Sap 13 KLP
Sap 13 KLP
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam tugas ini yaitu:
1
3. Apa saja penolakan terhadap perubahan?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari tugas ini yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengantar
Hampir setiap organisasi pernah berubah baik secara terencana atauun tidak,
guna beradaptasi dengan lingkungan yang cenderung terus berubah dan perubahan mana
terkadang begitu dahsyat dan sangat susah diprediksi.
Dan bila perubahan tersebut tidak di manajerial denga baik, akan bias
berpengaruh pada terhadap kinerja bahkan bias merontokkan organisasi.
Untuk itu, proses perubahan serta reaksinya perlu dipahami untuk dapat
memiliki kesiapan mengahadapi perubahan itu. Kesiapan ini tida hanya diperlukan
organisasi, tetapi juga oleh sumber daya manusiannya karena sikap dan reaksi manusia
terhadap itu sendiri, baik bai individu itu sendiri maupun organisasi.
3
2) Edgar Schein yang dikutip oleh Handoko (2003) mengatakan pengembagan
organisasi sebagai seluruh kegiatan yang disusun oleh para manajer, karyawan
dan lain- lain yang diarahkan menuju pembuatan dan penjagaan kesehatan
organisasi sebagai suatu sistem total.
3) Wendel French dan Cecil Bell yang dikutip oleh Handoko (2003) mengatakan
pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka pajang untuk memperbaiki
proses- proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama
melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif, dengan
tekanan khusus pada budaya tim- tim kerja formal dengan bantuan pengantar
perubahan, katalisator dan penggunaan teori dan teknologi ilmiah kaperilakuan
terapan, mencakup riset kegiatan.
4
Tyson dan Jackson (2001) menyimpulkan pengembangan organisasi meliputi
hal- hal berikut :
Perubahan selalu terjadi di mana saja, bahkan dapat dikatakan tak ada yang
abadi kecuali perubahan tersebut.
Perubahan bersifat universal (di mana saja, kapan saja, serta dihadapi oleh siapa
saja). Kekuatan-kekuatan yang memicu perubahan dapat bersifat eksternal seperti
sistem politik. ekonomi, teknologi, pasar dan yang lainnya, ataupun internal seperti visi,
misi, tujuan, kebijakan manajemen dan teknolngi baru, serta sikap dan perilaku para
pegawai. Kekuatan baik eksternal dan internal tersebut sering saling berhubungan.
Reaksi menghadapi perubahan, berbeda beda, dan sering mengundang pro dan
kontra yang bila tidak dikelola dengan tepat akan dapat memicu konflik, yang ujung-
ujungnya dapat mempengaruhi efektifitas, efisiensi dan kesehatan organisasi.
5
a. Dekrit.
b. Pergantian.
c. Struktur.
2) Pendekatan bersama
a. Keputusan kelompok.
3) Pendekatan delegasi
a. Keputusan kelompok.
Menurut Indriyo Gito Sudarmo dan Noman Sudita (1997) ada dua yaitu:
1) Dari dalam
a. Perubahan nilai kerja
b. Produk usang
c. Masalah proses organisasi
2) Dari luar
a. Persaingan
b. Perubahan permintaan konsumen
c. Ketersediaan sumber-sumber
d. Teknologi
e. Sosial politik
Menurut Wilson (1994), Heifetz (1995) yang dikutip oleh Wustari Mangunjaya
dalam tulisannya “Manajemen Perubahan di Organisasi” dalam buku Pengembangan
Kualitas SDM dari Perspektif PIO tahun 2001, juga ada dua, yakni:
1) Dari dalam
a. Visi, misi dan filosofi baru
b. Strategi baru
c. Redifinasi core business
6
d. Restrukturisasi dan reengineering organisasi
2) Dari luar
a. Kondisi ekonomi
b. Nilai-nilai politik
c. Perubahan kondisi pasar
d. Teknologi baru
e. Standar dan kualitas baru
Reaksi dan perilaku penolakan menurut Maurer (1996) yang dikutip oleh
Wustari Mangunjaya (2001) dapat dibagi menjadi beberapa katagori sebagai berikut:
7
g. Menyatakan bahwa hal ini pernah dilakukan sebelumnya dan gagal
h. Menanyakan penelitian awal dan dalam skala yang besar
i. Pasif, diam dan mengacuhkan rencana perubahan
j. Berpura-pura tidak punya waktu, marah, kesal, dan mencari kambing hitam.
8
Banyak pakar yang telah memberikan pengertian tentang agen perubahan
tersebut, tetapi bila diambil kesimpulannya bahwa agen perubahan tersebut "adalah
orang-orang dapat berupa konsultan, manajer baru, manajer yang senior yang
mempunyai perspektif baru, mampu menciptakan efisiensi, efektivitas dan kesehatan
organisasi di dalam perubahan atau pengembangan organisasi.
“Orang – orang yang membawa gagasan baru dan pendapat / solusi yang
membantu anggota organisasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
organisasi sehingga organisasi dapat berubah menjadi efisien, efektif dan sehat”.
Peranan agen perubahan, antara lain :
Adalah staf ahli dari dalam organisasi sendiri yang secara khusus dilatih untuk
melakukan pengembangan organisasi.
Kelemahannya :
Sering dianggap sebagai agen yang hanya melihat permasalahan dari sisi
manajemen saja.
9
Adalah individu dari organisasi luar yang diminta atau ditugasi untuk
memberikan usulan tentang perubahan
(4) Pekerja lebih percaya pada kemampuan orang luar daripada orang dalam.
Kelemahannya :
Adalah berusaha memadukan orang-orang dari dalam dan dari luar organisasi
dengan mengambil manfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen
perubahan internal dan eksternal. Dengan memadukan antara orang luar yang
umumnya memiliki keahlian, pengalaman dan wawasan baru dengan orang dalam
yang mengetahui organisasi dan permasalahan secara mendalam sehingga
perubahan yang direkomendasi cenderung dapat diterima semua pihak.
10
4) Model proses (kerjasama antara manajemen dengan agen perubahan untuk
melakukan perubahan).
1) Pengenalan masalah misalnya: konflik antar unit organisasi yang ada, semangat
kerja rendah, biaya operasional terus meningkat.
11
Penerapan pengembangan organisasi didasari oleh sejumlah asumsi dan
kepercayaan yang meliputi:
Berkaitan dengan kemampuan fisik dan intelektual orang dan individu dalam
penerapan pengembangan organisasi.
5) Asumsi Pasar/Konsumen
Dari berbagai buku perilaku keorganisasian yang ada, banyak yang telah
menyinggung tentang siapa yang menjadi target serta metode/teknik intervensi apa yang
ditawarkan dalam pengembangan tersebut. Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita
(1997) mengatakan bahwa target pengembangan organisasi meliputi:
2) Proses kelompok
4) Keseluruhan organisasi
12
Pengembangan organisasi melalui hubungan antar pribadi. Teknik yang digunakan:
a. Bimbingan dan konseling. Dilakukan oleh konsultan dari luar yang sudah
terlatih.
a. Pertemuan kelompok diagnostik, yang diikuti oleh hanya unit kerja tertentu
antara atasan dengan bawahan. Bisa juga mengundang konsultan luar.
Pertemuan menganalisis permasalahan kelompok dan secara bersama
menemukan solusi.
c. Teknik analisis peran, ditentukan kebutuhan peran yang akan dimainkan terlebih
dahulu. Teknik ini meliputi tahap menentukan peran yang akan dimainkan,
namanya mengapa peran itu ada, bagaimana peran itu ditempatkan dalam
mencapai tujuan organisasi. Tahap kedua yaitu penjelasan dan aharapan
pemegang jabatan terhadap yang lain.
Pengembangan organisasi secara keseluruhan. Ada tiga cara yang cukup dikenal secara
luas, yaitu:
13
Para anggota diminta untuk menjelaskan gaya kepemimpinan melalui kuisioner.
Hasilnya disampaikan kepada setiap orang dalam organisasi, terutama pada para
manajer.
3) Perubahan Struktur
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Perubahan bersifat universal (di mana saja, kapan saja, serta dihadapi oleh siapa
saja). Pemahaman mengenai proses perubahan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam
suatu proses perubahan, reaksi terhadap perubahan, dan cara memanajemen reaksi
tersebut secara efektif perlu dicermati, terutama oleh pimpinan puncak organisasi.
15
Pendekatan melakukan perubahan dibagi menjadi 3 bagian antara lain Pendekatan
kekuasaan sepihak, Pendekatan bersama, dan Pendekatan delegasi.
Menurut Indriyo Gito Sudarmo dan Noman Sudita (1997) ada dua yaitu Dari
dalam (Perubahan nilai kerja, Produk usang,Masalah proses organisasi) dan Dari luar
(Persaingan, Perubahan permintaan konsumen, Ketersediaan sumber-sumber,
Teknologi, Sosial politik)
Menurut Wilson (1994), Heifetz (1995) yang dikutip oleh Wustari Mangunjaya
dalam tulisannya “Manajemen Perubahan di Organisasi” dalam buku Pengembangan
Kualitas SDM dari Perspektif PIO tahun 2001, juga ada dua, yakni: Dari dalam
(Visi,misi dan filosofi baru, Strategi baru, Redifinasi core business, Restrukturisasi dan
reengineering organisasi) dan Dari luar (Kondisi ekonomi, Nilai-nilai politik, Perubahan
kondisi pasar , Teknologi baru, Standar dan kualitas baru).
16
5. Agen Perubahan
Terdapat tiga jenis agen perubahan yaitu agen perubahan internal, agen
perubahan eksternal dan agen perubahan eksternal–internal. Keunggulan agen
perubahan internal: memahami organisasi secara mendalam, dapat melakukan hubungan
dan kepercayaan yang diperlukan dalam perubahan. Kelemahannya: sering dianggap
sebagai agen yang hanya melihat permasalahan dari sisi manajemen saja. Keuntungan
agen perubahan eksternal: dapat memandang permasalahan lebih obyektif, dapat
membawa gagasan baru. Kelemahannya: sulit menanamkan rasa kepercayaan, kurang
pemahamannya terhadap organisasi sehingga kurang mampu melihat permasalahan
secara proporsional. Model yang digunakan oleh agen perubahan untuk melaksanakan
perubahan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) adalah sebagai
berikut, model kesehatan, model dokter-pasien, model rekayasa dan model proses.
17
Asumsi dan Kepercayaan PO (Pengembangan Organisasi)
Ada tiga cara yang cukup dikenal secara luas, yaitu (1) Survei Umpan Balik, (2) Survei
Empat Likert, mirip dengan survei umpan balik, dan (3) Perubahan Struktur.
18
DAFTAR PUSTAKA
19