Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU MASA NIFAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU MASA NIFAS


DISUSUN OLEH:
RUANG : KEBIDANAN
1. ADITYA PRAYOGA 2. ANA SAZIA 3. AYU RESTARI 4. AZIZAH 5. DOLA
PLANTIKA 6. IRFAN MIFTAHURRAHMAN 7. RAHMIYATUL HUSNA YAYASAN
SETIH SETIO MUARA BUNGO AKADEMI KEPERAWATAN MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 201/2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan : kebutuhan gizi ibu nifas
Sub Pokok Bahasan : pengertian kebutuhan gizi ibu nifas, fungsi gizi pada masa nifas,
manfaat gizi yang seimbang pada ibu masa nifas, bentuk makanan gizi seimbang bagi ibu
nifas, Kebutuhan gizi ibu menyusui, Takaran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari,
Makanan yang harus dihindari, Penyebab apabila ibu menyusui kurang gizi.
Sasaran : pasien dan keluarga pasien
Tempat : ruang kebidanan, RS Kol. Abunjani, Bangko
Hari / Tanggal : Kamis/ 10 Juli 2014
Jam : 09.00 - 09.30 WIB
Waktu : 30 Menit
Penyaji Materi : dola plantika
Moderator : azizah
Observer : ayu restari
Fasilitator : irfan mifatahurrahman
Notulen : aditya prayoga
Dokumentasi : ana sazia

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien di
ruang kebidanan, RS Kol. Abunjani, Bangko mengerti dan memahami tentang kebutuhan gizi
ibu masa nifas.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien ruang
kebidanan, RS Kol. Abunjani, Bangko mengerti dan memahami tentang :
1. pengertian kebutuhan gizi ibu nifas
2. fungsi gizi pada ibu masa nifas
3. manfaat gizi yang seimbang pada ibu masa nifas
4. bentuk makanan gizi seimbang bagi ibu nifas
5. Ukuran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari
6. Makanan yang harus dihindari
7. dampak apabila ibu nifas kurang gizi.

C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode : ceramah dan Tanya jawab.
2. Media : leaflet, Gambar,poster, timbale balik, LCD.

D. Proses Pelaksanaan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu 1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 2. Penyampaian
tujuan 3. Apersepsi 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Menjawab pertanyaan 5 menit 2
Penyampaian 1. Menjelaskan materi 2. Memeberi kesempatan untuk bertanya 3. Menjawab
pertanyaan 1. Memperhatikan 2. Bertanya 3. Memperhatikan jawaban 20 menit 3 Penutupan
1. Evaluasi 2. Kesimpulan 3. Salam penutup 1. Menjawab pertanyaan 2. Mendengarkan 3.
Menjawab salam 5 menit

E. Setting tempat

F. Sumber Alimul, H. A. A. 2007. Riset keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Vol. 2. Jakarta: EGC. Djuhari, Widjajakusumah. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC. Parakrama, Chandrasoma. 2006. Ringkasan Patofisiologi Anatomi Edisi 2.
Jakarta: EGC.
LAMPIRAN MATERI

KEBUTUHAN GIZI IBU MASA NIFAS


1. Pengertian
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”.
Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu
yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh,
mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat
serta gigi yang sehat pula. Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010). Gizi ibu menyusui adalah
makanan yang mengandung zat – zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa menyusui
dalam meningkatkan produksi ASI sebagai makanan bayi. Nutrisi ibu masa nifas yaitu nutrisi
yang seharusnya dikonsumsi ibu setelah melahirkan prinsipnya yaitu tinggi kalori dan
protein. Nutrisi di butuhkan oleh ibu masa nifas sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur tubuh supaya pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusui dapat tumbuh
dengan sehat dan memperlancar produksi ASI serta dapat mempertahankan kesehatan ibu
sendiri. Ibu masa nifas memerlukan makanan yang mengandung tinggi protein, sayuran daun
hijau dan buah-buahan setiap hari.

2. Fungsi gizi
pada ibu nifas Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk
hidup, yaitu: a. Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti
jaringan tubuh yang rusak b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau
aktivitas c. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan
cairan tubuh yang lain d. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit (protein) e. Berguna untuk cadangan dalam tubuh f. Berguna untuk proses ]produksi
ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. g. Untuk pemulihan
kesehatan ibu setelah melahirkan.

3. Manfaat Gizi pada Ibu Nifas Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat
penting, hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk
memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan pokok untuk
bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena
berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air
susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan
tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI eksklusif.
Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan perhari ditingkatkan
sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4
minggu pertama setelah kelahiran. 4. Bentuk Makanan Gizi Seimbang Bagi Ibu Nifas
a. Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari
b. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral
c. Minum sedikitnya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali menyusui)
d. Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum (Pil zat besi (sulfas/glukonas
ferrosus) untuk menambah zat gizi.
e. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit, agar bisa memberikan vitamin A kepada
anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
f. Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau kimia untuk
menjaga kelancaran pencernaan
g. Batasi makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung nikotin serta bahan pengawet atau pewarna)
h. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI, misalnya sayuran hijau.
Zat-zat yang dibutuhkan ibu setelah persalinan antara lain:
1. Kalori Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa
memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori,
karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
2. Protein Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara
dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt,
120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
3. Kalsium dan vitamin D Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan
gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur
di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari.
Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram
ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
4. Magnesium Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf
dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
5. Sayuran hijau dan buah Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi
setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran
hijau yang telah dimasak, satu tomat.
6. Karbohidrat kompleks Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan
enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu
porsi sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering
atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta
dari bijian utuh.
7. Lemak Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah
atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok
makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris
cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.
8. Garam Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin
seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
9. Cairan Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 2 liter tiap hari.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
10. Vitamin Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang
diperlukan antara lain: a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata.
Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg. b.
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin
B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang
polong dan kentang. c. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan
daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan
gandum.
11. Zinc (Seng) Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan.
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan
metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng
terdapat pada seafood, hati dan daging.
12. DHA DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati
dan ikan. Makanan yang dikonsumsi ibu nifas harus mengandung zat gizi sebagai berikut :
1. Sumber tenaga (energi) Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghemat
protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk
memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu,
jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari
hewani(lemak,mentega,keju) dan nabati (kelapa,sawit, minyak sayur, minyak kepala dan
margarine).
2. Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-
sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum
diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena porta. Sumber
protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam,
hati, telur, susu dan keju ) dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau,
kedelai, tahu dan tempe ). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, keju, ketiga
makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
3. Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air) Unsur-unsur tersebut digunakan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam
tubuh. Ibu menyusui minum air sedikinya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali habis menyusui). Sumber zat pengatur diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-
buahan segar.

5. Ukuran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari Jenis Makanan Usia Bayi 0-6 Bulan Usia
Bayi > 6 Bulan Nasi 5 piring 4 piring Ikan 3 potong 2 potong Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk Buah 2 potong 2 potong Gula 5 sendok 5 sendok Susu 1
gelas 1 gelas Air 8 gelas 8 gelas Tabel Tambahan Makanan Untuk Ibu Menyusui Bahan
Makanan Tidak Menyusui (gr) Menyusui 0 – 6 bulan (gr) Menyusui 7 – 12 bulan (gr)
Menyusui 13 – 24 bulan Beras 250 = nasi 500 gr/5 gelas 50 = nasi 100 gr/ 1 gelas 50 50
Protein hewani 100 (2 potong) 50 (1 potong) 50 50 Telur 50 (1 butir) 50 (1 potong) 50 50
Protein nabati 100 (4 potong) 50 (2 potong) 50 50 Kacang hijau 25 (2,5 sdm) 51 (5 sdm) - -
Sayuran 200 (2 gelas) 100 (1 gelas) 100 100 Buah 201 (2 potong) 100 (1 potong) 100 100
Minyak 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25 Gula 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25 Susu bubuk
25 (2,5 sdm) 50 (5 sdm) 50 25
Contoh Menu Makanan Ibu Nifas dalam 1 Hari a. Pagi Nasi : 2 sendok nasi Tempe goreng : 1
potong sedang Telur ceplok : 1 butir Tumis kacang panjang dan wortel : 1 mangkok kecil
Susu : 1 gelas Snak pukul 10.00 WIB 1potong pepaya 1Cangkir teh manis b. Siang Nasi : 2
sendok nasi Semur daging : 1 potong daging Tahu goreng : 1 bungkus Sayur bubur bayam : 1
mangkok kecil Buah semangka : 1 iris sedang Snak pukul 16.00 WIB 1 potong pisang rebus
1 cangkir teh manis c. Malam Nasi : 2 sendok nasi Pepes ikan teri : 1 bungkus Perkedel
goreng : 1 buah Cah kangkung – taoge : 1 mangkok kecil Snak pukul 21.00-22.00 WIB Susu
: 1 gelas Wafer : 1 bungkus

6. Makanan Yang Harus Dihindari Ibu Nifas


a. Kopi
Makanan yang cukup berbahaya dan perlu untuk dihindari selama Ibu dalam masa menyusui
adalah makanan dan minuman yang mengandung Kafein. Hal ini dikarenakan kafein pada ibu
menyusui tidak akan terbuang secara sempurna, melainkan sebagiannya akan tersisa pada
ASI yang dihasilkan.Pada akhirnya, ASI yang dihasilkan akan mengandung kafein dan
tertelan oleh bayi. Akibatnya bayi dapat menjadi rewel dan sulit tidur, dikarenakan mereka
belum dapat mengeluarkan kafein dari dalam tubuh sebaik orang dewasa.
b. Coklat
coklat dapat berbahaya bagi bayi yang sedang dalam masa menyusui. Hal ini diakibatkan
karena coklat mengandung kafein yang cukup tinggi, yaitu antara 5-35 mg dalam setiap
30gram coklat. Hal ini seperti telah dijelaskan sebelumnya, akan dapat membuat bayi sulit
tidur.
c. Makanan Yang Pedas
Hal ini dikarenakan kandungan rasa pedas yang ada di dalam makanan tersebut, sedikit
banyak akan terkonsumsi oleh bayi melalui ASI, dan akan membuat perut anak menjadi
panas (iritasi) dan bahkan dapat mengakibatkan diare.
d. Overdosis Vitamin C
Kita semua tahu bahwa vitamin C akan dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dan juga membantu untuk mempercepat penyembuhan penyakit. Vitamin C jelas
sangat baik untuk tubuh, tidak perlu diragukan lagi.Tapi jangan sampai memakan vitamin C
terlalu banyak, karena vitamin C cenderung bersifat asam. Vitamin C yang terbawa terlalu
banyak di dalam ASI pada akhirnya akan dapat membuat perut bayi menjadi perih dan juga
membuat sistem pencernaan bayi terkena iritasi.Pada umumnya, jika tubuh kita kelebihan
vitamin C, maka akan dibuang melalui sistem ekskresi (urin) sehingga secara umum tidak
akan berbahaya. Akan tetapi pada bayi yang masih kecil, sistem pencernaan mereka belum
bekerja dengan baik sehingga kelebihan vitamin C akan tersimpan lama di dalam tubuh dan
menimbulkan efek negatif.Konsumsi vitamin C sewajarnya saja, sekitar 60 mg / hari, sesuai
kebutuhan harian normal. Tidak perlu konsumsi terlalu banyak, khawatir berefek negatif
untuk bayi.
e. Lemak Jenuh & Lemak Trans Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans
akan dapat berbahaya bagi perkembangan otak bayi. Hal itu dikarenakan lemak jenuh dan
lemak trans (trans fat) terbukti menghambat produksi omega 3, yang sangat dibutuhkan oleh
perkembangan otak bayi. Hindari makanan gorengan yang memakai minyak bekas karena
mengandung lemak jenuh yang tinggi. Selain itu, hindari makanan fast food seperti
hamburger dan hot dog karena mengandung lemak trans (trans fat) yang berbahaya.
f. Alkohol & Nikotin alkohol dan nikotin akan terbawa dalam ASI dan terkonsumsi oleh
bayi.Pada bayi, efek negatif alkohol (minuman keras) dan nikotin (rokok) akan sangat terasa,
di antaranya kecanduan terhadap kedua hal tersebut. Hal ini akan membuat bayi pusing,
lemah, sulit bangun dan juga produksi ASI pun akan berkurang.
7. Dampak Apabila Ibu Nifas Kurang Gizi.
Dapat terjadi kekurangan nutrisi Yaitu kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama
protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta
dapat memperlambat proses penyembuhan. Tipe-tipe malnutrisi :
a. Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan
vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
b. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh
dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan
pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
c. kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang
hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis,
hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan
rambut.

Anda mungkin juga menyukai