Kimia Dasar I
RISKA AMALIA
H031191058
KELOMPOK V
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
masa atom dengan kepriodikan sifat unsur, jika setiap elemen diatur dalam urutan
massa atom, mereka berada dalam kelompok kimia dan fisik sifat yang mirip
diulang pada interval periodik dengan membuat kurva volume atom versus fungsi
massa atom. Dari kurva tersebut, ia melihat adanya keteraturan dari unsur-unsur
dengan sifat yang mirip. Selain itu, pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi
setelah delapan unsur, seperti dinyatakan dalam hukum oktaf. Pada tahun 1868,
massa atom dan pengulangan atau keperiodikan sifat fisik dan kimia unsur. Sistem
terbuka yang tidak memberikan peluang ditemukannya unsur baru. Kelemahan ini
unsur dengan sifat-sifat yang mirip terletak pada kolom yang sama, misalnya
unsur Na dan K merupakan logam yang sangat reaktif, terletak pada kolom yang
sama, unsur F dan Cl adalah non-logam yang sangat reaktif (Sofia, 2017).
Oleh karena itu, untuk mengetahui sifat-sifat dari unsur yang berada pada
kolom yang sama (dalam hal ini, golongan alkali dan alkali tanah), dilakukan
1. mengetahui reaktivitas unsur golongan alkali (IA) dan alkali tanah (IIA)
alkali tanah yaitu unsur Li, Na, Mg dan Ca dengan aquadest untuk melihat reaksi
yang terjadi. Selanjutnya melihat kelarutan golongan alkali tanah yaitu MgCl2,
CaCl2, SrCl2 dan BaCl2 dengan garam sulfat (H2SO4) dan garam hidroksida
(NaOH).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perkembangan tabel sistem periodik unsur. Selama lebih dari 200 tahun terjadi
sistem periodik mengalami evolusi dimana para ahli diatas mempelajari unsur
sifat elemen pertama dan elemen ketiga. Misalnya, Lithium, Natrium dan Kalium
bereaksi dengan air. Lithium bereaksi lemah dengan air dibandingkan Natrium
dan Kalium. Para ahli menilai Dobereiner tidak membedakan beberapa elemen
karena massa atom elemen unsur yang lain tidak dapat ditentukan, Semua elemen
tidak bisa diatur dalam bentuk triad. Untuk masa yang sangat rendah atau untuk
elemen masa sangat tinggi, hukum itu tidak berlaku, tetapi penemuan Döbereiner
ini mendorong ahli untuk mencari korelasi antara sifat kimia dari unsur-unsur dan
dalam golongannya (misalnya golongan IA, IIA, dan lain sebagainya). Namun
beberapa golongan unsur memiliki nama khusus. Misalnya unsur-unsur golongan
IA (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) disebut golongan logam alkali, dan unsur-unsur
golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan Ra) disebut golongan logam alkali tanah.
Unsur-unsur dalam golongan VII A ( F, Cl, Br, I dan At) dikenal sebagai halogen
dan unsur-unsur golongan VIII A (He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn) disebut gas mulia.
Nama-nama golongan yang lain akan diperkenalkan kemudian. Dari kiri ke kanan
dalam tiap periode, sifat fisik dan kimia unsur berubah secara bertahap dari logam
hingga non logam. Tabel periodik merupakan alat yang praktis untuk
Logam Alkali (Golongan IA) merupakan unsur logam yang paling banyak
disebutkan dibandingkan dengan logam unsur lain di tabel periodik unsur. Unsur
tersebut bisa bereaksi dengan air dan menghasilkan produk yaitu gas hidrogen dan
nomor atomnya (seperti yang ada di tabel periodik unsur) dan laju reaksinya pun
reaksi Li dengan air menjadi yang paling cukup. Jika dengan Na itu kuat dan
logamnya atau gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi biasanya akan terbakar. K
bereaksi sangat kuat dan pembakaran selalu terjadi. Bagian kecil atau potongan
kecil dari dari Rb menciptakan kembang api. Sejalan dengan Rb, bagian kecil dari
topik belajar atau penelitian. Unsur Li, Na (terutama) dan K sudah banyak
tersebar dipasaran dan digunakan untuk masyarakat umum. Logam Litium banyak
Natrium paling banyak digunakan dalam pembangunan terutama Aloy nya yang
dibutuhkan untuk memproduksi tetra etil timbal, sebagai zat anti ketuk pada
semilogam (metaloid). Logam merupakan konduktor panas dan listrik yang baik,
sedangkan unsur nonlogam biasanya merupakan konduktor panas dan listrik yang
buruk. Unsur-unsur metaloid memiliki sifat antara unsur logam dan nonlogam.
Berada dalam satu golongan yaitu golongan alkali, Li, Na, dan K diperkirakan
untuk memiliki struktural yang sebanding, prinsip yang sama dan mekanisme saat
terjadi deposisi elektrokimia atau proses pengupasan. Tiga Unsur alkali tersebut
sangat sensitif terhadap oksigen dan air. Karenanya unsur tersebut harus disimpan
sedikit oksigen dan air atau setidaknya berada di ruangan yang kering dengan
tingkat air yang rendah. Ketiga unsur tersebut bisa bereaksi dengan elektrolit yang
sulfat akibat adanya reaksi kimia yang ditimbulkan dengan semen atau beton.
dampak yang lebih merugikan daripada kerugian yang ditimbulkan oleh gips
METODE PERCOBAAN
Bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu Logam Li, logam Na,
logam Mg, logam Ca. Larutan MgCl2 (Magnesium Klorida) 0,5 M, Larutan CaCl2
BaCl2 (Barium Klorida) 0,5 M, Larutan H2SO4 (Asam Sulfat) 0,5 M, Larutan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu tabung reaksi, cawan
Menyiapkan 3 buah tabung reaksi yang berisi air 2 mL.Tabung reaksi (1)
diisi logam Li, tabung (2) dengan logam Mg dan tabung (3) dengan logam Ca.
Mengamati reaksi yang terjadi, jika tidak terjadi reaksi, panaskan tabung hingga
secarik kertas saring di atas permukaan air dalam cawan petri menggunakan pinset
tabung reaksi (2) dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2 dan tabung reaksi
tabung reaksi (2) dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2 dan tabung reaksi
5.1 Kesimpulan
1. kereaktifan unsur dalam tabel sistem periodik semakin kebawah maka semakin
reaktif, sesuai dengan data saat percobaan. Sehingga yang paling reaktif adalah
2. dalam sistem periodik untuk golongan alkali tanah, dari atas ke bawah maka
kelarutan garam sulfatnya semakin kecil. Data yang dihasilkan yaitu MgCl2 >
3. dalam sistem periodik untuk golongan alkali tanah, dari atas kebawah maka
kelarutan garam hidroksida semakin besar. Data yag dihasilkan yaitu CaCl2 >
5.2 Saran
laboratorium di cek lagi karena ada tempat larutan yang berisi sedikit bahan saat
Husin, A.A., 2010, Penelitian Pengaruh Larutan Garam Sulfat Terhadap Kualitas
Beton Ringan, Jurnal Pemukiman, 5(2): 79.
Leung, W.P., dan Chan, Y.C., 2014, Alkali Metal: Inorganic Chemistry, John
Wiley & Sons, Hongkong.
Liu, H., Cheng, X.B., Jin, Z., Zhang, R., Wang, G., Chen, L.Q., Liu, Q.B., Huang,
J.Q., dan Zhang Q., 2019, Recent Advances in Understanding Dendrite
Growth on Alkali Metal Anodes, EnergyChem, 1(100003): 2.
Sofia, 2017, Tabel Sistem Periodik Unsur: Evolusi atau Revolusi, Jurnal
Penelitian Pendidikan Kimia, 4(1): 29-34.