ANALISIS KASUS
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Spontan
21 Juli 2006, 09.00 WITA
2. JK , BB / PB Bayi : P , 3080 gram / 48 cm
3. Perdarahan : ± 500 cc
4. Masalah dalam persalinan : Tidak ada
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : Tidak ada
2. Riwayat KB : Suntik
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 104 x/menit
Suhu : 36,5 0C Pernapasan : 20 x/menit
Keluhan saat pengkajian: Klien mengatakan nyeri pada abdomen bagian bawah. Klien
mengatakan sudah BAB sejak 1 hari post operasi dan klien tampak BAK lancar. Klien juga
mengatakan ini merupakan pertama kalinya mengalami keguguran dan menjalani operasi
kuretase.
Abdomen
Involusi uterus
Fundus uteri : 1 jari di bawah
umbilikus
(10 cm dari
simpisis pubis)
Kontraksi : Kuat
Posisi : Tengah
Kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
Diastasis rectus abdominis : 10 cm × 3 cm
Fungsi pencernaan : Klien BAB 1x sehari sejak post operasi/peristaltic
usus terdengar (5 kali/menit)
Masalah khusus : Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen.
Terkadang klien menunjukkan ekspresi meringis.
Hasil pengkajian nyeri menggunakan NRS, meliputi:
P= nyeri abdomen pasca kuretase
Q= seperti teriris
R= bagian abdomen, tidak menjalar
S= skala 5
T= 1-2 menit
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Ya / tidak
Varises : Ya / tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : Ya / tidak
Varises : Ya / tidak
Masalah khusus : Tidak ada
Eliminasi
Urine : Kebiasaan BAK : 3-4 x/hari
BAK saat ini : 3-4 x/hari Nyeri / tidak
Fekal : Kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : 1 x/hari Konstipasi / tidak
Pola tidur saat ini : Pasien mengaku sering terbangun tengah malam dan
tidurnya hanya 3-4 jam. Pada saat dikaji, klien tampak
mengantuk.
Keluhan : Ya / tidak
ketidaknyamanan
Sifat : nyeri saat berjalan, terbangun saat tengah malam dan
ruangan panas
Lokasi : abdomen
Intensitas Hilang timbul
Terapi Obat :
1. Ketorolac 30 mg/8 jam/Intravena
2. Ranitidine 50 mg/8 jam/Intravena
3. Asam Traneksamat 500 mg/8 jam/intravena
4. Cefotaxine 90 mg/24 jam/intravena
5. Asam mefenamat 500 mg/8 jam/oral
Hasil Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Hasil Rentang normal Interpretasi
23 September 2019
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
WBC 7,31 (103/uL) 4,00-10,00 (103/uL) Normal
RBC 2,93 (106/uL) 4,00-6,00 (106/uL) Menurun
HGB 8,9 gr/dl 12,0-16,0 gr/dl Menurun
HCT 26,8 % 37,0-48,0 % Menurun
MCV 91,5 fl 80,0-97,0 fl Normal
MCH 91,5 pg 26,5-33,5 pg Meningkat
MCHC 30,4 gr/dl 31,5-35,0 gr/dl Menurun
PLT 169 (103/uL) 150-400 (103/uL) Meningkat
RDW-CV 15,2 10,0-15,0 Meningkat
PDW 12,1 fl 10,0-18,0 fl Normal
MPV 10,7 fl 6,50-11,0 fl Normal
PCT 0,18 % 0,15-0,50 % Normal
NEUT 4,99 % 52,0-75,0 % Menurun
LYMPH 24,6 % 20,0-40,0 % Normal
MONO 5,7 % 2,00-8,00 % Normal
EO 0,09 % 1,00-3,00 % Menurun
BASO 0,03 % 0,00-0,10 % Normal
Koagulasi
Waktu Bekuan 7 menit 4-10 menit Normal
Waktu Perdarahan 2 menit 1-7 menit Normal
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 150 mg/dl 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 10 mg/dl 10-50 mg/dl Normal
Kreatinin 0,48 mg/dl L(<1,3),P(<1,1) mg/dl Normal
Fungsi Hati
SGOT 16 U/L < 38 U/L Normal
SGPT 5 U/L < 41 U/L Normal
Kimia Lain
Elektrolit
Natrium 139 mmol/l 136-145 mmol/l Menurun
Kalium 3,9 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l Normal
Klorida 104 mmol/l 97-111 mmol/l Normal
IMUNOSEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBs Ag (ICT) Non Reactive Non Reactive Negative
B. Analisa Data
Inisial Pasien : Ny. D
Diagnosa Medis : Abortus Incomplete
Ruang rawat : Melati IV RSST
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
Klien mengatakan nyeri pada abdomen bagian
bawah
P: abdomen terasa nyeri dan sangat
dirasakan saat bergerak
Q: seperti teriris
R: bagian abdomen, tidak menjalar
Nyeri akut
S:5
T: 1-2 menit
DO:
TD : 110/80 mmHg
N : 104 x/menit
S : 36,5 derajat celcius
RR : 20 x/menit
DS:
Klien mengatakan khawatir atas kondisi
kesehatannya saat ini.
Klien mengatakan takut jika nyeri yang dirasakan Kecemasan
tak kunjung pulih
DO:
Ekspresi wajah klien menunjukkan kecemasan
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosis Keperawatan & Data
No Tanggal Tujuan Rencana Tindakan
Penunjang
1 24 DS: Setelah dilakukan perawatan Manajemen Nyeri
September Klien mengatakan nyeri
2019
2x24 jam nyeri akut dapat Lakukan pengkajian nyeri secara
pada abdomen bagian
bawah terkontrol dan terjadi peningkatan komprehensif dengan pendekatan PQRST
P: abdomen terasa nyeri
dan sangat
kenyamanan dengan kriteria hasil Observasi non verbal dari ketidaknyamanan
dirasakan saat bergerak Mengenali faktor penyebab Ciptakan lingkungan yang kondusif
Q: seperti teriris
R: bagian abdomen, tidak
nyeri dan melaporkan nyeri Ajarkan teknik nafas dalam dan teknik
menjalar berkurang dengan skala 3 distraksi pada pasien
S:5
T: 1-2 menit Ekspresi wajah tenang dan Kolaborasi pemberian analgetik untuk
DO: rileks mengurangi nyeri
TD : 110/80 mmHg
N : 104 x/menit Pasien mau beristirahat
S : 36,5 derajat celcius
RR : 20 x/menit
2. 24 DS: Setelah dilakukan tindakan Menurunkan cemas aktifitas :
September Klien mengatakan khawatir keperawatan 2 x 24 jam, Kaji respon cemas dan takut klien
2019 atas kondisi kesehatannya diharapkan kecemasan dapat Gunakan pendekatan atraumatik care
saat ini. terkontrol dengan kriteria hasil: Jelaskan semua prosedur dan dengarkan
Klien mengatakan takut jika Pasien mampu keluhan klien
nyeri yang dirasakan tak mengidentifikasi dan Libatkan keluarga untuk memberi
kunjung pulih mengungkapkan kecemasan dukungan moril terhadap klien
DO: Vital sign dalam batas normal Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam
Ekspresi wajah klien khususnya nadi dan panjang ketika cemas
menunjukkan kecemasan Ekspresi wajah menunujukkan
ketenangan
D. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pemberian bayi berhubungan dengan anomaly puting susu
No Hari,Tanggal, Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Selasa, 24 Pukul 10.00 Pukul 13.00
September 2019 Ciptakan lingkungan yang kondusif S:
Dinas Pagi
Lakukan pengkajian nyeri secara Klien mengatakan perdarahan yang keluar tinggal
(Hari pertama) sedikit dan berupa flek
komprehensif dengan pendekatan PQRST
Klien mengatakan nyeri agak berkurang
Pukul 10.20 Klien mengatakan jadi mengerti cara manajemen nyeri
Ajarkan teknik nafas dalam dan teknik
distraksi pada pasien O:
KU klien baik
Pukul 10.30
Kesadaran composmentis
Kolaborasi pemberian analgetik untuk
TD : 120/70 mmHg
mengurangi nyeri
N : 88 x/menit
S : 36,3 derajat celcius
R : 18/menit
P : nyeri pada abdomen bagian bawah
Q : seperti teriris
R : abdomen bawah dan tidak menjalar
S : skala 3
T : hilang timbul
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P:
Kolaborasikan pemberian analgetik dengan dokter
gna mengurangi rasa nyeri
2. Rabu, 25 Pukul 10.00
September 2019 Kaji respon cemas dan takut klien
Dinas pagi Gunakan pendekatan atraumatik care
Jelaskan semua prosedur dan dengarkan
keluhan klien
Pukul
BAB III
ANALISIS KASUS
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Spontan (letkep/letsu) / Tindakan (EV,EF)
Sectio Caesarea - 21 Juli 2018, 09.00 WITA
2. JK , BB / PB Bayi : L / P , 20 gram / 48 cm
3. Perdarahan : ± 500 cc
4. Masalah dalam persalinan : Tidak ada
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi : Tidak ada
2. Riwayat KB : Tidak pernah
Keluhan saat pengkajian: Klien mengatakan nyeri pada area post operasi. Selain itu, klien juga mengeluh bahwa puting susunya masuk
kedalam sehingga pada saat menyusui, bayinya selalu menolak dan menangis. Klien mengatakan sudah BAB sejak 1 hari post operasi dan
klien tampak BAK lancar. Klien juga mengatakan sering terbangun tengah malam akibat bayi yang menangis. Klien juga mengatakan ini
merupakan kelahiran pertama dan klien mengatakan ingin mengetahui cara merawat bayi yang benar.
Dada
Jantung : Bentuk dada tampak simetris dan bunyi jantung normal
Paru : Pengembangan dada simetris dan tidak terdengar suara
tambahan
Payudara : Payudara tampak simetris, areola menghitam dan tidak
ada nyeri tekan
Puting susu : Puting masuk ke dalam
Pengeluaran ASI : Produksi ASI banyak
Masalah khusus : Ketidakefektifan pemberian ASI
Abdomen
Involusi uterus
Fundus uteri : 1 jari di bawah
umbilikus
(10 cm dari
simpisis pubis)
Kontraksi : Kuat
Posisi : Tengah
Kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
Diastasis rectus abdominis : 10 cm × 3 cm
Fungsi pencernaan : Klien BAB 1x sehari sejak post operasi/peristaltic
usus terdengar (5 kali/menit)
Masalah khusus : Tampak luka bekas operasi pada bagian abdomen
klien. Klien mengatakan terkadang merasa nyeri pada
bagian luka operasi. Terkadang klien menunjukkan
ekspresi meringis. Hasil pengkajian nyeri
menggunakan NRS, meliputi:
P= luka jahitan bekas operasi dan sangat dirasakan
saat berjalan
Q= seperti teriris
R= bagian abdomen, tidak menjalar
S= skala 3
T= 1-2 menit
TANDA REEDA
R : Reedness : ada kemerahan
E : Edema : tidak ada
E : Ekimosis : tidak ada
D : Discharge : darah
A : Approximate : tertutup
Eliminasi
Urine : Kebiasaan BAK : 3-4 x/hari
BAK saat ini : 3-4 x/hari Nyeri / tidak
Fekal : Kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : 1vx/hari Konstipasi / tidak
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : Taking hold
Penerimaan terhadap bayi : Kehadiran bayi sangat diharapkan
Masalah khusus : Tidak ada
Kimia Lain
Elektrolit
Natrium 139 mmol/l 136-145 mmol/l Menurun
Kalium 3,9 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l Normal
Klorida 104 mmol/l 97-111 mmol/l Normal
IMUNOSEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBs Ag (ICT) Non Reactive Non Reactive Negative
Perencanaan Pulang :
Perawatan putting susu dan payudara.
F. Analisa Data
Inisial Pasien : Ny. H
Diagnosa Medis : Postpartum
Ruang rawat : Ruang Perawatan Nifas (Lontara 4 Bawah Belakang)
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan pemberian bayi berhubungan dengan anomaly puting susu
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 23 Juli Pukul 10.00 Pukul 13.30
2018 Mengajarkan tentang cara pemberian S :
Dinas Pagi makan melalui cangkir klien mengatakan ASI lancar tapi bayi menolak untuk
(Hari pertama) Hasil : orang tua dan keluarga paham menyusu secara langsung
tentang cara pemberian makan melalui klien mengatakan kadang posisi tidak nyaman saat
cangkir pemberian ASI
Pukul 10.20 klien mengatakan tidak menggunakan puting buatan/dot
Mengintruksikan orang tua untuk saat pemberian ASI
menyendawakan bayi setelah minum susu klien mengatakan mengenali isyarat untuk penyapihan
Hasil: keluarga menyendawakan anak Puas dengan proses penyapihan
setelah bayi minum susu
Pukul 10.25 O:
Menginformasikan mengenai manfaat Puting susu ibu inverted
menyusui baik fisilogis maupun psikologis Ibu bebas dari mastitis
Hasil : orang tua paham tentang manfaat
menyusui
Pukul 10.30 A : ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
menjelaskan tanda bahwa bayi P:
membutuhkan makan, misalnya refleks Mengobservasi cara makan dengan cangkir
rooting Mengevaluasi orang tua untuk menyendawakan bayi
Hasil : orang tua paham tanda bahwa bayi setelah minum susu
membutuhka makan Mengevaluasi tanda bahwa bayi membutuhkan makan
pukul 11.05 Mengajarkan perawatan puting susu
mendukung pemilihan pengeluaran ASI
dengan pemompaan ASI dengan pompa
listrik atau non listrik
hasil : orang tua memilih pemompaan ASI
nonlistrik
Senin, 23 Juli Pukul 14.30 Pukul 20.30
2018 Mengevaluasi tentang cara pemberian S:
Dinas siang makan melalui cangkir klien mengatakan ASI lancar tapi bayi menolak untuk
(Hari pertama) Hasil : orang tua telah mampu menyusu secara langsung
memberikan makanan melalui cangkir klien mengatakan kadang posisi tidak nyaman saat
Pukul 15.00 pemberian ASI
Mengajarkan nutrisi : 0-3 bulan klien mengatakan tidak menggunakan puting buatan/dot
Hasil : klien paham tentang nutriri pada saat pemberian ASI
bayi umur 0-3 bulan dan berencana klien mengatakan mengenali isyarat untuk penyapihan
memberikan ASI eksklusif sampai umur 6 Puas dengan proses penyapihan
bulan
pukul 15.30 O:
mengajarkan ibu untuk melakukan Puting susu ibu inverted
perawatan puting susu Ibu bebas dari mastitis
hasil : orang tua bisa melakukan
perawatan puting susu A : ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
Pukul 17.00
Mengevaluasi orang tua dalam P:
menyendawakan bayi setelah minum susu
Hasil: keluarga menyendawakan anak Mengevaluasi pengajaran nutrisi : 0-3 bulan
setelah bayi minum susu Mengajarkan perawatan puting susu
Pukul 17.10
mengevaluasi tanda bahwa bayi
membutuhkan makan, misalnya refleks
rooting
Hasil : orang tua mengetahui tanda bahwa
bayi membutuhkan makan
Senin, 23 Juli Pukul 05.30 Pukul 07.00
2018 Mengevaluasi tentang pengajaran nutrisi : S :
Dinas malam 0-3 bulan klien mengatakan ASI lancar tapi bayi menolak untuk
(Hari pertama) Hasil : orang tua paham tentang nutrisi menyusu secara langsung
pada bayi 0-3 bulan klien mengatakan saat memberikan ASI merasa nyaman
klien mengatakan tidak menggunakan puting buatan/dot
saat pemberian ASI
klien mengatakan mengenali isyarat untuk penyapihan
Puas dengan proses penyapihan
O:
Puting susu ibu inverted
Ibu bebas dari mastitis
O:
Puting susu ibu inverted
Ibu bebas dari mastitis
P:
Mengajarkan perawatan puting susu
Selasa, 24 Juli Pukul 14.30 Pukul 16.00
2018 Mengevaluasi perawatan payudara dan S :
Dinas siang putting susu klien mengatakan ASI lancar dan kadang menyusu
(Hari kedua) Hasil : orang tua paham tentang perawatan langsung
payudara klien mengatakan mengenali isyarat untuk penyapihan
Puas dengan proses penyapihan
O:
Puting susu ibu sudah menonjol
Ibu bebas dari mastitis
DiagnosaKeperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik: prosedur bedah
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 23 Juli Pukul 09.00 Pukul 13.30
2018 Melakukan pengkajian nyeri secara S:
DinasPagi komprehensif - Klien mengatakan nyeri berkurang
(Hari pertama) Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area post - Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
operasi
- P: luka jahitan post operasidan sangat
dirasakan saat berjalan O:
- Q: seperti teriris TTV dalam batas normal
- R: bagian abdomen, tidak menjalar Tidak ada ekspresi meringis
- S: 3 Klien mampu menggunakan teknik relaksasi napas
T: 1-2 menit dalam
Mengajarkan klien teknik non-farmakologis Nyeri skala 3
(relaksasi panas dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi A: Nyeri akut belum teratasi
P:
Pukul 12.00 - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Menanyakan pada klien hal yang dirasakan saat - Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait nyeri
nyeri datang maupun ketidaknyamanan
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada dan - Pemberian ketorolac 30mg/8jam/IV
hilang timbul
Mengukur TTV
Hasil:
TD: 110/80 mmHg
S: 36.5oC
N: 78 x/menit
P: 19 x/menit
Pukul 13.00
Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
Senin, 23 Juli Pukul 15.00 Pukul 20.30
2018 Melakukan pengkajian nyeri secara S:
Dinas siang komprehensif - Klien mengatakan nyeri berkurang
(Hari pertama) Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area post - Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
operasi
- P: luka jahitan post operasidan sangat
dirasakan saat berjalan O:
- Q: seperti teriris TTV dalam batas normal
- R: bagian abdomen, tidak menjalar Tidak ada ekspresi meringis
- S: 3 Klien mampu menggunakan teknik relaksasi napas
T: 1-2 menit dalam
Mengajarkan klien teknik non-farmakologis Nyeri skala 2
(relaksasi panas dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi A: Nyeri akut belum teratasi
P:
Pukul 18.00 - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Menanyakan pada klien hal yang dirasakan saat - Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait nyeri
nyeri datang maupun ketidaknyamanan
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada dan - Pemberian ketorolac 30mg/8jam/IV
hilang timbul
Mengukur TTV
Hasil:
TD: 119/83 mmHg
S: 36.7oC
N: 68 x/menit
P: 18 x/menit
Pukul 19.00
Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
Senin, 23 Juli Pukul 21.30 Pukul 07.30
2018 Melakukan pengkajian nyeri secara S:
Dinasmalam komprehensif - Klien mengatakan nyeri berkurang
(Hari pertama) Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area post - Klien melaporkan perubahan gejala nyeri
operasi
- P: luka jahitan post operasidan sangat
dirasakan saat berjalan O:
- Q: seperti teriris TTV dalam batas normal
- R: bagian abdomen, tidak menjalar Tidak ada ekspresi meringis
- S: 2 Klien mampu menggunakan teknik relaksasi napas
T: 1-2 menit dalam
Mengajarkan klien teknik non-farmakologis Nyeri skala 2
(relaksasi panas dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi A: Nyeri akut belum teratasi
P:
Pukul 06.00 - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Menanyakan pada klien hal yang dirasakan saat - Observasi adanya petunjuk nonverbal terkait nyeri
nyeri datang maupun ketidaknyamanan
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada dan - Pemberian ketorolac 30mg/8jam/IV
hilang timbul
Mengukur TTV
Hasil:
TD: 109/88 mmHg
S: 36.6oC
N: 98 x/menit
P: 20 x/menit
Pukul 07.00
Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
2. Selasa, 24 Juli Pukul 08.30 Pukul 13.00
2018 Melakukan pengkajian nyeri secara S:
DinasPagi komprehensif - Klien mengatakan nyeri pada area post operasi
(Hari pertama) Hasil: Klien mengatkan nyeri pada area post - P: luka jahitan post operasidan sangat
operasi dirasakan saat berjalan
- P: luka jahitan post operasidan sangat - Q: seperti teriris
dirasakan saat berjalan - R: bagian abdomen, tidak menjalar
- Q: seperti teriris - T: 1-2 menit
- R: bagian abdomen, tidak menjalar O:
- S: 2 - S: 1 NRS
T: 1-2 menit A: Nyeri akut teratasi
Mengajarkan klien teknik non-farmakologis P: -
(relaksasi panas dalam)
Hasil: Klien mampu mengikuti instruksi
Pukul 12.00
Menanyakan pada klien hal yang dirasakan saat
nyeri datang
Hasil: klien mengatakan nyeri masih ada dan
hilang timbul
Mengukur TTV
Hasil:
TD: 115/85 mmHg
S: 36.6oC
N: 74 x/menit
P: 18 x/menit
Pukul 13.00
Pemberian Cetorolac 30mg/iv/8jam
Diagnosa Keperawatan: Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan: karena tanggung jawab menjadi
orang tua
Hari,Tanggal,
No Implementasi Evaluasi
Jam (WITA)
1. Senin, 23 Juli 09.30 24 Juli 2018 (Dinas pagi)
2018 Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup 13.30
Dinas Pagi Monitoring pola tidur dan jumlah jam tidur S:
(Hari pertama) Klien mengatakan kualitas tidurnya tidak baik
Monitoring pola tidur dan catat kondisi fisik
(ketakutan/kecemasan) Klien mengatakan tidurnya semalam hanya 4 jam
Monitoring partisipasi dalam kegiatan yang Klien mengatakan tidak segar saat bangun
melelahkan selama terjaga untuk mencegah Klien mengatakan masih sering terbangun di malam hari
penat berlebihan O:
Klien tampak mengantuk
21.00 A: Gangguan pola tidur belum teratasi
Melakukan pemijatan, pemberian posisi, dan P: Lanjutkan intervensi
sentuhan afektif Tentukan pola tidur/aktivitas pasien
Jelaskan pentingnya tidur yang cukup
Monitor/catat pola tidur dan jumlah jam tidur
Monitor pola tidur dan catat kondisi fisik
(ketakutan/kecemasan)
Monitor partisipasi dalam kegiatan yang melelahkan
selama terjaga untuk mencegah penat berlebihan
Melakukan pemijatan, pemberian posisi, dan sentuhan
afektif
O:
Klien tampak mulai terampil dalam memandikan bayi
Klien tampak mulai terampil dalam merawat tali pusat