Anda di halaman 1dari 20

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.

2 JULI-DES 2016 ISSN : 2089-8592

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS


PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI
PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO)
UNTUK PEMASANGAN DINDING
Heri Sujatmiko
Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

ABSTRAK
Kata Kunci : Serbuk Bekas Gergaji Kayu,
Ekploitasi sumber daya alam bahan – Bahan Subtitusi
bahan batako (batako) mengakibatkan
semakin menurunnya cadangan material PENDAHULUAN
tersebut, sehingga perlu dicarikan
alternatif bahan lain sebagai bahan Menurut SK-SNI 03-0349-1989
pembuatan batako. Industri penggergajian tentang Batako untuk pasangan dinding,
kayu yang berada di kelurahan bakungan pengertian batako adalah suatu jenis
Kecamatan Banyuwangi merupakan unsur bangunan berbentuk bata yang
industri yang bergerak dalam bidang dibuat dari bahan utama semen portland,
pengolahan kayu, banyak menghasilkan air dan agregat; yang dipergunakan untuk
limbah industri berupa serbuk bekas pasangan dinding. Batako dibedakan
gergaji kayu. Limbah serbuk gergaji menjadi batako pejal dan batako
tersebut masih belum di manfaatkan berlubang. Batako pejal adalah bata yang
secara maksimal bahkan cenderung memiliki penampang pejal 75 % atau lebih
menggangu dan tertimbun sebagai dari luas penampang seluruhnya dan
sampah. Oleh sebab, itu dalam penelitian memiliki volume pejal lebih dari 75 %
ini peneliti mencoba memanfaatkan volume bata seluruhnya. Batako
serbuk bekas gergajian kayu sebagai berlobang adalah bata yang merniliki luas
bahan substitusi pengganti pasir dalam penampang lubang lebih dari 25 % luas
pembuatan batako. penampang batanya dan volume lubang
Kerusakan lahan pertanian yang lebih dari 25 % volume batas seluruhnya.
disebabkan oleh pembuatan batu bata Menurut SK-SNI 03-0349-1989 syarat
dan kebutuhan yang semakin meningkat mutu beton batako sebagai berikut :
menjadikan permintaan akan bahan 1) Pandangan luar
bangunan juga semakin meningkat. Batu Bidang permukaannya harus
batako untuk pemasangan dinding atau tidak cacat. Bentuk permukaan
biasa yang di sebut batako sebagai lain yang didesain diperbolehkan.
alternatif pengganti bata merah Rusuk – rusuknya siku satu
diharapkan mampu mengatasi terhadap yang lain dan sudut
permasalahan tersebut. Selain itu rusuknya tidak mudah dirapihkan
keunggulan batako jika di bandingkan dengan kekuatan jari tangan.
bata merah adalah harganya yang relatif 2) Ukuran dan toleransi
lebih murah. Ukuran batako harus sesuai :
562
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

Tabel 1. Ukuran Batako


Tebal dinding sekatan
Ukuran
Jenis lobang, minimum.
Panjang Lebar Tebal Luar dalam

1. Pejal 390 + 3 90 ± 2 90 ± 2 - -
-5
2. Berlobang
a. Kecil 390 + 3 190 + 3 100 ± 2 20 15
-5 -5
b. Besar 390 + 3 190 + 3 100 ± 2 25 20
-5 -5
Sumber: SK-SNI 03-0349-1989

3) Syarat fisis

Tabel 2. Syarat Fisis Batako


Tingkat mutu batako Tingkat mutu batako
Syarat fisis Satuan pejal berlubang
I II III IV I II III IV

1. Kuat tekan bruto Kg/cm² 100 70 40 25 70 50 35 20


2. rata – rata Kg/cm² 90 65 35 21 65 45 30 17
Kuat tekan masing –
masing benda uji
minimal
3. % 25 35 - - 25 35 - -
Penyerapan air rata –
rata
Sumber: SK-SNI 03-0349-1989

Keuntungan pemakaian batako jika lama untuk membuatnya sebelum


dibandingkan bata merah diantaranya : pakai;
1. Tiap meter persegi (m2) pasangan 2. Bila diinginkan lebih cepat
tembok membutuhkan lebih pengerasannya harus ditambah
sedikit batako jika di bandikan pemakaian semennya, sehingga
dengan batu merah, berarti biaya jadi bertambah.;
secara kwantitatif terdapat suatu 3. Mengingat ukurannya cukup
penghematan; besar dan lamanya proses
2. Pembuatannya relatif muda, pengerasan, mengakibatkan
maka ukurannya dapat di buat waktu pengangkutan sering
sama; pecah.
3. Karena ukurannya besar praktis
waktu dan ongkos Bahan penyusun batako
pemasanganya lebih hemat a) Semen
4. Khusus jenis batako berlubang Menurut Ir. Rosman Ahmad (2007)
dapat berfungsi sebagai isolasi Semen yang lazim dikenl sebagai
udara; Portland Cement (pc), adalah bahan
5. Bila pengerjaanya rapi tidak perlu pengikat hidrolis yang di hasilkan dengan
di plester; menggiling halus melalui klinker beberapa
Menurut Lusi (2001) kerugian bahan dasar berikut :
pemaikan batako jika dibandingkan bata . Kapur (CaO)----------- 58 -65 %
merah diantaranya: . Silika (SiO2)---------- 20 -26 %
1. Karena proses pengerasannya . Alumunia (Al203)-------- 5 -9 %
cukup lama (sekitar 3 minggu), . Oxid besi (Fe203)--------- 1 -9 %
maka dibutuhkan waktu yang . Magnesia (MgO)---------- 1 -5 %
563
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

Ditambah :
. trioxide belerang (SO3) -- 0.5-2 %
. belerang (s)---------------- 0 -2 %

Tabel 3. Faktor Air Semen (FAS) Maksimum


Kegunaan Nilai FAS
Maksimum
Beton di dalam ruang bangunan

a) Keadaan keliling nonkorosif 0,60


b) Keadaan keliling korosif yang di sebabkan oleh kondensasi 0,52
atau uap uap korosif
Beton di luar ruang bangunan
a) Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 0,60
b) Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 0,60
Beton yang masuk ke dalam tanah
a) Mengalami keadaaan basah dan kering berganti – ganti 0,55
b) Mendapat pengaruh sulat alkali dari tanah atau air tanah 0,52
Beton kontinu berhubungan dengan air :
a) Air tawar 0,57
b) Air laut 0,52
Sumber: Adiyono (2006)

METODE PENELITIAN bahan tambah (serbuk gergaji)


dan air dengan berat yang telah
Pembuatan Benda Uji ditentukan dalam perencanaan
a) Menyiapkan bahan susun batu campuran batu batako.
batako. 2) Mempersiapkan cetakan batu
1) Menimbang bahan-bahan susun batako dan peralatan lain yang
batu batako yaitu semen, pasir, dibutuhkan.

Tabel 4. Rencana Adukan Bahan Batako Perkelompok untuk Tes Kuat Tekan Batako

PENAMBAHAN SERBUK
SERBUK
GERGAJIAN KAYU TERHADAP SEMEN PASIR
GERGAJI KAYU
SEMEN FAS

(%) (kg) (kg) (kg)

0 0,4 3,00 8,00 -


5 0,4 3,00 17,85 0,15
10 0,4 3,00 17,70 0,30
15 0,4 3,00 17,55 0,45
20 0,4 3,00 17,40 0,60
25 0,4 3,00 17,25 0,75
30 0,4 3,00 17,10 0,90
Sumber : Peneliti
564
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

Tabel 5. Rencana Adukan Bahan Batako Perkelompok untuk Tes Porositas Batako

PENAMBAHAN SERBUK
SERBUK GERGAJI
GERGAJIAN KAYU TERHADAP SEMEN PASIR
KAYU
SEMEN FAS

(%) (kg) (kg) (kg)

0 0,4 3,00 8,00 -


5 0,4 3,00 17,85 0,15
10 0,4 3,00 17,70 0,30
15 0,4 3,00 17,55 0,45
20 0,4 3,00 17,40 0,60
25 0,4 3,00 17,25 0,75
30 0,4 3,00 17,10 0,90
Sumber : Peneliti

b) Pengadukan campuran batako. d) Perawatan


1) Masukkan air 80% dari air yang Setelah benda uji selesai dicetak,
dibutuhkan dengan faktor air tempatkan pada tempat yang teduh
semen 0,4 kedalam wadah selama beberapa hari dengan tiap
pengaduk kemudian masukkan pagi disiram air secukupnya sampai
semen,pasir dan serbuk gergaji benda uji berumur 28 hari untuk
dengan penambahan 0%, 5%, dilakukan pengujian.
10%, 15%, 20%, 25% dan 30%
dari berat semen. HASIL PENELITIAN
2) Sisa air dimasukan sedikit demi
sedikit sampai airnya habis dalam Bahan Penyusun Batako
jangka waktu tidak kurang dari 3 a) Semen
menit. Pengujian secara visual
3) Pengadukan dilakukan sebanyak mengenai keadaan kemasan semen
satu kali untuk setiap macam yang digunakan terlihat masih baik,
campuran dan setiap pengadukan tidak ada cacat pada kemasan
dilakukan pemeriksaan. (robeknya kemasan), keadaan
kemasan kering, serta keadaan
c) Pembuatan benda uji semen dalam kemasan masih
1) Adukan bahan batu batako gembur (tidak memadat, dilakukan
dimasukkan kedalam cetakan dengan cara memijat semen dalam
batu batako yang sebelumnya kemasan).
pada bagian dalam cetakan diberi Pengujian keadaan butiran
minyak pelumas. semen dilakukan dengan membuka
2) Isi cetakan dengan adukan batu kantong semen kemudian dilihat
batako sampai keadaan munjung secara visual mengenai keadaan
lalu dipadatkan dengan pemukul. butiran semen. Dari hasil pengamatan
3) Permukaan batu batako harus terlihat semen yang digunakan masih
benar-benar dalam keadaan rata dalam keadaan baik (tidak ada
pada bagian atas cetakan. butiran yang menggumpal).
4) Buka cetakan dan tempatkan b) Pasir
batu batako pada tempat yang 1) Pengujian gradasi pasir
sejuk, tidak terkena matahari Berdasarkan hasil pemeriksaan
secara langsung. distribusi ukuran butir (gradasi) pasir,
diperoleh nilai modulus halus butir
pasir sebesar 2,61; nilai modulus
565
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

halus butir ini memenuhi persyaratan penelitian ini termasuk jenis agregat
pasir sebagai agregat halus yaitu normal.
memiliki nilai modulus halus butir 3) Pengujian kadar air pasir
antara 1,50-3,80. tingkat kekasaran Dari hasil pengujian kadar air
pasir ini termasuk dalam kelompok pasir didapatkan kadar air pasir
Daerah II yaitu pasir dengan butiran sebesar 8,16% (lihat Lampiran 3).
agak kasar.
2) Pengujian berat jenis pasir Batu batako
Berdasarkan hasil pengujian a. Pengujian Kuat Tekan
berat jenis pasir (lihat Lampiran 2), Hasil test kuat tebatako dengan
diperoleh berat jenis pasir yang variasi campuran dan substitusi
digunakan sebesar 2,486. Berat jenis serbuk gergajian kayu dapat di
agregat normal adalah antara 2,5-2,7; sajikan dalam bentuk tabel sebagai
sehingga pasir yang digunakan dalam berikut:

1. Campuran 1 PC : 6 Pasir
Tabel 6. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 pasir
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (sm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm2)
1 28 6,34 400 38.368,00 95,92
2 28 6,38 400 38.568,00 96,42
3 28 6,45 400 38.808,00 97,02
Rata rata 96,45

38.368
Kuat tekan 1 =
400

= 95,92 kg/cm2

38.568
Kuat tekan 2 =
400

= 96,42 kg/cm2

38.808
Kuat tekan 3 =
400

= 97,15 kg/cm2

GAMBAR 1. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS
100

80
Kuat Tekan (Kg/cm2)

60

40

20

0
1 2 3
Benda Uji
566
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

2. Campuran 1pc : 6 pasir + 5 % serbuk gergajian kayu


Tabel 7. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 pasir + 5 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (cm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm2)
1 28 6,34 400 36.640,00 91,60
2 28 6,38 400 36.828,00 92,07
3 28 6,45 400 37.128,00 92,82
Rata rata 92,16

36.640
Kuat tekan 1 =
400

= 91,60 kg/cm2

36.828
Kuat tekan 2 =
400

= 92,07 kg/cm2

37.128
Kuat tekan 3 =
400

= 92,82 kg/cm2

GAMBAR 2. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS + 5 % SGK
100

80
Kuat Tekan (Kg/cm2)

60

40

20

0
1 2 3
Benda Uji

3. Campuran 1pc : 6 pasir + 10 % serbuk gergajian kayu


Tabel 8. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 Pasir + 10%
Serbuk Gergajian Kayu
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (cm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm)
1 28 6,34 400 34.244,00 85,61
2 28 6,38 400 34.420,00 86,05
3 28 6,45 400 34.780,00 86,95
Rata rata 86,20
567
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

34.244
Kuat tekan 1 =
400

= 85,61 kg/cm2

34.420
Kuat tekan 2 =
400

= 86,05kg/cm2

34.780
Kuat tekan 3 =
400

= 86,95 kg/cm2

GAMBAR 3. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS + 10% SGK
100
90
80
Kuat Tekan (Kg/cm2)

70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3
Benda Uji

4. Campuran 1pc : 6 pasir + 15 % serbuk gergajian kayu


Tabel 9. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 Pasir + 15%
Serbuk Gergajian Kayu
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (sm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm)
1 28 6,34 400 31.956,00 79,89
2 28 6,38 400 32.120,00 80,30
3 28 6,45 400 32.540,00 81,35
Rata rata 80,51

31,956
Kuat tekan 1 =
400

= 79,89 kg/cm2

34.120
Kuat tekan 2 =
400

= 80,30 kg/cm2
568
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

32.540
Kuat tekan 3 =
400

= 81,35kg/cm2

GAMBAR 4. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS + 15% SGK
100
90
80
Kuat Tekan (Kg/cm2)

70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3

Benda Uji

5. Campuran 1pc : 6 pasir + 20 % serbuk gergajian kayu


Tabel 10. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 Pasir + 20 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (sm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm)
1 28 6,34 400 29.636,00 74,09
2 28 6,38 400 29.788,00 74,47
3 28 6,45 400 30.268,00 75,67
Rata rata 74,74

29.636
Kuat tekan 1 =
400

= 74,09 kg/cm2

29.788
Kuat tekan 2 =
400

= 74,47 kg/cm2

30.268
Kuat tekan 3 =
400

= 75,67 kg/cm2
569
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 5. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS + 20% SGK

100
90
80
Kuat Tekan (Kg/cm2)

70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3

Benda Uji
6. Campuran 1pc : 6 pasir + 25 % serbuk gergajian kayu
Tabel 11. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 Pasir + 25 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (sm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm)
1 28 6,34 400 27.420,00 68,55
2 28 6,38 400 27.560,00 68,90
3 28 6,45 400 28.100,00 70,25
Rata rata 69,23

27.420
Kuat tekan 1 =
400

= 68,55 kg/cm2

27.560
Kuat tekan 2 =
400

= 68,90 kg/cm2

28.100
Kuat tekan 3 =
400

= 70,25 kg/cm2
570
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 6. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS + 25% SGK

100
90
80
Kuat Tekan (Kg/cm2)

70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3

Benda Uji

7. Campuran 1pc : 6 pasir + 30 % serbuk gergajian kayu


Tabel 12. Hasil Test Kuat Tekan Batako Campuran 1pc : 6 Pasir + 30%
Serbuk Gergajian Kayu
No Umur (hari) Berat Luas Netto Tekanan Kuat tekan
(kg) (sm2) Hancur (Kg) (Kg/Cm)
1 28 6,34 400 24.760,00 61,90
2 28 6,38 400 24.888,00 62,22
3 28 6,45 400 25.488,00 63,72
Rata rata 62,61

24.760
Kuat tekan 1 =
400

= 61,90 kg/cm2

24.888
Kuat tekan 2 =
400

= 62,22 kg/cm2

25.488
Kuat tekan 3 =
400

= 63,72 kg/cm2
571
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 7. KUAT TEKAN BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS + 30% SGK

100
90
Kuat Tekan (Kg/cm2)

80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3

Benda Uji

b. Pengujian Porositas substitusi serbuk gergajian kayu


Hasil test porositas batako dapat di sajikan dalam bentuk tabel
dengan variasi campuran dan sebagai berikut:

1. campuran 1 pc : 6 pasir
Tabel 13. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir
No Berat SSD Berat Kering Oven(BK) (Kg) Resapan
(Kg) (%)
1 6,66 6,34 5,09
2 6,72 6,38 5,30
3 6,81 6,45 5,58
Rata-rata 5,32

SSD – BK
Resapan = X 100 %
BK

6,66 – 6,34
Resapan 1 = X 100 %
6,34

= 5,09 %
6,72 – 6,38
Resapan 2 = X 100 %
6,34

= 5,3 %
6,81 – 6,45
Resapan 3 = X 100 %
6,34

= 5,58 %
572
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 8. POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS
25

20
Resapan (%)

15

10

0
1 2 3
Benda Uji

2. campuran 1 pc : 6 pasir + 5 % serbuk gergajian kayu


Tabel 14. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir+ 5%
serbuk gergajian kayu
No Berat SSD Berat Kering Oven (BK) (Kg) Resapan
(Kg) (%)
1 6,64 6,19 7,20
2 6,69 6,23 7,41
3 6,78 6,30 7,69
Rata-rata 7,43

SSD – BK
Resapan = X 100 %
BK

6,66 – 6,34
Resapan 1 = X 100 %
6,34

= 5,09 %
6,72 – 6,38
Resapan 2 = X 100 %
6,34

= 5,3 %
6,81 – 6,45
Resapan 3 = X 100 %
6,34

= 5,58 %
573
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 4.9 POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS+ 5% SBK
25

20
Resapan (%)

15

10

0
1 2 3
Benda Uji

3. campuran 1pc : 6 pasir + 10 % serbuk gergajian kayu


Tabel 15. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir + 10 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Berat SSD Berat Kering Oven (BK) (Kg) Resapan
(Kg) (%)
1 6,61 6,06 9,12
2 6,67 6,10 9,33
3 6,76 6,17 9,61
Rata-rata 9,35

SSD BK
Resapan = X 100 %
BK

6,61 6,06
Resapan 1 = X 100 %
6,06

= 9,12 %

6,67 6,10
Resapan 2 = X 100 %
6,10

= 9,33 %

6,76 6,17
Resapan 3 = X 100 %
6,17

= 9,61 %
574
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 10. POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS+ 10 % SBK

25

20
Resapan (%)

15

10

0
1 2 3

Benda Uji
4. campuran 1pc : 6 pasir + 15 % serbuk gergajian kayu
Tabel 16. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir + 15 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Berat SSD Berat Kering Oven (BK) (Kg) Resapan
(Kg) (%)
1 6.59 5.95 10.74
2 6.65 5.99 10.95
3 6.74 6.06 11.23
Rata-rata 10.97

SSD BK
Resapan = X 100 %
BK

6,59 5,95
Resapan 1 = X 100 %
5,95

= 10,74 %

6,65 5,99
Resapan 2 = X 100 %
5,99

= 10,95 %

6.74 6.06
Resapan 3 = X 100 %
6,06

= 11,23 %
575
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 11. POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS+ 15 % SBK

25

20
Resapan (%)

15

10

0
1 2 3

Benda Uji

5. campuran 1pc : 6 pasir + 20 % serbuk gergajian kayu


Tabel 17. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir + 20 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Berat SSD Berat Kering Oven (BK) Resapan
(Kg) (Kg) (%)
1 6,56 5,86 12,11
2 6,62 5,90 12,32
3 6,72 5,97 12,60
Rata-rata 12,34

SSD BK
Resapan = X 100 %
BK

6,56 5,86
Resapan 1 = X 100 %
5,86

= 12,11 %

6,62 5,90
Resapan 2 = X 100 %
5.90

= 12,32 %

6,72 5,97
Resapan 3 = X 100 %
5,97

= 12,60%
576
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 12. POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS+ 20 % SBK

25

20
Resapan (%)

15

10

0
1 2 3

Benda Uji

6. campuran 1pc : 6 pasir + 25 % serbuk gergajian kayu


Tabel 18. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir + 25 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Berat SSD Berat Kering Oven (BK) (Kg) Resapan
(Kg) (%)
1 6,54 5,77 13,29
2 6,59 5,81 13,50
3 6,69 5,88 13,78
Rata-rata 13,58

SSD BK
Resapan = X 100 %
BK

6,54 5,77
Resapan 1 = X 100 %
5,77

= 13,29 %

6,59 5,81
Resapan 2 = X 100 %
5,81

= 13.50 %

6,69 5,88
Resapan 3 = X 100 %
5,88

= 13,78 %
577
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 13. POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS+ 25 % SBK
25

20
Resapan (%)

15

10

0
1 2 3
Benda Uji

7. campuran 1 pc : 6 pasir + 30 % serbuk gergajian kayu


Tabel 19. Hasil Test Porositas Batako Campuran 1 Pc : 6 Pasir + 30 %
Serbuk Gergajian Kayu
No Berat SSD Berat Kering Oven (BK) (Kg) Resapan
(Kg) (%)
1 6,49 5,69 13,99
2 6,55 5,73 14,20
3 6,64 5,80 14,48
Rata-rata 14,42

SSD BK
Resapan = X 100 %
BK

6,49 5,69
Resapan 1 = X 100 %
5,69

= 13,99 %

6,55 5,73
Resapan 2 = X 100 %
5,73

= 14,20 %

6,64 5,80
Resapan 3 = X 100 %
5,80

= 14,48 %
578
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 14. POROSITAS BATAKO


CAMPURAN 1 PC : 6 PS+ 30 % SBK

25

Resapan (%) 20

15

10

0
1 2 3

Benda Uji

PEMBAHASAN dengan subtitusi serbuk gergaji


cenderung mengalami penurunan seiring
1. Pengujian kuat tekan batako dengan penambahan serbuk gergaji,
Dari hasil perhitungan kuat tekan seperti terlihat pada gambar 15.
terlihat bahwa kuat tekan rata- rata

GAMBAR 15. PERBANDINGAN KUAT TEKAN RATA


- RATA BATAKO DENGAN SUBSTITUSI SERBUK
GERGAJIAN KAYU
120 Hasil
100 penelitian
Kuat Tekan (kg/m2)

80
60
40
20
0
0 5 10 15 20 25 30

Substitusi serbuk gergaji (%)

2. Pengujian kuat tekan batako membandingkan berat basah dan kering


Pengujian porositas dilakukan setelah tungku. Hasil pengujian porositas batako
benda uji berumur 28 hari dengan dapat dapat dilihat pada gambar 16.
579
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

GAMBAR 16. PERBANDINGAN POROSITAS


BATAKO DENGAN SUBSTITUSI SERBUK
25
GERGAJIAN KAYU
Hasil
20
penelitian
POROSITAS (%)

15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30
Substitusi serbuk gergaji (%)

Kecenderungan daya serap batako yang higroskopis atau mudah


disebabkan karena serbuk gergaji yang menyerap air.
bersifat higroskopis atau menyerap air. 4. Berdasarkan hasil penelitian ini
Sifat higroskopis serbuk gergaji akan maka limbah / serbuk gergaji
memberikan kontribusi yang besar Industri penggergajian kayu Desa
terhadap kenaikan daya serap air batako. Bakungan Kecamatan Glagah
Serbuk gergaji dapat dikatakan sebagai dapat digunakan sebagai bahan
bahan yang berpori, sehingga air dapat subtitusi pembuatan batako.
dengan mudah terserap dan mengisi pori- Saran
pori tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai
KESIMPULAN DAN SARAN pemanfaatan serbuk gergaji sebagai
subtitusi batu batako kepada penduduk
Kesimpulan sekitar Industri Penggergajian Kayu dan
Dari hasil penelitian dan pembahasan para peneliti bahan bangunan. Saran-
Pemanfaatan Limbah Industri saran yang dapat peneliti sampaikan
Penggergajian Kayu Sebagai Bahan adalah sebagai berikut;
Subtitusi Pembuatan Batako dapat 1. Perlu adanya penelitian lebih
disimpulkan sebagai berikut; lanjut mengenai penggunaan
1. Ada pengaruh penambahan serbuk gergaji sebagai bahan
serbuk gergaji terhadap kuat pembuatan batu batako. Adanya
tekan batako. Hal ini ditunjukkan penelitian lanjutan tersebut
dengan adanya penurunan kuat adalah ukuran batako untuk
tekan batu batako dengan penelitian sesuai batako di yang
semakin bertambahnya subtitusi di gunnakan di pasaran, peng-
serbuk gergaji dalam batako. gunaan cetakan hidrolis yang
2. Kuat tekan batu batako yang telah terukur bebannya pada saat
dihasilkan pada subtitusi serbuk pencetakan, penggunaan variasi
gergaji sampai 30 % dari berat nilai fas, serta perbandingan
semen, rata-rata sebesar 62,61 jumlah semen dengan agregat
kg/cm2. Meskipun ada penurunan agar diperoleh kuat tekan yang
kuat tekan, namun masih lebih baik.
tergolong dalam mutu III Menurut 2. Melihat kandungan kimia serbuk
SK-SNI 03-0349-1989 tentang gergaji yang sebagian besar
Batako untuk pasangan dinding. terdiri dari selulosa, dimana
3. Batu batako dengan subtitusi menuntut pengolahan terlebih
serbuk gergaji sampai 30 % dari dahulu serta mempunyai sifat
berat semen mengalami higroskopis maka perlu dilakukan
kenaikan pada porositasnya rata- penelitian lebih lanjut mengenai
rata sebesar 14,22%. Hal ini pengaruh penggunaan serbuk
dikarenakan sifat serbuk gergaji
580
Heri Sujatmiko : Penelitian Pemanfaatan Serbuk Bekas Penggergajian ………………………..

gergaji ditinjau dari waktu


pemeliharaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adiyono. 2007. Menghitung Kontruksi


Beton Untuk Pengembangan Rumah
Bertingkat dan Tidak Bertingkat.
Jakarta : Penebar Swadaya.

Ahmad,Rosman. 2007. Bahan Bangunan


Sebagai Dasar Pengetahuan.
Jakarta : Bangun Cipta Pustaka.

Nurmawati, Ida. 2006. Pemanfaatan


Limbah Industri Penggergajian Kayu
Sebagai Bahan Subtitusi Pembuatan
Paving Block. Skripsi tidak
diterbitkan. Semarang : Universitas
Negeri Semarang Jurusan Taknik
Sipil.

SNI 03 – 0349 – 1989 Tentang Bata


Beton Untuk Pemasangan Dinding.
1996. Jakarta : Badan Standar
Nasional Indonesia.

SNI 03 – 0691 – 1996 Tentang Bata


Beton (Paving Block). 1996. Jakarta
: Badan Standar Nasional Indonesia.

Taufik. 2005. Pengaruh Penambahan


Tumbukan Batu BataTerhadap Kuat
Tekan Dan Kuat Aus Mortar Sebagai
Bahan Dasar Paving Block. Skripsi
tidak diterbitkan. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
Jurusan Taknik Sipil.

Anda mungkin juga menyukai