Sop Lansia
Sop Lansia
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg
bahagia & berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996)
Tujuan khusus
1. Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
2. Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati & mengatasi
masalah kesh lansia scr optimal
3. Meningkatkan jangkauan yankes lansia
4. Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
E. KMS Lansia
Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi
kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan
KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang
dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas
1. Kebutuhan nurtisi
Kebutuhan nutrisi klien lanjut usia perlu dipenuhi secara adekuat untuk
kelangsungan proses pergantian sel dalam tubuh, mengatasi proses menua, dan
memperlambat terjadinya usia biologis. Kebutuhankalori pada klien lanjut usia
berkurang karena berkurangnya kalori dasar akibat kagiatan fisik. Kalori dasar
adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kagiatan tubuh dalam kegiatan
istirahat, misalnya untuk jantung, sus, pernapasan, ginjal, dan lain-lain.
Kebutuhan kalori klien lanjut usia tidak melebihi 1700 kalori, sebaiknya
disesuaikan dengan macam kegiatannya. Kebutuhan protein normal usia lanjut
adalah 1 gram/kgBB/hari.
Makanan yang mengandung lemak hewani harus dukurangi, misalnya
daging sapi, daging kerbau, kuning telur, otak, dan lain-lain. Lanjut usia
disarankan mengonsumsi makanan tambahan yang banyak yang banyak
mengandung kalsium (Ca) atau zat kapur. Kebutuhan kalsium klien lanjut usia
adalah 14,1 mg/kg BB/hari. Zat besi perlu diberikan untuk memperlancar
pembentukan darah. Lanjut usia perlu pula diberi buah-buahan untuk
mendapatkan vitamin. Untuk menghindari konstipasi, klien lanjut usia perlu diberi
cukup makanan yang mengandung serat, misalnya beras tumbuk, akar-akar hijau,
kacang-kacangan, buah-buahan, serta banyak minum (1500-2000 cc) yang
sekaligus berguna membantu kerja ginjal.
a. Gizi Berlebih
Gizi berlebihan pada lanjut usia banyak terdapat di Negara barat dan kota besar.
Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih,
apalagi pada lanjut usia karena penggunaan kalori berkurang karena
berkuarangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan tersebut sulit untuk dirubah
walaupun klien telah menyadari untuk mengurangi makan. Kegemukan
merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit jantung,
diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.
b. Gizi Kurang
Gizi kurang sering disbabkan oleh masalah sosial-ekonomi dan juga karena
gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhka, hal
tersebut menyebabkan berat badan berkurang dari normal. Apabila kondisi ini
disertai kekurangan protein, kerusakan sel terjadi yang tidak dapat diperbaiki.
Akibatnya, rambut rontok, daya tahan terdapat penyakit menurun, atau mudah
terkena infeksi pada tubuh yang vital.
Faktor Penyebab Malnutrisi pada Lanjut Usia
1) Penyebab akut dan kronis
2) Keterbatasan sumber/penghasilan
3) Hilangnya gigi
4) Kesalahan dalam pola makan
5) Kurangnya energy untuk mempersiapkan makanan
6) Kurangnya energy untuk mempersiapkan makanan
7) Kurang pengetahuan tentang nutrisi yang tepat
c. Kekurangan vitamin
Bila lanjut usia kurang mengonsumsi buah dan sayur, ditambah kekurangan
protein dalam makanan, hal tersebut mengakibatkan nafsu makan berkurang,
penglihatan mundur, kulit kering, lesu, lemah lunglai, dan tidak semangat.
4. Pengkajian Status Gizi
Perawat harus melakukan pengkajian status gizi secara cermat dan
sebaiknya menggunakan lebih dari satu parameter. Pertama, menggunakan
pengukuran antropometrik, yaitu mengukur tinggi badan (TB) dan berat badan
(BB), kemudian menghitung indeks Masa Tubuh (IMT). IMT dihitung dengan
membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat TB (dalam meter
persegi). IMT normal untuk perempuan 17-23, sedangkan untuk laki-laki adalah
18-25.
Pada saat mengukur tinggi badan seorang lanjut usia, perlu diingat bahwa
lanjut usia dapat mengalami pengurangan tinggi badan seiring dengan
pertambahan usia. Pengurangan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain :