A. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita
2. Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
3. Kode/Bobot SKS : MED3013/2SKS
4. Semester : III (Tiga)
5. Elemen Kompetensi : MKB (Mata Kuliah Berkarya)
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Pemeriksaan fisik bayi baru lahir (Antropometri)
B. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori-teori dan
teknik keterampilan dasar praktik tentang imunisasi campak dengan benar sesuai teori.
Dalam hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 25
tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak pasal 9 tentang Pelayanan neonatal esensial 0
(nol) sampai 6 (enam) jam yaitu pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
C. KOMPETENSI DASAR
Mampu memahami dan menjelaskan teori tentang pemeriksaan bayi baru lahir
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui perkuliahan teori mahasiswa dapat:
1. Mendefinisikan pengertian antropometri dengan benar
2. Mengenali keunggulan antropometri dengan benar
3. Mengenali kelemahan antropometri dengan benar
4. Menjelaskan jenis parameter antropometri
F. DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian antropometri
2. Jenis parameter antropometri
3. Keunggulan antropometri
4. Kelemahan antropometri
G. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Brainstorming
4. Talking stik
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Slide Power Point
2. LCD
3. Pointer
4. Laptop
5. Spidol
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
Langkah
Pendahuluan a. Mengucapkan salam dan membaca doa belajar 4 Menit
b. Menyiapkan fisik dan psikis
c. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai Islam
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi
J. PENILAIAN
1. Jenis
Lisan
2. Bentuk
MCQ (Soal Vignete) sebanyak 5 soal
Essay sebanyak 3 soal
3. Instrument
Terlampir
K. SUMBER BELAJAR
arief wicaksono. (2017). pengukuran antropometri mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat universitas
jambi tahun 2017. Retrieved from
https://www.academia.edu/35967774/PENGUKURAN_ANTROPOMETRI_MAHASISWA_FA
KULTAS_KESEHATAN_MASYARAKAT_UNIVERSITAS_JAMBI_TAHUN_2017
purba, J. S., Rokcy, W., & Gunawan , S. (2019). status antropometri pada bayi yang dirawat di neonatal
intensive care unit rsup prof. dr. r. d. kandou manado. Jurnal Medik dan Rehabilitasi (JMR),
Volume 1,Nomor 3, Januari 2019,
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmr/article/view/22544/22235.
(..................................................) (...........................)
Lampiran 1
A. Pengertian Antropometri
Pengertian istilah “nutritional anthropometry” mula-mula muncul dalam “Body
measurements and Human Nutrition” yang ditulis oleh Brozek pada tahun 1966 yang telah
didefinisikan oleh Jelliffe (1966) sebagai: “Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan
komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda.
Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang
dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak”.
Antropometri adalah salah satu komponen kunci dalam penilaian status nutrisi pada anak
maupun dewasa. Pada bayi baru lahir, pengukuran antropometri dalam 24 jam pertama
kehidupan sangat penting dilakukan. Parameter yang paling sering digunakan pada bayi baru
lahir adalah berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.
2. Tinggi Badan(TB)
Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan. Bayi aterm panjang kepala ke tumit rata-rata 45 – 53 cm. Pada keadaa
normal, TB tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan TB tidak seperti
BB, relatif kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat.
Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap TB akan nampak dalam waktu yang relatif lama.
Tinggi Badan merupakan parameter paling penting bagi keadaan yang telah lalu
dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat, serta dapat digunakan
sebagai ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan BB terhadap TB
(quac stick) faktor umur dapat dikesampingkan
Alat ukur Tinggi Badan meliputi:
a. Papan pengukur panjang badan bayi (infantometer) : untuk bayi atau anak yang
belum dapat berdiri.
b. Microtoise: untuk anak yang sudah dapat berdiri.
Melakukan pengukuran panjang badan:
a. Letakkan bayi di tempat yang datar kemudian ukur panjang badan dari kepala sampai
tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang
tidak lentur
b. Ukur panjang bayi menggunakan alat pengikur panjang badan dari kepala sampai
tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan
c. Normal: 45-53 cm
3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak.
Secarapraktis, biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepalaatau
peningkatan ukuran kepala. Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus. Pada bayi baru lahir
ukuran lingkar kepala normal adalah 33 – 35 cm,
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran
otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak
menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan
lapisantulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi. Dalam
antropometri gizi rasio Lingkar kepala dan Lingkar dada cukup berarti dan menentukan
KEP (Kekurangan Energi Protein) .
Mengukur lingkar kepala
a. Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi
dimulai pada diameter terbesar yaitu frontali- oksipitalis
b. Normal: 33-35 cm
4. Lingkar Dada
Ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran
dilakukan melalui kedua puting susu). Lingkar dada normal adalah 30 -33 cm. Apabila
diameter kepala lebih besar 3 cm dari lingkar dada maka bayi mengalami
Hidrocephalus. Dan apabila diameter kepala lebih kecil 3 cm dari dada maka bayi
mengalami Microcephalus.
. Mengukur lingkar dada
- Pengukuran dilakukan dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran
dilakukan melalui kedua putting susu)
- Normal: 30-33 cm
B. Kelebihan Antropometri
a. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
c. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat di daerah setempat.
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau.
f. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada
ambang batas yang jelas.
g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
h. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi
C. Kekurangan Antropometri
a. Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat, tidak dapat
membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zinc
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat
menurunkan spesifikasi dansensitivitas pengukuran antropometri
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapatmempengaruhi presisi, akurasi,
dan validitas pengukuran
d. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasilpengukuran (fisik dan
komposisi jaringan), analisis danasumsi yang keliru
Lampiran 2
SOAL VIGNETTE
1. Seorang perempuan usia 27 tahun P2A0 melahirkan seorang bayi jenis kelamin laki-laki
dengan panjang badan 50 cm, BB: 3.000 gram dan langsung menangis spontan di klinik
30 menit yang lalu Berapakah panjang badan normal untuk bayi baru lahir?
a. 35 – 48 cm
b. 35 – 50 cm
c. 48 – 50 cm
d. 48 – 52 cm
e. 50 – 55 cm
Jawaban : A
2. Seorang perempuan usia 27 tahun P2A0 melahirkan seorang bayi dengan panjang badan
50 cm, BB: 3.000 gram dan langsung menangis spontan di klinik 30 menit yang lalu
Berapakah panjang badan normal untuk bayi baru lahir?
a. 35 – 48 cm
b. 35 – 50 cm
c. 45 – 53 cm
d. 48 – 52 cm
e. 50 – 55 cm
Jawaban : C
3. Seorang perempuan datang ke Klinik karena akan bersalin. Setelah dipimpin mengedan
30 menit, lahirlah bayi dengan jenis kelamin permepuan, spontan menangis, BB : 3.000
gr, PB : 50 cm, LD : 30 cm, LK : 33 cm, dan tidak ada kelainan fisik yang ditemukan.
Berapakah ukuran normal untuk lingkar dada pada BBL?
a. 20-30 cm
b. 31-35 cm
c. 30-38 cm
d. 37-42 cm
e. 50-53 cm
Jawaban : B
4. Bayi L lahir pukul 11.00 wita di Rumah sakit di tolong bidan menangis kuat, bernapas
spontan. Hasil TTV dalam batas normal, pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Kemudian bidan melakukan pengukuran dari dahi kemudian melingkari kepala kembali
lagi ke dahi. Apakah jenis pengukuran yang dilakukan bidan?
a. Berat badan
b. Lingkar dada
c. Lingkar perut
d. Panjang badan
e. Lingkar kepala
Jawaban : E
5. Seorang perempuan, usia 27 tahun P2A0 melahirkan seorang bayi jenis kelamin laki-laki
dengan panjang badan 50 cm, BB: 3.000 gram dan langsung menangis spontan di klinik
30 menit yang lalu. Berapakah berat badan normal untuk bayi baru lahir?
a. 2000 – 2500 gr
b. 2500 – 3000 gr
c. 3000 – 4000 gr
d. 4000 – 4500 gr
e. 2500 – 4000 gr
Jawab : E
SOAL ESSAY
1. Jelaskan pengertian antropometri ?
2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan antropometri ?
3. jelaskan jenis pengukuran berat badan ?
4. jelaskan jenis pengukuran tinggi badan ?
Jawaban :
1. Antropometri adalah salah satu komponen kunci dalam penilaian status nutrisi pada anak
maupun dewasa. Pada bayi baru lahir, pengukuran antropometri dalam 24 jam pertama
kehidupan sangat penting dilakukan. Parameter yang paling sering digunakan pada bayi
baru lahir adalah berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala
2. Kelebihan antropometri
a. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli.
c. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat di daerah setempat.
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan.
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau.
f. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada
ambang batas yang jelas.
g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
h. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi
Kekurangan antropometri
a. Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalamwaktu singkat, tidak dapat
membedakan kekurangan zat gizitertentu, misal Fe dan Zn
b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat
menurunkan spesifikasi dansensitivitas pengukuran antropometri
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapatmempengaruhi presisi, akurasi,
dan validitas pengukuran
d. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasilpengukuran (fisik dan
komposisi jaringan), analisis danasumsi yang keliru
e. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan latihanpetugas yang tidak cukup,
kesalahan alat, kesulitanpengukuran
3. Cara melakukan penimbangan (berat badan):
a. Timbangan harus diletakkanpada lantai atau tempat yang datar dan rata
b. Letakan kain atau kertas pelindung dan atur skala timbangan ke titik nol sebelum
penimbangan
c. Hasil timbangan dikurangi dengan berat alas dan pembungkus bayi
d. Normal: 2500-4000 gram
4. Melakukan pengukuran panjang badan:
a. Letakkan bayi di tempat yang datar kemudian ukur panjang badan dari kepala sampai
tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang
tidak lentur
b. Ukur panjang bayi menggunakan alat pengikur panjang badan dari kepala sampai
tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan
c. Normal: 45-53 cm
Lampiran 3
Slide PPT
1. Perhatikan durasi mikroteaching ±30menit@mahasiswa, sehingga
pembuatan slide maksimal ± 20 slide yang memuat semua deskripsi materi
yang ada di SAP Teori beserta rancangan evaluasi pada penutup
2. Setiap slide memuat paragraf/narasi maksimal 12 baris, sehingga diketik
POIN nya saja
3. Beri tanda untuk POIN yang menjadi INTI atau HAL PENTING yg perlu
diingat oleh mahasiswa
4. Lebih baik lagi jika dalam slide disertakan gambar ilustrasi, foto, bagan dg
smart art untuk penyampaian materi
5. Jika mahasiswa menyiapkan video untuk menunjang kelengkapan materi
maka pertimbangkan durasinya. Video bisa langsung di Hyperlink pada slide
PPT.
6. Slide yang dilampirkan (print) untuk penilaian fasilitator dibuat multi sheet
1 halaman memuat 4 slide