PENDAHULUAN
1
2
tenaga kesehatan. (Departemen Kesehatan RI, 2010). Dalam hal ini Puskesmas
bertanggung jawab memberikan pendampingan terhadap pelaksanaan kegiatan
Posyandu.
Kegiatan Posyandu terdiri dari peningkatan kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana (KB), imunisasi, peningkatan gizi, dan penanggulangan diare. Program
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019
menjelaskan bahwa gizi merupakan salah satu indikator penilaian keberhasilan
sebuah negara membangun kesehatan dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas (Depkes RI, 2009). Berdasarkan hal tersebut Posyandu
memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam hal pencegahan dan pemantauan
terkait perbaikan status gizi masyarakat.
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang memprioritaskan
progrmanya dalam hal penanganan status gizi masyarakat khususnya stunting.
Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 Angka stunting secara nasional
mencapai 30.7% sedangkan untuk tingkat provinsi, provinsi Jawa Timur mencapai
32,81% lebih tinggi dari prevelensi stunting nasional (Kementerian Kesehatan RI,
2018), salah satu daerah dengan fokus penanganan masalah stunting di Provinsi
Jawa Timur yaitu Kabupaten Jember dengan angka stunting sebesar 17%. Data
terkait stunting bersumber dari hasil kegiatan penimbangan berat badan balita yang
dilakukan setiap bulannya di Puskesmas maupun Posyandu dengan menggunakan
metode antopometri.
Metode antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri memiliki parameter sebagai dasar penilaian status gizi, kombinasi
antar beberapa parameter disebut indeks antropometri. Indeks antropometri yang
sering digunakan yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut
3
umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) serta Indeks Massa
Tubuh (IMT)..
Hasil perhitungan indeks antropometri akan disimpulkan berupa keterangan
balita normal, balita pendek, sangat pendek, bawah garis merah, berat badan
kurang, kurus dan sangat kurus. Oleh Posyandu hasil perhitungan tersebut akan
dilaporkan ke Puskesmas dan selanjutnya akan diolah dalam Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas (SP3) melalui unit gizi menjadi bagian dari laporan bulanan
(LB3) yang salah satunya berisi laporan gizi. Selanjutnya laporan tersebut akan
dikirim ke dinas kabupaten/kota maksimal setiap tanggal 5 bulan berikutnya guna
pengambilan kebijakan khususnya terkait masalah gizi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas
Sumbersari Kabupaten Jember bahwasanya proses pengolahan data laporan gizi
masih dilakukan secara manual dengan menggunkan microsof excel, setiap kader
atau bidan wilayah Puseksmas Sumbersari harus merekap hasil penimbangan yang
tercatat pada buku register penimbangan balita, selanjutnya hasil rekapan tersebut
dikirim ke penanggung jawab gizi puskesmas. Penanggung jawab gizi puskesmas
akan merakap kembali semua rekapan hasil pelayanan Posyandu balita yang
berjumlah 97 Posyandu kedalam aplikasi status gizi yang masih menggunakan
microsof excel.
Keterbatasan data yang tersimpan dalam aplikasi excel yang hanya
menyimpan kegiatan penimbangan balita untuk satu tahun dinilai tidak efisien serta
mempersulit penanggung jawab gizi ketika sewaktu-waktu diperlukan data dan
laporan hasil penimbangan, kesibukan masing-masing bidan wilayah
mengharuskan penanggung jawab gizi mengkonfirmasi ulang ke bidan yang belum
mengirimkan laporan hasil penimbangan balita ke Unit Gizi Puskesmas. Hal ini
juga berdampak terhadap meningkatnya beban kerja penanggung jawab gizi
puskesmas pada akhir periode pengiriman laporan gizi ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember.
Seiring dengan semakin bertambahnya kebutuhuan informasi khususnya
untuk pengambilan kebijakan strategis terkait masalah gizi maka dibutuhkan data
yang akurat, tepat waktu, relevan serta data yang dibutuhkan harus cukup (Kroenke
4
& Boyle, 2017) dengan data yang berkualitas akan menghasilkan informasi yang
dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka
masalah gizi khususnya stunting di Kabupaten Jember. Dalam hal ini pemanfaatan
teknologi menjadi salah satu upaya guna menghasilakn informasi yang berkualitas.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhakan suatu sistem informasi
pada unit gizi Puskesmas yang dapat digunakan untuk membantu penanggung
jawab gizi merakapitulasi data hasil penimbangan balita menjadi sebuah laporan
serta pemantauan keadaan gizi balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Sumbersari Kabupaten Jember secara cepat dan akurat. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Widiastuti & Imansyah, 2018) yang menyatakan
bahwa dengan adanya aplikasi monitoring gizi balita maka dapat memberikan
informasi pemantauan status gizi balita yang selalu diperbaharui dan mudah diakses
kapanpun dan dari manapun. (Mahanani & Kurniadi, 2015) dalam penelitiannya
juga menyebutkan bahwa dengan adanya sistem informasi monitoring gizi balita
petugas posyandu balita dapat melakukan kontrol terhadap kegiatan posyandu
balita secara online, realtime dan terintegrasi dengan seluruh posyandu didalam
wilayah kerja Puskesmas.
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik mengangkat judul
“Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Pelaporan dan Pemantauan Status Gizi
Balita Berbasis Web Terintegrasi Posyandu Pada Unit Gizi Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember”. Diharapkan dengan adanya Aplikasi tersebut yang terintegrasi
dengan Posyandu dapat membantu petugas gizi dan bidan wilayah dalam membuat
serta mengirim laporan hasil penimbangan balita sehingga penentuan skala prioritas
masalah gizi dan pencegahannya dapat segera ditindak lanjuti.
2.1.2 Monitoring Status Gizi Balita Berbasis Android Dengan Metode Fuzzy
Dalam Mewujudkan Smart City Kota Bontang (Sri Handani Widiastuti,
Nur Imansyah. Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bontang 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi berbasis android monitoring
gizi balita yang dapat digunakan oleh petugas posyandu, perhitungan
penentuan status gizi balita dengan menggunakan metode fuzzy dan aplikasi
yang dihasilkan diimplementasikan dengan pemetaan sehingga monitoring
7
8
gizi dan anak balita akan terpantau secara teratur, cepat dan akurat. Metode
pengembangan perangkat lunak yang digunakan yaitu SDLC Waterfall
dengan menggunakan database MySQL.
2.3 Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.(Kementerian Kesehatan RI, 2014)
2.5 Posyandu
Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.(Kementerian Dalam Negeri RI, 2011)
2.5.1 Sasaran Posyandu
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat / keluarga, utamanya adalah
bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas dan PUS.
2.5.2 Kegiatan Posyandu
Kegiatan di posyandu meliputi kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita,
pelayanan kesehatan ibu dan anak seperti imuniasi untuk mencegah penyakit,
penanggualangan diare, pelayanan Keluarga Berencana (KB), penyuluhan dan
konseling / rujukan koseling bila diperlukan.
1) Persiapan Pelaksanaan Posyandu (H-1)
a) Menyebarluaskan hari buka posyandu melalui pertemuan warga setempat.
b) Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu.
11
(b) LILA > 23,5 cm : tidak ada resiko KEK (Kekurangan Energi
Kronis)
(3) PUS / WUS
Hasil pengukuran LILA ada WUS dicatat pada register PUS/WUS
d) Penyuluhan
12
2.6 Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilakan
energi.(Supariasa, Bakri, & Fajar, 2002).
2.7 Antropometri
Cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan adalah
antropometri gizi. Dewasa ini dalam program gizi masyarakat, pemantauan status
gizi anak balita menggunakan metode antropometri, sebagai cara untuk menilai
status gizi.
14
Menunjukkan input/output
Simbol pita magnetik menggunakan pita magnetik
Menunjukkan proses
Simbol pengurutan offline pengurutan data di luar proses
komputer
Menunjukkan input/output
Simbol hard disk menggunakan harddisk
Menunjukkan input/output
Simbol diskette menggunkan diskette
Menunjukkan input/output
Simbol drum magnetik menggunakan drum magnetik
22
Menunjukkan input/output
Simbol pita kertas berlubang menggunakan pita kertas
berlubang
Menunjukkan penghubung ke
Simbol penghubung halaman yang masih sama atau
ke halaman lain
Sumber:(Jogiyanto, 2016)
Sumber:(Jogiyanto, 2016)
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
progam (prgram logic flowchrat) dan bagan alir program komputer terinci (detailed
computer flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan
tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika
program ini dipersiapkan oleh analis sistem.
Bagan alir program komputer terrinci (detailed computer flowchart)
digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara
terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemprogram.
Sumber:(Jogiyanto,2016)
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu
entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang
Nama_Kunci_Primer
diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih
dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom
tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang
sama).
Atribut multi Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu
nilai/multivalue entitas yang dapat memiliki nilia lebih dari satu
Nama_atribut
2.14 PHP
PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemprograman web
berbasis server (server-side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web
dengan ekstensi .php sehingga menghasilakan tampilan website yang dinamis di
sisi client (browser).PHP awalnya dikembangkan oleh seorang programmer
bernama Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 (Winarno, Zaki, & Community, 2014).
2.17 XAMPP
XAMPP merupakan pernagkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (local host), yang terdiri atas program Apache HTTP
server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemprograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public
License) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan,melayani
tampilan halaman web yang dinamis. Untuk memperoleh XAMPP dapat
mendownlodnya melalui halaman resminya.
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (tempat sistem operasi apapun),
Apache, MySQL, PHP dan Perl.
1) X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows,
linux, Max OS, dan Solaris
2) A : Apache, merupakan apaliaksi web server. Tugas utama apache adalah
menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang
dituliskan oleh pembuat halaman web
3) M: MySQL meruapakan aplikasi database server
4) P : PHP, bahasa pemprograman PHP merupakan bahasa pemprograman untuk
membuat web yang bersifat server-side scripting
5) P : Perl, bahasa pemprogrman.
32
2.18 Apache
Apache yaitu pernagkat yang diguakan sebagai web server (dalam hal ini
komputer lokal) dengan menggunakan apache, kode-kode PHP yang dibuat dapat
dijalankan di dalam web browser di komputer lokal, tidak perlu akses internet
secara langsung (Winarno et al., 2014).
2.19 Mysql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user. MySQL
AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU
General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL Relational Database Management System (RDBMS).
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database
sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih
banyak lagi.
b. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL
sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
c. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak
SQL per satuan waktu (Sutarman, 2007)
33
2.20 Database
Basis data atau database menurut (Connoly, 2002) dalam (Utomo & Lisa,
2011) menerangkan bahwa database merupakan kumpulan data yang dihubungkan
secara bersama-sama dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang
menyimpan data secara terpisah, pada basis data, data tersimpan secara terintegrasi.
Basis data merupakan komonen utama sistem informasi karena semua
informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data yang berasal pada basis
data. Pengolahan basis data yang buruk dapat mengakibatkan ketidaksediaan data
penting yang digunakan untuk menghasikan informai yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan. Tujuan dari dibuatnya basis data untuk mengatur data
sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam proses
pengambilan keputusan.
Basis data terdistribusi dapat diartikan kumpulan dari data-data dengan
berbagai bagian yang ditangani DBMS (Database management System) secara
terpisah dan berjalan pada sistem komputer.
Basis data terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan
secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer, yaitu tidak tergantung dari
program aplikasi sekarang maupun masa yang akan datang.
Distribusi data pada DBMS ada 2 bentuk:
a. Data partioning (data yang terpisah-pisah)
Dalam distribusi DBMS sebuah table relasi mungkin bisa terpecah menjadi
beberapa bagian.
34
penanggung jawab posyandu), data admin (penanggung jawab gizi), data balita,
data posyandu, rumus perhitungan staus gizi balita.
2. Proses : Proses menggunakan tahapan dalam metode waterfall yaitu:
a) Desain
Pada tahap ini, proses perancangan sistem dengan beberapa tahap pembuatan,
anata lain pembuatan system flowchart, context Diagram, Data Flow Diagram
(DFD), Entity Relationship Diagram (ERD)
b) Pengkodean
Pada tahap ini dilakukan pengkodean program yang merupakan implementasi
dari desain sistem yang dibuat ke dalam bahasa pemprograman yaitu PHP dan
pembuatan database MySQL.
c) Pengujian
Setelah implementasi kode pemprograman selesai, selanjutnya dilakukan
pengujian secara fungsional untuk menangani kemungkinan error pada
program dengan menggunakan metode blackbox.
3. Output : Hasil dari program yaitu Aplikasi Pelaporan Dan Pemantauan
Status Gizi Balita Berbasis Web Pada Unit Gizi Puskesmas SumberSari
Kabupaten Jember.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Alat dan bahan merupakan komponen penting yang harus diperhatikan dalam
melakukan suatu penelitian. Berikut merupakan rincian alat dan bahan yang
digunakan dalam Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Pelaporan Dan
37
38
Pemantauan Status Gizi Balita Berbasis Web Pada Unit Gizi Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember.
3.3.1 Alat
a. Perangakat keras
Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan pogram ini adalah satu laptop
dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Laptop acer e1-432
2) Processor intel(r) celeron(r), 955U @ 1.40GHz 1.40 GHz
3) System type 64-bit Operating System
4) Installed memory (RAM) 2,00 GB
5) Hardisk 500GB
b. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai
berikut:
1) Windows 7 professional 64-bit
2) Microsof word 2016
3) Google chrome
4) Power designer 16.1
5) Subleme text
6) MariaDB/Xampp v3.2.4
7) Framework codeigniter boostrep
3.3.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah berupa data-
data hasil wawancara, observasi serta brainstorming yang diperoleh dari
penanggung jawab gizi Puskesmas SumberSari Kabupaten Jember, bidan wilayah
39
dan kader Posyandu. Selain dari data hasil wawancara, observasi dan brainstorming
juga terdapat data lain yang terdiri dari:
a. Data Balita
b. Data bidan wilayah dan kader posyandu
c. Data admin
d. Data alamat posyandu
e. Format laporan Posyandu dan format excel pemantauan status gizi Puskesmas
SumberSari Kabupaten Jember.
f. Rumus antropometri dan Z – Score
dilakukan dengan membuat uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan
memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
3.5.2 Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi dugunakan berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar.
Pedoman observasi berisi daftar hal-hal yang perlu diamati pada pembuatan
Pelaporan dan Pemantauan Status Gizi Balita di Unit Gizi Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember yang telah disusun sebelumnya.
Tujuan
Rumusan Masalah
Penelitian
Menganalisis Kebutuhan
Pembuatan Aplikasi
Pengkodean aplikasi
Berikut ini adalah penjelasan dari gambar 2.1 yaitu desain penelitian:
1. Studi pendahuluan
Peneliti melakukan studi pendahuluan ke puskesmas sumbersari untuk
mengetahui permasalahan yang ada
2. Studi literatur
Pada tahap ini dilakukan studi pustaka dari literatur-literatur yang ada,
seperti dari website kesehatan, instansi kesehatan,
3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam pembuatan
penelitian ilmiah, pada tahap ini menentukan objek yang akan diteliti setelah
ditinjau dari studi lapang dan studi pustaka.
4. Merumusan masalah
Setelah mengindentifikasi masalah dan menentukan objek penelitian,
peneliti akan merumskan masalah yang akan diteliti.
5. Tujuan penelitian
Menyimpulkan tujuan peneltian dari hasil studi pendahuluan, studi
literatur, observasi maupun wawancara. Tujuan penelitian memperkuat
serta memberikan arah yang tepat dalam proses penelitian.
6. Analisis kebutuhan pembuatan aplikasi
Analisis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengumpulkan data yang dibuthkan dalam penelitian
7. Desain
Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara
lengkap pada proses ini akan dilakukan pembuatan desain sistem yang akan
digunakan meliputi : flowchart, data flow diagram (DFD), Entity
Relationship Diagam (ERD), selain pembuatan flowchart dan diagram juga
dibuat desain form atau tampilan untuk aplikasi pelaporan dan pemantauan
staus gizi balita beserta sistem admin atau back end.
8. Pengkodean
Pada tahap ini dilakukan pengkodean program yang merupakan
implementasi dari desain sistem yang dibuat ke dalam bahasa
44
Data Kelurahan
Data Master
Data Posyandu
Edit
Hasil
Pelayanan Daftar Penimbangan
Posyandu Per Posyandu
Balita Pendek
BalitaSangat
Pendek
Berat Badan
Kurag (BBK)
Bawah Garis
Merah (BGM)
Balia Kurus
Laporan
Balita Sangat
Kurus
Balita Gemuk
Balita Tidak
Hadir
Resume
3.9.2 User
Beranda
Informasi
Balita Pendek
Balita Sangat
Pendek
Berat Badan
Kurag (BBK)
Bawah Garis
Laporan
Merah (BGM)
Balia Kurus
Balita Sangat
Kurus
Calon Balita
Kurus
Balita Gemuk
Balita Tidak
Hadir
Resume
g. Penimbangan
Transaksi penimbangan: merupakan halaman yang berfungsi sebagai tempat
untuk menginputkan antropometri balita berupa tinggi badan, berat badan dan
umur yang selanjutnya akan mengeluarkan output berupa status gizi balita.
h. Laporan :
laporan status gizi terdiri dari laporan balita normal, balita pendek, balita
sangat pendek, berat badan kurang (BBK), bawah garis merah (BGM), balita
kurus, balita sangat kurus, dan balita gemuk merupakan laporan dari hasil
penimbangan balita dengan memperhatikan 3 indeks yaitu berat badan
menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan
menurut menurut tinggi badan (BB/TB) serta memperhatikan nilai Z-Score
yang merupakan nilai simpangan BB atau TB dari nilai BB atau TB normal
menurut baku pertumbuhan WHO. Contoh perhitungan Z score BB/U: (BB
anak – BB standar)/standar deviasi BB standar.
49
Mulai
Pengisian Formulir
Melakukan
KMS
Pendaftaran Laporan
Penimbangan
Penimbangan Rekapitulasi
Laporan
Hasil
Penentuan
Penimbangan Penyuluhan
Satus Gizi
Pencatatan
Hasil
KMS PenImbangan
Laporan Status
dan Penyuluhan
Gizi Balita
ke dalam KMS
Pencatatan
Data Ke
dalam Format
Bantu
Laporan Laporan
Penimbangan Penimbangan Selesai
Mulai
Sistem
Memproses Hasil
Pengukuran
Hasil Status
Gizi Balita
Selesai
Departemen Kesehatan RI. (2010). Ayo Ke Posyandu. Retrieved July 15, 2019,
from Depkes.go.id website:
https://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-
saku-posyandu.pdf
Kementerian Dalam Negeri RI. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun
2011 Tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar Di Pos
Pelayanan Terpadu. , Pub. L. No. 19 Tahun 2011 (2011).
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Jawa
Timur.
59
60
Sidik, B., & Pohan, H. I. (2010). Pemrograman Web Dengan HTML. In Web
Programming (3rd ed.). Bandung: Informatika Bandung.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (27th ed.).
Bandung: ALFABETIKA.
Supariasa, I. D. N., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. In M. Ester
& Yustrianah (Eds.), Penilaian Status Gizi (1st ed.). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sutarman. (2007). Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL (2nd ed.).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Utomo, B., & Lisa. (2011). Analisa Dan Perancangan Basis Data Penjualan,
Inventori Dan Pembelian Pada PT. Eternal Asia Indonesia. Retrieved January
1, 2019, from Universitas Binus Jakarta website:
http://eprints2.binus.ac.id/23266/1/2011-2-00654-SI Abstrak001.pdf
Widiastuti, S. H., & Imansyah, N. (2018). Monitoring Status Gizi Balita Berbasis
Android Dengan Metode Fuzzy Dalam Mewujudkan Smart City Kota
Bontang. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 24–28.
Winarno, E., Zaki, A., & Community, S. (2014). Pemrograman Web Berbasis
HTML5, PHP, dan JavaScript. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia.