Anda di halaman 1dari 5

SAP 12

Cara-cara Karyawan Mempelajari Budaya Organisasi

Robbins dan coulter (2004) mengatakan bahwa budaya organisasi dapat


ditransformasikan kepada para pegawai dengan berbagai cara, diantaranya sebagai
berikut:

1) Cerita: Kalangan eksekutif senior menjelaskan warisan perusahaan dan


menampilkan cerita sebagai wujud penghargaan terhadap orang yang telah
melakukan sesuatu.

2) Ritual: Setiap organisasi biasanya memiliki corak ritual sendiri-sendiri dan


terkadang sudah mengakar serta menjadi bagian hidup anggota organisasi.

3) Simbol/Lambang Materi: Seperti pakaian seragam, tata letak kantor, tipe mobil
yang diberikan, dan lain-lain atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur
penting budaya organisasi.

4) Bahasa: Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi memakai bahasa sebagai
cara untuk mengidentifikasi budaya. Dari waktu ke waktu organisasi
mengembangkan istilah-istilah untuk menggambarkan sesuatu yang berkaitan
dengan organisasi tersebut.

Nimran (1999) mengatakan bahasa adalah suatu media yang terpenting dalam
transformasi nilai-nilai serta dalam suatu organisasi memiliki bahasa yang khas dan
jargon-jargon tertentu yang kadang hanya dipahami oleh kalangan terbatas.

KESIMPULAN:

Cara-cara Karyawan Mempelajari Budaya Organisasi

Menurut Robbins dan Coulter (2004) mengatakan ada beberapa cara karyawan
dalam mempelajari suatu budaya dalam suatu organisasi, diantaranya melalui (a) Cerita,
(b) Ritual, (c) Simbol/Lambang, dan (d) Bahasa. Menurut Nimran (1999), bahasa
dikatakan media terpenting dalam transformasi nilai-nilai dalam organisasi
SAP 13

Asumsi dan Kepercayaan PO (Pengembangan Organisasi)

Penerapan pengembangan organisasi didasari oleh sejumlah asumsi dan


kepercayaan yang meliputi:

1) Asumsi tentang Orang/Individu

Berkaitan dengan kemampuan fisik dan intelektual orang dan individu


dalam penerapan pengembangan organisasi.

2) Asumsi tetang Kelompok

Berkaitan dengan kekuatan dan pengaruh kelompok terhadap penerapan


pengembangan organisasi.

3) Asumsi tentang Organisasi

Berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk menangani proses


penerapan pengembangan organisasi.

4) Asumsi Sarana dan Prasarana

Berkaitan dengan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk


mendukung pelaksanaan pengembangan organisasi.

5) Asumsi Pasar/Konsumen

Berkaitan dengan pasar/dokumen yang akan menggunakan produk/jasa


yang dihasilkan dari proses penerapan pengembangan organisasi.

Merancang Pengembangan Organisasi/Merancang Teknik Intervensi

Dari berbagai buku perilaku keorganisasian yang ada, banyak yang telah menyinggung
tentang siapa yang menjadi target serta metode/teknik intervensi apa yang ditawarkan
dalam pengembangan tersebut. Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997)
mengatakan bahwa target pengembangan organisasi meliputi:

1) Hubungan antar pribadi

2) Proses kelompok
3) Proses antar kelompok

4) Keseluruhan organisasi

Pengembangan organisasi melalui hubungan antar pribadi. Teknik yang digunakan:

a. Bimbingan dan konseling. Dilakukan oleh konsultan dari luar yang sudah
terlatih.

b. Pelatihan kepekaan (sensitivity training)

Bertujuan untuk membantu orang-orang dalam mempelajari cara meningkatkan


hubungan antar pribadi. Perkembangan organisasi melalui proses kelompok/antar
kelompok. Teknik yang dipakai yaitu:

a. Pertemuan kelompok diagnostik, yang diikuti oleh hanya unit kerja tertentu
antara atasan dengan bawahan. Bisa juga mengundang konsultan luar.
Pertemuan menganalisis permasalahan kelompok dan secara bersama
menemukan solusi.

b. Pertemuan tim membangun (Team Building), bertujuan untuk membangun


fungsi tim agar lebih baik. Dilakukan di luar tempat kerja dalam beberapa hari.
Dengan bantuan konsultan luar, mengidentifikasi masalah, mencari
solusi/alternatif pemecahan. Semua anggota mesti berpartisipasi aktif.
Keputusan diambil secara konsensus bukan voting.

c. Teknik analisis peran, ditentukan kebutuhan peran yang akan dimainkan terlebih
dahulu. Teknik ini meliputi tahap menentukan peran yang akan dimainkan,
namanya mengapa peran itu ada, bagaimana peran itu ditempatkan dalam
mencapai tujuan organisasi. Tahap kedua yaitu penjelasan dan aharapan
pemegang jabatan terhadap yang lain.

Pengembangan organisasi secara keseluruhan. Ada tiga cara yang cukup dikenal secara
luas, yaitu:

1) Survei Umpan Balik


Memakai kuisioner, dilengkapi dengan observasi dan wawancara. Data yang
diperoleh dipakai untuk menganalisis masalah dan pengembangan rencana-
rencana kegiatan tertentu untuk memecahkan masalah organisasi.

2) Survei Empat Likert, mirip dengan survei umpan balik

Para anggota diminta untuk menjelaskan gaya kepemimpinan melalui kuisioner.


Hasilnya disampaikan kepada setiap orang dalam organisasi, terutama pada para
manajer.

3) Perubahan Struktur

Meliputi mengubah rentang kendali, dasar departementasi, sistem wewenang,


atau kebijakan organisasi. Biasanya perubahan yang dibawa bersifat permanen
baik kepada perilaku individu dan fungsi organisasi. Perubahan struktur dapat
dilakukan sepihak oleh manajemen puncak.

KESIMPULAN:

Asumsi dan Kepercayaan PO (Pengembangan Organisasi)

Penerapan pengembangan organisasi didasari oleh sejumlah asumsi dan


kepercayaan yang meliputi (1) Asumsi tentang Orang/Individu, (2) Asumsi tetang
Kelompok, (3) Asumsi tentang Organisasi, (4) Asumsi Sarana dan Prasarana, (5)
Asumsi Pasar/Konsumen.

Merancang Pengembangan Organisasi/Merancang Teknik Intervensi

Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) mengatakan bahwa target


pengembangan organisasi meliputi (1) Hubungan antar pribadi, (2) Proses kelompok,
(3) Proses antar kelompok, dan (4) Keseluruhan organisasi

Pengembangan organisasi melalui hubungan antar pribadi. Teknik yang digunakan


bimbingan dan konseling, serta pelatihan kepekaan (sensitivity training)

Perkembangan organisasi melalui proses kelompok/antar kelompok. Teknik


yang dipakai yaitu (1) Pertemuan kelompok diagnostik, (2) Pertemuan tim membangun
(Team Building), (3) Teknik analisis peran, (4) Pengembangan organisasi secara
keseluruhan.

Ada tiga cara yang cukup dikenal secara luas, yaitu (1) Survei Umpan Balik, (2)
Survei Empat Likert, mirip dengan survei umpan balik, dan (3) Perubahan Struktur.

Anda mungkin juga menyukai