Anda di halaman 1dari 12

Peran Akuntan dan Sistem Informasi Akuntan

Pada masa yang modern seperti sekarang ini, di mana telah memasuki era globalisasi yang
membuat perkembangan dunia usaha, khususnya di Indonesia semakin pesat. Dengan
pesatnya perkembangan di dunia usaha membuat berbagai macam cabang
ilmu memainkan pernanannya.

Artikel ini membahas akuntansi dan berbagai macam peranannya dalam dunia usaha,
khususnya di Indonesia. Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa akuntansi memiliki
peranan yang penting dalam sector usaha. Contohnya, di dalam dunia ekonomi yang
berhubungan erat dengan keuangan, maka setiap pengambilan keputusan yang akan
dilakukan harus sesuai dengan berdasarkan informasi didalam akuntansi tersebut. Dalam
kasus ini, segala macam profesi yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan dunia
akuntansi sangat dibutuhkan keberadaaannya didalam sebuah lingkungan suatu usaha atau
perusahaan.

Bagaimana akuntasi berperan dalam dunia usaha? Salah satu contoh jawaban yang
sangat sering ditemui adalah akuntansi akan memberikan berbagai informasi dan jawaban
yang berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan suatu usaha yang dimana
informasi tersebut akan digunakan oleh seseorang dalam managerial suatu perusahaan.

Kegunaan akuntansi dalam sektor usaha tidak hanya dalam hal itu saja, melainkan,
akuntansi juga memberikan informasi untuk berbagai pihak yang ada diluar perusahaan yang
terkait, yang dimana informasi tersebut akan digunakan untuk menilai performa atau kinerja
dari perusahaan tersebut dalam menjalankan usaha.

Oleh karena itu, peranan akuntansi sangat penting dalam sebuah usaha yang
dijalankan oleh perusahaan atau individu tertentu, karena akuntansi menyediakan informasi
yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan. Dari laporan-laporan keuangan
tersebutlah informasi usaha yang dilakukan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam perputaran usaha tersebut.

Terdapat beberapa peranan akuntansi yang lebih spesifik dalam dunia usaha. Seperti,
akuntansi digunakan sebagai alat pengontrol dan pengendali keuangan sebuah perusahaan.
Semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan sebuah
usaha, pengendalian dan pengontrolan keuangan menjadi hal yang sangat penting karena
akan menentukan keberhasilan dari usaha tersebut.
Dengan informasi yang diberikan oleh akuntansi tersebut, maka perusahaan akan
mengetahui seluk beluk pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan, berapa laba yang
didapat dari usaha yang dilakukan, serta berapa kerugian yang didapat dan kerugian apa
sajakah yang diterima oleh perusahaan.

Setelah melakukan fungsinya sebagai alat kontrol, akuntansi juga melakukan


fungsinya sebagai alat evaluasi yang dilakukan oleh perusahaan. Dari laporan-laporan
akuntansi yang telah dibuat oleh sebuah perusahaan, maka tentu saja laporan tersebut akan
menunjukan bagaimana kondisi keuangan perusahaan. Dari laporan ini, pimpinan dari suatu
perusahaan akan mengevaluasi dan menilai kinerja usaha yang telah dilakukan dan
mengidentifikasi berbagai masalah keuangan yang ada pada perusahaan tersebut. Selain
terdapat fungsi kontrol dan alat evaluasi usaha, akuntansi juga menjalankan peran untuk
membuat perencanaan usaha yang akan dilakukan dimasa mendatang dengan cara melihat
hasil evaluasi usaha yang sebelumnya telah dilakukan.

Sistem Informasi Akuntansi, atau yang lebih dikenal dengan SIA, memiliki pernanan
dalam sebuah perusahaan dalam menjalankan perputaran usahanya. SIA berperan dalam
mengumpulkan dan menyimpan segala macam aktivitas ekonomi, terutama segala macam
aktivitas transaksi yang dilakukan, setelah itu SIA akan memproses data aktivitas transaksi
tersebut menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan dan pengontrolan terhadap segala macam asset yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan agar si pelaku usaha tersebut dapat menerapkan strategi dan menetapkan
keputusan yang tepat agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Kemampuan
dalam menjalankan usaha namun tanpa diikuti dengan penerapan SIA yang tepat akan
menimbulkan masalah sewaktu-waktu seiring dengan perkembangan usaha yang dialami oleh
sebuah perusahaan tersebut.

Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan berjalan dengan baik apabila


didalamnya terdapat sistem pengendalian intern yang efektif. Suatu keberhasilan yang
dihasilkan oleh SIA ditentukan oleh seberapa baiknya kualitas dari informasi yang diberikan.
Untuk itu lah diperlukannya sistem yang baik untuk menghasilkan kualitas informasi yang
nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk mengambil sebuah keputusan. Seorang
akuntan disebuah perusahaan harus bijak untuk menentukan sistem akuntansi yang akan
dijalankan. Apabila akuntan tersebut terkesan seperti “clueless”, maka sistem sirkulasi
keuangan dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan baik.
A. Bidang-Bidang Akuntansi

Akuntansi mempunyai bidang-bidang khusus sebagai upaya untuk membekali para calon
professional di bidang akuntansi sejalan dengan kebutuhan organisasi bisnis dan sektor
publik. Bidang-bidang tersebut antara lain:

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Bidang ini berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang sejalan dengan standar
akuntansi keuangan sehingga dapat menyajikan informasi keuangan yang tidak
menyesatkan pengguna dalam pengambilan keputusan. Untuk itu seorang profesional
akuntansi harus memahami secara baik standar-standar yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan.

2. Pemeriksaan (Auditing)

Bidang ini berhubungan dengan dengan audit secara independen terhadap laporan
keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan. Tujuan audit adalah untuk memberikan
pendapat kewajaran atas laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Proses
audit dilakukan oleh profesi akuntan publik sebagai audit eksternal, namun pada
perusahan besar juga mempunyai audit internal yang disebut auditor internal.

Audit ekternal (akuntan publik) melakukan proses audit atas dasar standar akuntansi
yang sama yang digunakan oleh akuntansi keuangan dalam menyusun laporan keuangan.
Dengan demikian auditor juga harus memahami secara baik standar yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen membatu para manajemen perusahaan dalam pengambilan


keputusan dan pengendalian perusahaan. Berbeda dengan akuntansi keuangan akuntansi
manajemen tidak terikat pada standar akuntansi keuangan sehingga mempunyai
keleluasaan dalam menggunakan konsep-konsep manajemen guna membantu manajemen
dalam meningkatkan keunggulan bersaing suatu perusahaan seperti activity bases costing
concepts, balance scorecard dan lain-lain.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Bidang ini menekankan pada penetapan dan pengendalian biaya. Dalam penetapan biaya
cost accounting membantu menyusun besarnya biaya produksi pada perusahaan
manufaktur baik yang menggunakan process costing maupun job order costing.

Demikian juga dalam pengendalian biaya, akuntansi biaya membantu manajemen


dalam menganalisis biaya yang sudah terjadi gua memperbaiki perencanaan dan
pengendalian biaya di masa yang akan datang.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang ini menekankan pada penyusunan laporan keuangan untuk tujuan perpajakan.
Perlu dipahami bahwa pengakuan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan yang
disusun atas dasar standar akuntansi keuangan berbeda dengan pengakuan pendapatan
dan beban dalam peraturan perpajakan. Untuk itu akuntansi perpajakan akan
menjembatani perbedaan tersebut agar laporan keuangan dapat diterima pihak pajak
sebagai dasar dalam penentuan pajak. Akuntansi perpajakan juga membantu perusahaan
dalam mengadministrasi transaksi perpajakan agar dapat melaporkan besarnya pajak
secara tepat.

6. Sistem informasi (Information System)

Bidang ini fokus untuk membangun sistem informasi dalam suatu organisasi agar tercipta
pengendalian internal yang memadai guna menjamin transaksi berjalan dengan baik
sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya dan akurat. Sistem informasi dalam
organisasi atau perusahaan berkembang dengan pesat ditopang oleh kehadiran teknologi
informasi, sehingga sistem informasi yang dibangun dalam suatu organisasi harus
berbasis teknologi .

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Bidang akuntansi pemerintahan lebih fokus pada penyajian laporan keuangan negara dan
pemerintah daerah.Untuk menyusun laporan keuangan negara dan mengendalikan
keuangan negara, maka akuntansi pemerintahan juga membutuhkan standar yang disebut
SAP (standar akuntansi pemerintahan).
B. Pemegang Kepentingan dan Informasi Akuntansi

1. Internal Stakeholders (Pemegang Kepentingan Internal)

a. Manajemen Perusahaan

Pemakai informasi akuntansi yang pertama tentunya adalah para pimpinan yang ada di
jajaran manajemen perusahaan. Fungsinya sudah jelas, mereka membutuhkan informasi
akuntansi untuk pengendalian keuangan, dan menetapkan perencanaan-perencanaan
tertentu.

b. Karyawan

Informasi akuntansi juga berguna bagi karyawan untuk mengetahui stabilitas dan
prifitabilitas tempat mereka bekerja . karyawan juga bisa memanfaatkan informasi
akuntansi untuk menilai apakah upah atau gaji sudah sesuai dengan kontribusi mereka
terhadap perusahaan.

2. External Stakeholder (Pemegang Kepentingan Eksternal)

a. Investor

Laporan keuangan akan menjelaskan tentang pengendalian dana dalam perusahaan. Oleh
karena itulah, seorang investor membutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan
apakah mereka akan membeli, mempertahankan, atau malah menjual investasi mereka di
perusahaan tersebut.

b. Pembeli Pinjaman (Kreditur)

Informasi akuntansi juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pemberi
pinjaman. Dengan informasi tersebut, kreditur bisa mengetahui apakah perusahaan yang
bersangkutan memiliki kondisi keuangan yang cukup baik. Kreditur juga akan menilai
seberapa besar risiko mereka apabila meminjamkan dana para perusahaan tersebut.
Setelah evaluasi-evaluasi itu, maka kreditur bisa lebih mudah memutuskan apakah
mereka bersedia memberikan pinjaman atau tidak.

c. Pemerintah

Pemerintah adalah pihak yang secara tidak langsung ikut mengawasi jalannya bisnis
sebuah perusahaan. Dari informasi akuntansi maka pemerintah bisa menetapkan besarnya
pajak yang harus ditanggung perusahaan dan menetapkan kebijakan-kebijakan tertentu
terkait aktivitas perusahaan tersebut.

C. Peran Informasi Akuntansi dalam Bisnis

Dalam dunia usaha, akuntansi adalah bahasa bisnis yang menyampaikan informasi keuangan
dan non keuangan tentang suatu usaha atau organisasi kepada para pemegang kepentingan
(stakeholders). Para stakeholder menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan
keputusan. Para stakeholder tersebut antara lain adalah pemilik atau pemegang saham,
pemasok, pelanggan, karyawan, dan juga pemerintah.

Pemilik dan investor membutuhkan informasi keuangan dan informasi lainnya untuk
memutuskan besaran dan keberlanjutan investasi mereka di suatu perusahaan.

Demikian juga para pelanggan dan pemasok masing-masing berkepentingan akan


informasi keuangan perusahaan untuk pembelian dan untuk melanjutkan kerjasama atau
menghentikan pemasokan dengan suatu perusahaan.

Bagi karyawan informasi keuangan penting sebagai jaminan karier dan penghasilan
yang layak di masa akan datang. Secara khusus bagi pihak manajemen informasi keuangan
yang dihasilkan melalui proses akuntansi sangat penting dalam pengambilan keputusan
strategis baik jangkah panjang maupun jangkah pendek. Keputusan langkah panjang seperti
ekspansi unit bisnis atau menambah unit bisnis baru guna meningkatkan keunggulan bersaing
bagi suatu perusahaan atau organisasi.

Akuntansi memiliki peran penting karena akuntansi dianggap sebagai salah satu
penentu masa depan atau kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Contoh peran akuntansi bagi
perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Kontrol keuangan

Peran utama akuntansi adalah pengontrol atau pengendali keuangan dalam perusahaan.
Dalam kegiatan ekonomi, khusunya di dunia bisnis, pengendalian merupakan faktor
penting yang menentukan kebersilan bisnis tersebut. Dengan adanya akuntansi
perusahaan akan mengetahui pengelolaan dana, berapa labanya, serta apakah ada
kerugian dari aktivitas ekonomi.
2. Evaluasi

Akuntansi juga bisa berperan sebagai media evaluasi perusahaan. Laporan-laporan


akuntansi tentunya akan menunjukkan hasil perusahaan dalam periode-periode tertentu.
Laporan-laporan akuntansi pun pastinya berisi informasi-informasi penting yang
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Dari laporan ini pimpinan perusahaan
bisa mengevaluasi bisnis yang dijalankan sekaligus mengidentifikasi masalah-masalah
keuangan yang sedang dihadapi

3. Perencanaan

Akuntansi tidak hanya berperan sebagai pengontrol keuangan perusahaan maupun media
evaluasi. Namun akuntansi juga berperan penting dalam perencanaan perusahaan di masa
depan. Setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap laporan akuntansi keuangan
maka pimpinan perusahaan tentunya punya gambaran atau tujuan bisnis yang ingin
dicapai. Berdasarkan laporan akuntansi yang ada maka seorang pimpinan akan bisa
dengan mudah melakukan perencanaan-perencanaan tertentu terkait masa depan
perusahaannya.
BAB 16

Memahami Uang dan Peran Perbankan

A. Definisi dan Ciri-Ciri Uang

1. Karakteristik Uang

Uang modern berbentuk logam atau kertas bercetak yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Akan tetapi, secara teori apapun yang mudah dibawa, dibagi, berdaya tahan lama, stabil
dapat disebut sebagai uang (money). Uang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai alat tukar,
penyimpan nilai, dan satuan hitung.

a. M1: Uang yang dapat dibelanjakan

Agar uang dapat menjalankan fungsi dasarnya, baik pembeli maupun penjual harus
menyepakati nilainya, yang sebagian bergantung pada berapa jumlah uang yang
beredar (money supply). Sayangnya tidak ada aturan tunggal dan baku untuk
mengukur jumlah uang yang beredar. Salah satu ukuran yang paling awal dan jamak
digunakan adalah M1 yang hanya mengukur bentuk uang yang paling likuid, atau siap
dibelanjakan atau uang tunai, cek dan rekening giro.

i. Uang Kertas Atau Logam

Uang kartal (currency/cash) yang dikeluarkan oleh pemerintah dan banyak


digunakan untuk perdagangan kecil.

ii. Cek

Cek (check) adalah perintah yang mengharuskan pihak bank membayar


sejumlah uang kepada penerima cek.

iii. Rekening Giro Atau Simpanan Giro

Rekening giro atau simpanan giro (checking account/demand deposit)


merupakan uang yang dananya dapat ditarik kapan saja jika dibutuhkan.

b. M2: M1 ditambah jumlah uang yang dapat ditukarkan

M2 adalah ukuran kedua jumlah uang yang beredar, dan sering kali digunakan dalam
perencanaan ekonomi oleh dunia bisnis dan badan pemerintah. M2 mencakup semua
unsur dalam M1 ditambah bentuk yang lain yang tidak terlalu likuid seperti investasi
jangka pendek yang bisa dengan mudah dicarikan antara lain deposito berjangka,
reksa dana pasar uang dan rekening tabungan. M2 mengukur jumlah simpanan nilai
moneter yang tersedia bagi transaksi keuangan yang dilakukan oleh individu maupun
bisnis kecil.

Ketika tingkat keseluruhannya meningkat, namun banyak uang yang beredar


menurun, makin sedikit uang yang tersedia. Dengan demikian transaksi keuangan,
belanja dan kegiatan bisnis pun dapat melambat.

B. Sistem Keuangan Amerika Serikat

1. Lembaga Keuangan

Fungsi utama lembaga keuangan adalah mempermudah aliran dana dari pengguna yang
memiliki kelebihan dana kepada mereka yang kekurangan dana dengan cara menghimpun
dana ke dalam rekening giro dari tabungan. Dana yang masuk akan dipinjamkan kepada
individu dan bisnis serta diinvestasikan pada obligasi pemerintah. Konsumen AS
memiliki akses ke lebih dari 90.000 cabang dan kantor bank umum, lembaga tabungan,
koperasi kredit, dan berbagai lembaga non tabungan.

a. Bank Umum (Commercial Bank)

Sebagian besar pendapatan bank berasal dari pembayaran bunga dari pinjaman yang
dibayarkan oleh peminjam. Selama syarat dan ketentuannya dibeberkan kepada
peminjam, bank boleh menetukan sendiri tingkat bunganya, dengan batasan yang
diatur oleh pemerintah negara bagian masing-masing. Biasanya, bank hanya
menawarkan bunga terendah atau tingkat bunga pinjaman utama (prime rate), kepada
nasabah bisnis yang layak kredit.

b. Lembaga Tabungan

Lembaga tabungan mencakup banyak tabungan bersama dan asosiasi simpan-pinjam.


Mereka disebut lembaga tabungan karena saat didirikan beberapa dasawarsa lalu
mendorong gagasan menabung kepada masyarakat.
c. Asosiasi Simpan-Pinjam

Seperti halnya umum, asosiasi simpan-pinjam (savings and loan associations-S&L)


menerima simpanan, memberikan pinjaman dan dimiliki oleh investor. Sebagian S&L
didirikan untuk mendorong kebiasaan menabung dan menyediakan pembiayaan bagi
rumah tangga tetapi tidak menawarkan layanan cek.

d. Bank Tabungan Bersama

Dalam bank tabubngan bersama (mutual savings bank), seluruh deposan dianggap
sebagai pemilik bank. Seluruh laba dibagi secara proporsional diantara deposan, yang
menerima dividen. Sekitar 600 bank tabungan bersama di AS menarik dana berupa
tabungan, dan dana ini dipinjamkan dalam bentuk hipotek.

e. Lembaga Non Tabungan

i. Dana Pensiun (Pension Fund) adalah pengumpulan dana yang dikelola


untuk memberikan pendapatan setelah masa pension bagi anggotanya.

ii. Perusahaan Asuransi (Insurance Fund) mengakumulasikan dana dari premi


yang dibebankan untuk jasa perlinungan.

iii. Perusahaan Pembiayaan (Finance Company) mengkhususkan diri dalam


memberikan pinjaman bagi dunia bisnis dan konsumen.

iv. Pialang (Broker) Investasi Sekuritas (Securities Investment Dealer),


misalnya Merryll Lynch dan A. G. Edwards Inc. membeli dan menjual saham
dan obligasi kepada klien investor.

2. Pertumbuhan Jasa Keuangan

a. Jasa Pensiun dan Penjaminan

Individual Retirement Account (IRA – Rekening Pensiun Pribadi) merupakan dana


pensiun tangguhan pajak yang dapat ditetapkan oleh pekerja dan pasanganya untuk
melengkapi dana pensiun lain. Banyak bank umum menawarkan jasa penjaminan
(trust service) yaitu pengelolaan dana yang dipercayakan sepenuhnya ke bank dengan
membayar iuran tertentu, bagian penjaminan akan melakukan beragam tugas seperti
membayar tagihan bulanan dan mengelola portofolio investasi.
b. Jasa Internasional

i. Transaksi Valuta Asing

Perusahaan dapat menukar dollar Amerika Serikat dengan yuan Tiongkok


untuk membayar pemasok tersbut.

ii. Letter of Credit

Perusahaan dapat membayar bank untuk mengeluarkan letter of credit yaitu


jaminan yang dapat dikeluarkan bank untuk membayar jumlah tertentu kepada
perusahaan Tiongkok apabila persyaratannya terpenuhi.

c. Jasa Perantara dan Penasihat Keuangan

Banyak bank, baik bank besar maupun bank kecil membantu nasabah mengelola dana
mereka. Bergantung pada situasi nasabah bank tersebut, dalam perannya sebagai
penasihat keuangan dapat merekomendasikan beargam peluang investasi.

d. Transfer Dana Elektronik (Electronic Fund Transfer/EFT)

EFT menyediakan jasa pembayaran dan penagihan dengan cara mengirimkan


informasi keuangan secara elektronik.

C. Perbankan dan Keuangan Internasional

1. Nilai Mata Uang dan Nilai Tukar

Dengan kegiatan global sekarang ini, para pelancong, pembelanja, investor dan pelaku
bisnis sering kali mengandalkan bank untuk mengonversikan dolar menjadi mata uang
lain. Nilai tukar/kurs (exchange rate) merupakan nilai mata uang yang dihasilkan dari
membandingkan nilai salah satu mata uang dengan mata uang lain. Kurs menunjukkan
berapa banyak nilai suatu mata uang dapat ditukarkan dengan mata uang lain. Dalam
mengelola jumlah uang yang beredar dan tingkat bunga, fed memengaruhi kekuatan dolar
terhadap mata uang lain.

2. Proses Pembayaran Internasional

Penyelesaian kesepakatan keuangan antara pembeli dan penjual di berbagai negara


disederhanakan melalui jasa yang disediakan bank. Sebagai contoh, pembayaran dan
pembeli Amerika Serikat dimulai dari bank lokal yang mengonversikan dolar menjadi
mata uang penjual, misalnya euro yang akan dikirimkan ke penjual di Yunani. Pada saat
yang bersamaan, pembayaran dan konversi mata uang dari berbgaia transaksi terpisah
juga mengalir antara bisnis di Yunani dan penjual di Amerika Serikat secara timbal balik.

3. Struktur Bank Internasional

Dua badan, yaitu World Bank dan Internatinal Monetary Fund membantu dalam
pendanaan perdagangan internasional. Bank dunia menyediakan sejumlah kecil layanan.
Sebagai contoh bank dunia mendanai pembangunan nasional dengan cara mmeberikan
pinjaman untuk membangun jalan, sekolah, dan rumah sakit. Hasil pembangunan tersebut
pada akhirnya memungkinkan negara peminjam untuk menambah kapasitas produksi dan
perdagangan internasional. Sedangkan IMF memiliki tujuan yaitu mendorong stabilitas
nilai tukar, menyediakan pinjaman sementara berjangka pendek ke negara-negara
peminjam, mendorong pengembangan sistem pembayaran internasional.

Anda mungkin juga menyukai