PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN TEORI
d. Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan
sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses
dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin
dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi
pelanggan. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk
mengelola kegiatan kunci (utama) organisasi.
Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang
lain di dalam organisasi.
Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-
bahan yang akan meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada
pelanggan, pemasok dan pihak berkepentingan lainnya.
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang (sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam
hal sistem manajemen mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Generic Generic berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi, besar
atau pun kecil, apapun product dan layanannya, dalam sembarang aktivitas suatu sektor, dan
apakah itu adalah perusahaan business, layanan publik atau departemen pemerintahan.
Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau
aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri,
seperti:
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan pendekatan iso 9001:2015.
Pendekatan proses dapat diterapkan untuk setiap organisasi dan sistem menajement terlepas
dari jenis, ukuran atau kompleksitas . Apakah pendekatan proses itu? Semua organisasi
menggunakan proses untuk mencapai tujuannya. Proses ialah kumpulan kegiatan yang saling
terkait atau berinteraksi yang menggunakan input untuk memberikan hasil yang diinginkan,
(catatan input dan output mungkin terwujud contohnya bahan, komponen, atau peralatan.
Tidak berwujud contohnya data, informasi dan pengetahuan)
Pendekatan proses termasuk membangun proses organisasi untuk beroperasi sebagai sistem
yang terintegrasi dan lengkap.
Proses menentukan kegiatan yang saling terkait dan pemeriksaan, untuk memberikan output
yang diinginkan.
Ketiga konsep bersama-sama membentuk bagian integral dari standar iso 9001:2015. Risiko
yang mungkin berdampak pada tujuan dan hasil harus ditangani oleh sistem manajemen.
Menentukan bagaimana risiko (positif atau negatif) ditujukan dalam membengun proses untuk
meningkatkan output proses dan mencegah dari hasil yang tidak diinginkan
Memelihara dan mengelola sistem yang melekat membahas risiko dan memenuhi tujuannya.
PDCA adalah alat yang dapat digunakan untuk mengelola proses dalam sistem. PDCA
singkatan dari:
P (PLAN): mengatur tujuan dari sistem dan proses untuk memberikan hasil,(“apa yang harus
dilkukan dan bagaimana melakukannya”)
j. Manfaatnya
a. Fokus pada proses yang lebih penting (berisiko tinggi ) dan outputnya
c. Manajemen sistematis atas perencanaan, penerapan, pemeriksaan, dan perbaikan proses dan
sistem manajemen secara keseluruhan.
e. Pencapaian lebih konsisten dari kebijakan dan tujuan, hasil yang diharapkan dan kinerja
keseluruhan
2.3.Pengertian Standar AS
Indonesia merupakan salah satu sumbu lalu lintas udara di Asia dan dunia,
berdampingan dengan Singapura dan negara lain seperti Malaysia serta Australia. Didorong
dengan semakin meningkatnya kebutuhan transportasi dan mobilitas antar wilayah serta
dunia, industri pemeliharaan pesawat dunia, termasuk di Indonesia, diprediksi akan meningkat
pesat. Sementara, kondisi yang ada saat ini, pesawat terbang yang beroperasi di Indonesia,
hanya sekitar 30% yang melakukan perawatan di Indonesia. Sisanya melakukan perawatan di
MRO (Maintenance, Repair and Overhaule) di luar negeri.
Untuk itu, sebagai persiapan bagi industri perawatan pesawat terbang di Indonesia
dalam menghadapi tantangan masa depan, diperlukan penguasaan informasi dan kompetensi
terhadap regulasi dan persyaratan yang diinginkan pelanggan (customer requirement), salah
satunya adalah AS91100.
AS9110 adalah standar yang menjelaskan persyaratan bagi sistem manajemen mutu
(SMM) untuk organisasi yang bisnis utamanya dibidang Maintenance Repair and Overhaul
Services (MRO) dalam industri pesawat terbang. istock_000036634036_largeStandar
AS9110 diterbitkan pada Januari 2003 setelah industri pesawat terbang menyadari bahwa
persyaratan untuk membangun Quality Management System di perusahaan bidang
Maintenance Repair and Overhaul Services (MRO). Standar ini, secara resmi bernama
AS9110 Quality Maintenance Systems – Aerospace – Requirements for Maintenance
Organizations, dikembangkan oleh International Aerospace Quality Group (IAQG) melalui
SAE International. Standar AS9110 didasarkan pada AS9100 dan dengan menambahkan
persyaratan untuk Maintenance Repair and Overhaul Services (MRO) bagi pesawat terbang
komersial, swasta, dan militer.
Keselamatan penerbangan sangat penting. Setiap hari jutaan orang terbang di seluruh
dunia dan berharap untuk mencapai tujuan mereka dengan aman. Untuk melakukan ini,
penerbangan mengandalkan jaringan yang luas, global, dan terus berkembang dari setiap
perbaikan untuk menjaga armada mereka beroperasi dengan aman dan biaya yang efektif.
Sebagian besar produk airspace dirancang untuk beroperasi selama 50 tahun bahkan lebih,
sehingga perawatan yang tepat sangat penting untuk keselamatan beroperasi.
Dalam industri MRO, masih banyak organisasi yang bergantung pada inspection dan
pengujian untuk mengontrol kualitasnya. Melalui pendekatan EVALUATION OF
INTEGRATED HEALTH INFORMATION SYSTEMS (iHIS) bertujuan memberikan reaksi
terhadap ketidaksesuaian yang terjadi. AS9110 menyediakan kerangka kerja bagi organisasi
untuk meninggalkan pendekatan iHIS ini dan membangun manajemen mutu yang efektif.
Standar AS9110 ditekankan pada beberpa hal :
Mendeteksi dan mencegah tiruan dan diduga ada bagian yang tidak disetujui
faktor manusia (mengenali faktor manusia yang mempengaruhi kinerja pekerja)
sistem manajemen keselamatan
data teknis
manajemen proyek dan manajemen risiko
Kandidat utama untuk mencari sertifikasi dengan standar AS9110 adalah FAA 145
certified repair stations. Mereka yang mencari Parts Manufacturing Approval (PMA) dari
FAA untuk pembuatan komponen pesawat dan juga cenderung untuk mendapatkan sertifikasi
AS9110. Namun, AS9110 berlaku untuk setiap organisasi MRO di industri pesawat terbang
yang ingin mengadopsi sistem mutu yang komprehensif dan difokuskan untuk keamanan
produk.
ANALISIS
a. Pengendalian dari dokumen drawing pesawat yang tidak terkendali yang dapat
disebabkan oleh costumer atau pihak PT DI sendiri. Hal tersebut menggangu
pengujian pada saat sertifikasi.
b. Faktor SDM yang sedikit, diakibatkan oleh krisis moneter yang berkepanjangan.
Akhirnya pihak perusahaan terpaksa menempatkan pegawai yang bukan seharusnya
ditempat tersebut sehingga terjadi kekacauan pada divisi trsebut. Hal
inimerupakanhambatan yang cukupseriuskarena aka nada divisi yang
tidakmengertidenganbidang yang dikerjakannya yang mengakibatkanhasilkinerja
yang tidaksesuaiharapan. Divisi yg mengalami hal ini adalah divisi QA.
c. Faktor peralatan yang tidak memungkinkan untuk mempercepat produksi, dan
menghasilkan produk yang baik merupakan permasalahan dari PT DI, selain itu
banyak juga mesin yang rusak yg mesti diperbaiki.Dalamsuatuperusahaan juga
selainpekerja yang kompeten, peralatan pun haruscukupuntukmelakukansemua
proses produksi yang dibutuhkan.
Data yang diterima hanya daLam bentuk deskripsi dikarenakan bagian dari sasaran mutu
yang lengkap ada pada manual mutu. Sehingga kami membuatnya sendiri dalam bentuk
tabel.
Jumlah
No Sasaran AspekLayanan BentukKegiatan
Inspeksi
PM SPIRIT AS MendukungpembuatanPartsPesawat • Pembuatandetail parts
• A380 yangberkapasitaspenumpang100- •
1 • A320 400 orang. Subassemblingatauperakitan 1Kali/Bulan
• A321
• A340
(Terlampir)