
c) Globe Valve
Globe valve adalah katup yang didesain untuk mengontrol aliran (Petter,
1994), disamping itu digunakan untuk menghentikan atau mengatur aliran fluida.
Perubahan arah aliran fluida yang menembus valve menyebabkan turbulen atau
golakan dan tekanan jatuh. Katup ini sering dipasang dengan plug atau
selongsong (sleeve) untuk menghasilkan laju aliran sampai ke tingkat tertentu saat
katup dibuka.
Aplikasi valve jenis ini dapat kita jumpai pada outlet/discharge pump.
Ketika handwheel diputar Globe valve selain digunakan untuk mengontrol laju
aliran fluida juga untuk menutup laju aliran fluida dengan cepat searah jarum
jam, disk mendorong posisi globe hingga menutup laju aliran fluida. Begitu pula
sebaliknya. Valve jenis ini didesain sedemikian rupa hingga semua komponen
didalamnya terhindar dari tekanan yang terus menerus dan juga mudah dalam hal
perawatan, misalnya ada tekanan yang terjebak (trap pressure) di bawah globe. Disk
logam mempunyai kedudukan permukan yang runcing atau berbentuk bola
dengan garis hubung kedudukan berbentuk kerucut. Kedudukan mungkin penting
untuk menjadi lengkap dengan badan katup atau mungkin digantikan atau kalau
tidak, diperbaharui.
d) Check Valve
Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran
sepanjang garis. lni operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi
mengikuti aliran dalam hal lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check,
dan automatic control valve. Ada perbedaan tipe dari check valve, yaitu pemilihan
tipe utama tergantung pada temperatur, aliran tekanan dan kebersihan dari cairan.
Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran pada arah
normal akan mengakibatkan cakram memutar keluar. Swing check
valve digunakan untuk cairan dengan kecepatan rendah dimana pembalikan aliran
jarang, dijalankan pada sistem searah dengan gate valve.
Gambar 2.3 Jenis Check Valve
e) Butterfly Valve
Butterfly valve adalah salah satu tipe tertua dari valve yang diketahui.
Valve ini sederhana, ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya
untuk kedua on-off dan throttling melibatkan aliran gas dan cairan yang besar
pada tekanan relatif rendah. Karakteristik utama butterfly valve meliputi : fully
opened (membuka dengan penuh), fully closed atau throttling, pengoperasian
yang sering shut off positif untuk gas atau cairan, dan pessure drop yang rendah.
Struktur penting bagian butterfly valve adalah shaft body (tiang/corong), cakram
pengontrol aliran dan rangka /selubung, ada 3 tipe utama body:
o tipe plug valve ini diapit diantara dua pipa flange dengan gabungan
palang flange dan menembus terus lobang- lobang di dalam
selubung body valve.
o tipe flang evalve ini adalah flange akhir yang berhubungan ke
pipa flange.
o tipe screw ont tipe ini dipasang sekrup langsung ke dalam pipa.
Butterfly valve digunakan untuk mengontrol dan menutup laju aliran
fluida. Penggunaan valve jenis ini adalah untuk pipa-pipa yang bertekanan
rendah seperti pada outlet pada surge/gauge tank dan pipa
0
air. Baffle/disk berputar secara vertikal sampai sudut 90 . Posisi baffle dapat diatur
sedemikian rupa mulai dari fully open sampai fully closed. Aplikasi jenis valve ini
hanya untuk pipa-pipa bertekanan rendah karena sangat sulit membuka valve jika
berada dalam tekanan yang tinggi.
Steam trap merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengambil kondensat dari sistem
perpipaan, pemanas dan peralatan yang dipanaskan dengan uap. Hampir semua industri yang
menggunakan boiler sebagai penyedia energi panas menggunakan steam trap untuk memisahkan
kondensat. Kondensa yang tercampur dengan uap air akan menurunkan efektivitas penyediaan
panas, sehingga energi panas tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Pada penggunaannya steam
trap biasa digabungkan dengan regulator karena steam trap dan regulator sama-sama
menggunakan fluida gas sebagai media yang melewatinya. Pada dasarnya kerusakan steam trap
terletak pada kesalahan desain alat tersebut dan kurang sempurnanya menutup dan membuka
aliran pipa. Perbaikan dari masalah tersebut yang utama adalah mengecek kondisi steam secara
rutin agar dapat teridentifikasi masalah yang dapat mengakibatka kerusakan pada produk yang
dihasilkan.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
No. Alat
1 Gate valve
2 Globe Valve
3 Ball Valve
4 Check Valve
5 Butterlfly Valve
6 Steam Trap
1.
2.
3.
4.2.2 Mentari Salma Fauziah (171411020)
No Gambar
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mar’atus Sholikhah (171411019)
Pada praktikum ini dilakukan identifikasi terhadap fungsi dan cara kerja valve
serta steam traps. Tujuan dari praktikum ini agar dapat mengetahui prinsip kerja serta
mengetahui fungsi dari komponen-komponen valve dan steam trap. Valve/katup
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur aliran suatu fluida dengan
menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran (Gratianus,
Pangaribuan, & Halomoan, 2015). Prinsip kerja dari valve berdasarkan pada bukaan
atau putaran dari penggerak (Hakim & Khairan, 2015). Valve memiliki berbagi jenis
berdasarkan fungsinya. Valve yang diamati pada praktikum ini antara lain:
Gate Valve
Gate valve merupakan jenis valve yang digunakan untuk membuka dan
menutup aliran fluida secara penuh. Cara kerja nya adalah dengan
mengangkat gerbang penutupnya (gate) yang berbentuk bulat atau persegi
panjang secara tegak lurus dengan arah aliran (Masyuda, Analisa Kerugian
Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis Valve Degan
Vairasi Bukaan Valve, 2108). Saat gate terbuka, seluruh aliran akan bebas
masuk tanpa hambatan, namun pada saat gate tertutup rapat maka aliran
akan tertahan oleh disk tersebut. gate pada valve tersebut bergerak
membuka dengan cara memutar hand wheel pada arah berlawanan jarum
jam (counter clockwise) sedangkan untuk menutup (shut-off ) laju aliran
fluida, maka hand wheel diputar searah jarum jam (clockwise)
sampai gate benar-benar berada pada posisi menutup Valve ini dapat
dipergunakan dengan dua arah aliran. Gate valve paling sering dipakai
dalam sistem perpipaan dan biasanya terdapat pada alat-alat pengetesan
sumur minyak (surfacewell testing). Jenis valve ini tidak cocok untuk
mengontrol laju aliran fluida dengan cara membuka/menutup setengah
atau seperempat sehingga posisi gate pada gate valve harus benar-benar
membuka atau menutup secara penuh. Jika tidak pada posisi tersebut maka
akan terjadi turbulensi yang akan mengakibatkan pengikisan pada sudut-
sudut gate dan terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang
penutupnya.
Globe Valve
Globe valve adalah katup yang berfungsi untuk mengontrol aliran fluida
(Petter, 1994). Bentuk disknya panjang dan kecil sehingga didesain untuk
mengatur besar kecilya aliran fluida dalam pipa. Aliran fluida akan
mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai seluruh
bagian disc lalu aliran akan dibelokkan lagi kearah yang sama. Valve jenis
ini biasanya diaplikasikan pada outlet/discharge pump.
Check Valve
Check valve merupakan alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida
hanya mengalir ke ke satu arah dan mencegah adanya aliran ke arah
sebaliknya. Jika aliran fluida sesuai dengan arahnya, maka disk akan
membuka. Namun jika ada aliran fluida yang mengalir dari arah yang
berlawanan, maka disk akan menutup. Check valve biasanya digunakan
sebagai pengaman pada sistem perpipaan sehingga sering dijumpai pada
inlet/suction, outlet/discharge dari centrifugal pump. Valve ini tidak
menggunakan handle untuk mengatur aliran fluida namun hanya
menggunakan gravitasi dan tekanan dari fluida itu sendiri.
Ball Valve
Ball valve adalah alat/katup yang digunakan untuk mengontrol aliran
dengan cara membuka atau menutup penuh valve dimana bentuk disc nya
berbentuk bulat seperti bola dan body nya berbentuk silinder. Cara kerja
valve ini ketika membuka penuh maka handle akan searah atau segaris
lurus dengan aliran sehingga aliran akan terbuka, namun jika menutup
penuh maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau berada tegak
lurus terhadap ujung katup sehingga aliran akan tertutup. Jenis valve ini
banyak digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena tahan
terhadap tekanan dan temperatur tinggi serta mudah dalam perawatannya.
Butterfly Valve
Butterfly valve merupakan katup yang digunakan untuk mengontrol aliran
fluida dengan membuka atau menutup penuh dimana disk berbentuk
piringan yang tipis dan seat yang melingkar mengikuti bentuk disk. Untuk
membuka dan menutup penuh pada valve ini adalah dengan cara rotasi
pada disk sehingga valve ini dapat diperasikan dengan cepat. Saat valve
dalam keadaaan tertutup posisi disk akan tegak lurus dengan aliran.
Sedangkan saat valve dalam keadaan terbuka maka posisi disk akan searah
dengan aliran. Jenis valve ini dapat diaplikasikan pada sistem perpipaan di
industri manapun dan dapat digunakan untuk berbagai media aliran, cairan
dan gas maupun material yang agak padat seperti lumpur, bulb dll.
Steam Trap
Steam trap adalah perangkap uap air. Alat ini berfungsi sebagai pemisah
kondensat dengan tidak terlalu banyak menyebabkan kehilangan uap air
dan sekaligus menghilangkan udara atau gas-gas yang terbawa dalam
sistem jaringan uap air (Muchtar, no date). Kondensat tersebut perlu
dipisahkan karena akan mengganggu sistem dan mngurangi kinerja fungsi
uap air pada mesin-mesin dan alat-alat yang menggunakan uap tersebut.
Penggunaan steam trap biasanya terdapat pada sistem drain line dari suatu
sistem. Jenis steam trap yang digunakan pada pratikum ini adalah
thermodynamic steam trap. Alat ini bereaksi terhadap ketidakseimbangan
tekanan pada valving device (biasanya disk). Prinsip kerjanya adalah pada
kondisi awal, tekanan dari air umpan dan udara akan mengakibatkan disk
bergerak keatas kemudian air dan udara akan mengalir keluar dengan
cepat. Pada saat kondensat panas mengalir menuju trap, trap akan tetap
terbuka dan kondensat panas akan dikeluarkan. Setelah kondensat panas
mengalir menuju trap, steam memasuki trap tersebut. Kemudian ecepatan
fluida naik dan tekanan dibawah akan menurun. Pada saat bersamaan,
tekanan didalam ruang tekanan yang berada dibawah disk naik dan disk
akan tertekan kebawah dan tertutup. Ketika kondensat panas mengalir
menuju trap, trap akan tertutup untuk beberapa waktu, selama steam
didalam ruang tekanan tidak mengkondensasi. Semakin bayak kondensat
yang mengalir menuju trap, temperatur akan seamkin menurun. Steam
didalam ruang tekanan akan mengalami penurunan suhu dan akan
mengaalami kondensasi. Tekanan umpan akan menggerakkan disk keatas
dan kondensat akan terbuang keluar. Thermodynamic steam trap banyak
digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pembuangan kondensat
yang cepat dari steam lines dan peralatan steam. Perawatan pada steam
trap tergantung dari aplikasi steam trap yang digunakan. Biasanya
dilakukan inspeksi setiap tahun jika untuk fasilitas pemanas. Sedangkan
inspeksi dilakukan setiap 3 bulan jika utnuk steam utilitas yang merupakan
bagian dari proses manufaktur. Sedangkan metode yang digunakan untuk
inspeksi nya adalah metode ultrasonik dan metode penglihatan. Metode
ultrasonik yaitu dengan menyentuh steam rap dengan alat ultrasonik pada
frekuensi 25kHz kemudian dianalisis bunyinya. Metode penglihatan yaitu
dengan cara melihat aliran downstream apabila ada flash steam maka
dapat dipastikan ada kerusakan pada steam trap. Selain itu, perlu juga
dilakukan survei kebocoran yang dilakukan untuk mengidentifikasi
kebocoran steam trap dan sistim distribusi steam, kemudian dilakukan
perkiraan kehilangan steam. Selanjutnya dilakukan perbaikan kebocoran
steam trap dan sistim pemipaan.
Perawatan Valve
Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama
maka perlu dilakukan pemeliharan/perawatan. Untuk bahan material:
Kuningan dan besi : valve dengan jenis bahan ini tidak boleh
digunakan untuk temperatur diatas 450 ºF, apabila digunakan pada
temperatur lebih dari 450 ºF maka valve tersebut akan mengalami
kerusakan.
Stainless Stell (besi putih): Valve dengan jenis bahan ini
digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif. valve ini
tidak boleh digunakan dalam temperatur yang tinggi
Stell baja: Valve jenis ini digunakan untuk temperatur yang
tinggi dan tekanan yang tinggi (mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal penggunaan
temperatur).
Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan terhadap valve adalah
dengan menggunakan minyak pelumas. Minyak pelumas sangat
dibutuhkan dalam perawatan. Valve yaitu pada bagian screw. Dalam
jangka waktu yang telah ditentukan minyak pelumas ini perlu diberikan
pada bagian-bagian screw. Hal ini ditujukan untuk memperlancar proses
pemutaran pada valve. (Syahrul Fauzi, 2004) . selain itu, periksa
kerusakan seperti goresan yang dapat mempengaruhi kemampuan
menyekat aliran. Goresan dapat diperbaiki dengan cara pemolesan
menggunakan bahan abrasive yang halus. Jika kerusakan terjadi pada
gasket, packing, bushing dan steam pada valve maka perlu dilakukan
penggantian material baru.
Gate valve
Globe valve
Globe Valve adalah valve yang memiliki arah gerak linier dan dirancang
sebagai stopping ( menghentikan aliran), membuka aliran dan mengatur aliran.
Disk globe valve bisa benar-benar menutup sebuah aliran. Untuk globe valve
biasa (konvensional) dapat digunakan sebagai isolasi dan throttling service.
Meskipun valve jenis ini menunjukkan sedikit lebih tinggi angka penurunan
tekanan di banding dengan valve jenis lain ( gate valve, plug dan ball valve).
Globe valve secara dasar di desain untuk mengontrol aliran. Panjang jangkauan
(range) control aliran, penurunan tekanan dan duty harus menjadi pertimbangan
dalam merancang pembuatan globe valve agar tidak terjadi kegagalan
system. Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien
ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan
dudukan.
Ball valve
Ball valve adalah sebuah valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat. Bola itu memiliki lubang yang berada ditengah sehingga
ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung valve katup,
maka aliran akan terjadi. Tetapi, ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak
lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang. Ball valve banyak
digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk
menahan suhu dan tekanan yang tinggi. Ball valve adalah alternatif murah dari
jenis valve-valve yang lain. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi
menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°.
Check valve
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida
hanya mengalir ke satu arah saja agar tidak terjadi backflow. Valve ini tidak
menggunakan handel untuk mengatur aliran, melainkan gravitasi dan tekanan dari
aliran fluida itu sendiri. Check valve sering digunakan untuk pengaman dari
sebuah equipment dalam system perpipaan. Aplikasi valve ini dapat dijumpai
pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai
dengan arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug/disc membuka. Jika ada
tekanan yang dating dari arah lawan plug/disc akan menutup.
Butterfly valve
Stream trap merupakan suatu alat untuk menjebak air yang mungkin
akan menghambat jalannya suatu proses didalam suatu perpipaan tanpa
membuat steam keluar dari pipa tersebut. Selain mengeluarkan air, steam trap
juga dapat mengeluarkan udara dan fluida non-kondensibel dari sistem
perpipaan. Udara dikeluarkan dari sistem perpipaan karena jika bereaksi
dengan steam maka akan menurunkan temperatur steam dan mengurangi
efektivitas dari keseluruhan steam system. Sedangkan fluida non-kondensibel
seperti karbon dioksida (CO2) harus dikeluarkan karena dapat menyebabkan
korosi dan memacu terjadinya kerusakan pada peralatan lainnya.
Pada steam trap pelampung, apabila uap air terkondensasi di dalamnya,
secara otomatis air dalam jumlah tertentu akan membuat pelampung tersebut
terangkat dan mengalirkan air yang ada melewati steam trap tersebut. Jenis lain
dari steam trap antara lain temperature steam trap, thermodynamic steam trap,
venturi (orifice) steam trap, dan smart steam trap. Pada steam power plant, steam
trap banyak dipasang pada system-sistem drain untuk main steam sistem.
Ball valve adalah sebuah katup dengan piringan atau disc berbentuk bola.
Bagian tengah bola memiliki lubang untuk mengontrol aliran. Ketika katup
ditutup, lubang tegak lurus terhadap ujung katup, dan aliran tertutup. Ball valve
merupakan salah satu katup tipe gerak memutar. Ball valve digunakan juga
sebagai on/off valve fully opened atau fully
closed valve. Ball valve membuka dan
menutup dengan cara rotasi pada disc
sehingga dapat membuka dan menutup
lebih cepat.
Butterfly valve adalah katup yang menggunakan disk berupa flat bulat
yang dioperasikan dengan membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90o.
Disk pada butterfly valve berada ditengah aliran dan dihubungkan dengan ankle
melalui poros. Saat valve dalam keadaan tertutup, maka disk akan tegak lurus
dengan arah aliran, sedangkan pada saat valve dalam keadaan terbuka maka disk
akan searah dengan aliran.
Butterfly valve adalah salah satu jenis valve yang serba guna, dapat
diaplikasikan pada sistem perpipaan dimanapun, di industri, pembangunan kapal,
platform, di perumahan dan lain-lain. Selain itu butterfly valve bisa di pasang
pada instalasi berbagai media yang melaluinya misalnya oleh cairan, gas, lumpur
dengan berbagai tingkat tekanan dan suhu. Dengan sudut putaran kerja hanya 90˚
memungkinkan valve jenis ini dapat dioperasikan dengan cepat namun tidak
mampu di setting untuk ukuran aliran tertentu. Valve ini biasa disebut sebagai
quarter turn valve. Dengan bahan penutup saluran sebuah disc presisi valve ini
digerakkan dengan poros aktuator yang terhubung dengan handel di sisi luar valve
(Dantulwari, dkk, 2017)
3. Globe Valve
Globe valve adalah sebuah katup dengan desain yang mempunyai ruang
sempit yang menjorok ke atas ke tempat fluida mengalir, ruang ini nantinya akan
ditutup dengan disk yang bergerak naik turun. Globe valve merupakan valve yang
bisa mengontrol aliran (debit) dengan baik, atau lebih dikenal dengan throttling.
Aliran fluida saat melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan,
pertama aliran akan mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai
seluruh bagian disk, lalu aliran akan dibelokkan lagi kearah keluar. Seperti yang
terlihat pada Gambar 3. Karena aliran mengalami perubahan arah aliran maka
akan menghasilkan friksi yang besar atau tekanan yang menurun drastis dan
menyebabkam terjadinya turbulensi di dalam valve.
4. Gate Valve
Gate valve sebuah katup dengan gerbang penutupnya berbentuk bulat atau
persegi panjang. Gate valve adalah jenis katup yang digunakan sebagai on/off valve
fully opened atau fully closed valve. Katup ini tidak cocok digunakan untuk
mengatur laju aliran, karena bukaan valvenya yang tidak cocok apabila dibuka
seperempat atau setengah. Apabila dibuka seperampat atau setengah saja aliran
yang melewati valve ini akan menabrak gatenya, sehingga terjadi turbulensi di
dalam valve dan
juga akan
mengakibatkan
terkikisnya sudut
– sudut gate yang
akhirnya
menyebabkan
erosi dan terjadi
kerusakan pada
gate valve.
Gate valve adalah jenis valve yang banyak digunakan di industri karena
penurunan tekanan yang sedikit pada saat membuka penuh, saat menutup penuh
gate ini dapat menghalangi aliran dengan rapat. Tetapi untuk membuka atau
menutup penuh, handlenya diputar membutuhkan waktu yang cukup lama dan
tenaga yang besar.
5. Check Valve
Check valve adalah katup yang tidak menggunakan handel untuk mengatur
aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida. Check valve
memiliki berbagai jenis, antara lain: lift check, swing check dan ball valve. Yang
paling banyak digunakan adala swing check valve. Valve ini dirancang untuk
membuat aliran fluida hanya mengalir satu arah saja dan agar tidak terjadi reversed
flow/ back flow.
Adapun hal – hal atau masalah yang sering terjadi pada valve, yang dapat
menurunkan kinerja dari valve adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Masalah pada valve dan solusinya
No Permasalahan Solusi
1. Valve leak/ bocor Jika valve tidak bekerja dengan baik maka
kemungkinan besar terjadi leak. Bagian yang
paling sering terjadi leak adalah pada packing
gland. Hal ini bisa diatasi dengan
mengencangkan Gland nut. Setelah itu periksa
kembali putaran handwell, karena setelah
mengencangkan gland nut akan terjadi gesekan
antara packing dengan stem yang menyebabkan
handwell susah di gerakkan.
1. Pada kondisi awal, tekanan dari air umpan dan udara akan mengakibatkan disc
bergerak ke atas kemudian air dan udara mengalir keluar dengan cepat
2. Pada saat kondensat panas mengalir menuju trap, trap akan tetap terbuka dan
kondensat panas akan dikeluarkan dengan cepat
3. Setelah kondensat panas mengalir menuju trap, steam memasuki trap tersebut.
Emudian kecepatan dari fluida naik, kemudian tekanan dibawah seat akan
meurun. Pada saat bersamaan, tekanan di dalam ruang tekanan yang berada
dibawah disc naik dan disc akan tertekan kebawah dan tertutup
4. Ketika kondensat panas mengalir menuju trap, trap akan tetap tertutup untuk
beberapa waktu, selama steam didalam ruang tekanan tidak mengondensasi.
Semakin banyak kondensat yang mengalir menuju trap, maka temperatur akan
semakin turun. Stam didalam ruang tekanan akan mengalami penurunan suhu dan
akan mengalami kondensasi. Tekanan umpan akan mengerakan disc ke atas dan
kondensat akan terbuang keluar. Siklus 2, 3, dan 4 akan terus berulang.
Perawatan Steam Trap
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk melakukan inspeksi pada steam trap
1. Metode Ultrasonic
Setiap steam traps memiliki pola aliran berbeda-beda. Dianjurkan untuk
mendengarkan kondisi normal suatu steam traps sebelum melanjutkan survei
inspeksi alat steam traps. Metode ultrasonic merupakan metode yang paling umum
untuk pengujian, cara penggunaan nya yaitu dengan menyentuh steam trap dengan
alat ultrasonic pada frekuensi 25kHz kemudian dianalisis bunyi dari steam trap
tersebut, apabila bunyinya
2. Metode Pengelihatan
Pratikan dapat melakukan test dengan cara melihat aliran downstream apabila
terjadi flash steam maka dapat dipastikan ada kerusakan pada steam trap.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup,
atau menutup sebagian dari jalan alirannya. Sedangkan steam trap merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengambil kondensat dari sistem perpipaan, pemanas dan
peralatan yang dipanaskan dengan uap.
5.2 Valve dan steam trap terdiri dari bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing
sehingga alat dapat bekerja dengan seharusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Desilpa, N., Arman, R., & Kaidir. (2014). STUDI ALIRAN AIR PADA BALL VALVE DAN BUTTERFLY VALVE
MENGGUNAKAN METODE SIMULASI COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS.
Gratianus, H. L., Pangaribuan, P., & Halomoan, J. (2015). Perancangan Kendali Valve da Pemantauan
Pendistribusian Cairan Pada Tangki. Bandung: Teklom University.
Hakim, N. A., & Khairan, R. (2015, July 31). Kerangan (Valves), Pengambil Kondensat (Steam Traps) dan
Regulator. p. 9.
Masyuda, F. A. (2018). Analisa Kerugian Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis
Valve Dengan Variasi Bukaan Valve. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Masyuda, F. A. (2108). Analisa Kerugian Head Losses Dan Friction Pada Sistem Perpipaan Beda Jenis
Valve Degan Vairasi Bukaan Valve. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Putra, D. A., Setiadi, & Setiawan. (2013, September 29). Perbandingan Macam-Macam Valve dan
Fungsinya. pp. 2-8.
Satria, D. P. (2015). Rugi-Rugi Aliran Pada Sistem Perpipaan. Riau: Universitas Riau.