Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGERTIAN MANAGER DAN LEADER, PERBEDAAN

ANTARA TUGAS MANAGER DAN LEADER, PERAN KEPALA


SEKOLAH SEBAGAI MANAGER DAN LEADER

DOSEN PENGAMPU :
Dr.RESTU, M.Si.
ENI YUNIASTUTI, S.Pd, M.Sc

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

ANGELI OKTAVIA SIREGAR


ENJELITA SIMARMATA

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah kelompok mata kuliah Management Pendidikan
yang berjudul “Pengertian Manager Dan Leader, Perbedaan Antara Tugas Manager Dan Leader,
Peran Kepala Sekolah Sebagai Manager Dan Leader” ini dapat berjalan lancar dari awal sampai
selesai.
Penulisan makalah kelompok ini disusun berdasarkan berbagai sumber bacaan. Kami
menyadari akan kemampuan yang sangat terbatas, sehingga dalam penyusunan makalah
kelompok ini banyak kekurangannya. Namun, makalah kelompok ini diharapkan dapat
memberikan manfaat khususnya bagi kalangan mahasiswa dan umum.
Dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih atas bimbingan, bantuan serta saran dari
berbagai pihak.

Medan, 14 februari 2020

Penulis
Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Manager dan Leader ....................................................................................... 6
2.2 Perbedaan Antara Tugas Manager dan Leader ................................................................ 8
2.3 Peranan Kepala Sekolah baik sebagai Manager dan Leader ............................................ 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diskusi tentang perbedaan pemimpin (leader) dan manajer memang tidak ada habisnya.
Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa keberadaan peran
lain. Pemimpin yang tidak bisa mengelola (to manage) akan gagal dalam kepemimpinannya,
sementara manajer yang tidak bisa memimpin (to lead) akan gagal dalam aktivitas
manajerialnya. Namun sesungguhnya pemimpin (leader) dan manajer merupakan dua konsep
yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya.

Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan


personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau
pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik.
Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan
bagi bawahan (pengikut) nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah partisipatif leader dan
falsafah kepemimpinannya adalah pimpinan untuk bawahan.

Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek


kepemimpinannya hanya berdasarkan kekuasaan atau authority formalnya saja. Bawahan atau
karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer
tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe
kepemimpinannya ialah autocratis leader dengan falsafahnya ialah bahwa bawahan adalah untuk
pemimpin.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka adapun beberapa rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan manager dan leader?
2. Apa perbedaan antara tugas manager dan leader?
3. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai manager dan leader?

1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas adapun tujuannya sebagai berikut:
1. Untuk dapat mengetahui pengertian manager dan leader

4
2. Untuk dapat mengetahui perbedaan antara tugas manager dan leader
3. Untuk dapat mengetahui peran kepala sekolah sebagai manager dan leader

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manager dan Leader
A. Manager
Yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan
dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola,
mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Atau definisi manajer yang lainnya adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan
mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.

Adapun beberapa tugas yang dilakukan oleh seorang manajer diantaranya seperti
dibawah ini:

 Yang pertama, tentunya memimpin organisasi.


 Yang kedua, mengatur dan mengendalikan organisasi.
 Yang ketiga, mengembangkan organisasi.
 Yang keempat, mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi.
 Yang kelima, mengawasi dan mengendalikan organisasi.
 Yang keenam, menumbuhkan kepercayaan.
 Yang ketujuh, meningkatkan rasa tanggung jawab.
 Yang kedelapan, mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi.
 Dan yang kesembilan, menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki
organisasi atau perusahaan.
Adapun pada beberapa organisasi, manajer seringkali dikelompokan kedalam beberapa
kategori seperti manajer puncak atau top management, manajer tingkat mengah atau middle
management dan manajer lini pertama atau first-line management.

B. Leader

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,


pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan
sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran
seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

6
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam
peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan,
dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang;

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang
lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan -
khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa
tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181). Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi
"LEADER".

Adapun beberapa tugas yang dilakukan oleh seorang leader (pemimpin) diantaranya
seperti dibawah ini: Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:

1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan
lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai hasil yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan
dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan
prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-
tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara
efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus
menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh
pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

7
5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi.
Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan
melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat
mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat memecahkan
masalah.

2.2 Perbedaan Antara Tugas Manager dan Leader


Dibelakang sebuah organisasi yang sukses, pasti terdapat orang-orang yang memiliki
peranan penting untuk menjalankan organisasi tersebut dengan lancar. Beberapa peran dapat
dengan mudah ditentukan tetapi sebaliknya juga sama, ada beberapa peran yang kadang
membingungkan. Banyak yang mengatakan bahwa manajer adalah mereka yang berada di
middle level management dan leader adalah mereka yang berada di top hirarki perusahaan
(hirarki puncak).

No. Manager Leader


1. Mengelola Melakukan inovasi
2. Seorang yang akan mempertahankan Seorang yang memiliki tipe
apa yang sudah menjadi ketetapan karakteristik/sifat untuk selalu mencari
organisasi. Orang ini akan selalu dan melakukan hal/ide yang baru
mempertahankan kontrol untuk dapat (inovatif). Orang ini akan menggerakan
mengatasi perkara yang mungkin akan organisasi ke arah yang selalu maju
terjadi. Tugas manajer secara umum (berpikir maju) sehingga dia harus
adalah untuk menetapkan target yang selalu mengembangkan taktik serta
tepat, menganalisis dan menilai kinerja strategi baru untuk memajukan
orang-orang yang bekerja bersama dia organisasi
sehingga seorang manajer akan tahu
siapa orang terbaik yang dapat
mengerjakan tugas-tugas tertentu
3. Sering bergantung pada kontrol, Seorang yang menginspirasi orang lain
sedangkan leader selalu menginspirasi. untuk menjadi yang terbaik dan tahu

8
Tugas manajer adalah cara yang tepat untuk mengatur
mempertahankan kontrol atas orang tempo/kecepatan untuk seluruh
dengan membantu mereka kelompok. Hal paling mudah untuk
mengembangkan aset mereka sendiri mengetahui Anda seorang leader atau
dan mengeluarkan bakat terbesar tidak adalah dengan melihat apa yang
mereka. Untuk dapat melakukan ini, orang lain lakukan sebagai respon dari
manajer harus tahu orang-orang yang Anda. Jika Anda tidak muncul pada
berkerja dan memahami kepentingan barisan Anda, maka Anda bukanlah
serta passionnya seorang leader
4. Bertanya ‘how‘ dan ‘when‘, Selalu memikirkan dengan matang apa
sedangkan leader bertanya ‘what‘ dan yang menjadi keputusannya. Apabila
‘why‘. berhasil itu hal yang luar biasa, tetapi
Manajer kadang kali tidak berpikir apabila gagal (leader juga tidak selalu
panjang tentang resiko yang akan benar tentunya), leader akan
disebabkan dari sebuah keputusan menanyakan hal-hal seperti ini: “Apa
yang diambilnya karena memang dia yang sudah kita pelajari dari kegagalan
harus menjalankan kontrolnya. ini? Bagaimana kita menggunakan
Manajer bertanya ‘how’ dan ‘when‘ kegagalan ini untuk mendapatkan
hanya untuk memastikan mereka sesuatu yang lebih baik?”. Hal ini
berada di jalur yang benar (on the berarti leader harus berani untuk
track). Manajer tahu bahwa perintah mengambil sebuah tindakan ketika
dan rencana adalah hal penting. Tugas mereka berpikir sesuatu yang perlu
mereka adalah menjaga visi mereka dilakukan untuk membuat organisasi
pada tujuan organisasi menjadi lebih maju dan baik

2.3 Peranan Kepala Sekolah baik sebagai Manager dan Leader


Dibelakang sebuah organisasi yang sukses, pasti terdapat orang-orang yang memiliki
peranan penting untuk menjalankan organisasi tersebut dengan lancar. Beberapa peran dapat
dengan mudah ditentukan tetapi sebaliknya juga sama, ada beberapa peran yang kadang
membingungkan. Banyak yang mengatakan bahwa manajer adalah mereka yang berada di
middle level management dan leader adalah mereka yang berada di top hirarki perusahaan
(hirarki puncak).

9
No. Manager Leader
1. Mengelola Melakukan inovasi
2. Seorang yang akan mempertahankan Seorang yang memiliki tipe
apa yang sudah menjadi ketetapan karakteristik/sifat untuk selalu mencari
organisasi. Orang ini akan selalu dan melakukan hal/ide yang baru
mempertahankan kontrol untuk dapat (inovatif). Orang ini akan menggerakan
mengatasi perkara yang mungkin akan organisasi ke arah yang selalu maju
terjadi. Tugas manajer secara umum (berpikir maju) sehingga dia harus
adalah untuk menetapkan target yang selalu mengembangkan taktik serta
tepat, menganalisis dan menilai kinerja strategi baru untuk memajukan
orang-orang yang bekerja bersama dia organisasi
sehingga seorang manajer akan tahu
siapa orang terbaik yang dapat
mengerjakan tugas-tugas tertentu
3. Sering bergantung pada kontrol.Tugas Seorang yang menginspirasi orang lain
manajer adalah mempertahankan untuk menjadi yang terbaik dan tahu
kontrol atas orang dengan membantu cara yang tepat untuk mengatur
mereka mengembangkan aset mereka tempo/kecepatan untuk seluruh
sendiri dan mengeluarkan bakat kelompok. Hal paling mudah untuk
terbesar mereka. Untuk dapat mengetahui Anda seorang leader atau
melakukan ini, manajer harus tahu tidak adalah dengan melihat apa yang
orang-orang yang berkerja dan orang lain lakukan sebagai respon dari
memahami kepentingan serta Anda. Jika Anda tidak muncul pada
passionnya barisan Anda, maka Anda bukanlah
seorang leader
4. Bertanya ‘how‘ dan ‘when‘, Selalu memikirkan dengan matang apa
sedangkan leader bertanya ‘what‘ dan yang menjadi keputusannya. Apabila
‘why‘. berhasil itu hal yang luar biasa, tetapi
Manajer kadang kali tidak berpikir apabila gagal (leader juga tidak selalu
panjang tentang resiko yang akan benar tentunya), leader akan
disebabkan dari sebuah keputusan menanyakan hal-hal seperti ini: “Apa

10
yang diambilnya karena memang dia yang sudah kita pelajari dari kegagalan
harus menjalankan kontrolnya. ini? Bagaimana kita menggunakan
Manajer bertanya ‘how’ dan ‘when‘ kegagalan ini untuk mendapatkan
hanya untuk memastikan mereka sesuatu yang lebih baik?”. Hal ini
berada di jalur yang benar (on the berarti leader harus berani untuk
track). Manajer tahu bahwa perintah mengambil sebuah tindakan ketika
dan rencana adalah hal penting. Tugas mereka berpikir sesuatu yang perlu
mereka adalah menjaga visi mereka dilakukan untuk membuat organisasi
pada tujuan organisasi menjadi lebih maju dan baik

Salah satu permasalahan yang sering didapatkan pada lembaga pendidikan di Indonesia
adalah faktor lemahnya kepemimpinan lembaga, dalam hal ini kepala sekolah atau madrasah.
Kelemahan kepemimpinan ini terjadi karena banyak faktor, keterampilan yang kurang memadai
hingga wawasan kepemimpinan pendidikan yang masih kurang. Padahal, tantangan lembaga
pendidikan sekarang ini semakin besar, dilihat dari berbagai situasi dan kondisi yang
menghadang. Sebut saja faktor globalisasi yang sekarang ini merambah dunia pendidikan.
Betapa sekarang ini sangat mudah dijumpai berbagai sekolah dan perguruan tinggi yang
menawarkan program-program dengan kurikulum luar negeri, kerjasama perkuliahan, ataupun
melalui waralaba system pendidikan, dimana sekolah-sekolah luar negeri mulai membuka
sekolah melalui mitra lokalnya di Indonesia. Belum lagi tantangan lain, terutama berkaitan
dengan lulusan sekolah atau perguruan tinggi tersebut bisa terserap di dunia kerja atau tidak.
Adalah persoalan yang tidak habis-habisnya ketika banyak lulusan perguruan tinggi yang belum
bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu yang ia pelajari.

Pada akhirnya, kepala sekolah juga harus mampu memenuhi permintaan dan harapan
konsumen, dalam hal ini adalah masyarakat sebagai wali murid. Dengan makin banyaknya
informasi yang ada di masyarakat, dan keadaan mereka yang makin pintar, maka tuntutan
terhadap lembaga pendidikan juga makin tinggi. Dengan mudah mereka membandingkan
fasilitas atau sistem belajar mengajar dari satu tempat ke tempat lain sehingga mereka juga
menginginkan anaknya mendapatkan perlakuan pendidikan yang kurang lebih sama.

11
Berbagai tantangan tersebut menjadikan peran dan fungsi kepala sekolah makin penting di
masa sekarang dan masa mendatang. Di tengah budaya Indonesia yang sangat menghargai
pimpinan, kamampuan kepala sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan secara professional
mempunyai peran yang sangat penting bagi kamajuan lembaga pendidikan tersebut secara
keseluruhan.

Setidaknya ada dua peran dan fungsi penting kepala sekolah yang perlu diperhatikan, yaitu
kepala sekolah sebagai leader (pemimpin), dan kepala sekolah sebagai manajer (pengelola).

A. Leader

Leader secara bahasa artinya adalah pemimpin. Kepala sekolah adalah pemimpin bagi
lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Sebagai leader, kemampuan yang harus dimiliki kepala
sekolah adalah:

a. Kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga. Visi adalah pandangan ke
depan lembaga pendidikan itu mau dibawa kearah mana. Misi adalah alasan mengapa
lembaga tersebut ada, biasanya berdasar pada nilai-nilai tertentu yang melekat dalam
organisasi. Sedangkan strategi adalah bagaimana kepala sekolah mampu mengelola
sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditentukan
tersebut.Visi kepala sekolah akan sangat menentukan kearah mana lembaga pendidikan
itu dibawa. Kepala sekolah yang tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan
bertugas sesuai dengan rutinitas dan tugas sehari-harinya tanpa tahu kemajuan apa yang
harus ia capai dalam kurun waktu tertentu. Kiranya, visi ini harus dibangun terlebih
dahulu agar tercipta jalan dan panduan perjalanan lembaga ke depan.
b. Sebagai leader, kepala sekolah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu orang
yang terus-menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk
memajukan lembaga pendidikan. Salah satu yang menandai pergerakan dan kemajuan
lembaga pendidikan adalah sebesar dan sebanyak apa inovasi yang dilakukan lembaga
pendidikan tersebut setiap tahunnya. Jika banyak inovasi dan pembaruan yang dilakukan,
maka berarti terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi sebaiknya, jika tidak
banyak inovasi yang dilakukan, maka lembaga pendidikan itu lebih banyak jalan di
tempat dan tidak mengalami banyak kemajuan.

12
c. Kepala sekolah harus mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi seluruh guru,
karyawan, dan berbagai pihak yang terlibat di sekolah. Kemampuan dalam membangun
motivasi yang baik akan membangun produktivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi
kerja. Dengan motivasi yang tinggi, didukung dengan kemampuan guru dan keryawan
yang memadai, akan memacu kenerja lembaga secara keseluruhan. Karenanya,
kemampuan membangun motivasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan
performa dan produktivitas kerja.
d. Kepala sekolah harus mempunyai keterampilan melakukan komunikasi, menangani
konflik, dan membangun iklim kerja yang yang positif di lingkungan lembaga
pendidikan. Iklim kerja yang positif akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kerja
secara keseluruhan. Jika komunikasi tidak terbangun dengan baik misalnya, akan banyak
terjadi kesalah pahaman baik di antara bawahan atasan maupun di antara bawahan itu
sendiri. Akibatnya, lembaga pendidikan tidak lagi bisa menjadi tempat yang nyaman
untuk bekerja. Masing-masing orang tidak lagi memperhatikan antara satu dengan yang
lain, masing-masing bekerja secara individual sehingga membuat suasana kerja tidak
nyaman. Jika hal ini terjadi, akan sulit mengharapkan mereka untuk bekerja lebih keras
atau lebih produktif. Lingkungan dan suasana kerja yang baik akan mendorong guru dan
karyawan bekerja lebih senang dan meningkatkan tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan secara lebih baik.
e. Kepala sekolah harus mampu melakukan proses pengambilan keputusan, dan bisa
melakukan proses delegasi wewenang secara baik. Pengambilan keputusan membutuhkan
ketrampilan mulai dari proses pengumpulan informasi, pencarian alternative keputusan,
memilih keputusan, hingga mengelola akibat ataupun konsekuensi dari peputusan yang
telah diambil.Kepala sekolah harus mempunyai ketrampilan pengambilan keputusan
secara cepat dan tepat disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan yang terjadi. Jika
setiap permasalahan bisa segera diputuskan dan dicarikan jalan keluar, maka akan
memudahkan organisasi untuk berjalan dengan dinamika yang cepat. Tetapi sebalik nya,
jika kepala sekolah sering ragu dalam mengambil keputusan, maka organisasi di lembaga
tersebut akan terganggu dengan banyaknya masalah yang masih menggantung dan
membutuhkan jalan keluar.Selain pengambilan keputusan, kepala sekolah juga
mempunyai keterampilan mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada para bawahan.

13
Delegasi wewenang ini di satu sisi akan memudahkan tugas-tugas kepala sekolah
sehingga ia bisa berkonsentrasi untuk menjalankan tugas-tugas yang strategis dan
mendelegasikan tugas-tugas operasional sehari-hari kepada bawahannya. Di sisi lain,
delegasi wewenang akan membuat bawahan merasa dihargai sekaligus menjadi proses
pembelajaran kepemimpinan bagi mereka. Sehingga proses operasional organisasi bisa
berjalan dengan lancar.
B. Manager

Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi dan
ketrampilan utama dalam menajerial organisasi, yaitu ketrampilan membuat perencanaan,
keterampilan mengorganisasi sumberdaya, keterampilan melaksanakan kegiatan, dan
keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi. Empat keterampilan manajerial kepala
sekolah akan dibahas secara detail berikut ini:

a. Keterampilan melakukan perencanaan. Kepala sekolah harus mampu melakukan proses


perencanaan, baik perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan jangka
panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat untuk kepentingan
jangka pendek, misalnya untuk satu bulan hingga satu tahun ajaran. Perencanaan jangka
menengah adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2-5 tahun,
sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Proses
perencanaan menjadi salahsatu keterampilan yang penting mengingat perencanaan yang
baik merupan setengah dari kesuksesan suatu pekerjaan. Prinsip perencanaan yang baik,
akan selalu mengacu pada: pertanyaan: “Apa yang dilakukan (what), siapa yang
melakukan (who), kapan dilakukan (when). Di mana dilakukan (where), dan bagaimana
sesuatu dilakukan (how)”, Detail perencanaan inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan
pekerjaan.
b. Keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan mempunyai
sumberdaya yang cukup besar mulai sumberdaya manusia yang terdiri dari guru,
karyawan, dan siswa, sumberdaya keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta sarana
dan prasarana yang dimiliki. Salah satu masalah yang sering melanda lembaga
pendidikan adalah keterbatasan sumberdaya. Kepala sekolah harus mampu menggunakan
dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Walaupun terbatas,

14
namun sumberdaya yang dimiliki adalah modal awal dalam melakukan pekerjaan. Karena
itulah, seni mengola sumberdaya menjadi ketrerampilan manajerial yang tidak bisa
ditinggalkan.
c. Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun prosedur operasional lembaga
pendidikan, memberi contoh bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerjasama,
serta selalu melakukan koordinasi dengan ber bagai elemen pendidikan. Tidak ada
gunanyua perencanaan yang baik jika dalam implementasinya tidak dilakukan secara
sungguh-sungguh dan professional.
d. Kepala sekolah harus mampu melakukan tugas-tgas pengawasan dan pengendalian.
Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervise manajemen dan juga supervisi dalam
bidang pengajaran. Sepervisi manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang
pengembangan keterampilan dan kompetensi adminstrasi dan kelembagaan, sementara
supervisi pengajaran adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadal tugas-tugas
serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala sekolah juga
harus mempunyai kompetensi dan keterampilan professional sebagai guru, sehingga ia
mampu memberikan supervisi yang baik kepada bawahannya.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kelompok kami buat yaitu manajer adalah orang yang
memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi
untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi
dalam rangka mencapai tujuannya sedangkan arti pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia
mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Peranan kepala sekolah baik sebagai leader
yaitu kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga, kepala sekolah harus mampu
berperan sebagai innovator, membangun motivasi kerja yang baik bagi seluruh guru, mempunyai
keterampilan melakukan komunikasi, mampu melakukan proses pengambilan keputusan.
Adapun peranan kepala sekolah baik sebagai manager yaitu ketrampilan membuat perencanaan,
keterampilan mengorganisasi sumberdaya, keterampilan melaksanakan kegiatan, dan
keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi.

3.2 Saran
Pemakalah memahami masih terdapat beberapa kekurangan dalam makalah ini, oleh karena
itu pemakalah sangat mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, setiap informasi yang dimuat dalam makalah ini
diperuntukkan untuk kalangan sendiri.

16
Daftar Pustaka

17

Anda mungkin juga menyukai