Oleh Kelompok 1 :
Seksi: 17 BB 04
2020
1
Psikolinguistik
A. Pengertian Psikolinguistik
2
Mustopa (2019 : 116 ) mengatakan bahwa :
B. Sejarah Psikolinguistik
Sementara itu, di benua Amerika kaitan antara bahasa dengan ilmu jiwa
juga mulai tumbuh. Perkembangan ini dapat dibagi menjadi empat tahap (Kess,
dalam Dardjowodjojo 2012) : (a) tahap formatif, (b) tahap linguistik, (c) tahap
kognitif, dan (d) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu
kognitif.
1. Tahap formatif
3
pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell
untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan
ini dilanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil
pertemuan ini membuat gema yang begitu kuat di antara para ahli
ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga banyak penelitian yang
kemudian dilakukan terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini
(Osgood dan Sebeok, dalam Dardjowodjojo 2012). Pada saat itulah
istilah psycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini
kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa
mapun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa
seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan
Universal Bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan
karya pertama dalam bidang psikolinguistik.
2. Tahap Linguistik
4
bagian ini tidak ada. Dari segi biologi, manusia juga ditakdirkan
memiliki struktur biologi yang berbeda dengan binatang. Mulut
manusia, misalnya memiliki struktur yang sedemikian rupa
sehingga memungkinkan manusia untuk mengeluarkan bunyi yang
berbeda-beda. Ukuran ruang mulut dalam bandingannya dengan
lidah, kelenturan lidah, dan tipisnya bibir membuat manusia mampu
untuk menggerak-gerakkannya secara mudah untuk menghasilkan
bunyi-bunyi yang distigtif.
5
Keterkaitan antara bahasa dengan neurobiologi ini
mendukung pandangan Chomsky yang mengatakan bahwa
pertumbahan bahasa pada manusia itu terprogram secara genetik.
Pertumbuhan bahasa dengan anak tidak ada bedanya dengan
pertumbuhan payudara atau kumis pada manusia. Manusia
dilahirkan di dunia bukan dengan piring kosong (teori Tabula rasa).
waktu dilahirkan, manusia sudah dibekali dengan apa yang dia
namakan faculyies of the mind (kapling minda) yang salah satu
bagiannya khusus diciptakan untuk pemerolehan bahasa. Menurut
Choimsky, manusia memiliki bekal kodrati (innate properties)
waktu lahir dan bekal inilah yang kemudian membuatnya mampu
untuk mengembangkan bahasa.
6
non-verbal. Begitu sampai pada ihwal yang verbal, disitulah mereka
menjadi berbeda dengan manusia.
3. Tahap kognitif
7
dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti
neurologi, filsafat, primatologi, dan genetika.
8
serta permasalahan sosial lain yang berhubungan dengan suatu bahasa
contohnya masalah tentang hubungan bahasa dan pendidikan, bahasa
dan hubungannya dengan pembangunan bangsa.
Senada dengan itu, Harras (2009:4-5) juga mengatakan bahwa
9
Daftar Rujukan
10