Anda di halaman 1dari 17

“Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak”

Disusun oleh:
Firman Ramadhoni Ar Rohim

Kelas:
X MIPA 4

SMA NEGERI 1 SINDANG


2017/2018
Kata pengantar

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah swt yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya,kita bisa menyelesaikan laporan
tentang “pengaruh gadget terhadap perkembangan anak”.Tujuan dari
laporan ini untuk mengetahui para orang tua dari dampak positif dan
negatif memberikan gadget terhadap orang tua.
Penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan laporan ini baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Indramayu, 13 Mei 2018

Penyusun
Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan.....................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................
1.3 Pertanyaan Penelitian...................................................
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................
1.5 Kegunaan Penelitian.....................................................
Bab 2 Kerangka Teori..............................................................
2.1 Tinjauan Pustaka..........................................................
2.2 Kerangka Teori.............................................................
Bab 3 Metodologi......................................................................
3.1 Pendekatan Penelitian..................................................
3.2 Jenis Penelitian...........................................................
3.3 Subjek Penelitian.......................................................
3.4 Teknik Pengumpulan Data........................................
3.5 Teknik Analisis Data..................................................
Bab 4 Hasil Penelitian.............................................................
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran.................................................
5.1 Kesimpulan..................................................................
5.2 Saran...........................................................................
Daftar Pustaka
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris,
yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.
Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu
hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya
adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu
muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup
manusia menjadi lebih praktis. Gadget adalah piranti yang berkaitan
dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk gadget
misalnya tablet, smartphone, notebook, dan sebagainya. Gadget yang
difasilitasi dengan berbagai macam fitur dan aplikasi yang menarik
sehingga membuat anak suka dengan permainan di dalam aplikasi
tersebut. Bahkan tidak heran bila anak kecil saat ini pandai sekali
menggunakan gadget tersebut dengan begitu ahlinya, setiap hari
bermain gadget. Sebagian besar orangtua menganggap hal ini wajar,
bahkan menganjurkannya untuk anaknya agar tidak susah untuk
dirawat. Orangtua lebih suka anaknya diam dan asyik bermain gadget
daripada nanti anaknya rewel.
Gadget memang memiliki dampak positif bagi pola pikir anak yaitu
membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah
strategi dalam permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan
otak kanan anak. Tetapi dibalik kelebihan tersebut juga dapat
berdampak buruk pula bagi daya kembang anak. Berbagai radiasi
didalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak bila
anak sering menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat menurunkan
daya aktif anak dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan
orang lain. Anak menjadi kurang interaktif dan lebih suka sendiri
dengan zona nyamannya bersama gadget. Sehingga menimbulkan
sikap individualis pada anak dan kurangnya sikap peduli terhadap
sesama baik terhadap teman, maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlunya pemahaman mengenai pengaruh gadget
terutama bagi orangtua, agar anaknya dapat dibatasi penggunaannya
dan daya kembang anak dapat berkembang dengan baik dan menjadi
anak yang aktif, cerdas, dan interaktif terhadap orang lain. Alasan
pemilihan judul makalah ini yaitu “Pengaruh Gadget Terhadap
Perkembangan Anak”, karena masih kurangnya pemahaman orangtua
mengenai dampak akibat penggunaan gadget bagi anak yang
berakibat pada daya kembang anak itu sendiri.

1.2 Perumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana daya kembang otak pada usia anak-anak ?
1.2.2 Bagaimana bahaya radiasi gadget terhadap daya kembang anak?
1.2.3 Bagaimana pengaruh gadget terhadap perkembangan anak ?
1.2.4 Bagaimana seharusnya sikap orangtua kepada anak mengenai
gadget saat ini?
1.3 Pertanyaan Penelitian
1.3.1 Apa pengertian dari gadget?
1.3.2 Apakah orang tua tidak mengetahui dampak dari memberi
gadget terhadap anak?
1.3.3 Apakah orang tua tersebut selalu mengawasi anaknya saat
sedang bermain gadget?
I.IV Tujuan Penelitian
1.4.1 Menjelaskan daya kembang otak pada usia anak-anak.
1.4.2 Menjelaskan bahaya radiasi gadget terhadap daya kembang
anak.
1.4.3 Menjelaskan pengaruh gadget terhadap perkembangan anak.
1.4.4 Menjelaskan seharusnya sikap orangtua kepada anak
mengenai gadget saat ini.
1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah :
1.5.1 Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan sosial atau sosiologi,serta menambah
reverensi masyarakat dalam memahami permasalahan seputar anak
dan orang tua.
1.5.2 Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan pembelajaran dan pengetahuan lebih dalam mengenai
penggunaan gadget pada anak anak dengan pengawasan orang tua dan
juga menambah ilmu dan pengetahuan bagi pembaca.
Bab 2 Kerangka Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Bagaimana daya kembang otak pada usia anak-anak ?
Daya kembang otak pada usia anak-anak begitu pesat, sangat
optimal bila pada masa ini orangtua dapat mengoptimalkan
kemampuan anaknya. Antusias anak terhadap berbagai rangsangan
cukup tinggi, ditambah lagi dengan adanya keingintahuannya
terhadap sesuatu, dan kesukaannya dalam meniru apa yang dilihatnya.
Tidak hanya itu, daya ingat anak juga masih sangat tinggi.
Perkembangan otak pada usia anak-anak yang sangat baik ini, sangat
disayangkan bila kurangnya dukungan orangtua dalam meningkatkan
kemampuan anak.
Menurut Jovita Maria Ferliana, M.Psi. , Psikolog dari RS Royal
Taruma, Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah
5 tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan otak anak
akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara
langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi
dengan orang, dan sebagainya. Jika anak usia di bawah 5 tahun
menggunakan gadget secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi
orang tua, akibatnya anak hanya fokus ke gadget dan kurang
berinteraksi dengan dunia sekitar.
Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu
kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua dia harus
mengembangkan mengarah pada penemuan identitas dirinya. Pada
usia sekitar 2-3 tahun anak banyak belajar mengenai berbagai macam
koordinasi dan visiomotorik. Aktivitas-aktivitas sensomotorik telah
dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting
misalnya pada waktu mencontoh sebuah gambar atau benda. Apa
yang dilihat dengan mata harus dipindah dengan motoriknya menjadi
sebuah pola tertentu. Sekitar tahun keempat, semua pola
lokomotoriknya sudah dapat dikuasai. Aktivitas-aktivitas tersebut
tidak luput dari peran media informasi dan teknologi bersamaan
dengan perkembangan anak.
2.1.2 Bagaimana bahaya radiasi gadget terhadap daya kembang
anak?
Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan energi
magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik jatuh pada
spectrum elektromagnetik, yang memiliki kisaran radiasi ELF (Extremly Low
Frequency), sinar X, hingga sinar Gamma. Frekuensi yang dipancarkan oleh
telepon genggam maupun tablet pada umumnya berada dikisaran 3 hingga 30
Hz, yaitu termasuk gelombang radio (radiasi ELF). Walaupun tak sekuat sinar
X yang merupakan jenis radiasi terionisasi dan mampu mengubah material
genetik, radiasi yang dipancarkan gadget tetap memiliki pengaruh pada tubuh
manusia (Jerry B, 1999: 84).
Bahaya radiasi gadget terhadap daya kembang anak adalah radiasi dari
penggunan gadget yang tergolong gelombang RF, bukan merupakan gelombang
yang sangat mematikan dan berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan adanya
efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi serta dengan intensitas
yang intensif dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi RF memiliki kemampuan
untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan
makanan. Dan radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh, karena tubuh kita
tidak dilengkapi sistem ketahanan untuk mengantisipasi sejumlah panas
berlebih akibat radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi
(termasuk gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang.Penyakit yang
berpotensi timbul karena radiasi gadget adalah kanker, tumor otak, alzheimer,
parkinson, sakit kepala. Dibanding orang dewasa, anak-anak zaman sekarang
sudah mengenal teknologi nirkabel sejak kecil sehingga waktu ‘bersentuhan’
dengan radiasi lebih panjang. Hal ini disebabkan karena di usia 12-15 tahun,
anak mengalami proses bangkitnya akal, nalar dan kesadaran diri. Dalam masa
ini terdapat energi dan kekuatan fisik serta tumbuh keinginan tahu dan
keinginan coba-coba. Data memperlihatkan bahwa ketika radiasi dari gadget
memasuki kepala, orang dewasa menyerapnya sebanyak 25%, anak usia 12
tahun sebanyak 50%, dan tertinggi pada anak usia 5 tahun, yaitu 75%. Oleh
karenanya, risiko radiasi ini akan lebih besar pada anak yang sudah ‘akrab’
dengan gadget di usia kurang dari 16 tahun.
2.1.3 Bagaimana pengaruh gadget terhadap perkembangan anak ?
Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan anak
memiliki dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak
positifnya antara lain, membantu perkembangan fungsi adaptif
seorang anak, menambah pengetahuan anak, memperluas jaringan
persahabatan, mempermudah komunikasi, dan membangun kreatifitas
anak. Sedangkan dampak negatifnya antara lain, anak menjadi
ketergantungan terhadap gadget, sehingga dalam menjalankan segala
aktivitas hidupnya anak tidak bisa terlepas dari gadget, anak menjadi
sulit berkonsentrasi pada dunia nyata, anak menjadi lebih suka
bermain dengan gadgetnya daripada bermain dengan temannya, dan
anak menjadi malas bergerak dan beraktivitas.
Selain itu, dampak positif penggunaan gadget antara lain, yang
pertama adalah gadget akan membantu perkembangan fungsi adaptif
seorang anak artinya kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman.
Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun
harus tahu cara menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif
manusia zaman sekarang adalah harus mampu mengikuti
perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti
perkembangan teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak
berkembang secara normal. Nilai positif lain adalah gadget memberi
kesempatan anak untuk leluasa mencari informasi. Apalagi anak-anak
sekolah sekarang dituntut untuk mengerjakan tugas melalui internet
Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan berdampak
negatif karena dapat menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan
ketergantungan anak untuk dapat mengerjakan berbagai hal yang
semestinya dapat mereka lakukan sendiri. Dampak lainnya adalah
semakin terbukanya akses internet dalam gadget yang menampilkan
segala hal yang semestinya belum waktunya dilihat oleh anak-anak.
Banyak anak yang mulai kecanduan gadget dan lupa bersosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya yang berdampak psikologis terutama
krisis percaya diri, juga pada perkembangan fisik anak.
Radiasi gelombang elektromagnetik dari gadget memang tidak
terlihat, efeknya pun tidak terasa secara langsung. Untuk itu orangtua
harus secara bijak mengawasi dan melakukan seleksi terhadap
instrument permainan yang digunakan anak-anak saat bermain.
Kebiasaan anak-anak dalam bermain gadget saat ini memang tidak
bias dipungkiri, namun ada baiknya tidak selalu bermain, atau paling
tidak membatasi waktu bermain gadget, karena alasan radiasi diatas.
Sebenarnya kegiatan bermain merupakan kegiatan utama anak yang
nampak mulai sejak bayi. Kegiatan ini penting bagi perkembangan
kognitif, sosial, dan kepribadian anak pada umumnya. Anak juga bisa
mulai memahami hubungan antara dirinya dan lingkungan sosialnya
melalui kegiatan bermain, belajar bergaul dan memahami aturan
ataupun tata cara pergaulan. Namun sekarang anak lebih banyak
menghabiskan waktu dengan bermain gadget daripada bermain
dengan teman sebaya, yang bisa menimbulkan sifat individualis dan
egosentris, serta tidak memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Mohammad Nazir, Berikut ini beberapa dampak negatif dari
gadget untuk perkembangan anak:
1. Sulit konsentrasi pada dunia nyata
Rasa kecanduan atau adiksi pada gadget akan membuat anak mudah
bosan, gelisah dan marah ketika dia dipisahkan dengan gadget
kesukaannya. Ketika anak merasa nyaman bermain dengan gadget
kesukaannya, dia akan lebih asik dan senang menyendiri memainkan
gadget tersebut. Akibatnya, anak akan mengalami kesulitan
beriteraksi dengan dunia nyata, berteman dan bermain dengan teman
sebaya.
2. Terganggunya fungsi PFC
Kecanduan teknologi selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan
otak anak. PFC atau Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak
yang mengotrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan
keputusan dan nilai-nilai moral lainnya. Anak yang kecanduan
teknologi seperti games online, otaknya akan memproduksi hormon
dopamine secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC
terganggu.
3. Introvert
Ketergantungan terhadap gadget pada anak-anak membuat mereka
menganggap bahwa gadget itu adalah segala-galanya bagi mereka.
Mereka akan galau dan gelisah jika dipisahkan dengan gadget
tersebut. Sebagian besar waktu mereka habis untuk bermain dengan
gadget. Akibatnya, tidak hanya kurangnya kedekatan antara orang tua
dan anak, anak juga cenderung menjadi introvert.
2.1.4 Bagaimana seharusnya sikap orangtua kepada anak mengenai
gadget saat ini?
Menurut Mohammad Nazir Sikap orangtua kepada anak
mengenai gadget saat ini antara lain,
1.Pilih sesuai dengan usia anak
Jika usia anak masih dibawah 2 tahun sebaiknya cukup pengenalan
gadget terlebih dahulu yaitu mengenai pengertian apa itu gadget
selebihnya mengenai penggunaannya sebaiknya dibatasi. Cukup
mengenalkan mengenai bentuk dan kegunaannya. Pada usia anak
dibawah 5 tahun cukup mengenalkan mengenai warna, bentuk, serta
suara yang terdapat pada fitur atau aplikasi gadget tersebut.
2.Selektif dalam memilihkan aplikasi permainan di dalam gadget
Apabila anak memaksa untuk menggunakan gadget untuk bermain,
pastikan aplikasinya sesuai dengan usia anak dan batasi aplikasinya,
supaya anak tidak terlalu tertarik dengan permainan yang ada. Pilih
aplikasi yang juga dapat mendukung kecerdasan anak, dan pola pikir
anak.
3.Temani anak dalam bermain
Temani anak dalam bermain menggunakan gadget, arahkan
penggunaannya dengan baik. Cobalah untuk mengajak anak bermain
menggunakan media lain selain gadget, atau ajak anak bermain
dengan teman sebayanya, supaya anak tidak terfokus dengan
permainan gadgetnya. Orangtua juga harus menemani anaknya dalam
penggunaan gadget dan menggenalkan hubungannya dengan dunia
nyata.
4.Batasi waktu bermain gadget anak
Batasi penggunaan gadget pada anak. Anak boleh saja
menggunakan gadget tetapi waktunya dibatasi misalnya setengah jam,
atau saat senggang atau saat hari sabtu atau minggu. Waktu di saat
anak santai dan tugas belajarnya telah selesai.
5.Mengajak anak melakukan kegiatan positif
Ajak anak untuk melakukan kegiatan positif misalnya setiap pagi
olahraga, membantu membersihkan rumah, membaca buku,
merapikan kamar, mengaji, mengikuti les bahasa inggris, berkunjung
ke rumah nenek, berlibur dan masih banyak lagi kegiatan positif yang
bisa dilakukan untuk mencegah anak supaya tidak kecanduan bermain
gadget.
Pemaparan diatas hanyalah beberapa cara yang dapat
dilakukan orangtua supaya anaknya tidak kecanduan penggunaan
permainan gadget, tetapi semua tergantung pada orangtua itu sendiri,
masih banyak cara untuk mengatasinya. Orangtua yang baik pasti
dapat memahami apa yang terbaik untuk anaknya. Menemani waktu
bermain anak, membimbingnya, meluruskan yang salah, mengajaknya
berkomunikasi serta bagaimana berpikir dan berargumentasi dengan
mengkaitkannya dengan dunia yang nyata. Mendidik anaknya untuk
lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya.
2.2Kerangka Teori
2.2.1 Gadget
Gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan kemampuan
yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih
praktis dan juga lebih berguna. Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari
bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi
khusus. Contoh-contoh dari gadget di antaranya adalah telepon pintar
(smartphone) seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara
komputer portabel seperti notebook dan internet).
2.2.2 Pengertian Anak Usia Dini
Pengertian Anak usia dini secara umum adalah anak-anak yang berusia di
bawah 6 tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun
ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini. Beberapa orang menyebut fase
atau masa ini sebagai ‘golden age” karena masa ini sangat menentukan seperti
apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan.
Tentu saja ada banyak faktor yang akan sangat mempengaruhi mereka dalam
perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi apa yang mereka dapat dan apa
yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap membekas dan bahkan
memiliki pengaruh dominan dalam mereka menentukan setiap pilihan dan
langkah hidup.
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Pendekatan Penelitian
Data penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, data kualitatif adalah data tidak berbentuk angka yang diperoleh dari
rekaman, pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis. Sedangkan bentuk data
penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif korelasional. Menurut
Creswell, korelasional merupakan suatu uji statistic untuk menentukan
kecenderungan atau pola untuk dua atau lebih variable atau data bervariasi
secara konsisten.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian yang kami lakukan ini merupakan penelitian secara kualitatif dengan
menggunakan penelitian non eksperimen. Penelitian non eksperimen adalah
penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah variabel subjek
penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi)
penelitian.
3.3 Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang, temapt, atau benda yang diamati dalam rangka
pembubutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Subyek
dalam penelitian ini adalah anak usia dini yang berada di BMIS dengan jumlah
20 responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung dari lapanagan
atau data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada misalnya dari
koran,dokumen dan bacaan lainnya.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa/memeriksa
data, mengorganisasikan data, memilih dan memilahnya menjadi sesuatu yang
dapat diolah, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat
dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui beberapa tahap yaitu:
pengumpulan data, mengelompokkannya, memilih dan memilah data, lalu
kemudian menganalisanya. Analisa data ini berupa narasi dari rangkaian hasil
penelitian yang muaranya untuk menjawab rumusan masalah.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Gadget adalah suatu alat elektronik yang memiliki berbagai layanan fitur
dan aplikasi yang menyajikan teknologi terbaru yang membantu hidup manusia
menjadi lebih praktis dan memiliki fungsi khusus. Gadget dapat mempengaruhi
daya kembang otak anak dalam pertumbuhannya. Gadget juga memiliki bahaya
radiasi yang cukup berbahaya yang dapat mempengaruhi kemampuan kerja otak
dan syaraf anak. Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan anak
memiliki dampak positif dan dampak negatif. Gadget hanyalah sebagai sarana
untuk anak dalam bermain dan mencari informasi, tetapi orangtualah yang
menjadi pembimbing dan pengarah yang dapat meluruskan anaknya supaya
tidak kecanduan gadget. Peran orangtua sangat penting dan berpengaruh kepada
anaknya untuk mengatasi penggunaan gadget saat ini.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Kesimpulan Penggunaan gadget boleh saja asalkan tidak berlebihan dan tidak
menyebabkan adiksi terhadap anak. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
mengawasi penggunaan gadget. Orang tua seharusnya lebih meluangkan waktu
untuk anaknya buka justru memberi gadget kepada anaknya dengan alasan tidak
punya waktu untuk bermain dengan anaknya.
5.2 Saran
Saran Sebaiknya anak usia dini tidak diberikan gadget, permainan yang nyata
itu lebih baik daripada permainan virtual atau permainan yang terdapat pada
gadget. Karena permainan secara langsung terdapat gerakan dan interaksi antara
anak dan orang tua. Itu lebih mempercepat perkembangan fisik maupun mental
anak
DAFTAR PUSTAKA
http://anggistinawulansaribio15.blogspot.co.id/2016/10/pengaruh-gadget-
terhadap-perkembangan.html
https://www.slideshare.net/Dery_Andrian_Romadhon/pengaruh-gadget-
terhadap-perkembangan-anak-usia-dini
http://fuadefendi3.blogspot.co.id/2014/01/pengaruh-gadget-terhadap-
perkembangan.html
http://paulustann.blogspot.co.id/2016/03/contoh-makalah-psikologi-sosial.html
http://digilib.unila.ac.id/27131/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAH
ASAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai