Anda di halaman 1dari 7

Arti Penting Kepemimpinan dalam Organisasi [Teori Organisasi Umum]

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang “Arti penting kepemimpinan dalam organisasi.”


Diharapkanmakalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu
berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Oleh sebab itu diantara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang yang bisa
memimpin kelompok itu, sebab jika tidak ada pemimpin maka akan terpecah belah lah
kelompok tersebut. Untuk mengelolanya, diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa
kepemimpinan yang baik serta dapat menjadi panutan untuk anggota kelompoknya.
Pemimpin adalah figure seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan yang
paling penting berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama. Sekarang
sudah sangat sedikit orang yang mempunyai ciri-ciri seorang pemimpin yang baik didalam
organisasi maupun badan-bandan usaha, bisnis, dan pemerintahan. Untuk itu maka sangat
penting bagi para remaja-remaja mulai membiasakan diri untuk belajar menjadi seorang
pemimpin yang berani dan bisa memberikan arahan yang baik didalamo rganisasi. Salah
satunya memberikan pendidikan atau pembelajaran tentang pentingnya kepemimpinan
didalam organisasi.
Dalam praktek sehari-hari, seorang diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan,
padahal kedua hal tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin,
sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan
pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan kami dari tulisan makalah ini adalah agar pembaca bisa mengetahui
organisasi,pemimpin, dan kepemimpinan. Mengetahui bagaimana cara menjadi pemimpin
yang baik serta mengetahui teori yang berkaitan dengan pemimpin dalam organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi dan Kepemimpinan


Organisasi adalah sebagai alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang atau
lebih yang bekerja samauntuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan
sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu.

Teori Kepemimpinan

1. Teori Genetie: bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan
karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.
2. Teori Sosial: Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : “Leaders are made and not born”.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa etiap orang akan dapat menjadi pemimpin
apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
3. Teori Ekologis: Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahir nya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan,
yang mana bakat tadi kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan nya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-
bakat yang memang telah dimiliki.

2.2 Syarat-Syarat Pemimpin YangBaik

Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan
maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri kepemimpinan.
Walaupun belum ada kesatuan pendapat para ahli mengenaisyarat-syarat ideal yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah
sebagai berikut :

1. Kekuatan atau energi


Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja
keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional
Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus
asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya
dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang
dihadapinya.
4. Kecakapan berkomunikasi
Kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain,
serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
5. Kemampuan teknis kepemimpinan
mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi,
mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk
tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial
maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya.
6. Percaya terhadap kemampuan orang lain
Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak orang akan mengerjakan
apa saja untuk memenuhi kepercayaan tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang kita
pimpin sesuai dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih dahulu
dengan jelas apa yang harus dia lakukan.
7. Mendengar apa yang disampaikan orang lain
Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar kita, ketika hal tersebut
dilakukan sesungguhnya kita membangun hubungan terhadap orang lain dan mereka akan
merasa dihargai. Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka
berikanlah hal itu. Orang yang tidak pernah menghargai orang lain, jangan pernah berharap
dia akan dihargai apalagi dicintai.
8. Kemampuan memahami orang lain
Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami, ketika orang melihat bahwa
mereka dipahami, mereka akan merasa dimotivasi dan dipengaruhi secara positif.
Sesungguhnya cara paling halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil hati orang lain
adalah dengan memahami dan mendengarkan apa yang dia sampaikan. Berikan sepenuhnya
apa yang sudah menjadi hak mereka tanpa harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar
akan kewajiban mereka juga.
9. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain
Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki potensi pribadinya maka
ia memerlukan arah untuk mengembangkan potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang
lain kepada kesuksesan, tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita untuk menjadi
pribadi yang lebih sukses. Ilmu kita meningkat, pengalaman kita bertambah, kemampuan kita
semakin diasah, relasi atau jaringan kita bertambah dan kebaikan kita pun berlipat ganda.
Sungguh sebuah multiple effect yang luar biasa.

10. Memperlengkapi orang lain


Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah keputusan penting maka kita
harus dengan senang mendukungnya. Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain
maka kita telah meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan kita.
Maksudnya jika seorang pemimpin telah mampu mendelegasikan tugas dengan baik kepada
bawahannya, berarti ia telah membuat langkah cerdas dalam kerjanya, tugas yang tercapai
lebih banyak dan lebih cepat. Bawahannya semakin pintar dan pada akhirnya tujuan bersama
pun tercapai dengan hasil terbaik. Namun syarat sebelum pendelegasian adalah berikan
penjelasan dan ilmu sampai orang yang kita delegasikan tersebut paham benar tentang apa
yang harus ia lakukan.

2.3 Tipologi Kepemimpinan

Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam
kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok
tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

1.Tipe Otokratis
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau
menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam
tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur
paksaan dan bersifat menghukum.

2.Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe
militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : dalam
menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, senang pada formalitas yang
berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, sukar menerima
kritikan dari bawahannya, menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3.Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang
memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4.Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang
pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian
mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut
yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang
sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan
bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat,
John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih
muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak
dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

5.Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan
bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia
di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan
bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork
dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi
berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan


Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju
tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
A. Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia
sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan
kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif
dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar.
Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang
standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan
adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
B. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat
dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua
orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan
yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi
tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.
C. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi
tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik.
Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak
berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan
dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai
kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi
berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat
yang tepat atau tidak.
2.5 Contoh Kasus Dalam Kepemimpinan
Muhammad Nazaruddin merupakan seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang menjadi
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)periode 2009-2014 dari Partai Demokrat, Setelah
menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat pada tahun 2010, pada tahun 2011
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikannya tersangka kasus suap pembangunan
wisma atlet untuk SEA Games ke-26. Nazaruddin meninggalkan Indonesia sebelum statusnya
menjadi tersangka dan menyatakan melalui media massa bahwa sejumlah pejabat lain juga
terlibat dalam kasus suap tersebut, hingga akhirnya ia tertangkap di Cartagena de Indias,
Kolombia.
Pada 21 April 2011, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Sekretaris Mentri
Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, pejabat perusahaan rekanan Mohammad El Idris, dan
perantara Mindo Rosalina Manulang karena diduga sedang melakukan tindak pidana korpsi
suap menyuap. Penyidik KPK menemukan 3 lembar cek tunai dengan jumlah kurang lebih
sebesar Rp3,2 milyar di lokasi penangkapan. Keesokan harinya, ketiga orang tersebut
dijadikan tersangka tindak pidana korupsi suap menyuap terkait dengan pembangunan wisma
atlet untuk SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatera Selatan.Mohammad El Idris mengaku
sebagai manajer pemasaran PT Duta Graha Indah, perusahaan yang menjalankan proyek
pembangunan wisma atlet tersebut, dan juru bicara KPK Johan Budi menyatakan bahwa cek
yang diterima Wafid Muharam tersebut merupakan uang balas jasa dari PT DGI karena telah
memenangi tender proyek itu.
Pada 27 April 2011, Koordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin
Saiman menyatakan kepada wartawan bahwa Mindo Rosalina Manulang adalah staf
Muhammad Nazaruddin.Nazaruddin menyangkal pernyataan itu dan mengatakan bahwa ia
tidak mengenal Rosalina maupun Wafid.Namun, pernyataan Boyamin tersebut sesuai dengan
keterangan Rosalina sendiri kepada penyidik KPK pada hari yang sama dan keterangan kuasa
hukum Rosalina, Kamaruddin Simanjuntak, kepada wartawan keesokan harinya. Kepada
penyidik KPK, Rosalina menyatakan bahwa pada tahun 2010 ia diminta Nazaruddin untuk
mempertemukan pihak PT DGI dengan Wafid, dan bahwa PT DGI akhirnya menang tender
karena sanggup memberi komisi 15 persen dari nilai proyek, dua persen untuk Wafid dan 13
persen untuk Nazaruddin. Akan tetapi, Rosalina lalu mengganti pengacaranya menjadi Djufri
Taufik dan membantah bahwa Nazaruddin adalah atasannya.Ia bahkan kemudian menyatakan
bahwa Kamaruddin, mantan pengacaranya, berniat menghancurkan Partai Demokrat sehingga
merekayasa keterangan sebelumnya, dan pada 12 Mei Rosalina resmi mengubah
keterangannya mengenai keterlibatan Nazaruddin dalam berita acara pemeriksaannya.
Namun demikian, Wafid menyatakan bahwa ia pernah bertemu beberapa kali dengan
Nazaruddin setelah dikenalkan kepadanya oleh Rosalina.
Dalam kasus ini peran pemimpin sangat berpengaruh, karna seorang pemimpin harus tegas
kepada anggotanya. Jika pemimpin dalam organisasi tersebut memiliki sifat yang lemah dan
mudah terhasut maka anggotanya yang berbuat salah tersebut akan deberikan sanksi yang
tidak sepadan dengan perbuatannya yang sudah mencoreng nama baik partai/organisasi
tersebut.
Karna dalam suatu organisasi memiliki tujuan yang sama, pemimpin dan anggota harus
saling mendorong dan menasehati dalam hal kebaikan, dalam halnya kasus yang lain jika
seorang pemimpinnya saja sudah tidak baik gimana dengan anggotanya.
Maka dari itu dalam suatu partai/organisasi pemimpin yang tegas dan jujur sangat lah
dibutuhkan, agar tidak menyesatkan anggota yang lainnya.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Seorang pemimpin harus mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat luas yang
diperoleh melalui pengembangan diri. Pengembangan diri ini menghasilkan keterampilan-
keterampilan seperti keterampilan teknis, keterampilan manajemen sumber daya manusia,
dan keterampilan konseptual.Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi
seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakansesuatu. Jika semakin
tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripada nya
kemampuan berfikir secara konsepsional, strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, dan semakin besar tanggung
jawab terhadap suatu kelompok atau organisasi yang ia pimpin, sedangkan semakin rendah
kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari
kekuasaannya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan kepribadian nya. Seorang pemimpin
sejati selalu bekerja keras untuk memperbaiki dirinya sendiri sebelumdia sibuk memperbaiki
diri orang lain.Pemimpin bukan hanya sekedar mendapatkan gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar namun melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.

3.2 Saran
Dalam memilih seorang pemimpin diharuskan mempunyai keahlian dan pengetahuan yang
sangat luas. Tidak hanya pengetahuan umum tetapi harus memiliki keterampilan khusus,
diantaranya keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan teknis.
Seorang pemimpin harus memiliki adab dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin
menjadi panutan atau contoh untuk bawahannya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan, jujur dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diamanahkan
kepada dia.
DAFTAR PUSTAKA
http://debardebur.blogspot.com/2011/04/pengertian-organisasikepemimpinan-dan.html
http://mtsfalahulhuda.blogspot.com/2013/05/syarat-menjadi-pemimpin-yang-baik-dan.html
http://putriafril.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-dalam.html
http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/hal-hal-yang-mempengaruhi-
kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai