Anda di halaman 1dari 7

KONSELING

Skenario
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke apotik bersama cucunya dengan
membawa resep yang berisi beberapa obat pengunaaan khusus (inhaler, insulin
pen, tetes mata, salep mata, supositoria, ovula dan enema, vaginal douche, patch,
tetes telinga). Perempuan tersebut lalu menyerahkan resep kepada petugas apotik,
dan menunggu obat tersebut di ruang tunggu. Setelah beberapa menit perempuan
tersebut di panggil namanya, karena obatnya telah selesai disiapkan dan akan
diberi konseling terkait pengunaan obat.
Apt : Ny y
Ny y : Iya saya ( seraya berdiri menuju ke apotik)
Apt : Atas nama siapa ibu?
Ny y : Nama saya Ny y
Apt : Ibu perkenalkan nama saya aptoteker r, sy sebagai apoteker penangung
jawab di apotik
ini Bisa minta waktunya sebentar ibu untuk menjelaskan obat-obat ibu?
Ny y : Baik mba bisa
Apt : Boleh saya tau identitasnya ibu?
Ny y : Boleh mba
Apoteker lalu menanyakan dan mencatat identitas ny y, dan mengali informasi
lainnya yaitu
Apt : Apa yg dikatakan dokter terkait penyakit ibu?
Ny y : Tidak ada mba
Apt : Apa yang dijelaskan dokter terkait obat ibu?
Ny y : Tidak ada mba
Apt : Apa harapan yang doktersampaikan setelah ibu berobat?
Ny y : tidak ada disampaikan apa-apa mba sama dokter cuma diperiksa dan
disuruh ambil obat di Apotik
Apt : Baik bu, apa sebelumya ibu pernah memakai obat jenis ini?
Ny y : belum pernah mb
Apt : klo begitu saya jelaskan cara pengunaannya ya ib!. Begini caranya :
1. Pengunaan Inhaler
a. Duduk atau berdiri tegak saat menggunakan inhaler.
b. Periksa dan pastikan kemasan tidak rusak dan tidak ada sumbatan pada
lupang semprotan, dengan cara menekan conektor inhaler hingga
terjadi semprotan
c. Kocok inhaler dengan baik sebelum mengunakannya,
d. Pegang aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik),
Letakkan conector inhaler dalam mulut diantara kedua bibir dengan
rapat
e. Langsung tarik napas perlahan begitu Anda menekan inhaler.
f. Tahan napas selama minimal 10 detik setelah menghirupnya,
Keluarkan nafas melalui hidung.
g. Bila menggunakan lebih dari satu hirupan per dosis, tunggu 3-5 menit
dulu di antara setiap isapan.
h. Tarik dan buang napas perlahan di antara setiap isapan, setelah selesai
lalu segera berkumur dengan air.
i. Lap dan tutup kembali inhaler lalau disimpan pada suhu ruang
terhindar dari cahaya matahari langsung

2. Pengunaan Insulin
a. Persiapkan Insulin pen, lepaskan penutup insulin pen
b. Ambil jarum pen lalu Buka kertas pembungkus dan tutup jarum pen
dengan cara:
- Tarik kertas pembungkus pada jarum pen
- putar jarum insulin ke insulin pen
- lepaskan penutup luar jarum
c. Untuk Pengunaan pertama, terlebih dahulu insulin yang (baru keluar
dari kulkas terlebih dahulu di homogenkan, dengan cara
mengelindingkan dengan kedua telapak tangan sampai 10-15 detik
Lalu pastikan pen siap digunakan dengan cara :
- Hilangkan udara di dalam pen melalui jarum, untuk mengatur
ketepatan pen dan jarum dalam mengatur dosis insulin
- lalu putar 1 -2 unit dan tahan pen dengan jarum mengarah ke atas,
kemudian tekan tombol dosis sambal mengamati keluarnya insulin
sampai insulin terlihat di ujung jarum yang menandakan pen
insulin siap digunakan
d. Putar tombol dosis insulin sesuai dosis yang diberikan
e. Pilih lokasi penyuntikan yang memiliki banyak otot seperti daerah
perut (hindari di daerah sekitar pusar), paha ataupun lengan atas.
Jangan menyuntik pada lokasi yang sama, lakukan dengan rotasi posisi
f. Suktikkan Insulin dengan cara:
- Bersihkan area yang akan disuntik dengan kasa beralkosol
- Genggam pen dengan 4 jari, dan letakkan ibu jari pada tombol
dosis
- Cubit bagian kulit yang akan disuntik
- segera suntikkan jarum pada sudut 90 derajat, lalu lepaskan cubitan
- Gunakan ibu jari untuk menekan kebawah pada tombol dosis
sampai klep dosis kembali 0. biarkan jarum di tempat selama 5-10
detik untuk membantu mencegah insulin keluar dari tempat injeksi.
g. Setelah selesai, tutup kembali pen insulin dan simpan di suhu ruang
dan tempat aman terhindar dari cahaya matahari langsung.

3. Pengunaan Tetes mata


a) Cuci tangan terlebih dahulu
b) Pastikan kemasannya tidak rusak atau tidak terbuka usahakan ujung
tetes mata tidak terkena tangan
c) Mata melihat ke atas.
d) Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian
“penampungan”.
e) Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan
diteteskan tanpa menyentuh mata.
f) Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
g) Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
h) Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
i) Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang
digunakan, tunggu sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya
diberikan.
j) Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya
berlangsung selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama,
konsultasikan pada dokter atau apoteker

4. Pengunaan Salep Mata


a. Cuci tangan terlebih dahulu
b. Pastikan kemasannya tidak rusak atau tidak terbuka usahakan ujung
tetes mata tidak terkena tangan
c. Mata melihat ke atas, dan kepala sedikit menengadah
d. Pegang Tube dengan satu tangan, dan Tarik kelopak mata bagian
bawah dengan tangan lain sehingga terbentuk cekungan
e. oleskan sejumlah dosis yang telah ditentukan sekitar
f. Tutup mata selama 2 menit, lalu bola mata digerakkan ke atas bawah
samping kiri dan kanan sehinnga salep merata di mata
g. bersihkan kelebihan salep dengan mengunakan tissue
h. Bersihkan bagian tepi tube dengan tissue yang bersih, lalu ditutup dan
disimpan

5. Pengunaan Tetes Telinga


a) Cuci tangan terlebih dahulu
b) Pastikan kemasannya tidak rusak atau tidak terbuka usahakan ujung
tetes telinga tidak terkena tangan
c) Bersihkan telinga bagian luar dengan mengunakan air hangat atau kain
lembab dengan hati-hati, kemudian dikeringkan
d) Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya
menuganakan tangan selama beberapa menit, lalu kocok botol obat
tetes telinga.
e) Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat
menghadap ke atas:
- Untuk dewasa : Tarik daun telinga ke atas dank e belakang untuk
meluruskan saluran telinganya
- Untuk anak < 3 tahun : Tarik daun telinga ke bawah dan
kebelakang untuk meluruskan saluran telinganya
f) Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga,
pertahankan posisi kepala 2-3 menit. tekan secara lembut kulit penutup
kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang
telinga agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga.
g) Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka
atau membilas ujung botol tetes telinga.
h) Cucilah tangan dengan air untuk memberishkan sisa obat yang
menempel

6. Pengunaan Suppositoria
a) Cuci tangan terlebih dahulu.
b) Buka pembungkus obat (jangan dibuka jika supositoria terlalu lunak).
c) Jika supositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam
kondisi masih dalam kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau
dipegang di bawah aliran air dingin), kemudian setelah agak keras
keluarkan dari kemasannya.
d) Berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah
badan dan angkat lutut
e) Masukkan obat kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang
bulat terlebih dahulu, dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
f) Tetap berbaring selama beberapa menit.
g) Setelah selesai, cucilah tangan.
h) Usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.

7. Pengunaan Ovula
8. Pengunaan enema
9. Pengunaan vaginal Douche
a) Cuci tangan.
b) Keluarkan tablet dari pembungkus.
c) Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
d) Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat
gambar).
e) Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan
vagina sedalam mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
f) Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
g) Tarik aplikator.
h) Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
i) Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator
dengan sabun dan air hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
j) Cuci tangan.

10. Pengunaan Transdermal Patch


a) Untuk letak penempelan patch lihat instruksi yang terdapat pada
kemasan obat atau konsultasikan dengan apoteker.
b) Jangan ditempelkan pada kulit yang memar atau luka.
c) Jangan ditempelkan dalam lipatan kulit atau di bawah pakaian ketat.
Pindahkan tempat patch setiap periode pemasangan.
d) Pasang patch dengan tangan yang bersih dan kering.
e) Bersihkan dan keringkan tempat pemasangan patch.
f) Ambil patch dari wadah, jangan sentuh bagian obatnya.
g) Tempelkan pada kulit dan tekan kuat. Gosok bagian tepi agar
menempel.
h) Lepaskan dan ganti sesuai petunjuk

Anda mungkin juga menyukai