Anda di halaman 1dari 10

UNSUR NITROGEN PADA TANAMAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah Dan Kesuburan

Disusun oleh :

Desy Tribodrorini 134170116

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nitrogen adalah salah satu unsur yang sangat esensial, karena merupakan
penyusun bermacam-macam persenyawaan penting, baik organik maupun
anorganik. Nitrogen menempati porsi 1-2 % dari berat kering tanaman.
Ketersediaan nitrogen di alam berada dalam beberapa bentuk persenyawaan, yaitu
berupa N2 (72 % volume udara), N2O, NO, NO2, NO3, dan NH4+. Di dalam tanah,
lebih dari 90% nitrogen dalam bentuk N-organik.
Unsur nitrogen di dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik
yang bergabung dengan unsur C, H, O, dan kadangkala dengan S untuk membentuk
asam amino, asam nukleat, klorofil, alkanoid, dan basa purin. Unsur N tersebut
berkorelasi sangat erat dengan perkembangan jaringan meristem, sehingga sangat
menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Siklus nitrogen sendiri, dimulai dari fiksasi N2-atmosfer secara fisik atau
kimiawi yang menyuplai tanah bersama presipitasi, dan oleh mikroorganisme baik
secara simbiotik maupun nonsimbiotik yang menyuplai tanah baik melaliu
inangnya maupun setelah mati. Sel-sel mati ini bersama dengan sisa tanaman atau
hewan akan menjadi bahan organik yang siap didekomposisikan dan melalui
serangkaian proses mineralisasi (aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi) akan
melepaskan N-mineral (NH4+ dan NO3–) yang kemudian di immobilisasi oleh
tanaman atau mikrobia. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana ketersediaan unsur nitrogen dalam tanah serta faktor-faktor yang
mempengaruhi?
2. Bagaimana mekanisme peranan unsur nitrogen bagi tanaman?
3. Bagaimana pengaplikasian unsur nitrogen pada tanaman?
BAB II

ISI

A. Ketersediaan Nitrogen dalam Tanah


Nitrogen tanah secara umum dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu organik dan
anorganik. Bentuk organik merupakan bagian terbesar, sementara bentuk anorganik
dapat berbentuk NH4+, NO2-, NO3-, N2O dan NO. Sedangkan gas N2 hanya dapat
dimanfaatkan oleh bakteri Rhizobium (Hakim et al, 1986).
Tanaman dapat menyerap Nitrogen dalam bentuk NH4+dan NO3-, ion-ion ini
dalam tanah berasal dari pupuk yang ditambahkan (urea, ZA, NPK, dll), serta
dekomposisi bahan organik. Sehingga dekomposisi bahan organik merupakan
sumber utama nitrogen dalam tanah dan dapat juga berasal dari air atau air irigasi
(Hakimet al, 1986).
Umumnya tanaman pertanian memanfaatkan nitrat dan ammonium kecuali pada
beberapa tanaman legume yang mampu memanfaatkan N bebas melalui proses
fiksasi N dengan bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. N organik kadang –
kadang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tinggi akan tetapi tidak mampu
mencukupi kebutuhan N tanaman dan umumnya dimanfaatkan lewat daun melalui
pemupukan lewat daun. Bagi tanaman pertanian terutama manfaat N dalam bentuk
ion nitrat, akan tetapi dalam kondisi tertentu khususnya pada tanah – tanah masam
dan kondisi an aerobic tanaman akan memanfaatkan N dalam bentuk ion
ammonium (NH4+). Pada tanaman – tanaman yang tumbuh aktif dengan cepat,
nitrat yang terabsopsi oleh akar tanaman akan terangkut dengan cepat ke daun
mengikuti alur transpirasi. Oleh karena itu metabolisme nitrat pada kebanyakan
tanaman budidaya umumnya terjadi di daun walaupun metabolisme nitrogen juga
terjadi pada akar tanaman.
Biasanya, ketersediaan hara untuk tanaman dalam tanah relatif rendah walaupun
kadang-kadang jumlahnya cukup tinggi. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh sifat
dan ciri-ciri tanah, serta ciri-ciri dari unsur hara itu sendiri. Faktor tanah yang
mempengaruhi ketersediaan nitrogen dalam tanah adalah bahan organik,
kemasaman tanah (pH) dan tipe liat.
Nitrogen merupakan unsur hara utama yang sangat diperlukan tanaman,
terutama dalam pembentukan butir-butir hijau daun dan senyawa lainnya dalam
tubuh tanaman. Sarief (1986) menyatakan bahwa, unsur nitrogen berpengaruh
dalam pertumbuhan bibit terutama dalam pertumbuhan vegetatif yang mencakup
pertumbuhan akar, batang dan daun.
B. Daur Nitrogen
Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk kimia termasuk nitrogen
organik, amonium (NH4+), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), dan gas nitrogen (N2).
Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau humus, dan dalam produk
antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun. Proses siklus nitrogen
mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak proses yang dilakukan oleh
mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk nitrogen dalam bentuk
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang
mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang
memfiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim
nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi
untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2
Mikroorganisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain :
Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.
Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa
tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk
asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof. Selain dilakukan oleh
mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses non-biologis,
contohnya sambaran petir. Lebih jauh, ada empat cara yang dapat
mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan
dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat
memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Sebagai contoh dari
bakteri pengikat nitrogen adalah bakteri Rhizobium mutualistik, yang
hidup dalam bintil akar kacang-kacangan.
b. Industri fiksasi nitrogen : di bawah tekanan besar, pada suhu 600oC, dan
dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan
untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 diubah
bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang
digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik
termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan
terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh
nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion
nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap,
pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk
dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman
yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat
berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur,
dan organisme heterotrof lainnya mendapatkan nitrogen sebagai asam
amino, nukleotida dan molekul organik kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4+) oleh bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang
hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi
yaitu, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi
amonium (NH4+) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies
bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit
menjadi nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting
karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman. Proses nitrifikasi
dapat ditulis dengan reaksi berikut ini :
NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas → NO2– + H2O + H+
NO2– + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter → NO3–
NH3 + O2 → NO2− + 3H+ + 2e−
NO2− + H2O → NO3− + 2H+ + 2e
Note : “Karena kelarutannya yang sangat tinggi, nitrat dapat memasukkan air
tanah. Peningkatan nitrat dalam air tanah merupakan masalah bagi air
minum, karena nitrat dapat mengganggu tingkat oksigen darah pada bayi dan
menyebabkan sindrom methemoglobinemia atau bayi biru. Ketika air tanah
mengisi aliran sungai, nitrat yang memperkaya air tanah dapat berkontribusi
untuk eutrofikasi, sebuah proses dimana populasi alga meledak, terutama
populasi alga biru-hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian
kehidupan akuatik karena permintaan yang berlebihan untuk oksigen.
Meskipun tidak secara langsung beracun untuk ikan hidup (seperti amonia),
nitrat dapat memiliki efek tidak langsung pada ikan jika berkontribusi untuk
eutrofikasi ini.”
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas
nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan
oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi an-
aerob. Mereka menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat
oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga dapat hidup
dalam kondisi aerob. Denitrifikasi umumnya berlangsung melalui beberapa
kombinasi dari bentuk peralihan sebagai berikut:
NO3− → NO2− → NO + N2O → N2 (g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO3− + 10 e− + 12 H+ → N2 + 6 H2O
6. Oksidasi Amonia Anaerob
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke
elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari
konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat
terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik
NH4+ + NO2− → N2 + 2 H2O
C. Peranan Nitrogen
Ada beberapa peranan nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman diantaranya
adalah:
1. Memacu pertumbuhan tanaman secara umum terutama pada fase vegetative,
berperan dalam pembentukan klorofil, dan merangsang perkembangbiakan
mikroorganisme.
2. Peranan nitrogen dalam tanaman yaitu mensintesis karbohidrat menjadi protein
dan protoplasma (melalui mekanisme respirasi) yang berperan dalam
pembentukan jaringan vegetatif tanaman.
3. Peranan nitrogen dalam tanah yaitu nitrogen diserap tanaman dalam bentuk
nitrat (NO3) dan ammonium (NH4), akan tetapi nitrat akan segera tereduksi
menjadi amonium melalui enzim yang mengandung Mo. Amonium merupakan
sumber nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah masam, terutama tanah
humus. Nitrat, merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah
netral atau basa. Selanjutnya organik, merupakan sumber nitrogen bagi
tumbuhan yang hidup di tanah organik. Nitrogen udara merupakaan sumber
nitrogen bagi tumbuhan yang bersimbiosis dengan organisme penambat
nitrogen.
D. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
Beberapa gejala jika tanaman kekurangan unsur nitrogen (N) diantara lain :
1. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan, dan pada tanaman padi warna
ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah
menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat
kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun
selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil.
3. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak
sebelum waktunya.
4. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan
menebalnya membran sel daun, sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-
kecil.
5. Produksi menurun.
6. Fase pertumbuhan terhenti.
7. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari
bagian bawah terus ke bagian atas. Sehingga dapat menyebabkan kematian
pada tanaman tersebut.
E. Kelebihan unsur Hara Nitrogen (N)
1. Kualitas buah menurun.
2. Menyebabkan rasa pahit pada buah (seperti pada buah timun).
3. Produksi menurun.
4. Daun lebat dan pertumbuhan vegetative yang cepat.
5. Menyebabkan keracunan pada tanaman.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Biasanya, ketersediaan hara untuk tanaman dalam tanah relatif rendah walaupun
kadang-kadang jumlahnya cukup tinggi. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh
sifat dan ciri-ciri tanah, serta ciri-ciri dari unsur hara itu sendiri. Faktor tanah
yang mempengaruhi ketersediaan nitrogen dalam tanah adalah bahan organik,
kemasaman tanah (pH) dan tipe liat.
2. Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam
bentuk ion nitrat atau ion amonium. Ion-ion tersebut dalam tanah berasal dari
pupuk yang ditambahkan, serta dekomposisi bahan organik. Nitrogen dapat
dimanfaatkan tanaman melalui siklus nitrogen dengan proses fiksasi, nitrifikasi,
aminifikasi, asimilasi, denitrifikasi, dan oksidasi amonia anaerob.
3. Pengaplikasian unsur nitrogen bagi tanaman dapat dengan cara menambahkan
pupuk yang mengandung unsur nitrogen.
DAFTAR PUSTAKA

Andylaw. 2012. Nitrogen (online). https://blog.ub.ac.id. Diakses pada tanggal 8 Mei


2018 pukul 21.24 WIB

Kurniawan, Roiyan. 2014. Siklus Nitrogen (online). https:// roiyanali98.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 8 Mei 2018 pukul 21.14 WIB

Supra , Agus. 2013. Fungsi Nitrogen pada Tanaman (online).


http://asepagus544.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 8 Mei 2018 pukul 21.19
WIB

Anda mungkin juga menyukai