SISTEM INTERGUMEN
“ASKEP MELONOMA”
NAMA : HEBRIANTI
NIM : P201601063
KELAS : Q2 Keperawatan
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
kekurangan di dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melanoma maligna ialah neoplasma maligna yang berasal dari sel melanosit.
terbanyak. Melanoma maligna dapat terjadi pada semua usia dan paling banyak pada
terutama pada masa anak-anak, ras kulit putih, rambut berwarna merah, mata
xeroderma pigmentosum.
Melanoma termasuk kanker kulit yang sangat ganas, bisa terjadi metastasis
luas dalam waktu singkat melalui aliran limfe dan darah ke alat-alat dalam.
B. Tujuan
melaksanakan:
C. Manfaat
melanoma maligna.
melanoma maligna.
melanoma maligna.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
terletak terutama di kulit, tetapi juga ditemukan dimata, telinga, saluran pencernaan,
leptomeninges, serta membrane mukosa oral dan kelamin (Arif Mutaqqin, 2012).
B. Etiologi
sangat berperan dan diduga menjadi penyebab utama. Melanoma di temukan hampir
pada semua usia dan sering di temukan pada daerah tropik. Umumnya seseorang
yang berkulit putih/cerah, bermata biru, berambut merah atau pirangdan memiliki
maligna.
2. Faktor Keluarga
4. Usia
7. Kerentanan genetik
C. Klasifikasi
Pada stadium awal, tipe ini bisa berupa bintik yang datar yang kemudian
pigmentasi dari lesi mungkin menjadi lebih gelap atau mungkin abu-abu, batasnya
tidak tegas, dan terdapat area inflamasi pada lesi. Area di sekitar lesi dapat menjadi
untuk menghancurkannya.
2. Nodular Melanoma
dan berlangsung dalam waktu mingguan sampai bulanan. Sebanyak 15%-30% kasus
terjadi pada semua umur, namun lebih sering pada individu berusia 60 tahun ke atas.
melanoma. Terjadi pada kulit yang rusak akibat terpapar sinar matahari pada usia
pertengahan dan lebih tua, khususnya pada wajah, leher dan lengan.
Tipe ini paling sering menyerang kulit hitam dan Asia yaitu sebanyak 29-
72% dari kasus melanoma dan karena sering terlambat terdiagnosis maka
prognosisnya buruk. Sering disebut sebagai ”hidden melanoma” karena lesi ini
terdapat pada daerah yang sukar untuk dilihat atau sering diabaikan, yaitu terdapat
pada telapak tangan, telapak kaki, tumit, ibu jari tangan, atau dibawah kuku.
D. Manifestasi klinis
Gejala atau tanda yang patut di curigai sebagai tanda keganasan suatu lesi
adalah perubahan warna seperti lebih terang atau lebih gelap, gatal, perubahan
bentuk menjadi tidak teratur atau nevus bertambah luas serta bertambah tebal,
E. Patofisiologi
Melanoma maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini:
nodular, dan melanoma akral-lentinginosa. Semua tipe ini memiliki cirri klinis, serta
melanoma berasal dari melanosit epidermal kutaneus, tetapi sebagian lagi muncul
dalam bentuk nervus yang sudah ada sebelumnya pada kulit atau tumbuh pada
traktus uvea mata. Melanoma sering timbul secara bersamaan dengan kanker pada
organ lain.
F. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
2. Perfusi
Setelah eksisi melanoma di ekstremitas, dapat di lakukan perfusi
3. Imunologi
G. Komplikasi
Melanoma Maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling ganas, dapat
hypercholesterolemia
ASUHAN KEPERAWATAN MELANOMA
A. Pengkajian
1. Identintas pasien
a. Nama
b. Usia.
Lebih sering pada usia 15- 44 tahun, lebih meningkat pada usia 20
c. Jenis kelamin.
Jenis kelamin pria dan wanita memiliki resiko yang sama untuk
d. Pekerjaan.
dengan warna kulit merah muda atau cerah di samping orang yang sudah
lama terkena sinar matahari tanpa terjadi perubahan warana kulit menjadi
coklat kekuningan.
Populasi lain yang beresiko adalah para pekerja di luar rumah (seperti
petani, pelaut dan pelayan) orang - orang yang terpajan sinar matahari
untuk suatu periode waktu, Para pekerja yang mengalami kontak dengan
zat-zat tertentu (senyawa arsen, netra, batu bara, terserta, aspal dan
perubahan tahi lalatyang semakin meluas dan koreng yang tak sembuh- sembuh.
Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat
mengalami kanker kulit setelah 20 hingga 40 tahun kemudian.Ulkus yang lama pada
Ada tidaknya dari pihak keluarga yang mengalami hal yang sama pada
pasien.
6. Pemeriksaan fisik.
proses metastasis kanker yang mempegaruhi system tubuh dan pada suhu mengalami
1) B1 (pernapasan)
Kanker kulit pada stadium awal tidak mempegaruhi system
2) B2 ( cardiovaskuler)
3) B3 ( persarapan)
4) B4 (perkemihan)
berkemih.
5) B5 (pencernaan)
6) B6 (muskulosletal)
telah disebutkan.
B. Diangnosa keperawatan
jaringan saraf atau inflamasi serta efek samping berbagai agen terapi
pola interaksi.
5. Kontrol
factor
lingkungan,
misal bau
atau tidak
sedap atau
bising.
Hindari
makanan
terlalu manis,
berlemak
atau makan
pedas.
6. Berikan
obat sesuai
dengan
indikasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
total pajanan sinar matahari. Kerusakan akibat sinar matahari bersifat kumulatif dan
efek berbahaya dapat mencapai taraf yang berat pada usia 20 tahun. Peningkatan
insidensi kanker kulit kemungkinan disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan
kebiasaan orang untuk berjemur serta melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.
B. Saran
kanker pada kulit, sehingga kita perlu memperhatikan kondisi kulit kita saat terpapar
matahari. Angka kejadia kanker kulit yang terus meningkat harus mendapat
perhatian dari tenaga kesehatan, sehingga edukasi pada masyarakat dapat tercapai
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner. Suddarth. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Jakarta : EGC.
Judith M, Wilkinson & Nancy R Ahern. 2012. Buku Saku Diangnosis Keperawatan
Edisi 9. Jakarta EGC.
Made Putri Hendaria, Asmarajaya & Sri Maliawan. Jurnal Kesehatan PDF Kanker
kulit. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Diakses 27 nov- 2013