Anda di halaman 1dari 4

1.

M4 akreditasi puskesmas ( tujuan dan persiapan )

 Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan


peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang
berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan
program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar
penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi

 Persiapan akreditasi puskesmas

Menurut PERMENKES No. 46 Tahun 2015 Akreditasi adalah


pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang di tetapkan oleh Menteri setelah
memenuhi standar Akreditasi.

Jika dilihat dari definisi tersebut, untuk mencapai pengakuan


Akreditasi guna meningkatkan mutu layanan masyarakat maka
diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan.

Ini 8 tahapan yang perlu dilakukan untuk persiapan Akreditasi


Puskesmas:

1.Meminta Pendampingan dari Kabupaten (Dinkes)

2.Lokakarya selama 1 hari

Lokakarya ini diadakan untuk memilih anggota Tim Mutu


Akreditasi Puskesmas dan menyusun struktur organisasi Tim
Mutu.

3.Pelatihan Mengenai Standar dan Instrumen Akreditasi

Pelatihan pemahaman standar dan instrumen akreditasi ini


dilakukan oleh semua karyawan untuk memahami secara rinci
standar dan persiapan self asessment yang dilaksanakan selama
2 hari.

4.Self asessment 1

Pihak Puskesmas menilai diri sendiri (memberikan skor) secara


jujur sesuai elemen penilaian.

5.Penyusunan Dokumen Akreditasi

Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan oleh standar


akreditasi, persiapan tata naskah, penyiapan dokumen akreditasi,
dokumen internal ( SK, Pedoman/Manual mutu, pedoman yang
terkait dengan pelayanan, upaya, program maupun kegiatan, KAK,
SOP, Rekaman-rekaman/dokumen sebagai bukti telusur), dokumen
eksternal. Pengendalian dokumen akreditasi dan perbaikan
sistem manajemen, sistem penyelenggaraan UKM, sistem
pelayanan UKP yang dilakukan selama 3-4 bulan.

6.Implementasi

Implementasi merupakan tahapan pelaksanaan dalam setiap


elemen penilaian yang dilakukan dalam satu waktu dengan tahap
kelima yaitu selama 3-4 bulan.

7.Penilaian Pra Survei selama 2 hari.

Tim pendamping akreditasi melakukan penilaian terhadap


kesiapan puskesmas untuk dilakukan penilaian akreditasi.

8.Pengajuan permohonan untuk disurvei.

Tahapan diatas merupakan gambaran dalam pengajuan Akreditasi


Peskesmas.

1. M4 Manajemen Puskesmas

 Tahap tahap manajemen puskesmas


Tahap-tahap penyelenggaraan mengikuti P1, P2 dan P3, sebagai
berikut :

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dimulai dengan mengumpulkan semua data


tersebut, menganalisisnya, merekomendasikan dan merencanakan
tindak lanjutnya (Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016).
Pada tahap pengumpulan data, diharapkan puskesmas sudah
memiliki data baik data lama maupun data baru, baik yang berasal
dari Top Down, Horisontal maupun Bottom Up. Kemudian data-data
tersebut dikelompokkan sesuai kelompok penyelenggaraan (ADMEN,
UKM dan UKP), dikelompokkan pula dalam usulan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien dan dikelompokkan sesuai dengan prioritas
yang dihadapi. Penentuan prioritas dapat dilakukan bersama-sama
saat menganalisis data melalui analisis yang direkomendasikan
yaitu fish bone sebagai analisis penyebab dan penunjang dengan
bentuk seperti tulang ikan serta USG ( Urgency, Severity dan Grouth)
sebagai analisis prioritas, berat ringan dan peluangnya. Hasil dari
analisis data adalah status untuk kegiatan atau program yang
berhubungan dengan penyelenggaraan puskesmas. Kemudian
tersusunlah rekomendasi kegiatan apa yang harus dilaksanakan
untuk mengatasi hasil ini. Jika datanya buruk maka kegiatannya
adalah untuk memperbaiki, jika datanya standar maka kegiatannya
adalah untuk meningkatkannya dan jika datanya baik, maka
kegiatannya untuk mempertahankan.

Bagian terakhir dalam perencanaan adalah menentukan Rencana


Tindak Lanjut atau kapan kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan.
Penentuan harus secara detail hingga ke tanggal pelaksanaan. Hasil
akhir dari tahap ini adalah keluarlah perencanaan tingkat puskesmas
(PTP) yang terdiri atas Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan ketika
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada maka menjadi
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

2. Pelaksanaan-Penggerakan

Tahap pelaksanaan dan penggerakan adalah tahap melakukan apa


yang sudah direncanakan dalam tahap perencanaan. Pada tahap ini
semua kegiatan yang sudah direncanakan harus dapat terlaksana
secara terukur, terjaga, jelas arahnya dan jelas penggunaan semua
penunjangnya, termasuk anggarannya. Oleh karena itu pada tahap ini
harus memiliki teknis yang dapat dipertanggungjawabkan, mulai dari
proses pelaksanaan kegiatan hingga output dan outcome yang
diharapkan. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini dapat ditunjang oleh
pertemuan-pertemuan koordinasi seperti lokakarya mini bulanan
puskesmas (lokmin) untuk lintas program puskesmas dan Lokakarya
mini tri bulanan puskesmas (loktri) untuk lintas sektor.

3. Pengawasan-Pengendalian-Penilaian

Tahap Pengawasan, pengendalian dan penilaian adalah tahap


menentukan apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai
dengan yang direncanakan atau apakah hasil, output dan outcome
sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jjika belum maka harus
dilakukan evaluasi apa yang menyebabkan masalah tersebut,
dilanjukan dengan rekomendasi kembali kegiatan perbaikannya dan
tentunya rencana tindak lanjut kembali, begitu seterusnya sehingga
akan menyerupai suatu siklus. Siklus ini digambarkan sebagai siklus
rencanakan, kerjakan, periksa dan lakukan (plan, dp, check dan
action yang disingkat dengan PDCA).

Tiga tahap puskesmas ini harus benar-benar terlaksana sehingga


mampu membentuk sistem yang kuat. Inilah sistem manajemen yang
ada di puskesmas

 Fungsi manajemen kesehatan :

 Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai


dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan
menetapkan alternative kegiatan untuk pencapaiannya.
 Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan
menajemen untuk menghimpun semua sumber daya
(potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
 Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,
coordinating) atau fungsi penggerakan pelaksanaan adalah
proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya
sesuai dengan ketrampilan yang telah dimiliki, dan
dukungan sumber daya yang tersedia.
 Controlling (monitoring) atau pengawasan dan
pengendalian (wasdal) adalah proses untuk mengamati
secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi
jika terjadi penyimpangan.

Anda mungkin juga menyukai