REPUBUK INDONESIA
http://bphn.go.id/
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075);
http://bphn.go.id/
Ketentuan lebih lanjut mengenai Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 142 (Civil Aviation Safety Regulations
Part 142) tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Pusat
Pendidikan dan Pelatihan (Certification and Operating Requirements
for Training Centers) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, diatur
dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 November 2010
MENTERIPERHUBUNGAN
ttd
FREDDY NUMBERI
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan;
4. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan.
UMAR IS SH MM MH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220198903 1 001
http://bphn.go.id/
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
http://bphn.go.id/
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR KM 58 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 NOVEMBER 2010
PERATURAN·PERATURAN KESELAMATAN
PENERBANGAN SIPIL
(PKPS)
BAGIAN 142
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTE~ANPERHUBUNGAN
http://bphn.go.id/
Nomor Tanggal Tanggal
Disisipkan oleh
Perubahan Penerbitan Penyisipan
KM 44 Tahun 2001
Perubahan 1 2010
http://bphn.go.id/
Nomor Sumber-sumber Tentang Disetujui
Perubahan
Penerbitan ICAO Annex 1,
pertama Amdt.162,
25 February 1998
FAR 142 Amd. 4,27
April 2001
Perubahan 1 ICAO Annex 1,
Amdt.168,
22 November 2007
FAR 142 Amdt.5
17 September 2003
http://bphn.go.id/
PKPS Bagian 142
http://bphn.go.id/
SUB BAGIAN D - ATURAN PENGOPERASIAN 20
142.61 Ruang lingkup 20
142.63 Hak-hak 20
142.65 Batasan-batasan 20
142.70.a. Mutu pelatihan, sistem pengendalian mutu, sistem jaminan mutu,
dan sistem manajemen keselamatan 21
http://bphn.go.id/
(a) Sub bagian ini menetapkan persyaratan yang mengatur sertifikasi dan operasi
pusat-pusat pelatihan penerbangan. Kecuali sebagaimana dimaksud pada butir
(b) pasal ini, Bagian ini memberikan cara alternatif dalam memenuhi kewajiban
pelatihan yang dipersyaratkan oleh PKPS Bagian-bagian 61, 63, 91, 121, 125,
127,135, atau 137.
(b) Sertifikasi sesuai Bagian ini tidak diperlukan untuk pelatihan yang:
(1) Disetujui sesuai dengan persyaratan PKPS Bagian-bagian 63,91, 121, 127,
J 135, atau 137; 'J
V (2) [Dicadangkan]; J ~
(3) Dilakukan sesuai Bagian 61 kecuali bahwa bagian tersebut memerlukan
sertifikasi sesuai Bagian ini;
(4) Dilakukan oleh pemegang sertifikat Bagian 121 untuk pemegang sertifikat
Bagian 121 lain;
(5) Dilakukan oleh pemegang sertifikat Bagian 135 untuk pemegang sertifikat
Bagian 135 lain; atau
(6) Dilakukan oleh manajer program kepemilikan fraksional Bagian 91 untuk
manajer program kepemilikan fraksional Bagian 91 lain.
(c) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam butir (b) pasal ini, seseorang tidak dapat
melakukan pelatihan, pengujian, atau pengecekan alat-alat pelatihan terbang atau
simulator terbang lanjutan tanpa, atau dengan melanggar, sertifikat dan spesifikasi-
spesifikasi pelatihan yang dipersyaratkan oleh Bagian ini.
Kurikulum Inti adalah seperangkat bahan pelatihan yang disetujui oleh Direktur
Jenderal, untuk digunakan oleh pusat pelatihan dan satelit pusat pelatihan tersebut.
Kurikulum inti terdiri dari pelatihan yang dipersyaratkan untuk sertifikasi. Didalam
kurikulum inti tersebut tidak termasuk pelatihan untuk tugas-tugas dan situasi yang
unik untuk pengguna tertentu.
http://bphn.go.id/
(2) Program pelatihan untuk memenuhi sejumlah persyaratan tertentu dari sebuah
program untuk pelatihan penerbang, sertifikasi, kualifikasi, otorisasi, atau kekinian;
atau
(3) Kurikulum, atau segmen kurikulum, sebagaimana didefinisikan dalam SFAR---58--aaft
PKPS Bagian 121.
Perangkat kursus adalah materi pelatihan yang dikembangkan untuk setiap program
kursus atau kurikulum, termasuk rencana pelajaran, deskripsi peristiwa penerbangan,
perangkat lunak program komputer, program audiovisual, buku kerja, dan handout.
Evaluator adalah orang yang dipekerjakan oleh pemegang sertifikat pusat pelatihan
yang melakukan tes untuk sertifikasi, penambahan rating, kewenangan, dan cek
kecakapan yang diberi kewenangan resmi oleh pemegang sertifikat spesifikasi
pelatihan, dan yang diberi kewenangan oleh Direktur Jenderal untuk melaksanakan
pengelolaan pemeriksaan dan tes tersebut.
Instruktur adalah orang yang dipekerjakan oleh pusat pelatihan dan ditunjuk untuk
memberikan pelatihan sesuai dengan Sub Bagian C dari Bagian ini.
Kurikulum khusus adalah satu set program yang dirancang untuk memenuhi
persyaratan dari Peraturan-peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil dan yang
disetujui oleh Direktur Jenderal untuk digunakan oleh pusat pelatihan atau satelit pusat
pelatihan tertentu. Kurikulum pelatihan khusus mencakup persyaratan yang unik yang
disiapkan bagi satu atau lebih klien pusat pelatihan terse but.
Pusat pelatihan adalah suatu organisasi yang diatur oleh persyaratan yang berlaku
dari Bagian ini yang memberikan pelatihan, pengetesan, dan pemeriksaan di bawah
kontrak atau pengaturan lain untuk penerbang sesuai dengan persyaratan PKPS.
Program pelatihan terdiri dari kursus, perangkat kursus, fasilitas, peralatan pelatihan
terbang, dan personel yang diperlukan untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu.
Program pelatihan mencakup kurikulum inti dan kurikulum khusus.
http://bphn.go.id/
(a) Tidak ada orang yang dapat mengoperasikan pusat pelatihan bersertifikat tanpa,
atau dengan melanggar, sertifikat dan spesifikasi pelatihan pusat pelatihan yang
diterbitkan berdasarkan Bagian ini.
(b) Pemohon akan diberi sertifikat pusat pelatihan dan spesifikasi pelatihan dengan
batasan yang sesuai jika pemohon menunjukkan bahwa ia memiliki fasilitas yang
memadai, peralatan, personel, dan perangkat kursus yang dipersyaratkan oleh
butir 142.11 untuk melakukan pelatihan yang disetujui sesuai butir 142.37.
(a) [Dicadangkan]
(b) Kecuali jika lebih awal dikembalikan, dibekukan, atau dibatalkan, sertifikat yang
diterbitkan sesuai persyaratan Bagian ini untuk pusat pelatihan yang terletak di
dalam maupun di luar Republik Indonesia berakhir pada akhir bulan kedua belas
setelah bulan penerbitan atau pembaruan .
http://bphn.go.id/
(c) Jika Direktur Jenderal membekukan, mencabut kembali, atau mengakhiri
sertifikat pusat pelatihan, pemegang sertifikat tersebut wajib mengembalikan
sertifikat ke Direktur Jenderal dalam waktu 5 hari kerja setelah diberitahu bahwa
sertifikat tersebut akan dibekukan, dicabut atau dihentikan.
(a) Direktur Jenderal dapat mengeluarkan ijin penyimpangan atau keringanan dari
salah satu persyaratan dari Bagian ini.
(b) Pemohon sertifikat pusat pelatihan yang meminta ijin penyimpangan atau
keringanan sesuai pasal ini harus melengkapi informasi yang dapat diterima
Direktur Jenderal yang memuat:
(b) Setiap permohonan untuk sertifikat pelatihan dan spesifikasi pusat pelatihan harus
dilengkapi dengan:
http://bphn.go.id/
(6) Penjelasan mengenai fasilitas pelatihan, peralatan, kualifikasi personel yang
akan digunakan, dan usulan rencana-rencana pengujian;
(7) Kurikulum program pelatihan, termasuk silabus, kerangka, perangkat kursus,
prosedur, dan dokumentasi untuk mendukung butir-butir yang dibutuhkan
pada Sub Bagian B, apabila diminta oleh Direktur Jenderal;
(8) Uraian tentang sistem pencatatan yang akan mengidentifikasi dan
mendokumentasikan rincian pelatihan, kualifikasi, dan sertifikasi peserta
pelatihan, instruktur, dan evaluator;
(9) Penjelasan mengenai usulan langkah-Iangkah pengendalian mutu; dan
(10) Metode untuk menunjukkan kualifikasi dan kemampuan pemohon dalam
memberikan pelatihan untuk memperoleh sertifikat atau rating dalam waktu
kurang dari waktu minimum yang ditentukan dalam PKPS Bagian 61, jika
pemohon mengajukan untuk melakukannya.
(d) Pemohon yang memenuhi persyaratan dari Bagian ini dan disetujui oleh Direktur
Jenderal berhak atas:
(1) Sertifikat pusat pelatihan yang mencantumkan semua nama bisnis yang
disertakan pada permohonan di mana pemilik sertifikat dapat melakukan
operasi dengan menggunakan nama-nama tersebut, dan alamat-alamat
setiap kantor bisnis yang digunakan oleh pemilik sertifikat; dan
(2) Spesifikasi pelatihan, yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal kepada
pemegang sertifikat, yang berisi:
(i) Jenis pelatihan yang disetujui, termasuk kursus-kursus yang disetujui;
(ii) Kategori, kelas, dan tipe pesawat udara yang boleh digunakan untuk
pelatihan, pengetesan, dan pengecekan;
(iii) Untuk setiap simulator terbang atau alat pelatihan terbang, pembuat,
model, dan seri pesawat terbang atau sekumpulan pesawat terbang
yang disimulasikan dan tingkat kualifikasi yang ditetapkan, atau
pembuat, model, dan seri helikopter, atau sekumpulan helikopter yang
disimulasikan serta tingkat kualifikasi yang ditetapkan;
(iv) Untuk setiap simulator terbang dan alat pelatihan terbang yang
dikenakan keharusan untuk dievaluasi kualifikasinya oleh Direktur
Jenderal, nomor identifikasi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara;
(v) Nama dan ala mat dari semua pusat pelatihan satelit, dan kursus-kursus
yang disetujui yang ditawarkan pada setiap pusat pelatihan satelit;
(vi) Penyimpangan atau keringanan yang disetujui dari Bagian ini; dan
(vii) Setiap hal lainnya yang diwajibkan atau diperkenenkan oleh Direktur
Jenderal.
http://bphn.go.id/
(1) Memegang sertifikat pusat pelatihan yang dicabut, dibekukan, atau diakhiri
dalam 5 tahun terakhir; atau
(2) Mempekerjakan atau mengusulkan untuk mempekerjakan seseorang yang:
(i) Sebelumnya bekerja dalam posisi manajemen atau penyelia pada
pemegang sertifikat pusat pelatihan yang dicabut, dibekukan, atau
diakhiri dalam 5 tahun terakhir;
(ii) Pelaksanaan pengawasan atas pemilik sertifikat dimana sertifikat
tersebut telah dibatalkan, dibekukan, atau diakhiri dalam 5 tahun
terakhir; dan
(iii) Secara material memberikan kontribusi terhadap pencabutan,
pembekuan, atau penghentian sertifikat bagi yang akan bekerja dalam
posisi manajemen atau penyelia, atau bagi yang akan mengendalikan
atau mempunyai kepemilikan yang cukup besar di pusat pelatihan.
(3) Telah memberikan informasi yang tidak lengkap, tidak akurat, palsu, atau
salah untuk sertifikat pusat pelatihan;
(4) Sertifikat tidak harus diberikan jika hal tersebut tidak akan mendorong
peningkatan keselamatan penerbangan.
(f) Pada setiap saat, Direktur Jenderal dapat mengubah sertifikat pusat pelatihan:
(1) Atas prakarsa Direktur Jenderal sendiri, berdasarkan Undang-undang
Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan PKPS; atau
(2) Atas permohonan pemegang sertifikat yang diajukan pada waktu yang tepat.
(r) Setiap pemohon sertifikat pusat pelatihan pertama yang bermaksud untuk
melakukan pelatihan sesuai persyaratan Bagian ini harus menyerahkan informasi
keuangan berikut :
(1) Neraca yang menunjukkan aset, utang, dan kekayaan bersih, bertanggal
tidak lebih dari 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal permohonan.
(2) Rincian utang yang jatuh tempo lebih dari 60 (enam puluh) hari dari tanggal
neraca, jika ada, memuat setiap nama dan alamat kreditur, utang, dan jumlah
serta tanggal jatuh tempo utang terse but.
(3) Rincian tuntutan dalam proses pengadilan, jika ada, terhadap pemohon pada
tanggal permohonan serta memuat nama dan alamat masing-masing
penuntut dan uraian serta besamya tuntutan tersebut.
(4) Rincian proyeksi tentang operasi yang diusulkan mencakup 6 (enam) bulan
lengkap sejak bulan di mana sertifikat tersebut diharapkan akan dikeluarkan
termasuk:
(i) Perkiraan jumlah dan sumber pendapatan operasional maupun non
operasional, termasuk identifikasi kontrak yang telah menghasilkan
maupun yang diantisipasi akan menghasilkan pendapatan dan
perkiraan pendapatan atau jam dari alat pelatihan;
(ii) Perkiraan jumlah pengeluaran biaya operasi dan non-operasi, sesuai
klasifikasi sasaran pengeluaran biaya; dan
(iii) Estimasi laba bersih atau rugi untuk periode yang bersangkutan.
http://bphn.go.id/
(5) Perkiraan uang tunai yang akan dibutuhkan untuk operasi yang diusulkan
selama 6 (enam) bulan pertama setelah bulan di mana sertifikat tersebut
diharapkan akan diterbitkan, termasuk penjelasan lengkap hal-hal sebagai
berikut:
(i) Perolehan aktiva tetap;
(ii) Pelunasan utang;
(Hi) Modal kerja tambahan;
(iv) Kerugian operasi selain penyusutan dan amortisasi, dan
(v) Subyek-subyek lainnya yang dianggap penting oleh Direktur Jenderal.
(6) Perkiraan uang yang akan tersedia pada 6 (enam) bulan pertama setelah
bulan di mana sertifikat tersebut diharapkan akan diterbitkan, memberikan
penjelasan penuh tentang:
(i) Penjualan properti atau peralatan pelatihan terbang;
(ii) Utang baru;
(iii) Modal sendiri baru;
(iv) Pengurangan modal kerja;
(v) Operasi (keuntungan);
(vi) Penyusutan dan amortisasi, dan
(vii) Lainnya.
(7) Rincian pertanggungan asuransi yang berlaku pada tanggal neraca
menunjukkan perusahaan asuransi; nomor polis; tipe, jumlah, dan jangka
waktu pertanggungan; dan kondisi-kondisi khusus, pengecualian-
pengecualian, dan batasan-batasan.
(8) Setiap informasi keuangan lainnya yang diharuskan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara untuk memungkinkannya untuk menentukan bahwa
pemohon memiliki sumber keuangan yang cUkup untuk melakukan operasi
dengan tingkat keselamatan yang diwajibkan untuk kepentingan umum.
(n) Setiap laporan keuangan yang berisi informasi keuangan yang diwajibkan oleh
butir (s) pasal ini harus didasarkan pada rekening yang disusun dan dipelihara
pada dasar akrual sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
diterapkan secara konsisten, dan harus berisi nama dan alamat perusahaan
akuntansi publik pemohon, jika ada. Informasi yang disampaikan harus
ditandatangani oleh petugas, pemilik, atau mitra dari pemohon atau pemegang
sertifikat.
(a) Untuk setiap kurikulum yang diusulkan, pusat pelatihan memiliki, dan harus
mempertahankan, dalam jumlah yang memadai instruktur yang memenuhi
persyaratan kualifikasi sesuai dengan Sub Bagian C dari Bagian ini untuk
melakukan tugas yang diberikan;
http://bphn.go.id/
(b) Pusat pelatihan telah mendelegasikan, dan harus mempertahankan, dalam jumlah
yang memadai evaluator yang disetujui untuk melakukan pengecekan dan
pengetesan yang diperlukan untuk calon lulusan dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender setelah selesai pelatihan untuk setiap kurikulum yang mengarah ke
penerbitan sertifikat atau rating personel pesawat udara, atau keduanya;
(c) Pusat pelatihan memiliki, dan harus mempertahankan, dalam jumlah yang
memadai personel manajemen yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan
kompeten untuk melaksanakan tugas yang diwajibkan; dan
(d) Seorang wakil manajemen, dan semua personel yang ditunjuk oleh pusat
pelatihan untuk melakukan pelatihan peserta pelatihan langsung, mampu
memahami, membaca, menulis, dan berbicara lancar bahasa Inggris.
(1) Setiap ruang, bilik pelatihan, atau ruang lain yang digunakan untuk tujuan
pembelajaran berpengatur udara, berventilasi, dilengkapi dengan lampu
berpengatur pencahayaan untuk memungkinkan penggunaan yang
memuaskan dari semua peralatan pelatihan yang diusulkan, dan selain itu
memberikan kenyamanan dan kebutuhan fisiologis peserta pelatihan, dan
agar sesuai dengan peraturan setempat bagi bangunan, sanitasi, dan
kesehatan; dan
(2) Fasilitas yang digunakan untuk pelatihan tidak secara rutin mendapat
gangguan signifikan yang disebabkan oleh operasi penerbangan dan operasi
pemeliharaan di bandar udara.
(b) Pemohon atau pemegang sertifikat pusat pelatihan harus menetapkan dan
memelihara kantor usaha utama yang secara fisik terletak di alamat yang
ditunjukkan pada sertifikat pusat pelatihannya.
(c) Rekaman yang oleh Bagian ini diharuskan dijaga, harus berada di fasilitas yang
memadai untuk keperluan itu.
(d) Pemohon atau pemegang sertifikat pusat pelatihan yang melaksanaan kursus
untuk penerbang harus memiliki secara eksklusif, untuk periode waktu yang
memadai dan pada lokasi yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal, alat
pelatihan terbang yang memadai dan perangkat kursus, termasuk setidaknya satu
simulator terbang atau alat pelatihan terbang lanjutan.
(e) Sertifikat pusat pelatihan dapat diberikan kepada pemohon yang memiliki kantor
bisnis atau pusat pelatihan yang terletak di luar Republik Indonesia.
(a) Pemegang sertifikat pusat pelatihan dapat melakukan pelatihan sesuai dengan
program pelatihan yang disetujui di pusat pelatihan satelit jika;
http://bphn.go.id/
(1) Fasilitas, peralatan, personel, dan isi kursus satelit pusat pelatihan
memenuhi persyaratan yang berlaku dari Bagian ini;
(2) Para instruktur dan evaluator di satelit pusat pelatihan berada di bawah
pengawasan langsung personel manajemen dari kantor induk pusat
pelatihan;
(3) Direktur Jenderal diberitahukan secara tertulis bahwa satelit tertentu akan
memulai operasi setidaknya 60 (enam puluh) hari sebelum dimulainya
operasi yang diusulkan di satelit pusat pelatihan tersebut; dan
(4) Spesifikasi pelatihan pemegang sertifikat mencantumkan nama dan alamat
satelit pusat pelatihan dan program yang disetujui yang ditawarkan di satelit
pusat pelatihan.
(b) Spesifikasi pelatihan pemegang sertifikat harus menetapkan tentang operasi yang
diwajibkan dan kewenangan yang diberikan di setiap satelit pusat pelatihan.
(a) Atas kebijaksanaan Direktur Jenderal, pusat pelatihan yang terletak di luar
Republik Indonesia dapat disertifikasi sesuai dengan Bagian ini, asalkan pusat
pelatihan memegang sertifikat yang sah yang dikeluarkan oleh otorita
penerbangan sipil setempat dimana negaranya adalah negara anggota ICAO,
berdasarkan peraturan yang sama dengan ini Bagian atau ICAO Lampiran 1.
(b) Pusat pelatihan yang terletak di luar Republik Indonesia dapat mempersiapkan
dan merekomendasikan pemohon-pemohon lisensi/sertifikat personel pesawat
udara Republik Indonesia dan dapat mempersiapkan dan merekomendasikan
pemohon-pemohon untuk otorisasi, pengesahan, dan penambahan rating
terhadap lisensi/sertifikat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
(c) Selain kewenangan yang diberikan dalam butir (b) pasal ini, pusat pelatihan yang
terletak di luar Republik Indonesia, jika diberi kewenangan oleh Direktur Jenderal,
dapat melksanakan pelatihan, pengujian, atau pemeriksaan yang diperlukan untuk
memenuhi persyaratan PKPS.
?
(a) Setiap pemegang sertifikat pusat pelatihan harus memajang sertifikat yang
dimilikinya ditempat yang menarik perhatian di lokasi yang dapat diakses oleh
publik di kantor pusat usaha pusat pelatihan tersebut.
(b) Sertifikat pusat pelatihan dan spesifikasi pelatihan harus tersedia untuk inspeksi
atas permintaan ;
(1) Direktur Jenderal;
(2) Seorang wakil resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi; atau
(3) Petugas penegak hukum.
http://bphn.go.id/
Setiap pemegang sertifikat harus mengijinkan Direktur Jenderal untuk memeriksa
fasilitas, peralatan, dan catatan pusat pelatihan pada setiap waktu yang wajar dan di
tempat yang wajar dalam rangka untuk menentukan pemenuhan dengan atau untuk
menentukan kelayakan awal atau keberlanjutan kelayakan sesuai Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dan sertifikat serta spesifikasi pelatihan
pusat pelatihan.
(a) Pemegang sertifikat tidak boleh melakukan, dan tidak boleh mengiklankan untuk
melakukan pelatihan, pengetesan, dan pengecekan yang tidak disetujui oleh
Direktur Jenderal jika pelatihan tersebut dirancang untuk memenuhi persyaratan
PKPS.
(a) Ada perjanjian pelatihan, pengetesan, dan pengecekan antara pusat pelatihan
yang bersertifikat dengan sekolah penerbang tersebut;
(b) Pelatihan, pengetesan, dan pengecekan disediakan oleh sekolah penerbang yang
bersertifikat tersebut disetujui dan dilakukan sesuai dengan Bagian ini;
(c) Sekolah penerbang yang disertifikasi sesuai persyaratan Bagian 141 memperoleh
persetujuan Direktur Jenderal untuk garis besar kursus pelatihan yang mencakup
bagian dari pelatihan, pengetesan, dan pengecekan yang harus dilakukan sesuai
persyaratan Bagian 141; dan
http://bphn.go.id/
Sub bagian ini menetapkan persyaratan kurikulum dan silabus untuk penerbitan
sertifikat pusat pelatihan dan spesifikasi pelatihan untuk pelatihan, pengetesan, dan
pengecekan yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan PKPS Bagian
61 dan 63.
(a) Kecuali sebagaimana dimaksud pada butir (b) pasal ini, masing-masing pemohon,
atau pemegang, sertifikat pusat pelatihan harus mengajukan permohonan kepada
Direktur Jenderal untuk persetujuan program pelatihan.
(b) Kurikulum yang telah disetujui sesuai persyaratan PKPS Bagian 121 atau Bagian
135 disetujui pula sesuai persyaratan Bagian ini asalkan tidak ada modifikasi pada
fasilitas peralatan atau personel sebagaimana ditetapkan dalam kurikulum yang
telah disetujui.
(c) Permohonan untuk persetujuan program pelatihan harus dibuat dalam bentuk dan
dengan cara yang dapat diterima oleh Direktur Jenderal.
(1) Kursus mana yang merupakan bagian dari kurikulum inti dan kursus mana
yang merupakan bagian dari kurikulum khusus;
(2) Bagian persyaratan PKPS 61 atau 63 mana yang akan dipenuhi dengan
kurikulum atau kurikulum-kurikulum; dan
(3) Bagian persyaratan PKPS 61 atau 63 mana yang tidak akan dipenuhi
dengan kurikulum atau kurikulum-kurikulum.
(4) Apabila program tersebut adalah memenuhi persyaratan-persyaratan
pelatihan CASR Bagian 121 atau Bagian 135, program pelatihan pada butir
(1) sampai (3) dari bagian ini juga berlaku.
(e) Jika setelah pemilik sertifikat mulai beroperasi sesuai program pelatihan yang
disetujui dan Direktur Jenderal menemukan bahwa pemegang sertifikat tidak
memenuhi ketentuan program pelatihan yang disetuju tersebut, Direktur Jenderal
dapat mewajibkan pemegang sertifikat untuk melakukan revisi program pelatihan
tersebut.
(f) Jika Direktur Jenderal mewajibkan pemegang sertifikat untuk melakukan revisi
terhadap program pelatihan yang disetujui dan pemegang sertifikat tidak
melakukannya, maka dalam waktu 30 (tiga pUluh) hari kalender, Direktur Jenderal
dapat membekukan, mencabut, atau mengakhiri sertifikat pusat pelatihan sesuai
ketentuan butir 142.11 (e).
http://bphn.go.id/
Setiap kurikulum program pelatihan yang disampaikan kepada Direktur Jenderal untuk
memperoleh persetujuan harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku dari
Bagian ini dan harus berisi:
http://bphn.go.id/
Sub Bagian C - Persyaratan-persyaratan Personalia dan Peralatan Pelatihan
Terbang
Sub Bagian ini menetapkan persyaratan personel dan peralatan pelatihan terbang
untuk pemegang sertifikat yang melakukan pelatihan untuk memenuhi persyaratan
PKPS Bagian 61 atau 63.
(b) Pusat pelatihan harus menunjuk masing-masing instruktur secara tertulis untuk
melatih di setiap kursus yang disetujui, sebelum orang itu berfungsi sebagai
instruktur dalam kursus tersebut.
http://bphn.go.id/
(vi) Pengoperasian yang benar dari panel-panel pengatur Iingkungan dan
tanda-tanda peringatan atau tanda-tanda untuk berhati-hati.
(vii) Batasan-batasan simulasi.
(viii) Persyaratan peralatan minimum untuk kurikulum masing-masing.
(ix) Revisi kursus-kursus pelatihan.
(x) Manajemen dan koordinasi sumber daya awak ruang kemudi.
(2) Menyelesaikan tes tertulis secara memuaskan;
(i) Pada mata pelajaran yang ditentukan pada butir (c) (1) pasal ini; dan
(ii) Tes tersebut diterima oleh Direktur Jenderal sebagai tes yang memiliki
kesulitan, kompleksitas, dan cakupan setara sebagaimana halnya tes
yang diberikan oleh Direktur Jenderal untuk tes pengetahuan bagi
instruktur terbang pesawat terbang dan instruktur terbang instrumen.
(b) Pusat pelatihan dimana instruktur atau evaluatornya ditetapkan sesuai dengan
persyaratan Sub Bagian ini untuk melakukan pelatihan, pengetesan, atau
pengecekan pada peralatan pelatihan terbang yang memenuhi syarat dan
disetujui, dapat mengijinkan instruktur atau evaluatornya untuk memberikan
persetujuan yang dipersyaratkan oleh PKPS Bagian 61 jika instruktur atau
evaluator tersebut diberi kewengan oleh Direktur Jenderal untuk memberikan
pelatihan atau mengevaluasi dalam kurikulum Bagian 142 yang membutuhkan
persetujuan tersebut.
(1) Tidak termasuk briefing dan debriefing, melakukan lebih dari 8 (delapan) jam
pelatihan dalam periode 24 (dua puluh empat) jam bertu rut-tu rut;
2) Memberikan pelatihan peralatan pelatihan terbang kecuali jika instruktur
tersebut memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku dari butir 142.53
(a)(1) sampai dengan (a)(4), dan butir 142.53 (b); atau
(3) Memberikan pelatihan terbang pada pesawat udara kecuali jika instruktur
tersebut;
(i) Memenuhi persyaratan butir 142.53 (a)(1), (a)(2), dan (a)(5);
(ii) Memenuhi persyaratan kualifikasi dan diberikan kewenngan sesuai
dengan PKPS 61 Sub Bagian H;
(iii) Memiliki Iisensi dan rating yang ditentukan oleh PKPS Bagian 61 yang
sesuai dengan kategori, kelas, dan tipe pesawat dimana ia sedang
memberikan pelatihan;
(iv) Jika melakukan pelatihan atau melakukan evaluasi pada pesawat udara
yang sedang terbang dan duduk pada kursi awak ruang kemudi yang
dipersyaratkan, memiliki setidaknya sertifikat medis kelas kedua yang
masih berlaku; dan
(v) Memenuhi persyaratan kebaruan pengalaman dari PKPS Bagian 61.
http://bphn.go.id/
142.53 Persyaratan-persyaratan pelatihan dan pengujian instruktur pusat
pelatihan
(a) Kecuali sebagaimana diatur dalam butir (c) pasal ini, sebelum penunjukkan dan
setiap 12 (dua belas) bulan kalender mulai hari pertama bulan berikutnya setelah
penunjukkan awal seorang instruktur, pemilik sertifikat harus memastikan bahwa
setiap instruktur memenuhi persyaratan berikut:
http://bphn.go.id/
(7) Setiap instruktur yang memberikan pelatihan pada alat pelatihan terbang
yang memenuhi syarat dan disetujui, harus lulus tes tertulis dan pengecekan
kecakapantahunan;
(i) Oalam peralatan pelatihan terbang di mana instruktur tersebut akan
memberikan pelatihan; dan
(ii) Pada subyek dan manuver dari segmen yang merepresentasikan setiap
kurikulum dimana instruktur tersebut akan memberikan pelatihan.
(b) Oi samping persyaratan butir (a){1) sampai (a)(7) pasal ini, setiap pemilik sertifikat
harus memastikan bahwa setiap instruktur yang memberikan pelatihan dalam
simulator terbang yang telah disetujui Oirektur Jenderal untuk semua pelatihan
dan semua pengetesan untuk pengetesan sertifikasi penerbang maskapai
penerbangan angkutan, pengetesan rating tipe pesawat udara, atau keduanya,
telah memenuhi setidaknya satu dari tiga persyaratan berikut:
(1) Setiap instruktur harus telah melakukan 2 (dua) jam terbang, termasuk tiga
kali lepas landas dan tiga kali pendaratan sebagai kapten penerbang
pesawat udara dari kategori dan kelas yang sarna, dan jika diperlukan rating
tipe, dari tipe yang sarna yang direplikasi oleh simulator terbang yang
disetujui, di mana instruktur tersebut ditunjuk untuk memberikan pelatihan;
(2) Setiap instruktur harus telah ikut serta dalam program line-observation yang
disetujui sesuai PKPS Bagian 121 atau Bagian 135, dan bahwa:
(i) Telah dilakukan pada tipe pesawat terbang yang sarna dengan pesawat
terbang yang direpresentasikan oleh simulator terbang di mana
instruktur tersebut ditunjuk untuk memberikan pelatihan; dan
(ii) Termasuk latihan terbang line-oriented paling sedikit 1 (satu) jam
terbang dimana instruktur tersebut bertindak sebagai kapten penerbang
dalam simulator terbang yang mereplikasi tipe pesawat udara yang
sarna di mana instruktur tersebut ditunjuk untuk memberikan pelatihan;
atau
(3) Setiap instruktur harus telah ikut serta dalam pelatihan kursus pengamatan
dalam penerbangan yang disetujui yang;
(i) Terdiri dari minimal 2 jam waktu terbang dengan pesawat terbang dari tipe
yang sarna dengan pesawat terbang yang direplikasi oleh simulator
terbang di mana instruktur tersebut ditunjuk untuk memberikan pelatihan;
dan
(ii) Termasuk latihan terbang line-oriented paling sedikit 1 jam terbang dimana
instruktur tersebut bertindak sebagai kapten penerbang dalam simulator
terbang yang mereplikasi tipe pesawat udara yang sarna di mana instruktur
tersebut ditunjuk untuk memberikan pelatihan.
(d) Oirektur Jenderal dapat memberikan kredit untuk persyaratan butir (a) atau (b)
dari pasal ini untuk seorang instruktur yang telah menyelesaikan secara
memuaskan kursus pelatihan instruktur untuk pemegang sertifikat Bagian 121
atau Bagian 135 jika Oirektur Jenderal mendapati bahwa kursus tersebut setara
dengan persyaratan-persyaratan butir (a) atau (b) dari pasal ini.
http://bphn.go.id/
(a) Kecuali sebagaimana diatur pada butir (d) pasal ini, pusat pelatihan harus
memastikan bahwa setiap orang yang diberi kewenangan sebagai evaluator:
(c) Direktur Jenderal dapat memberikan kredit untuk persyaratan butir (a)(3) dari
pasal ini untuk seorang evaluator yang telah menyelesaikan secara memuaskan
kursus pelatihan evaluator untuk pemegang sertifikat Bagian 121 atau Bagian 135
jika Direktur Jenderal mendapati bahwa kursus tersebut setara dengan
persyaratan-persyaratan butir (a)(3) dari pasal ini.
(a) Seorang pemohon atau pemegang sertifikat pusat pelatihan harus memastikan
bahwa setiap pesawat udara yang digunakan untuk pelatihan terbang dan terbang
solo memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
(1) Kecuali untuk pelatihan terbang dan terbang solo dalam kurikulum untuk
pengoperasian pesawat udara pertanian, pengoperasian beban eksternal,
dan pengoperasian yang sejenis dalam rangka melaksanakan pekerjaan
dengan menggunakan pesawat udara, pesawat udara tersebut harus
memiliki sertifikat kelaikan udara standar Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara atau sertifikat kelaikan udara asing yang dapat diterima Direktur
Jenderal yang setara dengan sertifikat kelaikan udara standar Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara.
http://bphn.go.id/
(2) Pesawat udara tersebut harus dirawat dan diinspeksi sesuai dengan ;
(i) Persyaratan PKPS Bagian 91, Sub BagianE; dan
(ii) Program perawatan dan inspeksi yang disetujui.
(3) Pesawat udara tersebut harus dilengkapi peralatan sebagaimana diatur dalam
spesifikasi pelatihan untuk kursus yang telah disetujui dimana pesawat udara
tersebut digunakan.
(b) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam butir (c) pasal ini, pemohon, atau
pemegang sertifikat training center harus memastikan bahwa setiap pesawat
udara yang digunakan untuk pelatihan terbang setidaknya pesawat udara yang
memiliki dua tempat duduk dengan pengontrol tenaga mesin dan kemudi
penerbangan yang mudah dicapai dan yang beroperasi secara konvensional dari
kedua tempat duduk penerbang.
(c) Pesawat terbang dengan pengontrol seperti kemudi roda depan, saklar, selektor
bahan bakar, dan pengontrol aliran udara untuk mesin yang tidak mudah
dijangkau dan dioperasikan dengan cara konvensional oleh kedua penerbang,
dapat digunakan untuk pelatihan terbang, jika pemilik sertifikat menentukan
bahwa pelatihan terbang dapat dilakukan dengan aman dengan
mempertimbangkan lokasi kontrol dan pengoperasian non-konvensional tersebut,
atau keduanya.
(a) Seorang pemohon, atau pemegang sertifikat pusat pelatihan harus menunjukkan
bahwa setiap simulator terbang dan alat pelatihan terbang yang digunakan untuk
pelatihan, pengetesan, dan pengecekan akan, atau secara spesifik masing-
masing memenuhi syarat dan disetujui oleh Direktur Jenderal untuk:
(1) Setiap manuver dan prosedur untuk pabrik, model, dan seri dari pesawat
udara, set dari pesawat, atau tipe pesawat udara yang disimulasikan, mana
yang berlaku; dan
(2) Setiap kurikulum atau kursus pelatihan di mana simulator terbang atau alat
pelatihan terbang tersebut digunakan, jika kurikulum atau kursus tersebut
digunakan untuk memenuhi persyaratan PKPS Bagian 61, 121, 135 atau
141.
(c) Setiap simulator terbang atau peralatan pelatihan terbang yang memenuhi syarat
dan disetujui yang digunakan oleh pusat pelatihan harus:
http://bphn.go.id/
(2) Dimodifikasi agar sesuai dengan modifikasi terhadap pesawat udara yang
disimulasikan jika modifikasi menyebabkan perubahan-perubahan terhadap
kinerja, fungsi, atau karakteristik lain yang dibutuhkan untuk kualifikasi;
(3) Dilakukan pengecekan fungsional sebelum terbang setiap hari sebelum
digunakan; dan
(4) Memiliki log ketidakcocokan dimana instruktur atau evaluator, pada akhir
setiap sesi pelatihan, mencatan setiap ketidakcocokan tersebut.
(d) Kecuali jika diberi kewenangan oleh Direktur Jenderal, setiap komponen pada
simulator terbang atau peralatan pelatihan terbang yang memenuhi syarat dan
disetujui yang digunakan oleh pusat pelatihan harus dapat dioperasikan jika
komponen terse but sangat penting untuk, atau terlibat dalam, pelatihan,
pengetesan, atau pengecekan personel pesawat udara.
http://bphn.go.id/
Sub Bagian ini menetapkan aturan operasi yang berlaku untuk pusat pelatihan yang
disertifikasi sesuai Bagian ini dan pengoperasian kurikulum program kursus yang
disetujui sesuai dengan Sub Bagian B dari Bagian ini.
(a) Digunakan dalam kursus yang disetujui sesuai dengan Sub Bagian B Bagian ini;
atau
(b) Disetujui untuk memenuhi persyaratan-persyaratan kebaruan pengalaman.
(1) Memastikan bahwa fitur simulator terbang atau alat pelatihan terbang
membeku, gerakan lambat, atau reposisi tidak digunakan selama
pengetesan atau pengecekan; dan
(2) Memastikan bahwa fitur reposisi digunakan selama simulasi line-operational
hanya untuk evaluasi dan pelatihan terbang line-oriented untuk bergerak
maju sepanjang rute penerbangan ke titik di mana dimulai fase penurunan
dan pendekatan penerbangan.
(1) Seorang anggota awak yang memenuhi syarat kualifikasi dalam kategori
pesawat udara, kelas, dan tipe, jika rating tipe diperlukan, dengan catatan
bahwa instruktur terbang yang sedang memberikan pelatihan tidak boleh
menempati posisi anggota awak.
(2) Seorang peserta pelatihan, dengan catatan bahwa peserta pelatihan tidak
dapat digunakan dalam posisi anggota awak dengan peserta pelatihan lain
yang tidak dalam kegiatan kursus tertentu yang sarna.
http://bphn.go.id/
(d) Pemegang sertifikat pusat pelatihan tidak boleh mewisuda peserta pelatihan dari
suatu kursus, kecuali jika peserta pelatihan tersebut telah menyelesaikan secara
memuaskan persyaratan-persyaratan kurikulum dari kursus tersebut.
142.70.a. Mutu pelatihan, sistem pengendalian mutu, sistem jaminan mutu, dan
sistem manajemen keselamatan.
(b) Kegagalan dari pusat pelatihan untuk mempertahankan mutu pelatihan yang
ditetapkan dalam butir (a) pasal ini dapat menjadi dasar untuk membekukan atau
mencabut sertifikat pusat pelatihan tersebut.
(c) Jika diminta oleh Direktur Jenderal, pusat pelatihan harus mengijinkan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara untuk melaksanakan tes pengetahuan, tes praktek,
cek fase, atau tes akhir kursus kepada para peserta pelatihan.
(d) Jika cek fase, atau tes akhir kursus dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara sesuai dengan persyaratan butir (c) pasal ini, dan peserta
pelatihan belum menyelesaikan kursus pelatihan, maka pengujian akan
didasarkan pada standar yang ditentukan dalam kursus pelatihan pusat pelatihan
yang disetujui.
(e) Jika tes praktek atau tes pengetahuan dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara sesuai dengan persyaratan butir (c) pasal ini, untuk seorang
peserta pelatihan yang telah menyelesaikan kursus pelatihan pusat pelatihan, tes
tersebut akan didasarkan pada bidang operasi yang disetujui oleh Direktur
Jenderal.
(a) Pusat pelatihan bersertifikat harus membuat sistem kendali mutu untuk
memastikan bahwa kebijakan dan prosedur yang dijelaskan dalam Buku Panduan
Prosedur Pelatihan berfungsi secara efektif.
(b) Pusat pelatihan tersebut harus menunjuk seseorang yang akan bertanggung
jawab untuk memastikan integritas dari program pengendalian mutu.
(1) Minimum lima tahun pengalaman sebagai penerbang untuk pusat pelatihan
yang melakukan kursus untuk pilot;
(2) Pengalaman sebagai pelatih dan/atau administrator di sebuah pusat
pelatihan yang diakui;
(3) Menunjukkan kemampuan untuk mengelola program pengendalian mutu.
http://bphn.go.id/
(a) Pusat pelatihan bersertifikat harus membuat sistem jaminan mutu yang mencakup
audit internal independ en dalam rangka memantau pemenuhan kebijakan-
kebijakan dan prosedur-prosedur sebagaimana diuraikan di dalam Buku Panduan
Prosedur Pelatihan.
(b) Sistem pelaporan umpan balik mutu kepada manajer penanggungjawab yang
memastikan bahwa tindakan perbaikan dilakukan secara benar dan tepat waktu,
sebagai tanggapan terhadap laporan-Iaporan sebagai hasil audit internal
independen yang dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan butir (a).
(a) Pusat pelatihan bersertifikat harus telah memiliki dan menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan (Safety Management SystemlSMS) yang dapat diterima
oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang setidak-tidaknya:
(b) Untuk dapat diterima oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, SMS harus
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Nomor 20
Tahun 2009, sebagaimana pada Lampiran AA dari Bagian ini.
http://bphn.go.id/
Sub Bagian ini menetapkan persyaratan tentang pemeliharaan dokumentasi oleh pusat
pelatihan bagi peserta pelatihan yang mengikuti suatu kursus, serta instruktur dan
evaluator yang ditunjuk untuk memberikan pelatihan suatu kursus, yang disetujui
sesuai dengan Sub Bagian B dari Bagian ini.
(a) Pemegang sertifikat harus memelihara dokumen untuk setiap peserta pelatihan
yang berisi:
(1) Nama peserta pelatihan;
(2) Salinan Iisensi penerbang dari peserta pelatihan, jika ada, dan sertifikat
kesehatan;
(3) Nama kursus dan pabrik serta model peralatan pelatihan terbang yang
digunakan;
(4) Prasyarat pengalaman peserta pelatihan dan waktu kursus diselesaikan;
(5) Kinerja peserta pelatihan pada setiap pelajaran dan nama instruktur yang
memberikan pelatihan;
(6) Tanggal dan hasil dari setiap tes-akhir-kursus praktek dan nama evaluator
yang melakukan pengetesan; dan
(7) Jumlah jam pelatihan tambahan yang dilakukan setelah setiap tes praktis
yang tidak memuaskan.
(b) Pemegang sertifikat harus memelihara dokumen untuk setiap instruktur atau
evaluator yang ditunjuk untuk memberikan pelatihan suatu kursus yang disetujui
sesuai dengan Sub Bagian B dari Bagian ini yang menunjukkan bahwa instruktur
atau evaluator tersebut telah memenuhi persyaratan dari pasal 142.13, 142.45,
142.47,142.49, dan 142.53, mana yang berlaku.
(d) Pemegang sertifikat harus menyediakan dokumen yang dipersyaratkan oleh pasal
ini kepada Direktur Jenderal, atas permintaan dan dalam jangka waktu yang
wajar, dan harus memelihara dokumen yang dipersyaratkan oleh:
(1) Butir (a) pasal ini di pusat pelatihan, atau pusat pelatihan satelit dimana
pelatihan, pengetesan, atau pengecekan, jika sesuai, terjadi; dan
(2) Butir (b) dari pasal ini di pusat pelatihan atau pusat pelatihan satelit dimana
instruktur atau evaluator paling banyak dipekerjakan.
(e) Pemegang sertifikat wajib memberikan kepada peserta pelatihan, atas permintaan
dan dalam jangka waktu yang wajar, salinan dokumen pelatihannya.
http://bphn.go.id/
(a) Seorang pemohon atau pemegang sertifikat pusat pelatihan dapat mengajukan
permohonan persetujuan untuk melakukan kursus yang kurikulumnya tidak
ditentukan oleh Bagian ini.
(b) Kursus yang permohonannya dibuat sesuai butir (a) pasal ini bisa untuk personel
penunjang operasi pesawat udara, termasuk pramugari, personel penunjang
operasi penerbangan, dan lain-lain yang disetujui oleh Direktur Jenderal.
(c) Seorang pemohon persetujuan kursus sesuai Sub Bagian ini harus me menu hi
persyaratan-persyaratan yang berlaku dari Sub Bagian A sampai Sub Bagian F
dari Bagian ini.
(d) Direktur Jenderal menyetujui kursus yang dimohon jika pusat pelatihan atau
pemohon pusat pelatihan menunjukkan bahwa kursus tersebut berisi kurikulum
yang akan mencapai tingkat kompetensi yang sama, atau lebih tinggi dari yang
dipersyaratkan oleh PKPS Bagian yang sesuai.
IS SH MM MH
Pembi Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
http://bphn.go.id/
REPUBLIC OF INDONESIA
MINISTRY OF TRANSPORTATION
CIVIL AVIATION SAFETY REGULATIONS (CASR)
http://bphn.go.id/
LAMPI RAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : KM 58 TAHUN 2010
TANGGAL : 2 NOVEMBER 2010
(C.A.S.R.)
PART 142
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTE~ANPERHUBUNGAN
http://bphn.go.id/
Amendment No. Issue Date Inserted By Insertion Date
Original issue 08 December 2001
http://bphn.go.id/
Amendment Source/s Subjectls Approved
No.
Original issue ICAo Annex 1,
Amdt. 162,
25 February 1998
FAR 142 Amd. 4,
27 April 2001
Amendment 1 ICAo Annex 1,
Amdt. 168,
22 November 2007
FAR 142 Amdt.5
17 September 2003
http://bphn.go.id/
CERTIFICATION AND OPERATING REQUIREMENTS FOR
TRAINING CENTERS
Subpart A - General.... 1
142.1 Applicability.................................................................................. 1
142.3 Definitions , , ,. 1
142.5 Certificate and training specifications required 2
142.5 a Training Procedures Manual........................................................... 3
142.7 Duration of a certificate.............................. 3
142.9 Deviations or waivers............................................................ 4
142.11 Application for issuance or amendment. , 4
142.13 Management and personnel requirements......................................... 7
142.15 Facilities , ,. 8
142.17 Satellite training centers.................................................................. 8
142.19 Foreign training centers: Special rules............................................... 9
142.21 - 142.25 [Reserved]........................................................................... 9
142.27 Display of certificate , , 9
142.29 Inspections , , , , 9
142.31 Advertising limitations.............................. 10
142.33 Training agreements............................................................ 10
Subpart B - Aircrew Curriculum and Syllabus Requirements.............................. 11
142.35 Applicability , , , ,. 11
142.37 Approval of flight aircrew training program... ... 11
142.39 Training program curriculum requirements........................................ 11
SUbpart C - Personnel and Flight Training Equipment Requirements................... 13
142.45 Applicability....................................................................... 13
142.47 Training center instructor eligibility requirements................................ 13
142.49 Training center instructor and evaluator privileges and limitations............ 14
142.51 [Reserved] , , , 15
142.53 Training center instructor training and testing requirements.................. 15
142.55 Training center evaluator requirements.................................... 17
142.57 Aircraft requirements , ,. 17
142.59 Flight simulators and flight training devices , 18
http://bphn.go.id/
Subpart 0 - Operating Rules.... 20
142.61 Applicability , , , ,. 20
142.63 Privileges.................................................................................... 20
142.65 Limitations , , , , 20
142.70a. Quality of training, quality control, quality assurance, and safety 21
management system .
SUbpart E - Recordkeeping.. 23
142.71 Applicability........................................................................ 23
142.73 Recordkeeping requirements................................. 23
SUbpart F - Other Approved Courses................. 24
142.81 Conduct of other approved courses.................................................. 24
http://bphn.go.id/
(a) This Subpart prescribes the requirements governing the certification and
operation of aviation training centers. Except as provided in paragraph (b) of this
section, this Part provides an alternative means to accomplish training required
by parts 61,63,91, 121, 125, 127,135, or 137 of CASR.
(b) Certification under this Part is not required for training that is -
(1) Approved under the provisions of parts 63,91, 121, 127, 135, or 137 of
CASR;
(2) [Reserved]
(3) Conducted under Part 61 unless that part requires certification under this
Part;
(4) Conducted by a Part 121 certificate holder for another Part 121 certificate
holder;
(5) Conducted by a Part 135 certificate holder for another Part 135 certificate
holder; or
(6) Conducted by a Part 91 fractional ownership program manager for another
Part 91 fractional ownership program manager.
(c) Except as provided in paragraph (b) of this section, no person may
conduct training, testing, or checking in advanced flight training devices or
flight simulators without, or in violation of, the certificate and training
specifications required by this Part.
142.3 Definitions.
As used in this Part:
Advanced Flight Training Device - means a flight training device as defined in Part
61 of CASR that has a cockpit that accurately replicates a specific make, model, and
type aircraft cockpit, and handling characteristics that accurately model the aircraft
handling characteristics.
Core Curriculum - means a set of courses approved by the Director General, for use
by a training center and its satellite training centers. The core curriculum consists of
training which is required for certification. It does not include training for tasks and
circumstances unique to a particular user.
Course means -
(1) A program of instruction to obtain pilot certification, qualification, authorization,
or currency;
(2) A program of instruction to meet a specified number of requirements of a
program for pilot training, certification, qualification, authorization, or currency; or
(3) A curriculum, or curriculum segment, as defined in Part 121 of CASR.
http://bphn.go.id/
Courseware - means instructional material developed for each course or curriculum,
including lesson plans, flight event descriptions, computer software programs,
audiovisual programs, workbooks, and handouts.
Evaluator - means a person employed by a training center certificate holder who
performs tests for certification, added ratings, authorizations, and proficiency checks
that are authorized by the certificate holder's training specification, and who is
authorized by the Director General to administer such checks and tests.
Flight training equipment - means flight simulators, as defined in section 61.1 (b)(5)
of CASR, flight training devices, as defined in section 61.1 (b)(7) of CASR, and
aircraft.
Instructor- means a person employed by a training center and designated to provide
instruction in accordance with Subpart C of this Part.
Line-Operational Simulation - means simulation conducted using operational-
oriented flight scenarios that accurately replicate interaction among flight-crew
members and between flight-crew members and dispatch facilities, other
crewmembers, air traffic control, and ground operations. Line operational simulations
are conducted for training and evaluation purposes and include random, abnormal,
and emergency occurrences. Line operational simulation specifically includes line-
oriented flight training, special purpose operational training, and line operational
evaluation.
Speciality Curriculum - means a set of courses that is designed to satisfy a
requirement of the Civil Aviation Safety Regulations and that is approved by the
Director General for use by a particular training center or satellite training center. The
specialty curriculum includes training requirements unique to one or more training
center clients.
Training center - means an organization governed by the applicable requirements
of this Part that provides training, testing, and checking under contract or other
arrangement to airmen subject to the requirements of CASR.
Training program - consists of courses, courseware, facilities, flight training
equipment, and personnel necessary to accomplish a specific training objective. It
may include a core curriculum and a specialty curriculum.
Training specifications - means a document issued to a training center certificate
holder by the Director General that prescribes that center's training, checking, and
testing authorizations and limitations, and specifies training program requirements.
http://bphn.go.id/
142.5 a Training Procedures Manual
An applicant for a training center approval shall prepare a Training Procedures
Manual. Each manual shall be specifically identified and shall include at least the
following:
(a) A system for amendments;
(b) Manual holder name and copy number;
(c) An organizational chart, showing the responsibility and reporting levels of
each member of the organization;
(d) A description of the duties and responsibilities of the reporting levels listed on
the organizational chart;
(e) A simple floor plan of the facility, showing the location of the classrooms
and offices, and a general description of facilities;
(f) Instructor qualifications;
(g) A description of the quality control system that ensures the policies and
procedures are effectively in place;
(h) A copy of the course curriculum;
(i) Sample copies of examination questions, which shall reflect all subjects taught;
0) An explanation of the means by which a student's attendance and grades can
be verified;
(k) A description of any exceptions to attendance requirements;
(I) Procedures for development of examinations;
(m) A copy of the graduation certificate;
(n) A list of the names and signatures of all individuals authorized to sign
certificates, forms and letters;
(0) A description of the course prerequisites for basic training;
(p) For type training courses, a detailed explanation of how changes to the course
are controlled;
(q) A list of reference material;
(r) A description of training aids available for basic training.
http://bphn.go.id/
142.9 Deviations or waivers.
(a) The Director General may issue deviations or waivers from any of the
requirements of this Part.
(b) A training center applicant requesting a deviation or waiver under this section
must provide the Director General with information acceptable to the Director
General that shows -
(1) Justification for the deviation or waiver; and
(2) That the deviation or waiver will not adversely affect the quality of
instruction or evaluation.
http://bphn.go.id/
(7) A training program curriculum, including syllabi, outlines, courseware,
procedures, and documentation to support the items required in Subpart B
of this Part, upon request by the Director General;
(8) A description of a recordkeeping system that will identify and document the
details of training, qualification, and certification of students, instructors,
and evaluators;
(9) A description of quality control measures proposed; and
(10) A method of demonstrating the applicant's qualification and ability to
provide training for a certificate or rating in fewer than the minimum hours
prescribed in Part 61 of CASR if the applicant proposes to do so.
(c) The facilities and equipment described in paragraph (b)(6) of this section shall -
(1) Be available for inspection and evaluation prior to approval; and
(2) Be in place and operational at the location of the proposed training center
prior to issuance of a certificate under this Part.
(d) An applicant who meets the requirements of this Part and is approved by the
Director General is entitled to -
(1) A training center certificate containing all business names included on the
application under which the certificate holder may conduct operations and
the address of each business office used by the certificate holder; and
(2) Training specifications, issued by the Director General to the certificate
holder, containing -
(i) The type of training authorized, including approved courses;
(ii) The category, class, and type of aircraft that may be used for
training, testing, and checking;
(iii) For each flight simulator or flight training device, the make, model,
and series of airplane or the set of airplanes being simulated and the
qualification level assigned, or the make, model, and series of
rotorcraft, or set of rotorcraft being simulated and the qualification
level assigned;
(iv) For each flight simulator and flight training device subject to
qualification evaluation by the Director General, the identification
number assigned by the DGCA;
(v) The name and address of all satellite training centers, and the
approved courses offered at each satellite training center;
(vi) Authorized deviations or waivers from this Part; and
(vii) Any other items the Director General may require or allow.
(e) The Director General may deny, suspend, revoke, or terminate a certificate
under this Part if the Director General finds that the applicant or the certificate
holder -
(1) Held a training center certificate that was revoked, suspended, or
terminated within the previous 5 years; or
(2) Employs or proposes to employ a person who -
http://bphn.go.id/
(i) Was previously employed in a management or supervisory position
by the holder of a training center certificate that was revoked,
suspended, or terminated within the previous 5 years;
(ii) Exercised control over any certificate holder whose certificate has
been revoked, suspended, or terminated within the last 5 years; and
(iii) Contributed materially to the revocation, suspension, or termination
of that certificate and who will be employed in a management or
supervisory position, or who will be in control of or have a substantial
ownership interest in the training center.
(3) Has provided incomplete, inaccurate, fraudulent, or false information for a
training center certificate;
(4) Should not be granted a certificate if the grant would not foster aviation
safety.
(f) At any time, the Director General may amend a training center certificate -
(1) On the Director General's own initiative, under Aviation Law Number
1/2009 and CASR; or
(2) Upon timely application by the certificate holder.
(g) The certificate holder must file an application to amend a training center
certificate at least 60 calendar days prior to the applicant's proposed effective
amendment date unless a different filing period is approved by the Director
General.
(h) through (q) [Reserved]
(r) Each applicant for the original issue of a training center certificate who intends
to conduct training under this part must submit the following financial
information:
(1) A balance sheet that shows assets, liabilities, and net worth, as of a date
not more than 60 days before the date of application.
(2) An itemization of liabilities more than 60 days past due on the balance
sheet date, if any, showing each creditor's name and address, a
description of the liability, and the amount and due date of the liability.
(3) An itemization of claims in litigation, if any, against the applicant as of the
date of application showing each claimant's name and address and a
description and the amount of the claim.
(4) A detailed projection of the proposed operation covering 6 complete
months after the month in which the certificate is expected to be issued
including-
(i) Estimated amount and source of both operating and non operating
revenue, including identification of its existing and anticipated income
producing contracts and estimated revenue of hour of training
device;
(ii) Estimated amount of operating and non operating expenses by
expense objective classification; and
(iii) Estimated net profit or loss for the period.
http://bphn.go.id/
(5) An estimate of the cash that will be needed for the proposed operations
during the first 6 months after the month in which the certificate is
expected to be issued, including a full explanation on the following;
(i) Acquisition of property and equipment;
(ii) Retirement of debt;
(iii) Additional working capital;
(iv) Operating losses other than depreciation and amortization; and
(v) Other subjects as considered significant by the Director General.
(6) An estimate of the cash that will be available during the first 6 months
after the month in which the certificate is expected to be issued, giving full
explanation of;
(i) Sale of property or flight training equipment;
(ii) New debt;
(Hi) New equity;
(iv) Working capital reduction;
(v) Operations (profits);
(vi) Depreciation and amortization; and
(vii) Other.
(7) A schedule of insurance coverage in effect on the balance sheet date
showing insurance companies; policy numbers; types, amounts, and
period of coverage; and special conditions, exclusions, and limitations.
(8) Any other financial information that the DGCA requires to enable him or
her to determine that the applicant has sufficient financial resources to
conduct his or her operations with the degree of safety required in the
public interest.
(s) Each holder of a training center certificate shall submit a financial report for
the first 6 months of each fiscal year and another financial report for each
complete fiscal year.
(t) Each financial report containing financial information required by paragraph (s)
of this section must be based on accounts prepared and maintained on an
accrual basis in accordance with generally accepted accounting principles
applied on a consistent basis, and must contain the name and address of the
applicant's public accounting firm, if any. Information submitted must be
signed by an officer, owner, or partner of the applicant or certificate holder.
http://bphn.go.id/
(b) The training center has designated, and shall maintain, a sufficient number of
approved evaluators to provide required checks and tests to graduation
candidates within 7 calendar days of training completion for any curriculum
leading to airman certificates or ratings, or both;
(c) The training center has, and shall maintain, a sufficient number of management
personnel who are qualified and competent to perform required duties; and
(d) A management representative, and all personnel who are designated by the
training center to conduct direct student training, are able to understand, read,
write, and fluently speak the English language.
142.15 Facilities.
(a) An applicant for, or holder of, a training center certificate shall ensure that-
(1) Each room, training booth, or other space used for instructional purposes
is climatically controlled, ventilated, equipped with controllable lighting to
enable satisfactory use of all proposed training equipment, and otherwise
provides for the comfort and physiological needs of the students, and to
conform to local building, sanitation, and health codes; and
(2) The facilities used for instruction are not routinely subject to significant
distractions caused by flight operations and maintenance operations at the
airport.
(b) An applicant for, or holder of, a training center certificate shall establish and
maintain a principal business office that is physically located at the address
shown on its training center certificate.
(c) The records required to be maintained by this Part must be located in facilities
adequate for that purpose.
(d) An applicant for, or holder of, a training center certificate conducting flight
training for pilot must have available exclusively, for adequate periods of time
and at a location approved by the Director General, adequate flight training
equipment and courseware, including at least one flight simulator or advanced
flight training device.
(e) A training center certificate may be issued to an applicant having a business
office or training center located outside the Republic of Indonesia.
http://bphn.go.id/
(3) The Director General is notified in writing that a particular satellite is to
begin operations at least 60 days prior to proposed commencement of
operations at the satellite training center; and
(4) The certificate holder's training specifications reflect the name and address
of the satellite training center and the approved courses offered at the
satellite training center.
(b) The certificate holder's training specifications shall prescribe the operations
required and authorized at each satellite training center.
142.29 Inspections.
Each certificate holder must allow the Director General to inspect training center
facilities, equipment, and records at any reasonable time and in any reasonable place
in order to determine compliance with or to determine initial or continuing eligibility
under Aviation Law Number 1/2009, and the training center's certificate and training
specifications.
http://bphn.go.id/
142.31 Advertising limitations.
(a) A certificate holder may not conduct, and may not advertise to conduct, any
training, testing, and checking that is not approved by the Director General if
that training is designed to satisfy any requirement of CASR.
(b) A certificate holder whose certificate has been surrendered, suspended,
revoked, or terminated must -
(1) Promptly remove all indications, including signs, wherever located, that
the training center was certificated by the Director General; and
(2) Promptly notify all advertising agents, or advertising media, or both,
employed by the certificate holder to cease all advertising indicating that
the training center is certificated by the Director General.
A pilot school certificated under CASR Part 141 may provide training, testing, and
checking for a training center certificated under this Part if-
(a) There is a training, testing, and checking agreement between the certificated
training center and the pilot school;
(b) The training, testing, and checking provided by the certificated pilot school is
approved and conducted in accordance with this Part;
(c) The pilot school certificated under Part 141 obtains the Director General's
approval for a training course outline that includes the portion of the training,
testing, and checking to be conducted under Part 141; and
(d) Upon completion of training, testing, and checking conducted under Part
141, a copy of each student's training record is forwarded to the Part 142
training center and becomes part of the student's permanent training record
http://bphn.go.id/
142.35 Applicability.
This Subpart prescribes the curriculum and syllabus requirements for the issuance of a
training center certificate and training specifications for training, testing, and checking
conducted to meet the requirements of Part 61 and 63 of CASR.
http://bphn.go.id/
(c) Minimum instructor and evaluator qualifications for each proposed curriculum;
(d) A curriculum for initial training and continuing training of each instructor or
evaluator employed to instruct in a proposed curriculum; and
(e) For each curriculum that provides for the issuance of a license or rating in fewer
than the minimum hours prescribed by Part 61 of CASR -
(1) A means of demonstrating the ability to accomplish such training in the
reduced number of hours; and
(2) A means of tracking student performance.
http://bphn.go.id/
142.45 Applicability.
This SUbpart prescribes the personnel and flight training equipment requirements for a
certificate holder that is training to meet the requirements of Part 61 or 63 of CASR.
http://bphn.go.id/
(vii) Limitations of simulation.
(viii) Minimum equipment requirements for each curriculum.
(ix) Revisions to the training courses.
(x) Cockpit resource management and crew coordination.
(2) Satisfactorily complete a written test-
(i) On the subjects specified in paragraph (c)(1) of this section; and
(ii) That is accepted by the Director General as being of equivalent
difficulty, complexity, and scope as the tests provided by the Director
General for the flight instructor airplane and instrument flight instructor
knowledge tests.
http://bphn.go.id/
142.53 Training center instructor training and testing requirements.
(a) Except as provided in paragraph (c) of this section, prior to designation and every
12 calendar months beginning the first day of the month following an instructor's
initial designation, a certificate holder must ensure that each of its instructors
meets the following requirements:
(1) Each instructor must satisfactorily demonstrate to an authorized evaluator
knowledge of, and proficiency in, instructing in a representative segment of
each curriculum for which that instructor is designated to instruct under this
Part.
(2) Each instructor must satisfactorily complete an approved course of ground
instruction in at least -
(i) The fundamental principles of the learning process;
(ii) Elements of effective teaching, instruction methods, and techniques;
(iii) Instructor duties, privileges, responsibilities, and limitations;
(iv) Training policies and procedures;
(v) Cockpit resource management and crew coordination; and
(vi) Evaluation.
(3) Each instructor who instructs in a qualified and approved flight simulator or
flight training device must satisfactorily complete an approved course of
training in the operation of the flight simulator, and an approved course of
ground instruction, applicable to the training courses the instructor is
designated to instruct.
(4) The flight simulator training course required by paragraph (a)(3) of this
section which must include -
(i) Proper operation of flight simulator and flight training device controls
and systems;
(ii) Proper operation of environmental and fault panels;
(iii) Limitations of simulation; and
(iv) Minimum equipment requirements for each curriculum.
(5) Each flight instructor who provides training in an aircraft must satisfactorily
complete an approved course of ground instruction and flight training in an
aircraft, flight simulator, or flight training device.
(6) The approved course of ground instruction and flight training required by
paragraph (a)(5) of this section which must include instruction in -
(i) Performance and analysis of flight training procedures and maneuvers
applicable to the training courses that the instructor is designated to
instruct;
http://bphn.go.id/
(ii) Technical subjects covering aircraft subsystems and operating rules
applicable to the training courses that the instructor is designated to
instruct;
(iii) Emergency operations;
(iv) Emergency situations likely to develop during training; and
(v) Appropriate safety measures.
(7) Each instructor who instructs in qualified and approved flight training
equipment must pass a written test and annual proficiency check -
(i) In the flight training equipment in which the instructor will be instructing;
and
(ii) On the subject matter and maneuvers of a representative segment of
each curriculum for which the instructor will be instructing.
(b) In addition to the requirements of paragraphs (a)(1) through (a)(7) of this section,
each certificate holder must ensure that each instructor who instructs in a flight
simulator that the Director General has approved for all training and all testing for
the airline transport pilot certification test, aircraft type rating test, or both, has met
at least one of the following three requirements:
(1) Each instructor must have performed 2 hours in flight, including three
takeoffs and three landings as the sole manipulator of the controls of an
aircraft of the same category and class, and, if a type rating is required, of
the same type replicated by the approved flight simulator in which that
instructor is designated to instruct;
(2) Each instructor must have participated in an approved line-observation
program under Part 121 or Part 135 of CASR, and that -
(i) Was accomplished in the same airplane type as the airplane
represented by the flight simulator in which that instructor is designated
to instruct; and
(ii) Included line-oriented flight training of at least 1 hour of flight during
which the instructor was the sole manipulator of the controls in a flight
simulator that replicated the same type aircraft for which that instructor
is designated to instruct; or
(3) Each instructor must have participated in an approved in-flight observation
training course that -
(i) Consisted of at least 2 hours of flight time in an airplane of the same
type as the airplane replicated by the flight simulator in which the
instructor is designated to instruct; and
(ii) Included line-oriented flight training of at least 1 hour of flight during
which the instructor was the sole manipulator of the controls in a flight
simulator that replicated the same type aircraft for which that instructor
is designated to instruct.
(c) An instructor who satisfactorily completes a curriculum required by paragraph (a)
or (b) of this section in the calendar month before or after the month in which it is
http://bphn.go.id/
due is considered to have taken it in the month in which it was due for the purpose
of computing when the next training is due.
(d) The Director General may give credit for the requirements of paragraph (a) or (b)
of this section to an instructor who has satisfactorily completed an instructor
training course for a Part 121 or Part 135 certificate holder if the Director General
finds such a course equivalent to the requirements of paragraph (a) or (b) of this
section.
http://bphn.go.id/
operations, the aircraft must have a DGCA standard airworthiness certificate
or a foreign equivalent of a DGCA standard airworthiness certificate,
acceptable to the Director General.
(2) The aircraft must be maintained and inspected in accordance with -
(i) The requirements of Part 91, SUbpart E, of CASR; and
(ii) An approved program for maintenance and inspection.
(3) The aircraft must be equipped as provided in the training specifications for
the approved course for which it is used.
(b) Except as provided in paragraph (c) of this section, an applicant for, or holder of, a
training center certificate must ensure that each aircraft used for flight instruction is
at least a two-place aircraft with engine power controls and flight controls that are
easily reached and that operate in a conventional manner from both pilot stations.
(c) Airplanes with controls such as nose-wheel steering, switches, fuel selectors, and
engine air flow controls that are not easily reached and operated in a conventional
manner by both pilots may be used for flight instruction if the certificate holder
determines that the flight instruction can be conducted in a safe manner
considering the location of controls and their non-conventional operation, or both.
http://bphn.go.id/
(4) Have a discrepancy log in which the instructor or evaluator, at the end of
each training session, enters each discrepancy.
(d) Unless otherwise authorized by the Director General, each component on a
qualified and approved flight simulator or flight training device used by a training
center must be operative if the component is essential to, or involved in, the
training, testing, or checking of airmen.
(e) Training centers shall not be restricted to specific-
(1) Route segments during line-oriented flight training scenarios; and
(2) Visual data bases replicating a specific customer's bases of operation.
(f) Training centers may request evaluation, qualification, and continuing evaluation
for qualification of flight simulators and flight training devices without
(1) Holding an air carrier certificate; or
(2) Having a specific relationship to an air carrier certificate holder.
http://bphn.go.id/
142.61 Applicability.
This SUbpart prescribes the operating rules applicable to a training center certificated
under this Part and operating a course or training program curriculum approved in
accordance with Subpart B of this Part.
142.63 Privileges.
A certificate holder may allow flight simulator instructors and evaluators to meet
recency of experience requirements through the use of a qualified and approved flight
simulator or qualified and approved flight training device if that flight simulator or flight
training device is -
(a) Used in a course approved in accordance with Subpart B of this Part; or
(b) Approved for meeting recency of experience requirements.
142.65 Limitations.
(a) A certificate holder shall -
(1) Ensure that a flight simulator or flight training device freeze, slow motion, or
repositioning feature is not used during testing or checking; and
(2) Ensure that a repositioning feature is used during line operational simulation
for evaluation and line-oriented flight training only to advance along a flight
route to the point where the descent and approach phase of the flight begins.
(b) When flight testing, flight checking, or line operational simulation is being
conducted, the certificate holder must ensure that one of the following occupies
each crewmember position:
(1) A crewmember qualified in the aircraft category, class, and type, if a type
rating is required, provided that no flight instructor who is giving instruction
may occupy a crewmember position.
(2) A student, provided that no student may be used in a crewmember position
with any other student not in the same specific course.
(c) The holder of a training center certificate may not recommend a trainee for a
license or rating, unless the trainee -
(1) Has satisfactorily completed the training specified in the course approved
under section 142.37; and
(2) Has passed the final tests required by section 142.37.
(d) The holder of a training center certificate may not graduate a student from a
course unless the student has satisfactorily completed the curriculum
requirements of that course.
http://bphn.go.id/
142.70.a. Quality of training, quality control, quality assurance, and safety
management system.
Quality of training.
(a) Each training center must meet the following requirements:
(1) Comply with its approved training course; and
(2) Provide training of such quality that at least 80 percent of the trainees
passed their tests on the first attempt.
(b) The failure of a training center to maintain the quality of training specified in
paragraph (a) of this section may be the basis for suspending or revoking that
training center's certificate.
(c) When requested by the Director General, a training center must allow the DGCA
to administer any knowledge test, practical test, stage check, or end-of-course test
to its students.
(d) When a stage check or end-of-course test is administered by the DGCA under the
provisions of paragraph (c) of this section, and the student has not completed the
training course, then that test will be based on the standards prescribed in the
training center's approved training course.
(e) When a practical test or knowledge test is administered by the DGCA under the
provisions of paragraph (c) of this section, to a student who has completed the
training center's training course, that test will be based upon the areas of operation
approved by the Director General.
http://bphn.go.id/
(b) A quality feedback reporting system to the accountable manager that ensures
proper and timely corrective action is taken in response to reports resulting from
the internal independent audit established to meet paragraph (a).
http://bphn.go.id/
142.71 Applicability.
This Subpart prescribes the training center recordkeeping requirements for trainees
enrolled in a course, and instructors and evaluators designated to instruct a course,
approved in accordance with SUbpart B of this Part.
http://bphn.go.id/
142.81 Conduct of other approved courses.
(a) An applicant for, or holder of, a training center certificate may apply for approval to
conduct a course for which a curriculum is not prescribed by this Part.
(b) The course for which application is made under paragraph (a) of this section may
be for crewmembers other than flight-crewmembers, including flight attendants,
flight operation officers, and others approved by the Director General.
(c) An applicant for course approval under this Subpart must comply with the
applicable requirements of Subpart A through SUbpart F of this Part.
(d) The Director General approves the course for which the application is made if the
training center or training center applicant shows that the course contains a
curriculum that will achieve a level of competency equal to, or greater than, that
required by the appropriate Part of CASR.
UMAR IS SH MM MH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
http://bphn.go.id/