Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN A : TRANSMITANSI DAN ABSORBANSI

LARUTAN ZAT WARNA

JURNAL 1

Diajukan untuk memenuhi tuugas Mata Kuliah Praktikum Teknologi Pengukuran Warna

Oleh :
Kelompok/Grup : 5 / 2k1
Ardinus Sitohang (18020006)
Azkia Aulia Nurani Abdi (18020020)
Bella Hasna Syah S (18020022)
Dosen : Ika Natalia M.,S.ST., M.T.
Asisten Dosen : Witri A. S., S.ST
David Cristian, S.ST

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2020
1. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Untuk melakukan pengukuran spektofotometri terhadap larutan zat warna tunggal.
b. Tujuan
 Menentukan hubungan antara transmitansi dengan panjang gelombang suatu zat warna
dalam larutan tunggal
 Menentukan hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang suatu zat warna
dalam larutan tunggal
 Menentukan persamaan regresi dan membuat kurva kalibrasi zat warna dalam larutan
tunggal
 Menentukan konsentrasi larutan zat warna yang tidak diketahui dengan menggunakan
persamaan regresi sebagai dasar perhitungan.
2. Alat dan Bahan
2.1 Alat
- Spektrofotometer “spectronic 20”
- Tabung cuvette
- Timbangan digital
- Labu ukur 100 ml
- Gela kimia 100 ml
- Corong gelas
- Piet ukur 10 ml
- Ball filer
- Labu semprot
2.2 Bahan
- Zat warna “Solophenyl Red 7 BE”
- Air destilasi

3. Prosedur
a. Persiapan Larutan Induk dan Larutan Contoh
- Buat larutan induk denga konsentrasi 1g/L
- Dengan sistem pengenceran, buat larutan pengukuran awal menggunakan Spectronoic
20 untuk menentukan rentang konsentrasi dengan hasil pengukuran paling baik/teliti
(untuk menghindari terjadinya penyimpangan hukum Lambert Beer)
b. Penentuan Transmitansi dan Absorbansi Larutan Zat Warna
- Baca terlebih dahulu tata cara mengoperasikan Spectronoic 20, kalibrasi, dan
persiapan cuvette sebelum melaksanakan percobaan
- Ukur nilai % transmitansi larutan zat warna yang sudah dipersiapkan pada setiap
panjang gelombang (400-700 nm)
- Konversikan nilai %T ke nilai absorbansi (A), dengan menggunakan alat atau dengan
menghitung sebagai berikut : A = 2 – log %T
- Buat grafik hubungan antara %T vs panjang gelombang dan A vs panjang gelombang
- Tentukan panjang gelombang maksimum, minimum, dan antara dari zat warna yang
diukur

c. Penentuan Kurva Kalibrasi Larutan Zat Warna


- Siapkan contoh larutan zat warna pada lima konsentrasi berbeda dengan rentang
konsentrasi yang sama
- Ukur nilai konsentrasi kelima larutan tersebut pada panjang gelombang maksimumnya
- Buat grafik A vs konsentrasi pada panjang gelombang maksimum tersebut
- Lakukan analisa regresi (tentukan persamaan regresi y = ax + b, dimana y = nilai
absorbansi, x = konsentrasi) dengan menggunakan Microsoft Excel atau dihitung
manual sebagai berikut :
𝑛 (𝛴𝑥𝑦)− (𝛴𝑥)(𝛴𝑦)
a=
𝑛 (𝛴𝑥 2 )− (𝛴𝑥)2

(𝛴𝑦)(𝛴𝑥 2 )− (𝛴𝑥)(𝛴𝑦)
b=
𝑛 (𝛴𝑥 2 )− (𝛴𝑥)2

n = banyaknya larutan contoh (lima konsentrasi, n = 5)

d. Penentuan Konsentrasi Larutan Zat Warna yang Belum diketahui


- Buat satu konsentrasi zat warna
- Dengan asumsi bahwa konsentrasi larutan tersebut belum diketahui, ukur nilai
absorbansi larutan tersebut
- Tentukan konsentrasi larutan tersebut dengan menggunakan persamaan regresi yang
sudah diperoleh dari percobaan 3)

e. Pengoperasian Spectronoic 20
- Periksa voltage stabilizer dan Spectronic 20
- Panaskan alat selama 15 menit
- Kalibrasi alat dengan menggunakan air suling (destilled water), tepat pada nilai 0 %T
dan 100%T. Lakukan kalibrasi ini pada setiap perubahan panjang gelombang
- Ukur nilai %T atau A larutan zat warna
Catatan : cara membersihkan cuvette
 Jangan pernah menggunakan sikat untuk membersihkan cuvette.
 Bilas cuvette dengan air selama beberapa menit
 Masukkan kurang lebih 1 ml larutan contoh yang akan diukur. Bolak-balik
cuvette,sehingga terjadi kontak antara permukaan dalam cuvette dengan larutan zat
warna. Lakukan sebnayak 2x.
 Masukkan larutan yang akan diukur sebanyka ¾ penuh cuvette.
 Bersihkan permukaan luar cuvette dengan tissue khusus (misalnya chemwipe) untuk
membersihkannya dari kelembaban jari tangan atau kotoran lainnya.
 Sebaiknya,cuvette dipegang pada bagian pinggir, sehingga badan cuvette tidak
mengalami kontaminasi.
PERCOBAAN B : KOMPOSISI KOMPONEN ZAT WARNA
DALAM LARUTAN CAMPURAN ZAT WARNA

JURNAL 2

Diajukan untuk memenuhi tuugas Mata Kuliah Praktikum Teknologi Pengukuran Warna

Oleh :
Kelompok/Grup : 5 / 2k1
Ardinus Sitohang (18020006)
Azkia Aulia Nurani Abdi (18020020)
Bella Hasna Syah S (18020022)
Dosen : Ika Natalia M.,S.ST., M.T.
Asisten Dosen : Witri A. S., S.ST
David Cristian, S.ST

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2020
1. Maksud dan Tujuan
a) Maksud
Melakukan pengukuran larutan zat warna campuran (gabungan 2 zat warna tunggal)
dengan metode spektrofotometri.
b) Tujuan
 Menentukan grafik warna dari larutancampuran 2 zat warna.
 Menentukan komposisi zat warna didalam larutan zat warna campuran.
2. Alat dan Bahan
2.1 Alat
- Gelas Piala 100 mL - Corong Gelas
- Pipet Ukur 10 mL - Pengaduk
- Labu Semprot - Timbangan Analitis
- Spektrofotometer - Tabung Cuvette
- Labu Ukur 100 mL
2.2 Bahan
- Zat Warna A - Corong Gelas
- Zat Warna B - Air destilasi
3. Prosedur
3.1 Persiapan larutan induk dan larutan contoh
a) Buat larutan induk zat warna dengan zat warna berbeda dari jenis zat warna yang sama
dengan percobaan A.buat dengan konsentrasi 1 g/L.
b) Dari larutan induk, buat suatu larutan zat warna dengan konsentrasi tertentu untuk
ditentukan % transmitasinya pada panjang gelombang 400-700 nm dengan selang 10 nm.
c) Buat grafik hubungan antara % transmitasi dengan panjang gelombang.
d) Konversikan nilai %T ke A (absorbansi) dengan rumus :
1. A = 2 – log % T
e) Buat grafik hubungan antara Absorbansi dan panjang gelombang.
f) Tentukan panjang gelombang maksimumnya.
3.2 Penentuan komposisi komponen Zat warna dalam larutan campuran
a) Siapkan larutan induk zat warna tunggal yang digunakan pada percobaan A dan
percobaan B.
b) Dari kedua larutan induk tersebut, masing-masing dibuat larutan yang terdiri dari
campuran kedua warna tersebut dengan komposisi tertentu.Buat 3 konsentrasi yang
berbeda komposisinya,misal :
1. a). ZW A : ZW B = 1 : 3
2. b). ZW A : ZW B = 1 : 1
3. c). ZW A : ZW B = 3 : 1
c) Ukur %T larutan campuran pada semua daerah panjang gelombang dari 400-700 nm
dengan interval 10 nm.
d) Buat grafik %T vs. panjang gelombang kelima larutan tersebut
e) Konversikan nilai %T lima larutan tersebut kedalam Absorbansi
f) Buat kurva Absorbansi vs. panjang gelombang kelima larutan terebut.
g) Dari data hasil pengukuran diatas, tentukan nilai nilai-nilai λ1 , λ2 , A1 , A2 , B1, B2 , D1 ,
danD2 untuk digunakan dalam perhitungan.
4. Sistem perhitungan komposisi larutan Zat warna dalam campuran

Misal campuran terdiri dari zat warna A dan zat warna B.


λ1 = λ maks zat warna A
λ2 = λ maks zat warna B
A1 = nilai absorbansi zat warna tunggal A pada λ1
A2 = nilai absorbansi zat warna tunggal A pada λ2
B1 = nilai absorbansi zat warna tunggal B pada λ1
B2 = nilai absorbansi zat warna tunggal B pada λ2
D1 = nilai absorbansi campuran zat warna A dan B pada λ1
D2 = nilai absorbansi campuran zat warna A dan B pada λ2
Masukkan nilai-nilai tersebut pada persamaan :

Pada λ1 : D1 = (x/m). A1 + (y/m). B1……(1)

Pada λ2 : D2 = (x/m). A2 + (y/m). B2……(2)

Dari persamaan (1) dan (2) dapat ditentukan harga x dan y, dimana :

X = konsentrasi zat warna A

Y = konsentrasi zat warna B


PRAKTIKUM TEKNOLOGI
PENGUKURAN WARNA
KELOMPOK 5
GRUP 2K1
Ardinus Sitohang (18020006)
Azkia Aulia N A (18020020)
Bella Hasna S S (18020022)

Anda mungkin juga menyukai