SKRIPSI
Oleh :
MUHAMAD RIZKY
NIM : 1111015000098
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua & Bapak Syaripulloh,
M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan
3. Ibu Anissa Windarti, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu membimbing saya dalam perkuliahan.
4. Bapak Dr. Nurochim, MM selaku dosen pembimbing I dan Ibu Tri
Hajarwati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberi
masukan, ilmu, dan arahan yang amat bermanfaat kepada penulis
selama melaksanakan penelitian.
iii
5. Para dosen-dosen jurusan pendidikan IPS yang telah memberikan
ilmu-ilmunya selama proses perkuliahan ini yang diberikan kepada
penulis.
6. Ibu Dra. Carol Titaley selaku kepala sekolah SMA Negeri 29 Jakarta
yang sudah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
7. Bapak Drs. Sugiatno selaku wakil kepala sekolah yang selalu
memberikan pesan, saran dan arahan kepada penulis selama
melaksanakan penelitian.
8. Bapak Sururudin, S.Pd selaku guru mata pelajaran sosiologi yang
senantiasa memberikan kesempatan, saran, serta arahan kepada
penulis selama melaksanakan penelitian.
9. Kedua orang tua penulis, alm. papa Apid Ruskandi serta mama Iis
Rohmaniah yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan
dukungannya baik moril maupun materil
10. Saudara dan sepupu penulis Yunita Damayanti, Achmad Faridz,
Firman Hidayah, Yuliani, Teh iyang, Vira, Vini, Vany, dan Reza yang
selalu memberikan semangat kepada penulisselama proses
perkuliahan.
11. Bibi Titin Lisnawati, bibi Anih, Mang Asep, Mang Wawan yang selalu
memberikan motivasi yang begitu besar selama ini.
12. Para siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 29 Jakarta yang selama ini
telah bersedia belajar bersama-sama dengan praktikan.
13. Teman-teman BDS Fari Agung, Firdaus, Akmal M, Khoirul F, Dedi P,
Emil DF, Sadam H, Delvi A, Jonathan A, Dendy H, Ibent dan Antoni
yang senantiasa bbersama penulis dikala suka maupun duka.
14. Teman-teman Pendidikan IPS angkatan 2011 dan teman-teman
konsentrasi Sosiologi yang senantiasa membantu memberi masukkan
untuk peneliti dalam proses selama melaksanakan penelitian.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
iv
Tiada untaian kata yang terindah dan berharga kecuali ucapan
Alhamdulillahirobbil’alamiin atas rahmat dan ridho-Nya. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu
yang penulis miliki.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACK ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
C. Pembatasan Masalah........................................................................ 7
vi
e. Keunggulan & Kelemahan Discovery Learning ...................... 15
a. Pengertian Sosiologi.................................................................. 24
vii
G. Teknik & Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 40
2. Uji Reliabilitas............................................................................... 45
3. Uji Hipotesis.................................................................................. 48
viii
C. Hasil Analisis Data .......................................................................... 60
3. Uji Hipotesis.................................................................................. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................ 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol .........................52
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ..................53
Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen .....................57
Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................58
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................58
Tabel 4.13 Uji Hipotesis Pretest Kontrol & Eksperimen Melalui Uji t ..............60
Tabel 4.14 Uji Hipotesis Nilai Postest Kontrol & Eksperimen Melalui Uji U ...6
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Line Nilai perkembangan Pretest dan Postest .......................55
Grafik 4.2 Grafik Batang Nilai Perkembangan Pretest dan Postest ..................55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting karena
melalui pendidikan bisa membentuk sebuah karakter seorang anak, dan
dengan pendidikan pun seseorang bisa mengembangkan potensinya
didalam pendidikan. Didalam kamus besar bahasa Indonesia, “secara
bahasa pendidikan berasal dari kata dasar didik yang diberi awalan me-
menjadi mendidik (kata kerja) yang artinya memelihara dan memberi
latihan”.1 Sedangkan pengertian pendidikan menurut beberapa ahli adalah
menurut John Dewey dalam menjelaskan “pendidikan adalah rekonstruksi
atau reorganisasi pengalaman yang konstan dari pengalaman, dan yang
menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman selanjutnya”.2
Menurut Mudyahardjo “pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta
pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal”. 3
Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional juga dijelaskan pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar dan proses
pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 4
1
Haryanto Al-Fandi, Desain Pembelajaran yang Demokratis & Humanis, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), h. 96.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 41
3
Syaifurahman dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT. Indeks, 2013), h.
52.
4
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, h. 2
1
2
5
Ferdinandus,” Ini Delapan Masalah dalam Implementasi Kurikulum 2013”, metronews.com,
Surakarta, 19 Oktober 2014, h. 1.
3
Interaksi yang baik dapat dilihat dari suatu keadaan dimana guru
mampu membuat peserta didik bisa belajar dengan mudah dan terdorong
oleh kemauan dan keinginannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada
didalam kurikulum untuk kebutuhan dari mereka sendiri. Karena itu, setiap
pembelajaran, terutama pembelajaran sosiologi hendaknya berupaya
menggambarkan nilai-nilai yang terkandung pada kurikulum dan
menghubungkan dengan kenyataan yang ada pada peserta didik.
Mata pelajaran Sosiologi sendiri pun sangat penting didalam dunia
pendidikan, karena disitu kita akan mempelajari banyak apa-apa yang
harus dilakukan oleh manusia. Contohnya, interaksi sosial yang harus
dilakukan peserta didik disekolah dan nilai dan norma sosial apa saja yang
harus ditaati peserta didik. Sosiologi juga berperan sangat penting didunia
pendidikan karena dari belajar sosiologi lah peserta didik dapat
menerapkan perilaku yang baik itu seperti apa. Untuk mengarah ke efiensi
dalam mengolah pendidikan, kegiatan belajar-mengajar harus mengarah
kepada kemandirian peserta didik dalam belajar. Menurut teori
konstruktivisme peserta didik harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks. Mengecek informasi baru
dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak
sesuai lagi.6
Selama ini dari apa yang saya amati masih ada guru sosiologi yang
menjelaskan materi hanya dengan ceramah namun jarang sekali peserta
didik diikut sertakan aktif dalam mengembangkan materi sehingga hanya
terjadi guru mentransfer ilmu ke siswa namun tanpa adanya timbal balik
didalam prosesnya.
Mata pelajaran sosiologi di tingkat sekolah menengah atas
merupakan mata pelajaran yang memiliki cakupan materi yang cukup
abstrak dan harus mampu berfikir kritis. Oleh karena itu, diperlukan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model,
6
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta Prestasi
Pustaka, 2007) h. 13.
4
7
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana Prenanda Media
Group, 2007), h. 92.
8
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam
Pembelajaran “dalam Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Konsep
Pendekatan Scientifiic, 2013, h. 1-3.
6
with subject matter in the final form, but rather is required to organize it
him self”. Ide gagasan dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget yang
menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di dalam kelas.
Model discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan,
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating conceps
and principles in the mind. Seseorang guru yang mengajar mengunakan
model ini harus menjelaskan tugas apa yang harus peserta didik lakukan.
Apa tujuan dari tugas itu lalu kemana mereka harus mencari informasi,
mengolah, membahas, dalam kelompoknya masing-masing.
Tujuan digunakan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran discovery learning adalah supaya pembelajaran lebih
menarik dan peserta didik bisa ikut aktif. Pengetahuan siswa semakin luas,
interaksi dengan guru bisa terjalin dan para peserta didik bisa memecahkan
masalah dari suatu permasalahan.
Hasil penelitian sebelumnya Skripsi yang ditulis oleh Siti
Zubaedah mahasiswa jurusan pendidikan matematika fakultas sains dan
teknologi UIN Sunan Kalijaga yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Kemandirian dan Kreatifitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika
melalui Metode Discovery Learning di kelas X MAN Kebumen 2 Tahun
Pelajaran 2009-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
discovery learning yang dilakukan melalui kegiatan investigasi berupa
pengumpulan dan pemprosesan data oleh peserta didik untuk menemukan
suatu konsep, refleksi dan penemuan tugas ternyata dapat meningkatkan
dan kreatifitas peserta didik difokuskan pada saat investigasi. Dari melihat
hasil Penelitian yang sudah pernah dilaksanakan maka dari itu peneliti
menawarkan pembelajaran Sosiologi menggunakan pendekatan saintifik
7
model discovey learning. Hal inilah yang menjadikan alasan peneliti untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X
SMA Negeri 29 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas maka yang jadi
permasalahan terkait penelitian ini adalah:
1. Minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi masih rendah.
2. Guru masih kurang kreatif didalam proses pembelajaran sosiologi.
3. Guru sosiologi selalu menggunakan model pembelajaran konvensional,
sehingga menumbuhkan rasa kejenuhan didalam diri para peserta didik.
4. Sebagian besar hasil belajar siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) pada mata pelajaran sosiologi.
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah di atas, maka peneliti sangat
menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki
keterbatasan dalam melakukan penelitian, baik tenaga, biaya, maupun
waktu. Agar lebih terarah, maka peneliti membatasi permasalahan pada:
1. Guru sosiologi selalu menggunakan model pembelajaran konvensional,
sehingga menumbuhkan rasa kejenuhan didalam diri para peserta didik.
2. Sebagian besar hasil belajar siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) pada mata pelajaran sosiologi.
Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah hasil belajar
sosiologi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “adakah
8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh model
pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi siswa
kelas X SMA Negeri 29 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Kalau dilihat secara teoritis, manfaat penelitian ini adalah :
1. Untuk menjadi bahan referensi untuk para guru, untuk
mengembangkan terutama di bidang pendidikan. Karena penelitian
ini berhubungan dengan bidang pendidikan.
2. Untuk menambah wawasan yang lebih luas di bidang pendidikan
mengenai pendekatan saintifik didalam pembelajaran terutama
model discovery learning.
2. Manfaat praktis
Secara praktis mudah-mudahan penelitian ini mempunyai manfaat
sebagai :
1. Menjadi bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah SMA
Negeri 29 Jakarta dalam memahami pentingnya pembelajaran
menggunakan pendekatan sanitifik terutama di mata pelajaran
sosiologi.
2. Menjadi bahan masukan bagi guru-guru SMA Negeri 29 Jakarta
untuk memahami pendekatan saintifik model discovery learning
terutama di mata pelajaran sosiologi.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Model Pembelajaran Discovery Learning
Discovery learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang dilakukan melalui pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik dan model discovery learning adalah suatu
pendekatan dan model pembelajaran wajib yang harus diterapkan
didalam kurikulum 2013. Pendekatan Saintifik adalah konsep
dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan
berdasarkan teori tertentu. Kemendikbud (2013) memberikan
konsepsi tersendiri bahwa pendekatan saintifik (scientific
appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen:
mengamati, menanya, menalar, mencoba/mencipta,
1
menyajikan/mengkomunikasikan. Model pembelajaran discovery
learning salah satu model pembelajaran yang sangat mendukung
dalam pengimplementasiannya.
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.“Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam
Pembelajaran“ dalam diklat guru dalam rangka implementasi kurikulum 2013; konsep pendekatan
scientific, Bandung, 2013.
9
10
2
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana, 2009) h.
22
11
3
Ibid h. 25
12
4
Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep dan Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,
2009) h. 77.
13
5
Ahmad Munjir Nasih dan Lilik Nur Kholidah. Metode dan teknik pembelajaran pendidikan
agama islam, (Bandung: PT. Refika Aditama: 2009), h. 94.
6
op. cit., h. 78.
14
f. Generalisasi
Berdasarkan verifikasi, siswa belajar menarik verifikasi
atau kesimpulan tertentu.7
7
A. Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar-mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994), h. 117.
16
8
Oemar Hamalik. Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1986) h. 122.
18
9
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 3
19
10
Suroto, “Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Prisma dan
Limas Kelas VIII”, Journal of Primary Education, Vol 1, 2012, h. 52.
11
Syaifurahman & Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT. Indeks, 2013), h.
58.
12
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. I, h. 54
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2012) h. 3.
14
Ibid h. 22
21
15
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h. 62
16
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h.172
22
17
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h.
39-44
23
18
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2012) h. 22.
19
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.182.
20
Nana Sudjana, loc. cit.
24
3. Hakikat Sosiologi
a. Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang
memiliki arti teman atau kawan, dan Logos memiliki arti ilmu
pengetahuan. Permulaan definisi sosiologi ini dipublikasikan
dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive"
yang di tulis oleh Auguste Comte. Sosologi adalah suatu ilmu
mengenai “das sein” dan bukan “das sollen”. Sosiologi
menyelidiki masyarakat serta perubahannya menurut keadaan
kenyataan.21
Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan, kepentingan bersama dan budaya. Sosiologi
bertujuan mempelajari perilaku sosial masyarakat kegiatan
masyarakat itu sendiri dengan mengamati perilaku kelompok
yang dibangunnya. Sosiologi merupakan pengetahuan tentang
masyarakat yang tumbuh dari hasil pemikiran ilmiah yang bisa
dikontrol secara kritis oleh orang lain. Kelompok atau
masyarakat tersebut terdiri atas keluarga, negara, suku bangsa
dan berbagai organisasi sosial, politik dan ekonomi. Berikut
definisi menurut beberapa ahli :
1. Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
21
Phil. Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Binacipta,
1992), h. 11.
25
22
Elly M.Setiadi & Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. (Jakarta: Kencana, 2011), h. 2.
26
c. Karakteristik Sosiologi
Jika ditelaah lebih lanjut, tentang karakteristik sosiologi
menurut Soekanto mencakup hal-hal berikut.
1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan
merupakan bagian ilmu kerohanian. Perbedaan tersebut
bukan semata-mata perbedaan metode, namun menyangkut
perbedaan substansi,, yang kegunaannya untuk
membedakan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan gejala-gejala alam dengan ilmu-ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif,
melainkan suatu disiplin yang bersifat kategoris. Artinya
sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini, dan
23
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, sosiologi, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi. Di akses pada 6 Desember 2015, pukul 14.42
28
d. Manfaat Sosiologi
Ada eberapa manfaat mempelajari ilmu sosiologi sebagai
berikut:
1. Sosiologi bermanfat menumbuhkan kepekaan masyarakat
terhadap toleransi sosial dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga akan terwujud masyarakat yang saling mengerti.
24
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 74.
29
25
Abi Muda, 14 Manfaat Sosiologi dalam Kehidupan dan Bermasyarakat, dari
http://www.abimuda.com/2015/08/14-manfaat-sosiologi-dalam-kehidupan-bermasyarakat.html. Di
akses pada 19 agustus 2014 pukul 20:10
26
Siti Zubaedah, “Upaya Meningkatkan Kemandirian dan Kreatifitas Siswa dalam
Pembelajaran Matematika melalui Metode Discovery Learning di kelas X MAN Kebumen 2
Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2013).
31
27
Reni Sintawati, Implementasi pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam
Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul, Skripsi
UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014).
28
Siti Mutoharo, Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia
pada Konsep Laju Kreasi, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011).
32
C. Kerangka Konseptual
1. Guru sosiologi
menggunakan model
pembelajaran
konvensional
2. Hasil belajar siswa di
bawah KKM
Proses Pembelajaran
Hasil Belajar
Meningkat
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah
dikemukakan, maka perumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut :
Ho = tidak terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning
terhadap hasil belajar siswa
Ha = terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning
terhadap hasil belajar siswa
BAB III
Metodologi Penelitian
1 2 3 4 5
1. Pengajuan Proposal
2. Revisi Bab 1, 2, 3
3. Susunan Instrumen
4. Observasi
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Bab 4, 5
8. Pelengkapan Data
34
35
9. Sidang Munaqosah
B. Metode Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong
penelitian dengan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperimental
design). Penelitian quasi eksperimental design adalah suatu penelitian
yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis berarti menguji
parameter populasi yang berbentuk perbandingan. Metode ini dipilih
karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu
mengetahui perbedaan suatu variabel, yaitu hasil belajar sosiologi
dengan perlakuan yang berbeda.
Peneliti menganalisis pengaruh yang terjadi antara variabel bebas
dan variabel terikat berdasarkan perbedaan hasil belajar siswa antara
kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan model
biasa. Eksperimen merupakan kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang
berhubungan dengan hipotesis yang diajukan, meneliti adanya akibat
setelah subjek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya.
Subjek diambil dari kelompok tertentu yang terbagi menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari metode ini
yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh suatu variabel
dengan variabel lain yang menjadi objek penelitian melalui
pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data serta
pengambilan kesimpulan.
C. Desain Penelitian
Penelitian bersifat quasi eksperimen. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
36
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 Y T2
Keterangan :
X : Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model
discovery learning
Y : Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan model
tradisional
T1 : Hasil Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol
T2 : Hasil Postest kelas Eksperimen dan Kontrol
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan
pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut
sebagai berikut:
1. Pra Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian adalah:
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2011.)
cet. 20 h. 77.
37
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran menerapkan pembelajaran
menggunakan media grafis untuk kelas pembanding dan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning
untuk kelas eksperimen.
a. Kelas Pembanding
1) Pendahuluan
a) Guru membacakan Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran.
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
c) Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan
pertanyaan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.
b) Guru menggunakan model tradisional untuk menjelaskan
materi sebagai kegiatan pembelajaran.
38
F. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel Bebas (X) adalah penggunaan model
pembelajaran discovery learning dalam pelajaran sosiologi, dan
variabel terikat (Y) adalah hasil belajar sosiologi siswa.
2
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013) hal. 228
3
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 8, hal. 128
40
1. Teknik Tes
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
tes objektif, tes objektif sering juga disebut tes dikotomi karena
jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang
diperoleh dari data pretest dan posttest berupa skor hasil belajar
sosiologi pada materi sosialisasi dan enkulturasi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar sosiologi untuk mengukur sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Tes yang diberikan
adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 8 butir soal
dengan 5 pilihan jawaban. Sebelum tes ini diberikan, terlebih
dahulu diuji cobakan untuk diketahui validitas dan realibilitasnya.
Adapun kisi-kisi instrumen tes adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes
2. Non Tes
a. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan,
meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam penelitian
kuantitatif instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai
alat pelengkap instrumen lain. Lembar observasi ini berkaitan
dengan aktivitas atau kegiatan selama pembelajaran discovery
learning dengan materi sosialisasi dan enkulturasi. Observasi
dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dan observasi dilakukan
berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat. Adapun kisi-
kisinya sebagai berikut:
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 172
42
Tabel 3.4
Pedoman Observasi
Aspek yang diamati
NO
x Guru mempersiapkan Rpp
x Guru menerangkan tujuan
1 Persiapan
pembelajaran
x Guru mengadakan pretest
x Guru mengadakan apersepsi
x Guru menjelaskan tentang model
pembelajaran discovery learning
x Guru menerangkan manfaat materi
sosiologi dalam kehidupan sehari-hari
x Guru menerangkan materi sosiologi
dengan sistematis sesuai dengan RPP
x Guru menguasai bahan ajar
x Guru meminta siswa agar aktif dalam
proses pembelajaran
x Guru memperhatikan siswa secara
menyeluruh
Penyajian Informasi dan x Guru mengadakan diskusi
2
Situasi Pembelajaran x Guru menerangkan dengan suara jelas
x Siswa diminta untuk mencari sumber
sebanyak-banyaknya dari imternet
dan perpustakaan sekolah
x Siswa diminta untuk menjelaskan apa
yang telah diperoleh dari internet dan
perpustakaan sekolah
x Guru mengklarifikasi tentang
penjelasan siswa
x Guru menilai dan mengembalikan
hasil diskusi siswa yang telah
dikumpulkan
x Guru memberikan tugas PR individu
x Guru & siswa memberikan
kesimpulan
x Guru memberikan gambaran tentang
materi berikutnya
3 Penutup x Guru memberikan tugas hal-hal yang
berkaitan dengan materi yang akan
datang
x Guru & siswa menutup pembelajaran
dengan mengucap hamdalla
43
b. Wawancara
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau
kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.5
Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru dengan waktu dan
tempat wawancara tidak ditentukan. Wawancara kepada siswa
dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung. Wawancara yang
dilakukan antara peneliti dengan guru meliputi hal-hal sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara untuk Siswa
5
Ibid h. 198
44
Keterangan:
Ypbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
SDt = standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
Banyaknya siswa
yang benar
P:
Jumlah seluruh
siswa
Q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p)
6
Trianto, Pengantar Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 269.
45
Kriteria pengujian jika harga rhitung> rtabel dengan taraf signifikan 0,05
maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung<
rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid.7
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas innstrumen dikatakan reliabel apabila
instrumen tersebut konsisten atau ajek dalam hasil ukurnya sehingga
dapat dipercaya dan reliabilitas juga menunjuk kepada suatu tingkat
keterandalan tertentu.8 Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian
ini, digunakan rumus KR-21 yang digunakan untuk menguji soal
pilihan ganda, karena data yang diperoleh dari soal hanya
mempunyai dua alternatif jawaban, sehingga alat ukur yang tepat
adalah KR-21, sedangkan bila lebih dari dua alternatif jawaban
maka menggunakan rumus alpha, rumus KR-21 yaitu:
r11 =
Keterangan:
r11 = realibilitas tes secara keseluruhan
M = mean atau rerata skor total
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),
h. 79.
8
Trianto, op. cit.,. h. 271.
46
Tabel 3.7
Nilai r 11 Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,21 sampai 0,40 Rendah
0,40 sampai 0,60 Cukup
0,61 sampai 0,80 Tinggi
0,81 sampai 1,00 Sangat Tinggi
3. Taraf Kesukaran
Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
4. Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Daya beda soal dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
Keterangan :
D = daya beda soal
47
Lo = F (Zi) –S (Zi)
Keterangan :
Lo = harga mutlak terbesar
F (Zi) = peluang angka baku
S (Zi) = proporsi angka baku
9
Suharsimi Arikunto, op. cit.,. h. 218.
48
2. Uji Homogenitas
Untuk menentukan rumus t-tes yang akan digunakan untuk
menguji hipotesis, maka perlu diuji dulu varians kedua sampel
homogennya atau tidak. Pengujian homogenitas varians digunakan
uji F dengan rumus sebagai berikut:
3. Uji Hipotesis
statistik uji dengan menggunakan uji t dengan taraf
signifikansi = 0,05, dengan rumus yang digunakan untuk menguji
kebenaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jika dua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan varians datanya homogen
Keterangan :
t : hasil hitung distribusi t
10
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Cet 20, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 276.
49
n
1(n
11)
U = n1n2+ 2 - R1
Dimana,
U : Statistik Uji Mann Whitney
n1,n2 : Ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2
R1 : Jumlah ranking pada sampel dengan ukuran n1 (n terkecil)
J. Hipotesis Statistik
Penelitian ini menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1> µ2
11
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 192.
50
Dimana:
µ1 = hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya
menggunakan model pembelajaran discovery learning.
µ2 = hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan
model tradisional.
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah berkenaan dengan tingkat keajegan atau
ketepatan hasil pengukuran. Berdasarkan dari hasil pengolahan data
yang peneliti peroleh melalui program ANA tes maka diperoleh
51
52
3. Tingkat Kesukaran
Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang peneliti
peroleh melalui program ANA tes maka dihasilkan data sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kategori Nomor Soal Jumlah Soal
4, 12, 13, 16, 20, 22, 25, 27,
Sangat Sukar 9
29
Sukar 9, 17, 18, 3
Sedang 1, 10 2
Mudah 26 1
2, 3, 6, 7, 8, 11, 14, 15, 16,
Sangat Mudah 15
19, 21, 23, 24, 28, 30
Jumlah Item 30 Soal
4. Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan suatu soal membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
53
Tabel 4.4
Kesimpulan Instrumen Penelitian
Nomor Validitas Reliabilitas Tingkat Daya
soal yang Kesukaran Beda
Valid
9 Sangat Signifikan Sukar 77,78
10 Sangat Signifikan Sedang 88,89
13 Sangat Signifikan Sangat Sukar 44,44
16 Sangat Signifikan 0,77 Sangat Sukar 55,56
17 Sangat Signifikan Sukar 66,67
18 Sangat Signifikan Sukar 77,78
20 Signifikan Sangat Sukar 22,22
27 Sangat Signifikan Sangat Sukar 33,33
Tabel 4.5
Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Pretest
Data
Kontrol Eksperimen
Max 75 75
Min 25 25
Mean 50,89 51,33
Me 50,00 50,00
Mo 50 50
SD 14,4 14,5
Keterangan:
Max : Nilai Tertinggi
Min : Nilai Terendah
Mean : Rerata
Me : Median (Nilai Tengah)
Mo : Modus (Nilai yang sering muncul)
SD : Standar Deviasi
Tabel 4.6
Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Postest
Data
Kontrol Eksperimen
Max 100 100
Min 37,5 50
Mean 71,8 77,6
K Me 75,00 81,25
e Mo 75 87,5
K SD 17,8 15,7
Keterangan:
Max : Nilai Tertinggi
Min : Nilai Terendah
Mean : Rerata
Me : Median (Nilai Tengah)
Mo : Modus (Nilai yang sering muncul)
SD : Standar Deviasi
Tabel 4.7
Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol
Nilai
No Nama
Pretest Postest
1 Aditiya Eka M 62,5 87,5
2 Alfredo Agustinus 25 37,5
3 Anisa Yustika Dewi 50 62,5
4 Apriyanti F.P 62,5 87,5
57
Tabel 4.8
Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Nilai
No Nama
Pretest Postest
1 Aldiansyah A 50 62,5
2 Annastasya R 50 87,5
3 Arfia Nurul 62,5 62,5
4 Aulia Pasya 37,5 50
5 Brigitta Kintan F 62,5 75
6 Cahyo Fikri 62,5 87,5
7 Devin Raditya 37,5 87,5
8 Denya Anna R 62,5 87,5
9 Dinari Achmad 50 62,5
10 Dwi Rachmawati 75 100
11 Ega Aulia Safira 37,5 75
12 Erika Fardila 75 100
13 Fitrina Cahyani 62,5 75
14 Indah P 50 87,5
15 Indra Saputra 37,5 50
16 Januar Farhan Aulia 25 62,5
17 M. Rosy Aldino 62,5 75
18 M. Fajar A 37,5 87,5
19 Nabila Syifa 75 87,5
20 Ni Luh Ariel 50 75
21 Nur Afni 75 100
22 Putri Malahati H 50 87,5
23 Putti 50 87,5
24 Rendi L A 37,5 50
25 Romi Ramadhan 25 87,5
26 Siti Fitriyani 50 62,5
27 TB.M Fabiansyah 37,5 62,5
28 Vika Dwi Anjani 50 100
Grafik 4.1
Grafik Line Nilai Perkembangan Pretest dan Postest
Keterangan:
- Angka yang ke atas adalah nilai siswa
- Angka yang ke samping adalah jumlah siswa
60
Grafik 4.2
Grafik Batang Nilai Perkembangan Pretest dan Posttest
90
80
70
60
50 Kontrol
40 Eksperimen
30
20
10
0
Pretest Posttest
Keterangan:
- Angka yang naik ke atas adalah nilai siswa
Tabel 4.9
Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Tabel 4.10
Uji Normalitas pretest dan posttest Kelas Eksperimen
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas menggunakan uji fisher pada taraf
signifikansi 5 % (a = 0,05 ). Kriteria nya pun bisa dilihat sebagai
berikut :
Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima dan kedua sampel homogen
Jika Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak dan kedua sampel tidak homogen
Tabel 4.11
Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
H0
0,05 1,02 1,90 28 Diterima
Tabel 4.12
Uji Homogenitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen
3. Uji Hipotesis
Pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Karena
ada kelompok data yang berdistribusi tidak normal, maka dari itu
digunakan uji “t” untuk data yang berdistribusi normal dan uji non
parametrik yaitu dengan Uji Mann-Whitney (Uji “U”) untuk
menguji data yang berdistribusi tidak normal. untuk kriteria
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji “t” Dengan taraf
signifikansi a = 0,05 bisa dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.13
Uji Hipotesis Pretest Kontrol dan Eksperimen Melalui Uji t
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
F Sig. T Df tailed) Difference Difference Lower Upper
Nilai Equal ,115 54 ,909 ,4464 3,8719 - 8,2091
variances ,059 ,809 7,3163
assumed
Equal ,115 53,993 ,909 ,4464 3,8719 - 8,2092
variances 7,3163
not
assumed
65
Test Statisticsa
Nilai
Mann-Whitney U 320,000
Wilcoxon W 726,000
Z -1,209
D. Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan
belajar-mengajar selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran discovery learning, guru mata
pelajaran sosiologi berperan sebagai obsever/pengamat selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan berpacuh dari lembar
observasi yang telah dibuat. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
peneliti mendiskusikan terlebih dahulu tentang proses pembelajaran
yang nanti akan dilaksanakan bagaimana caranya agar proses
pembelajaran tersebut akan berjalan dengan baik. Dan observasi hanya
dilakukan pada kelas eksperimen saja.
Berdasarkan hasil pengamatan yang obsever lakukan maka dapat
dilihat hasilnya sebagai berikut:
Pada awal kegiatan yaitu tahap persiapan berjalan dengan baik,
kemudian pada tahap penyajian informasi dan situasi pembelajaran
lumayan berjalan dengan lancar walau masih ada beberapa kendala
yang dihadapi dari siswa yang masih malas, siswa yang kurang aktif
dan siswa yang bercanda, tapi secara keseluruhan bisa berjalan dengan
lumayan baik. Kegiatan penutup pun berjalan dengan baik.
E. Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung teradap guru mata pelajaran
sosiologi bapak sururudin, S.Pd dan siswi bernama Dwi Rahmawati
siswi kelas X IIS 2. Wawancara dilakukan masing-masing dua kali
67
dengan narasumber yang sama yaitu pra penelitian dan pasca penelitian
dari hasil yang didapat dari wawancara pra penelitian yang dilakukan
kepada guru terkait persiapan hasil belajar dan model pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sosiologi siswa selama ini
ternyata masih ada beberapa siswa yang nilainya masih dibawa KKM
dan proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini hanya biasa saja
yaitu diskusi kelompok dan presentasi. Lalu kemudian dari hasil
wawancara pra penelitian kepada salah satu siswi terkait hasil belajar
dan model pembelajaran dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya
cukup dan model pembelajaran yang dilaksanakan membuat dia
senang-senang saja namun terkadang membuat dia bosan. Itu hasil
wawancara sebelum melakukan penelitian.
Dan kemudian wawancara setelah dilakukannya penelitian atau
pasca penelitian yang dilakukan kepada guru terkait model
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan hasil belajar dapat
disimpulkan bahwa model discovery learning sangat bagus sekali
karena menuntut anak untuk belajar secara aktif dan mandiri dan hasil
belajarnya pun lumayan meningkat walau tidak terlalu signifikan.
F. Pembahasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ternyata setelah diperlakukannya model
pembelajaran discovery learning hasilnya tidak berpengaruh pada hasil
belajar siswa, ini dibuktikan dengan hasil nilai akhir posttest yang
dimana nilai tersebut perbedaan nilai kelas kontrol dan kelas
eksperimen tidak terlalu jauh, peneliti pun amat merasakan tidak
sempurnanya proses pembelajaran yang dilakukan pada saat penelitian,
menurut peneliti ada beberapa faktor yang membuat penelitian ini tidak
berpengaruh diantaranya yang pertama, kurang tegasnya peneliti yang
pada saat itu bertindak sebagai guru pada saat penelitian, sehingga
banyak siswa yang tidak mendengarkan pada saat peneliti memberikan
instruksi. Yang kedua, ketidaksiapan siswa pada saat belajar
68
didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis
sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum
sampai pada generalisasi. Dengan teknik ini siswa dibiarkan
menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya
membimbing dan memberikan intruksi. Sehingga pembelajaran
melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat,
dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak
dapat belajar sendiri.
Namun ada beberapa kelemahan menggunakan metode discovery
learning yaitu Metode ini berdasarkan asumsi bahwa ada kesiapan
pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami
kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara
konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi. Di pihak lain justru menyebabkan akan
timbulnya kegiatan diskusi. Metode ini tidak efisien untuk mengajar
jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama
untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat
buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan
cara-cara belajar yang lama. Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek
konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas
untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa. Tidak
menyediakan kesempatan-kesempatan bagi berfikir yang akan
70
ditemukan oleh siswa telah dipilih lebih dahulu oleh guru, dan proses
penemuannya adalah dengan bimbingan guru.1
Pada tahap kesimpulan, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan discovery learning bisa membuat siswa
bisa lebih aktif didalam pembelajaran, siswa mendapatkan suatu
pengalaman baru dalam belajar. Melihat beberapa kelemahan diatas
bisa disimpulkan peneliti merasakan beberapa kelemahan-kelemahan
diatas, sehingga hasil belajarnya tidak maksimal sehingga tidak
memberi pengaruh lebih terhadap pembelajaran menggunakan metode
biasa, namun peneliti sangat merasakan sekali perbedaan didalam
aktivitas pembelajarannya, metode yang menggunakan discovery
learning yang lebih membuat siswa lebih aktif didalam pembelajaran
dibandingkan metode tradisional.
G. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti begitu menyadari banyak sekali
kekurangan dalam penerapan discovery learning didalam proses
belajar-mengajarnya. Peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin
didalam melakukan penelitian ini namun banyak suatu hambatan yang
tidak pernah diduga-duga datang didalam proses pembelajarannya.
Sehingga peneliti memiliki beberapa keterbatasan penelitian sebagai
berikut:
1. Penelitian hanya pada ruang lingkup pembahasan sosialisasi
sehingga tidak dapat meluas lagi.
2. Ada disatu kelas dimana ketika proses pembelajaran ingin dimulai
kabel proyektor tidak berfungsi, sehingga peneliti harus mengganti
dan meminjam dikelas lain dan membuat waktu terbuang cukup
banyak.
1
Oemar Hamalik. Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1986) h. 122.
71
A. Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian
pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar
sosiologi siswa di kelas X SMA Negeri 29 Jakarta, diperoleh nilai rata-rata
hasil belajar sosiologi kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol. Dengan nilai rata-rata 77,63 untuk kelas eksperimen dan 71,8
untuk kelas kontrol. Dan kemudian hasil uji hipotesis diperoleh nilai
sebesar 0,227 yang artinya Sig.(2-tailed) (0,227) > a (0,05) atau sama
dengan U > Ukritis yang berarti H0 diterima. yang berarti tidak ada
pengaruh yang didapat dari hasil belajar sosiologi siswa dengan
menggunakan metode discovery learning. Namun walaupun tidak ada
pengaruh tapi bisa dilihat dari nilai rata-ratanya kelas eksperimen lebih
unggul dan juga pembelajaran menggunakan discovery learning bisa
membuat siswa bisa lebih aktif didalam pembelajaran, siswa mendapatkan
suatu pengalaman baru dalam belajar.
B. Saran
Berdasarkan dari apa yang peneliti dapatkan dan rasakan pada saat
melakukan penelitian terdapat beberapa saran diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk sekolah agar memperhatikan alat-alat media yang dipakai dalam
pembelajaran jangan sampai ada alat-alat media yang tidak berfungsi
dengan baik.
2. Untuk para guru yang ingin menggunakan model pembelajaran
discovery learning, agar senantiasa selalu mempersiapkan materi
dengan matang dan sumber belajarnya, agar ketika didalam praktiknya
tidak terjadi kekeliruhan yang dialami guru maupun siswa.
72
73
3. Siswa harus lebih teliti lagi didalam mencari informasi terkait materi
yang sedang diajarkan, agar bisa tepat dan sesuai dengan tema
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
4. Lebih disiplin lagi untuk kehadiran siswa dalam proses pembelajaran,
agar siswa tidak ketinggalan pelajaran dan siswa bisa mengerti dan
memahami setiap tahap demi tahap dalam pembelajaran.
5. Untuk peneliti lain yang ingin meneliti tentang model discovery
learning, disarankan untuk bisa mengkaji lebih dalam lagi tentang
discovery learning sebelum melakukan sebuah penelitian.
6. Untuk peneliti lain disarankan untuk menguji validitas hingga sampai
hasil yang ideal.
7. Untuk peneliti lain disarankan untuk mengambil sampel maksimal dari
subyek yang ada ketika ingin meneliti tentang model discovery
learning.
74
DAFTAR PUSTAKA
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Elly M.Setiadi & Usman Kolip. Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan
Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:
Kencana, 2011.
Ferdinandus, ”Ini Delapan Masalah dalam Implementasi Kurikulum 2013”, dari
http://news.metrotvnews.com/read/2014/10/19/307023/ini-delapan-
masalah-dalam-implementasi-kurikulum-2013-html. Di akses pada 19
Oktober 2014
Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep dan Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika
Aditama, 2009.
Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Nasih, Ahmad Munjir dan Lilik Nur Kholidah. Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Syaifurahman & Tri Ujiati. Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Indeks,
2013.
PFOFIL SEKOLAH
Pada tahun 1973, SMA VI Filial yang merupakan cabang dari SMA VI
Bulungan, akhirnya tepat pada bulan Juni 1973 melepaskan diri dari induknya
dan statusnya menjadi SMA 29 Jakarta. Seirama dengan bergulirnya waktu,
pada tahun 1989 di bawah pimpinan R.M. Radjagoekgoek dilakukan
pembangunan gedung baru yang terdiri dari dua lantai, sebanyak 16 ruang
belajar dengan masa penyelesaian gedung selama satu tahun dengan Tipe B.
Awal tahun 1994 dibawah pimpinan Drs. Sutan Achirudin Djamin, berhasil
menambah tiga ruang bangunan yang diperuntukan laboratorium kimia,
laboratorium fisika, dan gudang penyimpanan barang serta satu bangunan
musholla SMA Negeri 29 Jakarta. Pada saat Kepala SMA Negeri 29 Jakarta
dijabat oleh Bapak Drs. Syahrial Gazali, M.Pd., yang menggantikan Bapak
Drs. Sutan Achirudin Djamin sejak tahun 1997. Di bawah pimpinannya, gigih
berbenah diri terhadap situasi dan kondisi sekolah, selalu diadakan
penyempurnaan dan perbaikan sarana gedung, sarana KBM, keindahan kebun
dan pemagaran sekolah serta pengaspalan lapangan upacara / lapangan
olahraga. Hal ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas sekolah agar dapat menjadikan SMA Negeri 29 Jakarta sejajar dengan
SMA unggulan di DKI Jakarta.
PROFIL SEKOLAH
TUJUAN:
1. Melaksanakan Kurikulum 2013
2. Tingkat pemahaman keagamaan siswa 95 %
3. Tingkat partisipasi dalam kegiatan ibadah keagamaan 95 %
4. Tingkat pelanggaran kedisiplinan siswa 0 %
5. Prosentasi kehadiran guru dan karyawan 100 %
6. Prosentasi Daya Serap Siswa 85 %
7. Rata – rata perolehan skor NUAN 80 %
8. Prosentasi siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri 73%
9. Sistem Administrasi Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
10. Kemampuan bahasa Inggris lisan baik siswa, guru maupun karyawan
11. Team kesenian dapat tampil ditingkat propinsi
12. Kegiatan olah raga memperoleh prestasi tingkat nasional
13. Prestasi lomba mata pelajaran tingkat propinsi dan nasional
14. Prestasi kebersihan tingkat propinsi
15. Kepribadian dan budi pekerti luhur dengan memasyarakatkan 5 S :
Senyum – Sapa – Salam – Sopan – Santun.
2 Wa.Ka.Sek
Drs.
L Kurikulum/Gu 1987 S1
Sugiatno
ru Sosiologi
3 Wa.Ka
Supadiyono,
P Kesiswaan/Gu 1997 S1
S.Pd
ru Matematika
7 Agus Nur
Cahyadi, P Guru Sejarah 2004 S1
S.Pd
8 Guru
Sururudin,
L Sejarah/Sosiol 2004 S1
S.Pd
ogi
9 Wijiatun,
P Guru Sejarah 1991 S1
S.Pd
10 Lina
Guru Bhs.
Danawati, P 2014 S1
Indonesia
S.Pd
11 Merlita
Paruri Guru Bhs.
P 2009 S1
Rahayu, Indonesia
S.Pd
13 Marapi
Guru Bhs.
Amboko, L 2009 S1
Indonesia
S.Pd
17 Dra. D.
Guru Bhs.
Radjagukgu P 1990 S1
Inggris
k
18 Guru Bhs.
Faizah, S.Pd P 2007 S1
Jepang
19 Meli
Guru Bhs.
Melgawati, P 2005 S1
Jepang
S.Pd
20 Dra. Hj.
Artika
P Guru Biologi 1987 S1
Damayanti,
MM
21 Susi
Kristanti, P Guru Biologi 1985 S1
S.Pd
22 Rismawati
P Guru Biologi 2005 S1
S.pd
23 Hj. Endang
P Guru Kimia 2000 S1
L., S.Pd
24 Joko
Suryadi, L Guru Kimia 2013 S1
S.Pd
25 Dra. H.
P Guru Kimia 2001 S1
Sriyatun
26 Guru
Mudjiono,
P Kimia/Fisika/ 2002 S1
S.Pd
Komputer
27 Nur Asiah,
L Guru Fisika 1997 S1
S.Pd
28 Ita Yunita,
P Guru Fisika 1998 S1
S.Pd
30 Guru
Dra. Ratih Sosiologi/PK 1990 S1
Andayani P N
31 Laili
Hadiati, P Guru Geografi 1999 S1
S.Pd
32 Dra. Juliana
Rosa P Guru Geografi 1997 SI
Monding
33 Dra. Hj.
P Guru Ekonomi 1981 S1
Zulhafna
34 Rafiani,
2008 S1
S.Pd. P Guru Ekonomi
35 Yuni Tri
Retnani, Guru Ekonomi 2014 S1
S.Pd P
36 Feryenti, Guru
L 2014 S1
S.Pd Matematika
37 Rizka
Guru
Fitriani, P 2006 S1
Matematika
S.Pd
41 Hj. Afriyanti
P Guru BK 1985 S1
Z. Sani, S.Pd
42 Drs.
L Guru BK 2015 S1
Sukirman
43. Puguh
Guru Seni
Sambodo L 2014 S1
Rupa
S.Pd
44. Hendri
Guru
Mariko, L 2014 S1
Penjaskes
S.Pd
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 29 Jakarta
adalah sebagai berikut :
Jumlah
No. SARANA INDOOR Tersedia
Ruangan
1. Ruang Kepala Sekolah 1 √
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 √
3. Ruang Guru 1 √
4. Ruang Kelas 21 √
5. Ruang Tata Usaha 1 √
6. Ruang Tamu 1 √
7. Ruang Aula 1 √
8. Laboratorium Biologi 1 √
9. Laboratorium Fisika 1 √
10. Laboratorium Kimia 1 √
11. Laboratorium Komputer 1 √
12. Laboratorium Bahasa 1 √
13. Ruang Bimbingan dan Konseling 1 √
14. Ruang UKS 1 √
15. Gudang 1 √
16. Toilet 9 √
No. SARANA OUTDOOR Tersedia
1. Lapangan Basket √
2. Lapangan Bola √
3. Kantin √
4. Musholah √
5. Ekstrakulikuler
Lembar Observasi
NO URAIAN YA TIDAK
Pengaturan meja dan kursi dapat diubah ü
1.
sesuai kebutuhan yang diperlukan
2. Pencahayaan ruangan kelas sesuai ü
3. Ventilasi Cukup ü
4. Kegaduhan di luar kelas ü
Pengaturan meja dan kursi memudahkan ü
5.
siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain
Siswa hanya berada dikursinya selama ü
6.
proses belajar mengajar
7. Posisi guru saat memberi materi dapat ü
berubah
8. Penggunaan media pembelajaran dapat ü
meningkatkan ketertarikan dalam belajar
9. Letak papan tulis dapat dilihat semua siswa ü
10. Proyektor dapat digunakan dengan baik ü
11. Siswa memiliki loker untuk menyimpan ü
perlengkapan sekolah
12. Meja siswa memiliki tempat intuk ü
menyimpan buku dan alat tulis
Obsever
Muhamad Rizky
Lampiran 3
Lembar Observasi
Pertemuan ke : 1 (satu)
NO URAIAN YA TIDAK
Persiapan
1. Guru menyiapkan RPP ü
Obsever
Sururudin, S.Pd
Lembar Observasi
Pertemuan ke : 2 (dua)
NO URAIAN YA TIDAK
Persiapan
1. Guru menyiapkan RPP ü
Obsever
Sururudin, S.Pd
Lembar Observasi
Pertemuan ke : 3 (tiga)
NO URAIAN YA TIDAK
Persiapan
1. Guru menyiapkan RPP ü
Obsever
Sururudin, S.Pd
Lampiran 4
Lembar Observasi
Muhamad Rizky
Lembar Observasi
Muhamad Rizky
Lembar Observasi
Instrumen Penelitian Responden Siswa SMA Negeri 29 Jakarta
Muhamad Rizky
Lampiran 5
KUTIPAN WAWANCARA
Jawab; disekolah ini udah enak mas sekarang, sudah ada proyektor 2 buah
yang satu yang langsung nyala ke papan tulis dan satu touchscreen mas
jadi lebih memudahkan didalam proses pembelajarannya
8. Pembelajaran yang seperti apa yang biasa bapak gunakan dalam
pembelajaran sosiologi ??
Jawab; biasanya saya lebih banyak melakukan diskusi mas dikelas, karena
kan sekarang memakai k13 ya mas jadi lebih banyak memberikan
pembelajaran yang lebih membuat siswa aktif
HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU
Jawab; iya memang pembelajaran yang cocok didalam k13 yang model
seperti ini mas, karena saya melihat disini siswa lebih kreatif didalam
mengekspresikan segala hal yang ada dipikirannya terkait pembelajaran
dan guru hanya sebagai fasilitator .
3. Solusi yang seperti apa yang cocok untuk mengatasi kekurangan dalam
penerapan pembelajaran discovery learning ?
Jawab; ya, ada peningkatan dalam hasil belajar siswa karena mereka
tertarik dengan materi yang diberikan.
7. Dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat
perhatian siswa terhadap pelajaran ?
Jawab; tingakt perhatian lumayan banyak ya mas, mungkin mereka
menyukai dengan sesuatu hal yang baru seperti ini, tapi saya mengamati
ya mas masih ada juga yang seperti biasanya siswa-siswa yang malas.
Jawab; ya harus lebih mengetahui lagi banyak hal tentang keinginan siswa
itu maunya belajar yang seperti apa si, karena kan ya mas tipe-tipe siswa
kan sangat berbeda-beda ya mas, maka dari itu tugas guru sangat berat
bagaimana caranya men generalisasikan tipe-tipe yang berbeda tersebut
didalam satu pembelajaran.
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA
Jawab; bagus kok ka, pelajaran sosiologi materinya enak untuk dibahas
2. Apakah kamu senang dengan pelajaran sosiologi ?
Jawab; iya kak, senang
3. Bagaimana hasil belajar sosiologi kamu ?
Jawab; belum tau kak kalo yang sekarang, tapi kalo yang kemarin lumayan
kak
4. Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar pelajaran sosiologi ?
Jawab; sebenernya enak si kak tapi gurunya jarang masuk kak dan
terkadang ngebosenin.
5. Model pembelajaran apa yang sering digunakan guru sosiologi dalam
mengajar ?
Jawab; paling presentasi kak sama diskusi kelompok, terus kerjain latihan
soal.
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA
Jawab; Model pembelajaran seperti ini bisa membuat siswa dapat kerja
mandiri dan memotivasi untuk kreatif, lebih menekankan ditemukannya
konsep yang sebelumnya belum diketahui.
=================
Jumlah Subyek = 34
Jumlah butir = 30
1 Achmad Rom... 15 15 0 15 15
2 Aditya Putra 17 13 0 17 17
3 Alifia Sri... 17 13 0 17 17
4 Alyssa Vel... 24 6 0 24 24
5 Anggia Ayasha 21 9 0 21 21
6 Anugrahani... 16 14 0 16 16
7 Aprillia P... 16 14 0 16 16
8 Devi Amelia 16 14 0 16 16
9 Eda Amelinda 16 14 0 16 16
10 Erviana Ad... 16 14 0 16 16
11 Fadhil Muh... 20 10 0 20 20
12 Farah Khai... 20 10 0 20 20
13 Fatimah Um... 16 14 0 16 16
14 Felina Ama... 22 8 0 22 22
15 Fidda Riya... 15 15 0 15 15
16 Geriet Amor 15 15 0 15 15
17 Haliana Pe... 18 12 0 18 18
18 Harmita Ra... 17 13 0 17 17
19 Ilyasa Dwi... 15 15 0 15 15
20 Irvan Faiz 16 14 0 16 16
21 Karlina Am... 22 8 0 22 22
22 Krisna Taufik 15 15 0 15 15
23 Larasati 17 13 0 17 17
24 Mentari Pu... 16 14 0 16 16
25 Muhammad F... 18 12 0 18 18
26 Mustika Ra... 16 14 0 16 16
27 Myra Junia... 17 13 0 17 17
28 Nurliyah Sari 15 15 0 15 15
29 Raka Ahinsa P 15 15 0 15 15
30 Rama Alkadri 22 8 0 22 22
31 Rani Gasetya 17 13 0 17 17
32 Shifa Inda... 18 12 0 18 18
33 Tita Perma... 16 14 0 16 16
34 Tsany Afif... 16 14 0 16 16
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 17,29
KorelasiXY= 0,62
1 Achmad Romdoni 5 9 14
2 Aditya Putra 7 9 16
3 Alifia Srikandi 7 9 16
4 Alyssa Velian... 10 13 23
5 Anggia Ayasha 10 10 20
6 Anugrahani Putri 7 8 15
7 Aprillia Pratiwi 7 8 15
8 Devi Amelia 7 8 15
9 Eda Amelinda 7 8 15
11 Fadhil Muhammad 9 10 19
12 Farah Khairiya 8 11 19
13 Fatimah Umi . H 7 8 15
14 Felina Amarissa 9 12 21
15 Fidda Riyaldi... 5 9 14
16 Geriet Amor 5 9 14
17 Haliana Pertiwi 7 10 17
18 Harmita Rahma... 7 9 16
21 Karlina Amalia 10 11 21
22 Krisna Taufik 5 9 14
23 Larasati 7 9 16
24 Mentari Putri R 7 8 15
25 Muhammad Fadli 8 9 17
26 Mustika Ratna G 6 9 15
28 Nurliyah Sari 6 8 14
29 Raka Ahinsa P 5 9 14
30 Rama Alkadri 10 11 21
31 Rani Gasetya 7 9 16
32 Shifa Indayanti 7 10 17
34 Tsany Afifah S 7 8 15
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 34
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 30
1 6 7 -1 -11,11
2 7 5 2 22,22
3 9 9 0 0,00
4 0 0 0 0,00
5 9 8 1 11,11
6 7 9 -2 -22,22
7 8 9 -1 -11,11
8 9 8 1 11,11
9 7 0 7 77,78
10 8 0 8 88,89
11 9 9 0 0,00
12 1 0 1 11,11
13 4 0 4 44,44
14 9 9 0 0,00
15 9 9 0 0,00
16 5 0 5 55,56
17 6 0 6 66,67
18 7 0 7 77,78
19 8 9 -1 -11,11
20 2 0 2 22,22
21 9 9 0 0,00
22 1 0 1 11,11
23 9 9 0 0,00
24 9 9 0 0,00
25 1 0 1 11,11
26 8 3 5 55,56
27 3 0 3 33,33
28 8 7 1 11,11
29 0 0 0 0,00
30 9 9 0 0,00
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 34
Butir Soal= 30
1 23 67,65 Sedang
9 7 20,59 Sukar
10 11 32,35 Sedang
17 7 20,59 Sukar
18 7 20,59 Sukar
26 27 79,41 Mudah
=================================
Jumlah Subyek= 34
Butir Soal= 30
1 0,111 -
2 0,159 -
3 NAN NAN
4 NAN NAN
5 0,134 -
6 -0,177 -
7 -0,051 -
8 0,166 -
9 0,784 Sangat Signifikan
11 NAN NAN
12 0,196 -
14 NAN NAN
15 NAN NAN
19 -0,196 -
20 0,385 Signifikan
21 NAN NAN
22 0,340 -
23 NAN NAN
24 0,094 -
25 0,340 -
26 0,334 -
28 0,081 -
29 NAN NAN
30 NAN NAN
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 34
Butir Soal= 30
No Butir a b c d e *
3 34** 0 0 0 0 0
11 0 0 34** 0 0 0
14 0 34** 0 0 0 0
15 34** 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 34** 0
23 0 0 34** 0 0 0
30 0 34** 0 0 0 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
Lampiran 9
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok
serta antar kelompok
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian sosialisasi dan enkulturasi
2. Siswa mampu mengidentifikasi perbedaan sosialisasi dan enkulturasi
3. Siswa mampu menganalisis macam-macam sosialisasi
E. MATERI AJAR:
1. Sosialisasi dan Enkulturasi
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point, Kertas Presentasi.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan
laptop.
H. Kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
perpustakaan
d. Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat
e. Peserta didik merumuskan diskusi dari hasil curah
pendapat.
5. Mengomunikasikan
a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis
didepan kelas oleh setiap individu.
b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atau
pertanyaan terhadap hasil presentasi individu yang
sedang presentasi.
c. Peserta didik mengambil kesimpulan atas materi
yang telah dipresentasikan dan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
Penutup 1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi 5 menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Menyampaikan materi yang akan datang
3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian
a. Sikap Spiritual
1) Teknik Penilaian : Penilaian diri
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri
3) Kisi-kisi :
Format
No. Kompetensi yang Dinilai
Penilaian
Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan
1. Terlampir
Tuhan YME .
Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi
2. Terlampir
merupakan karunia dan nikmat Allah YME.
Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat
3. Terlampir
yang harus disyukuri.
Instrumen: Lihat Lampiran.
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap : Terlampir
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
d. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan
Nilai Nilai Akhir
Pilihan Positif Negatif
Indikator:
Nama
No. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Peserta didik
(1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Petunjuk Penyekoran :
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan :
Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2
1 Isi laporan
2 Teknik penulisan
3 Kelengkapan data
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan
disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Petunjuk Penyekoran :
SOAL PRETEST-POSTEST
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok
serta antar kelompok
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:
1. Mendeskripsikan Pengertian Nilai dan Norma
2. Menganalisis Perbedaan Nilai dan Norma
3. Mengidentifikasi macam-macam Nilai dan Norma
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian nilai dan norma
2. Siswa mampu menganalisis perbedaan nilai dan norma
3. Siswa mampu mengaidentifikasi macam-macam nilai dan norma
E. MATERI AJAR:
1. Sosialisasi dan Enkulturasi
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point, Kertas Presentasi.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan
laptop.
H. Kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
5. Mengomunikasikan
a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan
generalisasi semua siswa yang ada dikelompok
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap : Terlampir
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
c. Pengetahuan
1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
d. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Indikator:
Nama
No. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Peserta didik
(1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Petunjuk Penyekoran :
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan :
Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2
1 Isi laporan
2 Teknik penulisan
3 Kelengkapan data
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan
disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Petunjuk Penyekoran :
SOAL PRETEST-POSTEST
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok
serta antar kelompok
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa mampu mendeskripsikan proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
2. Siswa mampu menganalisis proses enkulturasi dan pembentukan pola pikir sesuai
konteks budaya
3. Siswa mampu mengidentifikasi agen-agen sosialisasi
E. MATERI AJAR:
1. Sosialisasi dan Enkulturasi
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point, Kertas Presentasi.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, laptop.
H. Kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
pendapat.
5. Mengomunikasikan
a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan
generalisasi semua siswa yang ada dikelompok
didepan kelas oleh anggota kelompok masing-
masing.
b. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atau
pertanyaan terhadap hasil presentasi kelompok yang
sedang presentasi.
c. Peserta didik mengambil kesimpulan atas materi
yang telah dipresentasikan dan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
d. Guru memberikan soal Postest
Penutup 1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi 5 menit
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Menyampaikan materi yang akan datang
3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian
a. Sikap Spiritual
1) Teknik Penilaian : Penilaian diri
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri
3) Kisi-kisi :
Format
No. Kompetensi yang Dinilai
Penilaian
Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan
1. Terlampir
Tuhan YME .
Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi
2. Terlampir
merupakan karunia dan nikmat Allah YME.
Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat
3. Terlampir
yang harus disyukuri.
Instrumen: Lihat Lampiran.
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap : Terlampir
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
d. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan
Nilai Nilai Akhir
Pilihan Positif Negatif
Indikator:
Nama
No. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Peserta didik
(1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Petunjuk Penyekoran :
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan :
Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2
1 Isi laporan
2 Teknik penulisan
3 Kelengkapan data
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan
disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Petunjuk Penyekoran :
SOAL PRETEST-POSTEST
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
Lampiran 10
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok
serta antar kelompok
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian sosialisasi dan enkulturasi
2. Siswa mampu mengidentifikasi perbedaan sosialisasi dan enkulturasi
3. Siswa mampu menganalisis macam-macam sosialisasi
E. MATERI AJAR:
1. Sosialisasi dan Enkulturasi
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan
laptop.
H. Kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Format
No. Kompetensi yang Dinilai
Penilaian
Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan
1. Terlampir
Tuhan YME .
Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi
2. Terlampir
merupakan karunia dan nikmat Allah YME.
Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat
3. Terlampir
yang harus disyukuri.
Instrumen: Lihat Lampiran.
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap : Terlampir
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
c. Pengetahuan
1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
d. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan
Nilai Nilai Akhir
Pilihan Positif Negatif
Indikator:
Nama
No. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Peserta didik
(1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Petunjuk Penyekoran :
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan :
Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2
1 Isi laporan
2 Teknik penulisan
3 Kelengkapan data
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan
disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Petunjuk Penyekoran :
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
Terlampir
SOAL PRETEST-POSTEST
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok
serta antar kelompok
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian nilai dan norma
2. Siswa mampu menganalisis perbedaan nilai dan norma
3. Siswa mampu mengaidentifikasi macam-macam nilai dan norma
E. MATERI AJAR:
1. Sosialisasi dan Enkulturasi
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan
laptop.
H. Kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Format
No. Kompetensi yang Dinilai
Penilaian
Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan
1. Terlampir
Tuhan YME .
Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi
2. Terlampir
merupakan karunia dan nikmat Allah YME.
Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat
3. Terlampir
yang harus disyukuri.
Instrumen: Lihat Lampiran.
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap : Terlampir
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
c. Pengetahuan
1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
d. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan
Nilai Nilai Akhir
Pilihan Positif Negatif
Indikator:
Nama
No. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Peserta didik
(1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Petunjuk Penyekoran :
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan :
Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2
1 Isi laporan
2 Teknik penulisan
3 Kelengkapan data
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan
disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Petunjuk Penyekoran :
SOAL PRETEST-POSTEST
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR:
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok
serta antar kelompok
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa mampu mendeskripsikan proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
2. Siswa mampu menganalisis proses enkulturasi dan pembentukan pola pikir sesuai
konteks budaya
3. Siswa mampu mengidentifikasi agen-agen sosialisasi
E. MATERI AJAR:
1. Sosialisasi dan Enkulturasi
2. Media Pembelajaran
Media : Power Point.
Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan
laptop.
H. Kegiatan pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Format
No. Kompetensi yang Dinilai
Penilaian
Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan
1. Terlampir
Tuhan YME .
Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi
2. Terlampir
merupakan karunia dan nikmat Allah YME.
Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat
3. Terlampir
yang harus disyukuri.
Instrumen: Lihat Lampiran.
b. Sikap Sosial
1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman
3) Kisi-kisi :
No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian
1 Peserta didik memiliki sikap : Terlampir
a. Bijaksana
b. Peduli
c. Santun
d. Percaya diri
c. Pengetahuan
1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
d. Keterampilan
1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)
2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
3) Kisi-kisi :
Instrumen: Lihat Lampiran.
2. Pedoman Penskoran
a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan
Nilai Nilai Akhir
Pilihan Positif Negatif
Indikator:
Nama
No. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Peserta didik
(1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Petunjuk Penyekoran :
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
Keterangan :
Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2
1 Isi laporan
2 Teknik penulisan
3 Kelengkapan data
Keterangan
Nilai
Pilihan Positif Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan
disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif
4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Petunjuk Penyekoran :
SOAL PRETEST-POSTEST
2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .
A. Nilai
B. Adat istiadat
C. Norma
D. Pandangan hidup
E. Kebiasaan
3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma
....
A. Agama D. Kebiasaan
B. Kesusilaan E. Hukum
C. Kesopanan
4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya
dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role talking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada
disekitarnya dengan meniru disebut . . . .
A. Play stage
B. Game stage
C. Role taking
D. Looking-glass self
E. Generalized others
6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,
adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .
A. Sosialisasi D. Interaksi
B. Enkulturasi E. Diffusi
C. Integrasi
7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi
sebagai . . . .
A. Lembaga sosial
B. Tempat mencari teman
C. Pengganti peranan keluarga
D. Tempat fasilitas pendidikan
E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial
8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .
A. Agama D. Hukum
B. Kesopanan E. Kesusilaan
C. Kebiasaan
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. B
4. A
5. B
6. B
7. E
8. B
Lampiran 11
Hasil Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil Pretest Kelas
Kontrol
Statistics
Pretest Kontrol
Valid 28
N
Missing 0
Mean 50,893
Std. Error of Mean 2,7223
Median 50,000
Mode 50,0
Std. Deviation 14,4051
Variance 207,507
Range 50,0
Minimum 25,0
Maximum 75,0
Sum 1425,0
Pretest Kontrol
Dari skor hasil pretest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi adalah 75 dan
nilai terendah adalah 25 dengan nilai rata-rata 50,89 median 50,00 modus 50,0
standar deviasi 14,4 standar error 2,7 dan varians 207.
Lampiran 12
Hasil Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil Pretest Kelas
Eksperimen
Statistics
Pretest Eksperimen
Valid 28
N
Missing 0
Mean 51,339
Std. Error of Mean 2,7533
Median 50,000
Mode 50,0
Std. Deviation 14,5692
Variance 212,260
Range 50,0
Minimum 25,0
Maximum 75,0
Sum 1437,5
Pretest Eksperimen
Dari skor hasil pretest kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi adalah 75
dan nilai terendah adalah 25 dengan nilai rata-rata 51,33 median 50,00 modus
50,0 standar deviasi 14,5 standar error 2,7 dan varians 212.
Lampiran 13
Statistics
Postest Kontrol
Valid 28
N
Missing 0
Mean 71,875
Std. Error of Mean 3,3792
Median 75,000
Mode 75,0
Std. Deviation 17,8811
Variance 319,734
Range 62,5
Minimum 37,5
Maximum 100,0
Sum 2012,5
Postest Kontrol
Dari skor hasil postest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi adalah 100
dan nilai terendah adalah 37,5 dengan nilai rata-rata 71,87 median 75,00 modus
75,0 standar deviasi 17,8 standar error 3,3 dan varians 319.
Lampiran 14
Statistics
Postest Eksperimen
Valid 28
N
Missing 0
Mean 77,679
Std. Error of Mean 2,9712
Median 81,250
Mode 87,5
Std. Deviation 15,7223
Variance 247,189
Range 50,0
Minimum 50,0
Maximum 100,0
Sum 2175,0
Postest Eksperimen
Dari skor hasil postest kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi adalah
100 dan nilai terendah adalah 50 dengan nilai rata-rata 77,67 median 81,25
modus 87,5 standar deviasi 15,7 standar error 2,9 dan varians 247.
Lampiran 15
Nilai
No Nama
Pretest Postest
1 Aditiya Eka M 62,5 87,5
2 Alfredo Agustinus 25 37,5
3 Anisa Yustika Dewi 50 62,5
4 Apriyanti F.P 62,5 87,5
5 Ariq Rizki 37,5 50
6 Bella Kusmia 75 87,5
7 Christin Samosir 37,5 50
8 Daffa Nabilah 62,5 87,5
9 Febian F.S 50 62,5
10 Hasan Nur Fauzi 50 75
11 Heni Puspa N 62,5 62,5
12 Heviona Prahhansya 50 75
13 Hidego Handaru 75 100
14 Izkhy Luthfi Sentana 25 62,5
15 Jovanka Rachel 50 75
16 Kinanti Febriana 50 75
17 Kurnia Yuningsih 50 50
18 Lia Agistina 62,5 75
19 M. Nurhansah 50 62,5
20 Nawwan Husein 75 100
21 Nasa Bhisma P 37,5 100
22 Putri Melati 62,5 75
23 Rafli Adhi Pratama 37,5 50
24 Rika Imelda Aprilia 50 87,5
25 Siti Zuhriyah 50 87,5
26 Sabila Vira Utan 62,5 75
27 Syawindra Abi 37,5 75
28 Yudha Pramono 25 37,5
Lampiran 16
Nilai
No Nama
Pretest Postest
1 Aldiansyah A 50 62,5
2 Annastasya R 50 87,5
3 Arfia Nurul 62,5 62,5
4 Aulia Pasya 37,5 50
5 Brigitta Kintan F 62,5 75
6 Cahyo Fikri 62,5 87,5
7 Devin Raditya 37,5 87,5
8 Denya Anna R 62,5 87,5
9 Dinari Achmad 50 62,5
10 Dwi Rachmawati 75 100
11 Ega Aulia Safira 37,5 75
12 Erika Fardila 75 100
13 Fitrina Cahyani 62,5 75
14 Indah P 50 87,5
15 Indra Saputra 37,5 50
16 Januar Farhan Aulia 25 62,5
17 M. Rosy Aldino 62,5 75
18 M. Fajar A 37,5 87,5
19 Nabila Syifa 75 87,5
20 Ni Luh Ariel 50 75
21 Nur Afni 75 100
22 Putri Malahati H 50 87,5
23 Putti 50 87,5
24 Rendi L A 37,5 50
25 Romi Ramadhan 25 87,5
26 Siti Fitriyani 50 62,5
27 TB.M Fabiansyah 37,5 62,5
28 Vika Dwi Anjani 50 100
Lampiran 17
A. Kelas Kontrol
1. Pretest
2. Postest
1. Pretest
2. Postest
3 75 5 14 0 0,5 0,5 0
A. Homogenitas Pretest
Eksperimen Kontrol
S² 212 207
N 28 28
F=
= 1,02
db = n -1
db = 28 – 1 = 27 pembilang
db = 28 – 1 = 27 penyebut
Berdasarkan rumus diatas maka didapat hasil Fhitung < Ftabel dengan
taraf signifikansi a = 0,05 yaitu 1,02 < 1,90 maka dapat disimpulkan
bahwa data homogen.
B. Homogenitas Postest
Eksperimen Kontrol
S² 247 319
N 28 28
F=
= 0,77
db = n -1
db = 28 – 1 = 27 pembilang
db = 28 – 1 = 27 penyebut
Berdasarkan rumus diatas maka didapat hasil Fhitung < Ftabel dengan
taraf signifikansi a = 0,05 yaitu 0,77 < 1,90 maka dapat disimpulkan
bahwa data homogen.
Lampiran 19
UJI HIPOTESIS
Group Statistics
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
F Sig. T Df tailed) Difference Difference Lower Upper
Nilai Equal ,115 54 ,909 ,4464 3,8719 - 8,2091
variances ,059 ,809 7,3163
assumed
Equal ,115 53,993 ,909 ,4464 3,8719 - 8,2092
variances 7,3163
not
assumed
Ranks
1 28 25,93 726,00
Total 56
a
Test Statistics
Nilai
Mann-Whitney U 320,000
Wilcoxon W 726,000
Z -1,209
Dokumentasi Penelitian
BIODATA PENULIS
Email : muhamad.rizky7813@yahoo.com
Telepon : 089689025519
Motto Hidup : Jangan Takut tuk berlari disini kita semua mampu, hadapi
semua rintanganmu dan gapailah semua mimpi-mimpimu. ^_^