Anda di halaman 1dari 2

Berbaik Sangka Sesama Manusia

Ada banyak nilai dan manfaat yang diperolehi seseorang muslim bila dia memiliki sifat baik sangka
kepada orang lain.
1. Pertama, hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, perkara ini kerana berbaik
sangka dalam hubungan sesama muslim akan menghindari terjadinya keretakan hubungan. Bahkan
keharmonisan hubungan akan semakin terasa kerana tidak ada halangan psikologis yang
menghambat hubungan itu.
2. Kedua, terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama kerana buruk sangka akan
membuat seseorang menimpakan keburukan kepada orang lain tanpa bukti yang benar, Allah
berfirman sebagaimana yang disebutkan pada Surah Al-Hujuraat Ayat 6 di atas.
3. Ketiga, selalu berbahagia dan senang atas segala kemajuan yang dicapai orang lain, meskipun kita
sendiri belum dapat mencapainya, perkara ini memiliki arti yang sangat penting, kerana dengan
demikian jiwa kita menjadi tenang dan terhindar dari iri hati , suatu penyakit hati yang boleh
berkembang pada dosa-dosa baru sebagai kelanjutannya. Ini berarti kebaikan dan kejujuran akan
membawa kita pada kebaikan yang banyak dan dosa serta keburukan akan membawa kita pada
dosa-dosa berikutnya yang lebih besar lagi dengan dampak negatif yang semakin banyak.

Berbaik Sangka kepada Allah


Dalam perspektif sufistik, keharusan berbaik sangka bukan hanya terhadap sesama manusia, tapi juga
terhadap Tuhan. Menurut kaum sufi, sangatlah tidak bermoral bila kita berprasangka buruk kepada
Tuhan. Perintah agar kita bertasbih dan memuji Allah, sesungguhnya mengandung makna agar kita
senantiasa berbaik sangka kepada Tuhan. Baik sangka adalah bagian dari sikap mental atau perbuatan
hati (a’mal al-qalb) yang mencerminkan keyakinan dan keteguhan seorang kepada Tuhan.
Dilihat dari subyeknya, baik sangka kepada Tuhan, menurut al-Nafazi, dapat dibedakan antara orang
awam dan khas. Orang awam berbaik sangka kepada Tuhan karena mereka melihat limpahan nikmat
dan karunia Tuhan. Sedang orang khas berprasangka baik hanya karena mereka mengerti dan
menyadari sepenuhnya bahwa Allah adalah zat yang memiliki sifat-sifat yang mulia lagi maha sempurna.

Perbedaan antar keduanya cukup jelas. Pada kalangan awam masih terbuka peluang untuk berburuk
sangka kepada Tuhan, terutama pada saat-saat mereka mendapat cobaan dan musibah. Sedang pada
kelompok khas tidak ada sedikit pun peluang untuk berprasangka buruk kepada Tuhan lantaran tingkat
keyakinan dan pengetahuan (ma’rifah) mereka yang begitu tinggi kepada Tuhan.

Dalam Hadis Qudsi disebutkan bahwa Tuhan mengikuti persangkaan hamba-Nya. Bila ia berprasangka
baik, akan mendapat kebaikan dan bila berprasangka buruk, akan memperoleh keburukan pula.

Rasulullah pernah mewasiatkan agar kita jangan meninggal, kecuali kita memiliki persangkaan baik
kepada Tuhan, dengan rahmat, ampunan, dan sorga-Nya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tulisan 17
    Tulisan 17
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 17
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 14
    Tulisan 14
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 14
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • 01 - Alkana
    01 - Alkana
    Dokumen25 halaman
    01 - Alkana
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 11
    Tulisan 11
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 11
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 06
    Tulisan 06
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 06
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 15
    Tulisan 15
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 15
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 11
    Tulisan 11
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 11
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • 02 Tarekat 2
    02 Tarekat 2
    Dokumen2 halaman
    02 Tarekat 2
    Rumi
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 01
    Tulisan 01
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 01
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 06
    Tulisan 06
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 06
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • 02 Tarekat 2
    02 Tarekat 2
    Dokumen2 halaman
    02 Tarekat 2
    Rumi
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 01
    Tulisan 01
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 01
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 01
    Tulisan 01
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 01
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • 02 Tarekat 2
    02 Tarekat 2
    Dokumen2 halaman
    02 Tarekat 2
    Rumi
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 05
    Tulisan 05
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 05
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Macam 26
    Macam 26
    Dokumen2 halaman
    Macam 26
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 01
    Tulisan 01
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 01
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 03
    Tulisan 03
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 03
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Macam 23
    Macam 23
    Dokumen1 halaman
    Macam 23
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 03
    Tulisan 03
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 03
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 02
    Tulisan 02
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 02
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Macam 22
    Macam 22
    Dokumen1 halaman
    Macam 22
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Macam 24
    Macam 24
    Dokumen2 halaman
    Macam 24
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Tulisan 01
    Tulisan 01
    Dokumen2 halaman
    Tulisan 01
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Macam 26
    Macam 26
    Dokumen2 halaman
    Macam 26
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • 13 Sabar
    13 Sabar
    Dokumen2 halaman
    13 Sabar
    Ki Santang
    Belum ada peringkat
  • Macam 23
    Macam 23
    Dokumen1 halaman
    Macam 23
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Pajak
    Pajak
    Dokumen1 halaman
    Pajak
    hodijat2009
    Belum ada peringkat
  • Macam 22
    Macam 22
    Dokumen1 halaman
    Macam 22
    hodijat2009
    Belum ada peringkat