Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KUALITATIF SENYAWA TURUNAN ASAM KARBOKSILAT


DAN TURUNAN ASAM BARBITURAT DAN OBAT PSIKOTROPIKA

”Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas individu pada mata kuliah KIMIA
FARMASI ANALISIS”

Disusun oleh:
Muhammad Ikhlas Permana D
31117027

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA


TASIKMALAYA
1. HARI/TANGGAL PRAKTKUM : Senin, 9 September 2019
2. TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Menganalis preparasi sampel zat organik dalam sediaan Farmasi.
2. Menganalisis dan Mengidentifikasi zat organik dalam sediaan Farmasi.
3. Menetapkan kemurnian dan mutu daripada bahan yang di pakai dalam farmasi
terutama obat – obatan sehingga menghindari pemalsuan.
3. NOMER SAMPEL : 229 Dan 322
4. DASAR TEORI

Asam karboksilat merpakan asam yang mempunyai peranan sangan


penting. Gugus fungsi karboksilat, -COOH yang menjadi cincinya. Jika suatu
gugus hidroksil terikat langsung pada suatu atom karbon dari gugus karbonil maka
akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yatu gugus karboksil. Senyawa – senyawa
yang mengandung gugus karboksil merupakan asam, karena dalam ar senyawa –
senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan pelepasan proton dan dapat
dnetralisasikan dengan basa. Asam karboksilat ditinjau secara struktur
meneyerupai aldehida dan keton karena mengandung gugus karbonil.
Perbedaannya adalah pada asam karbosilat terdapat gugus hidroksil yang terikat
pada karbon karbonil. Hal ini menyebabkan sifatnya yang terikat pada karbon
karbonil. Hal ini menyebabkan sifatnya yang spesifik, yaitu sebagai asam. Asam
karboksilat tergolong asam lemah karena sedikit terionisasi dalam air. Pada saat
kesetimbangan, sebagian asam berada dalam bentuk molekul yang tidak
terionisasi. Konstanta disosiasi, ka, asam karboksilat, dimana R sebagai gugus
alkil, adalah 10-5 atau kurang. Asam karboksilat adalah senyawa yang banyak di
alam (Wilbraham, 1992 : Saurawati, 2006).
Barbiturat digunakan secara luas untuk pengobatan mulai tahun 1900-an
terutama sebagai sedatif-hipnotik. Dengan kemajuan agen anxioletik, popularitas
Barbiturat mulai menurun meskipun harganya lebih murah. Saat ini,
penyalahgunaan barbiturat marak terjadi sehingga analisisnya menjadi penting
untuk dilakukan di berbagai laboratorium forensik.
Metode Analisis turunan Asam Barbiturat
1. Metode Asidi-alkalimetri
Semua barbiturat dapat ditetapkan sebagai asam berbasa satu, titrasi dalam air
dihindari karena sifat keasaman barbiturat yang lemah dan kelarutan dalam air nya
sangan kecil. Oleh karena itu titrasi dilakukan dengan campuran ar-alkohol atau
alkohol.
2. Metode Argentometri
Dalam suasana basa, barbiturat dengan perak nitrat membentuk garam yang tidak
larut. Reaksi yang terjadi tergantung dari kelarutanya.
3. Metode Bromometri
Beberapa barbiturat mempunyai subtituen pada kedudukan 5 yang dapat berupa
gugus yang tidak jenuh, seperti dial. Gugus ini dapat dititrasi kuantitatif dengan
metode Bromometri (Analsis Farmasi, 2012).
5. PROSEDUR KERA
No. sampel : 229 dan 322

ORGANOLEPTIK

Bentuk Bau Rasa

UJI GOLONGAN

Asam karboksilat Barbiturat Obat tranquilizer

Zat + 1ml etanol + 2ml Zat + zwiker Zat + Formaldehid-


H2SO4 pekat + panaskan menghasilkan warna sulfuric acid
+ dinginkan dan encerkan hijau tua. menghasilkan warna
tercium bau (etil asetat,etil Positif : luminal orange
benzoate) positif : Diazepam

PENEGASAN

Zat + FeCl3 menghasilkan Zat + CaCO3 + FeCl3 menghasilkan


warna (-) akan ungu warna kuning

(+) Asetosal (+) Asam benzoat

Zat + FeCl3 menghasilkan


warna merah cokelat

(+) Asam Asetat


6. HASIL PENGAMATAN
No. Sampel 229
No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan Sementara
1. Uji pendahuluan:
 Bau  Seperti Cuka Asam Asetat
 Rasa  Asam Asam Sitrat
 Warna  Bening
 Bentuk  Liquid
2. Uji Golongan Bau etil dan esterifikasi Asam asetat
Etanol + H2SO4 + terbentuk
Sampel
3. Sampel + FeCl3 Terbentuknya warna kuning Asam
cokelat asetat

No. Sampel 322


No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan Sementara
1. Uji pendahuluan:
 Bau  Khas Salep Asam benzoate
 Rasa  Pahit Asam Salisilat
 Warna  Kuning
 Bentuk  Semi solid
2. Uji Golongan Bau etil dan esterifikasi Asam benzoate
Sampel + Etanol ambil terbentuk Asam Salisilat
filtrat dan + H2SO4
3. Uji Penegasan Warna kuning Asam
 Filtrat sampel Benzoat
setelah
Tidak terjadi perubahan warna
penambahan
etanol + CaCo3 +
FeCl3
 Filtrat sampel
setelah
penambahan
etanol + FeCl3 +
NaOH
7. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang analisis kualitatif senyawa turunan asam
karboksilat dan turunan asam barbiturat dan obat psikotropika, dberikan 2 sampel
untuk praktikan. Sampel no. 229 dan no. 322. Dilakukan uji organoleptik pada
kedua sampel terlebih dahulu. Pada sampel no. 229 memiliki bau seperti cuka ;
rasa asam ; warna cair ; bentuk cair. Sedangkan sampel no. 322 memiliki bau khas
salep ; rasa pahit ; warna kuning ; bentuk semi solid. Selanjutnya melakukan uji
golongan dimana kedua sampel memiliki dugaan sementara yaitu golongan asam
karboksilat. Dengan dugaan sementara no. 229 asam asetat dan sampel no. 322
asam benzoat dan salisilat.

Asam Asetat Alkohol Ester Air

Asam Karboksilat Alkohol Ester Air

Reaksi yang ditimbulkan melalui hasil esterifikasi asam karboksilat


dan salisilat umumnya membentuk suatu ester dengan bantuan katalis yang
umum digunakan yaitu asam sulfat pekat. Katalis berfungsi untuk
mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi. Selain menggunakan katalis, reaksi
ini pun dipercepat dengan proses pemanasan yang turut mempengaruhi
gerakan partikel dan momen dipol yang terjadi diantaranya agar reaksi
berlangsung semakin cepat.
Gambar diatas merupakan reaksi Penegasan antara senyawa turunan
asam karboksilat yang diduga asam asetat. Dengan penambahan FeCl3
memberikan hasil perubahan warna menjadi cokelat kemerahan dan hasil
reaksi seperti di gambar. Dimana Asam Asetat melakukan pelepasan gugus
H dan menarik FeCl2 sehingga berikatan pada gugus O. Cl akan berikatan
dengan hidrogen bebas dimana akan membentuk HCl.

Gambar diatas merupakan reaksi identifikasi senyawa turunan asam


karboksilat ditentukan dengan esterifikasi asam benzoate. Asam benzoate
diserang oleh H+ yang berasal dari asam sulfat pekat sehingga asam benzoat
menjadi lebih reaktif dan mudah diintervensi oleh etanol. H+ akan
menyerang atom O yang terdapat pada asam benzoat yang memiliki ikatan
rangkap sehingga atom O menjadi memiliki pasangan elektron bebas (PEB)
dan lebih reaktif. Dalam reaksi esterifikasi asam benzoat adalah protonasi
kembali oleh H+ yang sehingga terjadi penggabungan dua atom H pada
salah satu gugus O. Esterifikasi asam benzoat adalah deprotonasi sehingga
terbentuklah ester yang dikenal dengan etil benzoat (sebagai ester dari asam
benzoat). Ester etilbenzoat memiliki bau yang khas seperti bau frambosan.

8. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sampel yang di identifikasi adalah sampel no.
229 asam asetat dan sampel no 322 adalah asam benzoat. Kesalahan saya terdapat
pada sampel no. 322 dimana saya salah menuliskan dugaan padahal prosedur yang
telah saya lakukan sudah benar dengan prosedur asam benzoat dan positif tetapi
saya malah menuliskan asam salisilat yang sudah jelas pada saat mencoba prosedur
asam salisilat salah. Kesalahan yang saya lakukan yaitu salah menulis dugaan
sampel.

9. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman, Ph.D.,M.Si., Apt Dan Prof. Drs. Sudjadi. M,S., Ph.D., Apt.
Analsis Farmasi (November 2012) : Pustaka Pelajar.
Wilbraham, Anthony C, 1992. Kimia Organik dan Hayati : ITB.
Saurawati. 2006. Pengaruh K2O2, Konsentrasi NaOH dan waktu terhadap Asam
Karboksilat Jurnal Kimia. Vol 3 (18).

Anda mungkin juga menyukai