Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Nilai-nilai moral atau yang sering lebih kita kenal dengan etika merupakan
topik yang sering menyita banyak perhatian di kalangan masyarakat sekarang
ini, karena nilai etika di kalangan masyarakat telah memudar seiring
perkembangan zaman yang semakin modern. Perhatian ini merupakan indikasi
penting berperilaku dan beretika di kalangan masyarakat. Perilaku beretika
merupakan hal penting praktik akuntan public dan harus di tanggapi secara
serius oleh para mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan. Untuk itulah
etika profesi akuntan dipelajari secara khusus dan bab tersendiri di dalam mata
kuliah auditing. Maka penulis ingin memaparkan atau menjelaskan tentang
pengertian auditing terlebih dahulu.

B. Tujuan

Pada hakekatnya untuk mengawali suatu kegiatan, yang pertama harus


diperhatikan adalah tujuan dan maksud apa yang hendak dicapai dalam
kegiatan tersebut. Sebab tanpa tujuan dan maksud yang jelas suatu kegiatan,
maka hasil yang diharapkan tidak akan memuaskan. Untuk itu, dalam
penyusunan makalah ini, penulis akan mengemukakan tujuan penulisan
makalah ini, sebagai berikut.
1. Menjelaskan ciri-ciri umum kegiatan yang membentuk definisi auditing
2. Mengenal perbedaan antara berbagai jenis audit dan auditor
3. Menguraikan akar sejarah auditing
4. Menyebutkan beberapa tonggak sejarah kebangkitan profesi akuntan
publik di A.S.
5. Menjelaskan nilai inti, kompetensi inti, dan jasa inti yang dikembangkan
oleh Proyek Visi CPA

1
6. Menjelaskan sifat assurance service dan jasa atestasi serta menguraikan
berbagai jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA
7. Menjelaskan sifat jasa inti lainnya yang disediakan oleh CPA serta
menguraikan beberapa jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA.
8. Mengidentifikasi berbagai organisasi sektor swasta dan sektor publik
yang terkait dengan profesi serta menjelaskan kegiatan umumnya.
9. Menguraikan empat komponen kerangka kerja pengaturan berjenjang
untuk profesi.
10. Menyebutkan elemen sistem pengendalian mutu untuk kantor CPA.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan ini yakni :


1. Secara teoritis, memberikan pengetahuan tentang profesi akuntan
publik bagi mahasiswa Akuntansi di Indonesia.
2. Secara praktis, sebagai bahan informasi bagi pihak yang terkait.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengantar Auditing Kontemporer
Definisi Auditing
“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American
Account Association” (Accounting Review, vol.47) memberikan definisi auditing
sebagai :
“suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi – asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta
penyampaian hasil – hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan”.
Beberapa ciri penting yang ada dalam definisi tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Suatu proses sistematisberupa serangkaian langkah atau prosedur yang
logis, terstruktur, dan terorganisir.
b. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif berarti memeriksa
dasar asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksan tersebut tanpa memihak
dan berprasangka, baik untuk atau terhadap perorangan (atau entitas) yang
membuat asersi tersebut.
c. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi merupakan representasi
yang dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek
pokok auditing. Asersi meliputi informasi yang dimuat dalam laporan
keuangan, laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT).
d. Derajat kesesuaianmenunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat
diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ekspresi kesesuaian ini dapt berbentu kuantitas, seperti jumlah kekurangan
dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran
(atau keabsahan) laporan keuangan.
e. Kriteria yang telah ditetapkanadalah standar – standar yang digunakan
sebagai dasar untuk menilai asersi atau pernyataaan. Kriteria dapat berupa

3
peraturan – peraturan spesifik yang dibuat oleh badan legislative, anggaran
atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan oleh manajemen, Generaaly
Accepted Accounting Principles (GAAP = prinsp – prinsip yang
Akuntansi yang Berlaku Umum) yang ditetapkan oleh Financial
Accounting Standards Board (FASB = Badan Standar Akuntansi
Keuangan) serta badan – badan pengatur lainnya.
f. Penyampaian hasil diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan
derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan.
g. Pihak – pihak yang berkepentinganadalah mereka yang menggunakan
(atau mengandalkan) temuan – temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis,
mereka adalah para pemegang saham, manajemen, kreditor, kantor
pemerintah, dan masyarakat luas.
Jenis – Jenis Audit
1. Audit Laporan Keuangan (financial statement accounting)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti
tentang laporan – laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan
oendapat apakah laporan – laporan tersebut telah disajikan secara wajar
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip – prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Audit laporan keuangan dari perusahaan – perusahaan besar sangat
diperlukan untuk memfungsikan pasar sekuritas nasional.Secara
signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan risiko investor dan
kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak
menggunakan informasi yang beermutu rendah.
2. Audit Kepatuhan (compliance audit)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti –
bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu
entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan
tertentu.kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari
berbagai sumber. Audit kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria

4
yang ditetapkan kreditor. Aplikasi yang paling luas dari audit kepatuhan
berkaitan dengan kriteria yang didasarkan pada ketentuan pemerintah.
3. Audit Operasional (operational audit)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti –
bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.dalam suatu perusahaan
bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari :
a. Suatu departemen, cabang, atau divisi.
b. Suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti
pemasaran dan pengolahan data.
Audit operasional pada pemerintah federal dapat dilakukan pada
seluruh kegiatan dari suatu lembaga seperti Federal Emergency
Management Agency (FEMA, atau suatu program tertentu seperti
distribusi kupon makanan.Kriteria atau tujuan yang diguanakan untuk
mengukur efisiensi dan efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau
lembaga yang berwenang. Pada sisis lain, auditor operasional dapat juga
membantu menyusun kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan
untuk audit operasioanal tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan
efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan
kerja.

Ikhtisar Komparatif Jenis – Jenis

Jenis audit Sifat asersi Kriteria yang Sifat laporan auditor


ditetapkan
Laporan Data laporan Prinsip – prinsip Pendapat atas
Keuangan keuangan akuntansi yang kewajaran laporan
berlaku umum keuangan
Kepatuhan Klaim atau Kebijakan Ringakasan temuan
data berkenaan manajemen, atau keyakinan tentang

5
dengan hukum, peraturan, derajat kepatuhan
kepatuhan atau persyaratan
kepada lain pihak ketiga
kebijakan,
perundangan,
peraturan, dan
sebagainya
operasioanal Data Menetapkan Efisiensi dan efektivitas
operasional tujuan, misalnya, yang diamati,
atatu kinerja yang dilakukan rekomendasi untuk
oleh manajemen peningkatan
atau pihak yang
berwenang

Jenis – Jenis Auditor


1. Auditor Independen (independent auditors)
Auditor indpenden bekerja berdasarkan imbalan. Para pengguna
mengandalkan jasa auditor independen serta menarik manfaat yang
bernilai dengan adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien
yang sedang diaudit.
2. Auditor Internal (internal auditors)
Adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini
melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang
dinamakan audit internal, dalam lingkngan organisasi sebagai suatu bentuk
jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu
manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang
efektif. Lingkup fungsi audit internal meliputi semua tahap dalam kegiatan
organisasi. Para auditor internal terutama melibatkan diri pada audit
kepatuhan dan operasional.
Para auditor internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat CIA
(Certified Internal Auditors), yang beberapa diantaranya juga bersertifikat

6
CPA. Asosiasi Internasional untuk para unuk para auditor internal adalah
IIA (Institue of International Auditors), yang menetapkan kriteria
sertifikasi serta mengelola ujian CIA. Selain itu, IIA juga telah
menetapkan standar praktis untuk audit internal dan sebuah kode etik.
3. Auditor Pemerintah (government auditors)
Untuk melaksanakan fungsi audit bagi kepentingan Kongres, para
auditor GAO (General Accounting Office) bertugas pada lingkup kegiatan
audit yang luas, termasuk melakukan audit laporan keuangan, audit
kepatuhan, dan audit operasional.
Para auditor IRS (Internal Revenue Service) melakukan audit atas
Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan para pembayar pajak untuk
ketaatan pada perundangan pajak yang berlaku
Organisasai nasional untuk para akuntan di pemerintah A.S. adalah
AGA (Association of Governement Accountants). Sampai saat ini AGA
belum mengembangkan program sertifikasi untuk para akuntan
pemerintah,. Namun, beberapa auditor pemerintah adalah pemegang
sertifikat CPA dan atau CIA.

B. Profesi Akuntan Publik : Suatu Perspektif Sejarah

Akar Auditing
Menurut catatan seorang ahli sejarah akuntansi, dikatakan bahwa :
“asal usul auditing dimulai jauh lebih awal dibandingkan dengan asal usul
akuntansi. Ketika kemajuan peradaban membawa pada kebutuhan akan adanya
orang yang dalam batas tertentu dipercaya untuk mengelola harta milik orang lain,
maka dipandang patut untuk melakukan pengecekan atas kesetiaan orang tersebut,
sehingga semuanya akan menjadi jelas”.
Pada awalnya, audit terhadap perusahaan harus dilakukan oleh satu atau
lebih pemegang saham yang bukan merupakan pejabat perusahaan, serta mereka
yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya sebagai perwakilan pemegang

7
saham. Profesi akuntansi segera bangkit dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan
pasar serta perundangan yang segera direvisi, sehingga memungkinakn orang
yang bukan pemegang saham dapat melkukan audit. Hal ini mendorong
munculnya berbagai formasi kantor audit.

Bangkitnya Profesi Auditor di A.S.


Pada tahun 1896, Negara bagian New York menjadi yang petama dalam
pembuatan perundangan yang mengatur lisensi CPA. Pada tahun 1921, empat
puluh delapan Negara bagian telah menerbitkan perundangan serupa. Pada tahun
1917, American Institute of Accountants didirikan.. institute tersebut kemudian
berganti nama menjadi American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA).
Selama awal tahun 1900-an, permintaan audit menigkat demikian besar
sebagai akibat pertumbuhan kepemilikan public yang sangat cepat ataas sekuritas
perusahaan. Bersamaan dengan itu, adanya kebutuhan akan pelaporan keuangan
yang seragam menjadi semakin jelas.
Pada tahun 1932, New York Stock Exchange (NYSE) mengesahkan
persyaratan yang mengharuskan semua perusahaan yang terdaftar mendapatkan
sertifikat audit dari CPA independen. Terbitnya Securities Art pada tahun 1933
serta Securities Exchange Art pada tahun 1934, lebih meningkatkan permintaan
kan jasa audit untuk perusahaan – perusahaan yang dimiliki public.
Pada tahun 1940-an secara perlahan telah terjadi tiga perubahan penting
atas praktif audit, yaitu :
1. Suatau pergeseran dari verifikasi rinci atas akun –akun menjadi penarikan
sampel atau pengujian sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan.
2. Pengembangan praktik mengaitkan pengujian yang akan dilakukan pada
evaluasi auditor atas pengendalian intern perusahaan.
3. Mengurangi penekanan atas deteksi kecurangan sebagai tujuan audit.

8
Selama tahun 1980-an, pengetahuan yang diperlukan pada semua bidang
tumbuh cepat. profesi akuntan publik mengambil langkah lain untuk meyakinkan
tinginya mutu jasa profesional. Profesi akuntan juga mengembangkan standar
atestasi baru.
Pada tahun 1990-an dimulailah tahap transisi untuk industri akuntansi dan
auditing. Saat itu praktik bisnis sedang berubah cepat, dan teknologi informasi
memberikan dampak yang besar pada akuntansi. Teknologi telah menyediakan
lebih banyak informasi bagi para pembuat keputusan.

Memandang ke Depan
Para auditor telah mengembangkan reputasi untuk menjadi ahli dalam
akuntans keuangan dan juga ahli dalam memahami faktor – faktor kunci untuk
bersaing dalam bisnis atau industri. Pada tahun – tahun terakhir ini, AICPA telah
melaksanakan dua proyek yang meberikan pandangan masa depan bagi profesi di
abad kedua puluh satu.
Pertama, AICPA menjadi sponsor pada proyek Visi CPA. Oleh karena
perusahaan, pemerintah, dan perorangan dipaksa untuk mempercepat
perubahannya sendiri, amaka mereka memerlukan CPA sebagai tempat
bergantung untuk bertahan atau keluar dari keadaan itu.
Kedua, AICPA membentuk Special Comitte on Assurance Services untuk
memberikan rekomendasi yang lebih luas pada jasa berbasis pasar dalam mengisi
kesenjangan pasar guna memperbaiki pengambilan keputusan jasa yang dibangun
atas reputasi yang didapat oleh para auditor berupa pengetahuan bisnis, integritas,
dan objektivitas.

C. Proyek visi CPA


Pernyataan Visi dan Tujuan
Pernyataan Visi
CPA adalah profesional terpercaya yang memungkinkan manusia dan organisasi
membentuk masa depan. Dengan menggabungkan wawasan pengetahuan dan
integritas, CPA dapat memberikan nilai dengan cara :

9
a. Mengkomunikasikan gambaran menyeluruh dengan jelas dan objektif,
b. Mengubah informasi kompleks menjadi pengetahuan penting,
c. Mengantisipasi dan menciptakan peluang, dan
d. Merancang jalur yang dapat mengubah visi menjadi kenyataan.
Tujuan Inti
Tujuan inti CPA adalah untuk menjadikan perubahan dunia yang komples
menjadi sesuatu yang logis. Sementara hal ini dapat diterima oleh profesional
lainnya, CPA menempatkan dirinya terpisah dari profesional lain dalam proses ini
melalui nilai, kompetensi, dan jasa inti yang dapat diberikan pada situasi ini.

Nilai Inti Kompetensi Inti Jasa Inti


Pendididikan berkelanjutan Keterampilan Berkomunikasi Integritas Keyakinan dan
dan pembelajaran seumur dan Kepemimpinan Informasi
hidup Mampu memberi dan bertukar Menyediakan beragam jasa
CPA sangat menjunjung tinggi informasi dalam konteks yang yang dapat meningkatkan
nilai pendidikan berkelanjutan penuh arti dan dengan keyakinan dan mutu
yang melampaui sertifikasi keterampilan penyampaian yang informasi atau konteksnya,
serta mempercayai pentingnya tepat dan dalam lingkup antar untuk pengambilan
mendapatkan keterampilan pribadi. Mampu mempengaruhi, keputusa bisnis.
dan pengetahuan secara memberi inspirasi, serta Jasa Teknologi
kontinu. memotivasi oranglain untuk Jasa yang dapat
Kompetensi mencapai hasil. memanfaatkan tekonologi
CPA mampu melaksanan Keterampilan Berfikir untuk meningkatkan tujuan
pekerjaan bermutu tinggi Strategis dan Kritis dan pengambilan
dengan cara yang cakap, Mampu merangkai data, keputusan, termasuk
efisien, dan tepat. pengetahuan, dan pandangan proses aplikasi bisnis,
Integritas untuk memberikan saran yang integritas sistem,
CPA berperilaku berdasarkan bermutu guna pengambilan manajemen pengetahuan,
etika kejujuran dan keptusan strategis. pengamanan sistem, serta
profesional. Berfokus pada Pelanggan, perpaduan proses bisnis
Menyesuaikan diri dengan Klien, dan Pasar dan praktik-praktik baru.
isu-isu bisnis yang luas Mampu mengantisipasi dan Konsultan Manajemen
CPA dapat melaraskan diri emmenuhi perubahan kebutuhan dan Manajemen Kinerka
dengan realita keseluruhan klien, pekerja, pelangga, serta Memberikan saran dan
perusahaan bisnis pasara secara lebih baik pandangan atas kinerja

10
Objektivitas dibandingkan dengan pesaing. keuangan dan
CPA mampu menangani Menginterpretasi Kumpulan nonkeuangan operasi serta
informasi yang bebas distorsi, Informasi proses strategis suatu
prasangka pribadi, atau Mampu menginterpretasi dan organisasi melalui
pertentangan kepentingan. menyediakan konteks yang penegetahuan dan
lebih luas dengan menggunakan pertimbangan bisnis.
informasi keuangan dan Perencanaan Keuangan
nonkeuangan. Menyediakan beragam jasa
Berwawasan Teknologi bagi organisasi dan
Mampu memndayagunakan dan perorangan untuk
memanfaatkan teknologi yang menginterpretasi dan
dapat menambah nilai bagi memberikan nilai tambah
klien, pelanggan dan karyawan. dengan cara
mendayagunakan lingkup
luas laporan keuangan.
Dalam hal ini termasuk
segala sesuatu tentang
perencanaan perpajakan
serta analisis laporan
keuangan untuk menyusun
portofolio investasi dan
transaksi keuangan yang
kompleks.
Jasa Internasional
Meneyediakan jasa untuk
mendukung dan
menfasilitasi perniagaan
dalam pasar global

11
D. Jasa yang Disediakan oleh Kantor CPA
ASSURANCE SERVICES

Gambar 1.4 Bidang jasa CPA

“Assurance Services adalah jasa profesional independen yang mampu


meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para
pengambil keputusan.”

Auditing adalah salah satu jasa kunci yang termasuk dalam lingkup luas
assurance services. Kenyataannya, jasa audit telah menjadi dasar di mana lingkup
yang luas dari jasa atestasi dan assurance services sedang dikembangkan. Berikut
adalah pembahasan tentang aspek-aspek kunci dari assurance services.
Salah satu aspek kunci tersebut adalah konsep independensi. Para
pengguna jasa sangat mengandalkan independensi CPA serta dapat menarik
manfaat yang benilai dari kenyataan bahwa CPA bersifat tidak memihak dan
objektif.
Konsep jasa profesional meliputi aplikasi pertimbangan profesional, yang
merupakan ciri unik yang dibawa CPA dalam perikatan. Meskipun kemajuan
teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan atau analisis data, namun

12
teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional seorang
praktisi.
Assurance services meningkatkan mutu informasi dengan cara
meningkatkan keandalan atau relevansinya. Komite khusus tersebut memberikan
devinisi keandalan dan relefansi sebagai berikut.
a. Keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, konsistensi
antarperiode.
b. Relevansi meliputi dapat dipahami, dapat diperbantingkan dengan entitas
lain, dapat digunakan, dan kelengkapan.

Beberapa Contoh
Beberapa contoh assurance services adalah sebagai berikut:
1. Jasa penilaian risiko, di mana CPA dapat meningkatkan mutu informasi
risiko untuk para pengambil keputusan internal melalui penilaian
independen mengenai kemungkinan suatu peristiwa atau tindakan dan
berpengaruh buruk pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan
bisnis serta melaksanakan strateginya dengan berhasil.
2. Jasa penilaian kinerja berfokus pada pemberian keyakinan berkenaan
dengan penggunaan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan oleh
organisasi untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan.
3. Assurance perawatan lansia merupakan jasa potensial di mana para CPA
dapat menyediakan jaya yang bernilai bagi anggota keluarga dengan cara
memberikan keyakinan bahwa tujuan pemeliharaan dapat tercapai untuk
para anggota keluarga berusia lanjut yang tidak lagi dapat mandiri
sepenuhnya. Tujuan jasa ini adalah untuk memberikan pihak ketiga (anak,
anggota keluarga, atau piha lain yang berkepentingan) bahwa kebutuhan
para lansia dapat terpenuhi.

Jasa Akuntansi dan Komplikasi


Kantor CPA mungkin mendapat tugas dari klien untuk melaksanakan jasa
akuntansi (accounting services) yang beragam. Termasuk dalam jasa ini adalah

13
menyusuk pembukuan manual ataupun yang telah diotomatisasi, membuat jurnal,
membukukan ayat jurnal penyesuaian, serta menyiapkan dan menyusun laporan
keuangan. Yang terakhir juga dikaitkan dengan jasa komplikasi (compilation
services). Ketika CPA melakukan kompilasi atas seberkas laporan keuangan, CPA
tidak memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar sesuai GAAP.

JASA ATESTASI

Jasa atestasi (attest services) merupakan salah satu jasa di mana kantor
CPA mengeuarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan
tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
Selanjutnya jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu audit,
pemeriksaan, review, dan prosedur, seperti berikut ini.

Audit
Contoh utama dari jasa audit (audit services) adalah audit laporan
keuangan. Jenis audit ini meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti
yang mendasari laporan keuangan historis yang memuat asersi yang bibuat oleh
menejmen entitas. Berdasarkan audit tersebut, CPA memberikan pernyataan
pendapat “positif” tentang apakah laporan tersebut telah menyajikan secara wajar
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Perhatikan bahwa istilah “positif”
berarti pasti atau yakin, termasuk juga untuk keadaan yang kurang
menguntungkan, yaitu ketika bukti-bukti yang diperoleh dalam audit telah
membawa CPA pada suatu kesimpulan yang positif (pasti) bahwa laporan tidak
sesuai dengan GAAP. Fokus utama dari audit adalah menyajikan satu berkas
laporan keuangan tahunan yang menyertai suatu laporan audit tahunan kepada
investor dan pengguna lain.

Pemeriksaan

14
Istilah pemerikasaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain
yang muncul dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi
yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh
pemeriksaan meliputi pemeriksaan:
1. Laporan keuangan prospektif (bukan historis),
2. Asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern entitas,
dan
3. Keputusan entitas terhadap perundangan dan peraturan tertentu.

Review
Jasa review (review services) terutama terdiri dari permintaan keterangan
dari manajemen entitas serta anaisis korporatif atas informasi keuangan. Tujuan
review adalah untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari
pernyataan positif yang diberikan pada suatu audit. Dengan demikian, daripada
menyatakan “tidak menyajikan secara wajar sesuai GAAP”, suatu laporan yang
dibuat berdasarkan review laporan keuangan akan menyatakan bahwa pe-review
“tidak mendaoatkan adanya modifikasi material yang harus dibuat dalam laporan
keuangan agar sesuai dengan GAAP.

Prosedur yang Disepakati


Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati
(agreedupon procedures) juga lebih sempit dibandingkan dengan jasa audit dan
jasa pemeriksaan. Untuk jenis jasa ini, kantor CPA dapat menerbitkan suatu
“ringkasan temuan”.

JASA JASA LAIN

Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa
teknologi, koonsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa
internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan negative, ringkasan temuan, atau bentuk

15
lain dari keyakinan. Namun demikian, jasa-jasa ini dapat diberikan oleh kantor
CPA yang sama yang sedang melaksanakan audit.

Jasa Teknologi
CPA memberikan jasa teknologi (technology services) dalam bentuk
analisis sitem, manajemen informasi, serta pengamanan sistem. Para CPA adalah
tenaga yang ahli dalam mengevaluasi pengendalian intern entitas serta telah
mengembangkan keahliannya dalam membantu klien untuk merancang sistem
informasi dan pengendalian, sistem untuk mendukung perencanaan keuangan,
sistem untuk mendukung kebutuhan pengambilan keputusan lainnya, serta
membuat rekomendasi untuk meningkatkan pengamanan sistem.

Konsultasi Manajemen
Dalam melaksanakan jasa konsultasi manajemen (management
consulting services), para praktisi mendayagunakan keahlian teknis, pendidikan,
dan pengalaman mereka untuk memebrikan nasihat dan bantuan teknis kepada
klien. Jasa ini dapat membantu klien untuk meningkatkan penggunaan
kemampuan dan sumberdaya mereka dalam mencapai tujuan. Proses konsultasi
meliputi perumusan masalah atau peluang, mencari fakta, mengevaluasi alternatif,
merumuskan rencana tindakan, mengkomunikasikan hasil, menerapkan rencana
tindakan, serta tindak lanjut. Namun konsultan CPA independen harus berhenti
sesaat sebelum manajemen membuat keputusan.

Perencanaan Keuangan
Jasa perencanaan keuangan (financial planning services) meliputi
segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan pajak dan analisis laporan
keuangan untuk menyusun struktur portofolio investasi serta transaksi keuangan
yang kompleks untuk bisnis.

Internasional

16
Dengan bertumbuhnya perniagaan secara elektronik (e-commerce),
banyak perusahaan yang berurusan dengan aspek internasional dari bisnis mereka
yang beberapa tahun sebelumnya tak pernah terbayangkan. CPA menyediakan
beragam jasa intenasional (international services) seperti perencanaan pajak lintas
batas, atau bantuan dalam penyusunan merger maupun kerja sama multinasional.

E. Organisasi yang Berkaitan dengan Profesi Akuntan Publik di


Amerika Serikat

ORGANISASI SEKTOR SWASTA


Penjelasan tentang sifat dan kegiatan pokok dari setiap organisasi sector swasta
dikelompokkan sebagai berikut.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)


Misi AICPA adalah bertindak atas nama anggota serta menyediakan
dukuangan yang perlu untuk meyakinkan bahwa para CPA telah melayani
lepentingan public dalam melaksanakan jasa profesional yang bermutu.
AICPA memberikan lingkup layanan yang luas kepada para anggotanya.
Misalnya melalui komite-komite teknis senior, para anggota dapat berpartisipasi
untuk menetapkan standar-standar yang akan digunakan sebagai pedoman kinerja
jasa professional, termasuk standar yang berkaitan dengan pengendalian mutu,
review mutu, dan etika perilaku. AICPA mengembangan serta menyelenggarakan
materi dan kursus dan pendidikan profesional berkelanjutan (continuing
professional education/CPE), menyediakan jasa bantuan akuntansi auditing
melalui hotline informasi teknis dan perpustakaan yang sarat dengan referensi
teknis.

State Societies of Certified Public Accountants (Masyarakat CPA Negara


Bagian)
Sebagian besar CPA adalah anggota AICPA dan sekaligus juga anggota
masyarakat CPA negara bagian. Masayarakat CPA negara bagian menjalankan

17
fungsinya melalui sejumlah kecil staf yang bekerja penuh waktu serta melalui
berbagai komite yang terdiri dari para anggota sendiri. Masyarakat negara bagian
ini memiliki kode etik profesional sendiri yang sejalan dengan Kode Etik Perilaku
Profesional AICPA (AICPA Code of Professional Conduct). Meskipun organisasi
ini bersifat otonom, biasanya masyarakat CPA negara bagian menjalin kerjasama
dengan masyarakat CPA negara bagian lainnya dan juga dengan CPA dalam
bidang kepentingan yang saling menguntungka, misalnya kepentingan pendidikan
berkelanjutan dan etik.

Unit-uni Kerja (Kantor CPA)


Seorang CPA dapat berpraktik sendiri atau menjadi anggota sebuah kantor
akuntan public (KAP). Sebuah KAP dapat berbentuk perusahaan perorangan,
firma, perseroan terbatas, perusahaan profesional, atau bentuk organisasi lainnya
yang diizinkan oleh hukum negara bagian atau peraturan.
Kantor CPA lokal memiliki satu atau beberapa kanto di dalam suatu
negara bagian. Sejauh ini, kantor CPA lokal merupakan bentuk yang paling umum
dari unit kerja. Beberapa kantor CPA local juga melayani perusahaan publik,
namun klien utama mereka adalah usaha-usaha kecil dan perorangan. Kegiatan
audit yang dilakukan beberapa kantor CPA local yang paling kecil cenderung
menurun, karena tingginya biaya untuk mempertahankan kompetensi serta
meningkatnya pengungkapan kewajiban hukum.

Badan-badan yang Menetapkan Standar Akuntansi


Financial Accounting Standards Board (FASB = Dewan Standar
Akuntansi Keuangan) serta Governmental Accounting Standards Boards (GASB
= Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan) adalah badan-badan independen yang
menetapkan standar sector swasta. Fungsi utamanya adalah mengembangkan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) bagi setiap entitas bisnis
dan nirlaba, entitas permintaan negara bagian dan local.

18
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Beberapa organisasi sector publik, baik yang berada pada tingkat negara
bagian maupun federal, secara langsung akan mempengaruhi profesi akuntan
public. Sifat dan kegiatan organisasi ini akan dijelaskan dalam bagian-bagian
berikut ini.

State Boards of Accountancy (Badan Akuntansi Negara Bagian)


Pada umumnya, badan negara bagian terdiri dari lima sampai tujuh CPA
dan setidaknya sau anggota public yang umumnya ditunjuk oleh pemerintah.
Badan-badan negara bagian ini secara positif juga menjadi lebih audit dalam
mendorong program-program untuk mempertahankan praktik audit yang bermutu
tinggi. Fungsi utama badan-badan ini adalah menerbitkan izin untuk berpraktik
sebagai seorang CPA, memperbarui izin, menangguhkan atau membatalkan izin
praktik.
Badan-badan negara bagian ini berada di bawah National Association of
State Boards of Accounting (NASBA = Asosiasi Nasional Badan-Badan
Akuntansi Negara Bagian). NASBA mengidentifikasi, meneliti, dan menganalisis
isu-isu besar yang sedang muncul dan berkembang serta dapat mempengaruhi
badan-badan akuntansi negara bagian, memperkuat dan memelihara komunikasi
denan anggota badan, serta memelihara hubungan dengan organisasi-organisasi
yang dapat mempengaruhi peraturan tentang akuntansi publik. Kedudukan badan
negara bagian dan NASBA adalah independen terhadap AICPA dan masyarakat
negara bagian.

Securities and Exchange Commission (Otoritas Pasar Modal di Amerika


Serikat)
Securities and Exchange Commission (SEC) adalah suatu badan
pemerintah federal yang didirikan pada tahun 1934 sesuai dengan undang-undang
Securities Exchange Act untuk mengatur peredaran saham yang ditawarkan untuk
dijual kepada public dan selanjutnya mengatur perdagangan surat-surat berharga
melalui bursa efek tidak resmi (over-the-counter markets). Menurut undang-

19
undang ini, SEC memiliki wewenang untuk menetapkan GAAP bagi perusahaan-
perushaan.yang berada dibawah yurisdiksinya.
SEC juga berusaha keras memperngaruhi auditing dan profesi akuntan
publik. Peraturan yang dikeluarkan mengandung kualifikasi untuk menentukan
independensi seorang akuntan, termasuk juga standar pelaporan. SEC memiliki
wewenang untuk memberikan tindak hukuman kepada akuntan independen yang
tidak mematuhi ketentuan ini.

U.S. General Accounting Office (Kantor Akuntansi Umum A.S)


U.S. General Accounting Office (GAO) adalah suatu badan nonpartisan
yang bertindak sebagai badan audit pederal bagi Kongres U.S. Badan ini diketuai
oleh Comptroller General of the United States, dan memiliki wewenang untuk
menerbitkan standar berkenaan dengan organisasi, program, kegiatan, dan fungsi
audit pemerinthan. Standar-standar ini tidak hanya berlaku bagi para auditor
pemerintah, namu juga bagi para CPA yang melakukan audit atas entitas
pemerintah federal atau kegiatan lain yang mendapat bantuan keuangan dari
pemerintah federal, termasuk pemerintah negara bagian dan local, lembaga
pendidikan tinggi, serta organisasi dan kontraktor nirlaba.

Internal Revenue Service (Kantor Pajak A.S)


Internal Revenue Service (IRS) merupakan salah satu divisi dari U.S.
Treasury Department (Departemen Keuangan A.S) yang bertanggung jawab untuk
mengelola dan menegakkan perundanganpajak federal.

Pengadilan Negara Bagian dan Federal


Kadang-kadang, kantor CPA dapat digugat dengan tuduhan telah
melakukan pekerjaan di bawah standar dalam pelaksanaan audit atau jasa lainnya.
Guna mencapau putusan hukum dalam kasus semacam ini, pada umumya
pengadilan telag memperhatikan standar kinerja kerja yang dibuat oleh profesi itu
sendiri. Namun kadang-kadang pengadilan harus menetapkan bahwa standar
profesi tersebut dianggap tidak cukup melindungi public. Setelah adanya sejumlah

20
putusa pengadilan yang demikian, maka profesi menanggapinya dengan
memperjelas standar praktik yang telah ada atau bahkan menerbitkan standar-
standar baru.

Kongres A.S.
Komite-komite kongres giat melukan beberapa investigasi tentang profesi
akuntan selama dua decade belakangan ini. Investigasi difokuskan pada masalah
independensi kantor CPA, efektivitas pelaksanaan audit atas perusahaan-
perusahaan yang dimiliki publik, tanggung jawab untuk mendeksi dan melaporkan
tindak kecurangan dan melawan hukum yang dilkukan klien, serta apakah sistem
pengaturan profesi telah cukup melindungi public.

F. Kerangka Kerja Pengaturan untuk Meyakinkan Mutu Jasa


Setiap profesi menekankan perhatian pada mutu jasa yang diberikan,
tidakterkecuali profesi akuntan publik. Mutu jsaa merupakan hal yang penting
untuk meyakinkan bahwa profesi telah memenuhi tanggung jawab klien,
masyarakat umum, serta pemerintah.
Empat komponen :
1. Pendapatan Standar (standard setting). Sector swasta menetapkan standar
akuntansi, jasa – jasa professional, etika, dan pengendalian mutu untuk mengatur
perilaku para CPA serta kantor – kantor CPA.
2. Pengaturan oleh Kantor CPA (firm regulation). Setiap kantor CPA membuat
kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa praktik akuntansi sesuai
dengan standar professional.
3. Pengaturan sendiri atau sejawat (self-or peer regulation). AICPA telah
menerapkan suatu program komprehensif tentang pengaturan sendiri termasuk
kewajiban untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan, review sejawat (peer
review) permintaan keterangan tentang kegagalan audit, serta pandangan public.
4. Pengaturan oleh Pemerintah (government regulation). Hanya professional yang
layak dan mampu saja yang akan diberikan izin untuk berpraktik, sementara

21
perilaku auditor senantiasa dipantau oleh dewan akuntansi Negara bagian, SEC
dan pengadilan.

Penetapan Standar
Peran sector swasta dalam FASB dan GASB dalam menetapkan standar
akuntansi, serta peran AICPA dalam menetapkan standar auditing yang berlaku
umum (GAAS) serta standar lainnya untuk berbagai jenis jasa atestasi dan
akuntansi. Telah dijelaskan bahwa AICPA memilikitim etika profesi yang
menetapkan standar perilaku professional. Semua standar tersebut memberikan
pedoman bagi praktisi perorangan yang mendapaatkan pekerjaan bermutu tinggi.

Standar Pengendalian Mutu


Apabila suatu perusahaan mempertimbangkan bagaimana akan mengelola
system pengendalian mutu, maka terlabih dahulu harus mempertimbangkan tiga
hal pokok. Pertama, perusahaan harus memberikan tanggung jawab dalam
perusahaan kepada orang – orang yang tepat untuk merancang dan memelihara
kebijakan pengendalian mutu. Kedua, perusahaan harus mengkomunikasikan
secara berala kebijakan pengendalian mutu dan prosedurnya kepada para personil,
sehingga dapat diperoleh keyakinan yang memadahi bahwa mereka telah
memehami dan menaatinya.

Pengaturan oleh Kantor


Pengaturan oleh kantor (firm regulation) dilakukan dalam kantor CPA
sendiri. Bagi sebuah kantor CPA terdapat sejumlah insentif untuk melakukan
pekerjaan dengan baik. Termasuk didalamnya berupa kebanggaan,
profesionalisme, dan keinginan untuk bersaing dengan kantor akuntan lain.
Motivaasitambahan dapat berasal dari keinginan untuk menghindari beban biaya
serta hal – hal yang dapat merusak reputasi kantor yang berkaitan dengan litigasi
serta tindakan lain yang sesuai dengan kantor dan patut diduga mengandung
ketidakpatuhan terhadap standar professional.

22
Pengaturan Sendiri
Pengaturan sendiri (self regulation) ini juga disebut pengaturan sejawat
(peer regulation), berkaitan dengan kegiatan entitas profesional diluar perusahaan
guna meningkatkan kualitas praktik. Divisi kantor CPA dan divisi review mutu
dari AICPA memainkan peran kunci dalam komponen kerangka kerja pengaturan
ini.

Divisi Kantor CPA


Divisi kantor CPA memiliki dua seksi, yaitu SEC Practice Section (Seksi
Praktik SEC) dan Private Company Practice Section (Seksi Praktik Perusahaan
Swasta). Setiap seksi memiliki tujuan, persyaratan keanggotaan dan review
sejawat (peer review), serta badan pengatur (excecutive committee) sendiri –
sendiri. Pada umumnya tujuan dan persyaratan dari seksi praktik SEC lebih luas
daripada yang ada pada Seksi Praktik Perusahaan Swasta.
Tujuan utama proses review sejawat adalah untuk meningkatkan praktik
dimasa yang akan datang. Apabila suatu kantor CPA gagal untuk melaksanakan
langkah perbaikan yang dianggap perlu oleh seksi, maka seksi akan menetapkan
sanksi tersebut :
1. Persyaratan pendidikan profesional berkelanjutan tambahan
2. Percepatan frekuensi review sejawat / review sejawat secara khusus
3. Memberi teguran kritik dan celaan
4. Denda uang
5. Skorsing dari keanggotaan
6. Pemecatan dari keanggotaan seksi

Permintaan Keterangan atas Kegagalan Audit


Kantor CPA yang terdaftar pada Seksi Praktik SEC harus melapor pada
Quality Control Inquiry Committee (QCIC = Komite Permintaan Keterangan
Pengendalian Mutu) yang da dalam seksi tersebut, tentang semua ligitasi atau
gugatan hokum yang melibatkan audit atas perusahaan public dalam waktu 30 hari

23
terhitung mulai tanggal penerimaan gugatan. QCIC bertanggung jawab untuk
menetapkan apakah gugatan dalam kasus tersebut menunjukkan adanya :
1. Kesalahan penyimpangan yang tidak dapat dihilangkan oleh sistem apapun
2. Kekurangan pada penerapan pengendalian mutu kantor atau kepatuhannya
3. Kekurangan pada standar profesional

Pengawasan Publik
Public Oversight Board atau Dewan Pengawasan Publik akan memantau
dengan ketat kegiatan seksi tersebut. Untuk memastikan indepensinya, Dewan
akan menunjuk anggota – anggotanya yang memiliki pengalaman luas dalam
masalah – masalah bisnis, profesional, peraturan, dan legislative. Para staf dean
akan mengawasi secara langsung setiap review sejawat yang dilaksanakan
seksidan seluruh permintaan keterangan QCIC atas tuntutan kegagalan audit.

Divisi Review Mutu


Pada tahun 1988. AICPA mendirikan Quality Review Division (Divisi
Revisi Mutu). Kegiatan utama divisi ini adalah melakukan kerjasama dengan
masyarakat CPA Negara bagian, untuk memtapkan dan melaksanakan program
review mutu bagi kantor – kantor akuntan lokal yang melakukan praktik akuntan
public namun tidak terdaftar pada salah satu seksi manapun dari Divisi Kantor
CPA. Program ini menyediakan beragam variasi review berdasarkan jenis jasa
yang diberikan.

Peraturan dari Pemerintah


Peraturan oleh Pemerintah (government regulation) bagi profesi terutama
dilakukan melalui kegiatan Dewan Akuntansi Negara Bagian, SEC, serta
pengadilan Negara bagian dan federal sebagaimana telah dibahas pada bagian
sebelumnya.
SEC juga memainkan peran penting dalam mengaitkan peraturan sendiri
dan pengaturan pemerintah. Hal ini dilaksanakan dengan mengevaluasi
independesinya sendiri atas efektivitas program pemantauan praktik Seksi Praktik

24
SEC dari Divisi Kantor CPA yang ada AICPA. Evaluasi meliputi review atas
pekerjaan yang dilakukan oleh tim review sejawat, Dewan Pengawasan Publik,
serta Komite Permintaan Keterangan Pengendalian Mutu. Berdasarkan evaluasi
ini, SEC dapat menyimpulkan bahwa “proses review sejawat telah memberikan
sumbangan secara signifikan guna meningkatkan sistem pengendalian mutu
kantor anggota, dank arena itu harus meningkatkan konsistensi dan mutu praktik
di hadapan Komisi”.
Profesi harus terus mewaspadai dan bersikap tanggap terhadap hal – hal
yang menjadi perhatian kongres, sehingga dapat membantu menjaga
keseimbangan yang tepat antara pengaturan pemerintah dengan komponen –
komponen lain dalam kerangka kerja pengaturan.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan
publik, industri dan pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan
pengetahuan dan keterampilan auditor yang telah menjadikan profesi auditor
demikian tanggap pada permintaan yang kuat atas beragam jasa atestasi lain
dan jasa non asestasi.
Peluang profesional yang memiliki keterampilan auditing dan atestasi
meningkat secara pesat dengan adanya teknologi informasi yang berdampak
sangat luas terhadap sistem laporan keuangan. Secara khusus, Proyek Visi
CPA menjadi penting dalam pembahasan tentang nilai-nilai inti dan
kompetensi yang akan menunjang profesi auditor serta CPA dan lainnya
dimasa depan.
Profesi modern dipengaruhi oleh sejumlah profesional dan organisasi-
organisasi pengatur yang berasal dari sektor swasta maupun publik yang
menaruh perhatian pada mutu kerja profesional.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Akuntansi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta dapat menjadi referensi bagi
yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Auditing dan Profesi Akuntan
Publik.

DAFTAR PUSTAKA

26
Boynton, Johnson, and Kell. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga, 2003.

Auditing adalah Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan


sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan
pendapat mengenai keawajaran laporan keuangan tersebut.” (Sukrisno
Agoes)
“Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai
suatuinformasi untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian
antara informasi tersebut dengan kriterianya. Auditing hendaknya
dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen.” (Arens)
Definisi Auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur
penting sebagai berikut :
1. Suatu Proses yang sistematik.
2. Untuk memperoleh dan mengealuasi bukti secara objektif.
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
4. Menetapkan tingkat kesesuaian
5. Kriteria yang ditetapkan
6. Penyampaian hasil
7. Pemakai yang berkepentingan

27
Jenis Audit dan Auditor
a. Audit Laporan Keuangan
Audit Laporan Keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya
untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuaannya untuk menentukan apakah
yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit
kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat
kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerin tahan.
c. Audit Operasional
Audit Operasional merupakan review secara sistematik kegiatan
organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan
tertentu.

1. Auditor Independen

28
Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya
kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan
keuangan yang dibuat oleh kliennya.
2. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas
pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang
ditujukan kepada pemerintah.
3. Auditor Internal
Auditor Internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan
(perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya
adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh
manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Laporan Audit
Laporan Audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan
tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan
keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalan suatu
laporan tertulis yang umumnya berupa laporan audit baku.
Laporan Audit Baku
A. Paragraf pengantar dicantumkan sebagai paragraf pertama laporan audit
baku. Terdapat 3 fakta yang diungkapkan oleh auditor dalam paragraf
pengantar ;
1. Tipe jasa yang diberikan auditor
2. Objek yang diaudit
3. Pengungkapan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan
tanggung jawab auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan
keuangan berdasarkan hasil auditnya.
B. Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang
dilaksanakan auditor.
C. Paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor
tentang kewajaran laporan keuangan auditan.
5 (lima) Tipe Pokok Laporan Audit yang Diterbitkan oleh
Auditor:
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian. (Unqualified
Opinion)
2. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian. (Qualified
Opinion)

29
3. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan. (Unqualified Opinion with explanatory language)
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat. (Disclamer
Opinion)
Standar Auditing
A. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
B. Standar Pekerjaan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
C. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersil bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
yang dipikul oleh auditor.
Laporan Auditor Independen
 [pihak yang dituju]

30
 Kami telah mengaudit neraca perusahaan XYZ tanggal 31 Desember 2xx1
serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami
terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami.
 Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Iondonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
 Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan perushaan XYZ tanggal 31 Desember 2xx1, dan hasil usaha
serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
 [Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, no izin KAP)
 [tanggal]
Manfaat Audit Laporan Keuangan
Keterlibatan audit yang independen akan memberikan manfaat-manfaat
antara lain, menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi
kecurangan perusahaan, dan memberikan dasar yang lebih dipercaya
untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan lain yang harus diserahkan
kepada pemerintah.
Kondisi yang menyebabkan perlunya auditing:
a) Ada potensi konflik antara penyedia informasi dan pemakai informasi.
b) Informasi kemungkinan mempunyai konsekuensi ekonomi yang
substansial bagi pengambil keputusan.
c) Para ahli sering diminta untuk menyiapkan dan mengklarifikasi informasi.
d) Para pengguna informasi sering mempertanyakan kualitas informasi.
Batasan Suatu Audit
1. Beberapa kesimpulan audit dibuat atas pemeriksaan atas contoh dari
bukti yang ada. Biasanya laporan keuangan didukung oleh ribuan bahkan
jutaan dokumen. Proses audit biasanya terbentur dengan biaya dan waktu
dan membutuhkan sebuah pemeriksaan yang mendukung pengungkapan
laporan keuangan. Beberapa contoh dapat memberikan keterbatasan
untuk dipertimbangkan, meskipun demikian, kesimpulan dapat ditarik dari
pemeriksaan contoh bukti yang ada sebagai subjek ketidakpastian.

31
2. Beberapa bukti yang mendukung laporan keuangan harus didapatkan dari
perwakilan manajemen meskipun auditor dapat memperoleh bukti yang
menguatkan atau bahkan tidak menguatkan. Oleh sebab itu dibutuhkan
kepercayaan penuh kepada perwakilan manajemen. Jika integritas
manajemen kurang, maka auditor dapat memberikan pendapat yang tidak
benar atas laporan keuangan
Kelemahan manusia seperti halnya kelelahan & kecerobohan dapat
menyebabkan auditor tidak melihat bukti-bukti yang berhubungan,
memeriksa jenis bukti yang salah atau menarik kesimpulan yang
salah atas laporan keuangan yang diaudit.

ETIKA PROFESIONAL
Etika dan Moralitas
Ethos (Yunani) = Karakter
Mores (Latin) = Kebiasaan
Seperangkat prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang berhubungan bagaimana
seseorang bertindak terhadap orang lain. Fokus kepada perilaku yang
“benar dan salah”.
Perlunya Etika Profesional
Kebutuhan Etika dalam Profesi :
1. Kepentingan terhadap kepercayaan masyarakat
2. Eksistensi profesi sangat bergantung kepada kepercayaan publik
terhadap mutu pekerjaan profesi Akuntan Publik
3. Persaingan yang sangat ketat dapat mendorong seorang profesional
berperilaku tidak etis dan tidak profesional.
AKUNTAN PUBLIK DAN AUDITOR INDEPENDEN
Akuntan Publik
Akuntan yang berpraktik di KAP, yang menyediakan berbagai jasa yang
diatur dalam SPAP (auditing,atestasi ,akuntansi dan review , dan jasa
konsultasi).
Auditor Independen
Akuntan publik yang menerima penugasan audit atas lap. Keuangan
historis, yang menyediakan jasa audit atas dasar Standar auditing yang
tercantum dalam SPAP.
Kerangka Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
1. Prinsip Etika
2. Aturan Etika
3. Interpretasi aturan etika
4. Tanya dan jawab

 Prinsip etika mengikat seluruh anggota IAI, dan merupakan produk


kongres.

32
 Aturan etika mengikat kepada anggota kompatemen dan
merupakan produk rapat anggota kompartemen. Aturan Etika tidak boleh
bertentangan dengan prinsip etika.
 Interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan
oleh badan yang dibentuk oleh kompartemen setelah memperhatikan
tanggapan dari anggota dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai
panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk
membatasi lingkup dan penerapannya.
 Pernyataan etika profesi yang berlaku saat itu dapat dipakai
sebagai interpretasi dan atau aturan etika sampai dikeluarkannya aturan
dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

33

Anda mungkin juga menyukai