Terdapat lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan, yaitu sebagai
berikut :
Setiap transaksi dan jumlah yang dihasilkan pada akhirnya akan dimasukkan dalam
salah satu dari dua akun neraca, yaitu akun piutang usaha atau penyisihan untuk piutang tak
tertagih.
Pemberian Kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang berwenang harus menyetujui kredit bagi pelanggan yang
akan melakukan penjualan secara kredit. Pemberian persetujuan kredit ini seringkali
menghasilkan piutang ragu-ragu yang berlebihan dan piutang usaha yang mungkin saja tidak
dapat ditagih. Indikasi adanya persetujuan kredit atas pesanan penjualan seringkali juga
berfungsi sebagai persetujuan untuk pengiriman barang.
Pengiriman Barang
Siklus ini siklus dimana titik awal suatu perusahaan akan menyerahkan assetnya. Sebagian
besar perusahaan mengakui penjualan ketika barang telah dikirim dan terdapat dokumen
pengirimannya juga.
Penagihan pelanggan perlu menyiapkab beberapa salinan faktur penjualan dan memperbaharui
secara simultan file transaksi penjualan, file induk piutang usaha, dan file induk buku besar
umum untuk penjualan serta piutang usaha.
Faktur Penjualan ialah dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang
dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data yang relevan lainnya. Faktur penjualan
ini metode untuk menunjukkan kepada pelanggan jumlah penjualan dan tanggal jatuh tempo
pembayaran.
File Transaksi Penjualan merupakan file yang dihasilkan komputer yang mencantumkan
semua transaksi penjualan yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti
sehari, seminggu, atau sebulan.
Jurnal Penjualan / Listing merupakan laporan yang dibuat dari file transaksi penjualan yang
biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau klasifikasi
bagi setiap transaksi seperti divisi atau lini produk. Pada umumnya, listing ini mencantumkan
jumlah total setiap akun selama periode waktu tertentu.
File Induk Piutang Usaha merupakan file komputer yang digunakan untuk mencatat
penjualan individual, penerimaan kas, serta retur dan pengurangan penjualan bagi setiap
pelanggan dan untuk mempertahankan saldo akun pelanggan.
Neraca Saldo Piutang Usaha menunjukkan jumlah piutang dari setiap pelanggan pada suatu
titik waktu.
Laporan Bulanan merupakan dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara elektronik
kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang usahanya, jumlah dan tanggal
setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima, memo kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir
yang jatuh tempo. Pada intinya, merupakan salinan dari bagian file induk piutang usaha
pelanggan.
Pengujian substantif atas transaksi yang sesuai untuk menguji tujuan keterjadian
tergantung pada apakah auditor yakin bahwa salah saji mungkin akan terjadi.
Banyak auditor akan melakukan pengujian substantif atas transaksi untuk tujuan
keterjadian hanya jika mereka yakin bahwa ada defisiensi pengendalian. Karena itu,
sifat dari pengujian tergantung pada sifat salah saji yang potensial sebagai berikut:
Penjual biasanya memberikan potongan penjualan. Dan jika retur atau potongan
tersebut dilakukan untuk penjualan kredit maka penjual biasanya mengirimkan sebuah kredit
memo kepada pembeli yang berisi informasi mengenai jumlah dan alasan yang menyebabkan
akun piutang di kreditkan.
Retur penjualan sering juga disebut dengan penyisihan dan retur penjualan (sales return
and allowances. Akun ini berguna sebagai pengurangan akun penjualan.
Lingkup bagian ini dibatasi pada penerimaan kas dari penjualan tunai dan penagihan dari
pelanggan atas penjualan kredit. Sumber penrimaan kas lainnya akan dibahas dalam siklus
investasi dan pembiyaan pada Bab 17, dan strategi serta prosedur audit untuk saldo kas
disajikan dalam Bab 18.
Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam penerimaan kas adalah sebagai berikut:
Bukti Penerimaan Uang (remittance advice). Dokumen yang dikirim ke pelanggan bersama
dengan faktur penjualan, yang kemudian akan dikembalikan bersama pembayaran yang
menunjukan nama pelanggan serta nomor akun, nomor faktur, dan jumlah yang dibayarkan
(misalnya, bagian tagihan telpon yang dikembalikan bersama dengan pembayaran).
Pradaftar. Daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos.
Lembar Perhitung Kas. Daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini digunakan dalam
merekonsiliasi total penrimaan dengan total yang dicetak oleh register kas.
Ikhitasar kas harian. Laporan yang menunjukan total penrimaan melalui kasir.
Slip deposit yang disahkan. Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel oleh bank yang
menunjukan tanggal serta total setoran yang diterima bank.
File transaksi penerimaan kas. File computer atas transaksi penerimaan kas yang telah
disahkan.
Jurnal penerimaan kas. Jurnal yang berisi daftar penerimaan kas.
Referensi telah dibuat untuk setiap hal di atas dalam bagian berikut ini.
FUNGSI -- FUNGSI
Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai dan kredit,
termasuk subfungsi berikut:
Sebagaiman dalam kasus transaksi penjualan kredit, pemisahan tugas untuk melakukan fungs-
fungsi ini merupakan aktivitas pengendalian internal yang penting. Fungsi -- fungsi, aktivitas
pengendalian yang berlaku, dan asersi yang relevan serta tujuan audit spesifik akan dijelaskan
dalam bagian berikut. Banyak dari pengendalian tersebut berkaitan dengan penrimaan dan
penyetoran kas yang melibatkan cek dan saldo secara manual daripada dengan komputer.
Pengendalian computer paling efektif dalam mengendalikan pencatatan subfungsi.
Menerima penerimaan kas
Untuk penerimaan melalui kasir, penggunaan register kas atau terminal titik penjualan
(point of sale terminal) sangat diperlukan.
Gambar visual secara langsung untuk pelanggan dengan jumlah penjualan tunai dank as yang
diajukan.
Kuitansi penerimaan yang tidak dicetak atas nama pelanggan dan catatan internal atas transaksi
pada file komputer atau pita register yang terkunci.
Total pengendalian yang dicetak atas penerimaan harian yang diproses pada alat tersebut.
PROSEDUR AWAL
Titik awal untuk memenuhi setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman tentang
bisnis dan industri klien. Prosedur awal yang penting untuk memperivikasi piutang usaha dan
akun penyelisihan terkait adalah menelusuri saldo awal periode berjalan kesaldo akhir yang
telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (jika dapat dilakuka).
PROSEDUR ANALITIS
Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas
saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam marjin kotor
perusahaan.
Pengujian ini dapat dilaksanakan secra lebih ekstensiuf apabila tingkat resiko deteksi yang
berlaku yang akan dicapai adalah rendah, atau untuk melengkapi prosedur konfirmasi apabila
situasi tertentu terjadi.
Pengujian pisah batas retur penjualan (sales return cutoff test) adalah serupa dan terutama
diarahkan langsung pada kemungkinan bahwa retur yang dilakukan sebelum akhir tahun belum
dicatat setelah akhir tahun,
Melakukan Pengujian Pisah Batas atas Penerimaan Kas
Pengujian pisah batas penerimaan kas (cash receipts cutoff test) dirancang untuk memperoleh
kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah dicatat dalam periode akuntansi yang tepat.
Konfirmasi Piutang
Konfirmasi piutang usaha mencakup komunkasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan
auditor.
Prosedur Audit Yang Berlaku Umum
Konfimasi piutang adalah prosedur sudit yang berlaku umum. AU 330, proses konfimasi (SAS
67),
Menyatakan ada anggapan bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan
audit, kecuali:
· Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan
· penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif
Formulir Konfirmasi
Ada dua formulir permintaan konfirmasi:
1. Konfirmasi Positif
2. Konfirmasi Negatif
Penentuan Waktu Dan Luas Permintaan Konfirnasi
Luas permintaan konfirmasi, atau ukuran sample berhubungan terbalik dengan setiap factor-
faktorr berikut:
1. Tingkat resiko deteksi yang dapat duterima untuk arsesi dimana bukti konfirmasi dipakai
2. Luas dimana pengujian sudstantif lainnya akan bermanfaat untuk mencapai tingkat resiko
tersebut
3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi
Aplikabilitas asersi
Konfirmasi piutang usaha merupakan sumber bukti yang utama dalam memenuhi asersi
eksistensi atau kejadian, akan tetapi jawaban atas konfirmasi itu dapat mengungkapkan item-
item yang telah dibayar sebelumnya atau item-item yang tidak sesuai yang mempengaruhi
penilaian yang tepat atas jumlah yang terhutang.
Setelah auditor menyelesaikan audit atas siklus penjualan, dia harus mengikhtisarkan masalah
penting yang dapat menghambat kinerja jasa bernilai tambahan. Auditor dapat
merekomendasikan bahwa klien harus mempertimbangkan untuk mendorong perputaran lebih
cepat dengan diskon tunai, auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh tentang
aspek-aspek lain dari audit menetukan apakah utilisasi yang buruk atas total aktiva akan
meninbulkan masalah piutang. Dengan cara ini akuntan publik bersertifikat (CPA) akan
menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama melakukan audit guna membantu klien
dalam mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki kinerja bisnis.