Anda di halaman 1dari 9

Acta C omita s (201 8) 1 : 17 – 25

I S S N : 2 5 0 2 -8 9 6 0 I e - I S S N : 2 5 0 2 -7 5 7 3

MENINGKATKAN KESADARAN GENERASI MUDA UNTUK BERPERILAKU


ANTI KORUPTIF MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti


I Gusti Ketut Ariawan
Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana
dikewidhiyaastuti@gmail.com ; _ariawanigk @yahoo.com
Abstrak
Artikel ini berjudul Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif
melalui Pendidikan Anti Korupsi yang didasarkan pada hasil penelitian tentang Kesadaran Hukum
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana dalam Mengembangkan Perilaku Anti Koruptif pada
tahun 2016. Secara garis besar, masalah yang ingin dibahas adalah kesadaran generasi muda akan
perannya sebagai agent of change bagi persoalan korupsi di Indonesia dan peran penting pendidikan anti
korupsi dalam menumbuhkan kesadaran hukum generasi muda. Metode yang dipergunakan dalam
penelitian tersebut adalah metode empiris dengan menggunakan pendekatan fakta dan pendekatan konsep
serta disajikan secara deskriptif analitis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah generasi
muda memiliki cukup pengetahuan tentang korupsi, bentuk-bentuk korupsi serta bentuk-bentuk perilaku
anti koruptif. Hanya saja pengetahuan yang cukup itu belum diikuti oleh kehendak untuk berperilaku anti
koruptif. Ini artinya ada kelemahan dalam diri generasi muda terkait kesadaran untuk mengembangkan
budaya anti koruptif dalam dirinya sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu diadakan pendidikan anti
korupsi bagi generasi muda agar dapat membantu menumbuhkan kesadaran hukum mereka untuk
berperilaku anti koruptif.

Kata Kunci : Meningkatkan, Kesadaran, Perilaku Anti Koruptif, Generasi Muda, Pendidikan

Abstract
The title of this article is Increase the Young Generation Legal Awareness to Developing Anti
Corruption Behavior Through Anti Corruption Education which is basically based on research about The
Student of Faculty of Law Legal Awareness to Developing Anti Corruption Behavior in 2016. In general,
the article discuss the problems of young generation knowledge about corruption, the corruption forms
and anti corruption forms also about the young generation legal awareness to developing the anti
corruption behavior. The empiric methods with the factual and concept approach use to solve those
problems and describe in analytic description. The result of the research is young generation have a good
knowledge about corruption, the forms of corruption and the forms of anti corruption from the simplest to
the harder but this good knowledge did not followed by their legal awareness to developing anti
corruption behavior. It means there is a weakness in the young generation mentally to developing anti
corruption behavior. This situation describing the needed of anti corruption education for the young
generation. Hopefully through the education will increase the young generation legal awareness to
developing anti corruption behavior.

Keywords: increase, awareness, anti corruption behavior, young generation, education

I. PENDAHULUAN bermunculan kasus korupsi baru dengan


pemain baru ataupun pemain lama
1.1. Latar Belakang
sehingga menimbulkan kesan bahwa
Indonesia dan korupsi memberi Indonesia sangat sarat dengan korupsi
kesan tentang dua hal yang tidak dapat dan korupsi seperti budaya yang hidup
dipisahkan. Indonesia begitu identik dalam masyarakat Indonesia.
dengan persoalan korupsi dan korupsi Persoalan korupsi di Indonesia yang
juga begitu identik dengan Indonesia. Hal tiada henti ini memang sangat
ini tidak dapat dipungkiri mengingat memprihatinkan. Korupsi nampak
kasus korupsi di Indonesia yang begitu bagaikan penyakit yang menggerogoti
banyak dan terkesan patah hilang tumbuh mental manusia Indonesia yang sulit
berganti. Hampir setiap saat selalu untuk diobati. Bahkan jargon-jargon anti

Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 17


korupsi yang seringkali dijumpai dijalan- diterbitkannya UU No. 31 Tahun 1999 jo
jalan ataupun dilembaga-lembaga tertentu UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak
terkesan hanya bagaikan omong kosong Pidana Korupsi. Dengan demikian pada
yang tak berfaedah, tanpa makna hanya prinsipnya pencegahan dan
kata-kata kosong yang membosankan. pemberantasan korupsi telah menjadi
Kondisi ini tidak jarang diperparah komitmen bangsa Indonesia. Komitmen
dengan pembiaran-pembiaran yang kerap ini ditunjukkan dengan penyelenggaraan
dilakukan oleh masyarakat Indonesia pemberantasan tindak pidana korupsi
baik itu disengaja ataupun tidak secara represif dengan menegakkan UU
disengaja. Pembiaran-pembiaran Tindak Pidana Korupsi serta dengan
sebagaimana dimaksud adalah membentuk suatu lembaga yang secara
serangkaian tindakan yang dianggap khusus diadakan untuk mencegah dan
biasa dan wajar dilakukan dalam upaya memberantas korupsi yaitu Komisi
memperoleh keuntungan baik untuk diri Pemberantasan Korupsi atau KPK.
pribadi maupun untuk orang lain. Memperhatikan pola sistem
Hal tersebut juga menjadi sebab pemberantasan korupsi di Indonesia
mengapa korupsi begitu sulit dicegah dan dapat dikatakan bahwa telah ada upaya-
diberantas. Korupsi telah menjadi upaya substantive dan struktural dalam
perilaku dalam keseharian masyarakat pencegahan dan pemberantasan korupsi
dan telah tumbuh menjadi suatu melalui pembentukan undang-undang dan
kebiasaan, suatu budaya. Sebuah jurnal lembaga anti korupsi. Kedua upaya
asing sebagaimana yang dikutip oleh substantive dan struktural tersebut
Amien Rais menggambarkan bahwa merupakan upaya penegakan hukum
“corruption is way of life in Indonesia”, pidana dengan menggunakan sarana
yang berarti korupsi telah menjadi penal untuk menanggulangi suatu
pandangan dan jalan kehidupan bangsa kejahatan.
Indonesia. 1 Bahkan jauh sebelum jurnal Dalam konteks penanggulangan
asing tersebut menggambarkan kondisi kejahatan, upaya penal dapat dilengkapi
korupsi di Indonesia, Muhammad Hatta dengan upaya non penal yang bersifat
salah seorang tokoh proklamator preventif yang jika diletakkan dalam pola
kemerdekaan Indonesia pernah sistem maka upaya non penal ini adalah
melontarkan penilaian dengan bagian dari budaya. Upaya preventif
mengatakan bahwa korupsi cenderung dalam penanggulangan korupsi dapat
sudah membudaya, atau sudah menjadi diwujudkan dengan melakukan tindakan-
bagian dari kebudayaan bangsa tindakan yang sifatnya pencegahan
2
Indonesia. Ini artinya korupsi di terjadinya tindak pidana korupsi.
Indonesia telah dianggap dan dipandang Berbicara tentang pencegahan korupsi
begitu masiv sehingga memasuki ranah sebetulnya sudah ada program-program
mental dan budaya masyarakat Indonesia yang mengkampanyekan anti korupsi
dan menjadi sulit untuk dicegah serta namun masih terkesan belum maksimal.
diberantas. Contohnya, upaya membudayakan anti
Sebagaimana diketahui, pencegahan korupsi melalui program kantin anti
dan pemberantasan korupsi di Indonesia korupsi yang dulu pernah dikembangkan
telah dilakukan sejak tahun 1999 dengan ke sekolah-sekolah dari semua tingkatan
baik itu SD, SMP, SMA maupun
1
Amien Rais, Pengantar dalam Edi Suandi perguruan tinggi saat ini sudah tidak
Hamid dan Muhammad Sayuti (ed), Menyikapi pernah lagi terdengar dengungnya. Hal
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di Indonesia,
Aditya Media, Yogyakarta dalam Elwi Danil, ini mengindikasikan belum suksesnya
sebagaimana dikutip oleh I Gst Agung Ayu Dike upaya membudayakan perilaku anti
Widhiyaastuti dkk, 2016, Klinik Hukum Anti koruptif ke tengah-tengah masyarakat
Korupsi Edukasi Pencegahan Melalui Street Law, terutama kepada generasi mudanya.
Udayana University Press, Denpasar, hal. 23 Sebagaimana umum diketahui,
2
I Gst Agung Ayu Dike Widhiyaastuti dkk,
Ibid. generasi muda merupakan harapan bagi
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 18
suatu bangsa untuk di masa yang akan yang sifatnya materiil maupun
datang. Generasi muda merupakan immateriil. Secara materiil, terjadi
tonggak terlaksananya perubahan- kerugian pada keuangan negara
perubahan dalam suatu bangsa. Dalam sedangkan secara immateriil terjadi
bidang korupsi, generasi muda juga kerugian pada moralitas dan mental
memiliki peran yang amat penting. bangsa Indonesia yang pada akhirnya
Generasi muda dengan segala idealisme- akan sulit untuk dibenahi.
nya dapat memutus mata rantai korupsi Berdasarkan penelusuran dalam
jika sejak dini telah dibekali dengan berbagai media dapat diketahui bahwa
mental anti koruptif yang dapat diperoleh korupsi di Indonesia pada dasarnya telah
melalui pendidikan anti korupsi. terjadi sejak jamannya para raja yang
1.2. Rumusan Masalah kemudian berlanjut ke jaman penjajahan
Berdasarkan latar belakang tersebut Belanda. Seorang sejarahwan UGM
diatas, dapat dirumuskan beberapa Suhartono menggambarkan hal ini dalam
permasalahan : dalam Seminar Hasil Penelitian Lintas
1. Bagaimanakah kesadaran hukum Klaster Humaniora juga menguraikan
generasi muda saat ini akan perannya bagaimana korupsi di Indonesia telah
sebagai agent of change bagi terangkai sejak jaman feodalisme.
masalah korupsi di Indonesia? Suhartono menyebutkan bahwa birokrasi
2. bagaimanakah arti penting tradisional yang terbentuk pada jaman
pendidikan anti korupsi dalam feodalisme merupakan benih awal
meningkatkan kesadaran hukum terbentuknya mental korupsi. Disamping
generasi muda dalam menumbuhkan menyebutkan bahwa kronologis korupsi
perilaku anti koruptif? di Indonesia disebabkan karena struktur
1.3. Tujuan Penelitian masyarakat yang ada, keberlangsungan
Penelitian ini bertujuan untuk secara sosio kultural yang menurutnya
mengetahui kesadaran hukum generasi hampir tidak mengalami perubahan
muda saat ini akan perannya sebagai signifikan sehingga korupsi tetap
agent of change bagi masalah korupsi di berlangsung selama puluhan abad. 3
Indonesia dan untuk mengetahui arti Dalam konteks ini, Suhartono
penting pendidikan anti korupsi dalam menggarisbawahi kebiasaan permisif,
meningkatkan kesadaran hukum generasi tanpa pengawasan dan kontrol terhadap
muda dalam menumbuhkan perilaku anti perilaku koruptif yang dikembangkan
korupsi. oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu
1.4. Metode Penelitian kala hingga saat ini telah menjadi suatu
Metode yang dipergunakan dalam boomerang bagi bangsa Indonesia. 4
penelitian ini adalah metode penelitian Theodore M Smith sebagaimana
empiris dengan menggunakan pendekatan dikutip dalam Mochtar Lubis dan James
faktual dan konsep berkaitan dengan Scott juga memberikan tambahan tentang
kesadaran hukum generasi muda dalam bagaimana korupsi berlangsung di
menumbuhkan perilaku anti koruptif dan Indonesia. 5 Theodore M Smith
pentingnya pendidikan anti korupsi menganalisa bahwa sebagian besar
dalam meningkatkan kesadaran hukum permasalahan korupsi di Indonesia
mahasiswa dalam menumbuhkan perilaku
3
anti koruptif. Suhartono dalam
https://ugm.ac.id/id/berita/433-
II. PEMBAHASAN sejarawan.ugm.korupsi.warisan.dari.penyakit.sosi
al.orang.indonesia diunggah tanggal 26 Agustus
2.1. Masalah Korupsi di Indonesia 2017
Korupsi telah menjadi permasalahan 4
Ibid.
5
yang sangat krusial bagi bangsa Theodore M Smith dikutip dalam Mochtar
Indonesia. Korupsi telah menjamur ke Lubis dan James Scott oleh
berbagai aspek bidang kehidupan http://sejarah.kompasiana.com/2012/06/22/korups
i-birokrasi-sebuah-warisan-kolonial-471739.html
sehingga menimbulkan banyak kerugian , diunggah tanggal 26 Agustus 2017
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 19
disebabkan karena faktor kultural, persoalan yang amat sulit untuk
ekonomi dan politik. Ia juga menegaskan ditanggulangi. Sulitnya penanggulangan
bahwa faktor sejarah yang ditunjukkan korupsi ini ditengarai karena korupsi
dengan adanya watak feodalisme bangsa telah menjadi suatu budaya, suatu
Indonesia menjadi faktor utama penyebab kebiasaan, suatu “way of life”
maraknya korupsi di Indonesia. sebagaimana dikemukakan sebuah jurnal
Analisanya tersebut diilanjutkan dengan asing yang dikutip oleh Amien Rais. 8
menyebutkan faktor-faktor lain seperti Korupsi pada prinsipnya merupakan
faktor kebudayaan yang merupakan perbuatan yang secara umum dilakukan
implikasi negative sistem feodalisme, dengan tujuan untuk memperoleh
faktor ekonomi yang ditunjukkan dengan keuntungan. Dalam upaya memperoleh
rendahnya kesejahteraan di Indonesia, keuntungan inilah cenderung
faktor struktur pemerintahan yang masih dipergunakan cara-cara yang kurang baik,
sentralistik dan faktor politik yang kotor misalnya dengan melakukan penyuapan,
oleh karena kepentingan dana bagi partai- pemerasan, gratifikasi dan lain
partai yang ingin memenangkan pemilu sebagainya. Apabila merujuk pada
menjadi penyebab kian maraknya korupsi ketentuan dalam UU No. 31 Tahun 1999
di Indonesia. jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Wertheim juga menyoroti faktor Tindak Pidana Korupsi ada beberapa
budaya sebagai penumbuh suburnya jenis perbuatan yang dapat dikategorikan
korupsi di Asia Tenggara termasuk sebagai perbuatan korupsi yang dapat
didalamnya Indonesia. 6 Wertheim dipidana yaitu:
menyebutkan bahwa hubungan a. Korupsi yang mensyaratkan adanya
patrimonial dalam budaya masyarakat kerugian negara atau perekonomian
sebagai suatu potensi terjadinya korupsi. negara;
Ia menerangkan bahwa sikap loyalitas b. Penyuapan;
terhadap kerabat seringkali jauh lebih c. Penyalahgunaan jabatan;
menonjol dibandingkan loyalitas kepada d. Pemerasan;
masyarakat. Hal ini seringkali e. Kecurangan;
menimbulkan keadaan dimana seseorang f. Korupsi berkaitan dengan pengadaan
yang menduduki jabatan strategis lebih barang dan jasa
mengutamakan kerabatnya dan g. Gratifikasi
melakukan penyalahgunaan wewenang h. Percobaan, permufakatan jahat dan
untuk kepentingan kerabatnya tersebut. pembantuan tindak pidana korupsi
Kebiasaan tersebut terwarisi hingga saat i. Dan beberapa jenis perbuatan yang
ini dan masih meracuni birokrasi modern berkaitan dengan tindak pidana
yang terus menumbuhsuburkan korupsi korupsi
melalui perilaku nepotisme, yang pada Di Indonesia, perbuatan-perbuatan
akhirnya mempunyai potensi yang besar korupsi sebagaimana tersebut diatas
bagi terjadi dan berkembang biaknya sudah umum dilakukan. Menurut data
korupsi.7 statistic KPK, penyuapan merupakan
Berdasarkan uraian-uraian tersebut jenis perbuatan korupsi yang paling
dapat diketahui bahwa korupsi di banyak dijumpai. Dilanjutkan kemudian
Indonesia pada dasarnya merupakan dengan korupsi pengadaan barang dan
suatu fenomena yang telah berlangsung jasa menempati posisi kedua terbanyak
selama beberapa abad dan menjadi dan posisi ketiga ditempati oleh
perbuatan penyalahgunaan anggaran. 9
6
Wertheim dalam Muchtar Lubis dan James Untuk wilayah tertinggi terjadi korupsi
C Scott, 1995, Bunga Rampai Korupsi ada di pemerintahan pusat, disusul DKI
sebagaimana dikutip oleh Elwi Danil, 2014,
8
Korupsi: Konsep, Tindak Pidana dan Ibid., hal.65
9
Pemberantasannya, PT. RajaGrafindo Persada, https://acch.kpk.go.id/id/statistik/tindak-
Jakarta, Hal. 51 pidana-korupsi/tpk-berdasarkan-jenis-perkara di
7
Ibid. unggah tanggal 26 Agustus 2016
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 20
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan ditangkap untuk diproses secara hukum.
Sumatera Utara. Hal ini seakan menggambarkan bahwa
Mengenai instansi terkorup, data korupsi bukanlah perbuatan hukum yang
KPK memberikan gambaran tertinggi bersifat melawan hukum dan dilarang
pada instansi kementerian/lembaga untuk dilakukan serta dapat menimbulkan
dengan jumlah kasus sebanyak 274 akibat pada diri sendiri dan juga
kasus, diikuti dengan instansi masyarakat luas.
Pemkab/Pemkot dengan jumlah kasus Di samping semakin banyaknya
sebanyak 181 kasus serta instansi tindak pidana korupsi yang dilakukan,
pemerintah pemerintah propinsi dengan perkembangan lain juga terlihat dalam
jumlah kasus 99 kasus dan posisi instansi hal pelaku korupsi. Dari data yang
terakhir yang terkorup adalah dikeluarkan KPK terlihat bahwa pelaku
DPR/DPRD dengan 61 kasus. 10 korupsi terbanyak ada pada profesi
Untuk profesi dan jabatan yang swasta. Ini memberikan deskripsi bahwa
paling korup, data KPK menunjukkan ada perkembangan tentang pelaku
bahwa sebanyak 184 kasus dilakukan korupsi yang tidak hanya para birokrat
oleh mereka yang memiliki profesi dan sebagaimana sudah dikembangkan oleh
jabatan swasta. Diikuti oleh profesi pada beberapa pemikiran melainkan mulai
Eselon I/II/dan III yang berjumlah mengarah pada profesi swasta. Korupsi
sebanyak 175 kasus. Di posisi ketiga yang dilakukan oleh mereka yang
profesi dan jabatan terkorup ternyata berprofesi swasta umumnya berkaitan
diduduki oleh DPR/DPRD dengan dengan penyuapan, penyalahgunaan
jumlah 145 kasus, sedang untuk profesi wewenang dan juga berkaitan dengan
dan jabatan Hakim dapat dikategorikan persoalan pengadaan barang dan jasa.
rendah dilihat dari sepanjang tahun 2004 Celah korupsi oleh profesi swasta
hingga tahun 2017 terdapat hanya 17 umumnya ada pada saat melakukan
kasus yang melibatkan hakim pada tindak kerjasama dengan birokrat berkaitan
pidana korupsi. Demikian pula halnya dengan ijin, tender pengerjaan proyek
dengan profesi dan jabatan jaksa, polisi padat karya dan lain sebagainya.
serta pengacara yang sepanjang tahun Mengenai korupsi birokrasi, data
2004 sampai tahun 2017, jaksa yang yang ditunjukkan statistik KPK
terlibat korupsi ada sebanyak 7 kasus, menggambarkan bahwa birokrasi tetap
polisi 2 kasus dan pengacara 6 kasus. 11 rentan dengan korupsi. Kapan saja,
Di sepanjang tahun 2004 sampai dimana saja dan siapa saja yang
tahun 2017, ditemukan 1 kasus tindak berprofesi birokrat dalam instansi seperti
pidana korupsi yang melibatkan kementerian, pemkot/pemkab memiliki
korporasi. Hal ini dapat dimaklumi kemungkinan-kemungkinan untuk
mengingat, korporasi dalam prinsip terlibat dalam tindak pidana korupsi.
hukum pidana bukanlah merupakan Dengan demikian, masalah korupsi
subyek hukum pidana namun dalam di Indonesia sesungguhnya tidak dapat
perkembangannya korporasi dapat dipandang dengan sebelah mata. Masalah
menjadi subyek hukum pidana. korupsi yang dikatakan merajalela di
Melihat data statistik yang Indonesia merupakan pernyataan yang
dikeluarkan KPK tersebut dapat diketahui tepat. Data KPK menunjukkan bahwa
bahwa masalah korupsi di Indonesia saat kasus tindak pidana korupsi di Indonesia
ini kian memprihatinkan. Jumlah korupsi sangat fluktuaktif dan cenderung tetap
dari tahun ke tahun tidak juga mengalami selalu ada dalam setiap tahunnya. Hal ini
penurunan melainkan justru mengalami menjadi cerminan bahwa sesungguhnya
banyak peningkatan dengan semakin permasalahan korupsi di Indonesia tidak
banyaknya pelaku-pelaku korupsi yang lagi dalam persoalan penegakan
hukumnya melainkan lebih pada
10 persoalan karakter dan mental yang
Ibid.
11
Ibid.
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 21
dibangun oleh masing-masin manusia melibatkan berbagai pemuda dari seluruh
Indonesia. Indonesia. Kemudian di masa setelah
Oleh karena itu dalam kemerdekaan, ada beberapa gerakan
penanggulangan dan pemberantasan pemuda seperti Angkatan 66 yang
tindak pidana korupsi diperlukan adanya mengkritisi pemerintah Indonesia sampai
suatu kebijakan hukum pidana yang gerakan pemuda pada reformasi 1998.
integral dan menyeluruh sehingga akan Uraian tersebut menggambarkan
dapat menyentuh berbagai aspek bidang bahwa pemuda memiliki suatu potensi
kehidupan yang rentan korupsi. sebagai agen perubahan atau agent of
Kebijakan penanggulangan kejahatan change. Potensi agent of change ini
yang bersifat integral secara umum akan terlihat dalam idealisme dan integritas
melibatkan berbagai aspek dan tidak murni dari generasi muda dalam
semata-mata hanya menggunakan cara menyikapi permasalahan-permasalahan
hukum melalui penegakan hukum pidana sosial. Seringkali generasi muda memiliki
melainkan dengan menggunakan cara- pemikiran dan tindakan kritis yang dapat
cara diluar hukum yang lebih bersifat membawa perubahan bagi bangsa menuju
prevensi atau mencegah terjadinya ke arah yang lebih positif di masa
kejahatan, salah satunya dengan cara mendatang.
memberikan pendidikan anti koruptif Potensi agent of change menjadikan
pada masyarakat khususnya generasi generasi muda selalu diyakini sebagai
muda bangsa Indonesia. asset bangsa. Hal serupa juga diyakini
oleh Abraham Samad yang melihat
2.2. Kesadaran Generasi Muda potensi generasi muda dalam pencegahan
Tentang Perannya Sebagai Agent korupsi.12 Abraham Samad menyebutkan
of Change dalam Pencegahan pemuda sebagai asset bangsa, di masa
Korupsi mendatang akan menduduki posisi-posisi
Generasi muda merupakan lapisan strategis, jabatan publik dan pembuat
terbawah dari masyarakat yang kebijakan di masa depan.13 Ia menilai
umumnya terdiri dari anak-anak, remaja pemuda tidak hanya berperan sebagai
dan pemuda yang berumur antara 0 - 30 objek pemberantasan dan pencegahan
tahun. Generasi muda memiliki arti yang korupsi tetapi juga sebagai subjek yang
amat penting dalam tatanan kehidupan dapat berkontribusi penuh. Menurutnya,
suatu bangsa. Sebagaimana umum pemuda dengan idealisme dan
diketahui, generasi muda merupakan integritasnya merupakan motor
tulang punggung suatu bangsa yang penggerak perubahan.14 Oleh karenanya
dibahunya terdapat harapan-harapan akan amatlah penting untuk menjaga idealisme
masa depan yang lebih baik. dan integritas murni generasi muda agar
Generasi muda sangat identik dengan tidak teracuni oleh politik dan kekuasaan
perubahan dan bahkan kerap menjadi serta hal-hal lainnya yang dapat
motor bagi perubahan itu sendiri. Di mengguncang ketahanan generasi muda.
Indonesia, peran generasi muda dalam Sehubungan dengan itu, persoalan
perubahan dapat ditelusuri dalam sejarah kesadaran generasi muda tentang
kehidupan bangsa Indonesia sendiri baik perannya sebagai agen perubahan atau
itu di era penjajahan maupun di era agent of change dalam pencegahan
kemerdekaan. Ada banyak gerakan- korupsi amatlah penting untuk ditelusuri.
gerakan pemuda yang mewarnai Dengan menyadari perannya tersebut,
perjalanan sejarah Indonesia yang maka diharapkan ada keinginan untuk
sebagian besar menunjukkan arah menuju
perubahan. Contohnya di masa 12
https://www.kpk.go.id/id/home-en/81-
penjajahan atau sebelum kemerdekaan, berita/siaran-pers/125-bangun-generasi-
ada gerakan pemuda yang antikorupsi-kpk-gandeng-para-pemuda-indonesia
menghantarkan pemuda Indonesia untuk diunggah pada tanggal 23 Agustus 2016
13
Ibid.
melakukan Sumpah Pemuda yang 14
Ibid
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 22
mencegah korupsi agar tidak terjadi lagi tidak mudah diberi pengertian secara
di masa mendatang. Namun berdasarkan baku karena menyangkut persoalan nilai
hasil penelitian tentang Kesadaran dalam diri seseorang. Kesadaran hukum
Hukum Mahasiswa Fakultas Hukum seringkali berkaitan erat dengan
Universitas Udayana dalam persoalan kepatuhan seseorang terhadap
Mengembangkan Perilaku Anti Koruptif hukum atau norma yang sudah ada.
dapat diketahui bahwa terdapat Kesadaran hukum dalam diri manusia
inkonsistensi antara kesiapan mahasiswa kerap kali muncul dalam bentuk nilai-
untuk berperan serta dalam pencegahan nilai positif dan negative yang
korupsi dengan kemauan untuk difilterisasi dengan menggunakan
mengembangkan perilaku anti koruptif. kesusilaan dan keadilan kemudian
Secara deskriptif, tergambar bahwa melahirkan konsepsi abstrak tentang
mahasiswa sebagai generasi muda kepatutan yang diwujudkan dengan
menyatakan siap untuk berperan serta kepatuhan hukum.
dalam pencegahan korupsi namun disisi Oleh karena itu, dalam upaya
lain menyatakan ketidaksiapannya untuk membangun kesadaran hukum seseorang,
mengurangi perbuatan-perbuatan yang edukasi atau pendidikan merupakan salah
dapat dikategorikan sebagai bibit korupsi. satu jalur yang dapat dipergunakan.
Mahasiswa sebagai generasi muda juga Dengan jalan pendidikan seseorang
menyatakan ketidaksiapannya dalam diharapkan dapat membangun karakter
mengembangkan perilaku anti koruptif. yang paham dan taat akan hukum
Deskripsi ini mengindikasikan bahwa sehingga akan memiliki kemauan untuk
mahasiswa sebagai generasi muda masih melaksanakan hukum dan menjadi bagian
belum menyadari perannya sebagai agen dari hukum itu sendiri.
perubahan dalam pencegahan tindak
pidana korupsi. Meskipun mahasiswa 2.3. Pentingnya Pendidikan Anti
sebagai generasi muda memiliki cukup Korupsi dalam Menumbuhkan
pemahaman tentang peliknya Kesadaran Hukum Generasi
permasalahan korupsi di Indonesia dan Muda Untuk Berperilaku Anti
juga tentang pentingnya korupsi itu Koruptif.
diberantas namun hal-hal tersebut belum Pendidikan memiliki suatu peran
menjadi suatu alasan bagi generasi muda penting dalam pembentukan karakter
untuk mengembangkan perilaku anti daripada suatu bangsa. Melalui
koruptif.. pendidikan seringkali muncul harapan-
Indikator ketidaksiapan ini harapan tentang kesejahteraan di berbagai
merupakan suatu bentuk kelemahan bidang.
terhadap penanggulangan tindak pidana Secara terminology, pendidikan
korupsi dari segi preventif. Generasi berasal dari kata paideia (pedagogi),
muda yang dalam hal ini diwakili oleh artinya pembentukan generasi muda agar
mahasiswa belum siap membawa menjadi manusia yang berbudaya dan
perubahan di bidang pencegahan korupsi mampu mengambil bagian dalam
bagi Indonesia. Indikator ini juga menjadi kehidupan di tengah masyarakat.
suatu indikasi bahwa generasi muda Pendidikan sebagaimana diungkapkan
belum cukup memahami perannya oleh Ki Hajar Dewantara memiliki tujuan
sebagai agent of change. Hal ini juga untuk menumbuhkan peserta didik
disebabkan karena masih lemahnya menjadi manusia yang luhur akal
kesadaran hukum generasi muda tentang budinya. 15 Pendidikan yang berbudi luhur
pentingnya pencegahan korupsi dan adalah pendidikan yang ingin mengantar
pentingnya mengembangkan perilaku anti
15
koruptif. Donny Gahral Adian dkk, 2002,
Kesadaran hukum merupakan Pendidikan Memang Multikultural Beberapa
persoalan pemahaman seseorang dalam Gagasan, Editor Aryo Danusiri dan Wasmi
Alhaziri, Yayasan Sains Estetika dan Teknologi
memaknai hukum. Kesadaran hukum (SET), Jakarta, hlm. 136
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 23
peserta didik menjadi generasi muda penanggulangan korupsi di masa
yang memiliki keutamaan moral – mendatang. Dengan membentuk kembali
bijaksana, tangguh, adil, ugahari. Dan karakter anti koruptif pada generasi muda
memiliki keutamaan teologial: iman, maka akan mengembalikan nilai-nilai
harapan dan kasih. 16 Dengan demikian anti koruptif sehingga dapat membantu
dapat dikatakan bahwa pendidikan upaya pencegahan tindak pidana korupsi
merupakan salah satu sarana ideal dalam di masa mendatang.
menumbuhkembangkan karakter Berkaitan dengan pentingnya
seseorang agar lebih berbudaya dan pendidikan anti koruptif, KPK sebagai
bermartabat sebagai manusia. lembaga yang ditugaskan dalam hal
Dalam kaitannya dengan pencegahan penanggulangan korupsi memberikan
korupsi, maka pembentukan karakter respon positif dengan berperan aktif
haruslah menjadi dasar utama pendidikan mengembangkan edukasi-edukasi anti
anti koruptif. Tanpa adanya dasar utama koruptif. Misalnya melalui laman
pembentukan karakter maka tujuan www.acch.kpk.go.id KPK telah
dilaksanakannya pendidikan anti koruptif menyediakan ragam edukasi anti koruptif
pun akan menjadi sia-sia. Pendidikan anti bagi setiap masyarakat dengan
koruptif tidak dirancang untuk menyediakan bacaan-bacaan, metode
memberantas korupsi tanpi mencegah games dan audio visual untuk lebih
dengan jalan melatih orang untuk memudahkan setiap masyarakat
memiliki kesadaran untuk berperilaku mempelajari nilai-nilai anti koruptif. Di
anti koruptif. Pendidikan anti koruptif laman tersebut setiap masyarakat dapat
tidak akan memiliki daya guna jika mengakses kebutuhan pengetahuannya
karakter yang terbentuk masih bukan melalui fitur-fitur pilihan edukasi.
karakter anti koruptif. Oleh karena itu Dalam hal ini nampak terlihat usaha
dalam pendidikan anti koruptif, KPK untuk menyentuh generasi muda
pemahaman tentang nilai-nilai korupsi yang melek teknologi (generasi milenial)
sebagai nilai-nilai yang negative dan untuk belajar secara aktif tentang korupsi
merugikan banyak pihak sangatlah dan nilai-nilai anti koruptif. KPK
penting diberikan. Dengan pemahaman menyakini bahwa korupsi harus
demikian maka akan terbentuk karakter ditanggulangi secara integral dan
anti koruptif. menyeluruh, tidak hanya terbatas pada
Pembentukan karakter anti koruptif penegakan hukum semata melainkan
yang dilakukan melalui pendidikan anti membentuk karakter anti koruptif melalui
koruptif akan mempertajam dan dunia pendidikan.
mengasah idealisme dan integritas yang
dimiliki oleh generasi muda dalam III. PENUTUP
memandang korupsi sebagai perbuatan 3.1. Kesimpulan
melawan hukum yang harus segera Berdasarkan uraian-uraian
dicegah, ditanggulangi dan diberantas singkat tersebut diatas, dapat dirumuskan
karena dapat mengakibatkan kerugian kesimpulan sebagai berikut:
yang sifatnya materiil maupun 1. Korupsi merupakan masalah krusial di
immateriil. Indonesia, hal ini tergambar dalam
Pendidikan anti koruptif dengan statistik yang dikeluarkan KPK
mengembangkan pembentukan karakter tentang tindak pidana korupsi dari
anti koruptif pada prinsipnya mendapat tahun 2004 hingga 2017. Tindak
tantangan besar dari kondisi korupsi yang pidana korupsi tidak pernah ada pada
saat ini sudah begitu membudaya dan titik nol selalu ada dan mengancam
mengakar daging namun pembentukan kehidupan bangsa Indonesia.
karakter anti koruptif ini harus terus 2. Berdasarkan hasil penelitian yang
menerus diupayakan sebagai bentuk telah dilakukan dijumpai suatu
keadaan dimana generasi muda masih
16
Ibid. apatis dalam menyikapi korupsi. Di
Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 24
satu sisi, generasi muda menyadari meningkatkan nilai-nilai anti koruptif
bahwa korupsi di Indonesia sudah serta membudayakan kembali nilai-
sangat kritis dan juga menyadari nilai tersebut ke tengah-tengah
bahwa korupsi merupakan suatu masyarakat. Harapannya korupsi akan
perbuatan yang melawan hukum serta tercegah karena banyaknya
merugikan. Di sisi lain, generasi muda masyarakat yang menyadari bahwa
menyatakan belum siap jika harus korupsi adalah perbuatan tercela dan
mengembangkan perilaku anti koruptif merugikan.
seperti tidak mencontek, tidak datang 3.2. Saran
terlambat, tidak menggelapkan uang Ada pun saran yang dapat diberikan
orangtua dan lain sebagainya. Dalam adalah :
situasi seperti ini, artinya generasi 1. Berkaitan dengan pelaksanaan
muda belum memiliki kesadaran akan pendidikan anti koruptif itu sendiri
perannya sebagai agen perubahan bagi dimana pendidikan ini seyogyanya
bangsa ini dibidang korupsi. dapat diberikan kepada generasi muda
3. Untuk mengatasi permasalahan sejak usia dini. Dengan demikian,
kesadaran hukum generasi muda, upaya pembentukan karakter anti
pendidikan anti koruptif merupakan koruptif sudah dimulai sejak generasi
salah satu solusi yang dapat diberikan. muda berada ditahap usia termuda.
Pendidikan anti koruptif harus 2. Perlu diusulkan adanya kebijakan
ditujukan untuk membentuk kembali pencegahan anti korupsi dengan
karakter dan mental anti koruptif dari mengembangkan pendidikan anti
dalam diri sendiri untuk selanjutnya koruptif sebagai salah satu bagian
ditularkan kepada lingkungannya. kurikulum pendidikan di Indonesia.
Dengan ditujukan kembali pada
pembentukan karakter anti koruptif
diharapkan akan melahirkan dan

DAFTAR PUSTAKA

Donny Gahral Adian dkk, 2002, Pendidikan Memang Multikult ural:


Beberapa Gagasan, Edit or Ar yo Danusir i dan Wahmi Alhazir i,
Yayasan Sains Est et ika dan Tekno logi (SET), Jakart a
H. Elwi Danie l, 2011, Korupsi: Konsep, Tindak Pidana dan
Pemberantasannya, Rajawali Pers, Jakart a
Ikhwan Fahro jih, 2016, Hukum Acara Pidana Korupsi , Set ara Press,
Malang
I Gust i Agung Ayu Dike Widhiyaast ut i dkk, 2016, Klinik Hukum Ant i
Korupsi Edukasi Pencegahan Melalui Street Law , Udayana
Universit y Pr ess, Denpasar Bali
Mahrus Ali, 2016, Hukum Pidana Korupsi , UII Press, Yogyakart a
ht t ps://ugm. ac. id/ id/ ber it a/433 -sejarawan. ugm. korupsi. war isan. dar i.
penyakit . sosia l.orang. indonesia
ht t p://sejarah.ko mpas iana.co m/2012/ 06/22/korupsi- birokrasi- sebuah-
war isan ko lo nial-471739. ht ml
ht t ps://acch.kpk.go.id/ id/st at ist ik/t indak -pidana-korupsi/t pk-berdasarkan-
jenis-perkara
https://www.kpk.go.id/id/home-en/81-berita/siaran-pers/125-bangun-generasi-
antikorupsi-kpk-gandeng-para-pemuda-indonesia
*****

Jurnal Ilmi ah P rodi Ma gister Kenot ariatan , 2 017 - 2018 25

Anda mungkin juga menyukai