Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

PADA KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO

SEMARANG

Disusun Oleh :

RASTIA IRMACHATSHALIHAH (G3A019142)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah kelemahan kemampuan untuk melakukan
atau melengkapi aktifitas mandi/kebersihan diri (NANDA 2012-2014).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri
secara mandiri, dan toileting {Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil
(BAK)} secara mandiri (WHO & FIK UI, 2006).
Respon perilaku klien defisit perawatan diri dapat diidentifikasikan
sepanjang rentang respon adaptif dan rentang inaladaptif yang dapat dijelaskan
sebagai berikut: (rentang respon neurobiologik Stuart, 2009).

Respon adaptif Respon maladapfif


A. Pikiran logis
1. 1. Distorsi pikiran 1. Gangguan Pikir
(waham / halusinasi)
2. Persepsi akurat 2. Ilusi
3. Emosi konsisten 3. Reaksi emosi 2. Sulit berespon
dengan pengalaman berlebihan atau kurang
3. Perilakdisorganisasi
4. Perilaku sesuai 4. Perilaku aneh
4. Isolasi sosial
5. Berhubungan sosial 5. Menarik diri

B. Tanda dan Gejala


1. Subyektif
a. Menyatakan tidak ada keinginan mandi secara teratur
b. Perawatan diri harus dimotivasi
c. Menyatakan Bab/bak di sembarang tempat
d. Menyatakan tidak mampu menggunakan alat bantu makan
2. Obyektif
a. Tidak mampu membersihkan badan
b. Penampilan tidak rapi, pakaian kotor, tidak mampu berpakaian secara
benar
c. Tidak mampu melaksanakan kebersihan yang sesuai, setelah
melakukan toileting
d. Makan hanya beberapa suap dari piring/porsi tidak habis

C. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri

D. Pohon Masalah

Gangguan Pemeliharaan Akibat


Kesehatan

Defisit Perawatan Diri Core Problem

Isolasi Soasial Penyebab

E. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Keperawatan (Pasien)
a. Tujuan Klien mampu
1) Mengidentifikasi perawatan kebersihan diri (mandi, berhias, makan
minum, toileting). Melatih cara melakukan perawatan diri: mandi
2) Melatih cara perawatan diri: berdandan/berhias
3) Melatih cara perawatan diri: makan/minum
4) Melatih cara perawatan diri: BAB/BAK
b. Tindakan keperawatan
1) SP 1 Pasien: Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat
defisit perawatan diri serta melatih klien merawat diri: mandi
a) Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan akibat defisit
perawatan diri
b) Menjelaskan cara perawatan diri : mandi (tanyakan alasan tidak
mau mandi, berapa kali mandi dalam sehari, manfaat mandi,
peralatan mandi, cara mandi yang benar)
c) Melatih klien cara perawatan diri: mandi
d) Melatih klien memasukkan kegiatan berdandan dalam jadual
kegiatan harian
2) SP 2 Pasien: Menjelaskan dan melatih klien perawatan kebersihan
diri: berhias
a) Mendiskusikan tentang cara perawatan diri berdandan (alat
yang dibutuhkan, kegiatan berdandan, cara berdandan, waktu
berdandan, manfaat berdandan, kerugian jika tidak berdandan.
b) Melatih cara berdandan
c) Melatih klien memasukkan kegiatan berdandan dalam jadual
kegiatan harian
3) SP 3 Pasien : Melatih cara melakukan perawatan diri:
makan/minum
a) Mendiskusikan cara perawatan diri; makan/minum (tanyakan
alat-alat yang dibutuhkan, cara makan minum, waktu makan
minum, manfaat makan minum dan kerugian jika tidak makan
minum
b) Melatih cara perawatan diri: makan minum
c) Melatih klien memasukkan kegiatan makan/minum dalam
jadwal kegiatan harian
4) SP 4 : Melatih cara melakukan perawatan diri: BAK/BAK
a) Mendiskusikan cara perawatan diri BAB/BAK (alat yang
dibutuhkan, kegiatan BAB/BAK, cara melakukan BAB/BAK
yang benar, manfaat BAB/BAK yang benar, kerugian jika
BAB/BAK tidak benar).
b) Melatih cara perawatan diri: BAB/BAK
c) Melatih klien memasukkan kegiatan BAB/BAK dalam jadwal
kegiatan harian.
2. Strategi Pelaksanaan (Keluarga)
a. Tujuan keluarga mampu:
1) Mengenal masalah klien defisit perawatan diri
2) Mengambil keputusan untuk merawat klien defisit perawat diri
3) Merawat klien defisit perawatan diri
4) Menciptakan lingkungan yang terapeutik untuk klien defisit
perawatan diri
5) Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk follow up kesehatan klien
defisit perawatan diri dan mencegah kekambuhan
b. Tindakan Keperawatan (Strategi Pelaksanaan) pada keluarga:
1) SP 1 : Menjelaskan masalah keluarga dalam merawat klien defisit
perawatan diri
2) Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin yang terjadi
pada klien defisit perawatan diri
a) Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada
klien defisit perawatan diri
b) Menganjurkan keluarga memutuskan untuk merawat klien
defisit perawatan diri
3) SP 3 : Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien defisit
perawatan diri
a) Menjelaskan cara merawat klien defisit perawatan diri
b) Menganjurkan, membimbing, dan memberi pujian kepada klien
latihan perawatan diri: mandi
c) Menganjurkan, membimbing, dan memberi pujian kepada klien
latihan perawatan diri: berdadan
d) Menganjurkan, membimbing, dan memberi pujian kepada klien
latihan perawatan diri: makan/minum
e) Menganjurkan, membimbing, dan memberi pujian kepada klien
latihan perawatan diri: Bab/Bak
4) SP 4 Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan lingkungan
yang terapeutik bagi klien defisit perawatan diri
a) Mendiskusikan anggota keluarga yang terlibat dalam perawatan
klien
b) Mendiskusikan setting lingkungan rumah yang mendukung
perawatan klien
c) Menganjurkan keluarga melibatkan anggota keluarga lainnya
merawat klien

E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Strategi Pelaksanaan (Pasien)
SP1 Pasien : Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara
merawat diri dan melatih pasien tendang cara-cara
perawadan kebersihan diri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi, saya perawat Yulianti biasa di panggil Yuli”, saya mahasiswa dari
UNIMUS, yang akan merawat ibu pada hari ini”. “kalu boleh tau nama ibu siapa, senang
dipanggil siapa?“
Validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini? Dari tadi saya lihat Bu X menggaruk-garuk badannya,
gatal ya?”
Kontra (waktu, tempat, topik)
”Bagaimana kalau kita bicara tendang kebersihan diri ? Berapa lama kita berbicara? 20
menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya.”
KERJA
“Berapa kali Bu S mandi dalam sehari? Apakah Bu X sudah mandi hari ini? Menurut Bu
X apa kegunaannya mandi ?Apa alasan Bu X sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut
Bu X apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira danda-danda orang
yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa
lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut Bu X yang
bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
“Apa yang Bu X lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja Bu X menyisir
rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”

“Berapa kali Bu X makan sehari? ”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita
harus sikat gigi setelah makan.”

“Di mana biasanya Bu X berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita


kencing dan berak harus di WC, Nah... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa
membersihkan pakai air dan sabun”.

“Menurut Bu X kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu
kita persiapkan? Benar sekali..Bu X perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi,
shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing Bu X
melakukannya. Sekarang Bu X siram seluruh tubuh Bu X termasuk rambut lalu ambil
shampoo gosokkan pada kepala Bu X sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus
sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari
arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi Bu X mulai dari depan sampai belakang. Bagus,
lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh Bu X sampai bersih
lalu keringkan dengan handuk. Bu S bagus sekali melakukannya. Selanjutnya Bu X pakai
baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bu X setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba Bu X sebutkan
lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah Bu X lakukan tadi ?”. ”Bagaimana
perasaan Bu X setelah kita mendiskusikan tendang pentingnya kebersihan diri tadi ?
Sekarang coba Tina ulangi lagi danda-danda bersih dan rapi”
”Bagus sekali mau berapa kali Bu X mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya Bu X..., dan beri
tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (
bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan Bu X ( tidak ) tidak melakukani?
RTL
Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” Pagi-pagi sehabis makan jam 10 ya bu?
Mau dimana bu? Oh yaa di ruang tamu ya? Sampai jumpa”.
SP 2 Pasien : Percakapan saat melatih pasien berdandan: Berpakaian,
Menyisir rambut, Bercukur

ORIENTASI

Salam Terapeutik

“Selamat pagi Bu X?masih ingat dengan saya. Iya betul saya Yuli yang akan merawat ibu.

Validasi

“Bagaimana perasaan Bu X hari ini”, “Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan? Sudah


tidandai di jadwal hariannya?”

Kontrak (waktu, tempat, topik)

“Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di
ruang tamu ? lebih kurang setengah jam”.

KERJA

“Apa yang Bu X lakukan setelah selesai mandi ?”apa Bu X sudah ganti baju? “Untuk
berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih
2x/hari. Sekarang coba ibu ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”. “Apakah Bu X menyisir
rambut? Bagaimana cara bersisir?” Coba kita praktekkan, lihat ke cermin,
bagus…sekali!

TERMINASI

Evaluasi

“Bagaimana perasaan ibu setelah berdandan”. “Coba bu, sebutkan cara berdandan
yang baik sekali lagi”..“Selanjutnya ibu setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai
baju seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadwal kegiatan harian, pagi jam berapa,
lalu sore jam berap ?

RTL

“Nanti siang kita latihan makan yang baik ya bu. Mau dimana?? Oh ya baik diruang
makan bersama dengan pasien yang lain.
SP 3 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peraladan makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat siang Bu S. masih ingat dengan saya? Iya betul saya Yuli perawat yang akan
merawat ibu”
Validasi
“Wah...masih rapi yaa Bu X”. “Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang
baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya..!”
KERJA
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana Bu X makan?
“Sebelum makan kita harus cuci dangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan!
“Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan Bu X yang pimpin!. Bagus..
“Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-
pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas
yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu Suster Y
sedang bagi obat, coba...Bu X minta sendiri obatnya.”
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bu X setelah kita makan bersama-sama”. ”Apa saja yang harus
kita lakukan pada saat makan, ( cuci dangan, duduk yang baik, ambil makanan, berdoa,
makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci dangan.)” Nach... coba Bu X lakukan
seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadwal?.
RTL
Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman kalau jam 10.00.
Mau dimana? disini saja ya...!”

SP 4 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK


secara mandiri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu X ? Bagaimana perasaan Bu X hari ini ?”
Validasi
Baik..! sudah dijalankan jadwal kegiatannya..?”
Kontrak (waktu,tempat,topik)
“Kita akan membicarakan tendang cara berak dan kencing yang baik?
“ Kira-kira 20 menit ya...Bu X. dan dimana kita duduk? Baik disana deh...!
KERJA
“Cara cebok yang bersih setelah Bu X berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah
depan ke belakang. Jangan terbalik ya, Cara seperti ini berguna untuk mencegah
masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita. Setelah Bu X selesai
cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di WC dibersihkan. Caranya siram
tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa
di WC. Jika membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Bu X ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing. Jangan lupa
merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci dangan dengan
menggunakan sabun.”
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bu X setelah kita membicarakan tendang cara berak/kencing yang
baik?. Coba Bu X jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus.! Untuk
selanjutnya Bu X bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi.
RTL
besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana Bu X bisa melakukan jadwal
kegiadannya”.

2. Strategi Pelaksanaan (Keluarga)


SP 1 Keluarga : Menjelaskan masalah klien defisit perawatan diri
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi !”perkenalkan saya Yuli. Perawat yang merawat Bu X.
Validasi
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini ?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Bagaimana kalau pagi ini kita ngobrol tentang masalah yang dihadapi Bapak/ibu dalam
merawat Bu X? Berapa lama waktu Bapak/Ibu?30 menit? Baik, mari duduk di ruangan
wawancara!”
KERJA
“Apa masalah yang Ibu hadapi dalam merawat Bu X?ohh baiklah ternyata ibu tidak
mengetahuhi penyakit yang diderita Bu X?iya bu Bu X memiliki masalah defisit
perawatan diri. Oleh karena itu Bu X membutuhkan perawatan untuk mengatasi
penyakitnya, jadi ibu harus tau bagaimana cara merawat Bu X”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah percakapan kita ini?” oh iya ibu ingin mengetahui
bagaimana cara merawat Bu X.”
RTL
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk meberitahu bagaimana penyakit DPD dan
cara merawat Bu X. Jam berapa Bp/Ibu datang? Baik saya tunggu. Sampai jumpa.”

SP 2 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehadan pada keluarga tendang


masalah perawadan diri dan cara merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kurang perawadan diri

ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu, sayaIra, perawat yang merawat Bu X”.
Validasi
“Apa pendapat Ibu tentang anak Ibu, Bu X?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami Bu X dan bantuan apa
yang dapat diberikan.”
“Berapa lama waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?, mari kita
duduk di kantor perawat!”
KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat Bu X?” Perawadan diri
yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku yang ditunjukkan oleh Bu X itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat
pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ;
untuk kebersihan diri, kami telah melatih Bu X untuk mandi, keramas, gosok gigi, ganti
baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan alat-alatnya. Bu X
juga telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Bapak/ Ibu
perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi, pakai
bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, Bu X telah
mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci dangan, ambil makanan, berdoa, makan yang
rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci dangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat,
agar sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC
Bapak/Ibu ?Iya..., Bu S juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau Bu X kurang
motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah
Bu X sudah bisa mandiri atau mengalami hambadan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu danyakan?”
TERMINASI
Evaluasi
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Bu X sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak Ibu,
dalam merawat diri.”
” Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada Bu X.”
“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/IBu mendampingi dan membantu Bu X saat
membersihkan diri.”
RTL
“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk memotivasi Bu
X dalam merawat diri.”

SP 3 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien

ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Bapak/Ibu masih ingat dengan saya? Iya saya perawat Yuli. Sesuai
janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
Validasi
“Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua
hari yang lalu?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya Bu?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke Bu X ya? Berapa
lama ada waktu Bapak/Ibu?”
KERJA
“Sekarang anggap saya adalah Bu S, coba bapak praktekkan cara memotivasi Bu X
untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada Bu X”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi Bu X minum obat dan melakukan kegiadan
positifnya sesuai jadwal?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat Bu X”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada Bu X?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat Bu X?”
“Setelah ini coba bapak Dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali BaPak
Dan Ibu membesuk Bu X”.
RTL
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat Bu X sampai bapak Dan ibu lancar melakukannya.
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat
ini ya pak, bu”

SP 4 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjulan kepada keluarga

ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bapak/Ibu. Masih ingat dengan saya. Iya betul saya perawat Yuli.
Validasi
“Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat Bu X?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Nah sekarang mari kita bicarakan jadwal di rumah tersebut disini saja?”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?”.
KERJA
“Pak,Bu...,ini jadwal kegiadan Bu X, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan?
“ Pak / Bu..jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan di rumah, baik jadwal aktivitas
maupun jadwal minum obatnya.“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah
perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya Bu
X menolak terus menerus untuk makan, minum, dan mandi serta menolak minum obat
atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, maka segera hubungi
puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak,.
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana Pak, Bu...ada yang belum jelas ?. Ini jadwal harian Bu X untuk dibawa
pulang.”
RTL
“Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala-gejala yang
tampak.”

DAFTAR PUSTAKA
Keliat. B.A. (2006). Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC

Keliat. B.A. (2006). Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Perry, Potter. (2005) . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

Rasmun S. Kep. M. (2004). Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon
Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto

Parendrawati, D., P., Keliat, B., A.,Haryati, T., H. (2009). Pengaruh Terapi Token
Ekonomi Pada Klien Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Dr Marzuki
Mahdi Bogor. FIK UI : Depok

Sari, H., Keliat.,B.,A., & Mustikasari. (2009). Pengaruh Family Psychoeducation


Therapy terhadap Beban dan Kemampuan Keluarga dalam Merawat Klien
Pasung di Kabupaten Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam. FIK UI : Depok
Stuart, GW. 2009. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai