Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

TEKNIK PELAYANAN KONTRASEPSI

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesehatan
Perempuan dan Perencanaan Keluarga

Disusun oleh :

Kelompok 17

Agis Pranciska Devi (P2.06.24.2.18.002)


Ranti Anggiliana (P2.06.24.2.18.030)
1.

REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN CIREBON TAHUN AKADEMIK
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Teknik Pelayanan Kontrasepsi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribuksi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Teknik Pelayanan
Kontrasepsi” memberikan manfaat untuk masyarakat dan dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca.

Cirebon, Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
Kontrasepsi 2
Pelayanan Kontrasepsi dengan Metode
Sederhana
.......................................................................................................................................
3
Kontrasepsi Hormonal
.......................................................................................................................................
25
BAB III STUDI KASUS 33
Kasus 33
Pendokumentasian SOAP 33
BAB IV PENUTUP 36
Kesimpulan
.......................................................................................................................................
36
Saran
.......................................................................................................................................
36
DAFTAR
PUSTAKA
..............................................................................................................................................
37

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
konsepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan
maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah
pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua- duanya memiliki
kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan (Depkes, 1999).
Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan,
usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008;
534).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
menurut data sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sekitar
237,6 juta jiwa dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49%
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya yang cenderung menurun (Christiana
dkk, 2015).

4
Kontrasepsi suntik saat ini menduduki angka tertinggi sebesar 52,62% yang
kemudian diikuti kontrasepsi pil sebesar 26,63% dan kontrasepsi implan sebesar
6,96% (BKKBN, 2016).

Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi metode kontrasepsi sederhana?
Bagaimana implementasi metode kontrasepsi oral?
Bagaimana implementasi metode kontrasepsi suntik?

Tujuan
Untuk mengetahui implementasi metode kontrasepsi sederhana.
Untuk mengetahui implementasi metode kontrasepsi oral.
Untuk mengetahui implementasi metode kontrasepsi suntik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONTRASEPSI
Pengertian Kontrasepsi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra
berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari konsepsi adalah menghindari / mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur
dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan
kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang

5
aktif melakukan hubungan seks dan kedua- duanya memiliki kesuburan
normal namun tidak menghendaki kehamilan (Depkes, 1999). Kontrasepsi
adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu
dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen (Prawirohardjo, 2008;
534).
Akseptor KB
Adapun akseptor KB menurut sasarannya, meliputi:
Fase Menunda Kehamilan
Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh pasangan
yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun.Karena usia di bawah 20
tahun adalah usia yang sebaiknya menunda untuk mempunyai anak
dengan berbagai alasan.Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu
kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya kembalinya
kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa
ini pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi.
Kontrasepsi yang cocok dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR.
Fase Mengatur/Menjarangkan Kehamilan
Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia
paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan
jarak antara kelahiran adalah 2 - 4 tahun.Kriteria kontrasepsi yang
diperlukan yaitu efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan
masih mengharapkan punya anak lagi.Kontrasepsi dapat dipakai 3-4
tahun sesuai jarak kelahiran yang direncanakan.
Fase Mengakhiri Kesuburan
Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari
30 tahun tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan
kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi
kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan dengan
resiko tinggi bagi ibu dan anak. Di samping itu jika pasangan akseptor
tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang

6
cocok dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, implan, suntik KB
dan pil KB (Pinem, 2009).
Adapun syarat – syarat kontrasepsi, yaitu:
Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya,
Efek samping yang merugikan tidak ada,
Kerjanya dapat diatur menurut keinginan,
Tidak mengganggu hubungan persetubuhan,
Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol ketat selama pemakaian,
Cara penggunaannya sederhana,
Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas, dan
Diterima oleh pasangan suami istri.

PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN METODE SEDERHANA


Tanpa Alat
KB Alamiah
Profil
Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung.
Efektif bila dipakai dengan tertib.
Tidak ada efek samping.
Pasangan bebas sukarela senggama pada masa subur ibu.
Macam KB alamiah
Metode keluarga perencanaan alamiah antara lain:
Metode Kalender atau pantang berkala (Metode kalender atau pantang
berkala).
Metode Suhu tubuh basal (metode suhu tubuh basal).
Metode mukosa serviks (metode lendir serviks atau penagihan ovulasi).
Metode simptothermal (Metode simptothermal yaitu perpaduan suhu
tubuh basal dan penagihan ovulasi).
Manfaat
Manfaat Metode keluarga berencana alamiah, menyediakan man-faat
sebagai berikut:

7
a. Manfaat Kontrasepsi.
1) Untuk mencegah kehamilan, jika digunakan benar-benar,
2) Membantu mencapai kehamilan, jika diminta kehamilan,
3) Tidak ada efek samping sistemik,
4) Murah atau tanpa biaya.

b. Manfaat non kontrasepsi.


1) meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
2) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi.
3) Mempererat tanggung jawab dan kerjasama antar pasangan.
4) Menjalin komunikasi antara pasangan.
Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alamiah, tentunya mempunyai
keterbatasan. Keterbatasan ini antara lain:
Tidak cukup efektif sebagai metode kontrasepsi (angka kegagalan 9-20
kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama pemakaian).
Tingkat efektifitas tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam
menerima instruksi.
Memerlukan konseling selain pelatihan untuk dapat menggunakan
dengan benar.
Memerintahkan mediator atau perbaruan untuk komunikasi sinonim dan
komunikasi.
Mampu mengendalikan hasrat untuk tidak melakukan senggama pada
saat masa subur (agar tidak hamil).
Perlu pencatatan setiap hari (tentang mukus, suhu basal, dan masalah
biologis lainnya).
Gangguan (misal infeksivagina) akan menyulitkan saya terpretasi lendir
serviks.
Memerlukan termometer khusus untuk metode tubuh basal.

8
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakular seksual termasuk
HBV juga HIV / AIDS.
Penilaian Klien
Klien atau pengguna kontrasepsi metode keluarga berencana alamiah
meminta konseling atau KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) baik
lisan maupun tertulis. Yang perlu diperhatikan bagi pengguna alat ini
adalah: KBA yang sesuai untuk:
Untuk kontrasepsi
Semua wanita semi-permanen dengan siklus haid teratur atau tidak
teratur, tidak haid karena menyusui juga pra menopause.
Semua wanita dengan berbagai paritas (termasuk nu lipara).
Wanita kurus juga gemuk.
Wanita perokok.
Wanita dengan alasan kesehatan tertentu (misal Hipertensi, varises,
dismenorea, sakitkepala, mioma uteri, endometritis, kista ovarii,
anemiadefisiensi besi, virus hepatitis, malaria, trombosis vena, atau
emboli paru-paru.)
Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan
metode kontrasepsi modern.
Wanita yang tidak dapat menggunakan metode kontra sepsi lain.
Pasangan yang mampu mengendalikan hasrat untuk melakukan
hubungan seksual di masa subur.
Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, dicatat, dan
menilai tanda dan gejala kesuburan.
Untuk konsepsi Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama
dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan.
KBA tidak sesuai untuk:
Wanita yang ditinjau dari umur, paritas atau masalah kesehatan membuat
kehamilannya menjadi risiko tinggi.
Wanita yang belum mendapat haid (menerima, post abortus).
Wanita dengan siklus haid yang tidak teratur.

9
Pasangan yang tidak mau ikut selama kurun tertentu dalam siklus haid.
Wanita yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya.
Keadaan yang Perlu Diperhatikan
Hal di bawah ini merupakan klien yang perlu dibahas sebelum
menggunakan metode keluarga berencana alamiah (KBA).

Keadaan Saran

Pengerluaran cairan Menjelaskan kepada klien bahwa


vagina menetap ini akan mempersulit untuk
memprediksi kesuburan dengan
lendir serviks.

Bila dikehendaki, bantu dan


anjurkan memilih metode
kontrasepsi lain.

Menyusui Jelaskan kepada klien bahwa ini


akan mempersulit untuk
memprediksi kesuburan dengan
lendir serviks.

Bila dikehendaki, bantu dan


anjurkan memilih. Metode
kontrasepsi lain.

Teknik Pantang Berkala


Senggama dihindari pada masasubur yaitu dekat pertengahan
atau ada tanda kesuburan.
Manfaat:
Kontrasepsi
a. Menghindari kehamilan.

10
b. Tidak ada masalah kesehatan.
c. Murah dan tanpa biaya.
d. Tidak ada efek samping.

Non Kontrasepsi
Membahas PR dan LK.
Tambah ilmu.
Hubungan komunikasi.
Keterbatasan:
Sebagai Kontrasepsi Sedang (9-20 Kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama pemakaian).
Keefektif tergantung pada kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi.
Perlu pelatihan khusus untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif dan
benar.
Dibutuhkan pelatih / KBA (bukan tenaga medis) yang mampu membantu masa
suburnya.
Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan.
Perlu pencatatan setiap hari.
Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit diakses.
Tidak dari IMS termasuk HBV dan HIV / AIDS.
Metode Kalender
Metode kalender atau yang dikenal sebagai metode Knaus-
Ogino bergantung pada perhitungan hari untuk mengkira- kira
kapan saja fase fase subur.
Manfaat:
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat
Sebagai kontrasepsi atau konsepsi:
Manfaat kontrasepsi sebagai alat pengendali kelahir- an atau mencegah kehamilan.
Manfaat konsep dapat digunakan oleh para pasangan untuk meminta bayi dengan
melakukan hubungan seksi saat masa subur / ovulasi untuk mening katkan
kesempatan bisa hamil.

11
Keuntungan:
Metode kalender atau pantang berkala memiliki keuntungan
sebagai berikut:
Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana
Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
Tidak memerlukan alat atau persiapan khusus dalam penerapannya.
Tidak diperbolehkan pada saat berhubungan seksual.
Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari masalah
kesehatan yang berkaitan dengan kontrasepsi.
Tidak memerlukan biaya.
Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan:
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau
pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
Memerlukan kerjasamayang baik antara suami istri.
Harus ada motivasi dan disiplin dalam menjalankannya.
Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat.
Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
Harus mengganti siklus menstruasi minimal enam kali siklus.
Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
Lebih efektif jika digabungkan dengan metode kontrasepsi lain.

Efektifitas:
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik
dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini,
pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal,
masa subur setiap wanita tidak sama. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemantauan minimal enam kali siku-lus.
Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif jika digunakan
bersama dengan metode kontrasepsi lain.Berdasarkan penelitian
dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metodekalender akan

12
efektif tiga kali lipat jika dikombinasikan dengan metode
simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender
adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Faktor penyebab metode tidak efektif adalah:
Penentuan masa hidup tidak berdasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
pengaturan penggantian (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak
subur sebelum dan sesudah ovulasi menjadi tidak tepat.
Penentuan masa tidak subur tidak ditentukan pada siklus menstruasi sendiri.
Kurang mengerti tentang hubungan ovulasi dengan perubahan jenis mukus / lendir
serviks yang menyertainya.
Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung hari berakhirnya perdarahan
menstruasi. Hal ini menyebabkan menentukan masa tidak subur menjadi tidak
tepat.
Penerapan:
Hal yang perlu dipertimbangkan pada siklus menstruasi Wanita
sehat ada tiga tahapan:
Fase infertilitas pra ovulasi (masa tidak subur sebelain ovulasi).
Fase kesuburan (masa subur).
Tahap infertilitas pasca ovulasi (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus
menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan jumlah
hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali
siklus berturuti-turut. Kemudian hitung periode masa subur
dengan melihat data yang telah dicatat.
Bila haid teratur (28 hari).
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
dan periode subur adalah hari ke-12 hingga hari ke 16 dalam
siklus haid. Contoh:

13
Seorang wanita menerima hadiah mulai tanggai Maret.
Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-l. Maka hari
ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada
tanggal 24 Maret. Jadi masa subur sejak tanggal 20 Maret
hingga tanggal 24 Maret. Menganggap masa ini merupakan
masa pantang untuk melakukan senggama. Jika ingin
melakukan hubungan seksual harus menggunakan
kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dihitung 18.
Hitungan ini menentukan hari pertama masa suburb. Jumlah hari terpanjang selama
6 siklus haid dihitung 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus: Hari pertama masa subur- Jumlah hari ter- pendek -
18.
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11.
Contoh:
Seorang wanita / istri mendapat haid dengan siklus ter-
pendek 25 hari dan siklus terpanjarg 30 hari (mulai hari
pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1: 25 - 18 = 7
Langkah 2:30 - 11 - 19
Jadi masa suburnya adalah mulai nari ke-7 sampai hari ke-
19. Memungkinkan masa ini, suani istri tidak dapat
melakukan senggama. Jika ingin melakukan senggama
harus menggunakan kontrasepsi.
Metode Suhu Basal
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang ditentukan oleh
tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (ti-dur).
Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah
bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya. Tujuan
pencatatan suhu untuk mengetahui kapan saja masa subur /
ovulasi. Suhu basal tubuh dengan alat yang terdiri dari

14
termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara
lisan, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada
lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit. Suhu normal
tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada saat ovulasi, suhu
akan naik hingga 37-38 derajat Celsius tidak akan kembali pada
suhu 35 derajat Celcius. Pada saat terjadi masa subur / ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari,
kemudian akan kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali
pada suhu normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena
produksi progesteron menurun.
Saat grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan
suhu tubuh, diperkirakan tidak terjadi masa subur / ovulasi jadi
tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi karena tidak
ada korpusluteum yang memproduksi progesteron. Sebaliknya,
jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus terjadi setelah masa
subur / ovulasi diharapkan terjadi kehamilan. Karena, jika sel
telur / ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus
memproduksi hormon progesteron. Mengatasi suhu tubuh tetap
tinggi.
Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai kon- sepsi
juga kontrasepsi.
Manfaat konsepsi Metode suhu basal tubuh bermanfaat bagi pasangan yang
menginginkan kehamilan.
Manfaat kontrasepsi Metode suhu basal tubuh bermanfaat bagi pasangan yang
diinginkan dihindari atau dihindari kehamilan.
Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif jika dilakukan dengan
benar dan efektif. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama
beberapa bulan dan dianggap akurat jika terdeteksi pada saat
ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80

15
persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara
keseluruhan, angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100
wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih
efektif kombinasi dengan metode kontrasepsi lain seperti
kondom, spermisida atau metode kalender atau pantangberkala
(metode kalender atau pantang berkala).
Faktor yang Mempengaruhi Metode Suhu Tubuh basal
Adapun faktor yang mempengaruhi metode pengukuran suhu
basal antara lain:
Penyakit.
Gangguan tidur.
Minum dan minum alcohol.
Penggunaan obat-obatan atau obat.
Stres.
Penggunaan selimut elektri.
Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara
lain:
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pasangan suami istri tentang
masa subur / ovulasi.
Membantu wanita yang memperbaiki siklus haid tidak dapat mengoptimalkan masa
subur / ovulasi.
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi atau mening katkan kesempatan untuk hamil.
Membantu mengubah tubuh pada saat memperbaiki masa subur / ovulasi seperti
perubahan lendir serviks.
Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu sendiri.
Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu tubuh basal memiliki keterbatasan
sebagai berikut:
Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
Memerlukan konseling dan KlE dari tenaga medis.

16
Suhu tubuh dapat dikendalikan oleh penyakit, gangguan tidur, merokok, alkohol,
stres, penggunaan narkoba atau selimut elektrik.
Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
Tidak medeteksi awal masa subur.
Membutuhkan masa pantang yang lam.
Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu Basal Tubuh.
Aturan perubahan suhu / temperatur adalah sebagai berikut:
Suhu pada waktu yang sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat tidur).
Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid
untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang "normal dan rendah" dalam pola
tertentu tanpa kondisi di luar normal atau biasanya.
Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
Tarik garis pada 0,05 derajat celcius -0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari
suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung. Periode tidak subur mulai
hari sakit setelah hari ketiga berlalu-turut suhu tubuh sampai di atas garis pelindung
/ suhu basal. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama razia hingga
sakit ketiga kenaikan basal tubuh (setelah periode masuk masa subur). Masa
pantang untuk metode suhu basal tubuh labih dari metode ovulasi billings.
Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur pinggiran yang dapat diamati.
Catatan:
1) Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah gara pelindung
(garis penutup) selama perhitungan 3 memiliki kemungkinan
tanda ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan,
tunggu sampai 3 hari bertanggal-turut suhu yang disetujui di
atas pelindung sebelas dimulai senggama.
2) Bila periode tak pinggiran telah terlewati maka bo- leh tidak
mengatur pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama
hingga akhir siklus haid dan kemudian kembali menghitung
grafik suhu basal siklus berikutnya.
Metode Lendir Serviks

17
Metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini dikem- bangkan
oleh Drs. John, Evelyn Billings dan Fr Mauric Catarinich di
Melbourne, Australia dan kemudian menye bar ke seluruh
dunia. Metode ini tidak menggunakan obat atau alat, sehingga
dapat diterima oleh pasangan taat agama dan budaya yang
berpantang dengan kontrasepsi modern. Metode mukosa serviks
atau metode ovulasi merupakan metode keluarga berencana
alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus
menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa
pada vulva menjelang hari-hari ovulasi. Esensi Metode Mukosa
Serviks Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang dihasilkan
oleh aktivitas biosintesis sel sekretori serviks dan mengandung
tiga komponen penting yaitu:
Molekul lendir.
Air.
Senyawa kimia dan biokimia (natrium klorida, rantai protein, enzim dan lain-lain).
Lendir/mukosa serviks ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher
rahim tetapi juga oleh sel-sel vagina. Dalam vagina, terdapat sel
intermediet yang mampu berperan terhadap adanya lendir
padamasasubur/ovulasi.
Ovulasi adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari
ovarium/indung telur. Pada saat menjelang ovulasi, lendir leher
rahim akan mengalir dari vagina bila wanita sedang tberdini
atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap
siklus dan sel telur akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel
sperma. Oleh karena itu, lendir pada masa subur berperan
menjaga kelangsungan hidup sperma se- lama 3-5 hari.
Pengamatan lendir serviks dapat dilakukan dengan:
Merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.

18
Melihat langsung lendir pada waktu tertentu. Pada malam harinya, hasil
pengamatan ini harus dicatat. Catatan ini akan menunjukkan pola kesuburan dan
pola ketidaksuburan.
Pola Subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan
Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali dak
berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang me ngontrol
kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pem buahan. Dengan
demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan
untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Manfaat Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu
dengan berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga
bermanfaat bani wanita yang menginginkan kehamilan.
Efektifitas Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang
tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir
serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya.
Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100
perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa
serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam
mencegah kehamilan 99 persen.
Kelebihan
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
1) Mudah digunakan.
2) Tidak memerlukan biaya.
3) Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga
berencana alami lain yang mengamati tanda- tanda
kesuburan.
Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa
serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut
antara lain:

19
Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode
kontrasepsi lain (misal metode simptothermal).
Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai me- nyentuh alat kelaminnya.
Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda
kesuburan.
Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
Hal yang Mempengaruhi Pola Lendir Serviks
Pola lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi oleh:
Menyusui.
Operasi serviks dengan cryotherapy atau electrocautery.
Penggunaan produk kesehatan wanita yang dimasuk- kan dalam alat reproduksi.
Perimenopause.
Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk kontra- sepsi darurat.
Spermisida.
Infeksi penyakit menular seksual.
Terkena vaginitis,
Intruksi Kepada Pengguna / Klien
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah
sebagai berikut :
Cara mengenali masa subur dengan memantau lendi Instruksi Kepada
Pengguna/Klien berikut: serviks yang keluar dari vagina. Pengamatan dilakukan
sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan
perasaan kering-basah Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesu. buran dan pola dasar
ketidaksuburan.
Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan sek- sual paling tidak selama satu
siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesu- buran
maupun pola dasar tidak subur.
Selama hari-hari kering (tidak nd menstruasi, senggama tergolong setelah
menstruasi. lendir) setelah pada dua hari

20
Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang
bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa
tidak subur.
Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir be- ning, licin dan elastis. Ini
merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling subur).
Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk
menghindari terjadinya pembuahan.
Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, em- pat hari setelah puncak hari
subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang haid berikutnya.

Contoh Kode yang Dipakai untuk Mencatat Kesuburan


Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan
(haid). Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan pe-
rasaan kering. Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau
biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang
basah, jernih, licin dan mulur. Pakai huruf L atau warna
kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang ken- tal,
putih, keruh dan lengket.
Metode Simptothermal
Metode simptothermal merupakan metode keluarga beren-
cana alamiah (KBA) yang mengidentifikasi masa subur dari
siklus menstruasi wanita. Metode simptothermal meng-
kombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa ser-
viks. Tetapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode
ini mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu
basal tubuh, perubahan mukosa/lendir serviks dan
perhitungan masa subur melalui metode kalender.
Metode simptothermal akan lebih akurat memprediksikan
hari aman pada wanita daripada menggunakan salah satu
metode saja. Ketika menggunakan metode ini bersama-

21
sama, maka tanda-tanda dari satu dengan yang lainnya akan
saling melengkapi.
Manfaat Metode simptothermal memiliki manfaat sebagai alat kontrasepsi maupun
konsepsi. Manfaat Kontrasepsi Metode simptothermal digunakan sebagai alat
kontrasepsi atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan
seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa subur). Manta Konsepsi Metode
simptothermal digunakan sebaga konsepsi atau menginginkan kehamilan dengan
melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subu.
Efektifitas Angka kegagalan dari penggunaan metode simptother mal adalah 10-20
wanita akan hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan kesalahan
dalam belajar, saran atau tidak ada kerjasama pasangan. Namun, studi lain juga
menyatakan angka kegagalan dari metode simptothermal mempunyai angka kega
galan hanya 3 persen apabila di bawah pengawasan yang ketat.
Hal yang Mempengaruhi Metode Simptothermal
Menjadi Efektif
Metode simptothermal akan menjadi efektif apabila:
Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat.
Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus
menstruasi dan pola kesu- buran.
Penggunaan metode barier dianjurkan untuk mence gah kehamilan. Kerja sama
dengan pasangan adalah perlu, karena ia harus bersedia untuk membantu untuk
menghindari kehamilan baik dengan tidak melakukan hubungan seksual atau
menggunakan beberapa metode pengha lang selama hari-hari paling subur.
Hal yang Mempengaruhi Metode Simptothermal
Tidak Efektif Metode simptothermal dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain:
Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari.
Wanita yang mempunyai penyakit.
Pasca perjalanan.
Konsumsi alkohol.

22
Hal-hal tersebut di atas dapat mempengaruhi pemba-
caan suhu basal tubuh menjadi kurang akurat.
Pola Grafik Kesuburan Pada Metode Simptothermal
Pola grafik kesuburan tidak sesuai digunakan wanita
pada kasus sebagai berikut:
Wanita yang memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
Tidak ada komitmen antara pasangan suami istri untuk menggunakan metode
simptothermal.
Wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya karena sifat wanita itu sendiri
atau alasan lain.
Wanita yang ragu apakah dia mampu tidak melakukan hubungan seksual tanpa alat
kontrasepsi barier minimal 10 hari setiap bulan atau menerapkan metode
kontrasepsi lain di hari tidak amannya.
Wanita yang mempunyai risiko kesehatan/medis tertentu yang membahayakan jika
dia hamil.
Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan terten, yang dapat mempengaruhi suhu
basal tubuh, kete raturan menstruasi maupun produksi lendir serviks.
Keuntungan Metode simptothermal mempunyai keuntungan antera lain:
Tidak ada efek fisik seperti obat-o aten, alat, bahan kimia atau operasi yang
dibutuhkan.
Aman.
Ekonomis.
Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
Dapat langsung dihentikan apabila pasangan meng- inginkan kehamilan.
Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar metode
simptothermal dengan benar.
Keterbatasan Metode simptothermal mempunyai keterbatasan antara lain:
Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempu- nyai bayi, berpenyakit, pasca
perjalanan maupun konsumsi alkohol.
Metode simptothermal kurang efektif karena peng guna harus mengamati dan
mencatat suhu basal tu- buh maupun perubahan lendir serviks.

23
Metode simptothermal memerlukan kerjasama an- tara pasangan suami istri.
Pengguna harus mendapatkan pelatihan atau in- struksi yang benar.
Petunjuk bagi Pengguna Metode Simptothermal
Pengguna/klien metode simptothermal harus mendapat
instruksi atau petunjuk tentang metode lendir serviks,
metode suhu basal tubuh maupun metode kalender. Hal
ini bertujuan agar pengguna dapat menentukan masa
subur dengan mengamati perubahan suhu basal tubuh
maupun lendir serviks.
Klien dapat melakukan hubungan seksual hingga dua hari berikutnya setelah haid
berhenti (periode tidak subur sebelum ovulasi).
Ovulasi terjadi setelah periode tidak subur awal yang ditandai dengan mulai
keluarnya lendir dan rasa ba- sah pada vagina sama dengan metode lendir ser- viks.
Lakukan pantang senggama karena ini menan- dakan periode subur sedang
berlangsung.
Pantang senggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal 3 hari berurutan dan
hari puncak lendir subur.
Apabila dua gejala ini tidak menentukan periode tidak subur awal, periode subur,
periode tak subur akhir maka ikuti perhitungan periode subur yang terpanjang
dimana masa pantang senggama harus dilakukan.
Contoh Pengamatan dan Pencatatan Grafik
Simptothermal
Di bawah ini merupakan contoh pengamatan dan pen-
catatan pada grafik simptothermal.
Dengan Alat
Mekanisme/Barier
Kondom
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah
penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan
efektif apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain itu, kondom

24
juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk
mencegah PMS.
Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang ter- buat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau
bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
berhubunçan. Kondom ter- buat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang
digulung ber-bentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalan
yaitu 0,02 mm.
Jenis Kondom
Ada beberapa jenis kondom, diantaranya:
Kondom biasa.
Kondom berkontur (bergerigi).
Kondom beraroma.
Kondom tidak beraroma.
Kondom untuk pria sudah lazim dikenal, meskipun kondom
wanita sudah ada namun belum populer.

Cara Kerja Kondom


Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.
Sebagai alat kontrasepsi.
Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.
Efektifitas Kondom
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai
secara benar setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian
kondom yang tidak konsisten membuat ti dak efektif. Angka
kegagalan kontrasepsi kondom sa- ngat sedikit yaitu 2-12
kehamilan per 100 perempuan per tahun.

25
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, vaitu
manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:
Efektif bila pemakaian benar.
Tidak mengganggu produksi ASI.
Tidak mengganggu kesehatan klien.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Murah dan tersedia di berbagai tempat.
Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
Metode kontrasepsi sementara.
Manfaat kondom secara non kontrasep si antara lain:
Peran serta suami untuk ber-KB.
Mencegah penularan PMS.
Mencegah ejakulasi dini.
Mengurangi insidensi kanker serviks.
Adanya interaksi sesama pasangan.
Mencegah imuno infertilitas.

Keterbatasan Kondom
Alat kontrasepsi metode barier kondom ini juga memi- liki
keterbatasan, antara lain:
Efektifitas tidak terlalu tinggi.
Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kon- dom yang benar.
Adanya pengurangan sensitifitas pada penis.
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan sek- sual.
Perasaan malu membeli di tempat umum.
Masalah pembuangan kondom bekas pakai
Penilaian Klien
Penilaian Klien atau akseptor kontrasepsi kondom ini tidak me
merlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan
penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang

26
perlu dipertimbangkan bagi pengguna alat Penilaian Klien
kontrasepsi ini adalah:
Kondom

Baik digunakan Tidak baik digunakan

Ingin berpartisipasi dalam Mempunyai pasangan yang


program KB. berisiko tinggi apabila terjadi
kehamilan

Ingin segera mendapatkan Alergi terhadap bahan dasar


kontrasepsi kondom

Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi


jangka

Hanya ingin menggunakan Tidak peduli dengan


alat kon- trasepsi saat berbagai persyaratan
berhubungan kontrasepsi

Berisiko tinggi
tertularimenularkan PMS

Ingin kontrasepsi Tidak mau terganggu dalam


per- siapan untuk melakukan
hubungan seksual

Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada
masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan dalam
menggunakannya. Apabila masalah timbul karena kekurangtahuan
dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada

27
klien dan pasangannya. Apabila masalah yang timbul dikarenakan
ketidaknya- manan dalam pemakaian, maka berikan dan anjurkan
un- tuk memilih metode kontrasepsi lainnya.

Penanganan Efek Samping


Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian
alat kontrasepsi kondom.
Efek Samping Atau Masalah Penanganan

Kondom rusak atau bocor Buang dan pakai kondom yang


sebelum pemakaian baru atau gunakan spermisida.

Kondom bocor saat Pertimbangkan pemberian


berhubungan morning After Pil.

Adanya reaksi alergi Berikan kondom jenis alami


atau ganti metode kontrasepsi
lain

Mengurangi kenikmatan Gunakan kondom yang lebih


berhubu- ngan seksual tipis alau ganti metode
kontrasepsi lain.

Barier Intravagina
Diafragma
Kontrasepsi diafragmamerupakanhal yang tidak biasa di
Indonesia. Kontrasepsi ini adalah kontrasepsi barier yang tidak
mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi
skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat
meningkatkan frekuensi sentuhan pada G Spot dalam.
Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah
dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu

28
permasangn harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatil wh
adalah mahal.
Cervical cap merupakan kontrasepsi wanita, terbuat dari bahan
latex, yang dimasukkan ke dalam liang kem- aluan dan menutupi
leher rahim (serviks). Efek sedotan menyebabkan cap tetap
nempel di leher rahim. Cervical cap berfungsi sebagai barier
(penghalang) agar sperma tidak masuk ke dalam rahim sehingga
tidak terjadi ke- hamilan. Setelah bersenggama cap tidak boleh
dibuka minimal selama 8 jam. Agar efektif, cap biasanya di
campur pemakaiannya dengan jeli spermisidal (pem- bunuh
sperma). Efektifitasnya berkisar 70-90%.
Efektifitas tegantung pada pas atau tidaknya ukuran cap. Untuk
itu diperlukan fitting (ngepas) cap. Cap bisa dipasang selama 48
jam. Dipasang saat akan seng- gama. Tidak dianjurkan
pemakaiannya saat haid. Saat pemasangan cap diisi 1/3 bagian
dengan spermisidal. Jangan terlalu berlebihan, karena akan
menyebab- kan cap terlepas dari serviks. Hati-hati jika
melakukan seks, bersihkan sisa spermisida di sekitar vagina,
kare- na rasanya sangat tidak enak.
Cari posisi yang nyaman saat memasukkan cap ke dalam vagina.
Berdiri dengan satu kaki diatas kursi, berdiri mengangkang atau
berbaring dengan lutut di- tekukkan. Satu tangan membeberkan
bibir vagina, sementara tangan yang satunya memasukkan cap.
Gunakan jari untuk mendorong cap sampai ke leher ra- him. Cek
sekeliling cap apakah sudah masuk dengan benar ke serviks.
Test efek sedotan dengan mendorong dan menarik cap.
Setelah senggama, tunggu sampai 8 jam sebelum membuka cap.
Pergunakan jari untuk melepaskan efek mengisap daro cap. Jika
cap sulit dijangkau, coba posisi jongkok dan meneran. Jika cap
lepas saat senggama, maka pergunakan kontrasepsi darurat
(kondar).

29
Efek samping sebagian kecil wanita akan mengalami reaksi
alergi akan bahan latex atau spermisidalnya.
Keuntungan:
Bisa dipakai jauh sebelum Coitus.
Mudah dibawa dan nyaman.
Tidak mempengaruhi siklus haic.
Tidak mempengaruhi kesuburan.
Kerugian:
Tidak melindungi dari HIV/AIDS,
Butuh fitting sebelumnya,
Ada wanita yang gak bisa muat fitted,
Kadang pemakaian dan membuikanya agak sulit.
Bisacopot saat coitus.
Kemungkinan reaksi alergi.
Diafrgama dipasang di vagina 6 jam sebelum be. hubung seks.
Jika hubungan seks berlangsung di atas jam setelah pemasangan,
maka tambahkan ke dalam vagina. Diafragma dicabut lebih
kurang 6 j setelah hubungan seks. Bila anda belum tahu bagaima
5) Bisa copot saat Coitus. spermisida wel na memakainya,
berikut kami sajikan caranya;
Pertama, kosongkan kandung kemih anda dan cucilah tangan hingga bersih.
Kedua, pastikan diafragma tidak berlubang (tes dengan mengisi diafragma dengan
air, atau melihat menembus cahaya).
Ketiga, oleskan sedikit spermisida krim atau jelli pada kap diafrgama (untuk
memudahkan pema- sangan tambahkan krim atau jelli. emas bersamaan dengan
pinggirannya).
Keempat, posisi saat pemasangan diafragma, satu kaki diangkat ke atas kursi atau
dudukan toilet, sambil berbaring atau sambil jongkok.
Keenam, lebarkan kedua bibir vagina
Ketujuh, masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian
depan pinggiran ke atas di balik tulang pubis.

30
Kedelapan, masukkan jari ke dalam vagina sampai menyentuh serviks, sarungkan
karetnya dan pasti- kan serviks terlindungi.
Kesembilan, jangan tinggalkan diafragma di dalam vagina lebih dari 24 jam.
Kesepuluh, mengangkat dan mencabut diafragma de- ngan menggunakan jari
telunjuk dan tengah.
Kesebelas, cuci dengan sabun dan air. Keringkan se- belum disimpan kembali di
tempatnya sehingga bisa digunakan lagi.
Kimiawi
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan
kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh
sperma.
Jenis
Jenis spermisida terbagi menjadi:
Aerosol (busa).
Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
Krim.
Cara Kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
Menyebabkan selaput sel sperma pecah.
Memperlambat motilitas sperma.
Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (in- sersi).
Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode
kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mude dibawa dan disimpan.
Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insers
sebelum hubungan seksual.
Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat

31
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara
kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
Efektif seketika (busa dan krim).
Tidak mengganggu produksi ASI.
Sebagai pendukung metode lain.
Tidak mengganggu kesehatan klien.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Mudah digunakan.
Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi Memberikan perlindungan
terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan
HIV/AIDS.
Keterbatasan
Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka
kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak
selalu menggunakan sesuai dengan pe- tunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100
puan akan hamil setiap tahun).
Spermisida akan jauh lebih efektif, bila mengguna- kan kontrasepsi lain (misal
kondom).
Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara peng- gunaannya.
Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan
seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum
melakukan hubungan seksual.
Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penilaian Klien

32
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun
perlu diperhatikan kondisi pengguna alat kontrasepsi
spermisida.
Efek Samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek
samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan
penanganan efek samping dan masalah-masalah timbul
akibat pemakaian spermisida.
Efek Samping Penanganan

Iritasi vagina atau iritasi Periksa adanya vaginitis


penis dan penyakit menular
seksual. Bila penyebabnya
spermisida, sarankan
memakai spermisida
dengan bahan kimia lain
atau bantu memilih metode
kontra- sepsi lain

Gangguan rasa panas di Periksa reaksi alergi atau


vagina terbakar. Yakinkan bahwa
rasa hangat adalah normal.
Bila tidak ada perubahan,
sarankan menggunakan
spermisida jenis lain atau
bantu memilih metode
kontrasepsi lain.

Tablet busa vaginal tidak Pilih spermisida lain


larut dengan baik dengan komposisi bahan
kimia berbeda atau bantu

33
memilih metode
kontrasepsi lain

KONTRASEPSI HORMONAL
Oral Kontrasepsi
Kontrasepsi hormonal mempengaruhi :
Ovulasi
Implantasi
Transformasi gamet
Fungsi korpus luteum
Lendir serviks
Proceeding book international conference for midwives 2016 dalam hasil
penelitiannya Hadina mengemukakan bahwa pemakaian kontrasepsi
hormonal secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dapat
meningkatkan berat badan.
Pil Kombinasi
Efektif dan revesibel
Harus diminum setiap hari
Pada bulan pertama efek samping berupa mual dan bercak yang tidak
berbahaya dan akan segera hilang.
Efek samping serius jarang terjadi.
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi baik yang punya anak
maupun tidak.
Dapat diminum setiap saat, bila yakin sedang tidak hamil.
Tidak dianjurkan pada ibu menyusui dapat dipakai sebagai kontrasepsi
darurat.
Jenis-jenisnya

34
Manofasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron dalam dosis yang sama dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Bifasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon
aktif estrogen/progesteron dengan 2 dosis yang berbeda dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Trifasik pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet, mengandung hormon
aktif estrogen/progesteron dengan 3 dosis yang berbeda dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Cara kerja :
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula.
Manfaat
Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi).
Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang tidak terjadi nyeri
haid.
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin mencegah
kehamilan.
Dapat digunakan sejak remaja sampai menopouse.
Mudah dihentikan setiap saat.
Kesuburan segera kembali setelah diberhentikan.
Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, dismenore, acne.
Keterbatasan
Mahal dan membosankan karena harus digunakan setiap hari.
Mual terutama pada bulan pertama.
Pusing

35
Nyeri payudara
Berat badan naik sedikit tapi pada perempuan tertentu.
Smenorea, jarang terjadi pada pil kolubinasi.
Tidak boleh pada ibu menyusui.
Tidak mencegah IMS.
Efek samping dan komplikasi dapat dibagi dalam 2 kelompok :
Gejala-gejala pseudo pregnancy
Disebabkan oleh estrogen yang berlebihan :
Muntah
Pusing
Payudara membesar
Oedema
Berat badan bertambah
Disebabkan progestin yang berlebihan :
Nafsu makan bertambah berat
Rasa lelah
Depresi
Juga terjadi penambahan berat badan
Gejala-gejala yang berhubungan langsung dengan siklus haid
Siklus menjadi lebih panjang.
Lamanya haid menjadi lebih singkat.
Jumlah darah haid berkurang.
Berkurangnya gejala sakit perut.
Hilangnya atau berkurangnya ketegangan pra-haid.
Yang dapat menggunakan pil kombinasi : usia reproduksi, telah
memiliki anak atau belum, anemia, nyeri haid hebat, riwayat
kehamilan ektopik, varises vena, kencing manis tanpa komplikasi.
Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi : hamil atau dicurigai
hamil, menyusui eksklusif, perdarahan pervaginam, penyakit hati
akut, prokok, penyakit jantung, kanker payudara, migrain, tidak
dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

36
Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi
Dapat digunakan setiap saat asal yakin tidak hamil.
Bila pertama meminumnya pada hari 1-7 siklus haid. (tidak memerlukan
kontrasepsi tambahan).
Bila pertama meminumnya setelah hari ke-7 siklus haid. (jangan melakukan
hubungan hubungan seksuals elama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk 7 hari).
Bila klien tidak haid (amenore), pil kombinasi dapat diberikan setiap saat, asal
diyakini tidak hamil. (jangan melakukan hubungans eksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja).
Setelah melahirkan :
Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif.
Setelah 3 bulan dan tidak menyusui.
Pil kombinasi dapat diberikan segera pasca keguguran.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal lain dan ingin
menggantinya dengan pil kombinasi, pil kombinasi dapat segera diberikan. Bila
kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak
hamil. (tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain).
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, pil dapat segera diberikan
tanpa menunggu haid (sebelum atau pada saat jadwal suntik ulang). Tidak
diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non-hormonal dan ingin
menggantinya dengan pil kombinasi, pil kombinasi diberikan pada harike 1-7 siklus
haid. (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain).
Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin
menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat diberikan tanpa perlu
menunggu haid. Hal-hal penting yang harus diketahui oleh akseptor.
Pil oral tidak melindungi kontrasepsi terhadap virus HIV yang menyebabkan AIDS.
Kerja primer dari pil oral adalah menghentikan ovulasi bila digunakan sebagaimana
mestinya maka ia merupakan metode kontrasepsi yang ada.
Gunakan kontrasepsi cadangan, mis. Kondom bila ban dimulai bungkus pertama.

37
Ada beberapa cara untuk mulai :
Mulai pada hari pertama haid.
Mulai pada hari ke-5 haid.
Mulai pada hari minggu pertama setelah haid.
Mulai pada hari ini bila pasti tidak hamil.
Akseptor harus membaca brosur’Leaflet mengenai pil oral yang terdapat di dalam
bungkus pil oralnya.
Minumlah pil oral setiap hari sampai habis.
Efektivitas pil oral dapat sedikit berkurang bila dipakai bersama-sama dengan obat-
obat lain.
PIL ORAL PROGESTIN (MINIPIL)
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB.
Sangan efektif pada masa laktasi, dosis rendah tidak menurunkan
produksi ASI, tidak memberikan efek samping estrogen, efek
samping utama adalah gangguan perdarahan bercak atau perdarahan
tidak teratur, dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Jenis minipil
Kemasan dengan isi 35 pil : 300 mg levonorgestrel atau 350 mg noretrindon.
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg desegostel.
Cara kerja :
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium.
Endometrium mengalami transformasi sehingga implantasi lebih sulit.
Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sprema terganggu.

Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB
suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang
efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.

38
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil.
Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan
pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan
KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
Jenis KB suntik
Suntikan/bulan, contoh : Cycloferm.
Suntikan/3 bulan, contoh : Depoprovera, depogeston.
Cara kerja :
Menghalangi ovulasi (masa subur).
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental.
Menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim.
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma.
Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
KB Suntik 1 Bulan
KB suntik 1 bulan, adalah jenis suntikan KB yang diberikan 1 bulan
sekali dengan pemberian suntikan pertama sama dengan suntik 3
bulan, yaitu setelah 7 hari pertama periode menstruasi, atau 6
minggu setelah melahirkan. Alat kontrasepsi ini mengandung
kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon
progestin) dan Estradiol Cyplonate (hormon estrogen).
Suntikan kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron,
yang diberikan satu bulan sekali. Pemberian hormon progestin akan
menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah
pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis dan
atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar.s elain itu akan
merangsang timbulnya haid setiap bulan.
Kerugian
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Harus kembali ke sarana pelayanan.

39
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid.
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit seksual, hepatitis B,
atau infeksi HIV.
Mual sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan speerti ini akan hilang
setelah suntikan ekdua atau ketiga.
Keuntungan
Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan sakit perut.
Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekuranagn zat besi.
Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid.
Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur
karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga mempersulit
penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur
(penekanan ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel
ovarium).
KB Suntik 3 Bulan
KB suntik 3 bulan, adaalah jenis suntikan KB yang mengandung
hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin)
dengan volume 150 mg. Alat kontrasepsi ini diberikan setiap 3
bulan atau 12 minggu. Suntikan pertama diberikan 7 hari
pertama saat periode menstruasi atau 6 minggu setelah
persalinan. Jenis suntikan KB ini ada yang dikemas dalam cairan
1 ml atau 3 ml.
Cara kerja KB suntik 3 bulan :
Mengentalkan lendir pada jalan lahir, sehingga sperma tidak bisa menembus ke
rahim.
Mengganggu pergerakan saluran tuba/saluran sel telur, sehingga sel telur tidak bisa
mencapai rahim.
Mencegah pematangan sel telur, dan membuat kondisi rahim tidak cocok untuk
pertumbuhan sel telur efektifitasnya mencapi 99,9%.

40
Kerugian
Menyebabkan perubahan siklus haid (teratur menjadi tidak teratur, lebih lama/lebih
cepat).
Kembalinya kesuburan cukup lama sekitar 6-12 bulan ibu harus menunggu untuk
bisa hamil lagi).
Tidak melindungi dari IMS taau infeksi menular seksual kecuali kondom).
Pusing/sakit kepala.
Penambahan berat badan
jelaskan pada ibu untuk tidak khawatir, karena tidak semua ibu
akan mengalami efek samping, dan efek samping ini merupakan
penyesuaian tubuh terhadap perubahan hormon sehingga
kemungkinan tidak akan berlangsung lama.
Keuntungan
Berjangka panjang sehingga ibu hanya perlu datang tiap 3 bulan.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Tidak mempengaruhi proses menyusui (sangat cocok untuk ibu yang telah
menyusui > 6 minggu).

41
BAB III
STUDI KASUS

Kasus
Ny. D 28 tahun datang ke PMB Dina dengan alasan untuk KB Suntik 3bulan.
Mengatakan menarche pada usia13 tahun dan siklus menstruasi teratur lamanya 28
hari. HPHT 30-12-2019. Ini merupakan pernikahan pertama lamanya 5 tahun.
Memiliki satu anak usia 2 tahun 3 bulan . Lahir normal aterm di Bidan Dina pada
20-02-2017 pukul 12.30 WIB. Sudah tidak menyusui. Tidak pernah dioperasi dan
tidak memiliki penyakit ginekologi seperti tumor,kanker, penyakit menular seksual,
dan pendarahan pada di luar siklus haid. Ibu pernah keguguran 1kali. Pernah KB

42
Pil sebelumnya.lamanya bulan. Alasan berhenti sering lupa mengkonsumsi setiap
harinya. Tidak memiliki riwayat penyakit berat seperti hipertensi, diabetes
mellitus,jantung, stroke,hepatitis dan TBC. Ibu tidak merokok dan meminum
minuman keras.

Pendokumentasian SOAP

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN


NY. D 28 TAHUN DI PMB DINA

Hari/Tanggal : Minggu, 02 Februari 2020


Waktu : 16.20 WIB
Tempat : PBM Dina

Data Subjektif
Biodata
Nama Ibu : Ny. Dian Nama Suami : Tn. Rano

Umur : 28 Tahun Umur : 30 Tahun

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Cimalaka

Alasan Kunjungan
Ibu datang mengatakan ingin suntik KB 3 Bulan.
Riwayat Menstruasi

43
Mengatakan menarche pada usia13 tahun dan siklus menstruasi
teratur lamanya 28 hari. HPHT 30-12-2019.
Riwayat Perkawinan
Ini merupakan pernikahan pertama lamanya 5 tahun.
Riwayat Obstetri
Memiliki satu anak usia 2 tahun 3 bulan . Lahir normal aterm di
Bidan Dina pada 20-02-2017 pukul 12.30 WIB. Sudah tidak
menyusui. Ibu pernah keguguran 1kali.
Riwayat Ginekologi
Tidak pernah dioperasi dan tidak memiliki penyakit ginekologi
seperti tumor,kanker, penyakit menular seksual, dan pendarahan
pada di luar siklus haid.
Riwayat KB Sebelumnya
Pernah KB Pil sebelumnya.lamanya 2 tahun. Alasan berhenti sering
lupa mengkonsumsi setiap harinya. Ibu tidak merokok dan
meminum minuman keras.
Riwayat Kesehatan
Tidak memiliki riwayat penyakit berat seperti hipertensi, diabetes
mellitus,jantung, stroke,hepatitis dan TBC.
Riwayat Sosial
Ibu tidak merokok dan meminum minuman keras.

Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Fisik
Berat badan : 60 kg
Tanda-tanda Vital : TD = 100/70 mm Hg, R= 21x/menit, N=
81x/menit
S= 36,7

44
Payudara : Bentuk dan ukuran simetris, putting
menonjol, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan, tidak ada pengeluaran cairan.
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
pembesaran abdomen, tidak ada nyeri tekan.
Pemeriksaan Penunjang
PP test : Negatif

Analisis
Ny. D P1A1 28 Tahun calon akseptor KB Suntik 3 Bulan.
Penatalaksanaan
Membina hubungan dengan Ibu, respon ibu baik.
Melakukan informed consent, ibu mengetahui dan menyetujui.
Memberitahu hasil pemeriksaan, ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
Memberikan alat kontrasepsi sesuai dengan pilihan ibu, KB Suntik 3 bulan telah
disuntikan secara IM.
Memberikan KIE tentang efek samping KB suntik 3 bulan, ibu mengetahui dan
dapat mengulangnya.
Menjadwalkan kunjungan ulang 3 bulan kemudian atau jika ada indikasi pada
tanggal 02-05-2020, ibu bersedia datang pada tanggal yang telah ditentukan.
Mendokumentasikan asuhan dalam bentuk SOAP.

45
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari
konsepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma (Depkes, 1999).
Kontrasepsi suntik saat ini menduduki angka tertinggi sebesar 52,62% yang
kemudian diikuti kontrasepsi pil sebesar 26,63% dan kontrasepsi implan sebesar
6,96% (BKKBN, 2016).

Saran

46
Menyadari penulis masih jauh dari kata sempurna, penulis mohon maaf
apabila masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah. Penulis menerima
kritik maupun saran untuk revisi.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes R, WHO, POGI, IBI (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, jakarta

47
Prijatni I, Rahayu S (2006) Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan, Kesehatan
Reproduksi dan Keluarga Berencana, Badan PPSDM Kemenkes RI

Mega S (2017) Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. CV. Trans Info Media,
Jakarta

48

Anda mungkin juga menyukai