Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

FARMAKOLOGI SISTEM ORGAN

“PENGUJIAN AKTIVITAS DIURETIKA”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Farmakologi Sistem Organ yang
diampu oleh :
Maritsa Nurfatwa, M.Si., Apt
Nur Rahayuningsih, M.Si., Apt

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Ahmad Sodikin (31117151)
Iis Siti Aisyah (31117165)
Rani Maharani (31117183)
Renaldi Eka Mufti R. (31117184)
Sigit Nurahmad Tijani (31117190)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2019
Pelaksanaan Praktikum : Selasa, 15 April 2019

I. TUJUAN
1. Mengetahui dan mempelajari pengujian aktivitas diuretik terhadap hewan uji
2. Mengetahui pH urin pada jam pertama serta mengamati warna urin hewan uji

3. Menghitung persentase volume kumulatif urin yang dieksresikan oleh hewan uji

II. PRINSIP
1. Melakukan pengujian aktivitas diuretik terhadap hewan uji
2. Menganalisis pH urin dan warna urin hewan uji pada jam pertama
3. Melakukan perhitungan persentase volume kumulatif urin yang dieksresikan oleh
hewan uji

III. DASAR TEORI


Diuretika didefinisikan sebagai obat yang dapat meningkatkan produksi dan ekskresi urin
sehingga dengan demikian dapat menghilangkan cairan berlebih yang tertimbun di jaringan.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa hingga volume cairan ekstra sel kembali normal.
Pada dasarnya volume dan komposisi urin tergantung pada tiga proses fisiologis ginjal
yaitu: filtrasi melalui glomerulus, reabsorpsi di tubulus ginjal dan sekresi oleh tubulus ginjal.
Diuretik pada umumnya dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu:
a. Diuretik osmosis
Diuretic osmotic dapat diberikan dalam jumlah besar sehingga turut menentukan derajat
osmolalitas plasma, filtrasi glomerulus dan cairan tubuli, tetapi untuk menimbulkan
diuretic yang cukup besar diperlukan dosis diuretic osmotic yang tinggi.
b. Diuretik yang menghambat mekanisme kerja transport elektrolit di dalam tubuli ginjal.
Diuretik yang dapat menghambat mekanisme kerja transport elektrolit di dalam tubuli
ginjal adalah diuretik penghambat karbonik anhidrase, tiazid, diuretic hemat kalium,
diuretic kuat.
IV. METODE
Metode yang dilakukan dalam pengujian ini adalah metode Lipschitz.

V. ALAT DAN BAHAN


 Hewan percobaan:

Tikus putih jantan

 Alat yang digunakan:

Kandang Tikus Toples Neraca Digital Labu ukur 50 mL

Kandang Metabolisme Alat suntik Sonde oral

 Labu ukur
Bahan yang50digunakan:
mL pH indikator
- PGA 1%
- Furosemid dosis 40 mg
- Bahan alam

VI. PROSEDUR KERJA

Sebelum perlakuan, tikus


dipuasakan minimal selama 18
jam. Pengujian ini menggunakan
metode Lipschitz.

Timbang hewan, beri tanda, lalu


catat. Kelompokkan menjadi 5
kelompok.

Kel.1 : kontrol negatif diberi PGA 1% Sebelum dilakukan pengujian,


Kel.2 : kontrol positif (PGA 1% + furosemid) tikus diberikan loading dose
Kel.3 : dosis uji 1 berupa aquadest hangat
Kel.4 : dosis uji 2 sebanyak 50 mL/kg BB.
Kel.5 : dosis uji 3
Dosis : 1mL/100g BB
Tempatkan masing-masing tikus kedalam Ukur pH urin pada jam pertama, lalu
kandang metabolisme dan tampung urin amati warna urin.
yang dieksresikan selama periode waktu 6
jam dalam tabung berskala.

Hitung persentase volume kumulatif urin yang


di eksresikan sebagai berikut :
Buat tabel, amati
frekuensi volume urinasi

Data yang diperoleh, kemudian diolah secara


statistik

VII. HASIL PENGAMATAN

Frekuensi
pH Vol. air yg Volume %
Kelompok Tikus Warna urin urin
urin diberikan urin volume
(bila ada)
+ 1 7 Kuning bening X 19 mL 2,5 mL 13,5 %
(kel.3) 2 6 Kuning bening X 18 mL 2,0 mL 11,11 %
+ 1 6 Kuning bening X 6,3 mL 2,0 mL 31,74 %
(kel.8) 2 6 Kuning bening X 8,1 mL 4,0 mL 49,38 %
- 1 6 Kuning bening X 8,3 mL 0,7 mL 8,433 %
(kel.4) 2 7 Kuning keruh X 8,4 mL 0,7 mL 8,33 %
- 1 6 Kuning bening X 0,9 mL 0,2 mL 50 %
(kel.9) 2 6 Kuning bening X 10,27 mL 0,4 mL 3,89 %
Dosis uji 1 1 6 Kuning bening X 7,4 mL 2,5 mL 33,78 %
(kel.2) 2 6 Kuning bening X 9,1 mL 2 mL 21,97 %
Dosis uji 1 1 6 Kuning bening X 8,4 mL 3 mL 35,71 %
(kel.7) 2 7 Kuning bening X 7,3 mL 2,5 mL 34,24 %
Dosis uji 2 1 7 Kuning bening X 5,9 mL 3 mL 50,84 %
(kel.1) 2 7 Kuning bening X 7,18 mL 3,5 mL 48,74 %
Dosis uji 2 1 7 Kuning bening X 7,7 mL 4 mL 51,94 %
(kel.6) 2 7 Kuning bening X 8,8 mL 4,3 mL 48,86 %
Dosis uji 3 1 8 Kuning keruh X 7 mL 1 mL 14,28 %
(kel.5) 2 8 Kuning keruh X 7 mL 3 mL 42,85 %
Dosis uji 3 1 7 Kuning bening X 7,8 mL 4 mL 51,28 %
(kel.10) 2 8 Kuning bening X 11,32 mL 2 mL 17,66 %
Σ = 628,18 %
20
= 31,409 %
 PERHITUNGAN PERSENTASE VOLUME

 Kelompok Positif (+)

 Kelompok Negatif (-)

 Kelompok Dosis Uji 1


 Kelompok Dosis Uji 2

 Kelompok Dosis Uji 3

VIII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini membahas tentang uji aktivitas diuretik. Diuretik sendiri merupakan
obat yang dapat menambah kecepatan pembetukan urin. Fungsi utama diuretik adalah untuk
memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa
sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal.
Proses pengerjaan praktikum ini adalah dengan menggunakan dua hewan uji yaitu tikus
putih jantan dengan berat badan (BB) yang berbeda, kelompok kami mengerjakan perlakuan
uji positif (+). BB tikus 1 ; 127,67 g , sedangkan BB tikus 2 ; 162,78 g. Hewan uji yang
dipakai, sebelumnya dipuasakan terlebih dahulu minimal selama 18 jam, pengujian ini
menggunakan metode Lipschitz. Sebelum diberi obat, tikus diberi loading dose berupa
aquadest hangat menggunakan sonde. Tujuannya adalah untuk membantu mempercepat atau
memperbanyak urin yang dikeluarkan. Obat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
furosemid. Furosemid termasuk kedalam golongan diuretik kuat. Mekanisme kerjanya adalah
dengan menyebabkan ginjal untuk membuang air dan garam yang tidak dibutuhkan dari tubuh
melalui urin.

IX. KESIMPULAN
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin, sedangkan
furosemid adalah sebuah obat yang digunakan untuk meningkatkan produksi urin. Fungsi
utama dari diuretik untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan
cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal.

X. DAFTAR PUSTAKA
Mary. J, Miycek, Richard A. Harvey, Pamela C. Champe ; alih bahasa, Azwar Agoes. 2001.
Farmakologi Ulasan bergambar edisi 2. Jakarta : Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai