Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perkembangan Peserta Didik “Bab 3:
Pertumbuhan Fisik” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas Perkembangan Peserta Didik “Bab 3: Pertumbuhan Fisik”.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah ini masih banyak
terdapat kekurangannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian pertumbuhan fisik?
2. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku?
3. Karakteristik pertumbuhan remaja?
4. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan fisik?
5. Perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik?
6. Upaya membatun pertumbuhan fisik dan implikasinya bagi Pendididik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuai apa yang dimaksud pertumbuhan fisik.
2. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku.
3. Untuk mengetahuai bagaimana Karakteristik pertumbuhan remaja.
4. Untuk menegtahuai apa saja Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan fisik.
5. Untuk menegtahui Perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik.
6. Untuk mengetahuai bagaimana Upaya membatun pertumbuhan fisik dan
implikasinya bagi Pendididik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi gambaran tentang bagaimana pertumbuhan fisik memengaruhi tingkah
laku individu. Pertumbuhan yang semakin sempurna pada otak menyebabkan
susunan syaraf menjadi lebih kompleks dan sistem syaraf menjadi lebih sempurna
sehingga kemampuan berfikir menjadi lebih tinggi.
2.3 Karakteristik pertumbuhan fisik remaja
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja sering menimbulkan kejutan
pada diri remaja itu sendiri. Pakaian yang dimilikinya sering menjadi cepat tidak
muat dan harus membeli yang baru lagi. Kadang-kadang remaja dikejutkan
dengan perasaan bahwa tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga tidak
semimbang dengan besar tubuhnya. Pada remaja putri ada perasaan seolah-olah
belum dapat menerima kenyataan bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini
buah dada membesar. Oleh karna itu, seringkali gerak-gerik remaja menjadi serba
canggung dan tidak bebas. Gangguan dalam bergerak disebabkan oleh pesatnya
pertumbuhan fisik pada remaja seperti ini dikenal dengan istilah gangguan
regulasi.
Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja itu
menjadi parau untuk beberapa waktu dan akhirnya turun satu oktaf. Pertumbuhan
kelenjar endoktrin yang telah mencapai taraf kematangan sehingga mualai
berproduksi menghasilkan hormon yang bermanfaat bagi tubuh. Pada waktu tidur,
karena ketertarikan dengan lawan jenis yang disebabkan oleh berkembangannya
hormone mengakibatkan remaja pria sering mengalami mimpi basah. Di sisi lain,
perkembangan hormone pada remaja putri menyebabkan mereka mulai
mengalami menstruasi yang sering kali pada awal mengalaminya menimbulkan
kegelisahan. Berproduksinya kelenjar hormone bagi sementara remaja juga dapat
menyebabkan timbunya jerawat pada bagian wajahnya yang seringakali
menimbulkan kegelisahan pada mereka, lebih-lebih pada remaja putri.
Pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja sangat membutuhkan zat-zat
pembangun yang diperoleh dari makanan sehingga remaja pada umumnya
menjadi pemakan yang kuat.
4
2.4 Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan fisik
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Termasuk ke dalam faktor internal ini adalah sebagai berikut:
a. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak yang ayah dan ibunya bertubuh tinggi cenderung lebih lekas
menjadi tinggi daripada anak yang berasal dari orang tua yang
bertubuh pendek.
b. Kematangan
Secara sepeintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah
direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu di beri
makanan yang bergizi tinggi, tetapi kalau saat kematangan belum
sampai, pertumbuhan akan tertunda. Mislanya, anak berumur tiga
bulan diberi makan yang cukup bergizi supaya pertumbuhan otak
kakinya berkembang sehingga mampu untuk berjalan. Ini tidak
mungkin berhasil sebelum mencapai umur lebih dari sepuluh bulan.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk
kedalam faktor eksternal adalah sebagai berikut:
a. Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat.
b. Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya
yang cukup gizi pertumbuhannya pesat.
5
c. Stimulasi lingkungan
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan
pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapatlatihan.
2.5 Perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut memengaruhi
pertmbuhan indivudu mudah di mengerti bahwa pertumbuhan fisik akan sangat
bervariasi. Perbedaan faktor ketirunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan
stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu. Anak
yang selalu sehat dengan makan yang cukup mrngandung gizi akan menunjukkan
pertumbuhan fisik yang lebih cepat dari pada anak yang sering sakit-sakitan dan
kekurangan gizi. Anak-anak dari ayah dan ibu yang jangkung cenderung menjadi
jangkung pula dan mengalami pertumbuhan fisik lebih cepat dari pada anak-anak
yang orang tuanya bertubuh pendek. Pertumbuhan fisik juga menunjukkan
perbedaan yang mencolok antara remaja putri dan remaja putra. Pada umumnya
remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya dari pada remaja putra. Namun
demikin, pada suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan
melebihi anak permpuan sehingga pada akhirnya anak laki-laki mempunyai
tinggi, besar, dan berat badan melebihi anak permpuan. Ini tidak berarti bahwa
semua anak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar daripada anak permpuan. Sebab
ada juga anak permpuan yang tinggi, besar dan ada juga anak laki-laki yang
kerdil.
6
2.6 Upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasinya bagi pendidikan
Dalam batas-batas tertentu, percepatan pertumbuhan fisik dapat dibantu
dengan berbagai usaha atau stimulasi secara sistematis, antara lain sebagai
berikut:
1. Menjaga kesehatan badan
Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan dapat
membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, apabila ternyata
masih terkena penyakit, haruslah segera diupayakan agar lekas sembuh. Sebab
kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.
2. Memberi makanan yang baik
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar
dan sehat, serta tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya
makanan yang akan dimakan oleh anak akan menentukan pula kecepatan
pertumbuhan fisik. Para remaja mengalami pertumbuhan fisik yang cepat.
Oleh karena itu, memerlukan zat-zat pembagun yang terdapat dalam makanan
sehingga menyebabkan remaja pada umumnya nafsu makan. Jika makanan
yang dimakan cukup mengandung gizi, kebutuhan zat pembangun bisa
terpenuhi sehingga pertumbuhan menjadi lancer. Sebaliknya, jika kebutuhan
zat pembangun tidak terpenuhi pertumbuhan fisik akan menjadi terhambat dan
kurang lancer.
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor-
faktor berikut ini.
a. Sarana dan prasarana
Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan
gangguan kesehatan pada anak. Misalnya, tempat duduk yang kurang
sesuai serta ruangan yang gelap dan terlau sempit akan menimbulkan
gangguan kesehatan. Penyelenggaraan pendidikan modern
menghendaki agar tempat duduk anak dan meja dapat diatur sesuai
7
kebutuhan, ruangan kelas yang bersih, terang dan cukup luas, serta
kedisiplinan yang tidak kaku.
b. Waktu istirahat
Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru,
istirahat sangat diperlukan. Terus-menerus tanpa ada waktu istirahat
dapat menimbulkan kelelahan yang mendapatkan kerugian bagi
kesehatan. Oleh karena itu, dalam belajar pun sangat penting
memperhatikan pengaturan waktu istirahat bagi anak-anak karena
dalam belajar dikenal dengan istilah yang disebut dengan biorama,
yang berarti kemampuan anak berkonsentrasi akan sangat dipengaruhi
oleh irama stamina biologis anak itu sendiri. Berkaitan dengan
biorama ini, ada rumus pengetahuan belajar yang dikenal dengan
“lima kali dua lebih baik daripada dua kali lima”. Artinya, belajar
sebanyak lima kali yang masing-masing berlangsung selama dua jam,
hasilnya akan lebih baik dari pada belajar sebanyak dua kali yang
masing-masing berlangsung selama lima jam. Ini berkaitan dengan
kemampuan stamina tubuh berkonsentrasi dalam belajar guna
menyerap ini yang terkandung dalam materi pembelajaran.
c. Diadakannya jam-jam olahraga bagi para siswa
Pelajaran olahraga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena
dengan olahraga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti
pertumbuhan fisik anak akan memperolah stimulus secara teratur
pula.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10