Isi Makalah)
Isi Makalah)
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT , kerena berkat limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya . Makalah ini membahas tentang ICT dalam strategi manajamen
pendidikan di era modern.
Dalam penyususnan makalah ini , kami banyak menemui beberapa kendala akan
tetapi tidak membuat saya berhenti dan dalam penulisan ini saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
dan materinya . dan juga kami menerima kritik kontruktif dari berbagai pihak atas
kelemahan dan keterbatasan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membawa manfaat kebaikan dalam
urusan pendidikan terutama pendidikan islam yang bertujuan membentuk insan
yang berakhlaqul karimah , amin
2
DAFTAR ISI
a. Latar belakang...........................................................................................(4)
b. Rumusan masalah.....................................................................................(5)
c. Tujuan.......................................................................................................(5)
a. Pengertian ICT...........................................................................................(5)
b. Pengertian pendidikan..............................................................................(6)
c. Manajemenpendidikan.............................................................................(7)
d. Peran ICT dalam bidang pendidikan.........................................................(7)
e. Definisi di era digital .................................................................................(9)
f. Pendidikan di era digital ...........................................................................(9)
g. Fungsi manajemen pendidikan...............................................................(10)
Kesimpulan...................................................................................................(14)
Daftarpustaka...............................................................................................(15)
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) sangat begitu cepat. Hal ini, berpengaruh terhadap dunia
pendidikan kita, baik terhadap aspek infrastruktur, maupun content berupa:
metode, model, strategi, pendekatannya. Selain itu, juga bergeser system
kerja dari manual (konvensional atau tradisional) ke modern, IT atau
digital (Kristiawan, 2014). Oleh karena itu, dibutuhkan SDM yang terapil,
profesional dari para pendidik dan tenaga kependidikan. Sebab, dengan
adanya tenaga SDM pendidik dan tenaga kependidikan yang terapil dan
profesional bukan hal yang mustahil akan melahirkan pendidikan yang
berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan tercermin dalam pribadi
peserta didik yang berkualitas, lewat perubahan sikap, perilaku, tutur kata
dan perbuatan yang menyenangkan, beradab dan berbudaya
Apalagi saat ini, kita telah memasuki pendidikan abad 21, yang
cirinya menurut kemendikbud adalah tersedianya informasi dimana saja
dan kapan saja, adanya implementasi penggunaan mesin (komputirisasi),
mampu menjangkau semua pekerjaan rutin (otomatisasi) dan bisa
dilakukan di mana saja dan kemana saja (komunikasi). Ditemukan bahwa
dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah terjadi pergeseran
pembangunan pendidikan ke arah ICT, sebagai salah satu strategi
manajemen pendidikan abad 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola
kelembagaan dan SDM (Soderstrom, From, Lovqist & Tornquist, 2011)1.
Abad ini memerlukan transformasi pendidikan secara menyeluruh,
sehingga terbangun kualitas guru yang mampu memajukan pengetahuan,
pelatihan, ekuitas peserta didik dan prestasi peserta didik (Darling-
Hammond,2006; Azam & Kingdon, 2014).
Namun, apapun itu namanya entah pendidikan di era digital dan
atau pendidikan abad 21, yang pasti muaranya untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, seperti yang tertuang dalam Undang-undang No.20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, yakni
mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggunjawab. Dan untuk mencapai tujuan pendidikan
Nasional ini, maka semua pihak harus bisa memahami terlebih dahulu
makna pendidikan Nasional menurut UU No. 20 tahun 2003 sebagai dasar
untuk untuk berpijak, yakni usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
4
suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk dapat diterima di masyarakat
bangsa dan Negara dengan memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran ICT dalam dunia pendidikan ?
2. Bagaimana tantangan pendidikan di era digital ?
3. Perencanaan seperti apa yang dilakukan untuk menentukan suatu
job ?
C. Tujuan
Tujuan pendidikan yang efektif dan efisien adalah tujuan yang bersifat
jelas, mengunakan bahasa-bahasa operasional agar mudah dipahami, penyusunan
program harus menyeluruh dan saling bersinergi dengan program yang lain
sehingga saling memberi manfaat yang positif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ICT
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berasal dari bahasa Inggris yaitu Information
and Communication Technologies (ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. ICT mencakup
dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi
informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar
media. Istilah ICT muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20.
Menurut Fitrihana (2007), ICT adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi
batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan,
menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi. Dan, dalam
konteks pembelajaran, ICT meliputi segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan
5
komputer untuk mengolah informasi dan sebagai alat bantu pembelajaran serta sebagai
sumber informasi bagi guru dan siswa.
B. Pengertian Pendidikan
6
C. Manajemen Pendidikan
Begitu besar peran ICT dalam pendidkan sehingga secara khusus pemerintah
dalam Pustekkom Diknas membagi peran ICT di sekolah modern menjadi 7 peran
sekaligus sebagi pilar pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu:
1. ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan. Artinya dengan ICT sumber ilmu
pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu pengetahuan inti
(core content) dalam pelajaran sekolah maupun sebagai materi pengaya
pembelajaran (content suplement). Pada fungsi ini internet memiliki peran besar
sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara luas yang
didalamnya telah terkoneksi dengan ribuan perpustakaan digital, jutaan
artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2. ICT sebagai alat bantu pembelajaran. Artinya bahwa pembelajaran saat ini
lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia di kelas dan dapat
disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti multimedia dan
media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik, foto, gambar,
display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD Interaktif, Video
Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada bagian ICT
sebagai fasilitas pendidikan.
7
3. ICT sebagai fasilitas pendidikan. Dalam hal ini ICT sebagai saran yang
melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan, terutama fasilitas-
fasilitas yang bernuansa elektronik seperti labolatorium komputer, peralatan di
laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman suara, studio musik,
studio produksi video dan editing.
4. ICT sebagai standar kompetensi. Artinya ICT sebagai mata pelajaran yang
kita kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi standar kompetensi.
8
E. Definisi Era Digital
Digital berasal dari bahasa Yunani yaitu Digitus yang berarti Jari Jemari.
Biasanya mengacu pada sesuatu yang menggunakan angka, terutama bilangan
angka biner. Bahasa biner adalah jantung dari komunikasi digital. Menggunakan
bilangan 1 dan 0, diatur dalam kode yang berbeda untuk memudahkan pertukaran
informasi. 1 dan 0 juga disebut sebagai bit (Binary Digit) dari kata digit biner
yang mewakili potongan terkecil dari informasi dalam sistem digital.
Perkembangan teknologi yang hadir dengan sistem digital telah memicu
pengembangan garis komunikasi baru, informasi teknik manipulasi, dan peralatan
komunikasi yang sudah ada sebelumnya saluran dan perangkat juga telah
terpengaruh. Ini adalah salah satu kekuatan pendorong revolusi komunikasi ini.
Teknologi digital, merupakan teknologi yang tidak lagi
menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi cenderung pada sistem
pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau format
yang dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital pada dasarnya
hanyalah sistem penghitung yang sangat cepat yang memproses semua
bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris. Teknologi digital
memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet.
selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, Koran dan lain-lain
bukanlah termasuk dalam kategori teknologi digital.
Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan
teknologi digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi
komputer. Suatu era dimana teknologi digital muncul di segala bidang
kehidupan. Era Digital adalah masa dimana semua manusia dapat saling
berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan. Kita dapat
dengan cepat mengetahui informasi tertentu bahkan real time. Era digital
bisa juga disebut dengan globalisasi. Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya yang banyak disebabkan
oleh kemajuan infrastruktur telekomunikasi, transportasi dan internet.
9
pendidikan. Pendidikan Digital merupakan konsep/cara memberikan
pelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan media multimedia
antara lain menggunakan bantuan computer/notebook, smartphone, video,
Audio dan visual. Menurut Kristiawan dkk (2019) dalam dunia pendidikan
tidak hanya fokus pada satu teknologi yang digunakan, namun teknologi
sangat banyak ragamnya dan akan digunakan sesuai dengan kebutuhan
dari pembelajaran (Kristiawan dkk ,2019)
G. Fungsi manajemen
Menurut (Nurdyansyah,2015), Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis
tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan
bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Fungsi-fungsi manajemen diantaranya dibagi menjadi
enam macam fungsi, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam proses manajemen.
Menurut Robbins (2011:16) perencanaan adalah proses menentukan tujuan
dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai tujuan dan menetapkan cara
terbaik untuk mencapai tujuan. Mondy dan Premeaux menjelaskan bahwa
“Perencanaan adalah proses menentukan apa yang seharusnya dicapai dan
bagaimana mencapainya”. Manajemen Sekolah Berbasis ICT 27 Mengapa
para manajer harus membuat perencanaan?. Dengan adanya perencanaan
akan dapat mengarahkan, mengurangi pengaruh lingkungan,
mempengaruh tumpang tindih, serta merancang standar untuk
memudahkan pengawasan. Dengan perencanaan yang dibuat akan dapat
mengkoordinir berbagai kegiatan, mengarahkan para manajer dan pegawai
10
kepada tujuan yang akan dicapai. Kemana mereka akan pergi, apa yang
mereka harapkan dari semua itu sehingga berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan, maka mereka seharusnya berkoordinasi, bekerjasama
dan sama-sama bekerja. Tidak itu saja perencanaan adalah konsep matang
yang harus dapat melihat sepuluh tahun kedepan, dua puluh tahun kedepan
apa dan bagaimana gambaran yang diinginkan. Dengan perncanaan itu kita
dapat menentukan job describtion masingmaing unit dan bidang yang ada
dalam organisasi kita.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi adalah berkumpulnya sejumlah orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah rencana
disusun oleh manajer atau kepala sekolah dan tim, maka tugas selanjutnya
adalah mengorganisir sumber daya manusia dan sumber daya fisik,
sehingga dapat termanfaatkan secara tepat. Sedangkan pengorganisasian
(organizing) adalah proses di mana pekerjaan yang ada dibagi dalam
komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas mengkoordinasa
hasil-hasil yang akan dicapai sehingga tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai. Jadi proses pengorganisasian adalah kegiatan menempatkan
seseorang dalam struktur organisasi sehingga memiliki tanggung jawab,
tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan fungsi organisasi dalam
pencapaian tujuan yang disepakati bersama melalui perencanaan.
Pengorganisasian dalam aktivitasnya mencakup hal-hal berikut: a. Siapa
melakukan apa Maksudnya adalah penentuan Job description orang-orang
di unit kerja atau bidang yang harus menjadi tugas di masingmasing unit
atau bidang tersebut. b. Siapa pemimpin siapa. Maksudnya adalah
menentukan tanggungjawab orang-orang di unit kerja atau bidang masing-
masing. c. Menetapkan arah komunikasi. Maksudnya adalah pembagian
kebijakan dan wewenang dimaing-masing unit atau bidang. Misalnya
Wakil Kepala Sekolah berwenang mengambil kebijakan dalam hal
akademik sekolah. Maka Wakil Kepala Sekolah harus bertangungjawab
secara administrative kepada kepala sekolah. d. Memusatkan sumber-
sumber daya terhadap sasaran. Pengorganisasian sebagai proses
kepenPendidiksan adalah mencakup:1. Membagikan pekerjaan yang harus
dikerjakan.2. Membagi tugas kepada karyawan untuk melakspeserta
didikannya. Manajemen Sekolah Berbasis ICT 29 3. Mengalokasikan
sumber daya-sumber daya yang memberikan bantuan. 4. Mengkoordinir
pekerjaan untuk mencapai hasil.
3. Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat terlaksana dengan
baik. Dalam konteks Actuating diperlukan kerja praktis dan aksi nyata,
11
tidak memerlukan konsep namun harus berjalan sesui dengan perncanaan
yang telah ditetapkan. Tidak itu saja Actuating juga akan memberikan
gambaran yang nyata bagi pengelola sampai dimana pelaksanaan secara
teknis kerja dan kinerja organisasi yang ada di sekolah untuk mencapai
tujuan-tujuannya.
4. Kepemimpinan (Leadership)
Indikator keberhasilan seorang manajer atau kepala sekolah dalam
mengelolah organisasi adalah keterampilan dan gaya memimpin.
Keterampilan memimpin mencakup keterampilan konseptual
(pengetahuan), keterampilan teknikal, dan keterampilan interpersonal
(komonikasi). Mondy dan Premeaux (2012:65) menjelaskan bahwa
kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa
yang diinginkan pemimpin untuk mereka lakukan. Jadi kepemimpinan
berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
mempengaruhi orang lain, karena itu intinya adalah hubungan antar
manusia. Gaya kepemimpinan paling tidak ada empat, yaitu: 30
Nurdyansyah, S.Pd., M.Pd., Andik Widodo, M.M a. Pemimpin Otokratik:
menyuruh para bawahannya melakukan sesuatu dan diharapkannya tanpa
boleh ada pertanyaan. b. Pemimpin Partisipatif: selalu melibatkan
bawahannya dalam pengambilan Pengambilan Kebijakan tetapi otoritas
akhirnya sering berada di tangan pimpinan. c. Pemimpin Demokratis:
selalu mencoba memperhatikan dan melakukan apa yang diinginkan
kebanyakan bawahannya. d. Pemimpin yang Membebaskan Bawahan
(Laissez Faire): pemimpin seperti ini cenderung tidak melibatkan diri
kepada pekerjaan-pekerjaan bawahan atau bagian. Biasanya gaya
pemimpin seperti ini hanya mungkin dilakukan mpeserta didikala staf atau
bawahannya yang ahli dan professional.
5. Pengawasan (Controlling) Fungsi pengawasan mencakup semua
aktifitas yang dilakspeserta didikan oleh manager dalam upaya
memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncpeserta
didikan. Pengawasan secara internal organisasi mencakup berbagai
kegiatan yaitu: a. Pengawasan input: jumlah dan kualitas bahan-bahan,
para anggota staf, peralatan, fasilitas dan informasi yang dicapai oleh
organisasi yang bersangkutan b. Pengawasan aktivitas/proses: yaitu
penjadwalan dan pelaksanaan aktivitas, oprasional, transformasi serta
distribusi yang terjadi dalam organisasi Manajemen Sekolah Berbasis ICT
31 c. Pengawasan out put: Pengawasan terhadap ciri-ciri out put yang
diinginkan/ standar, out put yang tidak diinginkan, (polusi, bahan buangan,
sampah) dari organisasi yang bersangkutan. 6. Penyusunan (Staffing)
Penyusunan disini termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan sarana dan
prasarana, pelatihan, pendidikan dan pengembangan sumber daya
karyawan tersebut dengan efektif. Keenam Fungsi manajemen tersebut
12
akan dapat melihat kondisi global yang bergulir dan peluang masa depan.
Modal ini akan dapat menjadi pijakan yang kuat untuk mengembangkan
pendidikan khususnya manajemen sekolah. Pada titik inilah diperlukan
berbagai komitmen untuk perbaikan kualitas. Ketika melihat peluang, dan
peluang itu dijadikan modal, kemudian modal menjadi pijakan untuk
mengembangkan pendidikan yang disertai komitmen yang tinggi, maka
secara otomatis akan terjadi sebuah efek domino (positif) dalam
pengelolaan organisasi, strategi, SDM, pendidikan dan pengajaran, biaya,
serta pengelolaan pendidikan. Untuk menuju point education change
(perubahan pendidikan) secara menyeluruh, maka manajemen pendidikan
adalah hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan
sehingga menghasilkan output yang diinginkan. Walaupun masih terdapat
institusi pendidikan yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam
pengelolaan pendidikannya. Manajemen yang digunakan masih
konvensional, sehingga kurang bisa menjawab tantangan zaman dan
terkesan tertinggal dari modernitas. 32 Nurdyansyah, S.Pd., M.Pd., Andik
Widodo, M.M Jika manajemen pendidikan sudah tertata dengan baik dan
membumi, niscaya tidak akan lagi terdengar tentang pelayanan sekolah
yang buruk, minimnya profesionalisme tenaga pengajar, sarana-prasarana
tidak memadai, pungutan liar, hingga kekerasan dalam pendidikan. Semua
itu juga harus didukung oleh kebijakan pendidikan yang juga mengarah
pada perkembangan mandiri di setiap sekolah.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian
luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah ICT muncul setelah
adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun
perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://damayanti1431711007.blogspot.com/2015/01/makalah-peran-ict-
dalampembelajaran.html
http://digilib.uinsgd.ac.id/15943/
DOI: http://dx.doi.org/10.21580/nw.2013.7.2.562
15